Anda di halaman 1dari 2

Gigi

Berkenalan
dengan
Macam-macam

Kawat
Gigi

Satu dekade belakangan ini,


perawatan ortodonti atau umum
dikenal perawatan kawat gigi, menarik
perhatian banyak orang. Remaja,
dewasa, sampai orang tua, datang
ke klinik-klinik gigi untuk mencari
informasi dan layanan perawatan
ortodonti, terutama perawatan orto
donti cekat. Mari mengenalnya bersama
Drg. Fadli Jazaldi, Sp.Ort.

mumnya, mereka memiliki masalah


pada giginya, antara lain susunan geligi
yang berjejal, tidak teratur, maju
(tonggos), dan cakil. Namun, tidak jarang
pula yang tidak ada masalah pun ikut-ikutan
ingin dipasangkan kawat gigi. Tujuannya
beragam, mulai dari ingin memperbaiki
susunan geligi menjadi teratur dan tertata
baik, memperbaiki fungsi kunyah dan
bicara, sampai pada keinginan meningkatkan
penampilan, rasa percaya diri, dan status
sosial.
Tujuan dan keinginan masyarakat untuk
memiliki susunan geligi yang teratur dan

tertata baik menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat


terhadap kondisi dan kesehatan rongga mulut sebagai bagian
dari kesehatan umum sudah sangat meningkatterlepas dari
alasan awal yang mungkin hanya memperhatikan nilai estetika
belaka. Selain itu, dengan memiliki susunan geligi yang teratur,
kita akan bebas dari karies dan penyakit jaringan penyangga,
memiliki fungsi kunyah yang baik, serta bebas dari kemungkinan
sakit pada sendi rahang dan kepala yang mungkin disebabkan
karena ketidaksesuaian gigit.
Tonggak ilmu ortodonti modern berawal dengan
dipublikasikannya penelitian Dr. Edward H. Angle (1890). Beliau
menggolongkan seluruh maloklusi (ketidaksesuaian gigit) ke
dalam tiga kelompok besar berdasarkan karakteristiknya,
membuat suatu rumusan mengenai oklusi geligi yang normal,

41

Gigi
serta yang terpenting adalah beliau
merumuskan sistem perawatan
ortodonti cekat yang disebut Edgewise
system (1928) yang menjadi dasar
pengembangan piranti cekat seperti
yang ada sekarang ini. Secara garis
besar, piranti yang digunakan pada
perawatan ortodonti terbagi menjadi
piranti lepasan (removable appliances),
piranti fungsional (functional
appliances), dan piranti cekat (fixed
appliances). Ketiga alat tersebut
memiliki sifat, ciri-ciri, dan fungsi
masing-masing.

3 Piranti Ortodonti

Ada tiga macam piranti perawatan


ortodonti, seperti yang dirumuskan Dr.
Edward H. Angle, yaitu sebagai berikut.
Piranti lepasan
Piranti lepasan yang sering disebut
behel adalah alat ortodonti yang
dapat dipasang dan dilepas sendiri
oleh pasien, berbentuk semacam
basis akrilik. Pada basis tersebut
akan ditanam kawat-kawat yang bisa
diaktifkan, yang berfungsi untuk
menggerakkan gigi-geligi. Karena
sifatnya lepasan, keberhasilannya
sangat bergantung pada frekuensi
dan lamanya waktu pemakaian alat
tersebut. Apabila jarang digunakan,
pergerakan gigi yang diharapkan akan
tidak terjadi. Di samping itu, alat
ini punya keterbatasan, antara lain
seringkali hanya bisa menggerakkan
bagian mahkota gigi saja. Jadi, jika
tuntutannya untuk memindahkan
posisi gigi secara keseluruhan dari
mahkota hingga akar gigi, maka alat ini
kurang efektif. Secara umum, piranti
lepasan efektif untuk gerakan gigi
yang sederhana, serta sebagai piranti
perawatan pasif setelah perawatan
dengan piranti cekat.
Piranti fungsional
Piranti fungsional adalah piranti lepasan
yang didesain untuk melakukan koreksi
terhadap gigi dan rahang, seperti gigi
tonggos (struktur rahang bawah lebih
mundur dibanding rahang atas) atau

42

gigi cakil (struktur rahang bawah lebih maju dibanding rahang atas).
Perawatan ini efektif bila dilakukan pada masa pertumbuhan. Bentuk
alat ini bervariasi, tetapi umumnya digunakan untuk mengarahkan
gaya dari otot-otot mulut yang terjadi pada waktu berfungsi,
sehingga dapat menggerakkan gigi dan rahang ke posisi yang
diharapkan. Sama dengan piranti lepasan, keberhasilannya sangat
bergantung pada sering-tidak dan lamanya waktu penggunaan.

Piranti cekat
Piranti cekat (fixed appliance) adalah piranti ortodonti yang semua
pirantinya (braces/braket dan band molar/cincin gigi geraham)
dilekatkan pada geligi. Kawat panjang yang mengelilingi geligi
(busur kawat), diikatkan pada braces dengan bantuan karet kecil
warna-warni. Alat ini punya banyak kelebihan, antara lain dapat
menggerakkan geligi ke berbagai arah, mengindikasi kasus yang
lebih luas dan kompleks, serta memberikan gaya (force) yang bisa
dikontrol dan disesuaikan dengan kondisi geligi dan rongga mulut.
Hal yang mesti diperhatikan untuk piranti ini adalah soal kesehatan
dan kebersihan mulut serta jaringan penyangga gigi. Mengingat
alat ini berada 24 jam di rongga mulut, maka kontrol oral hygiene
mutlak diperlukan. Bahan braces yang ada saat ini sangat bervariasi,
ada yang terbuat dari logam, plastik transparan, atau keramik
sewarna gigi yang bersifat estetik. Beberapa tahun belakangan,
mulai berkembang pula teknik ortodonti dengan melekatkan braces
di bagian belakang gigi sehingga piranti cekat tersebut tidak tampak
bila tersenyum. Teknik ini disebut lingual orthodontics.
Dari sekian banyak piranti perawatan ortodonti, piranti cekat
saat ini paling banyak digunakan. Koreksi masalah ketidaksesuaian
gigit (maloklusi), ketidakterataturan posisi (malposisi) geligi dari
yang ringan sampai yang kompleks, dan koreksi hubungan rahang
secara terbatas dapat dilakukan dengan piranti ini. Tapi, diagnosis
serta analisis kasus yang tepat dan teliti oleh dokter gigi spesialis
ortodonti (orthodontist) tetap memegang peranan yang sangat
penting pada keberhasilan perawatan.
Sumber:
1. Proffit WR, Contemporary of Orthodontics. St. Louis: CV. Mosby; 1986: 2-22
2. Robert-Harry D, Sandy J, Orthodontic. Part 5: Appliances Choices, Br Dent
J 2004; 96: 9-18
3. Jones ML, Oliver RG, W & H Orthodontic Notes 6th Ed. Oxford: Wright;
2000: 1-6, 131-66
4. American Association of Orthodontist, http://www.braces.org
5. British Orthodontic Society, http://www.bos.org.uk
6. Cacciafesta V, Sfondrini MF, One-Appoinment Correction of A Scissors Bite
with 2D Lingual Brackets and Reinforced Composite, J Clin Ortod , 2006;
40: 409-12

Anda mungkin juga menyukai