Anda di halaman 1dari 3

KONSEP NATAL 2014 SUMATERA

SCENE 1
Pada suatu hari yang cerah, puppet 1 dan puppet 2 sedang duduk-duduk di taman sambil
mengobrol
Puppet1

:Hey Puppet 2, belakangan ini aku liat kamu kok lebih diem sih dari biasanya? Ada

apa teman? Cerita dong kalau ada masalah


Puppet2

:Ow ya? Memang aku kenapa? Aku ngga ada masalah kok

Puppet1

:Aahhh.. Jangan bohong kamu, kan kita udah temenan dari kecil. Lagian juga

semua orang pasti nyadar kamu ada masalah. Kamu kan dulunya sangat periang
Puppet2

: maaf ya puppet1.. Belakangan hari ini aku memang lagi banyak masalah, sampai

rasanya aku pingin lari dari semua ini


Puppet1

:Hey! Apa maksudmu lari? Bukankah kita punya Tuhan yang luar biasa yang akan

membantu menyelesaikan masalah kita?


SCENE 2
Narrator datang dan bertanya tentang keadaan kedua puppet tsb terlebih puppet2 yanng
terlihat murung, lalu puppet 1 menceritakannya.
Puppet2

:Entahlah... Aku merasa belakangan hari ini aku kehilangan hadirat Tuhan. Aku

merasa Tuhan tidak mendengar doa-doaku, dan juga aku merasa Tuhan tidak membantuku dalam
menghadapi setiap masalah
Narrator

:Puppet2, kamu harus ingat apa kata firman Tuhan. Memang kadang Tuhan tidak

selalu menjawab doa-doa kita dengan kata iya, tetapi Tuhan juga punya kata tidak dan belum.
Mungkin selama ini Tuhan memang masih mengijinkanmu jatuh kedalam pencobaan, tetapi bukan
berarti Tuhan tidak menyayangimu.
Pupppet2

:Apakah benar itu Narrator? Aku sangat meragukan hal itu belakanngan hari ini

sampai-sampai aku ingin mengakhiri hidupku


Narrator

:Hilangkan pikiran itu teman, Tuhan adalah sumber kekuatan dan sumber

kehidupan, Ia tidak akan membiarkan anak-anakNya jatuh kedalam pencobaan diluar batas
kemampuan mereka. Baklah, aku akan menceritakan kalian sebuah dongeng dari Sumatera.
Semoga cerita ini dapat membuka pikiran kalian untuk tidak lari dari masalah, terlebih kau
Puppet2.

Legenda Batu Gantung


(Cerita Rakyat Daerah Sumatera Utara)
Pada jaman dahulu kala di sebuah desa kecil di tepi Danau Toba hiduplah seorang anak perempuan
yang cantik,rajin,dan baik hati bernama Seruni.
Suatu hari, Seruni harus bekerja di ladang seorang diri karena kedua orang tuanya sedang ada
keperluan di desa tetangga. Ia hanya ditemani oleh anjing peliharaannya yang diberi nama Si Toki.
Sesampainya di ladang Seruni hanya duduk termenung sambil memandangi indahnya alam Danau
Toba.
Sebenarnya, beberapa hari terakhir Seruni selalu tampak murung. Hal ini disebabkan karena Sang
Ayah akan menjodohkannya,padahal ia telah menjalin hubungan asmara dengan seorang pemuda di
desanya .Keadaan ini membuatnya menjadi bingung, tidak tahu harus berbuat apa, dan mulai
berputus asa. Di satu sisi ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, namun di sisi lain ia juga
tidak sanggup jika harus berpisah dengan pemuda pujaan hatinya.
Setelah merenung beberapa saat dan tanpa menghasilkan apa-apa, Seruni beranjak bangkit dari
tempat ia duduk. Dengan berderai air mata ia berjalan perlahan ke arah Danau Toba. Rupanya ia
sudah sangat berputus asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke Danau
Toba. Sementara Si Toki yang juga mengikuti majikannya menuju tepi danau hanya bisa
menggonggong karena tidak tahu apa yang sedang berkecamuk di dalam benak Seruni.
Saat berjalan ke arah tebing di tepi Danau Toba, tiba-tiba ia terperosok ke dalam sebuah lubang batu
besar hingga masuk ke dasarnya. Dan, karena berada di dasar lubang yang sangat gelap, membuat
gadis cantik itu menjadi takut dan berteriak minta tolong kepada anjing kesayangannya. Namun
karena Si Toki hanyalah seekor binatang, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali terus-menerus
menggonggong di sekitar mulut lubang.
Akhirnya gadis itu pun semakin putus asa dan berkata dalam hati, Ah, lebih baik aku mati saja.
Setelah berkata seperti itu, entah mengapa dinding-dinding lubang tersebut mulai merapat.
Parapat! Parapat batu! seru Seruni agar dinding batu semakin merapat dan menghimpit
tubuhnya.
Melihat kejadian itu Si Toki langsung berlari ke rumah untuk meminta bantuan. Sambil
menggonggong, mencakar-cakar tanah dan mondar-mandir di sekitar majikannya, Si Toki berusaha
memberitahukan bahwa Seruni dalam keadaan bahaya.
Semua orang datang untuk menolong Seruni. Mereka meneriakkan namanya berkali-kali untuk
memastikan dia masih hidup. Namun sayangnya mereka tidak bisa masuk ke dalam gua tersebut
karena keadaannya yang terlalu sempit dan gelap. Seruni Seruni!!! Kami akan menolongmu!
Mereka mengulurkan seutas tambang hingga ke dasar lubang, namun sama sekali tidak disentuh
atau dipegang oleh Seruni.
Beberapa kali mereka berteriak, namun tidak mendapat jawaban dari Seruni. Hanya suara Seruni

terdengar sayup-sayup yang menyuruh batu di sekelilingnya untuk merapat dan menghimpitnya.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan bumi pun bergoncang dahsyat yang membuat lubang secara
perlahan merapat dan tertutup dengan sendirinya. Seruni yang berada di dalam lubang akhirnya
terhimpit dan tidak dapat diselamatkan.
Beberapa saat setelah gempa berhenti, di atas lubang yang telah tertutup itu muncullah sebuah batu
besar yang menyerupai tubuh seorang gadis yang seolah-olah menggantung pada dinding tebing di
tepi Danau Toba. Orang-orang yang melihat kejadian itu mempercayai bahwa batu itu adalah
penjelmaan dari Seruni dan kemudian menamainya sebagai Batu Gantung.
Dan, karena ucapan Seruni yang terakhir didengar oleh warga hanyalah parapat, parapat, dan
parapat, maka daerah di sekitar Batu Gantung kemudian diberi nama Parapat. Kini Parapat telah
menjelma menjadi salah satu kota tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara.
Narrator
:Nah... Kalian sudah dengar kan bagaimana Seruni sangat gegabah mengakhiri
hidupnya. Padahal,banyak sekali orang yang peduli dan sayang padanya. Seperti itu juga hidupmu
Puppet2, terlebih lagi, kita memiliki Tuhan yang luar biasa, Tuhan Yesus yang menyayangi dan rela
mengorbankan nyawaNya demi kita,demi kamu juga Puppet2. Masih kah kamu ingin mengakhiri
hidupmu yang sangat berharga ini?
Puppet1

:Iya benar, aku juga jadi teringat akan firman Tuhan dalam . . . . .

Puppet2
:Ya Tuhan... Ampuni aku.. Apa yang aku pikirkan selama ini... Tuhan begitu sayang
padaku. Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal untuk menebus dosa-dosaku. Ia juga telah
memberikan hidup yang indah bagiku, bersama-sama dengan keluarga dan teman-teman terkasih.
Puppet1

:Senangnya melihat temanku kembali.... (memeluk puppet2,narrator ikut)

Puppet2
:Terimakasih Tuhan untuk semuanya, untuk sahabat-sahabat dan keindahan pulau
Sumatera yanng menyadarkanku akan hadiratMu yang luar biasa... (sambil menyalakan kaki dian)
Narrrator pamitan.
Puppet1
:Nah.. Sekarang udah ngga sedih lagi kan? Okay,untuk menghiburmu lagi, ayok
kita bertemu temanku Daniel, si pemusik handal di Papua

Anda mungkin juga menyukai