Anda di halaman 1dari 9

Bab I Pendahuluan

I.1

Latar Belakang

Tipografi berasal dari bahasa Yunani typos yang berarti bentuk dan graphein yang
berarti menulis. Tipografi didefinisikan sebagai seni dan teknik mengatur serta
memilih jenis huruf dengan pengaturan penyebaranya pada ruang-ruang tersedia
yang dikenal sebagai layout untuk menciptakan kesan khusus sehingga terciptakan
kenyamanan membaca. Tipografi juga merupakan bagian dari disiplin ilmu Desain
Komunikasi Visual. Di era modern tipografi mengalami perkembangan secara pesat
dan sudah terkomputerisasi namun masih banyak bentuk-bentuk tipografi yang
dapat ditemukan di sepanjang jalan-jalan kecil yang tidak dibuat berdasarkan
kaidah dan disiplin ilmu tipografi. Bentuk tipografi semacam ini disebut dengan
tipografi vernakular yang dibuat oleh pembuat tipografi otodidak yang hanya
bermodalkan kemampuan seadanya. Hasil dari desain vernakular umumnya
menggunakan teknis manual. Banyak juga hasil tipografi yang ditemukan di
sepanjang jalan-jalan yang sudah terkomputerisasi namun secara kaidah ilmu
tipografi masih memiliki kekurangan dan terlihat jelas terlalu mengandalkan proses
digital tanpa didukung oleh kemampuan membuat tipografi yang baik.

I.2

Rumusan masalah

Seorang desainer komunikasi visual diharapkan dapat dengan cermat meneliti


penggunaan tipografi yang ada di lingkungan sekitarnya dengan menggunakan
pemahaman ilmu tipografi seperti legabilitasnya, leading, teori gestalt, dan berbagai
aturan-aturan dalam disiplin ilmu desain.

I.3

Tujuan Perancangan

Mahasiswa desainer komunikasi visual yang telah menjalani mata kuliah tipografi
diharapkan dapat menerapkanya secara tepat baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun lingkungan kerja. Oleh karena itu makalah analisis tipografi ini dijadikan
sebagai ujian akhir semester tipografi dasar.

Bab II Analisis Tipografi Vernakular

II.1.1 Signage Poliklinik Tubagus Ismail

Poliklinik Tubagus ismail terletak adalah salah satu balai pengobatan umum yang
tersebar luas di kota bandung. Poliklinik biasanya memiliki peralatan sederhana
untuk mendiagnosa penyakit dan dilengkapi fasilitas yang mencukupi untuk
memberikan pengobatan secara tepat dan cepat. Balai pengobatan seperti poliklinik
tidak dilengkapi peralatan besar seperti yang dimiliki rumah sakit oleh karena itu
ukuran gedungnya lebih kecil.
Poliklinik Tubagus Ismail menempatkan signage yang menginformasikan
kesiapanya dalam beroperasi selama 24 jam namun kondisi signage tersebut sangat
buruk jika diteliti secara kaidah ilmu tipografi. Dapat dilihat pada gambar bahwa
penggunaan typeface sangat tidak tepat dan terlalu tebal jika dibandingkan ruang
media yang tersedia. Spacing antara setiap typeface tidak ada sehingga memberikan
kesan terhimpit antara setiap hurufnya. Pada bagian bawah terdapat kelemahan
berupa penggunaan kerning yang menyebabkan kesan terhimpit dan kurang
nyaman ketika dibaca. Dapat disimpulkan bahwa pembuat signage sama sekali
tidak menggunakan kaidah ilmu tipografi.

II.1.2 Signage Bumi Bandhawa

Signage bumi bandhawa dapat ditemukan di sekitar Jl. Tubagus Ismail dan Jl.
Cikutra. Dapat dilihat pada gambar bahwa signage bumi bandhawa dibuat melalui
proses komputerisasi. Layout yang dibuat sudah cukup baik namun penggunaan
typeface yang kurang tepat membuat signage menjadi kurang terbaca. Dibagian
bawah layout seharusnya Menggunakan font dekoratif pada signage dengan media
yang kecil sangat tidak tepat dan sia-sia. Informasi yang terdapat pada signage
selain Bumi Bandhawa tidak terlihat.

Meskipun dilihat dari jarak dekat tulisan green experience with us, nomor kantor
bumi bandhawa dan restoran Poppys Kitchen and Caf masih sulit untuk dibaca.

Hal ini juga disebabkan oleh penggunaan bahan metalik yang memantulkan cahaya
sehingga membuat kesan silau pada mata. Meskipun layout sudah rapih dan baik
namun dapat disimpulkan bahwa desainer yang membuat signage bumi bandhawa
tidak memikirkan penggunaan bahan dan besar media pada lapangan sehingga
menghasilkan desain yang tidak efektif.

II.1.3 Signage Jl. MELATI II

Jalan Melati II merupakan sebuah gang kecil di Jalan Tubagus Ismail. Signage jalan
seperti ini masih banyak sekali ditemukan di kota bandung. Secara visual signage
ini sudah cukup mewakili informasi yang ingin disampaikan. Jika diteliti lebih jauh
penggunaan typeface tidak bermasalah namun akibat ukuranya yang terlalu besar
ada beberapa hal yang dikorbankan seperti penggunaan titik pada singkatan Jln.
menjadi Jl. Selain itu tampaknya permasalahan yang tampak adalah penggunaan
media yang kurang baik sehingga terlihat penyok dan kurang nyaman untuk dibaca.
Dapat disimpulkan bahwa signage gang-gang kecil di kota Bandung masih banyak
yang terbengkalai dan kurang baik secara kaidah desain komunikasi visual.

II.1.4 Signage Taman Binaan LPM Kota Bandung

Taman Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kota Bandung terletak di ujung jalan


Tubagus Ismail sebelum jalan Ir. H. Djuanda. Signage ini terletak ditengah-tengah
taman dan tidak mendapat pencahayaan yang baik sehingga keterbacaan menjadi
kurang dan tidak efektif. Signage jenis ini jelas mengikuti standar signage seperti
punggunaan layout centered yang dapat dibuat dengan microsoft word. Hirarki
ukuran typeface sangatlah jelas, Logo diletakan pada bagian atas, Informasi utama
dibawahnya lalu informasi kepemilikan dibawahnya dengan penggunaan ukuran
typeface yang lebih kecil, wilayah keluharahan dengan ukuran typeface lebih kecil
daripada informasi kepemilikan dan diakhiri juga oleh penggunaan ukuran typeface
yang lebih kecil pada informasi jalan.

Desain signage ini sudah berusaha mengikuti standar yang ada namun jenis
penggunaan layout ini seharusnya sudah mulai ditinggalkan karena tidak selaras
dengan taman. Kota Bandung pun sudah mulai tematik dalam menggunakan
signage yang digunakan pada taman. Dapat disimpulkan bahwa signage ini patut di
redesign sehingga selaras dan nyaman untuk dilihat dan dibaca.

II.1.5 Signage Musholla Lilipadi caf and resto

Lilipadi caf and resto merupakan sebuah restoran di Jalan Talaga Bodas No.54
Kota Bandung. Lokasi dan tempat Lilipadi termasuk nyaman dan strategis serta
menyajikan makanan dan minuman yang tidak terlalu mahal.

Logo yang digunakan sudah baik dan merepresentasikan informasi yang


disampaikan dengan sederhana. Sangat disayangkan signage yang digunakan oleh
Lilipadi caf and resto tidak senafas dengan logo. Sudah banyak perusahaan yang
bergerak di industri pangan lebih serius dalam menggunakan desain grafis untuk

meningkatkan kesan nyaman bagi para konsumenya namun banyak juga yang
melewatkan hal-hal seperti keselarasan dalam penggunaan tipografi sehingga
menguatkan kesan visual. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan signage ini sudah
mewakili informasi yang ingin disampaikan namun secara desain masih dapat
dibuat lebih baik dan memerlukan redesign.

Bab III Kesimpulan

III.1 Kesimpulan
Banyak signage yang tersebar di Kota Bandung yang masih kurang baik dan kurang
efektif dalam desainya sehingga tidak menyampaikan informasi dengan tepat dan
cepat kepada target audience. Kemampuan analitis yang tajam ini merupakan salah
satu faktor yang harus dimiliki seorang desainer komunikasi visual. Seorang
desainer komunikasi visual diharapkan dapat dengan cermat meneliti penggunaan
tipografi yang ada di lingkungan sekitarnya dengan menggunakan pemahaman ilmu
tipografi seperti legabilitasnya, leading, teori gestalt, dan berbagai aturan-aturan
dalam disiplin ilmu desain. Setelah meneliti berbagai signage yang terdapat di
lingkungan sekitar seorang desainer seharusnya dapat melihat besarnya peluang
dalam penerapkan kaidah ilmu desain komunikasi visual. Banyak signage yang
sudah berusaha mengikuti standar dan sudah mewakili informasi yang ingin
disampaikan namun secara desain masih dapat dibuat lebih baik dan dapat di
redesign.

DAFTAR PUSTAKA

Suryantini, Rini Sign and Signage System, Skripsi Arsitektur FRUI, 2001
Stairs, D The Persistent Vitality of the Vernacular, Design Issues : MIT Press 2002

Fleischmann, K Lettering and signage in the urban environment of North


Queensland's capital, Etropic Journal Studies, 2011

Anda mungkin juga menyukai