TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana
Oleh
Aan Meiza
15105014
LEMBAR PENGESAHAN
Aan Meiza
NIM. 151 05 014
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Aplikasi Teknologi
LIDAR Dalam Pekerjaan Eksplorasi Tambang Batubara. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik dari Institut Teknologi Bandung.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
banyak pihak. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Bobby Santoso Dipokusumo, M.Sc. atas kesediaannya sebagai pembimbing I,
2. Sofan Prihadi, ST atas kesediaannya sebagai pembimbing II,
3. Ir. Theo Matasak (ahli Geologi) yang bersedia menjadi narasumber dalam hal kegiatan
penambangan batubara untuk melengkapi skripsi ini.
4. Dr. Ir. Eka Djunarsjah, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan
Geomatika,
5. Dwi Wisayantono, Ir., MT., Ishak H. Ismullah, Prof., Dr., Ir., DEA., Agung Budi
Harto, Dr., Ir., M.Eng. yang bersedia menjadi penguji pada saat ujian akhir Tugas
Akhir saya ini,
6. Dosen-dosen Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika,
7. Staf Tata Usaha dan Perpustakaan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika.
8. Andi M., ST, atas kesediaan beliau memberikan informasi yang dapat melengkapi
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki
penulis. Dengan segala kebesaran hati, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun, sebagai masukan untuk perbaikan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap
Tugas Akhir ini akan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, Juni 2009
Penulis,
Aan Meiza
i
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batubara terbesar di
dunia. Kalimantan dan Sulawesi merupakan daerah penghasil batubara terbesar di
Indonesia. Kegiatan penambangan batubara tidak lepas dari kebutuhan akan peta topografi
sebagai peta dasar untuk pembuatan peta lainnya yang diperlukan dalam kegiatan
penambangan batubara.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan teknologi LIDAR untuk pemetaan di
wilayah penambangan batubara, dimana karakteristik wilayah penambangan batubara
dilingkupi oleh hutan. LIDAR merupakan suatu teknologi yang dapat digunakan untuk
memperoleh informasi topografi dengan teliti, khususnya informasi ketinggian.
Dalam aplikasi survei dan pemetaan dewasa ini, pemetaan dengan LIDAR diintegrasikan
dengan ortofoto untuk memperoleh informasi planimetrik. Tugas Akhir ini lebih
membahas pada penggunaan teknologi LIDAR dalam proses penambangan batubara
khusunya dalam kegiatan eksplorasi.
ii
ABSTRACT
Indonesia is one of the main countries having the biggest reserves coal in the world.
Kalimantan and Sulawesi are the regions of the biggest coal producer island in Indonesia.
In the coal mining activities topography maps needed as the basic reference.
It is quite often found several mistakes in engineering planning of the coal mining activity.
One of the main reason is the inappropriate information extracted from the topography
map used, in particular is the height information.
This problem can be overcome by using the LIDAR technology for mapping the typical
area of coal mining activity where the characteristics of the area usually covered by forest.
LIDAR technology able to get the height information very accurately.
Nowadays, the mapping and survey applications using LIDAR technology mostly is
combined with orthophoto to get the planimetrik information. This thesis is intended to
explore the use of LIDAR technology in coal mining process especially in the exploration
stage.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambangan Batubara
2.1.2
2.1.2.2 Eksplorasi
2.1.2.2.1 PemetaanTopografi
14
2.1.2.3 Pemboran
15
17
2.1.2.5 Eksploitasi
17
18
19
iv
2.2 LIDAR
2.2.1
Umum
20
2.2.2
20
2.2.3
Komponen LIDAR
21
2.2.4
24
2.2.5
Data LIDAR
26
2.2.5.1
28
2.2.5.2
29
2.2.6
2.2.6.1 Umum
31
31
2.2.7
32
2.2.8
35
2.2.9
36
37
2.3 Fotogrametri
2.3.1
Definisi Fotogrametri
37
2.3.2
Pemotretan Udara
38
38
39
41
43
44
44
2.3.3.3 Ortofoto
45
2.3.3.4 Mosaik
46
47
48
50
v
52
3.2 Aplikasi Teknologi LIDAR dan Fotogrametri dalam Pekerjaan Eksplorasi Tambang
Batubara
55
3.2.1
58
3.2.2
60
61
3.4 Integrasi LIDAR dan Fotogrametri untuk Kebutuhan Kegiatan Eksplorasi Tambang
Batubara
3.5 Sistem Referensi LIDAR dan Fotogrametri
62
63
BAB IV ANALISIS
1.1 Analisis Data LIDAR dan Fotogrametri
65
66
1.3 Analisis Efektivitas Survey dan Pemetaan dengan Menggunakan Integrasi Teknologi
LIDAR dan Fotogrametri dari Segi Ketelitian
67
BAB V PENUTUP
1.1 Kesimpulan
68
1.2 Saran
68
DAFTAR PUSTAKA
70
LAMPIRAN
71
vi
DAFTAR GAMBAR
10
13
16
Gambar 2.5 Contoh Desain Lokasi Titik Bor Untuk mengetahui arah seam
16
Gambar 2. 6 Arah Seam yang Layak dan Tidak Layak untuk Ditambang
17
Gambar 2.7 Stock pile batubara di tepi sungai sedang dimuat batubara
18
19
20
21
23
23
25
26
27
28
28
29
29
32
34
35
37
38
40
42
49
50
Gambar 3.3 Batas Atas yang digunakan dalam Pemodelan Salah ( Lebih Tinggi dari
Ketinggian Topografi yang Sebenarnya)
51
vii
Gambar 3.4 Batas Atas yang digunakan dalam Pemodelan Salah ( Lebih Rendah dari
Ketinggian Topografi yang Sebenarnya)
51
52
Gambar 3.6 Batas Atas yang digunakan dalam Pemodelan Salah ( Lebih Tinggi dari
Ketinggian Topografi yang Sebenarnya)
53
53
Gambar 3.8 Batas Atas yang digunakan dalam Pemodelan Salah ( Lebih Rendah dari
Ketinggian Topografi yang Sebenarnya)
54
Gambar 3.9 Kedalaman Lubang Bor Rencana Tidak Menembus Seam Batubara
54
55
Gambar 3.11 Metode Fotogrametri Efektif Untuk Wilayah yang tidak Tertutup Pepoho
Nan
57
Gambar 3.12 Tinggi yang Diperoleh dari Fotogrametri Bukan Tinggi Topografi yang
Sebenarnya
57
Gambar 3.13 Metode LIDAR Sangat Efektif Untuk Wilayah yang Tertutup Pepohonan
58
60
61
Gambar 3.16 Angle Field of View dari Kamera Sama Besar atau Lebih Besar dari Angle
Field of View sensor LIDAR
62
Gambar 3.17 Jalur Penerbangan untuk Pengambilan Data LIDAR dan Foto Udara
62
Gambar 3.18 Hubungan antara Permukaan Bumi, Geoid (MSL), dan Ellipsoid
64
Gambar 4.1 Kemampuan LIDAR dalam Memisahkan Topografi Tanah dan Objek yang Ada
di Atasnya
66
viii
DAFTAR TABEL
22
26
57
ix
DAFTAR DIAGRAM
33
Diagram 2.4 Struktur Proses pembuatan peta foto dan peta garis
43
63
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Cadangan batu bara dunia pada akhir 2005 (dalam juta ton)
72
LAMPIRAN B Contoh Perencanaan Pengambilan Data LIDAR dan Contoh Data LIDAR
(format .LAS / ASCII) Berupa Koordinat Posisi (X, Y, Z)
75
LAMPIRAN C Contoh Data LIDAR
81
xi
DAFTAR ISTILAH
dan jarak suatu objek terhadap titik kontrol atau titik lainnya dalam pemetaan terestris.
Fasa
: gelombang elektromagnetik
Foto : Penginderaan suatu objek melalui lensa kamera dan merekam datanya pada suatu
lapisan selulosa peka cahaya
Fotogrametri : suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang
terpercaya tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan
interpretasi gambaran fotografik dan pola radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam
GPS : Global Positioning System. Sistem Penentuan Posisi Global, yang terdiri dari ruas
angkasa (satelit NAVSTAR), ruas darat (stasiun pengendali bumi) dan ruas pengguna
(penerima sinyal).
Klinometer
Kompas Suunto : alat yang digunakan untuk menunjukkan arah mata angin, yaitu utara,
selatan, barat dan timur.
Kontur : garis yang menghubungkan titik-titik dipermukaan bumi yang memiliki ketinggian
yang sama.
Landing : wahana (pesawat) melakukan pendaratan
LASER : Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan intensitas pancaran cahaya pada spectrum tertentu sehingga mampu
mencapai jarak yang jauh dan terarah dengan tepat dengan suatu perangkat
LIDAR : Light Detection and Ranging. Sistem ini berbasis pengukuran jarak dengan
perangkat LASER. Biasanya dimanfaatkan untuk pemetaan kontur topografis dan batimetris
(laut dangkal)
Mine Design : desain penambangan (batubara) dalam hal metode dan alat yang digunakan,
biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam kegiatan penambangan selanjutnya.
MSL (Mean Sea Level) :
praktis. Biasanya didapat dengan melakukan pengamatan pasut minimal 15 hari. Untuk
mendapatkan MSL sejati, perlu melakukan pengamatan pasut selama 18,6 tahun.
Nonrenewable : tidak dapat diperbarui
Open Pit Mining : suatu metode penambangan batu bara yang dilakukan dipermukaan tanah.
Outcrop/Singkapan
seperti penyiam (scanner) dan kamera yang ditempatkan pada wahana bergerak seperti
pesawat udara atau pesawat angkasa dan menganalisis informasi yang diterima dengan teknik
interpretasi foto, citra dan pengolahan citra (Fussel, Rundquist dan Harrington, 1986). Istilah
ini juga memiliki pengertian yang sama untuk Remote Sensing (Inggris), Teledetection
(Perancis) dan Sensoriamento Remoto (Spanyol)
Raw data
: Jalur Penerbangan
Stripping Ratio : perbandingan antara volume batubara dan material penutup di atasnya.
Take-Off : wahana (pesawat) mulai melakukan penerbangan
Thickness :
ketebalan batubara
Triangulasi udara : Proses triangulasi yang dilakukan untuk mendapatkan kontrol horizontal
dan vertical pada foto udara
Wahana : Benda buatan manusia yang berpijak pada perangkat (menara, kran, pohon, tangga,
bukit dll.), yang melayang, yang terbang di atas permukaan bumi (wahana dirgantara) atau
mengorbit bumi (wahana angkasa) yang dipergunakan sebagai landasan perangkat pengindera.
Benda yang melayang biasanya berupa balon udara. Benda yang terbang dapat berupa pesawat
terbang atau pesawat layang baik berawak maupun tidak. Benda yang mengorbit dapat berupa
satelit, pesawat ruang angkasa maupun stasiun ruang angkasa. Benda yang mengorbit tersebut
dirancang untuk penginderaan bumi (sumberdaya alam, cuaca, militer), penginderaan angkasa,
komunikasi, penentuan posisi (GPS), dll.