Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FILSAFAT

EPISTEMOLOGI John Locke

Disusun Oleh:
Raisa Rizka Dwi Rahmawati
(10050014184)
Kelas: E

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2014

Pedahuluan
Epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan persoalan
pengetahuan

pada

umumnya

(episteme

pengetahuan).

Epistemologi

membicarakan sumber ilmu pengetahuan, kebenaran dalam ilmu pengetahuan,


dan kualitas pengetahuan itu sendiri.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat eksak dan umum.
Ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh manusia dan digunakan selain

untuk

kelangsungan hidup dan mempertahankan jenis, juga untuk meningkatkan kualitas


hidup. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang menyangkut yang dapat diketahui
secara umum dan berkembang, karena manusia dalam hidupnya memiliki tujuan
tertentu yang lebih tinggi dari sekedar kelangsungan hidupnya.
Ciri ilmu pengetahuan adalah bersifat rasional, empiris, umum,
akumulatif,

dan

memecahkan

masalah.

Berdasarkan

sumbernya

dapat

dikemukakan adanya pengetahuan empiris atau pancaindera secara umum disebut


pengetahuan, pengetahuan akal atau pengetahuan filsafat dan pengetahuan yang
bersumber pada wahyu yaitu pengetahuan agama.
Sumber pengetahuan sangat erat kaitannya dengan cara-cara manusia
memperoleh pengetahuan. Ada 3 pendapat mengenai bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1. Menurut kaum empirisme
Bapak empirisme Inggris yaiu John Locke dengan teorinya tabula rasa
mengatakan

bahwa

manusia

memperoleh

pengetahuan

melalui

pengalaman pancaindera.
2. Menurut kaum rasionalisme
Mereka mempercayai sepenuhnya bahwa akal adalah alat untuk
memperoleh pengetahauan.
3. Menurut penganut intuisionisme
Henry Bergson mengatakan bahwa intuisi adalah alat untuk memperoleh
pengetahuan.

Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai riwayat hidup
John Locke, pemikiran-pemikiran yang dihasilkannya dan manfaat pemikiranpemikirannya pada era sekarang.

Riwayat Hidup
John Locke lahir pada 28 Agustus 1632 di
Wrington,Somerset, Inggris. Ia memperoleh gelar
sarjana muda tahun 1656 dan sarjana penuh tahun
1658 di Universitas Oxford. Ia terpilih menjadi
anggota Royal Society dan menjadi sahabat ahli
kimia terkenal Robert Boyle dan kemudian hampir
sepanjang hidupnya jadi teman dekat Isaac Newton.
Dia tertarik pada bidang kedokteran dan meraih gelar
sarjana muda dibidang itu meskipun cuma sekali-sekali saja berpraktek.
Karir Locke diawali dengan menjadi dosen pada tahun 1661 di sekolah
Gereja Kristus tempatnya belajar dulu dan mengajar bahasa Yunani dan Latin.
Kemudian menjadi petugas sensor filsafat moral tahun 1664. Ia juga tetap
menekuni minat nya dalam bidang medis dan filsafat alam serta juga mempelajari
kimia kepada Boyle dan Thomas Willis.
Titik balik kehidupannya adalah ketika perkenalannya dengan Pangeran
Shafftesburry. Dia diangkat menjadi sekertaris dan menjadi dokter keluarga.
Hubungan Locke dengan beliau yang sangat akrab memaksanya lari dan menetap
ke negeri Belanda pada tahun 1683. Locke pulang ke kampungnya tahun 1689 dan
seterusnya menetap di Inggris. Tak pernah sekali pun kawin, dan mati di tahun
1704.
Dalam buku A Letter Concerning Toleration (Masalah yang berkaitan
dengan toleransi) Locke menekankan bahwa negara jangan ikut campur
terlampau banyak dalam hal kebebasan menjalankan ibadah menurut kepercayaan
agama masing-masing.
Locke bukan orang Inggris pertama yang mengusulkan adanya toleransi
agama dari semua sekte Protestan. Argumennya yang berpihak kepada perlunya
ada toleransi merupakan faktor dukungan penduduk terhadap sikap
pandangannya. Locke mengembangkan prinsip toleransinya kepada golongan
non-Kristen: "... baik penganut kepercayaan primitif, atau Islam maupun Yahudi
tidak boleh dikurangi hak-hak sipilnya dalam negara semata-mata atas

pertimbangan agama." Tetapi, Locke percaya bahwa toleransi ini tidak berlaku
bagi golongan Katolik karena Locke yakin mereka tergantung pada bantuan
kekuatan luar, dan juga tak ada toleransi bagi kaum atheis.
Locke berpegang teguh pada perlu adanya pemisahan kekuasaan. Dia
menganggap kekuasaan legislatif harus lebih unggul ketimbang eksekutif dan
kekuasaan yudikatif yang dianggapnya merupakan cabang dari eksekutif. Selaku
orang yang percaya terhadap keunggulan kekuasaan legislatif. Locke hampir
senantiasa menentang hak pengadilan yang memutuskan bahwa tindakan legislatif
itu tidak konstitusional.

Pemikiran Secara Umum


Pengalaman. Semua pengetahuan kita berdasarkan pengalaman; dan dari
pengalaman inilah pengetahuan berasal, -John Locke.
Posisi ini adalah posisi empirisme yang menolak pendapat kaum rasionalis yang
mengatakan sumber pengetahuan yang utama adalah pikiran kita. Pikiran adalah
tabula rasa/kertas kosong yang diisi oleh pengalaman.
Pengalaman terbagi dua:
1.

Pengalaman lahiriah (sense/ external sensation) atau pengalaman


indreawi, yang berhubungan dengan realitas material yang ditangkap
dengan pancaindera.

2. Pengalaman batiniah (internal sense/reflection) yang terjadi apabila


kesadaran melihat aktivitasnya sendiri dengan mengingat,
menghendaki, meyakini dsb

Pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan ide-ide sederhana berupa isi


kesadaran yang berfungsi sebagai data-data empiris.
Idea sederhana dibagi empat:
1.

Diterima oleh satu indra.


Contohnya warna diterima oleh indra mata.

2.

Diterima melalui beberapa indra.


Contohnya ruang dan gerak.

3.

Dihasilkan berdasarkan refleksi kesadaran.


Contohnya kenangan/memori

4.

Yang menyertai saat-saat terjadinya proses penerimaan dan refleksi.


Contohnya ras tertarik, minat, dan waktu.

Setelah idea sederhana diterima, pikiran membentuk idea kompleks (complex


idea) dengan cara membandingkan, mengabstraksi, dan menghubungkan ide-ide
sederhana tersebut. Idea kompleks adalah ide ide yang dibangun menjadi
kombinasi dari ide ide yang sederhana. Ide ide yang kompleks termasuk ide

ide abstrak, ide ide umum, universalia, abstraksi abstraksi, beberapa ide
tentang refleksi dan instropeksi dan lain lain.
Ada tiga jenis ide kompleks:
1) Substansi adalah sesuatu yang berdiri sendiri.
Contoh : Manusia/tumbuhan.
2)

Modi adalah ide kompleks yang keberadaannya tergantung kepada


substansi.
Contoh : Siang adalah modus dari hari.

3)

Kausalitas.
Contoh : Air mendidih karena dipanaskan dengan api hingga 100 derajat
celcius.

Dalam konsepnya tentang tabula rasa. Locke menyatakan, semua pengetahuan,


tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalaui
alat-alat indranya. Pada waktu manusia dilahirkan, jiwanya kosong bagaikan
sehelai kertas putih yang tidak tertulis. Segala-galanya yang tertulis pada helai
kosong tadi akan tertulis oleh pengalaman pengalaman dari kecil melalui
pancaindranya. Semua pergolakan jiwanya akan tersusun oleh pengalamannya.
Jadi, tabula rasa digunakan oleh Locke sebagai metaphor untuk menguraikan
konsepnya tentang pikiran. Beberapa hal penting tentang konsep Locke ini dapat
kita catat, antara lain:
1. Pikiran sebelumnya lahir (atau pengalaman tertentu) adalah seperti sebuah
lembaran (atau batu tulis atau selembaran kertas putih) yang koseong;
2. Melalui rangsangan dari dunia luar, sensasi sensasi ( ide ide sederhana)
tercatat pada lembaran itu;
3. Aktivitas seperti itu merupakan sumber dan dasar seluruh pengetahuan dan
pemikiran;
4. Tidak ada ide ide atau prinsip prinsip bawaan sejak lahir;
5. Pikiran adalah sebuah entitas pasif, sebuah wadah yang dapat menerima
rangsangan, sensasi, ide, pengetahuan, tetapi tidak bisa mengkreasikanya
sendiri.

Pemikiran Tentang Metafisika


Menurut John Locke pengetahuan manusia berasal dari dua bentuk sumber
yaitu sensai dan refleksi. Dua hal ini menjadi sumber ide-ide sederhana. Ide-ide
yang dimaksud Locke didapat melalui indera yang berbeda. Ide-ide yang diterima
melalui panca indera itu dapat sampai pada akal budi dan menggerakkanya. Dan,
akal budi dapat mengembangkan ide-ide yang ada itu melalui proses penalaran
dan pertimbangan. Itulah yang disebut Locke sebagai sensasi.
Refleksi meliputi aktivitas seperti berpikir, meragukan, percaya, bernalar,
mengetahui, menghendaki, dan semua aktivitas yang menghasilkan ide-ide yang
berbeda dari apa yang diperoleh melalui panca indera. Dengan demikian, menjadi
jelaslah bahwa apa yang dimaksudkan oleh Locke sebagai ide-ide tidak saja
tentang hal-hal yang berada di luar akal budi (eksternal) tetapi juga refleksi dalam
akal budi (internal).
Locke memberi perhatian yang sangat besar pada usaha manusia untuk
mengenal. Baginya yang paling penting bukanlah memberi pandangan metafisis
tentang tabiat roh dan benda. Locke menolak rasionalisme yang menganggap
bahwa ide-ide dan asas-asas pertama sebagai bawaan manusia. Menurutnya,
segala pengetahuan datang dari pengalaman yang didapatkan.[7]Locke melihat
bahwa pengetahuan terbatas pada ide-ide. Pekerjaan roh manusia terbatas pada
member

sebutan

kepada

ide-ide

tunggal,

menggabung-gabungkannya,

merangkumnya, dan menjadikannya bersifat umum.


John Locke dalam konsepnya tentang pengetahuan manusia telah
mengkonfirmasikan bahwa apa yang ideal dalam akal budi manusia merupakan
tipe yang dipikirkan. Asalnya adalah dunia eksternal yaitu pengalaman inderawi.
Hal itu menegaskan bahwa sesungguhnya apa yang dipikirkan, tipe yang ideal itu
sungguh-sungguh benar bereksistensi. Karena ia sungguh riil bereksistensi maka
ide tersebut sangat melekat pada yang ada secara nyata. Hal itulah yang
memungkinkan sesuatu dapat dikenal sebagaimana adannya dan dapat dijelaskan.
Artinya, semua yang ada secara riil (dalam akal budi manusia yang telah melewati
pengolahan setelah diserap secara inderawi) adalah benar. Kebenaran terkandung
dalam setiap yang ada. Pengetahuan manusia tentang yang ada hanya mungkin
sejauh yang ada itu bereksistensi dan mengandung kebenaran di dalam dirinya.

Manfaat Pemikiran Pada Era Sekarang


Berkat adanya tulisan-tulisan Locke, toleransi agama sudah meluas bahkan
pada golongan-golongan yang tadinya dikucilkan.

Daftar Pustaka

Biografi Tokoh Dunia (2014). Biografi John Locke 1632 1704. From
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/03/biografi-john-locke-16321704.html

Ruhullah (2008). Ringkasan Epistemologi John Locke (1632-1704). From


http://ruhullah.wordpress.com/2008/08/11/ringkasan-epistemologi-johnlocke-1632-1704/

Hasan (2014). Psikologi John Locke (1632-1704). From http://kulpulanmateri.blogspot.com/2012/08/psikologi-john-locke-1632-1704-m.html

HM, Sukarti; Suhandi, Agraha (2014). Filsafat Sebagai Seni Untuk


Bertanya. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung.

N.J Rompis, Novie (2011). Pengetahuan Manusi dan Kebenaran Metafisik


(Menurut John Locke dan A.N. Whitehead). From
http://peradabanmaju.blogspot.com/2011/01/pengetahuan-manusia-dankebenaran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/John_Locke

Anda mungkin juga menyukai