Teknik Reaksi Kimia
Teknik Reaksi Kimia
ELEMENTS OF
CHEMICAL
REACTION
ENGINEERING
P1-11A
CH2 + H2O
H2SO4
CH2
OH
CH2
OH
The initial concentrations of ethylene oxide and water are 1 lb-mol/ft3 and
3.47 lb-mol/ft3 (62.41 lb/ft3 18), respectively. If k = 0.1 dm3/mol.s at 300 K
with E = 12500 cal/mol, calculate the space-time volume for 90%
conversion at 300 K and at 350 K.
C2H4 + H2
Pure ethane enters flow reactor at 6 atm and 1100 K. How would your
equation for the concentration and reaction rate change if the reaction
were to be carried out in a constant-volume batch reactor?
Answer :
(a) Diketahui :
- CA0 = 1 lb-mol/ft3
- CB0 = 3,47 lb-mol/ft3
- k
)(
= 1,6 ft3/lb-mol.s
- E
= 12.500 cal/mol
Saat T = 300
= Etilen Oksida
= Air
= Glikol
a,b,c = 1
Ditanya :
Space-time volume for conversion 90% at 300 K and at 350 K
Jawab :
Karena soal meminta jawaban dengan menggunakan tabel stoikiometri yang
merupakan fungsi konstanta , , maka kita harus menghitung nilai konstanta tersebut
terlebih dahulu. i merupakan parameter yang digunakan untuk menyederhanakan
persamaan untuk mencari nilai number of moles (N), feed rate (F) maupun konsentrasi
(C) dari tiap-tiap spesies di dalam reaksi yang diamati. i dapat diperoleh dengan rumus
sebagai berikut :
i =
Ci =
= CA0 (
Catatan :
Nilai () bergantung terhadap i. Jika i merupakan koefisien dari reaktan, maka
bernilai negatif () sementara jika i merupakan koefisien dari produk, maka bernilai
positif (+).
Kemudian, parameter lain yang digunakan dalam perhitungan ini adalah .
merupakan perbandingan perubahan nilai mol total ketika reaksi sudah selesai
berlangsung dengan nilai mol total yang diumpankan ke dalam reaktor. dapat diperoleh
dengan rumus sebagai berikut :
= (
= yA0
( )( )
Ci =
= 1
B =
= 3,47
C =
= 0
= (
= yA0
Namun, nilai Ci tidak dapat dihitung dengan menggunakan rumus dengan parameter
karena nilai T, T0, P dan P0 tidak diketahui. Maka, rumus yang akan digunakan dalam
mencari konsentrasi setiap komponen adalah dengan menggunakan parameter . Berikut
tabel stoikiometri dari reaksi pada soal :
Tabel Stoikiometri
Spesies
Simbol
Etilen-
Oksida
Konsentrasi Awal
CA0 = 1 lb-mol/ft3
= 1
Perubahan
=
CA0 X
= CA0 X
Sisa
CA = CA0 (
= CA0 (1
)
X)
CA0 X
CB = CA0 (
= 3,47
= CA0 X
= CA0 ( 3,47
= CA0 X
= CA0 ( 3,47 X )
X)
= 1 lb-mol/ft3 (3,47 X)
= (3,47 X) lb-mol/ft3
Glikol
CC0 = 0
CA0 X
CA0 X
CC = CA0 (
= 0
= CA0 ( 0 +
= CA0 X
X)
= CA0 X
= 1 lb-mol/ft3 (X)
= X lb-mol/ft3
Reaction Rate :
C0 = 4,47 lb-mol/ft3
rA = k
= k
C = (4,47 X) lb-mol/ft3
= k
CSTR =
= 2,19/s
= (1,6 lb-mol/ft3.s)
= 31,998 lb-mol/ft3
rA = 31,998 (1 X)(3,47 X) lb-mol/ft3.s
= 31,998 (1 0,9)(3,47 0,9) lb-mol/ft3.s
= 31,998 (0,1)(2,57) lb-mol/ft3.s
= 8,22 lb-mol/ft3.s
CSTR =
= 0,109/s
(b) Diketahui :
a C2H6
- P0
= 6 atm
- T0
= 1100 K
b C2H4 + c H2
- a, b, c = 1
- Reaksi berlangsung dalam constant-volume batch reaktor :
- Isotermal
- Isobarik
Ditanya :
Persamaan untuk perubahan konsentrasi dan laju reaksi
Jawab :
Simbol
Masuk
C2H6
FA0
Perubahan
=
FA0 X
Keluar
FA = masuk + perubahan
= FA0 FA0 X
= FA0 X
C2H4
= FA0 (1 X)
FA0 X
FB = masuk + perubahan
= 0 + FA0 X
FA0 X
= FA0 X
= FA0 X
H2
FA0 X
FC = masuk + perubahan
= 0 + FA0 X
FA0 X
= FA0 X
= FA0 X
C = FA0 (1 + X)
C0 = FA0
Hubungan nilai laju komponen dengan nilai konsentrasi adalah sebagai berikut :
Ci =
dimana v = v0 (1 + X) ( ) ( )
Karena reaksi berisfat isotermal dan isobarik, maka T = T 0 dan P = P0, maka
persamaannya dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :
v = v0 (1 + X) ( ) ( ) = v0 (1 + X)
merupakan perbandingan perubahan nilai mol total ketika reaksi sudah selesai berlangsung
dengan nilai mol total yang diumpankan ke dalam reaktor. dapat diperoleh dengan rumus
sebagai berikut :
= (
karena komponen yang masuk ke dalam reaktor hanya C2H6, maka fraksi awal C2H6 atau
adalah sama dengan 1. Dengan demikian, maka :
= (
= (1 + 1 1)(1) = (1)(1) = 1
Sehingga :
v = v0 (1 + X) = v0 (1 + X)
Dan nilai Ci =
= 1(
= 0,066 kmol/m3
CA =
= CA0
= 0,066
kmol/m3
CB =
= CA0
= 0,066
kmol/m3
CC =
= CA0
Reaction rate :
rA = k
= k
= 0,066
kmol/m3
= 0,066 k
CA =
CB =
CC =
the feed enters a PBR at 6 atm and 260 oC and is a stoichiometric mixture of only oxygen
and ethylene.
Jawab:
+B
Kemudian, dari reaksi di atas dapat dibuat persamaan mol sebagai berikut
A
+B
Mula-mula
Reaksi
Sisa
(1-X) ( - X)
FA0 X
Atau untuk mempermudah pengerjaan dapat juga dibuat tabel sebagai berikut:
Spesies
C2H4
O2
C2H4O
Symbol
A
B
C
Entering
FA0
FB0
0
Change
- FA0X
-B FA0X
+ FA0X
Remaining
FA=FA0 (1-X)
FB=FA0 (B X/2)
FC=FA0 X
Dimana
Mencari nilai
aA + bB cC
Langkah selanjutnya sebagaimana Figure 3-6 (Treyball) yaitu mencari konsentrasi awal A
yang menjadi basis dalam perhitungan kali ini.
Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C
Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =
P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:
Sehingga pada v = vo
KONSENTRASI A
KONSENTRASI B
)
(
KONSENTRASI C
+B
Maka,
}{
d. For the isothermal, isobaric, catalytic gas phase reaction is carried out in a fluidized
CSTR
the feed enters at 6 atm and 170 oC and is a stoichiometric mixture. What catalyst weight
is required to reach 80% conversion in a fluidized CSTR at 170oC and 270oC? The rate
constant is defined wrt benzene and v o = 50 dm3/min.
at 300 K with E = 80 kJ/mol
Jawab:
Pada soal, diketahui bahwa reaksi berada pada kondisi isotermal dan isobarik dengan X =
0,8 , P = 6 atm dan vo = 50 dm3/min. Persamaan reaksi sebagai berikut:
C6H6 + 2 H2 C6H10
A
+ 2B C
Kemudian, dari reaksi di atas dapat dibuat persamaan mol sebagai berikut
A
+ 2B
Reaksi
2X
(2-2X)
Sisa
(1-X)
FA0 (1-X)
FA0 (2-2X)
(dikalikan) FA0
FA0 X
Atau untuk mempermudah pengerjaan dapat juga dibuat tabel sebagai berikut:
Spesies
C6H6
H2
C6H10
Symbol
A
B
C
Entering
FA0
FB0 = 2 FA0
0
Change
- FA0X
-B FA0X
+ FA0X
Remaining
FA=FA0 (1-X)
FB=FA0 (B 2X)
FC=FA0 X
Dimana
Mencari nilai
aA + bB cC
Langkah selanjutnya sebagaimana Figure 3-6 (Treyball) yaitu mencari konsentrasi awal A
yang menjadi basis dalam perhitungan kali ini.
Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C
Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =
P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:
Sehingga pada v = vo
KONSENTRASI A
KONSENTRASI B
KONSENTRASI C
{
(
}
(
}
(
}
(
at 300 K
Mencari nilai k terlebih dahulu
{ (
{
)}
)}
}
(
}
(
) {
}
(
Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C
Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =
P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:
KONSENTRASI B
KONSENTRASI C
{
(
}
(
}
(
}
(
at 300 K
Mencari nilai k terlebih dahulu
)}
)}
}
(
}
(
) {
}
(
P3-15B
The gas phase reaction
N2 + H2 NH3
is to be carried out isothermally. The molar feed is 50% H 2 and 50% N2, at a pressure of
16.4 atm and 227oC.
(a) Construct a complete stoichiometric table
(b) What are CA0, , and ? Calculate the concentrations of ammonia and hydrogen
when the conversion of H2 is 60%.
Ditanya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab :
(a) Langkah-langkah membuat tabel stoikiometri.
1. Sebelum membuat tabel stoikiometri, terlebih dahulu kita misalkan H2 sebagai
spesies A, N2 sebagai B dan NH3 sebagai C. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
dalam proses pelabelan saja. Sehingga reaksi menjadi :
A+ B C
2. Selanjutnya adalah menjadikan A, dalam hal ini H2, sebagai basis dari reaksi
sehingga pada setiap koefiensi reaksi masing-masing spesies akan dibagi dengan
koefisien H2, sehingga menjadi :
A + B C
Spesies
Simbol
Mol awal
Mol reaksi
H2
FA0
FA0X
N2
FB0
FA0X
Mol sisa
FA0 FA0X = FA0(1 X)
FB0
FA0X
=FA0(B
C
NH3
Total
FA0X
FT0
X)
FA0X
FT = FT0
FA0X
2.
merupakan jumlah penambahan total mol setiap mol dari basis yang bereaksi,
dalam hal ini A. didapat jumlah dari koefisen stoikiometri dengan memberikan
tanda minus pada koefisien stoikiometri reaktan dan plus pada.
(
Dari nilai yang didapat, hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah
total mol sebanyak mol dalam sistem setiap 1 mol H2 yang bereaksi.
3.
Nilai mereprenstasikan perubahan dari mol total untuk konversi 100% untuk
setiap mol total yang diumpankan pada feed.
Dengan mengasumsikan tidak ada pressure drop dan reaksi dilakukan secara
isothermal, maka persamaan di atas berubah menjadi :
Maka,
( )
2.) NH3
Dari tabel stoikiometri didapat persamaan :
Maka,
( )
Asumsi :
Reaksi yang terjadi adalah reaksi elementary.
1. Flow System
Rumus untuk laju reaksi dengan reaksi elementary dari reaksi
N2 + H2 NH3
adalah :
Sehingga persamaan
didapat dari ,
menjadi :
(
)
(
(
)
)
) (
)
(
)
(
2. Batch System
Pada sistem batch diasumsikan volume tidak berubah terhadap waktu, fixed
volume. Perumusan untuk besar konsentrasi sebagai fungsi konversi berbeda
dengan sistem yang continuous. Hal yang pertama harus dilakukan adalah
membuat tabel stoikiometri dengan sistem mol, yaitu :
Spesies
Simbol
Mol awal
H2
NA0
N2
NB0
NH3
Total
Mol reaksi
NT0
A0X
A0X
Mol sisa
NA0 NA0X = NA0(1 X)
NB0
NA0X =NA0(B
A0X
NA0X
NT = NT0
NA0X
Sehingga,
X)
(
Dengan nilai parameter
maka
)) (
16B. Calculate the equilibrium conversion and concentrations for each of the following
reactions.
(a) The liquid phase reaction
With
(b) The gas phase reaction
dan
Spesi=simbol
A
B
C
Awal
2
2
0
Berubah
-x
-x
+x
Sisa
2-x
2-x
x
Konsentrasi di ekuilibrium:
Tabel stoikiometri
Spesi=simbol
A
C
Awal
0
Berubah
Sisa
Di equilibrium,
Substitusi
dan mensubstitusi
Konsentrasi di ekuilibrium:
(c) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-volume batch reactor
Tabel stoikiometri
Spesi=simbol
A
C
Awal
0
Berubah
Sisa
Di ekuilibrium,
Konsentrasi di ekuilibrium:
(d) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-pressure batch reactor
Reaktor ini bertekanan konstan
Spesi=simbol
A
C
Awal
0
Berubah
Sisa
, dan
Spesi C
( )
Substitusi
, dan
Di equilibrium,
Substitusi
Konsentrasi di ekuilibrium: