Anda di halaman 1dari 43

BAHAN AJAR

FLORA DAN FAUNA INDONESIA DAN DUNIA

Menurut Cambridge Dictionary biosfer berarti, “Biosphere is the part of the


Earth’s surface and atmosphere where animals and plants can live” atau “bagian dari
permukaan bumi dan atmosfer dimana hewan dan tumbuhan dapat hidup.” Bisa
diartikan biosfer adalah lapisan bumi yang mendukung kelangsung hidup flora dan
fauna yang meliputi perairan tawar, perairan laut, dan daratan (tanah dan udara yang
bersentuhan dengan tanah). Biosfer di permukaan bumi meliputi lapisan udara
(atmosfer) sampai ketinggian 8–10 mdpl, lapisan air (hidrosfer) sampai kedalaman
sekitar 200 meter, maupun pada litosfer sampai kedalaman beberapa meter di bawah
tanah tempat organisme masih dapat ditemukan.

(Sumber: Sumardi. 2019. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, Hal. 1)

A. Bioma
1. Karakteristik Bioma
Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua biosiklus
(lingkungan hidup), yaitu biosiklus daratan dan perairan. Biosiklus daratan terdiri
atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut bioma, yaitu bentang lahan
(landscape) yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya
didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Setiap zona dan subzona di permukaan
bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Flora dan fauna yang hidup pada suatu bioma disebut biota. Dari
biom inilah, kita akan mengenal lebih jauh persebaran flora dan fauna. Beberapa
bioma diantaranya adalah:

a. Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan adalah hutan yang selalu hijau sepanjang tahun (evergreen).
Keberadaan hutan ini sangat penting bagi makhluk penghuni Bumi. Hutan ini
berfungsi membersihkan udara dan menggantinya dengan oksigen. Tidak
heran apabila hutan ini dijuluki sebagai paru-paru dunia. Karena begitu
pentingnya, hutan ini perlu dilestarikan sebagai warisan dunia (world’s
heritage).
1) Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan berkayu, tingginya 20 - 40 m
2) Cabang dan daun yang lebat, dan membentuk suatu tudung yang
menyebabkan hutan menjadi gelap;
3) Tumbuhan perdu, rotan, tumbuhan epifit seperti cendawan, anggrek, dan
rotan.
4) Berada pada iklim tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
5) Hutan ini sangat rapat dengan vegetasi yang heterogen (lebih dari 300
spesies). Contoh vegetasi di daerah hutan hujan tropis antara lain meranti
dan damar.
6) Jenis hewannya yaitu, yang hidup di atas tumbuhan, seperti kera, tupai,
dan aneka burung; yang hidup di bawah, seperti babi, kucing hutan, dan
lain-lain; hewan karnivora, seperti macan tutul di Asia/ Afrika dan jaguar
di Amerika.

Sesuai namanya, tentu kamu bisa menebak bahwa hutan ini terdapat di daerah
tropis. Daerah tropis terletak antara garis balik utara (23°30' LU) sampai garis
balik selatan (23°30' LS). Tentu saja hanya wilayah yang terletak di daerah
inilah yang mempunyai hutan hujan tropis. Wilayah tersebut meliputi
Amerika Selatan (Lembah Amazon), Semenanjung Amerika Tengah, Afrika
bagian tengah, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan
daerah-daerah di Asia Tenggara lainnya.

Sumber: www.jurnalbumi.com dan www.greenpeace.org

Gambar Persebaran Bioma Hutan Hujan Tropis


b. Bioma Hutan Musim Iklim Sedang
Bentuk adaptasi dari tumbuhan di hutan ini adalah adaptasi fisiologis dengan
cara yang berbeda pada setiap musimnya. Ciri khas dari hutan ini antara lain
1) Terletak di daerah beriklim sedang dengan 4 musim
2) Curah hujan berkisan antara 750-1.000 mm
3) Terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu (homogen)
4) Tumbuhan berkayu yang memiliki daun lebar, perakaran yang dalam, dan
kulit yang kasar.
5) Ketinggian pohon sekitar 25 meter.
6) Pada musim semi, tumbuhan mulai berbunga dan berbuah, pada musim
panas mulai tumbuh biji, pada musim rontok menggugurkan daunnya,
sedangkan pada musim dingin tumbuhan mengu rangi penyerapan air
infiltrasi melalui sistem perakarannya.
7) Jenis Vegetasi: oak, elm, beach, dan maple.
8) Jenis hewan, seperti serigala, rusa, beruang, rubah, bajing, dan burung
pelatuk.

Wilayah penyebaran hutan ini meliputi wilayah Amerika Serikat


bagian timur, sebagian besar Eropa Tengah, Australia bagian timur,
Selandia Baru, Cina, Korea, Jepang, dan Argentina.

http://www.ducksters.com Dunia Satwa Indonesia

Gambar Persebaran Bioma Hutan Musim


c. Bioma Padang Rumput
Grassland adalah lahan yang didominasi oleh tumbuhan
rumput, semak belukar, dan beberapa jenis pohon lainnya.
Grassland yang ada di daerah tropis disebut tropical
grassland (padang rumput tropis) dan yang ada di daerah
beriklim sedang disebut temperate grassland (padang
rumput iklim sedang).
1) Vegetasi yang hidup: di daerah basah (rumputnya
dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya Blustem
Pohon Baobab sebagai vegetasi di
dan Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya
padang rumput (savana)
pendek, misalnya Grama dan Buffalo grasses).
2) Grassland terdapat pada daerah yang curah hujannya
rendah, baik di daerah tropis maupun di daerah
beriklim sedang.
3) Jenis hewan, yaitu yang merupakan konsumen
primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya bison
di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia;
sebagai predator herbivora, seperti singa dan anjing
liar; dan hewan jenis lain: ular, belalang, rodentina, dan
bermacam-macam burung
Peta Persebaran Bioma Padang Rumput

d. Bioma Gurun
Gurun merupakan tempat paling gersang di muka Bumi. Di bioma ini,
air tersedia alam jumlah yang sangat terbatas. Meskipun demikian, bukan
berarti di gurun tidak ada kehidupan. Di tempat ini hidup berbagai macam
flora dan fauna, terutama yang tahan terhadap kekeringan.
Gurun terjadi karena proses pelapukan bantuan oleh cuaca yang variasi
temperatur antara siang dan malam sangat tajam.Batuan yang menjadi sangat
panas pada siang hari kemudian menyusut dan pecah karena suhu yang sangat
dingin pada malam hari. Proses pelapukan ini berlangsung ribuan
tahun,bahkan ada yang telah berumur jutaan tahun,seperti Gurun Sahara di
Afrika Utara.
Terjadinya gurun pasir juga dapat disebabkan oleh penguapan air tanah
yang berlebihan oleh pemanasan matahari tehadap permukaan tanah dan
atmosfir.Padahal pemanasan atmosfer dalam waktu yang lama akan
memperkecil kemungkinan terjadinya hujan(kondensasi). Jika itu terus
berlanjut tanah pun menjadi gersang dan kemudian terciptalah gurun pasir.
Gurun tersebar di Benua Asia, Australia, Amerika, dan yang terbesar
terletak di Benua Afrika, yaitu Gurun Sahara. Flora yang umum terdapat di
gurun adalah beberapa jenis kaktus. Di gurun Asia dan Afrika Utara tumbuh
pohon kurma. Di gurun Afrika Selatan tumbuh semak dan alang-alang. Di
gurun Amerika tumbuh bunga-bunga berwarna cerah seperti dandelion dan
verbena. Di gurun Australia tumbuh pohon boojum.
1) Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan musiman, segera
akan tumbuh jika hujan turun, umumnya relatif pendek,
tetapi bijinya tahan lama; tumbuhan menahun, dengan
ciri-ciri: berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar
panjang, batangnya mempunyai jaringan sehingga dapat
menyimpan air, umumnya terdiri dari bermacam-macam
kaktus.
2) Curah hujan ratarata kurang 20 cm setiap tahun dan
intensitas matahari yang tinggi. Gurun memiliki suhu
permukaan 60°C selama siang hari
3) Jenis hewan umumnya bertubuh kecil, hidup di lubang-
lubang, dan mencari mangsa padamalam/pagi hari.
Contohnya kalajengking, ular,
http://archive.bio.ed.ac.uk kadal, serangga, dan laba-laba.
Gambar Persebaran Bioma Gurun

e. Bioma Tundra
Tundra adalah padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin. Sesuai
dengan namanya, biom ini didominasi oleh tumbuhan lumut dan sedikit
rerumputan yang tahan terhadap iklim dingin. Tundra terdapat di wilayah
Amerika Utara, Siberia, dan Eropa Utara. Fauna khas di biom ini adalah
karibu yang memanfaatkan lumut dan sedikit rumput sebagai makanannya.
1) Vegetasi yang hidup umumnya berupa lumut dari jenis Sphagnum dan
Lichenes (lumut kerak).
2) Suhu rendah yang ekstrem dan curah hujan yang sangat sedikit
3) Jenis hewan umumnya berbulu dan berambut tebal, seperti beruang,
reider, walrus, seal, dan penguin.

http://www.ducksters.com

Gambar Persebaran Bioma Tundra


Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yaitu mencapai 20%
permukaan tanah bumi. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin
menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra
alpina. Bioma tundra terdapat hampir di seluruh Arktik dan pulaupulau kecil
dekat Antartika.

f. Bioma Taiga
Hutan ini terdapat di daerah beriklim sedang, yaitu antara 23°30'–66°30' LU
maupun LS. Berbeda dengan hutan hujan tropis, tumbuhan yang ada di
hutan hujan iklim sedang tidak banyak. Hanya tumbuhan yang tahan
terhadap iklim
dingin saja yang mampu tumbuh di hutan ini, umumnya berupa taiga.
1) Vegetasi yang hidup umumnya berupa tumbuhan
konifer, misalnya: picea, alnus, betula, dan juniperus.
2) Jenis hewan, misalnya moose, beruang hitam, ajag, dan
marten.
Bioma taiga terdiri dari jenis-jenis konifer. Bentuk daun
dari tumbuhan ini seperti jarum dan berlapis zat lilin
untuk tahan terhadap kekeringan.Sebagian besar hutan
taiga didominasi oleh satu atau beberapa jenis pohon.
Taiga adalah bioma teristerial terbesar di atas bumi yang
meluas dalam suatu wilayah yang lebar melintasi
Amerika Utara bagian Utara dan Eurasia hingga
perbatasan selatan tundra Arktik.
3) Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim
dingin. Di daerah ini musim dingin cukup panjang,
sedangkan musim kemarau yang panas sangat singkat.
http://www.oddizzi.com/

Gambar Persebaran Bioma Taiga


Persebaran hutan ini meliputi Alaska, Kanada, Asia bagian utara, dan Eropa. Di
Kanada, pohon di hutan ini banyak ditebangi hingga menjadikan negara tersebut
sebagai penghasil kayu terbesar di dunia. Namun, seiring dengan kesadaran
lingkungan, penebangan secara besar-besaran mulai dihentikan. Seperti kondisi
jumlah jenis pohon, jenis hewan dihutan hujan iklim sedang tidak begitu banyak.
Hanya beberapa hewan tahan dingin saja yang hidup di hutan itu misalnya, rusa bagal,
beruang grizzly, wolferine, tikus salju, kelinci, serigala salju, ular derik, dan beberapa
burung serta serangga. Beberapa jenis ikan juga hidup di sungai-sungai yang melalui
hutan ini. Di antara beberapa jenis ikan yang terkenal adalah ikan salmon di Kanada.
Ikan ini berenang menuju hulu sungai dalam jumlah ribuan untuk bertelur.

(sumber:http://www.pkwy.k12.mo.us/homepage/wmslib/image/Map%20of%20Biomes.gif)
Peta Persebaran Bioma di Permukaan Bumi

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sebaran Flora dan Fauna


Faktor-faktor yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup dapat
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.
1. Edafik
Selain kondisi iklim, faktor lain yang juga berpengaruh bagi kehidupan
makhluk hidup di permukaan bumi adalah faktor edafik atau tanah. Tanah
merupakan media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi.
Kebutuhan-kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan vegetasi,
seperti mineral (unsur hara), kebutuhan bahan organik (humus), air, dan
udara keberadaannya disediakan oleh tanah. Oleh karena itu, faktor edafik
sangat memengaruhi pertumbuhan jenis vegetasi dalam suatu wilayah.
Faktor-faktor fisik tanah yang memengaruhi pertumbuhan vegetasi,
antara lain sebagai berikut.
 Tekstur (Ukuran Butiran Tanah)
Tanah-tanah yang butirannya terlalu kasar, seperti kerikil dan pasir
kasar, atau yang butirannya terlalu halus, seperti lempung kurang sesuai
bagi pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik bagi media pertumbuhan
vegetasi adalah tanah dengan komposisi perbandingan butiran pasir,
debu, dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang
kasar, debu butirannya agak halus, sedangkan lempung merupakan butiran
tanah yang sangat halus.
 Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
tanah-tanah yang padat. Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan
untuk menembus tanah dan menyerap mineral-mineral yang terkandung
dalam tanah. Oleh karena itu, para petani sering membajak tanahnya
dengan tujuan agar tanah tetap gembur dan tingkat kesuburannya dapat
tetap terjaga.
 Mineral Organik
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik
makhluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah yang subur dan
sangat diperlukan bagi pertumbuhan suatu vegetasi.
 Mineral Anorganik (Unsur Hara)
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan
batuan yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan tanaman
seperti Karbon (C), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan
Kalsium (K)
 Kandungan Air Tanah
Air yang terdapat di dalam tanah terutama air tanah permukaan dan
air tanah dangkal merupakan salah satu unsur pokok bagi per tumbuhan
dan perkembangan vegetasi. Air sangat membantu dalam melarutkan
dan mengangkut mineral-mineral yang terkandung dalam tanah sehingga
mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan.

2. Fisiografis
Faktor fisiografi yang memengaruhi kehidupan
makhluk hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk
lahan. Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap
perubahan suhu udara. Anda tentu masih ingat
mengenai proses terjadinya penurunan suhu udara
setiap terjadi kenaikan tinggi tempat yang disebut
gradien thermometrik. Perbedaan suhu di tempat yang
http://1.bp.blogspot.co
m
satu dengan tempat yang lainnya mengakibatkan
perbedaan corak tumbuhan di wilayah-wilayah
tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya dan jenis.
Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi
pola penyinaran matahari dan hujan. Daerah lereng
yang menghadap ke utara dari suatu pegunungan di
belahan bumi utara kurang mendapatkan intensitas
Variasi ketinggian tempat di sinar matahari dibandingkan dengan lereng yang
permukaan bumi menjadi salah satu menghadap ke selatan. Akibatnya, terjadi perbedaan
faktor persebaran flora dan fauna. vegetasi yang hidup di kedua lereng tersebut.
3. Klimatik
a. Faktor klimatik yaitu faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan.
 Iklim dan Cuaca
Suhu dan Sinar Matahari Sumber panas bagi bumi dan planet-
planet lainnya dalam sistem tata surya (solar system) adalah energi
matahari. Tinggi rendahnya intensitas penyinaran matahari bergantung
pada sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan
terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh vegetasi.
Intensitas penyinaran matahari di suatu suhu udara di setiap wilayah
berbeda-beda.Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap
kehidupan tumbuhan dan hewan. Jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi
kehidupannya. Batas suhu maksimum dan minimum bagi persyaratan
tumbuh tanaman dan hewan dinamakan toleransi spesies terhadap
suhu.
Bagi tumbuh-tumbuhan, suhu merupakan faktor pengontrol
persebarannya sesuai dengan letak lintang dan ketinggian tempat. Oleh
karena itu, penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan namanama
wilayah lintang bumi, seperti vegetasi hutan hujan tropis dan vegetasi
lintang sedang. Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak
terlalu dingin atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang sangat
sesuai bagi kehidupan sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan,
maupun manusia. Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah
merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.

 Kelembapan Udara
Kelembapan udara menunjukkan banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap
kehidupan tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah kering, di daerah lembap, bahkan terdapat pula jenis tumbuhan
yang hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang sangat
rendah, seperti kaktus.
2) Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan
cendawan.
3) Hygrophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
4) Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi
terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan
musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim
musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.
 Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dunia tumbuhan.
Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat
yang dapat bertahan hidup dari embusan angin yang sangat
kencang. Dalam proses alami yang terjadi di atmosfer, angin
berfungsi sebagai alat transportasi yang memindahkan uap air
dan kelembapan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
Dengan adanya angin, curah hujan dapat tersebar di atas
permukaan bumi sehingga kelangsungan hidup organisme di
berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus berlangsung.
Angin sangat membantu proses penyerbukan atau pembuahan
beberapa jenis tumbuhan sehingga proses regenerasi
tumbuhan dapat berlangsung. Tumbuh tumbuhan tertentu
penye baran benihnya dilakukan oleh kekuatan angin, seperti
spora yang di ter bang kan oleh angin pada tumbuhan paku-
http://1.bp.blogspot.com pakuan (pteridophyta).

 Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan makhluk
hidup. Tanpa adanya air mustahil terdapat berbagai bentuk kehidupan di
muka bumi. Bagi lingkungan kehidupan di daratan, sumber air yang
utama bagi pemenuhan kebutuhan hidup organisme adalah hujan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan air, tumbuhan sangat bergantung pada curah
hujan dan kelembapan udara. Intensitas curah hujan di suatu tempat akan
membentuk karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat menimbulkan adanya fenomena
fauna yang khas di lingkungan vegetasi tertentu. Hal ini dikarenakan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan
bagi hewan. Sebagai contoh, di wilayah vegetasi padang rumput terdapat
hewan khas, seperti rusa, biri-biri, dan sapi.

4. Biotik

Faktor biotik yang berpengaruh paling dominan terhadap tatanan


kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi adalah manusia. Melalui
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat membudi dayakan beberapa
jenis tumbuhan dan binatang di luar habitat aslinya. Bentang alam yang
ada juga dapat diubah oleh manusia, seperti hutan alami menjadi daerah
pertanian atau permukiman. Selain manusia, faktor biotik yang memengaruhi
tatanan kehidupan adalah tumbuhan. Dalam hal ini, tumbuhan yang lebih besar
merupakan tempat perlindungan bagi tumbuhan yang lebih kecil yang
menempel maupun yang hidup di bawahnya, dan juga tempat perlindungan
bagi binatang yang hidup di daerah tersebut. Adapun binatang juga memiliki
peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan, perkembangan, dan
penyebaran berbagai jenis vegetasi. Sebagai contoh, serangga menjadi media
yang membantu dalam penyerbukan tumbuhan berbunga, sedangkan
kelelawar, tupai, dan burung membantu dalam penyebaran tumbuhan berbiji.

Gambar Fauna yang Tersebar akibat rekayasa manusia


baik untuk peternakan atau pendidikan

C. Persebaran Jenis-Jenis Flora dan Fauna di Dunia


Fauna atau hewan yang ada di permukaan bumi penyebarannya di
pengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya.
Jika suatu kelompok fauna sudah tidak sesuai lagi untuk menempati suatu daerah
tertentu, kelompok fauna tersebut akan melaku kan migrasi atau perpindahan ke
daerah lain.
Pada 1876, seorang ilmuwan Inggris bernama Alfred Russel Wallace
melakukan penelitian tentang sebaran hewan di permukaan Bumi. Berdasarkan
hasil penelitiannya, setiap wilayah memiliki hewan dengan kekhasan tersendiri
sesuai dengan letak geografisnya. Wallace membagi wilayah persebaran hewan
di permukaan Bumi menjadi 6 wilayah utama, yaitu Oriental, Paleartik, Ethiopia,
Neartik, Neotropik, dan Australasia.

http://www.nature.com
Peta Persebaran Fauna Dunia

1. Oriental
Daerah persebarannya meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Di kawasan ini terdapat lebih kurang 30 famili mamalia,
dan empat yang endemis. Beberapa contoh fauna kawasan ini adalah gajah,
badak, beruang, tapir, rusa, tikus pemakan serangga, orangutan, spesies
sapi/banteng India (bos indikus), spesies sapi/banteng Jawa (bos sondicus),
berbagai spesies burung seperti merak, merpati, kakatua, jalak, ayam, bebek
pelatuk, berbagai macam reptil seperti kadal, biawak, buaya, kura-kura,
berbagai macam ular, berbagai macam spesies kucing sampai harimau.

http://elelur.com http://tehelka.com

http://regional.liputan6.com http://ryanhotspot.blogspot.co.id
Gambar Fauna Tipe Oriental
2. Neartik
Vegetasi flora Nearctic berhutan gugur di Amerika Utara bagian timur
dan salju abadi di Greenland menyebabkan spesies faunanya tidak terlalu
bervariasi dan memiliki ukuran tubuh yang tidak terlalu besar. Kawasan yang
termasuk wilayah Nearctic ini adalah: seluruh Amerika Utara, Greenland,
sebagian Meksiko.
Seperti juga di kawasan Palearctic, di kawasan ini juga miskin
keanekaragaman jenis famili binatang. Beberapa contoh fauna yang tersebar di
kawasan Nearctic adalah tikus, beberapa jenis spesies kelelawar, bajing,
anjing, kucing, beruang, dan kijang. Ada beberapa jenis hewan yang
dikategorikan endemi kawasan ini, seperti tikus berkantung (pocket mice,
pocket gopher) yang hidup di kawasan gurun Pasifik timur, kalkun liar, spesies
tertentu dari reptil berekor, dan kura-kura.

www.pinterest.com
Gambar Fauna Tipe Neartik

3. Neotropikal
Region ini meliputi beberapa kawasan, seperti seluruh Amerika
Selatan, Amerika bagian tengah, sebagian besar Meksiko, dan Kepulauan
Hindia Barat. Kawasan ini memiliki iklim tropik, sama seperti di Indonesia
yang memiliki dua musim saja, kecuali kawasan bagian paling selatannya.
Jenis hewan kawasan Neotropic ini memiliki sifat yang khas dan
bervariasi. Berdasarkan data yang sudah diketahui, kawasan ini memiliki 32
jenis mamalia, tujuh di antaranya tersebar sangat meluas, dan enam belas di
antaranya spesies yang dikategorikan unik dan endemis. Beberapa contoh
hewan kawasan ini adalah kura-kura jenis tertentu, buaya, sejenis kadal,
beberapa jenis kodok. Sedangkan beberapa hewan yang dikategorikan endemis
di antaranya adalah sejenis unta (ilama), sejenis tapir, ikan piranha, belut yang
bermuatan listrik.

www.pinteres.com
Gambar Fauna Tipe Neotropik
4. Paleartik
Kawasan yang termasuk region Palearctic adalah sebagian utara Benua
Asia, seluruh kawasan Eropa, seluruh negara bekas Uni Sovyet, Pantai Pasifik
Barat bagian utara, Jepang, kawasan Laut Tengah, dan Afrika bagian utara.
Kawasan Palearctic diwakili kekhasannya oleh 28 jenis famili mamalia
daratan, tidak termasuk famili kelelawar. Vegetasi flora yang beraneka ragam
dan melimpah ruah memungkinkan spesies fauna apa pun dapat hidup di
kawasan ini. Beberapa contoh fauna dari kawasan Palearctic ini sebagai
berikut.
1) Hewan mamalia yang telah menyebar ke berbagai permukaan bumi ini
adalah kelinci, sejenis tikus, berbagai macam spesies anjing, beberapa
jenis kelelawar.
2) Hewan yang terbatas persebarannya karena kondisi lingkungannya yang
tidak sesuai dengan tempat asal, seperti unta, rusa kutub, beruang kutub.
3) Binatang endemi kawasan ini contohnya panda. Hewan ini hanya ada dan
hidup di tanah Cina saja, kecuali hewan itu dikembangbiakkan atau
dipindahkan ke kawasan lain di luar Cina.

kids.nationalgeographic.com www.reference.com
Gambar Fauna Tipe Paleartik

5. Ethiopian
Region fauna ini meliputi kawasan Benua Afrika di sebelah selatan
Pegunungan Atlas, Gurun Sahara, Sudut selatan Arabia. Kawasan ini sangat
dekat hubungannya dengan fauna Palearctic, yang hanya dibatasi oleh Laut
Tengah yang tidak terlalu luas. Terbentuknya komunitas kawasan fauna
Ethiopia dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik yang dominan, di antaranya:
• adanya sungai-sungai besar, seperti Sungai Nil putih, Nil biru, Sungai Niger;
• hutan tropik yang selalu hijau;
• pegunungan yang luas, seperti Gunung Kilimanjaro, Gunung Ruwenzori;
• banyak ditemukan padang rumput yang luas.

Kawasan ini memiliki fauna mamalia 38 famili, tidak termasuk spesies


kelelawar, dimana ada beberapa jenis mamalia yang memiliki kriteria hampir
sama dengan yang ada di kawasan Palearctic dan Oriental. Beberapa jenis
hewan yang ada di kawasan Ethiopia ini di antaranya bajing, kelinci, tikus,
anjing, kijang, kuda. Jenis kuda di kawasan ini hampir sama dengan yang ada
di kawasan Palearctic. Kemudian beberapa jenis binatang kawasan Ethiopia
yang memiliki kaitan dengan fauna di kawasan Tropis dan Oriental adalah
kera, monyet, tikus bambu, gajah, badak. Jenis badak bercula dua sebagai ciri
khasnya, sedangkan badak bercula satu adalah khas kawasan Oriental. Fauna
endemik kawasan ini di antaranya adalah kuda nil. Panorama fauna Afrika
dicirikan dengan sejumlah mamalia pemakan rumput yang jumlahnya cukup
besar, seperti gajah, zebra, jerapah, kijang, dan badak. Di Afrika bagian tengah
ada dua jenis kera yang besar, gorila dan simpanse, sedangkan orangutan dan
gibbon adalah kera besar khas Oriental. Di kawasan Ethiopia ini ada pulau
besar bernama Madagaskar di pantai sebelah timur Benua Afrika. Fauna
kawasan ini disebut fauna Madagaskar. Beberapa jenis fauna Madagaskar
adalah:
• berbagai jenis lemur (temasuk primata), seperti lemur berekor, lemur
bercincin, lemur wool, lemur sutra;
• jenis kuda nil kecil (pygmyhippopotamus);
• beberapa burung endemis seperti giant elephant bird (burung gajah besar),
burung ini tidak bisa terbang. Satu hal yang perlu dicatat bahwa di
kawasan fauna Madagaskar ini tidak terdapat jenis ikan air tawar.

http://www.huffingtonpost.com http://www.huffingtonpost.com www.pinteres.com

Kudanil Gorila Badak Bercula 2

Gambar Fauna Tipe Etiophian

6. Australian
Kawasan fauna Australia ini meliputi Benua Australia, Tasmania, dan
Pulau Papua. Selandia Baru tidak termasuk kawasan ini melainkan berdiri
sendiri membentuk kawasan khusus, dimana Selandia Baru tidak memiliki
hubungan daratan dengan kawasan mana pun.
Dilihat dari sisi iklim, kawasan ini dibagi menjadi tiga wilayah iklim.
Pertama, iklim tropis yang diselimuti hutan hujan tropis untuk kawasan
Australia bagian utara dengan Pulau Papua. Kedua, iklim arid/gurun sehingga
banyak ditemukan bentukan gurun untuk Australia bagian tengah. Ketiga,
iklim sedang untuk Australia bagian selatan.
Di kawasan fauna Australia ini terdapat sembilan famili mamalia dan
delapan di antaranya termasuk jenis yang unik, yaitu kanguru, platypus,
kuskus, sejenis bajing yang bisa terbang, beruang pohon yang berkantong.
Australia kaya akan berbagai jenis burung yang berwarna-warni, seperti
spesies kakatua, merpati, betet, cendrawasih, kasuari.
Sedangkan beberapa jenis famili reptile yang tersebar di kawasan ini
adalah kadal, ular piton, ular harimau penyengat, buaya. Kawasan ini miskin
jenis ikan air tawar. Salah satu jenis hewan lintah tapi berbentuk belut yang
bersisik disebut neoceratodus. Daerah persebarannya meliputi Papua,
Kepulauan Aru, Australia, dan Tasmania. Jenis faunanya antara lain kanguru,
platypus (cocor bebek), kuskus, koala, wallaby,cendrawasih, kasuari, ular
piton, buaya, kadal, kakatua, dan merpati.

http://thestar.ie http://australias-physical-is.weebly.com Pinteres.com


Kanguru Platipus Burung Kasuari
Gambar Fauna Tipe Australian

7. Oseania/Selandia Baru
Sebetulnya jarak antara Selandia Baru dan Australia tidak terlalu jauh,
yaitu hanya berjarak 1.000 mil saja. Daerah persebarannya meliputi Selandia
Baru (New Zealand) dan pulau-pulau kecil di sekitar Oceania. Secara geografis
kawasan ini tidak memiliki hubungan dengan benua mana pun termasuk
dengan Benua Australia.
Salah satu jenis hewan endemis kawasan ini adalah kiwi dan salah satu
jenis ini dikategorikan amfibi purba, yakni sphenodon dan beberapa jenis ikan
dan fauna laut jenis mamalia, seperti anjing laut, lumba-lumba, dan ikan paus.

Burung Kiwi Spenodon

8. Antartik
Daerah persebarannya meliputi Benua Antartika, kawasan di kutub
Selatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis fauna yang hidup di daerah
ini memiliki bulu lebat untuk menahan dingin serta memiliki lapisan lemak
yang tebal pula. Fauna daerah ini di antaranya rusa kutub, burung penguin,
anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.

Pinguin dan
anjing laut
merupakan fauna
endemik di
kawasan Benua
Artik.
www.pinteres.com
D. Persebaran Jenis-Jenis Flora dan Fauna di Indonesia

Sejarah geologi kepulauan Indonesia memengaruhi keanekaragaman flora


dan fauna di Indonesia. Kepulauan Indonesia secara geologi merupakan
pertemuan antara lempeng Asia dan lempeng Australia. Pada zaman glasial,
kedua lempengan ini merupakan suatu daratan yang bersatu dengan Asia dan
Australia. Kepulauan Indonesia yang bersatu dengan Asia adalah Kalimantan,
Sumatra, Jawa, dan daratan ini disebut Dangkalan Sunda. Kepulauan Indonesia
yang bersatu dengan Australia adalah Papua dan daratan ini disebut Dangkalan
Sahul. Sedangkan kepulauan Indonesia yang tidak termasuk lempeng Asia dan
Australia adalah Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Pada saat itu hewan dapat bermigrasi dengan bebas dari Asia ke
Dangkalan Sunda dan dari Australia ke Dangkalan Sahul. Begitu pula dengan
tumbuhan. Tumbuhan dapat bermigrasi melalui angina atau dibawa oleh hewan.
Ketika zaman glasial berakhir, permukaan air laut bertambah sehingga
banyak daratan rendah yang terendam air dan akhirnya pulau-pulau yang ada di
Indonesia terpisahkan oleh air dan kepulauan Indonesia tidak bersatu lagi dengan
Asia ataupun dengan Australia. Dengan berakhirnya zaman glasial, banyak flora
dan fauna yang dulunya bermigrasi menjadi terisolasi. Hal inilah yang
menyebabkan keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Selain karena faktor
sejarah geologi, keanekaragaman flora dan fauna ditentukan juga oleh faktor
perbedaan iklim yang terdiri dari unsur-unsur suhu, curah hujan, angin, dan
kelembapan udara.

http://hmgf.fmipa.ugm.ac.id

Peta Paparan Sunda dan Paparan Sahul


1. Flora Indonesia
Indonesia adalah daerah beriklim tropis, tetapi waktu terjadinya dan
intensitas curah hujan di Indonesia berbeda-beda. Semakin ke barat maka
intensitas curah hujan semakin besar, maka Indonesia bagian timur akan
menerima curah hujan yang lebih kecil dibandingkan Indonesia bagian barat.
Berdasarkan peta penyebaran curah hujan di Indonesia, dapat dilihat perbedaan
curah hujan yang ada di Indonesia. Perbedaan curah hujan ini menentukan
perbedaan vegetasi yang ada di Indonesia. Perhatikan tabel berikut.

Tabel Perbedaan Vegetasi Indonesia


Bioma Subbioma
Nama Iklim Nama
Selalu basah sampai kering tengah tahun; 1. Hutan Hujan tanah kering
0<60,0 (tipe A,B,C): curah hujan per 2. Hutan Hujan tanah rawa
I. Hutan Hujan tahun 1300-7100 mm. (permanen atau musiman)
Sangat kering tengah tahun; 0 > 60,0
II. Hutan
(tipe D-F); curah hujan per tahun 700 – 3. Hutan Musim
Musim
2900 mm.
Selalu basah sampai sangat kering tengah
III. Savana tahun; Q = 0-3000(tipe A – F); curah 4. Sabana
hujan per tahun 700-7.100 mm.
Selalu basah sampai sangat kering tengah
!V. Padang 5. Padang rumput iklim basah
tahun; Q = 0 – 300 (tipe A–F) curah
Rumput 6. Padang rumput iklim kering
hujan per tahun 700-7.100 mm.
(Sumber: Pengantar Ekologi)

Sesuai dengan iklim dan posisinya, yaitu berada di antara kontinen Asia dan
Australia, maka vegetasi yang ada di Indonesia adalah vegetasi peralihan.
Karena banyaknya curah hujan, maka pengaruh vegetasi Asia lebih dominan,
sedangkan dari Australia jumlahnya relatif sedikit dan hanya terbatas di daerah
kering, seperti NTB dan NTT.

Peta sebaran hujan Indonesia


a. Vegetasi Hutan Hujan Tropis
Ciri-cirinya:
1) merupakan hutan lebat,
2) terdiri dari berbagai jenis pohon yang variatif,
3) ketinggian pohonnya ada yang mencapai 60 m,
4) banyak terdapat jenis pohon panjat dan palem,
5) banyak pula jenis pohon pakis dan anggrek.
6) Hutan hujan tropis terbesar di pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, serta Irian Jaya.

b. Vegetasi Hutan Musim


Ciri-cirinya:
1) pohon-pohonnya lebih rendah dari pada hutan
hujan tropis,
2) daun-daunnya banyak yang gugur di musim
kemarau, misalnya pohon jati,
3) jenisnya homogen.
4) Hutan musim terdapat di daerah seperti Jawa
Tengah dan Jawa Timur.

c. Vegetasi Daerah Sabana dan Stepa


Ciri-cirinya:
1) terdapat di daerah yang beriklim kering,
2) sabana merupakan padang rumput yang diselingi
oleh pohon-pohon, terdapat di Pulau Madura dan
sebagian kepulauan Nusa Tenggara, tepa
merupakan daerah yang seluruhnya padang
Pinteres.com rumput, misalnya di pulau Sumba, Flores,
Sumbawa, dan Timor.

d. Vegetasi Hutan Bakau


Ciri-cirinya:
1) pohon-pohonnya lebih rendah daripada hutan hujan tropis dan mempunyai akar tunjang.
2) Kalimantan dan Sumatra merupakan contoh pulau yang memiliki hutan bakau yang
luas.

Vegetasi hutan bakau


hidup tergenang air
payau, berfungsi
sebagai penahan abrasi
dan sebagai habitat
bagi berbagai fauna
seperti ikan Glodok atau
Mudskipper dan burung
kuntul dan burng bangau.
2. Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh persebaran
tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan
Australia, serta kondisi geologis Indonesia yang berada pada dua landas
kontinen (continental shelf) yaitu landas kontinen Asia di bagian barat dan
landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur.

Peta persebaran fauna indonesia

Pola persebaran Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga


kelompok wilayah, yaitu wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia
Tipe Peralihan (Asia-Australis), serta Fauna Indonesia Tipe Australis.
a. Fauna Tipe Asiatis
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis sering pula disebut Wilayah
Fauna Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda. Wilayah fauna
Indonesia yang bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat meliputi
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan
wilayah fauna Indonesia bagian tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh
Garis Wallace.

Adapun jenis-jenis fauna yang ada di region Sunda ini di antaranya


sebagai berikut.

1) Phylum mamalia
 Spesies gajah, spesies ini banyak ditemukan di beberapa hutan
tertentu, seperti di provinsi Lampung, yaitu di Way Kambas.
 Badak di kawasan Indonesia bagian barat, jenis badak yang bisa
ditemukan adalah badak bercula satu, seperti yang ada di Ujung
Kulon, sebelah barat Jawa Barat.
 Tapir, hewan ini tidak di setiap tempat ada, melainkan hanya hidup di
kawasankawasan tertentu saja.
 Rusa, adalah hewan pemakan rumput yang memiliki tanduk agak
unik, yaitu bercabang seperti pohon. Hewan jenis ini hampir ada di
setiap kawasan hutan, khususnya hutan lebat dan belum banyak
terjamah oleh manusia.
 Banteng atau kerbau hutan, spesies ini banyak ditemukan di hutan-
hutan yang dikategorikan masih perawan, belum terjamah oleh
manusia. Banteng bisa ditemukan di cagar alam, seperti di Ujung
Gajah Sumtra Kulon atau di Pananjung Pangandaran.
 Kerbau, adalah hewan yang sudah akrab dengan manusia, khususnya
dengan para petani di tanah Jawa. Sebab banyak petani yang
membajak sawahnya dengan menggunakan tenaga kerbau.
 Monyet, adalah hewan yang biasa dilihat oleh penduduk, sebab
banyak hutan-hutan di Jawa atau di luar Jawa yang menjadi tempat
tinggalnya.
 Kera (orangutan), adalah sejenis monyet yang memiliki ukuranbadan
lebih besar dan tinggi. Tidak di setiap hutan bias ditemukan
Badak Jawa orangutan, hutan-hutan seperti di Kalimantan adalah salah satu habitat
orangutan yang baik.
 Harimau, adalah salah satu spesies hewan yang sudah mulai langka,
sehingga dijadikan hewan yang dilindungi oleh pemerintah.
Tikus dan tupai, merupakan binatang mengerat yang kadang membuat
masalah. Tupai hampir menghabiskan waktu hidupnya di atas pohon-
pohon.
 Beruang, adalah binatang yang sudah amat langka, hanya di tempat-
tempat tertentu binatang ini bisa kita temui.
Lutung Jawa  Kijang hampir mirip dengan rusa, yang membedakan adalah
tanduknya bercabang banyak seperti pohon.
 Kelinci, hampir di setiap tempat dapat kita temukan karena selain
mudah memeliharanya, enak dimakan, juga tingkat populasinya
sangat cepat.
 Kelelawar, disebut juga hewan malam karena
munculnya hanya malam saja. Pada siang hari hewan ini tidak muncul
karena tidur.
 Landak, adalah sejenis hewan yang memiliki bulu yang runcing
seperti jarum yang bisa berfungsi sebagai senjata untuk
mempertahankan hidupnya.
 Babi hutan hampir ada di setiap hutan, apalagi di kawasan yang
menjadi lading pertanian penduduk, karena babi hutan merasa
disediakan makanan.
 Kancil, adalah hewan yang seperti rusa, tetapi ukuran badannya
sangat kecil. Hewan ini sangat senang dengan sayur-sayuran atau
buah-buahan.
 Kukang, adalah hewan yang sudah mulai jarang ditemukan,
populasinya sudah mulai menyusut. Hal ini terjadi karena lingkungan
tempat hidupnya sudah mulai terusik oleh aktivitas manusia.
2) Phylum reptile
• Buaya, banyak ditemukan di muara sungai atau di rawa-rawa tertentu.
Tidak ada kawasan-kawasan khusus tempat terdapatnya
buaya.
• Kura-kura biasa hidup di sungai-sungai atau di laut. Hampir di setiap
aliran sungai bisa kita dapatkan kura-kura, yang membedakan hanya
ukurannya saja.
• Kadal, adalah hewan melata yang di setiap tempat di pelosok negeri
ini bisa kita jumpai. Walaupun manusia tidak melakukan perburuan
secara khusus terhadap binatang ini, tetap saja populasinya tidak
meledak, kehidupannya tetap seimbang.
• Ular adalah binatang melata, yang sepertinya menjijikkan bagi
sebagian orang. Hewan ini banyak ditemui hampir di setiap tempat di
Trenggiling region ini.
• Cicak/tokek, cicak adalah hewan melata yang hampir ada di setiap
rumah, sedangkan tokek adalah hewan yang menyerupai cicak akan
tetapi ukurannya lebih besar.
• Biawak, adalah hewan yang menyerupai buaya, akan tetapi ukurannya
lebih kecil.
• Bunglon hidup di pohon-pohon, bentuknya mirip dengan tokek akan
tetapi memiliki ekor lebih besar dan panjang, ukuran badannya pun
lebih besar. Salah satu kelebihannya adalah warna badannya bisa
berubah-ubah sesuai dengan warna lingkungannya.
• Trenggiling, adalah hewan yang hidup di sekitar air sebagai
habitatnya yang paling nyaman. Dalam mempertahankan hidupnya,
Burung Rangkong trenggiling akan melingkarkan badannya persis seperti bola jika
menghadapi bahaya. Sehingga musuhnya akan bingung bagaimana
cara melukai dan memangsanya, karena bagian luar badannya
menjadi bulat dan memiliki kulit atau sisik yang sangat keras

3) Phylum burung
Banyak sekali jenis burung yang ada di kawasan ini, di antaranya sebagai
berikut.
• Ayam hutan, adalah hewan sejenis ayam yang hidup liar di dalam
hutan.
• Rangkong, hewan yang sudah mulai terancam punah karena
populasinya terhambat akibat tindakan manusia.
• Merak, adalah sejenis burung yang sudah langka ditemukan, sehingga
persebarannya mulai tidak jelas. Beberapa jenis merak sudah punah
oleh tangantangan jahil manusia.
Elang Jawa • Burung cina, burung ini juga bernasib sama dengan merak karena
populasinya sudah mulai terancam, sebab habitatnya terganggu oleh
manusia.
• Kutilang/pipit, banyak ditemukan di sekitar rumah penduduk di
pedesaan. Kicau burung di pagi hari sebetulnya diramaikan burung
sejenis ini. Populasinya sangat banyak karena sumber makanan
mereka mudah didapat, yaitu padi.
• Elang, adalah burung sejenis predator yang biasa memangsa sejenis
ayam, ular kecil, dan burung-burung kecil. Hampir di seluruh Jawa,
elang dapat dengan mudah ditemukan.
• Jalak, banyak ditemukan di beberapa tempat di tanah Jawa.
• Merpati, hewan ini sudah sangat akrab dengan manusia, bahkan
populasinya tidak dikhawatirkan karena begitu banyak.
• Burung layang-layang, banyak ditemukan di beberapa kawasan yang
menjadi habitatnya di tanah Jawa dan Kalimantan.
• Walet, adalah sejenis burung yang banyak dicari orang, karena ludah
walet yang terdapat dalam sarangnya mempunyai harga jual yang
tinggi.
• Burung hantu, adalah sejenis burung yang keluar malam,
sedang pada siang hari tidak berkeliaran

4) Phylum serangga
Kawasan Indonesia barat ini memiliki berbagai macam
serangga, di antaranya sebagai berikut.
• Kumbang, selalu hinggap di bunga. Kumbangkumbang ini mengisap
manis yang ada di putik bunga tersebut.
• Kalajengking, sangat berbahaya karena racun
yang ada di ekornya. Hewan ini banyak terdapat di tumpukan sampah
daun atau kayu yang agak lembab.
• Kupu-kupu, paling banyak populasi dan jenisnya, sehingga sulit
untuk dihitung. Apalagi pada musim berbunga, sudah bias dipastikan
kupu-kupu akan beterbangan mencari bunga untuk diisap madunya.
• Laba-laba, adalah hewan yang suka membuat jaring-jaring sebagai
sarang dan perangkap untuk mencari mangsa yang akan dimakannya.
• Belalang, populasinya hampir dipastikan banyak, karena walaupun
ada manusia yang suka menangkap belalang, akan tetapi tidak
ada yang melakukan perburuan khusus menangkap belalang,
kalaupun ada hanya sebatas untuk pakan ternak saja,
seperti untuk burung.

5) Phylum ikan
Banyak sekali jenis ikan air tawar di kawasan tanah Sunda, seperti
ikan mas, ikan lele, ikan mujair, ikan belut, ikan tambakang.
b. Fauna Tipe Peralihan
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula
disebut Wilayah Fauna Indonesia Tengah atau Wilayah Fauna
Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Timor,
Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Fauna di
Komodo
kawasan Indonesia tengah ini dikategorikan hewan asli Indonesia
karena secara geologis kawasan ini tidak pernahbersatu dengan
daratan mana pun, baik Asia maupun Australia. Sehingga banyak
yang dikategorikan hewan endemis Indonesia.

Akibat tidak pernah bersatunya wilayah ini dengan kawasan


mana pun, maka banyak hewan unik yang bisa ditemukan di
kawasan ini.
Phylum mamalia, di antaranya monyet hitam, anoa, kuskus, babi
rusa, tarsius, musang, ikan duyung, monyet seba, kuda,
sapi/banteng.
Anoa 1) Phylum reptil, contohnya biawak, komodo, kura-kura, buaya,
ular, soa-soa.
2) Phylum amfibi, contohnya spesies katak, seperti katak terbang,
katak pohon, katak air.
3) Phylum burung, di antaranya burung dewata, burung maleo,
burung mandar, burung raja udang, burung pemakan lebah,
burung rangkong, kakatua, burung nuri, burung dara/merpati,
angsa, burung
bintayong.

Beberapa wilayah yang dijadikan suaka margasatwa di


Babi Rusa kawasan ini adalah Pulau Komodo, Menembo di Sulawesi Utara,
Dumogal di Sulawesi Utara, Lore Lindu di Sulawesi Tengah, dan
Lombuyan di Sulawesi Tenggara.

c. Fauna Tipe Australian


Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australian disebut juga
Wilayah Fauna Indonesia Timur atau Wilayah Fauna Tanah Sahul,
meliputi Pulau Irian Jaya (Papua), Kepulauan Aru, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya. Wilayah Fauna Indonesia Timur (Tipe Australis)
dengan Fauna Indonesia Tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh
Garis Weber.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Australis, antara lain
sebagai berikut.
1) Phylum Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, koala,
nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung),
Kanguru
kuskus, biawak, kanguru pohon, dan kelelawar.
2) Phylum Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-
kura.
3) Phylum Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan
katak air.
4) Phylum Burung, terdiri atas kakatua, beo, nuri, raja udang,
cendrawasih, dan kasuari.
5) Phylum Ikan, terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar
lainnya yang jumlah spesiesnya relatif lebih sedikit jika
dibandingkan dengan wilayah Fauna Indonesia Barat dan
Burung Cendrawasih Tengah.
E. Pemanfaatan Flora dan Fauna Indonesia sebagai Sumber Daya Alam
Berdasarkan hasil riset lembaga Conservation International di tahun 1998,
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di
dunia. Dengan demikian Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan
kekayaan sumber daya hayati tersebut. Berbagai contoh pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia akan diulas pada penjelasan berikut ini.

1. Sumber Pangan
Pemanfaatan sumber daya hayati yang pertama dan utama adalah sebagai
bahan pangan, seperti sumber karbohidrat, protein, serat, minuman, dan bumbu
masak. Perhatikan daftar flora-fauna yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber
pangan penduduk Indonesia.

Tabel
Pemanfaatan Flora-Fauna Sebagai Sumber Daya Pangan
Sumber Sumber Daya Hayati
Pangan Flora Fauna
Karbohidrat Beras, Jagung, Kentang,
Ubi jalar, Ubi kayu, Sagu
Protein Kedelai, Kacang hijau, Ikan laut dan ikan air tawar,
Kacang merah, Alpukat, berbagam jenis kerang,
Bayam udang, dan hewan laut
lainnya, Sapi, Kambing,
Lembu, Kerbau, Babi, Ayam,
Bebek, Puyuh, Mencakup
olahan dari daging, telur,
susu dan keju.
Serat Berbagai macam sayur-
mayur dan buah-buahan.
Seperti misalnya, bayam,
kangkung, kecipir, pakis,
melinjo, pare, rumput laut
dll.
Buah-buahan tropis
seperti, salak, belimbing,
manggis, durian, duku,
rambutan, dll.

Minuman Kopi, Teh, Kakao


Bumbu masak Merica, ketumbar, kemiri,
jahe, kunyit, kencur,
lengkuas, salam, sereh,
pandan, dll.

Didukung dengan kemajuan teknologi saat ini inovasi pemanfaatan


flora dan fauna makin berkembang, baik dari aspek gizi, pemanfaatan bahan
sisa industri pangan, rasa, dan bentuknya. Seperti misalnya, eskrim tempe, mie
sayuran, bakso keju, keripik bonggol pisang, manisan lidah buaya, dan masih
banyak lagi.
2. Jamu dan obat-obatan
Indonesia memiliki banyak tanaman obat yang telah lama digunakan
dalam pengobatan tradisional. Berkat perkembangan teknologi, tanaman obat
dapat diolah menjadi obat herbal yang dapat diuji secara klinis sehingga layak
untuk dikonsumsi. Obat herbal mulai dimanfaatkan dalam dunia farmasi
karena bersifat alami dan bebas efek samping.
Tanaman obat dapat dibudidayakan atau tumbuh bebas di alam.
Umumnya tanaman obat dikonsumsi dengan cara dikeringkan dan direbus,
atau dikonsumsi dalam keadaan segar. Bagian tanaman yang dapat digunakan
adalah akar, batang, daun, bunga, buah, atau keseluruhan bagian tanaman.

Tabel
Pemanfaatan Flora Indonesia sebagai Obat
Tanaman Obat Manfaat
Adas Mengatasi insomnia, batu ginjal, dan batuk
berdahak.
Alang-alang Meredakan panas dalam, penurunan panas,
diuretik
Bawang putih Menurunkan kolesterol, tenakan darah tinggi, flu
Bawang merah Mencegah kangker, sembelit, melindungi jantung
Cabe jawa Masalah pencernaan, bronkitis, dan demam
Jahe Mengobati asma, kembung, mual
Jambu biji Mengobati diare, cacingan, dan demam berdarah
Jati belanda Mengobati batuk dan diare, menurunkan berat
badan
Jeruk nipis Obat batuk, jerawat, radang tenggorokan
Jinten hitam Antikangker, antiradang, menguatkan imunitas
Kembang sepatu Menurunkan darah tinggi, kolesterol, dan batuk
Kencur Mengobati batuk, flu, dan keseleo
Kumis kucing Mengobati batu ginjal, kencing manis, dan
rematik
Kunyit Menurunkan kelestrol, dan mencegah kangker
Lidah buaya Sebagai antiradang
Mahkota dewa Mengobati darah tinggi, hepatitis, dan asam urat
Manggis Antikangker, mencegah penyakit jantung,
mengobati asma
Mengkudu Mengobati radang usus, amandel, dan tekanan
darah tinggi
Meniran Meningkatkan kekebalan tubuh
Saga Mengobati batuk dan sariawan
Salam Menurunkan kolesterol, asam urat, dan mencegas
stroke
Sambiloto Mengobati kencing manis, radang, dan demam
Seledri Menurunkan tekanan darah tinggi
Sirsak Antikangker, meredakan demam, dan
mengurangi sters
Temulawak Meningkatkan imunitas, mengobati hepatitis, dan
maag
3. Bahan Baku Industri
Tanaman industri merupakan tanaman yang digunakan untuk keperluan
bahan baku industri yang memiliki nilai ekonomis. Tanaman industri dapat
dibudidayakan, misalnya dalam bentuk perkebunan maupun hutan tanaman
industri (HTI), atau tumbuh bebas di alam. Pemanfaatan bagian-bagian
tanaman industri dapat berupa kayu, getah, serat, minyak, buah, atau
keseluruhan tanaman dan kemudian diolah menjadi produk industri yang
bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia.

Tabel
Pemanfaatan Flora Indonesia sebagai Bahan Baku Industri
Nama Tanaman Manfaat
Bambu Industri kerajinan, bangunan
Eceng gondok Kerajinan, pakan ternak, pupuk
Gaharu, keruing, damar Industri cat, bangunan
Gambir Industri penyamakan kulit, farmasi, perekat
Jati, sengon, mahoni, Untuk bangunan, mebel
ulin, meranti
Jarak Industri makanan, farmasi, kosmetik
Karet Industri ban, peralatan rumah tangga
Kayu putih Industri obat-obatan
Kenaf Industri kertas, goni
Mawar, melati, bunga Industri kosmetik, makanan
matahari
Pinus, cemara Industri triplek, kertas, plup
Rami Untuk tali, industri tekstil
Rotan Industri kerajinan
Sagu, kelapa, aren Industri makanan
Tembakau Industri rokok
Ubi kayu Industri makanan, industri plastik

4. Energi Terbarukan
Sumber daya flora dan fauna juga bisa diolah menjadi sumber daya
energi terbarukan berbasis materi hidup, seperti misalnya pembuatan bioetanol
dari singkong, dan pemanfaatan buah jarak sebagai biodisel.
Sederhananya, biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya
tanaman. Bioetanol, biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel. Biofuels
dianggap energi terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil, dan telah
mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.
Bioetanol adalah adalah bahan bakar paling dikenal baik sebaik biofuel
dan merupakan alkohol yang dihasilkan dari jagung, sorgum, kentang,
gandum, tebu, bahkan biomassa seperti batang jagung dan limbah sayuran. Hal
ini biasanya dicampur dengan bensin. Namun, tanaman secara khusus untuk
jenis biofuel tidak ideal karena energi yang dibutuhkan berhadapan dengan
masalah dampak lingkungan, dan emisi yang terkait dengan panen dan
transportasi, belum lagi keterkaitannya dengan peningkatan harga pangan
global. Namun, produksi bioetanol di Amerika Serikat telah meningkat sejak
tahun 1990-an. Hampir semua bensin saat ini dijual di AS dicampur 10%
ethanol karena menjadi standar bahan bakar terbarukan (renewable fuel
standard-rfs). Kebutuhan itu diberlakukan pada tahun 2005, tetapi diperluas
sebagai bagian dari 2007 ketergantungan energi dan security act. Pada 2012,
12,95 milyar galon bioetanol diproduksi di dalam negeri. Industri mendapat
dukungan yang kuat ( termasuk subsidi ) dengan UU Pertanian AS Tahun 2008
(Farm Bill 2008), namun dukungan ini mungkin akan menurun pada tahun
2014.
Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang telah
digunakan sebagai alternatif atau dicampur dengan minyak solar di mobil dan
armada industri dengan mesin diesel. Eksportir terkemuka biodiesel (kedelai )
adalah Argentina yang pada Desember 2013 mengajukan keluhan ke
Pertemuan WTO Ketiga terhadap Uni Eropa untuk menempatkan pajak impor
di biodiesel, tetapi menanggapi permintaan tempat lain dengan meningkatkan
ekspor ke Amerika Serikat yang menciptakan biodiesel sendiri juga sebanyak
1.1 miliar galon pada 2012. Biodiesel juga telah mendapat dukungan dari
pemerintah dan akan terpengaruh oleh penurunan Renewable Fuel Standard
(RTS), persyaratan untuk diesel ditambahkan pada tahun 2007.Jelantah atau
minyak dari memasak juga dapat dikonversi ke biodiesel dan lebih
berkelanjutan karena produk sampingan dari proses lain. Mesin diesel secara
otomatis dapat menjalankan off campuran dengan 20% atau kurang biodiesel.
Di atas 20% biodisel atau dari minyak nabati dari memasak membutuhkan
penyesuaian. Pusat daur ulang lokal dan regional telah membuat biodiesel
lebih mudah diakses, tetapi ada batas untuk pengolahan skala besar untuk
biodiesel dari minyak goreng dan juga bahan baku dasar karena berpengaruh
pada harga pangan. Gas alam dan bahan bakar alternatif kendaraan murah
seperti hibrida dan mobil listrik juga menggantikan permintaan untuk
biodiesel.

jagung

limbah
singkong
organik

limbah
biofuel sorgum
peternakan

tebu jarak

Biogas dibuat sebagai produk sampingan dari membusuk tanaman dan


hewan limbah di lingkungan dengan tingkat rendah oksigen : tempat
pembuangan sampah , fasilitas pengolahan limbah, dan susu. Biogas terdiri
terutama dari metana dan karbon dioksida (gas rumah kaca), sehingga insentif
yang kuat untuk menjaga biogas dari memasuki atmosfer. Biogas dapat
ditangkap dan digunakan untuk transportasi, memasak, dan listrik. Lebih lanjut
tentang manfaat sini. Ini sebenarnya telah digunakan selama berabad-abad. Di
negara berkembang, skala mikro atau rumah tangga proyek tersebar di tahun
1970 dengan sekitar 4 juta biogas tanaman saat ini di India dan 27 juta di Cina.
Namun, studi menunjukkan bahwa banyak tanaman di daerah pedesaan tidak
berfungsi karena kurangnya pemeliharaan dan memerlukan perbaikan
sehingga penggunaannya pada masa depan membutuhkan jaringan operasional
untuk mengatasi masalah ini. (Sumber: http://bioenerginusantara.com)

5. Objek Rekreasi, Pariwisata, Penelitian, dan Pendidikan


Indonesia memiliki banyak hewan dan tumbuhan endemik seperti
misalnya, komodo, bekantan, orang utan, babi rusa, harimau Sumatra, badak
Jawa, bunga bangkai, beragam taman nasional yang tersebar dari ujung barat
samapi ujung timur, keberagaman sumber daya hayati ini menjadi objek wisata
yang menarik bagi wisatawan lokal atau mancanegara sebagai tempat
penelitian, rekreasi, dan pendidikan.

Gambar Sumber Daya Hayati sebagai Pariwisata

F. Kerusakan Flora dan Fauna

Kerusakan flora dan fauan berawal dari kerusakan hutan di Indonesia.


Kerusakan Hutan di Indonesia memang semakin parah dari hari ke hari pasti selalu
saja ada kerusakan hutan, bahkan Guiness World record menyebut bahwa
kerusakan hutan di Indonesia adalah yang tercepat di dunia. Kegiatan eksploitasi
hutan oleh manusia menjadi faktor utama kerusakan tersebut. Padahal hutan tropis
Indonesia adalah rumah dan persembunyian terakhir bagi kekayaan hayati dunia
yang unik. Keanekaragaman hayati yang terkandung di hutan Indonesia meliputi
12 persen species mamalia dunia, 7,3 persen species reptil dan amfibi, serta 17
persen species burung dari seluruh dunia. Diyakini masih banyak lagi spesies yang
belum teridentifikasi dan masih menjadi misteri tersembunyi di dalamnya. Sebuah
contoh nyata misalnya, data WWF menunjukkan antara tahun 1994-2007 saja
ditemukan lebih dari 400 spesies baru dalam dunia sains di hutan Pulau
Kalimantan. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara
dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Berdasarkan data FAO tahun
2010 hutan dunia – termasuk di dalamnya hutan Indonesia – secara total
menyimpan 289 gigaton karbon dan memegang peranan penting menjaga
kestabilan iklim dunia.
Sayangnya kerusakan hutan di tanah air cukup memprihatinkan.
Berdasarkan catatan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1
juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia menyusut tiap tahunnya. Data
Kementerian Kehutanan menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang
tersisa di Indonesia, 42 juta hektar diantaranya sudah habis ditebang.

Kerusakan atau ancaman yang paling besar terhadap hutan alam di


Indonesia adalah penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan,
kebakaran hutan dan eksploitasi hutan secara tidak lestari baik untuk
pengembangan pemukiman, industri, maupun akibat perambahan. Kerusakan
hutan yang semakin parah menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem
hutan dan lingkungan disekitarnya. Contoh nyata yang frekuensinya semakin
sering terjadi adalah konflik ruang antara satwa liar dan manusia. Rusaknya hutan
habitat satwa liar menyebabkan mereka bersaing dengan manusia untuk
mendapatkan ruang mencari makan dan hidup, yang sering kali berakhir dengan
kerugian bagi kedua pihak. Rusaknya hutan telah menjadi ancaman bagi seluruh
makhluk hidup.

http://pengertian-definisi.blogspot.co.id
Gambar Kerusakan Hutan

Simaklah Sekilas Info di bawah ini!


Laju Kepunahan Keanekaragaman Hayati Indonesia Tinggi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Botani Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tukirin Partomihardjo mengatakan
kepunahan keanekaragaman hayati di Indonesia tinggi karena laju
kerusakan lingkungan tinggi dan terdapat penurunan areal hutan.
"Indonesia itu negara dengan laju kepunahan keragaman hayati cukup
tinggi. Tingkat kepunahan tinggi karena laju kerusakan lingkungan dan
penurunan areal tutupan hutan tinggi," kata Tukirin dalam diskusi bertajuk
'Keanekaragaman Hayati untuk Kesehatan Manusia' di Jakarta, Rabu
(15/4).

Penurunan keanekaragaman hayati bumi, ujar dia, kini memang sudah


pada tingkat yang mengkhawatirkan, bahkan ilmuwan memperkirakan
sebanyak tiga jenis biota punah setiap jam dan 20 ribu jenis punah per
tahunnya. Tukirin menuturkan kepunahan itu mencapai 100 hingga 1000
kali lebih cepat dibandingkan tingkat kepunahan normal, padahal sekali
satu jenis tumbuhan atau binatang punah akan mempengaruhi jenis lain.
"Kehidupan liar merupakan laboratorium alam yang menyimpan berbagai
keunikan dan potensi untuk mempelajari serta melakukan aneka percobaan
penyakit manusia, jika jenis itu punah, maka keunikan dan rahasia
potensinya akan hilang," kata dia.

Sementara pada 2050, perubahan iklim diduga akan mengancam 25 persen


semua jenis biota darat menuju kepunahan sehingga ia mengimbau
masyarakat, pemerintah dan sektor swasta bergerak membantu mengurangi
laju kepunahan keanekaragaman hayati. Cara pertama, ujar dia, adalah
melindungi habitat alami termasuk hutan, lahan basah, padang rumput,
sungai dan danau dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan. Kedua,
menghindari framentasi dan alih fungsi habibat alami serta segera
merehabilitasi areal bekas tambang dan lahan terdegradasi lainnya.

Selanjutnya, menjaga jenis tumbuhan atau binatang yang berada di luar


habitat asli lokal agar tetap hidup.
Terakhir, menjaga udara, air dan tanah dari kontaminasi meski pada
praktiknya sulit, tindakan yang dapat dilakukan setidaknya adalah
menekan kontaminasi pada alam.

Tindakan itu, ujar dia, penting untuk menjaga keanekaragaman hayati yang
sangat penting bagi kehidupan manusia di beberapa bidang.
"Keanekaragaman hayati melindungi tanaman dari ancaman hama dan
penyakit serta perubahan iklim," tutur dia.

Kerusakan hutan berdampak langsung pada satwa yang tinggal di


dalamnya. Hilangnya satu sepesies hewan kemudian akan berdampak pada
kelangsungan hidup hewan lainnya, hal tersebut nantinya akan mengganggu
keseimbangan ekosistem. Berikut ini merupakan daftar beberapa hewan terancam
punah di Indonesia.

Daftar Hewan Dilindungi di Indonesia

Harimau Sumatra Macan Tutul


Gajah Sumatra Badak Jawa

Orang Utan Elang Jawa

Anoa Komodo

Secara umum penyebab utama penurunan populasi spesies adalah aktivitas


manusia. Disadari atau tidak, lahan yang kita tempati, makanan, pakaian, bahan
bakar, dan barang-barang yang kita beli, serta sampah yang kita hasilkan
berkontribusi menjadi penyebab punah atau berkurangnya populasi spesies hewan.
1. kerusakan habitat hutan
2. konflik manusia dan satwa
3. perdagangan, perburuan dan penangkapan berlebih
4. perubahan iklim
5. spesies invasif
6. polusi dan kerusakan lingkungan

G. Konservasi Flora Dan Fauna


Indonesia termasuk ke dalam 3 negara dengan keanekaragaman hayati
terbesar dunia. Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah
25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang
diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini
merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan
tidak terdapat di tempat lain di dunia. Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia
diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang
200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis
burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Kekayaan ini perlu dilindungi untuk berbagai keperluan. Keberadaan
keanekaragaman hayati ini tidak akan selalu tetap keadaannya, baik jumlah serta
jenisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perburuan,
kerusakan ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan. Pemanfaatan
keanekaragaman hayati untuk berbagai keperluan secara berlebihan ini ditandai
dengan semakin langkanya beberapa jenis flora dan fauna. Hal ini disebabkan
rusaknya habitat dan ekosistem yang ditempati flora dan fauna tersebut.
Ketidakseimbangan tersebut apabila dibiarkan, dapat mengancam
keanekaragaman hayati.
Data yang dirilis oleh International Union for Conservation of Nature
(IUCN) pada Desember 2013 menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke-4
sebagai negara yang memiliki jumlah terbanyak dari spesies yang terancam
punah. Data menyebutkan jumlah spesies yang terancam punah mencapai 1.206
spesies. Kondisi ini tentu saja perlu ditanggapi dengan serius karena
keanekaragaman hayati merupakan inti dari ekosistem dan keseimbangan alam
serta merupakan sumber kebutuhan manusia seperti pangan, sandang, papan,
obat-obatan dan sebagainya.
Diperlukan upaya dan langkah-langkah konservasi untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna tersebut. Kerusakan dan perubahan habitat akibat
kegiatan yang tidak bertanggung jawab dan populasi manusia meningkat dengan
segala aspeknya, merupakan faktor utama pemicu berbagai bentuk kepunahan
spesies dan penurunan angka keragaman sumber daya hayati. Adapun kriteria
1) Kekhasan, konservasi memiliki banyak spesies angka dan endemik
2) Keterancaman, spesies yang menghadapi ancaman kepunahan dan
membutuhkan penanganan.
3) Kegunaan, spesies yang memiliki kegunaan atau berpotensi bagi
manusia perlu diberikan prioritas konservasi.
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, kawasan yang dilindungi bagi pelestarian
alam terbagi kedalam dua kelompok utama, yaitu kawasan suaka alam dan
kawasan pelestarian alam.

1. Kawasan Suaka Alam


Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun
di perairan. Terdapat dua macam kawasan suaka alam, yaitu cagar alam dan
suaka marga satwa. Selain itu terdapat pula kawasan suaka alam yang lebih
lengkap karena menyangkut kehidupan manusia di dalamnya, yang disebut
cagar biosfer.

a. Cagar Biosfer
Cagar biosfer (nature conservation) adalah kawasan yang
dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya. Cagar biosfer
juga meliputi kawasan yang merupakan hasil budaya manusia dari suku-
suku terasing. Kehidupan suku-suku terasing yang berusaha hidup selaras
dengan alam ini dijaga dan diteliti sebagai objek untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.
Cagar biosfer yang diakui secara internasional oleh UNESCO,
diantaranya adalah Cagar Biosfer Pulau Siberut di Suamtra Barat, Cagar
Biosfer Gunung Leuser di Aceh dan Sumatra Utara, Cagar BiosferTanjung
Puting di Kalimantan Tengah, Cagar Biosfer Cibodas di Jawa Barat, Cagar
Biosfer Lore Lindu, Cagar Biosfer Komododi NTT, dan Cagar Biosfer Siak
di Riau.

b. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya
memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem. Kriteria suatu
kawasan sebagai cagar alam yaitu sebagai berikut.
1) Memiliki keragaman, baik tumbuhan atupun satwa.
2) Memiliki kondisi alam, naik biota maupun fisiknya yang masih asli
atau belum diganggu oleh manusia.

c. Suaka Marga Satwa


suaka margasatwaadalah kawasan suaka alam yang ditetapkan
untuk melindungi satwa tertentu dan habitatnya. Kriteria suatu daerah
dijadikan kawasan suaka margasatwa diantaranya.
1) Merupakan tempat hidup dan tempat perkembangbiakan dari jenis
satwa
2) Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka atau satwa yang
dikhawatirkan akan punah.
3) Memiliki tingkat keragaman dan populasi yang tinggi
4) Merupakan tempat hidup satwa migras tertentu
5) Memiliki kawasan yang luas sebagai habitat jenis satwa yang
bersangkutan

2. Kawasan Pelestarian Alam


Kawasan pelestarian alam yang memiliki fungsi yang hampir sama
dengan kawasan suaka alam, hanya saja memiliki fungsi lebih. Kawasan
pelestarian alam dapat dimanfaatkan sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

a. Taman Nasional
Taman Nasional merupakan keadaan alam yang menempati suatu
daerah yang luas dan tidak diperkenankan ada rumah tinggal maupun
bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi atau
taman wisata tanpa mengubah ciri-ciri mendasar dari ekosistem. Misalnya,
Taman Safari di wilayah Cisarua Bogor dan Way Kambas di Lampung.
Pada 1982 diadakan Kongres Taman Nasional Sedunia di Bali
(World National Park Congress). Dalam kongres tersebut pemerintah
Indonesia mengumumkan 16 taman nasional yang terdapat di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya mengenai taman nasional di Indonesia, dapat Anda
lihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Kawasan Perlindungan Flora Fauna di Indonesia
Pulau Nama Kawasan Perlindungan Keterangan
1. TN Gunung Leuser
Kawasan lindung di
2. Dolok Sembelin
Sumatra ter
3. Singkil Barat
utama untuk melindungi
4. TN Siberut
gajah
5. Kerumutan
sumatra, harimau sumatra,
6. Kembang Lubok Niur
badak
7. TN Kerinci Seblat
sumatra, orang utan, tapir,
Sumatra 8. Tanjung Datuk dan Pulau
dan sia
Bakung
mang. Flora yang dilindungi
9. Seberida
meliputi
10. TN Berbak
hutan hujan tropis, hutan
11. Tanjung Jabung
rawa
12. Banyuasin-Musi/Sembilang
gambut, dan Rafflesia
13. TN Way Kambas
arnoldi.
14. TN Bukit Barisan Selatan
Kawasan lindung di Jawa
15. TN Ujungkulon meru
16. TN Gunung Halimun pakan suaka bagi badak
17. TN Gunung Gede- jawa,
Pangrango banteng, kerbau liar, ayam
18. Taman Laut Kepulauan hutan
Seribu merah, dan owa jawa.
Jawa dan 19. Taman Laut Karimunjawa Kawasan
Bali 20. Segara Anakan lindung di Bali untuk
21. Nusakambangan melindungi
22. TN Bromo-Tengger-Semeru curik bali. Flora yang
23. TN Meru Betiri dilindungi
24. TN Alas Purwo berupa hutan hujan tropis,
25. TN Baluran hutan
26. TN Bali Barat mangrove, dan hutan musim
dengan pohon jatinya.
Kawasan lindung di
27. TN Tanjung Puting
Kalimantan
28. TN Gunung Palung
dimaksudkan untuk
29. TN Bukit Baka/Bukit Raya
melindungi
30. Danau Sentarum
orang utan, bekantan, owa
Kalimantan 31. Gunung Bentuang Karimun
kalimantan, kuau raja, dan
32. Kayan Mentarang
rangkong
33. Muara Sebuku
badak. Flora yang dilindungi
34. Ulu Sembakung
meliputi
35. Sangkulirang
hutan hujan tropis.
Kawasan lindung di
36. TN Lore Lindu
Sulawesi melin
37. TN Rawa Aopa Watumahai
dungi anoa, maleo, krabuku,
38. TN Bagani Nani Watabone
rangkong sulawesi, babi
39. Danau Matano Mahalona
rusa, dan
40. Marisa
Sulawesi bubutu mehmu. Terumbu
41. Kepulauan Togian
karang
42. Tangkoko Batuargus
dilindungi di taman laut.
43. Taman Laut Bunaken
Flora yang
44. Cagar Alam Morowali
dilindungi adalah hutan
45. Taman Laut Taka Bonerata
hujan tropis
dengan pohon eboninya dan
hutan
mangrove.
Nusa Tenggara merupakan
daerah
perlindungan untuk
46. TN Gunung Rinjani beberapa fauna
47. TN Pulau Komodo endemik di antaranya
48. Gunung Olet Sangenges komodo,
Nusa 49. Kompleks Tambora burung gosong, dan sanca
Tenggara 50. Ruteng timor.
51. Gunung Wanggameti Flora yang dilindungi adalah
52. Gunung Mutis/Timau hutan
53. TN Danau Kelimutu musim yang terdiri atas
pohon
gaharu (cendana) dan
ekaliptus.
54. TN Manuasela
55. Gunung Kelapat Mada
56. Gunung Sibela Lolobata
Kawasan lindung di Maluku
57. Gunung Sikela
dan
58. Wae Bula
Papua merupakan tempat
59. TN Wasur
perlin
60. Teluk Bintuni
dungan berbagai jenis
61. Teluk Cenderawasih
cendera
Maluku dan 62. Cagar Alam Gunung Lorentz
wasih, kuskus, kanguru
Papua 63. Pulau Kabroor
pohon, dan
64. Pulau Dolok
walabi saham. Flora yang
65. Mamberamo
dilindungi
66. Jayawijaya
berupa hutan hujan tropis,
67. Cyclops
hutan
68. Arfak
rawa, dan hutan mangrove.
69. Rouffaer
70. Jamursba-Mandi Sausapor
71. Tamrau

b. Taman Hutan Raya


Taman Hutan Raya (grand forest park) merupakan bentuk
pelestarian alam terkombinasi, antara pelestarian eks-situ dan in-situ.
Sehingga sebuah Tahura dapat ditetapkan baik dari hutan alam maupun
hutan buatan. Namun demikian, fungsi yang jelas sebuah hutan raya
adalah sebagai ‘etalase’ keanekaragaman hayati, tempat penelitian, tempat
penangkaran jenis, serta juga sebagai tempat wisata.
Fungsi Taman Hutan Raya sebagai ‘etalasi’ keanekaragaman
hayati dan tempat penyelamatan jenis tumbuhan tertentu, yang mulai
langka, terancam hampir mirip dengan Kebun Raya. Namun berbeda
dengan Kebun Raya yang bisa mengoleksi tumbuhan dari berbagai daerah,
koleksi tanaman dalam Tahura sebagian besar (sekitar 80 %) haruslah
tanaman lokal (bioregion) di mana Taman Hutan Raya tersebut berada dan
sisanya boleh diisi dengan tanaman dari bioregion lain.
Daftar Taman Hutan Raya di Indonesia. Indonesia memiliki
sedikitnya 22 kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan Hutan
Raya. Ke-22 kawasan Hutan Raya tersebut adalah:
1) Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien (Meurah Intan); Nanggroe Aceh
Darussalam. Terdapat di Kabupaten Aceh Besar. Tahura dengan luas
6.300 ha ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 95/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.
2) Taman Hutan Raya Bukit Barisan; Sumatera Utara. Terdapat di
Gerbang Taman Kabupaten Karo, Deli Serdang, dan Langkat dengan luas 51.600 ha.
Hutan Raya Sultan Ditetapkan berdasarkan Kepres RI Nomor 48 Tahun 1988, 29
Syarif Hasyim Riau November 1988.
(Gambar: http://www 3) Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta; Sumatera Barat. Berlokasi di
.panoramio.com) Padang dengan area seluas 12.100 ha. Penetapannya berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 193/Kpts-II/1993, 27
Maret 1993.
4) Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim; Riau. Berada di Kampar
dengan luas 6.172 ha yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 348/Kpts-II/1999, 26 Mei
1999.
5) Taman Hutan Raya Thaha Syaifudin; Jambi. Lokasinya di kabupaten
Batanghari dengan luas 15.830 ha yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 94/Kpts-II/2001, 15 Maret
2001.
6) Taman Hutan Raya Raja Lelo; Bengkulu. Berada di kabupaten
Bengkulu Utara dengan luas 1.122 ha. Penetapannya berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 21/Kpts/VI/1998, 7 Januari
1998.
7) Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman; Lampung. Terdapat di
Lampung Selatan dengan area seluas 22.245 ha yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:
679/Kpts-II/1999, 1 September 1999.
8) Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Jawa Barat. Berlokasi di Bandung
dengan luas 590 ha. Penetapannya berdasarkan Keputusan Presiden
RI Nomor 3 Tahun 1995, 14 Januari 1995.
8) Taman Hutan Raya Palasari, Jawa Barat. Berlokasi di Sumedang
dengan luas 35 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 297/Menhut-II/2004, 10 Agustus 2004.
9) Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok, Jawa Barat. Berada di
Bogor dengan luas 6 ha. Ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 276/Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
10) Taman Hutan Raya Ngargoyoso, Jawa Tengah. Tempatnya di
Pintu Gerbang Taman Kabupaten Karanganyar dengan luas mencapai 231 ha. Penetapannya
Hutan Raya Ir. Juanda berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 233/Kpts-
Bandung II/2003, 15 JulI 2003.
(Gambar: alexsetia.wor 11) Taman Hutan Raya Gunung Bunder, Yogyakarta. Terdapat di
dpress.com) Kabupaten Gunung Kidul dengan kawasan seluas 617,00 ha.
Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:
353/Menhut-II/2004, 28 September 2004.
12) Taman Hutan Raya R. Suryo; Jawa Timur. Kawasannya meliputi
Gunung Arjuno dan Cagar Alam Lalijiwo di Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan
Kota Batu dengan luas 27.868,30 Ha. Ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Kehutanan RI Nomor: 80/Kpts-II/2001, 19 Mei 2001.
13) Taman Hutan Raya Ngurah Rai; Bali. Lokasinya di kabupaten
Badung dengan luas 1.392 ha. Ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 067/Kpts-II/1988, 15 Februari 1988.
14) Taman Hutan Raya Nuraksa; Nusa Tenggara Barat. Terletak di
kabupaten Lombok Barat dengan luas 3.155 ha. Ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Taman Hutan Raya Bukit Nomor: 244/Kpts-II/1999, 27 April 1999.
Soeharto, Kalimantan 15) Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Yohanes; Nusa Tenggara Timur.
Timur Terdapat di Kupang. Kawasan dengan luas 1.900 ha ini ditetapkan
(Foto: http://www.flickr.com/ berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 1996, 11
photos/samarindabox) Oktober 1996.
17) Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Berada di
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara dengan
kawasan seluas 61.850 ha yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 419/Menhut-II/2004, 19 Oktober 2004.
18) Taman Hutan Raya Sultan Adam; Kalimantan Selatan. Terdapat di
Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut dengan luas 112.000
hektar. Ditetapkan sebagai Tahura berdasarkan Keppres RI No. 52
tahun 1989 tanggal 18 Oktober 1989.
19) Taman Hutan Raya Murhum; Sulawesi Tenggara. Berlokasi di
Kendari dengan luas 7.877 ha. Ditetapkan sebagai Tahura melalui
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 103/Kpts-
II/1999, 2 Maret 1999.
20) Taman Hutan Raya Palu; Sulawesi Tengah. Terletak di Sulawesi
Tengah. Kawasan konservasi ini menempati lahan seluas 8.100 ha.
Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No: 461/Kpts-
11/1995, 4 September 1995.
21) Taman Hutan Raya Poboya Paneki; Sulawesi Tengah. Di Donggala
dengan luas 7.128 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 24/Kpts-II/1999, 9 April 1999.
22) Taman Hutan Raya Bontobahari; Sulawesi Selatan. Terdapat di
Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan luas 3.475 ha. Ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 721/Menhut-
II/2004, 1 Oktober 2004.

c. Taman Wisata Alam


Taman Wisata Alam adalah Hutan Wisata yang memiliki
kekayaan alam, baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun
keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan
bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan.

1) Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh


Taman Nasional ini termasuk kawasan konservasi dengan luas
1.094.692 hektar yang meliputi beberapa kabupaten di Provinsi Aceh
dan Sumatera Utara. Ekosistem asli yang berada di taman wisata alam
ini meliputi ekosistem hutan hujan tropis, pegunungan tinggi
sampai ekosistem pantai. Taman Nasional Gunung Leuser terdiri dari
beberapa kawasan hutan diantaranya adalah Suaka Margasatwa Kluet,
Kangka Barat, Langka Tengah Sekundur, Kappi, Taman Wisata
Gurah dan hutan lindung.

2) Taman Nasional Baluran di Jawa Timur


Taman Nasional Baluran berada di beberapa wilayah kabupaten yaitu
Banyuwangi, Wongsorejo, Situbondo dan Banyuputih. Gunung
Baluran dijadikan nama taman nasional ini. Wisatawan banyak yang
menyebut taman nasional baluran sebagai Afrika-nya Indonesia. Hal
tersebut disebabkan 40 persen lahan berupa vegetasi sabana. Hutan
sabana ini dihuni oleh berbagai satwa liar seperti banteng dan kijang.
Ekosistem lain yang ada di taman wisata ini adalah ekosistem
hutan mangrove, hutan rawa dan hutan musim (baca : Ciri Ciri Hutan
Musim).

3) Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara


Taman laut bunaken berlokasi di segitiga terumbu karang yang
menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis ikan, moluska dan mamalia
laut. Taman laut ini terdiri dari sekitar 390 spesies terumbu karang
yang merupakan perwakilan ekosistem air laut di Indonesia.
Selain jenis- jenis terumbu karang, ada juga spesies alga dan rumput
laut dan hutan mangrove yang dihuni oleh burung laut, kepiting,
molusca dan lobster. Bunaken suda ditetapkan menjadi taman laut
sejak tahun 1991 dan dijadikan situs warisan budaya oleh UNESCO
pada tahun 2005.

4) Green Canyon di Jawa Barat


Indonesia juga mempunyai canyon atau ngarai yang oleh masyarakat
setempat disebut Cukang Taneuh. Teman wisata alam ini terletak di
Kabupaten Ciamis. Ngarainya terbentuk karena adanya erosi
tanah akibat aliran sungai Cijulang. Erosi tersebut menghasilkan gua
dengan stalakmit dan stalaktit yang indah. Pada mlut gua terdapat air
terjun Palatar yang membuat objek wisata alam ini terasa sangat
sejuk.
5) Danau Toba di Sumatera Utara
Danau terbesar se-Indonesia dan Asia Tenggara ini terbentuk karena
letusan supervulcano puluhan ribu tahun yang lalu. Danau Toba
memiliki lebar 30 kilometer dan panjang 100 kilometer, serta terdapat
pulau vulkanik di tengahnya yang bernama Pulau Samosir.
Wisatawan dapat berkeliling danau atau pun menuju Pulau Samosir
menggunakan boat.

6) Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur


Pulau yang menjadi habitat asli reptil komodo ini terletak di sebelah
timur Pulau Sumbawa. Sesuai dengan update data tahun 2009, ada
sekitar 1300 komodo yang tinggal dan berkembangbiak di Pulau
Komodo. UNESCO menetapkan Pulau Komodo sebagai situs warisan
dunia karena berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo
bersama pulau lain di sekitarnya, yaitu Gili Motang, Pulau Padar dan
Pulau Rinca (baca : Pengertian Taman Nasional).

7) Gunung Bromo di Jawa Timur


Letak Gunung Bromo meliputi empat kabupaten yaitu Malang,
Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Gunung Bromo masih menjadi
bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Gunung Bromo termasuk gunung aktif dengan kawah yang
berdiameter sekitar 600 sampai 800 meter. Selain wisata gunung,
wisata alam lain yang dapat dinikmati di kawasan ini adalah panorama
padang pasir dan padang rumput.

d. Kebun Raya dan Kebun Binatang


Menurut Wikipedia, kebun binatang (sering disingkat bonbin,
dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah
tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan
kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi
sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa
terancam punah. Berikut merupakan daftar kebun binatang yang ada di
Indonesia.

Tabel Kebun Binatang di Indonesia


No Kebun Binatang Tempat
1 Kebun Binatang Medan Medan
2 Taman Buaya Asam Kumbang Medan
3 Taman Hewan Pematang Siantar Pematang Siantar, Sumut
4 Taman Margasatwa dan Budaya Bukit tinggi, Sumatera
Kinantan Barat
5 Taman Aneka Rimba Jambi Jambi Selatan
6 Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur
7 Kebun Binatang Ragunan Jakarta Selatan
8 Taman Buaya Indonesia Jaya Bekasi
9 Seaworld Indonesia Jakarta
10 Taman Safari Indonesia Bogor
11 Kebun Binatang Bandung Bandung
12 Taman Margaraya Tinjomoyo Semarang
13 Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
14 Kebun Binatang Jurug Surakarta
15 Kebun Binatang Surabaya Surabaya
16 Batu Secret Zoo Batu, Jatim
17 Kebun Binatang Bali Bali
3. Organisasi Pecinta Lingkungan Hidup
a. Greenpeace
Organisasi ini berpusat di
Amsterdam, Belanda. Saat ini
anggotanya sudah meliputi hampir
seluruh dunia. Greenpeace
merupakan organisasi pencinta
lingkungan yang sangat gigih
berjuang melawan tindakan yang dapat merusak lingkungan. Tidak jarang
mereka harus berhadapan dengan pemerintahan suatu negara ketika
memperjuangkan misinya. Anggota Greenpeace tergolong sangat berani.
Mereka pernah menghadang kapal pengangkut limbah nuklir dengan
hanya menggunakan perahu boat. Mereka juga sering bentrok dengan
aparat suatu negara saat kampanye atau memprotes kebijakan suatu negara
yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan. Untuk mengenal
organisasi ini lebih jauh silakan buka website-nya di
www.greenpeace.org.

b. Friends of The Earth International (FOEI)


FOEI adalah sebuah federasi
yang bergerak dalam
pelestarian lingkungan hidup.
Federasi ini beranggotakan
tujuh puluh negara. Sama
dengan Greenpeace, federasi
ini berpusat di Amsterdam,
Belanda. Kegiatan organisasi
ini adalah memelopori gerakan cinta kepada Bumi sebagai satu-satunya
planet yang dihuni manusia. FOEI mengajak warga dunia untuk
menyelamatkan Bumi yang saat ini terancam kerusakan yang semakin
nyata. Untuk mengetahui lebih dalam tentang FOEI bukalah website-nya
di www.foei.org.

c. World Wide Fund for Nature (WWF)


WWF adalah sebuah
organisasi lingkungan dunia
yang bergerak dalam
konservasi lingkungan hidup
dan pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan.
Organisasi ini sering
mengadakan penelitian di
bidang konservasi serta
upaya perlindungan habitat flora dan fauna. WWF yang berpusat di Gland,
Swiss juga membuka program di berbagai negara dunia termasuk
Indonesia. Alamat WWF Indonesia adalah: Kantor Taman A9, Unit A-1
Jl. Mega Kuningan Jakarta 12950. Alamat website-nya di www.wwf.or.id
untuk Indonesia dan www.wwf.org untuk internasional.
d. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)

Walhi merupakan organisasi


yang konsisten
memperjuangkan kelestarian
lingkungan. Semula, organisasi
ini hanya memfokuskan pada
masalah-masalah lingkungan.
Namun, seiring dengan
perkembangan politik,
organisasi ini juga merambah masalah-masalah sosial. Ini sesuai dengan
slogan mereka, yaitu ”Menuju Transformasi Sosial, Kedaulatan Rakyat,
dan Keberlanjutan Kehidupan”. Organisasi ini beralamat di Jl. Tegal
Parang Utara No. 14 Jakarta 12790. Untuk mengenal Walhi lebih dekat,
kunjungi website-nya di www.walhi.or.id.

e. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)


KEHATI merupakan lembaga
penyandang dana yang bersifat
nirlaba, dalam upaya menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia. Yayasan ini memfasilitasi
segala upaya yang dilakukan
kelompok masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan dalam hal
konservasi dan pemanfaatan sumber
daya hayati secara lestari dan adil.
Yayasan ini beralamat di Gedung
Patra Jasa Lantai 2 Jalan Gatot
Subroto Kav. 32–34 Jakarta 12950. Kunjungi juga website-nya di
www.kehati.or.id.

f. Yayasan Balikpapan Orang Utan Survival (BOS)


BOS membantu reintroduksi orang
utan sitaan di Stasiun Penelitian
Wanariset di Kalimantan Timur.
Yayasan ini dibentuk ketika Dr.
Willie Smits, seorang ahli ekologi
hutan tropis menemukan orang
utan di pasar lokal. Yayasan ini
mendukung program pendidikan
pada masyarakat di mana habitat
orang utan liar masih dapat
ditemukan. Website-nya adalah
www.orangoetan.nl.
Daftar Pustaka
Anjayani, Eni. Haryanto, Tri. 2009. Geografi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Dewi, Nurmala. 2009. Geografi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Endarto, Danang, dkk. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Hartono. Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Untuk Kelas XI SMA/MA
Program IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Somantri, Lili. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar GEOGRAFI Kelas XI.
Bandung: Grafindo.

Sumardi, dkk. 2009. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial SMA/MA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Yosepana, Sandra. 2009. Belajar Efektif Geografi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI
IPS. Jakarta: Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Bio-Green. 2013. Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Tersedia:


(https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/keanekaragaman-
hayati/keanekaragaman-hayati-di-indonesia/, 22 Maret 2017)

Pustekom. 2007. Bioma Gurun. Tersedia:


(http://idkf.bogor.net/yuesbi/eU.KU/edukasi.net/Fenomena.Alam/Gurun/pro
ses%20gurun.html, 22 Maret 2017)
WWF. 2015. Kehutanan. Tersedia:
(http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/forest_spesies/tentang_forest_spesi
es/kehutanan/, 22 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai