Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Curah Hujan Terhadap

Penyebaran Tumbuhan

Penyebaran Tumbuhan
Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumberdaya
hayati, baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman tumbuhan tertentu
tidak lepas dari proses penyebarannya.
Adapun cara penyebaran tumbuhan, yaitu:
a. Penyebaran oleh angin (anemokori)
b. Penyebaran oleh air dan es (hidrokori)
c. Penyebaran oleh hewan (zookori)
d. Penyebaran oleh manusia
e. Penyebaran sendiri/ secara mekanik (balistikori/autokori)
Persebaran tumbuhan di permukaan bumi berdasarkan faktor iklim regional yang
berinteraksi dengan faktor biotik membentuk suatu habitat (tempat tinggal makhluk hidup)
dalam skala besar disebut bioma. Ciri bioma adalah adanya dominansi vegetasi tertentu
yang dapat terlihat jelas di tempat tersebut.
Bioma darat (terestrial) yang ada di permukaan bumi antara lain bioma tundra, bioma hutan
hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, sabana (Savana), dan bioma
gurun.
Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas dasar latar geografis dan fisikologis
atau dikenal dengan sebutan pendekatan ekologi. Pendekatan ekologis memeliputi distribusi
tumbuhan dilihat dari pengaruh kondisi lingkungan, terutama iklim dari curah hujannya yang
disebabkan oleh perbedaan letak lintang ( astronomis ) dan pengaruh ketinggian dari
permukaan laut.
Dampak curah hujan:
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan
dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air
tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang
bersangkutan. Jenis tumbuhan di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah
hujan di wilayah tersebut. Tumbuhan di daerah yang kurang curah hujannya
keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan tumbuhan di daerah yang
banyak curah hujannya.

Sistem bioma merupakan salah satu cara mempelajari persebaran bebagai jenis tumbuhan.
Sistem bioma menekankan pada dinamika komunitas yang hubungan dengan iklim (curah
hujan) dan faktor lingkungan lainnya. Bioma dipermukaan bumi dapat dibedakan menjadi 7
kelompok, yaitu :
a. Bioma Gurun
Daerah gurun dicirikan oleh curah hujan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm per
tahun dan intensitas panas matahari yang tinggi. Di daerah ini umumnya terdiri atas batu
atau pasir dengan tumbuhan yang jarang yaitu derah Afrika hingga Asia Tengah. Sehingga
tanaman yang dapat hidup seperti kaktus, semak-semak akasia, dan pohon tamar (kurma)
memiliki ciri dengan daun yang kecil seperti duri dan akar yang panjang serta mampu
menyimpan air ditempat dalam.

b. Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropis)


Hutan basah memiliki curah hujan diatas 2.000 mm per tahun, cukup akan sinar matahari
dan air. Berbagai tumbuhan dapat hidup seperti pohon setinggi 20-40 m, cabang pohon
berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau. Daerah hutan basah yaitu Amerika Selatan,
Afrika dan Australia Utara.

c. Bioma Tundra
Daerah ini mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang. Tidak di tumbuhi oleh perpohonan, hanya lumut yang dapat tumbuh di
daerah tundra. Sehingga musim tumbuh tanaman sangat pendek (30-129 hari pertahun).

d. Padang Rumput
Daerah ini terbentang dari tropika hingga subtropika dengan curah hujan pada umumnya
250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan
tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput basah, rumputnya mencapai 3
m yaitu rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah rumput yang
kering, rumputnya pendek yaitu rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut :
Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada
adalah rumput-rumput kerdil
Praire (padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan
musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi.
Tumbuhan yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan
terhadap kelembaban rendah.
Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari
rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.

e. Hutan Gugur
Daerah ini beriklim sedang dengan curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000
mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan

mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.


Serta musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur
sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan
semusim matipada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin
dapat berkecambah menjelang musim panas. Persebaran tumbuhan dengan jarak antara
pohon-pohonnya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit.

f. Taiga
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di
hutan taiga misalnya konifera, terutama pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan juniper
(juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga
kebanyakan terdapat di belahan bumi utara ( Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan
Utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6
bulan.

Sumber :
www.rahmawatijanuar.wordpress.com/2012/10/12/hello-world/
(diunduh pada hari minggu,19 oktober 2014 pukul 19:17 WIB)

Anda mungkin juga menyukai