TEORI PENAKSIRAN
Kompetensi
Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran
Indikator
1. Menjelaskan dan menganalisis data dengan menggunakan penaksiran
titik
2. Menjelaskan dan menganalisis data dengan menggunakan penaksiran
interval
A. Pendahuluan
Dalam
membuat
taksiran
(pendugaan)
sangat
diperlukan
konsep
secara
barang
statistik,
pada
contoh:
tingkat
manajemen
tertentu
memutuskan
berdasarkan
untuk
kemungkinan
126
Ada dua jenis taksiran (pendugaan) yang dilakukan terhadap populasi, yaitu:
1. Pendugaan titik (Point Estimation)
2. Pendugaan interval (Interval Estimation)
127
X =
X
n
(1)
X
n
(2)
Contoh:
Seorang
peneliti
ingin
mengetahui
rata-rata
TOEFL
mahasiswa
Prodi
Mahasiswa
Tini
Badu
Jono
Ruli
Meri
Didi
Badu
Tuti
Susi
Dedi
TOEFL
375
425
425
500
475
385
400
400
350
385
X = 4120
n
= 10
maka
X
n
4120
10
= 412
128
derajat
prosentase.
keyakinan/kepastian
Derajat
keyakinan
yang
tersebut
biasanya
disebut
dinyatakan
dengan
dengan
Confidence
Contoh:
Apabila jumlah sample 15 dengan =5% (0,05), uji dua sisi maka:
t1/2 ().n-1 = t1/2 (0,05). 15-1
t0,025. 14 = 2,145 (lihat tabel distribusi student t)
df
1
2
.
.
14
d
s
t
0.4
.25
.1
.025
.05
.01
.005
.0025
dst
2.145
Contoh:
Apabila jumlah sample 35 dengan =5% (0,05), uji dua sisi maka:
Z1/2 ()= Z (0,05)
Z0,025 maka (1:2) 0,025= 0,4750
Z0,025 = 1,96 (lihat tabel distribusi Normal Standart)
130
z
0.0
0.1
dst
1.,1
1.2
dst
1.9
2.0
dst
Tabel 8.3
Tabel distribusi Standar Normal
2
3
4
5
dst
4750
D. Penaksiran Rata-Rata
1. Penaksiran rata-rata untuk parameter yang rata-rata dan standar
deviasinya diketahui dengan populasi tidak terbatas
a. Sampel kecil (n < 30)
Penaksiran rata-rata dengan sampel kecil menggunakan tabel distribusi
student t, dengan derajat kebebasan (degree of freedom/d.f) adalah n1
= t1 2 .n 1
SD
n
di mana:
= rata-rata statistik
SD
131
= 29
= 19.500
SD
= 4.200
= 5% (0,05)
SD
= 19 . 500 2 , 048
4200
29
= 19 . 500 2 , 048
4 . 200
5 ,385
= 19 . 500 2 , 048
4200
29
= 19.500 1.559,84
= 19.500 1.560 (dibulatkan)
= 19.500 + 1.560 = 21.060
= 19.500 1.560 = 17.940
Atas dasar perhitungan tersebut dapat disimpulkan
bahwa rata-rata
132
= 1 2
SD
n
di mana:
= rata-rata statistik
SD
Contoh:
Seseorang melakukan pengamatan mengenai lama usia bola lampu
OHP. Berdasarkan pengamatan pada 64 buah bola lampu OHP dan
ternyata mempunyai rata-rata masa pakai 50 jam dengan SD selama 4
jam. Dengan menggunakan = 5%, tentukan rata-rata usia pakai yang
sebenarnya dari bola lampu OHP tersebut menggunakan penaksiran
rata-rata interval.
Jawab:
Diketahui:
n
= 64
X = 50 jam
SD = 4 jam
= 5% (0,05)
= 1
= 50 1 , 96
SD
= 50 1 , 96
n
4
8
= 50 1 , 96 ( 0 , 5 )
133
4
64
= 50 0 , 98
Dapat disimpulkan rata-rata usia pakai bola lampu OHP paling lama
50,98 jam (50+0,98) dan paling cepat 49,02 jam (50-0,98).
= t1 2 .n 1
Nn
N 1
SD
n
Contoh:
Suatu perusahaan alat elektronik ingin meneliti waktu yang diperlukan
karyawannya dalam memasang komponen X. Untuk itu diambil sampel
10 karyawan dan diperoleh data waktu rata-rata 55 menit dengan varian
100 menit.
= 1 2
SD
n
= rata-rata parameter
= rata-rata statistik
Nn
N 1
= jumlah populasi
= jumlah sampel
134
Contoh:
Sebuah populasi pengguna mobil A berjumlah 1000 orang.
Untuk
bahwa pendapatan rata-rata per bulan adalah Rp. 4 juta dengan SD Rp.
1 juta.
3. Penaksiran Proporsi
Penaksiran proporsi akan digunakan apabila data yang ada bersifat diskrit.
Penaksiran proporsi ini sebaiknya digunakan untuk sampel besar.
Terdapat dua rumus:
a. Penaksiran proporsi dengan populasi yang tidak diketahui:
P = p 1 2
p .q
n
dimana:
P
= 1p
135
Jawab:
Diketahui:
n = 100
X = 10
p = 10/100 = 0,1
q = 1 0,1 = 0,9
p .q
n
= 0 ,1 2 ,17
0 ,1 . 0 , 9
100
P = 0,1 2,17(0,03)
P = 0,1 0,0651
Dapat disimpulkan bahwa proporsi mahasiswa yang kurang puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh fakultas paling sedikit 3,49% (0,1
0,0651) dan paling banyak 16,51% (0,1 + 0,0651)
P = p 1 2
p.q
n
Nn
N 1
dimana:
P
= 1p
E. RANGKUMAN
1. Dalam membuat taksiran (pendugaan) sangat diperlukan konsep probabilitas
karena
probabilitas suatu penaksiran titik tersebut tepat adalah sangat kecil atau
mendekati nol. Sehingga penaksiran titik jarang digunakan.
taksiran (lower limit estimate) dan batas atas taksiran (upper limit estimate).
Batas-batas dalam penaksiran dengan interval harus ditunjang dengan
adanya
derajat
keyakinan/kepastian
disebut
dengan
Confidence
5. Penaksiran proporsi akan digunakan apabila data yang ada bersifat diskrit.
Penaksiran proporsi ini sebaiknya digunakan untuk sampel besar yang terdiri
dari populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
F. LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan penaksiran?
2. Jelaskan secara terperinci tentang penaksiran titik, penaksiran interval dan
penaksiran proporsi!
3. Suatu biro riset ingin mengestimasi rata-rata pengeluaran untuk pembelian
bahan makanan per minggu dari ibu-ibu rumah tangga.
Sebuah sampel
random yang terdiri dari 100 orang ibu rumah tangga telah dipilih dari
populasi ibu rumah tangga. Dari data tersebut diketahui bahwa rata-rata
pengeluaran per minggu adalah Rp. 30.000,- dengan standar deviasi Rp.
2.000,-. Hitung dengan interval keyakinan 98% untuk menaksir pengeluaran
rata-rata pembelian bahan makanan per minggu?
138
No
Fakultas
Jumlah
Jumlah
IPK rata-
Standar
Populasi
Sampel
rata
Deviasi
Ekonomi
465
3,20
10%
Hukum
176
2,95
5%
Isipol
550
3,10
8%
Teknik
75
47
2,40
2%
Pertanian
60
35
2,25
4%
Kedokteran
225
2,60
1%
Agama Islam
45
22
3,30
4%
Perjalanan ke
Waktu (jam)
23
21
24
20
25
20
22
22
25
10
20
11
19
12
20
139
Buatlah
taksiran
lama
perjalanan
dari
Yogyakarta
ke
Bali
yang
140