Anda di halaman 1dari 44

BAB 6

RANGKAIAN KUTUB EMPAT

Oleh :
Ir. A.Rachman Hasibuan dan
Naemah Mubarakah, ST

6.1 Pendahuluan

Gambar 6.1 Rangkaian kutub dua

Gambar 6.2 Rangkaian kutub empat

Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki


sepasang terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output
(transistor, op amp, transformator dan lainnya)

6.2 Parameter Impedansi z


Parameter impedansi z ini pada umumnya banyak dipergunakan
dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance
matching dan juga pada distribusi sistem tenaga.

(a)

(b)

Gambar 6.3 (a) Rangkaian kutub empat dengan sumber tegangan ;


(b) Rangkaian kutub empat dengan sumber arus

Adapun bentuk matriks hubungan tegangan dalam parameter


impedansi z ini adalah :

V1 z11
V z
2 21

z12
z 22

I1
I
2

dengan determinan impedansi dari parameter z :


z11
z
z 21

z12
z11 .z 22 z12 .z 21
z 22

Gambar 6.4 Rangkaian untuk menentukan


parameter-parameter z12 dan z22

Gambar 6.5 Rangkaian untuk menentukan


parameter-parameter z11 dan z21

(a)
(b)
Gambar 6.6 Rangkaian resiprokal (a) ammeter di terminal kiri ;
(b) ammeter di terminal kanan

Suatu rangkaian kutub empat yang bersifat resiprokal dapat digantikan


dengan rangkaian ekivalen dengan hubungan T.

Gambar 6.7 Rangkaian ekivalen parameter z yang bersifat resiprokal

Untuk rangkaian kutub empat dengan parameter z secara umum


rangkaian ekivalennya adalah sebagai berikut :

Gambar 6.8 Bentuk umum rangkaian ekivalen parameter z

Pada beberapa rangkaian terkadang tidak dapat dicari parameter z dari


rangkaian kutub empat-nya

Gambar 6.9 Transformator ideal tidak memiliki parameter z

Adapun persamaan kutub empat untuk rangkaian transformator


ideal Gambar 6.9, adalah :
V1

1
.V2
n

dan

I1 n.I 2

Contoh :
Carilah parameter z dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :
Untuk mendapatkan z11 dan z21, maka pasangkan sumber tegangan V1
pada terminal input dan terminal output terbuka.

z11
z 21

v1
I1
v2
I1

(R 1 R 3 ).I1
(R 1 R 3 ) 20 40 60
I1

R 3 .I1 40.I1

40
I1
I1

I 2 0

I 2 0

Untuk mencari z12 dan z22, maka V1 dibuka dan sumber tegangan V2
dipasangkan pada terminal output, sehingga rangkaian menjadi :

z12
z 22

v1
I2
v2
I2

R 3 .I 2
R 3 40
I2

(R 2 R 3 ).I 2
(R 2 R 3 ) 30 40 70
I2

I1 0

I1 0

6.3 Parameter Admitansi y


Parameter admitansi y juga pada umumnya banyak dipergunakan dalam
sitesa filter, perencanaan penganalisaan matching network dan distrubusi
sitem tenaga.
Bentuk matriks hubungan tegangan dalam parameter impedansi y ini
adalah :

I1 y11
I y
2 21

y12
y 22

V1
V
2

dimana sebagai determinan admitansi dari parameter y


y

y11
y 21

y12
y11 .y 22 y12 .y 21
y 22

Gambar 6.10 Rangkaian untuk menentukan y11 dan y21

Gambar 6.11 Rangkaian untuk menentukan y12 dan y22

Untuk kutub empat parameter y yang resiprokal, maka rangkaian


ekivalennya (khusus yang resiprokal) merupakan rangkaian .

Gambar 6.12 Bentuk Rangkaian sebagai ekivalen untuk parameter y yang resiprokal

Gambar 6.13 Rangkaian ekivalen untuk parameter y secara umum

Contoh :
Hitunglah parameter-parameter y dari rangkaian di
bawah ini:

Jawab :
Untuk mencari y11 dan y21 maka hubung singkat terminal output dan
pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.

dari rangkaian terlihat bahwa :


R p1

I2

R 1 .R 2
4.2
4


R1 R 2 4 2 3

dan

V1 I1 .R p1

4
I1
3

R1
4
2
2
x I1
x I1 I1 atau I 2 I1
R1 R 2
42
3
3

maka :

y11

y 21

I1
V1

I2
V1

V2 0

V2 0

I1
I
3
1 S
V1 4
4
I1
3

2
I1
1
3 S
4
2
I1
3

Untuk mendapatkan y12 dan y22 maka hubung singkat terminal input
dan pasangkan sumber arus I2 pada terminal output.

dari rangkaian terlihat bahwa :


R p2

R 2 .R 3
2.8 8


R2 R3 2 8 5

I1

dan

V2 I 2 .R p 2

8
I2
5

R3
8
4
4
x I2
x I 2 I 2 atau I1 I 2
R2 R3
28
5
5

maka :

y 22

I
2
V2

V1 0

I1
I2
I2
5
y

S dan 12 V
2
V2 8
8
I2
5

V1 0

4
I2
1
5 S
8
2
I2
5

1
y

S , maka rangkaian merupakan rangkaian yang


ternyata 12
21
2
resiprokal, dimana kalau digambarkan rangkaian ekivelennya (khusus
resiprokal) adalah :

Rangkaian ekivalen secara umum :

6.4 Parameter h
Parameter h ini sering juga disebut dengan parameter Hibrid (Hybrid
parameters), parameter ini mengandung sifat-sifat dari parameter z
dan y.
Bentuk persamaan matriks dari parameter h ini adalah :

V1 h11
I h
2 21

h 12
h 22

I1
V
2

sebagai determinan dari parameter h


h

h11

h 12

h 21

h 22

h11 .h 22 h12 .h 21

Gambar 6.14 Rangkaian untuk


mencari h11 dan h21

Gambar 6.15 Rangkaian untuk


mencari h12 dan h22

Apabila h12 = -h21 maka rangkaian kutub empat disebut sebagai rangkaian
kutub empat yang resiprokal yang rangkaian ekivalennya adalah :

Gambar 6.16 Bentuk ekivalen dari parameter h

Contoh :
Hitunglah parameter-parameter h dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :
Untuk mencari h11 dan h21, maka hubung singkat terminal output dan
pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.

dari rangkaian ini terlihat bahwa :


R p1

R 2 .R 3
6x3

2
R 2 R3 6 3

dan R s1 R1 R p1 2 2 4

Maka rangakain pengganti :

Maka :

V1 R s1.I1 4.I1
dengan pembagian arus :

V1
h 11
I1

V2 0

4I1

4
I1

dari rangkaian ini terlihat bahwa :


R 2 .I1
6.I1 2
I2

I1
R2 R3 6 3 3

sehingga :
h 21

I2
I1

V2

2
I 2 I1
3

2
.I1
2
3

I1
3
0

Selanjutnya untuk mencari h12 dan h22, maka terminal input dibuka dan
pasangkan sumber tegangan V2 pada terminal output.

maka menurut rangkaian pembagi tegangan :

V1

R2
6
2
.V2
.V2 .V2
R2 R3
63
3

V2 R 2 R 3 .I 2 6 3 .I 2 9.I 2
sehingga :

V1
h 12
V2

I1 0

2
.V2
2
3

V2
3

dan

h 22

kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :

I2

V2

I1 0

I2
1

S
9.I 2 9

6.5 Parameter g
Parameter g sering juga disebut sebagai kebalikan / invers dari
parameter h
Bentuk persamaan matriks dari parameter g ini adalah :

I1 g11
V g
2 21

g12
g 22

V1
I
2

sebagai determinan dari parameter g :

g11
g
g 21

g12
g11 .g 22 g12 .g 21
g 22

Gambar 6.17 Rangkaian untuk menentukan harga-harga g11 dan g21

Gambar 6.18 Rangkaian untuk menentukan harga-harga g12 dan g22

Gambar 6.19 Bentuk ekivalen dari parameter g

Contoh :
Carilah parameter g dari rangkaian berikut ini :

Jawab :
Untuk mencari g11 dan g21 pasang pada sumber tegangan V1
pada
terminal input sedangkan terminal output terbuka.

dari rangkaian ini terlihat bahwa :

R s1 R 2 R 3 1 0,5 1,5
Maka :

I1

Sehingga :

g11

I1
V1

R p1

V1
V1

2,667. V1
R p1 0,375

I 2 0

2,667.V1
2,667 S
V1

Karena :
I R3

R1.R s1
0,5 x 1,5 0,75

0,375
R1 R s1 0,5 1,5
2

R1
0,5

I1
I1 0,25. I1
R 1 R s1
0,5 1,5

I1 2,667. V1 maka : V1

Maka :

g 21

V2

V1

I 2 0

I R 3 .R 3 0,25.I1.0,5 0,125.I1

I1
0,375 .I1
2,667

0,125.I1

0,333
0,375.I1

Selanjutnya untuk mendapatkan g12 dan g22, maka hubung singkat


terminal input, sedangkan pada terminal output dipasangkan sumber
arus I2.

Dari rangkaian terlihat :


IR2

R3
0,5
.I 2
.I 2 0,333.I 2 I1
R2 R3
1 0,5

sehingga :

g12

I1
I2

V1 0

0.333.I 2
0,333
I2

I1 I R 2 0.333. I 2

dari rangkaian juga terlihat bahwa R2 paralel R3 atau :


Rp

R 2 .R 3
1 x 0,5

0,333
R 2 R 3 1 0,5

V2 R p. I 2 0.333. I 2

sehingga :

g 22

V2

I2

V1 0

0,333 I 2

0,333
I2

Kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :

6.6 Parameter ABCD


Parameter ini sering juga disebut sebagai parameter transmisi (transmission
parameters).
Bentuk persamaan matriks dari parameter ABCD ini adalah :

V1 A
I C
1

B
D

V2
I
2

dan sebagai determinan dari parameter ABCD adalah :

ABCD

A
T
C

B
AD BC
D

dalam keadaan resiprokal berlaku :

AD BC = 1

Gambar 6.21. Rangkaian untuk menentuka A dan C dari parameter ABCD

Gambar 6.22 Rangkaian untuk menentukan B dan D pada parameter ABCD

Contoh :
Carilah parameter ABCD dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :
Untuk menghitung A dan C, pasangkan sumber tegangan V1 pada terminal
input sedangkan terminal output dibuka seperti rangkaian di bawah ini :

dari rangkaian terlihat bahwa :


I R1

R2 R3
1 0,5
.I1
.I1 0,75.I1 Amp
R1 R 2 R 3
0,5 1 0,5

I R3

R1
0,5
.I1
.I1 0,25.I1 Amp
R1 R 2 R 3
0,5 1 0,5

V1 R 1 .I R1 0,5 x 0,75.I1 0,375. I1


V2 R 3 .I R 3 0,5 x 0,25.I1 0,125. I1
I1

V2
8.V2
0,125

Maka di dapat :

V1
A
V2

I 2 0

0,375.I1

3
0,125.I1

dan

I1
C
V2

I 2 0

8.V2

8S
V2

Untuk mencari B dan D, maka terminal output dihubung singkat,


sedangkan V1 dipasangkan pada terminal input.

dari rangkaian ekivalennya didapat :

V1 R 2 x ( I 2 ) 1.(I 2 ) I 2

V1 V1 V1 V1
I1

3 .V1
R 1 R 2 0,5 1

I1 3 .V1 3 x ( I 2 ) 3.I 2
Maka di dapat :

V1
B
I2

V2 0

I2

1 dan
I2

I1
I2

V2 0

3. I 2
3
I2

6.7 Parameter abcd


Parameter abcd disebut sebagai inverse dari parameter ABCD
Bentuk persamaan matriks dari parameter ABCD ini adalah :

V2 a
I c
2

b V1
d I1

dan sebagai determinan dari parameter ABCD adalah :

abcd t

a.d b.c

dan bilamana kutub empat ini bersifat resiprokal, maka berlaku :


a.d b.c = 1

Gambar 6.23 Rangkaian untuk menentuka a dan c dari parameter abcd

Gambar 6.24 Rangkaian untuk menentukan b dan d pada parameter abcd

Contoh :
Carilah parameter abcd dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :
Untuk mencari a dan c, pasangkan sumber tegangan V2 pada terminal
output dan buka terminal input seperti rangkaian di bawah ini :

dari rangkaian dapat dihitung :


V2
V2
2
I4

V2 Amp
R 1 R 2 0,5 1 3

V1 I 4 x R 1

2.V2
V
x 0,5 2
3
3

V2 2
V2 2
8V2
I 2 I3 I 4
V2
V2
R3 3
0,5 3
3

Maka di dapat :

V2
a
V1

I2
V1

I1 0

V2

3
V2
3
8V2

I1 0

V2

3 8S

Untuk mencari b dan d, maka hubung singkaat input, sedangkan


output tetap dengan sumber tegangan V2

dari rangkaian ekivalen dapat dihitung :


V2 = R2.I6 = 1.I6 = I6
V
I 2 I 5 I 6 2 I 6
R3

I6 = -I1
I2

V2 = -I1

V2
I
I1 1 I1 3.I1
R3
0,5

Maka di dapat :
b

V2
I1

V1 0

I1
1
I1

dan

I2
I1

V1 0

3.I1
3
I1

6.8 Konversi Antar Parameter

6.9 Interkoneksi Antar Kutub Empat


6.9.1 Kutub Empat dengan Hubungan Seri

Gambar 6.25 Hubungan seri dua rangkaian kutub empat

Untuk Na :

V1a z11a I1a z12a I 2a


V2a z 21a I1a z 22a I 2a

Untuk Nb :

V1b z11b I1b z12 b I 2 b


V2b z 21b I1b z 22 b I 2b

dengan :

I1 I1a I1b
I 2 I 2a I 2 b

V1 V1a V1b z11a z11b I1 z12a z12 b I 2

V2 V2a V2 b z 21a z 21b I1 z 22a z 22 b I 2


maka parameter z dari dua kutub empat yang di serikan adalah :

z11
z
21

z12 z11a z11b

z 22 z 21a z 21b

z12a z12 b
z 22a z 22 b

6.9.2 Kutub Empat dengan Hubungan Paralel

Gambar 6.26 Hubungan paralel dari dua buah rangkaian kutub empat

Dalam hubungan ini berlaku :

I1a y11a V1a y12a V2a


I 2a y 21a V1a y 22a V2a

dan

I1b y11b V1b y12 b V2 b


I 2 b y 21b V1b y 22 b V2 b

dari rangkaian Gambar 6.26, terlihat :


I1 I1a I1b
I 2 I 2a I 2 b

I1 y11a y11b V1 y12a y12b V2

I 2 y 21a y 21b V1 y 22a y 22 b V2


maka untuk kutub empat dengan parameter y yang terhubung paralel
berlaku :

y11
y
21
atau :

y12 y11a y11b

y 22 y 21a y 21b

y y a y b

y12a y12b
y 22a y 22b

6.9.3 Kutub Empat dengan Hubungan Kaskade

Gambar 6.27 Dua rangkaian kutub empat dalam hubungan kaskade

Persamaan dari kedua kutub empat dalam parameter ABCD adalah :


V1a A a
I C
1a a

B a V2a
D a I 2a

dan

V1b A b
I C
1b b

Bb
D b

V2b
I
2b

dari rangkaian pada Gambar 6.27 terlihat bahwa :

V1 V1a
I I
1 1a

V2a V1b
I I
2a 1b

V2 b V2
I I
2b 2

akan diperoleh :

V1 A a
I C
1 a

Ba A b
D a C b

Bb
D b

V2
I
2

sehingga apabila dua parameter ABCD dihubungkan kaskade,


maka parameter keseluruhan adalah merupakan hasil perkalian
dari setiap parameter yang dihubungkan secara kaskade tersebut,
atau dituliskan dengan :

A
C

Aa

D C a
B

Ba A b
D a C b

Bb
D b

atau :

T Ta Tb

Anda mungkin juga menyukai