Anda di halaman 1dari 9

DASAR HUKUM

PEMERIKSAAN LUAR
DAN DALAM JENAZAH
Khaulah syifa kabul
1310211160

DALAM KUHAP, VISUM ET REPERTUM DIATUR


DALAM BEBERAPA PASAL, YAITU:

Pasal 108
Hak

dan Kewajiban Melapor setiap orang yang mengalami,


melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban peristiwa tindak
pidana berhak untuk mengajukan laporan atau pengaduan kepada
penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tertulis. Setiap
pegawai negeri dalam rangka melaksana tugasnya mengetahui
tentang terjadinya peristiwa yang merupakan tindak pidana wajib
segera melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau penyidik.

Pasal 120
ayat

(1) berbunyi:

Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat


orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.

Pasal 133
ayat

(1) berbunyi:

Dalam hal penyelidikan untuk kepentingan peradilan mengenai


seorang korban, baik luka, keracunan maupun mati yang diduga
karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kedokteran kehakiman
atau dokter dan atau ahli lainnya.

Ayat

(2) berbunyi:

Permintaan keterangan ahli sebagaimana yang dimaksud dalam


ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan
dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat
dan/atau pemeriksaan bedah mayat.

Pasal 134
ayat

(1) berbunyi:

Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian


bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib
memberitahukan terlebuh dahulu kepada keluarga korban.

Ayat

(2) berbunyi:

Dalam hal keluarga korban tidak keberatan, penyidik wajib


menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan
perlu dilakukannya pembedahan tersebut.

Pasal 135
Pasal

135 berbunyi:

Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan


penggalian mayat, dilakukan menurut ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2) dan Pasal 134 ayat (1) undangundang ini.

Anda mungkin juga menyukai