(Sumber: Sumardi. 2019. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, Hal. 1)
A. Bioma
1. Karakteristik Bioma
Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua biosiklus
(lingkungan hidup), yaitu biosiklus daratan dan perairan. Biosiklus daratan terdiri
atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut bioma, yaitu bentang lahan
(landscape) yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya
didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Setiap zona dan subzona di permukaan
bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Flora dan fauna yang hidup pada suatu bioma disebut biota. Dari
biom inilah, kita akan mengenal lebih jauh persebaran flora dan fauna. Beberapa
bioma diantaranya adalah:
Sesuai namanya, tentu kamu bisa menebak bahwa hutan ini terdapat di daerah
tropis. Daerah tropis terletak antara garis balik utara (23°30' LU) sampai garis
balik selatan (23°30' LS). Tentu saja hanya wilayah yang terletak di daerah
inilah yang mempunyai hutan hujan tropis. Wilayah tersebut meliputi
Amerika Selatan (Lembah Amazon), Semenanjung Amerika Tengah, Afrika
bagian tengah, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan
daerah-daerah di Asia Tenggara lainnya.
d. Bioma Gurun
Gurun merupakan tempat paling gersang di muka Bumi. Di bioma ini,
air tersedia alam jumlah yang sangat terbatas. Meskipun demikian, bukan
berarti di gurun tidak ada kehidupan. Di tempat ini hidup berbagai macam
flora dan fauna, terutama yang tahan terhadap kekeringan.
Gurun terjadi karena proses pelapukan bantuan oleh cuaca yang variasi
temperatur antara siang dan malam sangat tajam.Batuan yang menjadi sangat
panas pada siang hari kemudian menyusut dan pecah karena suhu yang sangat
dingin pada malam hari. Proses pelapukan ini berlangsung ribuan
tahun,bahkan ada yang telah berumur jutaan tahun,seperti Gurun Sahara di
Afrika Utara.
Terjadinya gurun pasir juga dapat disebabkan oleh penguapan air tanah
yang berlebihan oleh pemanasan matahari tehadap permukaan tanah dan
atmosfir.Padahal pemanasan atmosfer dalam waktu yang lama akan
memperkecil kemungkinan terjadinya hujan(kondensasi). Jika itu terus
berlanjut tanah pun menjadi gersang dan kemudian terciptalah gurun pasir.
Gurun tersebar di Benua Asia, Australia, Amerika, dan yang terbesar
terletak di Benua Afrika, yaitu Gurun Sahara. Flora yang umum terdapat di
gurun adalah beberapa jenis kaktus. Di gurun Asia dan Afrika Utara tumbuh
pohon kurma. Di gurun Afrika Selatan tumbuh semak dan alang-alang. Di
gurun Amerika tumbuh bunga-bunga berwarna cerah seperti dandelion dan
verbena. Di gurun Australia tumbuh pohon boojum.
1) Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan musiman, segera
akan tumbuh jika hujan turun, umumnya relatif pendek,
tetapi bijinya tahan lama; tumbuhan menahun, dengan
ciri-ciri: berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar
panjang, batangnya mempunyai jaringan sehingga dapat
menyimpan air, umumnya terdiri dari bermacam-macam
kaktus.
2) Curah hujan ratarata kurang 20 cm setiap tahun dan
intensitas matahari yang tinggi. Gurun memiliki suhu
permukaan 60°C selama siang hari
3) Jenis hewan umumnya bertubuh kecil, hidup di lubang-
lubang, dan mencari mangsa padamalam/pagi hari.
Contohnya kalajengking, ular,
http://archive.bio.ed.ac.uk kadal, serangga, dan laba-laba.
Gambar Persebaran Bioma Gurun
e. Bioma Tundra
Tundra adalah padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin. Sesuai
dengan namanya, biom ini didominasi oleh tumbuhan lumut dan sedikit
rerumputan yang tahan terhadap iklim dingin. Tundra terdapat di wilayah
Amerika Utara, Siberia, dan Eropa Utara. Fauna khas di biom ini adalah
karibu yang memanfaatkan lumut dan sedikit rumput sebagai makanannya.
1) Vegetasi yang hidup umumnya berupa lumut dari jenis Sphagnum dan
Lichenes (lumut kerak).
2) Suhu rendah yang ekstrem dan curah hujan yang sangat sedikit
3) Jenis hewan umumnya berbulu dan berambut tebal, seperti beruang,
reider, walrus, seal, dan penguin.
http://www.ducksters.com
f. Bioma Taiga
Hutan ini terdapat di daerah beriklim sedang, yaitu antara 23°30'–66°30' LU
maupun LS. Berbeda dengan hutan hujan tropis, tumbuhan yang ada di
hutan hujan iklim sedang tidak banyak. Hanya tumbuhan yang tahan
terhadap iklim
dingin saja yang mampu tumbuh di hutan ini, umumnya berupa taiga.
1) Vegetasi yang hidup umumnya berupa tumbuhan
konifer, misalnya: picea, alnus, betula, dan juniperus.
2) Jenis hewan, misalnya moose, beruang hitam, ajag, dan
marten.
Bioma taiga terdiri dari jenis-jenis konifer. Bentuk daun
dari tumbuhan ini seperti jarum dan berlapis zat lilin
untuk tahan terhadap kekeringan.Sebagian besar hutan
taiga didominasi oleh satu atau beberapa jenis pohon.
Taiga adalah bioma teristerial terbesar di atas bumi yang
meluas dalam suatu wilayah yang lebar melintasi
Amerika Utara bagian Utara dan Eurasia hingga
perbatasan selatan tundra Arktik.
3) Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim
dingin. Di daerah ini musim dingin cukup panjang,
sedangkan musim kemarau yang panas sangat singkat.
http://www.oddizzi.com/
(sumber:http://www.pkwy.k12.mo.us/homepage/wmslib/image/Map%20of%20Biomes.gif)
Peta Persebaran Bioma di Permukaan Bumi
2. Fisiografis
Faktor fisiografi yang memengaruhi kehidupan
makhluk hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk
lahan. Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap
perubahan suhu udara. Anda tentu masih ingat
mengenai proses terjadinya penurunan suhu udara
setiap terjadi kenaikan tinggi tempat yang disebut
gradien thermometrik. Perbedaan suhu di tempat yang
http://1.bp.blogspot.co
m
satu dengan tempat yang lainnya mengakibatkan
perbedaan corak tumbuhan di wilayah-wilayah
tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya dan jenis.
Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi
pola penyinaran matahari dan hujan. Daerah lereng
yang menghadap ke utara dari suatu pegunungan di
belahan bumi utara kurang mendapatkan intensitas
Variasi ketinggian tempat di sinar matahari dibandingkan dengan lereng yang
permukaan bumi menjadi salah satu menghadap ke selatan. Akibatnya, terjadi perbedaan
faktor persebaran flora dan fauna. vegetasi yang hidup di kedua lereng tersebut.
3. Klimatik
a. Faktor klimatik yaitu faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan.
Iklim dan Cuaca
Suhu dan Sinar Matahari Sumber panas bagi bumi dan planet-
planet lainnya dalam sistem tata surya (solar system) adalah energi
matahari. Tinggi rendahnya intensitas penyinaran matahari bergantung
pada sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan
terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh vegetasi.
Intensitas penyinaran matahari di suatu suhu udara di setiap wilayah
berbeda-beda.Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap
kehidupan tumbuhan dan hewan. Jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi
kehidupannya. Batas suhu maksimum dan minimum bagi persyaratan
tumbuh tanaman dan hewan dinamakan toleransi spesies terhadap
suhu.
Bagi tumbuh-tumbuhan, suhu merupakan faktor pengontrol
persebarannya sesuai dengan letak lintang dan ketinggian tempat. Oleh
karena itu, penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan namanama
wilayah lintang bumi, seperti vegetasi hutan hujan tropis dan vegetasi
lintang sedang. Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak
terlalu dingin atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang sangat
sesuai bagi kehidupan sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan,
maupun manusia. Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah
merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara menunjukkan banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap
kehidupan tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah kering, di daerah lembap, bahkan terdapat pula jenis tumbuhan
yang hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang sangat
rendah, seperti kaktus.
2) Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan
cendawan.
3) Hygrophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
4) Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi
terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan
musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim
musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.
Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dunia tumbuhan.
Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat
yang dapat bertahan hidup dari embusan angin yang sangat
kencang. Dalam proses alami yang terjadi di atmosfer, angin
berfungsi sebagai alat transportasi yang memindahkan uap air
dan kelembapan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
Dengan adanya angin, curah hujan dapat tersebar di atas
permukaan bumi sehingga kelangsungan hidup organisme di
berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus berlangsung.
Angin sangat membantu proses penyerbukan atau pembuahan
beberapa jenis tumbuhan sehingga proses regenerasi
tumbuhan dapat berlangsung. Tumbuh tumbuhan tertentu
penye baran benihnya dilakukan oleh kekuatan angin, seperti
spora yang di ter bang kan oleh angin pada tumbuhan paku-
http://1.bp.blogspot.com pakuan (pteridophyta).
Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan makhluk
hidup. Tanpa adanya air mustahil terdapat berbagai bentuk kehidupan di
muka bumi. Bagi lingkungan kehidupan di daratan, sumber air yang
utama bagi pemenuhan kebutuhan hidup organisme adalah hujan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan air, tumbuhan sangat bergantung pada curah
hujan dan kelembapan udara. Intensitas curah hujan di suatu tempat akan
membentuk karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat menimbulkan adanya fenomena
fauna yang khas di lingkungan vegetasi tertentu. Hal ini dikarenakan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan
bagi hewan. Sebagai contoh, di wilayah vegetasi padang rumput terdapat
hewan khas, seperti rusa, biri-biri, dan sapi.
4. Biotik
http://www.nature.com
Peta Persebaran Fauna Dunia
1. Oriental
Daerah persebarannya meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Di kawasan ini terdapat lebih kurang 30 famili mamalia,
dan empat yang endemis. Beberapa contoh fauna kawasan ini adalah gajah,
badak, beruang, tapir, rusa, tikus pemakan serangga, orangutan, spesies
sapi/banteng India (bos indikus), spesies sapi/banteng Jawa (bos sondicus),
berbagai spesies burung seperti merak, merpati, kakatua, jalak, ayam, bebek
pelatuk, berbagai macam reptil seperti kadal, biawak, buaya, kura-kura,
berbagai macam ular, berbagai macam spesies kucing sampai harimau.
http://elelur.com http://tehelka.com
http://regional.liputan6.com http://ryanhotspot.blogspot.co.id
Gambar Fauna Tipe Oriental
2. Neartik
Vegetasi flora Nearctic berhutan gugur di Amerika Utara bagian timur
dan salju abadi di Greenland menyebabkan spesies faunanya tidak terlalu
bervariasi dan memiliki ukuran tubuh yang tidak terlalu besar. Kawasan yang
termasuk wilayah Nearctic ini adalah: seluruh Amerika Utara, Greenland,
sebagian Meksiko.
Seperti juga di kawasan Palearctic, di kawasan ini juga miskin
keanekaragaman jenis famili binatang. Beberapa contoh fauna yang tersebar di
kawasan Nearctic adalah tikus, beberapa jenis spesies kelelawar, bajing,
anjing, kucing, beruang, dan kijang. Ada beberapa jenis hewan yang
dikategorikan endemi kawasan ini, seperti tikus berkantung (pocket mice,
pocket gopher) yang hidup di kawasan gurun Pasifik timur, kalkun liar, spesies
tertentu dari reptil berekor, dan kura-kura.
www.pinterest.com
Gambar Fauna Tipe Neartik
3. Neotropikal
Region ini meliputi beberapa kawasan, seperti seluruh Amerika
Selatan, Amerika bagian tengah, sebagian besar Meksiko, dan Kepulauan
Hindia Barat. Kawasan ini memiliki iklim tropik, sama seperti di Indonesia
yang memiliki dua musim saja, kecuali kawasan bagian paling selatannya.
Jenis hewan kawasan Neotropic ini memiliki sifat yang khas dan
bervariasi. Berdasarkan data yang sudah diketahui, kawasan ini memiliki 32
jenis mamalia, tujuh di antaranya tersebar sangat meluas, dan enam belas di
antaranya spesies yang dikategorikan unik dan endemis. Beberapa contoh
hewan kawasan ini adalah kura-kura jenis tertentu, buaya, sejenis kadal,
beberapa jenis kodok. Sedangkan beberapa hewan yang dikategorikan endemis
di antaranya adalah sejenis unta (ilama), sejenis tapir, ikan piranha, belut yang
bermuatan listrik.
www.pinteres.com
Gambar Fauna Tipe Neotropik
4. Paleartik
Kawasan yang termasuk region Palearctic adalah sebagian utara Benua
Asia, seluruh kawasan Eropa, seluruh negara bekas Uni Sovyet, Pantai Pasifik
Barat bagian utara, Jepang, kawasan Laut Tengah, dan Afrika bagian utara.
Kawasan Palearctic diwakili kekhasannya oleh 28 jenis famili mamalia
daratan, tidak termasuk famili kelelawar. Vegetasi flora yang beraneka ragam
dan melimpah ruah memungkinkan spesies fauna apa pun dapat hidup di
kawasan ini. Beberapa contoh fauna dari kawasan Palearctic ini sebagai
berikut.
1) Hewan mamalia yang telah menyebar ke berbagai permukaan bumi ini
adalah kelinci, sejenis tikus, berbagai macam spesies anjing, beberapa
jenis kelelawar.
2) Hewan yang terbatas persebarannya karena kondisi lingkungannya yang
tidak sesuai dengan tempat asal, seperti unta, rusa kutub, beruang kutub.
3) Binatang endemi kawasan ini contohnya panda. Hewan ini hanya ada dan
hidup di tanah Cina saja, kecuali hewan itu dikembangbiakkan atau
dipindahkan ke kawasan lain di luar Cina.
kids.nationalgeographic.com www.reference.com
Gambar Fauna Tipe Paleartik
5. Ethiopian
Region fauna ini meliputi kawasan Benua Afrika di sebelah selatan
Pegunungan Atlas, Gurun Sahara, Sudut selatan Arabia. Kawasan ini sangat
dekat hubungannya dengan fauna Palearctic, yang hanya dibatasi oleh Laut
Tengah yang tidak terlalu luas. Terbentuknya komunitas kawasan fauna
Ethiopia dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik yang dominan, di antaranya:
• adanya sungai-sungai besar, seperti Sungai Nil putih, Nil biru, Sungai Niger;
• hutan tropik yang selalu hijau;
• pegunungan yang luas, seperti Gunung Kilimanjaro, Gunung Ruwenzori;
• banyak ditemukan padang rumput yang luas.
6. Australian
Kawasan fauna Australia ini meliputi Benua Australia, Tasmania, dan
Pulau Papua. Selandia Baru tidak termasuk kawasan ini melainkan berdiri
sendiri membentuk kawasan khusus, dimana Selandia Baru tidak memiliki
hubungan daratan dengan kawasan mana pun.
Dilihat dari sisi iklim, kawasan ini dibagi menjadi tiga wilayah iklim.
Pertama, iklim tropis yang diselimuti hutan hujan tropis untuk kawasan
Australia bagian utara dengan Pulau Papua. Kedua, iklim arid/gurun sehingga
banyak ditemukan bentukan gurun untuk Australia bagian tengah. Ketiga,
iklim sedang untuk Australia bagian selatan.
Di kawasan fauna Australia ini terdapat sembilan famili mamalia dan
delapan di antaranya termasuk jenis yang unik, yaitu kanguru, platypus,
kuskus, sejenis bajing yang bisa terbang, beruang pohon yang berkantong.
Australia kaya akan berbagai jenis burung yang berwarna-warni, seperti
spesies kakatua, merpati, betet, cendrawasih, kasuari.
Sedangkan beberapa jenis famili reptile yang tersebar di kawasan ini
adalah kadal, ular piton, ular harimau penyengat, buaya. Kawasan ini miskin
jenis ikan air tawar. Salah satu jenis hewan lintah tapi berbentuk belut yang
bersisik disebut neoceratodus. Daerah persebarannya meliputi Papua,
Kepulauan Aru, Australia, dan Tasmania. Jenis faunanya antara lain kanguru,
platypus (cocor bebek), kuskus, koala, wallaby,cendrawasih, kasuari, ular
piton, buaya, kadal, kakatua, dan merpati.
7. Oseania/Selandia Baru
Sebetulnya jarak antara Selandia Baru dan Australia tidak terlalu jauh,
yaitu hanya berjarak 1.000 mil saja. Daerah persebarannya meliputi Selandia
Baru (New Zealand) dan pulau-pulau kecil di sekitar Oceania. Secara geografis
kawasan ini tidak memiliki hubungan dengan benua mana pun termasuk
dengan Benua Australia.
Salah satu jenis hewan endemis kawasan ini adalah kiwi dan salah satu
jenis ini dikategorikan amfibi purba, yakni sphenodon dan beberapa jenis ikan
dan fauna laut jenis mamalia, seperti anjing laut, lumba-lumba, dan ikan paus.
8. Antartik
Daerah persebarannya meliputi Benua Antartika, kawasan di kutub
Selatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis fauna yang hidup di daerah
ini memiliki bulu lebat untuk menahan dingin serta memiliki lapisan lemak
yang tebal pula. Fauna daerah ini di antaranya rusa kutub, burung penguin,
anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.
Pinguin dan
anjing laut
merupakan fauna
endemik di
kawasan Benua
Artik.
www.pinteres.com
D. Persebaran Jenis-Jenis Flora dan Fauna di Indonesia
http://hmgf.fmipa.ugm.ac.id
Sesuai dengan iklim dan posisinya, yaitu berada di antara kontinen Asia dan
Australia, maka vegetasi yang ada di Indonesia adalah vegetasi peralihan.
Karena banyaknya curah hujan, maka pengaruh vegetasi Asia lebih dominan,
sedangkan dari Australia jumlahnya relatif sedikit dan hanya terbatas di daerah
kering, seperti NTB dan NTT.
1) Phylum mamalia
Spesies gajah, spesies ini banyak ditemukan di beberapa hutan
tertentu, seperti di provinsi Lampung, yaitu di Way Kambas.
Badak di kawasan Indonesia bagian barat, jenis badak yang bisa
ditemukan adalah badak bercula satu, seperti yang ada di Ujung
Kulon, sebelah barat Jawa Barat.
Tapir, hewan ini tidak di setiap tempat ada, melainkan hanya hidup di
kawasankawasan tertentu saja.
Rusa, adalah hewan pemakan rumput yang memiliki tanduk agak
unik, yaitu bercabang seperti pohon. Hewan jenis ini hampir ada di
setiap kawasan hutan, khususnya hutan lebat dan belum banyak
terjamah oleh manusia.
Banteng atau kerbau hutan, spesies ini banyak ditemukan di hutan-
hutan yang dikategorikan masih perawan, belum terjamah oleh
manusia. Banteng bisa ditemukan di cagar alam, seperti di Ujung
Gajah Sumtra Kulon atau di Pananjung Pangandaran.
Kerbau, adalah hewan yang sudah akrab dengan manusia, khususnya
dengan para petani di tanah Jawa. Sebab banyak petani yang
membajak sawahnya dengan menggunakan tenaga kerbau.
Monyet, adalah hewan yang biasa dilihat oleh penduduk, sebab
banyak hutan-hutan di Jawa atau di luar Jawa yang menjadi tempat
tinggalnya.
Kera (orangutan), adalah sejenis monyet yang memiliki ukuranbadan
lebih besar dan tinggi. Tidak di setiap hutan bias ditemukan
Badak Jawa orangutan, hutan-hutan seperti di Kalimantan adalah salah satu habitat
orangutan yang baik.
Harimau, adalah salah satu spesies hewan yang sudah mulai langka,
sehingga dijadikan hewan yang dilindungi oleh pemerintah.
Tikus dan tupai, merupakan binatang mengerat yang kadang membuat
masalah. Tupai hampir menghabiskan waktu hidupnya di atas pohon-
pohon.
Beruang, adalah binatang yang sudah amat langka, hanya di tempat-
tempat tertentu binatang ini bisa kita temui.
Lutung Jawa Kijang hampir mirip dengan rusa, yang membedakan adalah
tanduknya bercabang banyak seperti pohon.
Kelinci, hampir di setiap tempat dapat kita temukan karena selain
mudah memeliharanya, enak dimakan, juga tingkat populasinya
sangat cepat.
Kelelawar, disebut juga hewan malam karena
munculnya hanya malam saja. Pada siang hari hewan ini tidak muncul
karena tidur.
Landak, adalah sejenis hewan yang memiliki bulu yang runcing
seperti jarum yang bisa berfungsi sebagai senjata untuk
mempertahankan hidupnya.
Babi hutan hampir ada di setiap hutan, apalagi di kawasan yang
menjadi lading pertanian penduduk, karena babi hutan merasa
disediakan makanan.
Kancil, adalah hewan yang seperti rusa, tetapi ukuran badannya
sangat kecil. Hewan ini sangat senang dengan sayur-sayuran atau
buah-buahan.
Kukang, adalah hewan yang sudah mulai jarang ditemukan,
populasinya sudah mulai menyusut. Hal ini terjadi karena lingkungan
tempat hidupnya sudah mulai terusik oleh aktivitas manusia.
2) Phylum reptile
• Buaya, banyak ditemukan di muara sungai atau di rawa-rawa tertentu.
Tidak ada kawasan-kawasan khusus tempat terdapatnya
buaya.
• Kura-kura biasa hidup di sungai-sungai atau di laut. Hampir di setiap
aliran sungai bisa kita dapatkan kura-kura, yang membedakan hanya
ukurannya saja.
• Kadal, adalah hewan melata yang di setiap tempat di pelosok negeri
ini bisa kita jumpai. Walaupun manusia tidak melakukan perburuan
secara khusus terhadap binatang ini, tetap saja populasinya tidak
meledak, kehidupannya tetap seimbang.
• Ular adalah binatang melata, yang sepertinya menjijikkan bagi
sebagian orang. Hewan ini banyak ditemui hampir di setiap tempat di
Trenggiling region ini.
• Cicak/tokek, cicak adalah hewan melata yang hampir ada di setiap
rumah, sedangkan tokek adalah hewan yang menyerupai cicak akan
tetapi ukurannya lebih besar.
• Biawak, adalah hewan yang menyerupai buaya, akan tetapi ukurannya
lebih kecil.
• Bunglon hidup di pohon-pohon, bentuknya mirip dengan tokek akan
tetapi memiliki ekor lebih besar dan panjang, ukuran badannya pun
lebih besar. Salah satu kelebihannya adalah warna badannya bisa
berubah-ubah sesuai dengan warna lingkungannya.
• Trenggiling, adalah hewan yang hidup di sekitar air sebagai
habitatnya yang paling nyaman. Dalam mempertahankan hidupnya,
Burung Rangkong trenggiling akan melingkarkan badannya persis seperti bola jika
menghadapi bahaya. Sehingga musuhnya akan bingung bagaimana
cara melukai dan memangsanya, karena bagian luar badannya
menjadi bulat dan memiliki kulit atau sisik yang sangat keras
3) Phylum burung
Banyak sekali jenis burung yang ada di kawasan ini, di antaranya sebagai
berikut.
• Ayam hutan, adalah hewan sejenis ayam yang hidup liar di dalam
hutan.
• Rangkong, hewan yang sudah mulai terancam punah karena
populasinya terhambat akibat tindakan manusia.
• Merak, adalah sejenis burung yang sudah langka ditemukan, sehingga
persebarannya mulai tidak jelas. Beberapa jenis merak sudah punah
oleh tangantangan jahil manusia.
Elang Jawa • Burung cina, burung ini juga bernasib sama dengan merak karena
populasinya sudah mulai terancam, sebab habitatnya terganggu oleh
manusia.
• Kutilang/pipit, banyak ditemukan di sekitar rumah penduduk di
pedesaan. Kicau burung di pagi hari sebetulnya diramaikan burung
sejenis ini. Populasinya sangat banyak karena sumber makanan
mereka mudah didapat, yaitu padi.
• Elang, adalah burung sejenis predator yang biasa memangsa sejenis
ayam, ular kecil, dan burung-burung kecil. Hampir di seluruh Jawa,
elang dapat dengan mudah ditemukan.
• Jalak, banyak ditemukan di beberapa tempat di tanah Jawa.
• Merpati, hewan ini sudah sangat akrab dengan manusia, bahkan
populasinya tidak dikhawatirkan karena begitu banyak.
• Burung layang-layang, banyak ditemukan di beberapa kawasan yang
menjadi habitatnya di tanah Jawa dan Kalimantan.
• Walet, adalah sejenis burung yang banyak dicari orang, karena ludah
walet yang terdapat dalam sarangnya mempunyai harga jual yang
tinggi.
• Burung hantu, adalah sejenis burung yang keluar malam,
sedang pada siang hari tidak berkeliaran
4) Phylum serangga
Kawasan Indonesia barat ini memiliki berbagai macam
serangga, di antaranya sebagai berikut.
• Kumbang, selalu hinggap di bunga. Kumbangkumbang ini mengisap
manis yang ada di putik bunga tersebut.
• Kalajengking, sangat berbahaya karena racun
yang ada di ekornya. Hewan ini banyak terdapat di tumpukan sampah
daun atau kayu yang agak lembab.
• Kupu-kupu, paling banyak populasi dan jenisnya, sehingga sulit
untuk dihitung. Apalagi pada musim berbunga, sudah bias dipastikan
kupu-kupu akan beterbangan mencari bunga untuk diisap madunya.
• Laba-laba, adalah hewan yang suka membuat jaring-jaring sebagai
sarang dan perangkap untuk mencari mangsa yang akan dimakannya.
• Belalang, populasinya hampir dipastikan banyak, karena walaupun
ada manusia yang suka menangkap belalang, akan tetapi tidak
ada yang melakukan perburuan khusus menangkap belalang,
kalaupun ada hanya sebatas untuk pakan ternak saja,
seperti untuk burung.
5) Phylum ikan
Banyak sekali jenis ikan air tawar di kawasan tanah Sunda, seperti
ikan mas, ikan lele, ikan mujair, ikan belut, ikan tambakang.
b. Fauna Tipe Peralihan
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula
disebut Wilayah Fauna Indonesia Tengah atau Wilayah Fauna
Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Timor,
Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Fauna di
Komodo
kawasan Indonesia tengah ini dikategorikan hewan asli Indonesia
karena secara geologis kawasan ini tidak pernahbersatu dengan
daratan mana pun, baik Asia maupun Australia. Sehingga banyak
yang dikategorikan hewan endemis Indonesia.
1. Sumber Pangan
Pemanfaatan sumber daya hayati yang pertama dan utama adalah sebagai
bahan pangan, seperti sumber karbohidrat, protein, serat, minuman, dan bumbu
masak. Perhatikan daftar flora-fauna yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber
pangan penduduk Indonesia.
Tabel
Pemanfaatan Flora-Fauna Sebagai Sumber Daya Pangan
Sumber Sumber Daya Hayati
Pangan Flora Fauna
Karbohidrat Beras, Jagung, Kentang,
Ubi jalar, Ubi kayu, Sagu
Protein Kedelai, Kacang hijau, Ikan laut dan ikan air tawar,
Kacang merah, Alpukat, berbagam jenis kerang,
Bayam udang, dan hewan laut
lainnya, Sapi, Kambing,
Lembu, Kerbau, Babi, Ayam,
Bebek, Puyuh, Mencakup
olahan dari daging, telur,
susu dan keju.
Serat Berbagai macam sayur-
mayur dan buah-buahan.
Seperti misalnya, bayam,
kangkung, kecipir, pakis,
melinjo, pare, rumput laut
dll.
Buah-buahan tropis
seperti, salak, belimbing,
manggis, durian, duku,
rambutan, dll.
Tabel
Pemanfaatan Flora Indonesia sebagai Obat
Tanaman Obat Manfaat
Adas Mengatasi insomnia, batu ginjal, dan batuk
berdahak.
Alang-alang Meredakan panas dalam, penurunan panas,
diuretik
Bawang putih Menurunkan kolesterol, tenakan darah tinggi, flu
Bawang merah Mencegah kangker, sembelit, melindungi jantung
Cabe jawa Masalah pencernaan, bronkitis, dan demam
Jahe Mengobati asma, kembung, mual
Jambu biji Mengobati diare, cacingan, dan demam berdarah
Jati belanda Mengobati batuk dan diare, menurunkan berat
badan
Jeruk nipis Obat batuk, jerawat, radang tenggorokan
Jinten hitam Antikangker, antiradang, menguatkan imunitas
Kembang sepatu Menurunkan darah tinggi, kolesterol, dan batuk
Kencur Mengobati batuk, flu, dan keseleo
Kumis kucing Mengobati batu ginjal, kencing manis, dan
rematik
Kunyit Menurunkan kelestrol, dan mencegah kangker
Lidah buaya Sebagai antiradang
Mahkota dewa Mengobati darah tinggi, hepatitis, dan asam urat
Manggis Antikangker, mencegah penyakit jantung,
mengobati asma
Mengkudu Mengobati radang usus, amandel, dan tekanan
darah tinggi
Meniran Meningkatkan kekebalan tubuh
Saga Mengobati batuk dan sariawan
Salam Menurunkan kolesterol, asam urat, dan mencegas
stroke
Sambiloto Mengobati kencing manis, radang, dan demam
Seledri Menurunkan tekanan darah tinggi
Sirsak Antikangker, meredakan demam, dan
mengurangi sters
Temulawak Meningkatkan imunitas, mengobati hepatitis, dan
maag
3. Bahan Baku Industri
Tanaman industri merupakan tanaman yang digunakan untuk keperluan
bahan baku industri yang memiliki nilai ekonomis. Tanaman industri dapat
dibudidayakan, misalnya dalam bentuk perkebunan maupun hutan tanaman
industri (HTI), atau tumbuh bebas di alam. Pemanfaatan bagian-bagian
tanaman industri dapat berupa kayu, getah, serat, minyak, buah, atau
keseluruhan tanaman dan kemudian diolah menjadi produk industri yang
bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia.
Tabel
Pemanfaatan Flora Indonesia sebagai Bahan Baku Industri
Nama Tanaman Manfaat
Bambu Industri kerajinan, bangunan
Eceng gondok Kerajinan, pakan ternak, pupuk
Gaharu, keruing, damar Industri cat, bangunan
Gambir Industri penyamakan kulit, farmasi, perekat
Jati, sengon, mahoni, Untuk bangunan, mebel
ulin, meranti
Jarak Industri makanan, farmasi, kosmetik
Karet Industri ban, peralatan rumah tangga
Kayu putih Industri obat-obatan
Kenaf Industri kertas, goni
Mawar, melati, bunga Industri kosmetik, makanan
matahari
Pinus, cemara Industri triplek, kertas, plup
Rami Untuk tali, industri tekstil
Rotan Industri kerajinan
Sagu, kelapa, aren Industri makanan
Tembakau Industri rokok
Ubi kayu Industri makanan, industri plastik
4. Energi Terbarukan
Sumber daya flora dan fauna juga bisa diolah menjadi sumber daya
energi terbarukan berbasis materi hidup, seperti misalnya pembuatan bioetanol
dari singkong, dan pemanfaatan buah jarak sebagai biodisel.
Sederhananya, biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya
tanaman. Bioetanol, biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel. Biofuels
dianggap energi terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil, dan telah
mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.
Bioetanol adalah adalah bahan bakar paling dikenal baik sebaik biofuel
dan merupakan alkohol yang dihasilkan dari jagung, sorgum, kentang,
gandum, tebu, bahkan biomassa seperti batang jagung dan limbah sayuran. Hal
ini biasanya dicampur dengan bensin. Namun, tanaman secara khusus untuk
jenis biofuel tidak ideal karena energi yang dibutuhkan berhadapan dengan
masalah dampak lingkungan, dan emisi yang terkait dengan panen dan
transportasi, belum lagi keterkaitannya dengan peningkatan harga pangan
global. Namun, produksi bioetanol di Amerika Serikat telah meningkat sejak
tahun 1990-an. Hampir semua bensin saat ini dijual di AS dicampur 10%
ethanol karena menjadi standar bahan bakar terbarukan (renewable fuel
standard-rfs). Kebutuhan itu diberlakukan pada tahun 2005, tetapi diperluas
sebagai bagian dari 2007 ketergantungan energi dan security act. Pada 2012,
12,95 milyar galon bioetanol diproduksi di dalam negeri. Industri mendapat
dukungan yang kuat ( termasuk subsidi ) dengan UU Pertanian AS Tahun 2008
(Farm Bill 2008), namun dukungan ini mungkin akan menurun pada tahun
2014.
Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang telah
digunakan sebagai alternatif atau dicampur dengan minyak solar di mobil dan
armada industri dengan mesin diesel. Eksportir terkemuka biodiesel (kedelai )
adalah Argentina yang pada Desember 2013 mengajukan keluhan ke
Pertemuan WTO Ketiga terhadap Uni Eropa untuk menempatkan pajak impor
di biodiesel, tetapi menanggapi permintaan tempat lain dengan meningkatkan
ekspor ke Amerika Serikat yang menciptakan biodiesel sendiri juga sebanyak
1.1 miliar galon pada 2012. Biodiesel juga telah mendapat dukungan dari
pemerintah dan akan terpengaruh oleh penurunan Renewable Fuel Standard
(RTS), persyaratan untuk diesel ditambahkan pada tahun 2007.Jelantah atau
minyak dari memasak juga dapat dikonversi ke biodiesel dan lebih
berkelanjutan karena produk sampingan dari proses lain. Mesin diesel secara
otomatis dapat menjalankan off campuran dengan 20% atau kurang biodiesel.
Di atas 20% biodisel atau dari minyak nabati dari memasak membutuhkan
penyesuaian. Pusat daur ulang lokal dan regional telah membuat biodiesel
lebih mudah diakses, tetapi ada batas untuk pengolahan skala besar untuk
biodiesel dari minyak goreng dan juga bahan baku dasar karena berpengaruh
pada harga pangan. Gas alam dan bahan bakar alternatif kendaraan murah
seperti hibrida dan mobil listrik juga menggantikan permintaan untuk
biodiesel.
jagung
limbah
singkong
organik
limbah
biofuel sorgum
peternakan
tebu jarak
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id
Gambar Kerusakan Hutan
Tindakan itu, ujar dia, penting untuk menjaga keanekaragaman hayati yang
sangat penting bagi kehidupan manusia di beberapa bidang.
"Keanekaragaman hayati melindungi tanaman dari ancaman hama dan
penyakit serta perubahan iklim," tutur dia.
Anoa Komodo
a. Cagar Biosfer
Cagar biosfer (nature conservation) adalah kawasan yang
dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya. Cagar biosfer
juga meliputi kawasan yang merupakan hasil budaya manusia dari suku-
suku terasing. Kehidupan suku-suku terasing yang berusaha hidup selaras
dengan alam ini dijaga dan diteliti sebagai objek untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.
Cagar biosfer yang diakui secara internasional oleh UNESCO,
diantaranya adalah Cagar Biosfer Pulau Siberut di Suamtra Barat, Cagar
Biosfer Gunung Leuser di Aceh dan Sumatra Utara, Cagar BiosferTanjung
Puting di Kalimantan Tengah, Cagar Biosfer Cibodas di Jawa Barat, Cagar
Biosfer Lore Lindu, Cagar Biosfer Komododi NTT, dan Cagar Biosfer Siak
di Riau.
b. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya
memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem. Kriteria suatu
kawasan sebagai cagar alam yaitu sebagai berikut.
1) Memiliki keragaman, baik tumbuhan atupun satwa.
2) Memiliki kondisi alam, naik biota maupun fisiknya yang masih asli
atau belum diganggu oleh manusia.
a. Taman Nasional
Taman Nasional merupakan keadaan alam yang menempati suatu
daerah yang luas dan tidak diperkenankan ada rumah tinggal maupun
bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi atau
taman wisata tanpa mengubah ciri-ciri mendasar dari ekosistem. Misalnya,
Taman Safari di wilayah Cisarua Bogor dan Way Kambas di Lampung.
Pada 1982 diadakan Kongres Taman Nasional Sedunia di Bali
(World National Park Congress). Dalam kongres tersebut pemerintah
Indonesia mengumumkan 16 taman nasional yang terdapat di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya mengenai taman nasional di Indonesia, dapat Anda
lihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Kawasan Perlindungan Flora Fauna di Indonesia
Pulau Nama Kawasan Perlindungan Keterangan
1. TN Gunung Leuser
Kawasan lindung di
2. Dolok Sembelin
Sumatra ter
3. Singkil Barat
utama untuk melindungi
4. TN Siberut
gajah
5. Kerumutan
sumatra, harimau sumatra,
6. Kembang Lubok Niur
badak
7. TN Kerinci Seblat
sumatra, orang utan, tapir,
Sumatra 8. Tanjung Datuk dan Pulau
dan sia
Bakung
mang. Flora yang dilindungi
9. Seberida
meliputi
10. TN Berbak
hutan hujan tropis, hutan
11. Tanjung Jabung
rawa
12. Banyuasin-Musi/Sembilang
gambut, dan Rafflesia
13. TN Way Kambas
arnoldi.
14. TN Bukit Barisan Selatan
Kawasan lindung di Jawa
15. TN Ujungkulon meru
16. TN Gunung Halimun pakan suaka bagi badak
17. TN Gunung Gede- jawa,
Pangrango banteng, kerbau liar, ayam
18. Taman Laut Kepulauan hutan
Seribu merah, dan owa jawa.
Jawa dan 19. Taman Laut Karimunjawa Kawasan
Bali 20. Segara Anakan lindung di Bali untuk
21. Nusakambangan melindungi
22. TN Bromo-Tengger-Semeru curik bali. Flora yang
23. TN Meru Betiri dilindungi
24. TN Alas Purwo berupa hutan hujan tropis,
25. TN Baluran hutan
26. TN Bali Barat mangrove, dan hutan musim
dengan pohon jatinya.
Kawasan lindung di
27. TN Tanjung Puting
Kalimantan
28. TN Gunung Palung
dimaksudkan untuk
29. TN Bukit Baka/Bukit Raya
melindungi
30. Danau Sentarum
orang utan, bekantan, owa
Kalimantan 31. Gunung Bentuang Karimun
kalimantan, kuau raja, dan
32. Kayan Mentarang
rangkong
33. Muara Sebuku
badak. Flora yang dilindungi
34. Ulu Sembakung
meliputi
35. Sangkulirang
hutan hujan tropis.
Kawasan lindung di
36. TN Lore Lindu
Sulawesi melin
37. TN Rawa Aopa Watumahai
dungi anoa, maleo, krabuku,
38. TN Bagani Nani Watabone
rangkong sulawesi, babi
39. Danau Matano Mahalona
rusa, dan
40. Marisa
Sulawesi bubutu mehmu. Terumbu
41. Kepulauan Togian
karang
42. Tangkoko Batuargus
dilindungi di taman laut.
43. Taman Laut Bunaken
Flora yang
44. Cagar Alam Morowali
dilindungi adalah hutan
45. Taman Laut Taka Bonerata
hujan tropis
dengan pohon eboninya dan
hutan
mangrove.
Nusa Tenggara merupakan
daerah
perlindungan untuk
46. TN Gunung Rinjani beberapa fauna
47. TN Pulau Komodo endemik di antaranya
48. Gunung Olet Sangenges komodo,
Nusa 49. Kompleks Tambora burung gosong, dan sanca
Tenggara 50. Ruteng timor.
51. Gunung Wanggameti Flora yang dilindungi adalah
52. Gunung Mutis/Timau hutan
53. TN Danau Kelimutu musim yang terdiri atas
pohon
gaharu (cendana) dan
ekaliptus.
54. TN Manuasela
55. Gunung Kelapat Mada
56. Gunung Sibela Lolobata
Kawasan lindung di Maluku
57. Gunung Sikela
dan
58. Wae Bula
Papua merupakan tempat
59. TN Wasur
perlin
60. Teluk Bintuni
dungan berbagai jenis
61. Teluk Cenderawasih
cendera
Maluku dan 62. Cagar Alam Gunung Lorentz
wasih, kuskus, kanguru
Papua 63. Pulau Kabroor
pohon, dan
64. Pulau Dolok
walabi saham. Flora yang
65. Mamberamo
dilindungi
66. Jayawijaya
berupa hutan hujan tropis,
67. Cyclops
hutan
68. Arfak
rawa, dan hutan mangrove.
69. Rouffaer
70. Jamursba-Mandi Sausapor
71. Tamrau
Dewi, Nurmala. 2009. Geografi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Endarto, Danang, dkk. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Hartono. Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Untuk Kelas XI SMA/MA
Program IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Somantri, Lili. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar GEOGRAFI Kelas XI.
Bandung: Grafindo.
Sumardi, dkk. 2009. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial SMA/MA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Yosepana, Sandra. 2009. Belajar Efektif Geografi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI
IPS. Jakarta: Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.