Anda di halaman 1dari 19

BAB III

HUKUM GRAVITASI NEWTON


Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaian masalah
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan gejala dan cirri-ciri gelombang bunyi dan cahaya
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
Indikator :
Mendeskripsikan gejala dan cirri gelombang cahaya
Memformulasikan difraksi, interferensi dan polarisasi cahaya
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi
Cahaya sebagai gelombang memilki sifat-sifat sebagai berikut:
dapat mengalami pemantulan,
dapat mengalami pembiasan,
dapat mengalami dispersi,
dapat mengalami interferensi,
dapat mengalami difraksi,
dapat mengalami polarisasi dan
efek doppler.
Pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya secara umum telah dipelajari di kelas X semester 2 pada bab
Optik Geometri. Sedangkan sifat cahaya yang lain di bahas pada bagian ini. Namun untuk mengingat kembali,
pembahasan ini akan diawali dengan pembiasan cahaya pada prsima.

3.1. Pembiasan Cahaya pada Prisma


Prisma adalah benda bening yang terbuat dari bahan gelas yang dibatasi oleh dua permukaan yang
membentuk sudut tertentu. Kedua permukaan tersebut dinamakan bidang pembias, dan sudut yang dibentuk oleh
bidang pembias dinamakan sudut pembias . Jika berkas cahaya jatuh pada bidang permukaan dengan sudut
tertentu, maka cahaya akan dibiaskan seperti tampak pada gambar 1 berikut ini.

N1

N2
P

Udara

Udara
Gambar 1. Pembiasan cahaya pada prisma

Titik P adalah perpotongan antara perpanjangan sinar yang menuju prisma dan perpanjangan sinar yang keluar
dari prisma. Sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar akhir dalam prisma
Fisika SMA Kelas XII

30

disebut sudut deviasi .

i1 r2
dengan:

i1 = sudut datang pertama (mula-mula),


r2 = sudut bias kedua (akhir),
= sudut deviasi.
= sudut pembias prisma,

r1 i 2
Deviasi mencapai minimum ketika sinar melalui prisma secara simetris, sehingga sudut datang pertama i1 sama
dengan sudut bias kedua r2 .
i1 r2 atau r1 i 2
Dari persamaan sudut deviasi di atas, deviasi minimum dapat dinyatakan:

i1 r2

m 2i1

Pada saat terjadi deviasi minimum, sudut bias pertama r1

dan sudut datang pertama i1 m


2
2

sesuai dengan hukum pembiasan,

n1 sin i1 n2 sin r1

Untuk sudut pembias prisma kecil

15
o

m

n21 sin
2
2

sin

, besar sudut deviasi minimum adalah:

m n21 1
dengan: n1 = indek bias medium
n 2 = indek bias prisma
n 21 = indek bias medium 2 relatif terhadap medium 1
Atau indek bias prisma relatif terhadap medium tempat prisma
Contoh:
1. Seberkas cahaya monokromatik diarahkan pada salah satu bidang pembias prisma yang terbuat dari gelas
yang indek biasnya 1,5 dan memiliki sudut pembias 60o dengan sudut datang 45o. Tentukan:
(a) sudut bias pada bidang pembias kedua
(b) sudut deviasi prisma.
Penyelesaian:
Indek bias prisma, n2 = 1,5 ; indek bias udara, n1 = 1 ; sudut pembias prisma, 60 o dan sudut datang
pertama, i1 45 o
Ditanyakan: (a) sudut bias kedua r2, (b) sudut deviasi prisma
(a) sudut bias kedua r2 = .?
Pada bidang pembias pertama berlaku:
n1 sin i1 n2 sin r1

1 sin 45 o 1,5 sin r1

Fisika SMA Kelas XII

31

1
2 0,707
1 sin 45 o
2

1,5
1,5
1,5
sin r1 0,47

sin r1

r1 sin 1 0,47 ......o


r1 i 2

60o = o + i2

i2 = 30

Pada bidang pembias kedua, berlaku:


n2 sin i 2 n1 sin r2

1,5 sin ......o 1 sin r2


sin r2 =

3 12

r2 = sin-1
= 60

1
2

(b) sudut deviasi prisma dihitung dengan


persamaan:
i1 r2
= 45 +. .= ..
2. Hitunglah sudut deviasi minimum yang terjadi pada sebuah prisma yang indek biasnya 1,5 dan memiliki sudut
pembias 12o.
Penyelesaian:
Indek bias udara n1 = 1
Indek bias prisma n2 = 1,5
Sudut pembias prisma 12 o
Jawab:
m (n 21 1)
= (1,5 -1) 12 = 6o
3.2. Dispersi Cahaya
Dispersi cahaya adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (misal: cahaya putih) menjadi komponenkomponen warna cahaya. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun dari bermacam-macam warna
cahaya. Komponen-komponen warna cahaya tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
(disingkat mejikuhibiniu). Masing-masing warna cahaya tersebut dinamakan cahaya monokromatik.
Dispersi cahaya terjadi karena perbedaan indek bias dari komponen-komponen warna. Untuk cahaya ungu
memiliki indek bias terbesar dan cahaya merah memiliki indek bias terkecil. Dispersi cahaya dapat terjadi jika
cahaya polikromatik diarahkan pada prisma seperti pada gambar 2 berikut ini.

merah
Cahaya polikromatik

Fisika SMA Kelas XII

ungu
32

Gambar 2. Dispersi cahaya pada prisma

Karena sinar merah memiliki panjang gelombang terbesar, maka indek bias prisma untuk warna merah adalah
terkecil sehingga mengalami deviasi terkecil. Sedangkan sinar ungu memiliki panjang gelombang terkecil, maka
indek bias prisma untuk warna ungi terbesar sehingga sinar ungu mengalami deviasi terbesar.
Deviasi minimum untuk sinar merah dan sinar ungu adalah:
m nm 1
deviasi merah

deviasi merah

u nu 1

selisih antara sudut deviasi warna ungu dengan sudut deviasi warna merah disebut sudut dispersi
(diberi lambang ).
u m
dengan: = sudut dispersi,
m = sudut deviasi sinar merah,
nu 1 nm 1

nu n m

u = sudut deviasi sinar ungu,


n m = indek bias prisma untuk sinar merah,
nu = indek bias prisma untuk sinar ungu,
= sudut pembias prisma.

Contoh :
Berapakah sudut dispersi yang terjadi antara spektrum merah dan ungu pada prsima yang terbuat dari gelas yang
sudut pembiasnya 14o, jika indek bias prisma untuk warna merah nm = 1,56 dan untuk warna ungu nu = 1,58.
Penyelesaian:
Sudut pembias prisma 14 o
Indek bias prisma untuk warna merah nm = 1,56
Indek bias prisma untuk warna ungu nu = 1,58
Ditanykan sudut dispersi ?
Jawab: nu nm
1,58 1,56 14
= 0,02 x 14 = 0,28o

Prisma Akromatik
Prisma akromatik adalah susunan prisma yang meniadakan efek dispersi pada panjang gelombang yang
berbeda. Contoh prisma akromatik adalah susunan prisma kaca kerona dan prisma kaca flinta. Jika cahaya
polikromatik diarahkan pada prisma kaca kerona, maka berkas cahaya monokromatik yang keluar dari prisma kaca
flinta sejajar (lihat gambar 3)
Kaca flinta
merah
ungu
Kaca
kerona
Kaca kerona

Sudut dispersi untuk:


kaca kerona : ( nu n m )
'
'
kaca flinta : ' ( nu nu ) '
Sifat akromatik tercapai jika dispersi oleh prisma
kerona sama dengan dispersi oleh prisma kaca
flinta
'
(nu nm ) = ( nu' nu' ) '

Gambar 3. Jalannya sinar pada prisma akromatik

Fisika SMA Kelas XII

33

Contoh:
Dua buah prisma terbuat dari bahan yang berbeda yaitu prisma kaca kerona dan prisma kaca flinta dilekatkan satu
sama lain dengan sudut pembias berhadapan. Sudut pembias prisma kaca kerona 10o. Indek bias kaca kerona
untuk spektrum merah dan ungu berturut-turut nm = 1,515 dan nu = 1,524, Indek bias kaca bias kaca flinta untuk
'
'
spektrum merah dan ungu berturut-turut nm 1,642 dan nu 1,662 . Jika pasangan prisma itu menghasilkan
deviasi nol untuk kedua spektrum tersebut, hitunglah sudut pembias kaca flinta.
Penyelesaian:
(nu nm ) = ( nu' nu' ) '
(1,524 1,515) 10 = (1,662 1,642) '
0,009 10 = 0,02 '
'

0,09
4,5 o
0,02

Tugas 1
1. Seberkas cahaya datang menuju prisma dengan sudut datang 450 sehingga melewati prisma sama sisi yang
berada di udara dan terjadi deviasi minimum. Tentukan:
(a) sudut deviasi minimumnya
(b) indek bias prisma
2. Sebuah prisma memiliki indek bias 1,6 diatur sehingga menghasilkan deviasi minimum untuk sinar yang jatuh
pada prisma itu. Jika sudut pembias prisma 370, tentukan sudut deviasi minimum tersebut.
3. Sebuah prisma terbuat dari bahan gelas memiliki indek bias 1,8 dan sudut pembias 300. Seberkas cahaya
datang pada sisi pembias pertama dengan sudut 450, tentukan sudut bias pada sisi pembias kedua.
4. Berkas cahaya polikromatik dilewatkan pada sebuah prisma. Indek bias prisma untuk sinar ungu 1,59 dan indek
bias prisma untuk sinar merah 1,54. Jika sudut dispersi yang terjadi pada prisma 0,6 0, berapa sudut pembias
prisma itu.

3.3 Interferensi Cahaya


Interferenasi cahaya adalah perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang cahaya
baru. Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya datang bersamaan pada suatu tempat. Dua
gelombang cahaya dapat berinterferensi jika:
1. Kedua sumber cahaya koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase selalu tetap dan memiliki frekuensi
yang sama.
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.
Dua sumber cahaya koheren dapat diperoleh jika kita menggunakan satu sumber cahaya kemudian membaginya
menjadi dua sumber cahaya dengan cara mengarahkan pada dua celah.

Interferensi pada celah ganda


Jika satu sumber cahaya diarahkan pada celah ganda yang di depannya di letakkan sebuah layar, maka
dari dua sumber cahaya S1 dan S2 menghasilkan interfernesi dengan pola teratur pada layar (lihat Gambar 4).
Pola interferensi terdiri atas pita-pita terang dan pita-pita gelap. Pita-pita terang dan gelap yang silih berganti
disebut juga frinji. Pita terang (garis terang) terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interferensi maksimum
(interferensi konstruktif). Sedang pita gelap (garis gelap) terjadi karena cahaya dari kedua celah mengalami
interferensi minimum (interferensi destruktif).

Fisika SMA Kelas XII

34

Peristiwa interferensi cahaya pada celah ganda pertama kali diselidiki oleh Thomas Young, sehingga dinamakan
percobaan Young.
Pola interfrensi yang
terjadi pada layar

Pita-pita terang
P

Pita-pita gelap
S1

Titik tengah
terang pusat
S2

Gambar 4. Skema percobaan Young untuk interferensi celah ganda.

S adalah selisih lintasan (beda litasan) antara dua cahaya dari S1 dan S2. Jika jarak antara kedua celah d,
maka S d sin .
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase sama (sefase). Fase sama antara dua
gelombang terjadi jika beda lintasan antara keduanya sama dengan nol atau kelipatan genap dari setengah
panjang gelombang.

S (2n) 12
d sin (2n) 12 ; n = 0, 1, 2 , 3, ..

Interferensi minimum terjadi jika kedua gelombang berlawanan fase atau beda fasenya 180o. Kedua gelombang
berlawanan fase terjadi jika beda lintasan antara kedua gelombang sama dengan kelipatan ganjil dari setengah
panjang gelombang.

S (2n 1) 12

d sin (2n 1) 12 ; n = 1, 2, 3, .
Bilangan n disebut orde (nomor terang atau nomor gelap).
Untuk interferensai maksimum, n = 0 disebut maksimum pita terang ke nol disebut juga terang pusat atau terang
utama. Untuk pita terang berikutnya orde ke-1 (n=1) di sebut pita terang pertama, orde ke-2 (n=2) disebut pita
terang kedua dan seterusnya.
Untuk interferensi minimum, n = 1 disebut orde ke-1 disebut pita gelap pertama, n = 2 orde ke-2 disebut pita gelap
kedua dan seterusnya.
Jarak pita terang atau pita gelap ke-n terhadap terang pusat
Kedudukan pita terang ke-n atau pita gelap ke-n terhadap terang pusat dapat dinyatakan dengan y. Untuk
memahami kedudukan pita-pita tersebut dapat diperhatikan cuplikan pola-pola interferensi yang tampak pada layar

Fisika SMA Kelas XII

35

seperti gambar 5 di bawah ini.


Pita gelap ke-4
Pita terang ke-3
Pita gelap ke-3
Pita terang ke-2
Pita gelap ke-2
Pita terang ke-1
Pita gelap ke-1
Pita terang pusat
Pita gelap ke-1
Pita terang ke-1
Pita gelap ke-2
Pita terang ke-2
Pita gelap ke-3
Pita terang ke-3

2y

2y
y

Jarak pita terang ke-n terhadap terang pusat

d sin ( 2n) 12
y
(2n) 12
L

Jarak pita gelap ke-n

yd
( 2n) 12
L

terhadap terang pusat

d sin (2n 1) 12
y
(2n 1) 12
L

yd
(2n 1) 12
L

Jarak antara pita terang dan pita gelap yang berdekatan = y


y

Pita gelap ke-4

L
2d

dengan,
Gambar 5. Diagram pola interferensi
celah ganda pada layar

d = jarak antara kedua celah,


L = jarak celah terhadap layar,
= panjang gelombang cahaya.

Contoh:
1. Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit dengan jarak 2 mm ditempatkan sejauh 1 meter dari layar.
Jika pita terang kedua yang terjadi pada layar berjarak 0,5 mm dari terang pusat, berapa panjang gelombang
cahaya yang digunakan.
Penyelesaian:
Jarak antara dua celah d = 2 mm = 2 x 10-3 m
Jarak celah ke layar L = 1 meter
Jarak pita terang ke dua (n = 2), y = 0,5 mm = 5 x 10-3 m
Ditanyakan panjang gelombang =.?
Jawab:
y
d (2n) 12
L
5 x10 4
2 x 10-3 x
(2 2) 12
1
10 x 10-7 = 2

10 10 7
2

5 10 7 meter

2. Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 6000 angstrom diarahkan pada celah ganda yang terpisah
dengan jarak 0,3 mm. Pola interfrensi di tangkap oleh layar yang berjarak 2 meter dari celah. Hitunglah jarak
dua pita terang yang berdekatan.
Penyelesaian:
6 10 7 meter
Panjang gelombang cahaya, 6000 A
4
Jarak antara dua celah, d 0,3 mm 3 10 m
Jarak layar terhadap celah, L = 2 meter
Ditanyakan jarak antara dua pita terang yang berdekatan.
Jawab:
Untuk menentukan jarak antara dua pita terang berdekatan, kita tentukan terlebih dulu jarak antara pita terang
dan pita gelap berdekatan y sebagai berikut:
Fisika SMA Kelas XII

36

L. 2 6 10 7

2d
2 3 10 4

y 2 10 3 m 2 mm

Jarak antara dua pita terang yang berdekatan adalah sama dengan 2 y = 2 x 2 mm = 4 mm

Interfersnsi pada kisi


Kisi adalah celah-celah sempit yang jumlahnya sangat banyak, sejajar dan berdekatan. Pola interferensi
yang dihasilkan oleh kirsi pada layar sama seperti halnya pola interferensi yang dihasilkan oleh celah ganda.
Interfernsi pada kisi nilai d disebut tetapan kisi. Jika banyaknya celah persatuan panjang dinyatakan dengan N,
maka tetapan kisi adalah kebalikan dari N
1
d
N
Rumus yang digunakan pada kisi sama dengan rumus yang digunakan pada celah ganda.
Pada interferensi maksimum, berlaku:
Pada interferensi minimum, berlaku:

d sin (2n) 12

d sin (2n 1) 12

n disebut orde difraksi:


pita terang ke-nol disebut terang pusat (n = 0),
pita terang pertama ( n = 1)
pita terang kedua ( n = 2)
dan seterusnya.

nntuk pita gelap pertama (n = 1)


untuk pita gelap kedua
(n = 2)
untuk pita terang ketiga (n = 3)
dan seterusnya.
o

Contoh: Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 A jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 500
garis tiap mm. Tentukan sudut bias pada orde kedua.
o

Penyelesaian: Panjang gelombang, 5000 A 5 10 7 m


Jumlah garis, N = 500 garis/mm, orde ke dua (n = 2)
Ditanyakan sudut
1
mm 2 10 3 mm 2 10 6 m
Jawab: hitung terlebih dulu tetapan kisi, d
500

d sin ( 2n) 12

2 10 6 sin (2 2) 12 5 10 7
5 10 7
0,5
10 6
30 o

sin

Tugas 2

1. Jarak antara kedua celah pada percobaan Young adalah 1,5 mm. Pola interferensi yang terjadi ditangkap oleh
layar yang berjarak 2 m. Jika panjang gelombang yang digunakan 600 nm, tentukan:
a) jarak antara pita gelap keempat dengan terang pusat.
b) jarak antara pita terang kedua dengan pita terang keempat.
2. Dua gelombang cahaya diarahkan tegak lurus pada celah ganda. Jika cahaya pertama memiliki panjang
gelombang 600 nm, berapa panjang gelombang cahaya lainnya agar garis terang kedua dari cahaya pertama
berimpit dengan garis terang keempat dari cahaya lainnya
3. An Young double slit interference experiment it is known that the distance of the slit to the screen is 1 m and
the wavelength used is 500 nm. The distance between the center brightness and the second bright line 8 mm.
Calculate he sparation between the two slits.
4. Seberkas cahaya dilewatkan pada kisi dengan 4000 celah/cm, maka dihasilkan garis terang kedua dengan
sudut deviasi 300 terhadap garis normalnya. Berapa panjang gelombang cahaya yang digunakan ?
Fisika SMA Kelas XII

37

5. Monokromatic light falls normally on the diffraction grating having 500 line per mm. if the second order image
occurs at an angle 300 to the normal, find the wavelength of the light.
6. Berkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5 x 10 -7 m datang tegak lurus pada kisi. Jika
spektrum orde kedua membentuk sudut 300 dengan garis normal kisi, tentukan jumlah garis per cm kisi
tersebut !
7. Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm diarahkan tegak lurus pada kisi yang
memiliki tetapan 300 garis/mm. Tentukan orde maksimum yang masih dapat diamati.

3.4 Difraksi Cahaya


Difraksi cahaya adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang cahaya
melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah
tunggal dapat menghasilkan pola difraksi Fraunhofer. Menurut prinsip Huygens tiap bagian celah berlaku sebagai
sebuah sumber gelombang. Cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian
lainnya. Skema difraksi cahaya pada celah tunggal dan pola interferensi yang terjadi pada layar ditunjukkan pada
gamba 6 berikut ini.
P1

pita gelap ke-1


y

Titik tengah
terang pusat

pita gelap ke-1


L

P2

(b)
(a)

Gambar 6. (a) Difraksi cahaya pada celah tunggal,


(b) Pola interfernsi yang terjadi pada layar

Interferensi minimum (pita gelap) terjadi jika kedua gelombang berlawanan fase atau beda lintasannya sama
dengan setengah panjang gelombang. Karena celah di bagi menjadi dua bagian seperti gambar di atas, maka
beda listasannya adalah:
1
d sin 12

d sin
2
Jika celah dibagi empat, maka beda listasannya adalah:
1
d sin 12

d sin 2
4
Jika celah di bagi enam, maka beda lintasannya adalah:
1
d sin 12

d sin 3
6
Jadi secara umum dapat dinyatakan bahwa interferensi minimum yang dihasilkan oleh celah tunggal terjadi jika
d sin sama dengan kelipatan genap dari setengah panjang gelombang.

d sin 2n 12
Fisika SMA Kelas XII

Dengan,
n = orde difraksi (nomor pita gelap).
= 1, 2, 3, . . . . .
d = lebar celah
= panjang gelombang cahaya ang digunakan

38

= sudut difraksi
Jarak pita gelap ke-n terhadap titik tengah terang pusat y dapat ditentukan sebagai berikut,

d sin 2n 12

untuk kecil, nilai sin tan


d

y
(2n) 12
L

y
L
untuk n = 1, maka
y

(2n) 12 L

L
d

Lebar pita terang pusat adalah jarak antara pita gelap ke-1 (P 1) terhadap pita gelap ke-1 (P2) sama dengan 2y
(n = 1)
L
2 L
y
jadi lebar pita terang pusat
2y
d

Contoh: Ketika cahaya dengan panjang gelombang 500 nm jatuh pada celah tunggal, pita terang pusat yang
terlihat pada layar yang berjarak 2 meter dari celah memiliki lebar 8 cm. hitunglah lebar celahtersebut.
Penyelesaian:
Panjang gelombang cahaya, 500 nm = 5 x 10-7 m
Lebar pita terang, 2y = 8 cm
Jarak celah ke layar, L = 2 m
Ditanyakan: lebar celah d
2L
Jawab: 2 y
d
2 10 6
2 5 10 7 2 2 10 6
8 10 2

d
0,25 10 4 m 25 m
2
d
d
8 10
Difraksi cahaya yang terjadi karena celah lubang kecil yang bulat menimbulkan pola berupa bintik terang
yang dikelilingi oleh lingkaran-lingkaran terang dan gelap. Salah satu contoh peristiwa ini adalah ketika kita
mengamati dua benda titik yang berdekatan. Pada jarak tertentu kedua benda tersebut akan tampak dua benda
yang terpisah. Jika kedua benda itu di amati dengan jarak kurang dari jarak tersebut, maka kedua benda akan
tampak menyatu seperti ditunjukkan pada gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7.

Bayangan dari dua benda titik masih dapat dipisahkan dengan baik oleh suatu lensa pertama kali dikemukakan
oleh Lord Rayleig sehingga disebut criteria Rayligh.
Ketika bayangan dua benda titk tampak terpisah dengan jelas, berkas cahaya dari kedua benda tersebut terhadap
lubang kecil membentuk sudut yang disebut sudut resolusi minimum atau batas sudut resolusi (diberi
lambang m ).
Fisika SMA Kelas XII

39

sin m 1,22

D
Jarak pisah minimum dari dua benda titik ketika bayangan yang dihasilkan masih terlihat sebagai dua titik terpisah
disebut daya urai atau batas rsolusi alat optik ( d m ),yang besarnya dapat ditentukan dengan,
Karena sudut m sangat kecil maka sin m m , sehingga m 1,22

dm

1,22 L
D

m = sudut resolusi minimum


d m = daya urai (m)
= panjang gelombang cahaya (m)
L = jarak benda terhadap alat optik (m)
D = diameter bukaan lensa (m)
Contoh: Jarak antara dua titik yang menempel pada tembok 12,2 mm diamati oleh mata yang memiliki diameter
pupil 3 mm. jika panjang gelombang cahaya yang diterima 600 nm, berapa jarak terjauh pengamat
terhadap titik tersebut supaya masih dapat dibedakan sebagai dua titik yang terpisah.
Penyelesaian:
3
Jarak dua titik (daya urai), d m 12,2 mm 12,2 10 m
7
Panjang gelombang cahaya, 600 nm 6 10 m

Diameter alat optic (pupil), D = 3 mm = 3 x 10 -3m


1,22 L
1,22 x 6 x10 7 L
3 x10 5
Jawab : d m
12,2 x 10-3 =

L
=
= 0,5x102 = 50 m
D
3 x10 3
6 x10 7
Tugas 3
1. Berkas cahaya dengan panjang gelombang 800 nm datang tegal lurus pada celah selebar 0,2 mm. Pola
difraksi yang terjadi ditangkap oleh layar yang berjarak 1 meter dari celah. Tentukan jarak antara garis gelap
ketiga terhadap garis tengah terang pusat.
2. Celah tunggal selebar 0,1 mm disinari dengan cahaya monokromatik dan pada layar sejauh 40 cm dapat
diamati pola garis terang dan gelap hasil difraksi. Jika jarak garis gelap ketiga terhadap titik tengah terang
pusat 7,2 mm, berapa panjang gelombang cahaya tersebut?
3. Seseorang yang memiliki diameter pupil mata 4 mm mengamati dua buah titik dari jarak 50 meter. Panjang
gelombang cahaya yang diterima 500 nm dan indek bias mata 1,35. Jika pengamatan dari jarak tersebut dua
titik masih tampak terpisah, berapa jarak pisah minimum antara dua titik tersebut.
4. Monocromatic prange light falls upon a single slit of width 0,1 mm. The slit located 1 m from a screen. If a first
order dark band observed 6 mm from the center of central bright band, what is the wavelength of the orange
light?

3.5

Polarisasi Cahaya

Polarisasi cahaya adalah terserapnya arah getar cahaya oleh suatu zat. Cahaya yang sebagian arah
getarnya terserapdisebut cahaya terpolarisasi. Cahaya yang mempunyai satu arah getar saja disebut cahaya
terpolarisasi linear.
Fisika SMA Kelas XII

40

Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahay tak terpolarisasi, yatiu dengan menghilangkan semua arah getar
dan melawatkan salah satu arah getar saja. Untuk memperoleh cahaya terpolarisasi, dapat dilakukan dengan
empat cara, yaitu:
1. polarisasi dengan cara penyerapan selektif,
2. polarsisasi dengan pemantulan,
3. polarisasi dengan pembiasan ganda,
4. polarsiasi dengan hamburan.
Polarisasi dengan penyerapan selektif, terjadi jika cahaya tak terpolarisasi diarahkan pada sistem polaroid.
Sistem polaroid terdiri dari dua bagian yaitu polarisator dan analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan
cahaya terpolarisasi dari cahaya tak terpolarisasi. Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya
terpolarisasi.
Jika cahaya tak terpolarisasi jatuh pada polarisator memiliki intensitas Io maka cahaya yang melewati polarisator
adalah I1. Cahaya yang keluar dari polarisator adalah cahaya terpolarisasi linear, sehingga intensiatanya tinggal
setengahnya intensitas mula-mula.

I 1 12 I o

Cahaya yang keluar dari polarisator dengan intensitas I1 kemudian datang pada analisator sehingga intensitasnya
menjadi I2. Menurut hukum Malus, intensitas cahaya yang keluar dari analisator dapat dinyatakan dengan

I 2 I 1 cos 2 12 I o cos 2
Sudut adalah sudut antara transmisi analisator dengan sumbu transmisi polarisator.
Polarisasi dengan pemantulan, terjadi jika cahaya tak terpolarisasi jatuh pada bidang batas antara dua medium
kurang rapat menuju lebih rapat dengan sudut tertentu. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang
dipantulkan, yaitu:
1. cahaya pantul tak terpolarisasi,
2. cahaya pantul terpolarisasi sebagian,
3. cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhny).
Cahaya pantul terpolarisasi sempurna terjadi ketika sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90o.
Sudut datang yang menghasilkan sinar pantul terpolarisasi sempurna disebut sudut polarisasi ( i p ). Diagram
cahaya terpolarisasi sempurna dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.
Jika cahaya datang dari udara yang indek
biasnya n1 menuju ke bahan dengan indek bias n2,
Sinar datang
sinar pantul
maka:
pada peristiwa pembiasan berlaku:
n1 sin i p n 2 sin r

sin i p

n1
90o
n2
nn

Sinar bias

n2
sin r
n1
pada peristiwa pemantulan berlaku: sudut
datang sama dengan sudut pantul
ketika terjadi polarisasi sudut datang (sudut
polarisasi ip) sama dengan sudut bias r.
Besarnya sudut polarisas ip dapat ditentukan
dengan:
n
tan i p 2
n1

Gambar 8. Cahaya terpolarisasi karena pemantulan

Contoh :
1. Cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I o diarahkan pada sistem Polaroid. Berapa persen bagian
intensitas cahaya yang keluar dari sistem Polaroid, ketika analisator diputar sebesar 600 terhadap polarisator.
Penyelesaian:
Fisika SMA Kelas XII

41

Intensitas cahaya tak terpolarisasi = I o dan sudut putar analisator 600


Ditanyakan intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid.
Jawab:

I 2 12 I o cos 2
I 2 12 I o cos 2 60 o

I 2 12 I o 12

I 2 18 I o 0,125I o 12,5% I o
Jadi intensitas cahaya yang diteruskan tinggal 12,5 % dari I o
2. Cahaya matahari jatuh pada permukaan air yang indek biasnya 4/3. Jika cahaya pantul terpolarisasi sempurna,
hitunglah sudut polarisasinya.
Penyelesaian:
Indek bias udara n1 = 1, indek bias air n2 = 4 3
Ditanyakan sudut polarsisasi i p
Jawab:
n
tan i p 2
n1

tan i p

43

i p tan 1 4 3 53o

Polarisasi dengan pembiasan ganda, terjadi pada kristal yang memiliki dua nilai indek bias. Jika seberkas
cahaya tak terpolarisasi melalui kristal searah dengan garis normal permukaan kristal, maka sinar datang akan
dibagi menjadi dua sinar, sinar yang tidak dibelokkan disebut sinar biasa dan yang dibelokkan disebut sinar
istimewa.
Polarisasi dengan hamburan, terjadi ketika cahaya terpolarisasi linear melalui suatu tabung berisi zat optik aktif,
bidang polarisasi mengalami perputaran. Zat optik aktif adalah zat yang dapat memutar bidang polarisasi.
Tugas 4.
1. Berapa besar sudut putar analisator terhadap polarisator agar intensitas cahaya yang diteruskan tinggal 18 %
dari intensitas cahaya tak terpolarisasi.
2. Sudut polarisasi suatu zat optik ketika berada di udara adalah 450. Berapa sudut polarisasi zat tersebut jika
berada di dalam air yang indek biasnya 4 3 ?
3. Seberkas cahaya jatuh di atas cairan yang indek biasnya 1,40. Ketika sinar pantul terpolarisasi seluruhnya,
tentukan sudut bias berkas cahaya itu ?.
4. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 370 (sin 370 = 0,6). Berapa sudut polarisasi untuk zat itu ?
5. Sudut polarisasi suautu zat ketika dicelupkan ke dalam air yang indek biasnya 4/3 adalah 600. Tentukan:
a. indek bias zat itu.
b. sudut kritis zat itu.
Tugas Kelompak:
Sebutkan dan jelaskan pemanfaatan gelombang cahaya dalam teknologi

SOAL EVALUASI BAB 3


A. Soal Pilihan Ganda
1. Sudut deviasi minimum terjadi pada prisma yang
indek biasnya 1,5 dan sudut pembias prisma 10 o
Fisika SMA Kelas XII

adalah.
a.
5o

d. 200
42

b.

10o
e. 250
b. 3,3 x 10-7 m
e. 5,0 x 10-5 m
o
-7
15
c. 5,0 x 10 m
2. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara 8. Dua celah sempit berjarak 1 mm disinari cahaya
merah dengan panjang gelombang 6500 Ao. Garis
sudut deviasi () terhadap sudut datang ( i )
gelap terang dapat diamati pada layar yang
pembiasan pada prisma. Besar sudut pembias
berjarak 1 mm dari celah. Jarak antara gelap ketiga
prisma adalah..
dan terang kelima adalah..

a. 0,85 mm
d. 3,25 mm
b. 1,62 mm
e. 4,87 mm
o
c.
2,55
mm
90
a. 30
9. Sumber cahaya S1 dan S2 terpisah seperti pada
b. 45 o
diagram interferensi konstruktif dibawah!. Panjang
c.

gelombang cahaya yang berasal dari S 1 dan S2 adalah


P
.

c. 60 o
d. 75 o

35

e. 90 o
45

3. Jika k dan f masing-masing adalah dispersi oleh


prisma kerona dan dispersi oleh prisma kaca flinta,
sifat akromatik pada prisma terjadi jika..
k sama dengan f
a.
k lebih besar dari f
b.
k lebih kecil dari f
c.
k dan f sama dengan nol
d.
selisih k dan f sebesar 45o
e.
4. Agar dapat terjadi interferensi cahaya maka kedua
cahaya harus koheren, artinya.
a.
beda fase kedua cahaya harus 30o
b.
beda fase kedua cahaya harus sama
c.
beda fase kedua cahaya harus tetap
d.
beda fase kedua cahaya berubah-ubah
e.
beda fase kedua cahaya harus 45o
5. Sudut dispersi yang terjadi antara garis merah dan
ungu pada prisma kaca kerona yang sudut
pembiasnya 10o (nmerah = 1,52 dan nungu = 1,54)
adalah.
a.
0,2o
d. 1,80
b.
o
1,0
e. 2,00
c.
o
1,5
6. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang
terdiri 5000 garis tiap cm. Sudut difraksi pada orde
kedua yang terjadi 30o. maka panjang gelombang
cahaya yang digunakan adalah
a. 2500 angstrom
d. 6000 angstrom
b. 4000 angstrom
e. 7000 angstrom
c. 5000 angstrom
7. Pada percobaan Young digunakan dua celah
sempit yang berjarak 2 mm satu sama lain dan
layar dipasang 1 meter dari celah. Jika dihasilkan
terang ke dua pada jarak 0,5 mm dari terang pusat,
maka panjang gelombang cahaya yang digunakan
adalah..
a. 2,5 x 10-7 m
d. 1,0 x 10-6 m
Fisika SMA Kelas XII

4,8 cm

S1
5 mm

S2

2,4 m
5

10.

11.

12.

13.

a. 23,3 x 10 m
b. 25,0 x 10 5 m
c. 46,6 x 10 5 m
d. 50,0 x 10 5 m
e. 75,6 x 10 5 m
Cahaya monokromatik diarahkan pada kisi difraksi.
Ketika sumber cahaya dan kisi berada di udara,
maksimum orde pertama terjadi pada sudut 37o.
Ketika sumber cahaya dan kisi berada dalam air,
maksimum orde pertama terjadi pada sudut
,maka nilai sin adalah..
a. 0,33
d. 0,70
b. 0,45
e. 0,90
c. 0,56
Pada percobaan Young digunakan dua celah
sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan lainnya.
Jarak antar layar dengan celah 1 meter dan jarak
garis terang pertama dari terang pusat 1,5 mm,
maka panjang gelombang yang digunakan
adalah.
a. 4,5 x 10-3 m
d. 4,5 x 10-6 m
-4
b. 4,5 x 10 m
e. 4,5 x 10-7 m
-5
c. 4,5 x 10 m
Dalam percobaan kisi difraksi digunakan kisi
berukuran 500 garis/cm. Dari hasil percobaan
ternyata diperoleh garis terang orde kedua
membentuk 30o terhadap garis normal kisi. Panjang
gelombang cahaya yang digunakan adalah
a. 250 nm
d. 500 nm
b. 300 nm
e. 600 nm
c. 400 nm
Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang
gelombang 5 x 10-7 datang tegak lurus pada kisi.
Jika spektrum orde kedua membentuk sudut 30o
43

14.

15.

16.

17.

dengan garis normal pada kisi, maka jumlah garis


per cm kisi tersebut adalah.
a. 2000
d. 5000
b. 3000
e. 6000
c. 4000
Cahaya monokromatik dijatuhkan pada dua celah
sempit vertikal berdekatan dengan jarak d = 0,01
mm. Pola interferensi yang terjadi di tangkap oleh
layar pada jarak 20 cm dari celah. Diketahui
bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah
kiri ke garis gelap pertama disebelah kanan adalah
7,2 mm. Panjang gelombang berkas cahaya
adalah.
a. 180 nm
d. 720 nm
b. 270 nm
e. 1800 nm
c. 360 nm
Pada percobaan Young, jika jarak antar kedua
celahnya dijadikan dua kali semula, maka jarak dua
garis gelap berurutan menjadi.
a. 4 kali semula
d. 14 kali semula
b. 2 kali semula
e. tetap
Dua berkas cahaya masing-masing dengan
panjang gelombang 6000 angstrom dan 5000
angstrom dilewatkan secara tegak lurus pada
sebua kisi 500 garis/cm. Jika layar terletak pada
jarak 3 m di belakang kisi, maka jarak antara terang
pertama dari kedua gelombang tersebut adalah..
a. 1 cm
d. 4 cm
b. 2 cm
e. 5 cm
c. 3 cm
Kiasi difraksi yang sama digunakan dengan dua
cahaya dengan panjang gelombang berbeda,
A dan B . Garis terang keempat cahaya A
tempat menindih garis terang ketiga cahaya B. Nilai
perbandingan A / B adalah
a.

2
3

d.

b.

3
4

e.

c.

4
3

20.

21.

22.

23.

3
2

4
9

18. sebuah kisi yang memiliki 10000 garis/cm dipakai


untuk percobaan difraksi. Berkas cahaya yang
digunakan mempunyai panjang gelombang 5000

24.

a. Biru
d. violet
b. Merah
e. kuning
c. Hijau
Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang
660 nm datang tegak lurus mengenai sebuah kisi
difraksi dan menghasilkan pola interferensi pada
layar di belakangnya. Jarak antar pita-pita tesebut
adalah 6 mm. Bila diinginkan jarak antar pita
terdekat sebear 5 mm, maka perlu dipergunakan
cahaya monokromatik lain yang panjang
gelombangnya
a. 925 nm
d. 550 nm
b. 850 nm
e. 450 nm
c. 725 nm
Suatu celah sempit tunggal dengan lebar d disinari
oleh cahaya monokromatik dengan panjang
gelombang 5890 angstrom. Lebar celah agar
terjadi pola difraksi maksimum orde pertama pada
sudut 30o adalah.
a. 5890 A
d. 23670 A
b. 11780 A
e. 29450 A
c. 17670 A
Berkas cahaya sejajar dengan panjang gelombang
6000 angstrom diarahkan pada celah tunggal
selebar 0,2 mm. Pola difraksi yang terjadi
ditangkap oleh layar pada jarak 40 cm dari celah.
Jarak antara pita gelap keempat dengan itik
tengahterang pusat adalah.
a. 0,24 mm
d. 0,60 mm
b. 0,36 mm
e. 0,96 mm
c. 0,48 mm
Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang
5000 angstrom diarahkan pada celah tunggal yang
lebarnya 0,1 mm. Lebar pita terang pusat yang
terjadi pada layar yang berjarak 3 m dari celah
adalah..
a. 0,75 cm
d. 2,00 cm
b. 1,00 cm
e. 2,50 cm
c. 1,50 cm
Diketahui pupil mata memiliki diameter 4 mm,
panjang gelombang rata-rata di udara 500 nm dan
indek bias cairan mata 1,35. jarak minimal antara
dua sumber titik cahaya yang masih dapat
dibedakan oleh mata pada jarak 50 meter dari mata
adalah..

A , ternyata terjadi pola terang orde pertama,

a. 1,15 x 10-5 m
d. 7,63 x 10-5 m
-5
sudut difraksi saat itu adalah
b. 2,24 x 10 m
e. 13,5 x 10-5 m
a.
o
o
0
d. 60
c. 5,73 x 10-5 m
b.
30o
e. 90o
25. Jarak antara dua lampu depan sebuah mobil 122
c.
45o
cm, diamati oleh mata yang memiliki diameter pupil
19. Dengan menggunakan kisi difraksi kita ingin
3 mm. Jika panjang gelombang cahaya yang
mempelajaru suatu spketrum cahaya matahar.
diterima mata 500 nm, maka jarak terjauh mobil
Warna cahaya berikut yang paling kuat dilenturkan
ketika kedua lampu masih dapat dibedakan
adalah
sebagai lampu yang terpisah adalah..
Fisika SMA Kelas XII

44

26.

27.

28.

29.

30.

a. 4000 meter
d. 7000 meter
b. 5000 meter
e. 8000 meter
c. 6000 meter
Berkas cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas Io
datang pada sistem Polaroid ideal. Agar intensitas
berkas cahaya yang keluar dari analisator 14 I o ,
maka sudut sumbu analisator harus diputar
terhadap sumbu polarisator sebesar.
a.
30o
d. 530
b.
o
37
e. 600
c.
o
45
Cahaya matahari datang pada permukaan air yang
indek biasnya 43 . Jika cahaya pantul terpolarisasi
sempurna, maka sudut polarisasinya adalah
a.
30o
d. 530
b.
37o
e. 600
c.
o
45
Berkas cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I
diarahkan pada sistem Polaroid yang terdiri dari
polarisator dan analisator. Jika sumbu analisator
diputar sebesar 53o terhadap sumbu polarisator,
maka intensitas cahaya yang keluar dari analisator
adalahdari I
a. 18 %
d. 36 %
b. 25 %
e. 40 %
c. 30 %
Seberkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh
selembar kaca (n = 1,5) yang tercelup dalam
alkohol (n=1,4). Jika sinar pantulnya terpolarisasi,
maka sudut polarisasi adalah.
a. arctan 0,93
d. arctan 1,4
b. arctan 1,1
e. arctan 2,1
c. arctan 1,2
Gejala polarisasi karena pemantulan dapat terjadi
jika..
a. sinar pantul membentuk sudut 90o terhadap
sinar biasnya.
b. Sinar pantul tegak lurus sinar datang
c. Sinar pantul tegak lurus bidang normal
d. Sinar datang tegak lurus bidang normal
e. Sinar bias tegak lurus bidang normal

32. Sebuah sumber cahaya memancarkan cahaya


dengan dua panjang gelombang 1 4300 A o
dan 2 5100 A o . Sumber ini digunakan dalam
percobaan interferensi celah ganda. Pola
interferensi yang terjadi ditangkap oleh layer yang
berjarak 1,5 m dibelakang celah. Jika jarak antara
dua celah 0,025 mm, hitunglah jarak pisah antara
pita terang orde kedua yang dihasilkan oleh kedua
panjang gelombang tersebut.
33. Pengukuran panjang gelombang sinar merah
dilakukan dengan menjatuhkan cahaya kuning
yang panjang gelombangnya 5800 angstrom tegak
lurus pada kisi. Pola interferensi ditangkap layar
dengan jarak 4 meter dari kisi. Garis terang orde
pertama berjarak 58 cm dari terang pusat.
Sesudah itu sinar merah dijatuhkan tegak lurus
pada kisi tersebut, ternyata garis terang pertama
berjarak 65 cm dari terang pusat. Berapa panjang
gelombang sinar merah tersebut.
34. Dua berkas cahaya tak terpolarisasi masingmasing jatuh pada dua zat A dan B yang indek
biasnya 3/2 dan 4,3. Jika cahaya-cahaya tersebut
terpolarisasi
sempurna,
hitunglah
nilai
perbandingan tangen sudut polarisasi zat A dan zat
B?
35. Jelaskan pengertian tentang:
a) sudut dieviasi
b) dispersi cahaya
c) interferensi cahaya
d) difraksi cahaya
e) polarisasi cahaya
f) daya urai

B. Soal Uraian
31. Cahaya kuning dengan panjang gelombang 580
nm arahkan tegak lurus pada celah ganda yang
terpisah sejauh 0,2 mm. Sebuah layer diletakkan
sedemikian rupa sehingga pita terang kedua dalam
pola interfersni berada sejauh 10 kali jarak pisah
kedua celah dari terang pusat. Hitunglah jarak layer
terhadap kedua celah.
Fisika SMA Kelas XII

45

Fisika SMA Kelas XII

46

Fisika SMA Kelas XII

47

Fisika SMA Kelas XII

48

Anda mungkin juga menyukai