Anda di halaman 1dari 4

Resensi Novel Sebelas Patriot

Karya Andrea Hirata

Nama: Adhi Duta Baskara


Kelas: XI IPA 2

Jiwa Patriot
A. Identitas Buku
Judul Buku

: Sebelas Patriot

Penulis

: Andrea Hirata

Penyunting

: Imam Risdiyanto

Penerbit

: Bentang Pustaka

Cetakan

: Cetakan Pertama, Juni 2011

Tebal

: XII + 112 halaman; 20,5 cm

ISBN

: 978-602-8811-52-1

Harga

: Rp. 39.000,-

B. Ringkasan
Novel Sebelas Patriot adalah novel ketujuh Andrea Hirata dalam bahasa Indonesia. Novel
ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak Melayu Belitong bernama Ikal. Cerita ini
dimulai saat Ikal kelas lima SD. Saat itu, ia tak sengaja menemukan sebuah foto seorang sosok
misterius di dalam album foto, yang disembunyikan di bawah tumpukan pakaian bekas. Ia pun
ingin tahu kisah dibalik foto tersebut dan membawa foto itu ke sang pemburu tua. Setelah
diceritakan oleh sang pemburu tua, ia pun mengerti mengapa foto itu disembunyikan; karena foto
tersebut adalah foto masa lalu Ayahnya yang manis sekaligus pahit.
Sewaktu muda dulu, Ayahnya pernah menjadi pemain bola yang hebat pada masanya
sebagai pemain di posisi sayap kiri. Ayah dan dua saudaranya dulu dipekerjakan dengan paksa
oleh penjajah di parit tambah, posisi paling hina, kasta paling rendah di Maskapai Timah.
Meskipun begitu, tim kesebelasan parit tambang pernah mengalahkan tim kesebelasan
kebanggaan Van Holden, hal itu dianggap sebagai sebuah pembangkangan dan mempermalukan
bangsa penjajah. Hingga kemudian tiga Saudara itu diangkut ke tangsi dan diasingkan, kecuali
Ayah Ikal. Belanda sempat menawarinya untuk memperkuat tim kesebelasannya namun Ayah
Ikal menolak dan hal itulah yang menjadi akhir dari perjalan Ayah Ikal bermain sepak bola,
karena setelah itu Ayah Ikal diangkut kembali ke tangsi. Lelaki muda itu pulang dalam keadaan
tempurung kaki kirinya pecah, sehingga mustahil untuk kembali bermain sepak
bola. Ikal mengetahui semua sejarah sejarah tentang Ayahnya yang selama ini dirahasiakan oleh

Ibu dan Ayahnya sendiri pada Si Pemburu Tua. Ikal merasa bangga terhadap ayahnya dan
bertekad pemain Junior PSSI.
Ikal berjuang dengan sepenuh tenaga, namun semuanya pupus di tengah jalan. Ikal gagal
menjadi pemain Junior PSSI. Berkat motivasi dari ayahnya Prestasi tertinggi seseorang, medali
emasnya, adalah jiwa besarnya. Ikal bangkit dari kegagalannya dan menyadari bahwa ia tidak
mungkin menjadi pemain sepakbola dan puas sekedar menjadi pendukung sepak bola saja.
Atas kecintaan yang besar terhadap sepakbola pada umumnya, dan terhadap ayahnya
pada khususnya, itu pulalah yang membuat Ikal pergi ke Madrid untuk membeli baju Luis Figo,
pemain Real Madrid, untuk ayahnya. Di Madrid, Ikal bertemu dengan seseorang bernama
Adriana, seorang perempuan yang gemar dengan bola. Selain penggemar bola, dia berprofesi
sebagai penjaga toko resmi kepunyaan Real Madrid. Perkenalan itu berawal ketika Ikal akan
membeli sebuah kaos bola bertuliskan Luis Figo. Namun, Adriana menawarkan sebuah kaos
bertanda tangan Luis Figo dengan harga yang berlipat lebih mahal dibanding kaos tak bertanda
tangan. Ikal ingin sekali membeli untuk Ayahnya namun uangnya tak cukup. Kemudian Ikal
berjanji pada Adriana bahwa dirinya akan kembali lagi untuk membeli kaos bertanda tangan Luis
Figo. Ikal bekerja mati-matian untuk memperoleh uang 250. Di tengah perjuangannya
mengumpulkan uang sebanyak 250, Ikal ingat kepada Pelatih Toharun. Ia kemudian
membelikan kaos dari toko resmi milik Barcelona ketika ia bekerja di Nou Camp
sebagai general manager. Ikal rela mengambil tiga pekerjaan sekaligus yaitu menjadi tukang cat
dan tukang angkat-angkat furniture di siang hari, dan tukang pungut bola pada malam hari demi
mendapatkan uang 250. Akhirnya, sebuah kaos yang bertanda tangan Luis Figo dapat
dibelinya untuk kemudian dihadiahkan kepada Ayahnya.

C. Kepengarangan
Setamat SMA, Andrea Hirata merantau ke Jawa dan melanjutkan studi di FE-UI. Setelah
meraih gelar sarjana ekonomi, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk
mengambil gelar master di Universite de Paris Sorbonne, Perancis serta Sheffield Hallam
University, di Inggris.
Sejak menerbitkan novel pertamanya Laskar Pelangi (2006), Andrea Hirata langsung naik
daun. Karya-karyanya Tetralogi Laskar Pelangi dan Dwilogi Padang Bulan laku keras. Tiga
bukunya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,
masing-masing dengan judul Rainbow Troops, Dreamer dan Edensor.
Bahkan awal 2010, Andrea sudah merintis sejarah baru pemasaran buku karya-karyanya
melalui global marketing. Novel produksi Indonesia tidak hanya dipasarkan di tanah air tapi juga
di manca negara. Andrea Hirata menjadi icon penulis best seller Indonesia pada awal abad ke-21
ini.

D. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

Kelebihan dari novel Sebelas Patriot adalah mempunyai cover yang menarik serta isi
yang cukup ringan. Novel ini, jika dibandingkan dengan novel-novel Andrea Hirata lainnya,
cukup menarik dan sangat tipis (cocok untuk orang-orang yang tidak terlalu gemar membaca
novel). Novel ini juga dilengkapi dengan CD music Indonesia Aku Datang agar mendapatkan
seluruh impresi.

Kelemahan

Kelemahan dari novel Sebelas Patriot adalah terdapat beberapa istilah yang jarang
didengar dalam kehidupan sehari-hari sehingga sedikit sulit untuk menggambarkan cerita dalam
novel.

E. Manfaat dan Rekomendasi


Novel Sebelas Patriot ini mempunyai banyak pesan dan amanah yang dapat dijadikan
pemompa semangat untuk mendukung sepakbola Indonesia. Novel ini direkomendasikan untuk
semua kalangan, terutama untuk para pemuda Indonesia pecinta bola. Novel ini juga
direkomendasikan untuk Anda yang hanya ingin membaca novel ringan atau sekedar ingin
mendapatkan hiburan.

Anda mungkin juga menyukai