BERAGAMA
Pertemuan ke 8
Klausul
pengakuan
Tuhan
tentang
keberagaman keagamaan dan umat, asal
mereka berbuat baik, tentu saja bukan
umat Muhammad, Isa dan Musa saja, tetapi
banyak umat, semua komunitas dimuka
bumi ini.
Oleh karena itu esensi kesatuan respon
ilahi adalah kebajikan yang ada dalam
agama-agama, maka soal memilih agama
adalah
urusan
kebebasan
manusia
memeluk agama sebagaimana al-quran
menegaskan.
Semua
UKHUWWAH(PERSAUDARAAN)
Keberadaan
Apalagi
jika
dilihat
dari
makna
gramatikalnya, yaitu nabi adalah pembawa
kabar, dan rasul adalah utusan Allah,
dengan makna ini, konteks makna penutup
tidak memiliki pijakan kuat. Sebab, justru
Muhammad adalah utusan dan pengabsah
para nabi lain.
Juga, ayat ini tidak bicara dalam konteks
kenabian dan kerasulan melainkan bicara
masalah tabanni (anak angkat yang
dianggap sebagai anak sendiri). Islam
membatalkan konsep tabanni ini.
Jibril datang berwujud makhluk aneh merangkulrangkul sambil berkata iqra Muhammad
menjawab aku tak bisa membaca. Muhammad
mengigil ketakutan, lalu lari keluar gua bergegas
menemui khadijah dan menceritakan kejadian
tersebut kepada istri tercintanya. Dengan tenang
istrinya menjawab: wahai suamiku kau orang baik
tak pernah menyakiti orang dan suka menolong
orang, karena itu aku yakin yang datang kepadamu
pasti bermaksud baik, besok ikutlah aku menemui
sepupuku Waraqah bin Naufal seorang kristen
yang buta. Aku mencoba mencari keterangan
tentang peristiwa yang kau alami.
Sesampainya
dirumah
Waraqah
Muhammad
menceritakan peristiwa itu secara runtut kemudian
Waraqah menjawab: yang datang kepadamu semalan
adalah Namusu al-akbar (malaikat senior), yang dulu
pernah datang ke Musa, jangan takut karena engkau
akan menjadi orang mulia. Mudah-mudahan umur saya
sampai ketika umatmu mengusir kamu, mudahmudahan saya tahu. Begitu jawab Waraqah. apakah
mereka akan mengusir saya, Tanya Muhammad
dengan nada tidak percaya, setelah mendengar
ramalan itu. Waraqah menjawab: setiap nabi akan
mendapatkan tantangan dari kaumnya sendiri, dari
familinya dan juga orang sekelilingnya.
MAKNA HIKMAH
Al-Zamakhsyari, menafsirkan al-hikmah pendapat
yang arif dan argumentatif diperkuat pendapat
Imam Al-Razy bahwa argumentasi dan eksplanasi
menjadi penting dalam dakwah karena dua alasan
penting yaitu: dalam rangka meneguhkan
pemahaman pada hati para pendengar dan untuk
mendebat dan mengalahkan pendapat lawan.
Tuhan membedakan makna al-kitab dengan alhikmah, maka Inbu Rusy berpendapat , bahwa
hikmah itu karib syariat, bahkan saudara
sesusuan. Jamal al-Banna menyebut akal budi.
2. Dakwah dengan nasehat yang santun (bilmauidzat al-hasanah), prinsip kedua ini lebih
merupakan metode penyampaian yang santun dan
elegan. Pentingnya metode sudah menjadi satu
kesepakan para pelaku dakwah dan pendidikan.
Prinsip ini mesti dijadikan etika yang penting dalam
dakwah.
Al-Zamakhsyari
menyebutnya sebagai pesan
dengan tujuan memberikan manfaat pada mereka.
Dakwah bertujuan menciptakan kemaslahatan,
mengajak
kepada
kebaikan
bukan
untuk
memprovokasi ummat melakukan tindakan yang
tidak sejalan dengan misi agama.
Imam
al-Razy
berpendapat,
manusia
sesungguhnya diberi tanggung jawab untuk
melakukan dakwah dan debat. Tapi perlu dicatat,
yang menentukan hidayah hanya Tuhan semata.
Karenanya, upaya menyesatkan, memurtadkan dan
mengeklusi orang dan kelompok lain karena alasan
perbedaan pemahaman merupakan sebuah
tindakan yang tidak disayangi Tuhan. Bahkan pada
tahap tertentu mereka telah mengambil peran yang
semestinya dilakukan Tuhan sebagai penentu
kesesatan dan kebenaran.