Peristiwa pertama
Peristiwa kedua
Peristiwa ketiga
Peristiwa keempat
Peristiwa kelima
Peristiwa keenam
Peristiwa ketujuh
Peristiwa kedelapan
Peristiwa kesembilan
Ambarwati
dan
laki-laki
yang
dicintainya semakin dekat dan saling
mengenal satu sama lain.
Peristiwa kesepuluh
b) Datalah hal-hal yang menarik dalam cerpen yang kamu baca tersebut, sertai
jawabanmu dengan alasan yang jelas!
1. Saat Ambarwati masuk ke SMP dan memiliki teman baru.
Alasan : karena hal itu sangat susah untuk mencari teman yang tulus.
2. Saat Ambarwati kelas 9
Alasan : karena pada saat perubahannya menjadi orang yang lebih dewasa dan
bisa mengerti dan mengatasi masalahnya dengan baik.
3. Saat Ambarwati jatuh cinta
Alasan: karena usia seperti Ambar memang usia yang mulai mengenal hal
seperti cinta (labil).
No.
1.
Pelaku
Jatiwuni Ambarwati
Watak
a. Mudah terpengaruh
teman luar sekolah,
nakal, suka berbohong.
b. Polos dan apa
adanya.
Alasan
a. Ambar mulai nakal, dia
merasakan kebebasan
bergaul. Dia terpengaruh
oleh teman dari luar
sekolahnya, bermain
pulang malam, berbohong
kepada orang tuanya.
b. Sejak Ambar kelas 9, ia
menjadi orang yang polos
dan apa adanya.
2.
Pemuda
3.
Ibu
4.
Teman Ambar
Baik
5.
Kakak-kakak Ambar
6.
MASA BALIGH
Jatiwuni Ambarwati lahir di Sidoarjo, 7 Desember 1997. Gadis yang
akrab disapa Ambar ini merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ambar
mempunyai satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan. Saat dia baru
duduk di bangku SMP, dia mencoba percaya diri dihadapan temantemannya. Saat itu, Ambar dan temanteman sebayanya masih
mengenakan seragam SD dan melaksanakan kegiatan MOS selama 3 hari.
Di kelas 7, Ambar jatuh cinta kepada kakak kelasnya. Namun, karena
perbedaan usia, Ambar berpikir dia bukan yang terbaik untuknya.
Beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mempunyai teman baru dan hal
yang seru lainnya. Satu minggu kemudian, Ambar memakai seragam biru
putih. Ambar mulai nyaman dengan teman barunya. Ketika Ambar remaja,
dia sudah mengenal cinta. Cinta anak SMP yang biasa disebut cinta
monyet. Bukan karena anaknya seperti monyet melainkan cinta anak
remaja yang masih berlompatan seperti halnya kelakuan monyet yang suka
berlompat-lompatan.
Pada waktu kelas 8, Ambar mulai nakal, dia merasakan kebebasan
bergaul. Dia terpengaruh oleh teman dari luar sekolahnya. Dia bermain
sampai pulang malam, juga berbohong kepada orang tuanya. Ketika Ambar
mulai sadar, dia mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dia ingin menjadi
anak yang polos kembali, menjadi perempuan yang berakhlak mulia, apa
adanya, dan tidak neko-neko.
Di kelas 9, Ambar lebih dewasa dari sebelumnya. Dia mulai sedikit
mengerti arti hidup. Dia jatuh cinta lagi dengan teman sebayanya. Dia
menjabat sebagai OSIS. Tidak sengaja, Ambar melihat seorang pemuda
yang bertampang cuek dan angkuh. Beberapa menit kemudian, Ambar tahu
siapa nama pemuda itu. Ambar memperhatikan kelakuannya. Ambar mulai
suka dengan pemuda itu. Setiap waktu istirahat, Ambar selalu melihat
pemuda itu. Pada saat Ambar tahu akun facebooknya, Ambar selalu
membuka profilnya setiap hari. Ambar jatuh cinta kepada pemuda itu.
Ambar bersekolah menjadi lebih semangat karena pemuda itu. Ambar
mulai mencuri perhatiannya. Ambar sempat berputus asa mengejar
pemuda itu, tetapi pada saat salah satu sahabat Ambar bilang kepada
pemuda itu, kalau Ambar menyukainya. Sejak saat itu, Ambar mulai malu
bertemu dengan pemuda itu. Pemuda itu memandang Ambar dengan
tajam.
Pada waktu malam minggu, pemuda itu mengirim pesan diFacebook
Ambar. Sejak saat itu Ambar semakin dekat dengan pemuda itu. Ambar
mulai mengerti sifat dan kepribadian pemuda itu, dan sebaliknya. Pada
waktu kamis malam, pemuda itu menyatakan cinta pada Ambar. Hati
Ambar lemah untuk menolaknya. Sejak waktu itu, Ambar dan pemuda itu
berpacaran.
OLEH:
Oleh:
1.SYAFIRA SALSABILAH/30/9A
2.FRISDIANA DWIYULIAN/09/9A