-1-
-2-
BIBLE STUDY
Tema
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
Pemimpin Ibadah
Liturgis
Pianis
Pemandu lagu
Notulis 2
Editor
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Catatan Awal
:
Pagi ini peserta seperti biasanya memulai kegiatan hari ini dengan santai. Bahkan begitu
santainya sehingga terlihat bahwa walau ibadah sudah akan dimulai, sebagian peserta
masih saja betah di luar minum dan makan sambil cerita. Namun keadaan seperti ini
sudah diantisipasi oleh Pdt. Ritha Indrawati, S.Th, MM. Beliau sehari sebelumnya sudah
menghubungi panitia bahwa berapa pun jumlah peserta, biar hanya satu atau dua yang
hadir dalam ruang gereja, ibadah tetap akan dimulai sesuai jadwal yang telah disepakati.
-332-
biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat TUHAN itu
kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat
dihitung karena banyaknya". Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael,
sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang
lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiaptiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia
akan menentang semua saudaranya. Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah
berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya:
"Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?" Sebab itu sumur tadi disebutkan
orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered. Lalu Hagar melahirkan
seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu
Ismael. Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael
baginya.
Amin firman Tuhan.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Selamat pagi saudara-saudara, syaloom! (Peserta syaloooom). Iya, karena jumlahnya
masih sedikit dan ruangan agak besar tentu suara tidak bergema ya. Tapi saya pikir
sebagai pemuda semangatnya tetap ada, syalooom! (Peserta syaloooom). Wow
terima kasih. Pagi ini kita bersama-sama masuk untuk mempelajari bagian firman
Tuhan dari Kej.16:7-14. Dan tema yang diberikan ialah Engkaulah El-Roy. Ya, rekan-rekan
pemuda, teman-teman, sahabat-sahabat, cerita ini cerita yang menarik; seorang
perempuan yg bernama Hagar. Dan cerita ini hampir jarang dikupas dengan dalam. Dia
bahkan jarang didiskusikan. Kenapa? Mungkin karena yang pertama-tama Hagar itu
seorang gundik. Gundik dari Abraham, bapa segala orang percaya. Yang kedua,
bukankah Hagar ini tidak percaya kepada Allah yang disembah Abraham, Allah
Yahweh, Tuhan. Karena itu, ini jarang sekali untuk dipercakapkan. Tetapi ini menarik
saudara, untuk kita kupas, untuk kita lihat secara bersama.
Dalam bagian pembacaan ini, ayat 1 pasal 16; di sini digambarkan Sara tidak beranak.
Dia tidak bisa hamil, ya. Kalau tidak bisa hamil, itu berarti juga tidak bisa melahirkan
bukan? Sebagai perempuan, mau tidak mau Sara sangat gelisah. Sara ini gelisah. Ya,
bagaimana tidak saudara, pada masa itu kalau ada perempuan yang tidak bisa hamil,
tidak bisa menghadirkan seorang anak, maka tentu penilaian kepada dirinya ya, tentu
penilaian yg kurang menarik, kurang positif. Karena masyarakat umum menganggap
bahwa perempuan yang sempurna itu adalah perempuan kalau dia bisa melahirkan.
Jadi kalau tidak bisa melahirkan maka dia dianggap rendah.
Untuk masa kini masih ada di kalangan keluarga kristen atau di kalangan masyarakat
umum, punya pemahaman seperti itu. Dan kadang kala yang sering disalahkan adalah
pihak perempuan karena perempuan dianggap tidak bisa menghadirkan seorang anak
dalam keluarga. Kadang kala tidak dilihat secara objektif kalau masa modern ini
sebenarnya, kalau ada keluarga yang belum bisa mendapatkan keturunan mestinya
sama-sama pergi memeriksakan diri bukan? Bukan hanya perempuan yang disalahkan.
Memang perempuan, dalam kandungannya, Tuhan menitipkan berkat yang indah.
Tetapi bukankah karena kondisi-kondisi, karena keadaan-keadaan sampai kadang kala
eeee; pada diri laki-laki juga atau perempuan, membuat tidak bisa menghadirkan bibit
yang baik atau tidak bisa menghadirkan bibit dan menitipkan bibit itu di dalam
kandungan seorang perempuan.
Saudara-saudara, dalam situasi dimana Sara mengalami situasi yang berat, lalu dia
mengusulkan satu hal pada Abraham. Hal ini menggambarkan bahwa Sara begitu ragu;
Sara ragu dengan janji Tuhan. Usul yang dia sampaikan yaitu supaya Abraham
Notulensi KSK XIII PPGT
-333-
menghampiri seorang perempuan yang selama ini mereka bawa dari tanah Mesir dan
melayani mereka. Jadi Sara mengusulkan supaya Abraham tidur dengan Hagar. Sekali
lagi saya katakan, Sara ragu dengan janji Tuhan. Bukankah Tuhan menjanjikan bahwa
dari keturunan Abraham, dari Sara, ia akan melahirkan seorang anak. Dan dari anak
inilah terus-menerus akan berkembang keturunan Abraham sampai banyak seperti
pasir di laut; seperti bintang di langit yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Sara ragu
dengan keadaan ini, Sara ragu janji itu. Karena itu pikiran Sara bahwa kalau saya
mendatangkan, saya mempersilahkan suami saya tidur dengan Hagar, dia bisa
memberikan seorang anak. Dan ingat saudara, hukum perkawinan di Asyur kuno pada
masa itu seorang suami dapat tidur dengan perempuan lain jika istrinya tidak bisa
mengandung, tidak bisa memberikan dia seorang anak. Lalu kemudian kalau
perempuan itu sudah tidur dengan suaminya dan mengandung, melahirkan anak, maka
anak itu menjadi anak dari majikannya. Akan dipelihara, akan dibesarkan, akan dididik,
di beri kebutuhannya....
....................................................
Tetapi tentu orang Kristen tidak boleh begitu. Jadi dianggap oleh Hagar, wah kasihan
sekali si Sara ini. Dan dia menganggap rendah nyonyanya atau menganggap rendah
Sara. Ini persoalannya, ini persoalan awal karena Sara memahami bahwa Hagar itu ada
di dalam kekuasaannya. Dan karena itu Sara melapor.
Yang kedua, Sara melihat bahwa Hagar menganggapnya sangat rendah dan Sara
mulai menindas Hagar. Hagar sebagai orang yang hidup bersama dengan Sara dan
Abraham, mau tidak mau
Hagar juga ingin
diperlakukan dengan baik. Tapi Sara justru
menindas, Sara memperlakukan Hagar dengan cara
yang kejam. Satu sisi, Hagar, dia harus melayani
tuannya. Tapi pada sisi yang lain, ternyata Sara
memperlakukan Hagar tidak manusiawi karena
faktor cemburu, karena faktor merasa iri.
Diperlakukan seperti itu, Hagar akhirnya melarikan
diri. Ia merasa diperlakukan dengan cara tidak adil.
Ia dihina dan disakiti hatinya. Dia menganggap ini bukan sebuah keadilan.
Memang orang yang bekerja membantu keluarga-keluarga, kadang kala diperlakukan
tidak adil. TKI-TKI Indonesia yang bekerja di beberapa negara tertentu, yang biasa kita
lihat ditayangan televisi teman-teman, mereka juga diperlakukan dengan tidak adil.
Kadang ditindas atau tidak diberi hak, yang seharusnya menjadi milik mereka. Misalnya
tidak diberi kesempatan untuk istirahat, tidak diberi kesempatan untuk beribadah,
tidak diberi tunjangan, tidak diberi cuti , tidak diberi waktu, kesempatan untuk, yaahh
menikmati suasana di mana mereka untuk bebas dari rutinitas pekerjaan yang ada dan
sebagainya. Dalam penderitaan Hagar, dia lari. Dia tinggalkan tuannya, dia tinggalkan
nyonyanya. Dan kemudian Hagar menjadi seorang pengembara di padang gurun.
Dalam penderitaanya itu malaikat Tuhan hadir. Malaikat Tuhan meminta supaya Hagar
kembali pada tuannya sekalipun harus menderita. Masa itu memang berat untuk
kembali. Hagar memahami benar, kalau dia pulang, pasti dia akan berada di bawah
kekuasaan Sara. Kalau dia kembali ke rumah Abraham, sekalipun Abraham pernah
meniduri dia, dan harusnya dia memperoleh suasana kasih tapi pastilah dia akan terus
mengalami penderitaan. Tapi Tuhan menyuruh supaya dia kembali. Dan Allah menaruh
perhatian belas kasihan kepada Hagar. Karena Hagar meninggalkan rumah, dia berjalan
tertatih-tatih di padang gurun; seorang perempuan berjalan sendiri di gurun yang
tandus, yang bisa saja ada binatang yang menerkam. Dan dia merasa ketakutan, dia
merasa sendiri, dia tidak berdaya. Lalu kemudian Tuhan, Yahweh hadir. Allah bertindak
Notulensi KSK XIII PPGT
-334-
dalam situasi itu dan kemudian Allah memperhatikan, mendengar penderitaan dari
Hagar.
Saudara-saudara perhatikan, teman-teman perhatikan! Pertemuan Allah, pertemuan
Tuhan Yesus yang pertama dengan seorang yang dicatat dalam alkitab. Hagar, seorang
perempuan kafir yang muda dan tidak tergolong sebagai umat Allah, tapi di sini
menarik saudara, Allah menunjukkan kelepasan kepada Hagar dan dengan rendah hati
Hagar menerima dan mengikuti nasehat dari malaikat itu supaya Hagar ini kembali
kepada Sara, tuannya. Sekali lagi
perhatikan, Tuhan ada dalam
kehidupan perempuan yang muda
yang tidak percaya pada Dia. Tuhan
hadir
dan
kemudian
Hagar
mendengar nasehat itu. Hagar tidak
percaya
tetapi
memahami
bagaimana Abraham, bagaimana
Sara percaya pada Allah itu. Dan
bagaimana Abraham dan Sara setia
untuk menaikkan syukur kepada
Allah yang mereka sembah. Ternyata
ini berhimbas pada diri Hagar. Dan
karena itu Hagar mendengar nasehat, Hagar menerima nasehat itu dan ia
mengikutinya. Hagar tidak menolak atau tidak membela diri, atau tidak menuntut. Bisa
saja kan Hagar beragumentasi, kalau saya pulang ke situ, saya sakit hati. Saya
diperlakukan dengan tidak wajar. Saya akan tentu mendapatkan penghinaan. Padahal
Hagar juga tidak sadar bahwa dia juga menghina Sara. Tapi bukan itu yang
diungkapkan oleh Hagar. Tuhan memberi kesempatan baginya. Dan Hagar dengan
penuh kerendahaan hati, dia mengikuti keteladanan Tuhan. Dia mau datang.
Di sini saudara, bagaimana Tuhan Yesus juga sudah memperlihatkan bahwa Tuhan
Yesus merendahkan hati untuk menyelamatkan semua orang berdosa bukankah
Yoh.3:16 dikatakan bahwa karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini; berarti Allah
mengasihi dunia ini. Allah tidak membedakan orang. Allah tidak membedakan dia dari
klasis Palopo, dari klasis Luwu, dari klasis Malili atau dari klasis Seko. Klasis-klasis besar,
klasis-klasis yang di kota itu ya ng Tuhan sayangi. Itu yang banyak pemudanya. Klasis
yang kecil, sudahlah. Biarkan terus kecil, jauh lagi. Disana tidak usah buat program,
disana tidak usah adakan kegiatan pemuda. Tidak, tapi Allah bekerja pada semua hati
umat-Nya dan Allah menyamakan, Allah mengasihi. Dalam alkitab dikatakan kalau kita
mau melihat cinta kasih Allah yang besar, bagaimana Dia mau memberikan matahari
yang menyinari bumi ini. Dia tidak membedakan orang, siapapun dia bisa menikmati
matahari, siapapun dia bisa menikmati kasih Allah.
Saudara-saudara, teman-teman. Di kemudian hari Tuhan Yesus lebih merendahkan diri
sehingga dia mati untuk orang berdosa. sebuah buku dari Reyhan Bornechk, dia
katakan: Allah menyatakan dirinya dari terang yang baru sebagai sang pembebas. Dia
tidak membebaskan hanya ketika kita minta. Tapi Allah sendiri yang berinisiatif untuk
membebaskan umat yang ada dalam penderitaan. Ini nyata bagaimana Allah
membebaskan umat-Nya yang berkeluh-kesah di Mesir karena ketidakadilan karena
cara kerja Firaun; cara kerja orang Mesir yang ingin terus memperbudak mereka.
Karona itu, Tuhan sudah mendengar jeritan mereka. Tuhan sudah mendengar keluhkesah mereka. Dan Tuhan menyuruh Musa: Musa, pergilah ke Firaun. Aku akan
membebaskan umat-Ku. Jadi Allah sendiri yang berinisiatif.
Sara memahami bahwa Hagar ini adalah orang yang telah menyakiti hatinya karena itu
dia perlakukan Hagar seperti itu. Tapi Hagar mendengar firman Tuhan; Hagar kembali.
-335Notulensi KSK XIII PPGT
Apalagi ada janji Tuhan. Dalam pembacaan kita tadi dikatakan bahwa janji Tuhan luar
biasa. Hagar akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai dia
Ismail sebab Tuhan sudah mendengar penindasan atas dirinya. Tuhan punya rencana
besar yang terbaik untuk anak ini. Lalu dikatakan, keturunan dari anak ini bertambah
banyak, sangat banyak. Luarbiasa janji ini menguatkan Hagar. Teman-teman. Karena
Hagar taat, karena Hagar setia. Karena Hagar mau merendahkan hati, Tuhan memberi
berkat. Tuhan memberi janji yang luar biasa. Sebagai pemuda, kita bisa memahami
bahwa kita kuat, kita tangguh, kita kritis, energik; kita punya beban pergumulan dan
kadang beban pergumulan itu membuat kita hancur, membuat kita luka dan lari.
Ya, kalau teman-teman perempuan dimarahi orang tua, biasanya ngambek. Tidak
dikirimkan uang kuliah; lambat sedikit, ngambek. Apalagi kalau dia katakan, papa, dan
kebetulan papanya seorang petani, dia katakan di kota ini banyak sekali, yaa
kendaraan-kendaraan yang hebat. Kirimkan saya juga uang untuk membeli moge. Apa
itu moge? Salah satu mata kuliah di tekhnik sipil. Padahal moge itu adalah motor gede.
Dan ayahnya itu katakan belum bisa, ngambek, tidak mau kuliah dan sebagainya. Diberi
teguran marah, lari ke tempat kost teman dan terus merasa menderita, tidak merasa
dikasihani .
Mesti kita ingat saudara-saudara, pergumulan kita tidak melebihi dari kemampuan kita
dan Allah selalu berjanji untuk mendampingi kita. Sehabis hujan ada pelangi, ada hidup
yang akan Tuhan terus nyatakan. Tuhan akan menopang kita. Beban kuliah, beban
pekerjaan, beban pergumulan; kita diajak untuk bersandar. Dia terus mendampingi
kita. Mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan. Ini yang saya mau garis bawahi,
kita perlu merendahkan hati, kita perlu membiarkan Tuhan menyatakan karya-Nya,
tuntunan-Nya. Kita memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan. Dan saya percaya,
kita akan tetap menjadi pemuda yang baik. Jangan pernah menjual keyakinan kita pada
mereka, karena kita marah kepada orang tua, kemudian pergi meninggalkan keyakinan
kita pada Tuhan. Tapi mari kita terus merendahkan hati dan Tuhan akan menolong kita.
Saya kira itu yang bisa saya bagi dalam bahagian dari renungan kita pada hari ini:
Engkaulah El-Roy. Sekali lagi Hagar menyatakan diri bagaimana dia taat dan dia
mendengar nasehat Tuhan. Dan akhirnya Tuhan memberikan berkat. Ini luar biasa,
seorang yang tidak percaya kepada Tuhan tapi taat dan kemudian menerima Allah,
mendengar nasehat-Nya, mengikuti kembali, sekali pun berada dalam penderitaan
tetapi dia taat kepada nasehat Tuhan. Sebagai pemuda, kita juga harus memiliki sikap
demikian untuk selalu taat kepada Tuhan.
Baik langsung saja, mungkin teman-teman mau berefleksi. Mari kita berbagi. Ya, eee
teman yang pakai kaca mata. Ya saya belum kenal tapi silahkan yang pertama,
kemudian yang kedua dari Sukamaju.
Sesi Refleksi
NN
Ya terima kasih, sebenarnya yang terjadi bukanlah perselingkuhan tetapi itu adalah
sebuah kesepakatan antara Sara dan Abraham yang kemudian terjadi silahturahmi
kelamin antara Abraham sendiri dan eee (peserta tertawa dan bertepuk tangan), jadi itu
bukan, ya bukan perselingkuhan tetapi kesepakatan. Dan kemudian, eee memang
sangat menarik di sini bahwa ternyata kekerasan itu, kekerasan pada perempuan itu,
itu juga bisa muncul dari perem puan itu sendiri. Artinya tidak selamanya bahwa
kekerasan itu bisa terjadi disebabkan oleh laki-laki. Saya kira di sini justru, eee
kekerasan yang didapatkan oleh Hagar itu karena kekerasan yang didapatkan dari istri
Abraham, Sara. Saralah yang kemudian memprovokasi Abraham untuk kemudian
mengusir Hagar dengan anaknya, dan kemudian ia lari. Tetapi di sini luar biasa
Notulensi KSK XIII PPGT
-336-
spiritualitas Hagar bagi kita bahwa ketika dia membawa anak itu ke padang gurun yang
jauh, lalu anak itu kemudian kehausan, lalu kemudian menangis. Nah di sanalah
kemudian Allah melihat, Allah melihat tangis anak itu lalu kemudian Hagar diberitahu
untuk kembali ke majikannya. Yakin dan percaya, iakenna kita dipasusito, umbai dikua
ae da bangmi to. Tetapi di sini ada ketaatan dan ada kerendahan hati Hagar karena janji
Allah yang besar bahwa melalui anaknya juga nantinya akan mendapat keturunan.
Itulah yang memungkinkan dirinya untuk kembali ke rumah majikannya. Ada
kerendahaan hati di situ. Ada janji Allah yang dinantikan di situ. Saya kira, kita juga di
sini yang sementara melakukan Kongres, kita yakin dan percaya bahwa kelelahan yang
kita miliki saat ini, kita percaya ada janji Tuhan yang kita peroleh untuk kemajuan dan
kebesaran dalam PPGT nantinya.
Kurre sumanga
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Baik terima kasih, yang berikutnya..
NN Klasis Sukamaju
Iya terima kasih. Eee satu kata tadi yang eee menjadi eee pertanyaan saya saat ini
iyalah menjual keyakinan. Aa, di sini tadi sangat jelas dikatakan bahwa menjual
keyakinan tetapi secara pandangan saya saat ini di kalangan pemuda. Khususnya
kepada PPGT sekarang ini, banyak terjadi di lingkungan saat ini yang mungkin karena
sesuatu hal yang membuat mereka sampai terjadi seperti dikatakan adalah menjual
keyakinan; beralih pada apa yang selama ini dia anut. Misalkan menjadi seorang
pemuda sehingga berpaling ke agama lain. Itulah yang merupakan suatu hal yang
dikatakan menjual keyakinan.
Kemudian yang ingin kami bagi di sini bahwa apa yang salah dalam hal ini sehingga
mungkin karena bisa terjadi dalam lingkungan secara pandangan saya bahwa ketika dia
dimarahi sama keluarganya, dia lari ke rumah pacarnya yang berbeda agama.
Kemudian sampai kepada hal yang tidak diinginkan sehingga terjadi mungkin yang
dialami oleh Sara dan Hagar, ya mungkin dikatakan tadi sebenarnya bukan selingkuh
tapi kan belum menikah. Kemudian yang ingin kami tanyakan bahwa bagaimana kita
selaku pemuda misalnya zaman saat ini memberikan gambaran-gambaran kepada
teman yang lainnya supaya hal ini tidak bisa terjadi lagi karena yang terjadi di desadesa kecil itu hal seperti itu tidak lagi terjadi yaitu menjual keyakinan. Ya, terima kasih.
Pdt, Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Jika masih ada teman-teman yang lain, baik dari Seko, kemudian Penasehat. Iya baik
silahkan
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Seko Lemo)
Terimakasih. Kalau kita melihat ayat 1 sampai ayat 5 di situ ternyata ada deal, ada
perjanjian antara Abraham, Sara dan Hagar. Tapi ternyata jelas jika namanya perjanjian,
item-item itu sudah harus dipenuhi. Kenapa persoalannya Hagar mendapat penyiksaan
dari Sara? Saya melihatnya seperti ini dan alkitab menyatakannya Hagar tidak
memenuhi deal itu. Ya, sehingga memang apa yang dialami oleh Hagar di sini adalah
sesuatu yang tidak dialaminya seandainya ia memenuhi item-item dari perjanjian
mereka.
Saya mau merefleksikan di sini adalah Kongres kita, kita akan melakukan beberapa hal,
yang merupakan deal kita, kesepakatan- kesepakatan kita untuk mencapai tujuan kita
bersama. Spiritual hagar pada saat ini, yang kita lihat adalah ternyata karena dia
mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan dia. Kemudian
Allah merangkulnya kembali, saya sangat sepakat dengan Ibu Pendeta bahwa dalam
Notulensi KSK XIII PPGT
-337-
perjalanan kita akan ada banyak tantangan, tetapi satu hal yang menjadi catatan
spiritual Hagar yang saya catat adalah kesediaan Hagar untuk kemudian membuka diri
dan bahasa kerennya bertobat. Ya kita kemarin, maaf jika teman-teman masih punya
pemikiran saudara-saudara kita pengurus pusat PPGT yang sudah demisioner kemarin,
kalau masih ada teman-teman kita yang menganggap mereka sebagai orang yang
dihakimi, saya pikir itu tidak benar. Tetapi yang ada adalah teman-teman kita kemarin
itu, mereka sudah mempertanggungjawabkan apa yang menjadi mandat atau
perjanjian kita bersama sehingga ke depan juga hal yang sangat penting adalah
bagaimana kita merendahkan diri untuk selalu mendengar dan membuka diri supaya
kita pun mengatakan, di sini, dalam pelayanan kita, kita melihat Dia, yang selalu melihat
kita. Terima kasih.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Iya, baik. Ibu Pendeta!
Pdt. Arsiaty Kabangan, M.Th Ketua Bidang IV OIG (BPS Gereja Toraja)
Terima kasih, ada dua hal. Yang pertama,
memang sering kali karena tekanan
pergumulan hidup apalagi menghadapi
kenyataan yang dipengaruhi oleh berbagai
situasi, budaya, politik dan macam-macam
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat
atau kehidupan bergereja sekali pun, pemuda
menghadapi yaa malamma tu kapatonganan.
Ya jadi karena lemahnya keyakinan iman
akibat dari berbagai pengaruh yang
mengombang-ambingkan manusia sehingga sering kali manusia menghalalkan segala
macam cara meninggalkan imannya. Contoh yang paling kongkrit dari pembacaan kita
tadi. Sara, dari segi budaya memang saat itu, ya budaya Yahudi bahwa perempuan
yang tidak dapat melahirkan itu merupakan kutuk baginya. Luar biasa tekanan ya ng
dialami oleh Sara. Belum itu dia memikirkan, ya kalau saya tidak punya anak bisa saja
suami saya ini mencari perempuan lain. Dari pada la dipadoloina lebih baik kupadoloi
ambena anakku. Ini akibat kekurangyakinan terhadap kebenaran janji Tuhan. Kita pun
pemuda sering kali seperti itu, ya dan dia sendiri yang menanggung resikonya, luar
biasa penderitaan. Akhirnya karena tekanan penderitaan yang dia alami begitu
sempurna, menjadilah dia sosok pelaku kekerasan. Ini pengaruh psikilogis akibat dari
pengaruh lem ahnya iman. Nah karena ini menjadi bahan perenungan bagi kita, janji
Tuhan bukanlah janji tinggal janji tetapi janji yang benar pasti. Amin? (peserta amin).
Ini menjadi spiritualitas bagi kita juga jika kita merenungkan secara dalam dan melihat
apa yang perlu dipelajari dari sosok seorang Sara.
Yang kedua, dengan lemahnya iman, menghalalkan segala cara, resikonya juga bukan
cuma kita jauh dari Tuhan tetapi membuat orang lain juga menjadi memperoleh berkat
Tuhan yang berlimpah-limpah. Lako kitamo tu berkat tapi karena kurang yakinki
akhirnya mengalih ke orang lain. Betul tidak, luar biasa kesaksian Hagar di sini yang
dinilai orang kafir. Dia gundit, dia lemah dan sebagainya. Apa yang dikatakan oleh
Hagar di sini tanpa dia sangka berkat Tuhan mengalir ke dia ya. Ayat 13, kemudian
Hagar menamakan Tuhan yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan
Engkaulah El-Roy sebab katanya bukankah di sini kulihat dia yang telah melihat aku.
Satu-satunya kesaksian dalam alkitab, seorang perempuan melihat Tuhan, dan Tuhan
melihat dia. Luar biasa spiritualitas. Tuhan melihat dia dan dia melihat Tuhan.
-338-
Apa yang bisa kita renungkan, memang manusia laki-laki perempuan, sejauh dia berjati
diri sebagai manusia sepanjang dunia ini ada disaksikan kejadian 1:26-28 gambar Allah.
Bukan hanya dia diberikan kemampuan, kecerdasan, kekuasaan atau apapun untuk
memaknai kehidupannya di dunia ini, itu semu dan terbatas keadaannya. Tetapi yang
paling penting kita aminkan di dalam manusia sebagai gambar Allah berarti manusia
dan Allah ada relasi yang kekal, yang tidak pernah berubah dengan apapun yang
berubah di dunia ini. Amin. Ini yang paling penting, aku melihat Allah dan Allah melihat
aku. Manusia memang adalah gambar Allah. Kita semua ini, pemuda-pemudi, adikadikku, temanku, dan lain sebagainya, yakini Tuhan di dalammu dan engkau di dalam
Dia, amin. (Peserta amin). Terima kasih, itu saja.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Yah berikutnya penasehat sebelah kiri saya!
A.092 - Josep Juliaser Jusuf, SH Majelis Pimpinan Sidang (Palopo)
Iya terima kasih. Iya saya hanya melihat seperti ini dari ayat yang pertama hingga
ayatnya yang ke-6, ada sesuatu yang kemudian diberikan kepada Hagar. Saya melihat
bahwa Hagar diberi jantung tapi maunya hati. Kenapa? Ketika ia diberi kesempatan,
akan diberi peluang ketika memperoleh sesuatu yang baik, lantas itu betul-betul dia
gunakan dan ingin kemudian menjadi lebih dari yang memberikan. Ya, Sara sudah
memberikan kesempatan yang baik namun kemudian dia mau lebih dari Sara. Dalam
artian, dia kemudian memandang rendah tuannya karena dia mempunyai kesempatan
yang mungkin bisa dikatakan dia punya senjata pamungkas untuk memperoleh itu. Di
sini kemudian dari sisi Sara melihat itu bahwa ketika dia melakukan sebuah yang
dikatakan dari klasis Seko tadi perjanjian, harusnya siap dengan resiko yang dia hadapi.
Resiko yang harus dihadapi bahwa ketika dia memberi peluang bagi hambanya untuk
kemudian bisa mengandung, mempunyai anak, dengan demikian hambanya bisa akan
menjadi lebih dari dia. Dalam artian ia punya nilai lebih dibandingkan dengan dirinya
karena dia lebih mampu untuk kemudian memberikan keturunan, ya di sini lantas
kemudian dari Hagar ketika diberi kesempatan dan dia gunakan kesempatan itu, lantas
kemudian dia berbuat yang tidak sesuai lagi mau melebihi tuannya, dia kemudian tidak
sanggup menerima resiko itu. Harusnya dia menerima resiko itu bahwa anda berbuat
merendahkan tuannya, harusnya dia menerima resiko itu. Ia tidak sanggup, ia lari, lalu
Allah datang. Kenapa mesti lari? Penderitaan yang kau hadapi itu karena hasil
perbuatanmu.
Engkau
diberi
kesempatan yang baik, engkau
mempergunakannya dengan lebih.
Harusnya engkau pulang dan
mempertanggungjawabkan
perbuatanmu walaupun engkau akan
menerima penderitaan yang amat
sangat. Tetapi harusnya terimalah
resiko
dari hasil perbuatanmu.
Engkau
merendahkan
tuanmu,
terima resikomu itu. Seperti kita juga
orang muda, terkadang lari dari apa
yang kita perbuat. Kita memperbuat
sesuatu hanya melihat sesuatu ini sebuah kesempatan. Tidak kemudian memikirkan
bahwa ada resiko yang harus kita tanggung setelah itu. Namun kadang kita tidak bisa
menerima resiko itu, lantas kemudian lari. Lari meninggalkan iman kita dan di sini Allah
kemudian mau mendatangi kita. Hadapi resiko itu, karena ketika anda menghadapi
Notulensi KSK XIII PPGT
-339-
resiko dari hasil perbuatan itu dan anda setia, Tuhan akan memulihkan engkau. Sekian
dan terima kasih.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Iya, oh iya silahkan!
NN
Ah iya, syalom teman-teman, Ibu Pendeta. Saya di sini lebih melihat kepada sesuai
dengan tema kita, Spiritualitas Hagar, saya lebih fokus kepada itu. Bukan berarti saya
menganggap yang lain tidak penting, seperti yang diungkapkan Pak Pendeta di
belakang itu ada persoalan-persoalan yang ketika di lihat dari sudut pandang sekarang
itu bermasalah. Tapi dalam konteks, teks itu ditulis, peristiwa itu terjadi, itu bukan
masalah karena dalam teori sosial ya ada yang dinamakan kontrak sosial dan kontrak
sosial itu yang kemudian membuat hal itu menjadi benar. Kendati pun juga dalam
masa-masa yang akan datang hal itu akan dibuktikan lagi dalam kontrak sosial bahwa
itu salah. Tapi yang dilihat di sini, spiritual yang dimiliki Hagar, bagaimana Hagar itu
melihat kehadiran Allah dalam penderitaan yang dialaminya.
Kalau kita selaku pemuda, yang katanya kehidupan kita penuh dinamika, dinamika
yang baik, dinamika yang buruk dan lain-lain. Pertanyaannya adalah pertanyaan yang
mendasar bagi saya apakah dalam setiap dinamika itu kita melihat kehadiran Allah? Ada
banyak alasan yang memotivasi kita untuk melakukan hal-hal yang negatif dalam
situasi yang penuh dengan dinamika. Tetapi pertanyaan mendasar kembali pada
pertanyaan dasar tadi apakah kita melihat kehadiran Allah dalam setiap hal-hal yang
negatif, yang kita lakukan setiap hari.
Seperti Yusuf, yang Pak Pendeta Manguling kemarin jelaskan , bagaimana ketika Yakub
sudah meninggal dan saudara-saudaranya pada takut dan datang kepada Yusuf untuk
meminta maaf atas perbuatan-perbuatan yang dilakukannya pada saat itu. Tetapi apa
yang Yusuf katakan, bukankah Tuhan sudah merencanakan semua ini dan Dia
mengutus aku duluan ke sini supaya kehidupan ini berkelanjutan. Luar biasa, seorang
pemuda seperti Yusuf yang mampu mentransendensi, yang kata Pak Pendeta
Manguling kemarin ya, mentransendensi artinya melihat makna di balik setiap kejadian.
Dan Yusuf melihat kehadiran Allah dalam perbuatan jahat yang dilakukan oleh saudarasaudaranya. Luar biasa. Dalam persidangan ini mungkin begitu banyak hal negatif yang
kita lihat tetapi apakah kita mampu mentransendensi semua itu. Terakhir saya mau
berbagi cerita dengan teman-temanku. Ada seorang, saya lupa apakah dia seorang
pemain basket terkenal, yang penting intinya dia seorang olahragawan yang sangat
terkenal. Suatu waktu dia mendapat surat dari suatu fansnya. Waktu itu dia sedang
terbaring sakit karena terkena penyakit HIV. Dalam surat itu, fansnya mengatakan
begini, kenapa harus engkau, kenapa harus engkau yang mengalami situasi ini? Ya
mungkin karena ini yah terlalu fanatiknya terlalu tinggi, kecintaannya terhadap orang
itu terlalu tinggi, tapi kemudian orang yang sakit itu, ya katakanlah dia seorang atlet,
atlet itu kemudian membalas surat penggemarnya ini. Dia mengatakan begini, waktu
saya sukses dulu di lapangan apakah kau pernah berkata kenapa harus saya. Ketika
saya sukses dulu, ketika saya begitu dielu-elukan, apakah saya pernah bertanya kepada
Tuhan, Tuhan kenapa saya yang sukses tapi di saat sakit kenapa saya harus juga
berkata Tuhan kenapa saya yang sakit. Saya kutip salah satu filsup dari Prancis,
Friedriech Nietsecht mengatakan, hidup plularitas tanpa makna. Artinya dalam
kehidupan ini ada yang baik dan ada yang buruk dan itu harus diterima. Dan itu
Nietsecht menemukan seorang yang mampu menerima itu adalah Yesus. Ketika
senang Yesus bersyukur, ketika Yesus diludahi, dicambuk dan disalib, Yesus tidak
pernah mengutuk. Itulah manusia super dari pandangan Friedriech Nietsecht.
Notulensi KSK XIII PPGT
-340-
tertawa). Nah yang ingin saya mau katakan adalah masing-masing kita melihat dari
sudut pandang yang berbeda. Saya juga melihat dari sudut pandang yang berbeda
bahwa dalam melakukan kebaikan itu, baik menurut orang itu minor atau mayor,
memang tidak selamanya apa yang kita anggap baik itu menyenangkan. Jadi
sempurnalah persidangan ini kalau dalam persidangan ini ada mayor dan ada minor.
Karena kalau tidak ada kejelekan dan kebaikan, tidak sempurna hidup ini. Terima kasih.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Yang paling terakhir!
NN.
Terima kasih atas kesempatannya. Kalau boleh pemahaman saya bahwa kisah Hagar
dan Ismail itu, ini pemahaman awam bagi saya, merupakan lahirnya dua peradaban
manusia, Ishak dan Ismail, tetapi yang saya ingin lihat di dalam ini, peristiwa Hagar ini
mengajarkan kita pada peserta Kongres saat ini bahwa apa yang menurut kita tidak
baik, menurut pemahaman konsep kita bahwa peristiwa Hagar ini mengajarkan bahwa
peserta Kongres pada saat ini bahwa apa yang menurut kita tidak baik, mungkin saya
juga berangkat dari kisah Esau dan Yakub. Kita menganggap bahwa Esau itu
membunuh saudaranya tetapi dia tetap mendapat berkat dari Tuhan. Sama juga
dengan Hagar. Ini boleh, kalau boleh pinjam kata dari istilah orang pintar, etika
situasi. Terkadang situasi kita biasanya kita mengatakan bahwa orang itu salah, dalam
peserta Kongres saat ini kita lihat teman-teman kita terlalu banyak bicara. Pemahaman
kita langsung mengatakan salah dia punya pembicaraan. Jadi dalam peristiwa ini
mengajar kita kepada bahwa, saya kutip kitab Yesaya bahwa RancanganMu bukan
rancanganku menurut kita tidak baik, pandangan kita manusia tidak baik belum tentu
bagi Tuhan. Terima kasih.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
Baik, terima kasih teman-teman, kawan-kawan. Kita sudah melihat banyak aspek, yah
kita melihat dari sudut pandang ini. Kita diperkaya lagi dengan pembacaan hari ini. Jadi
benar yang kita mau tekankan di sini spiritualitas dari Hagar. Sekali lagi saya katakan
bahwa seorang perempuan muda, seorang kafir, yang kemudian namanya dicatat, dia
memperlihatkan ketaatan hatinya. Ini luar biasa, inilah yang menjadi catatan untuk kita
semua yang bagaimana merendahkan hati, melihat rancangan Tuhan, kehendak Tuhan
dalam kehidupan kita. Saya memahami bahwa sebagai orang muda kadang spirit kita,
semangat kita, energi kita luar biasa, tapi terkadang kita melupakan apa yang
sebenarnya Tuhan rancang dalam kehidupan kita. Seperti tadi yang dikatakan ada yang
menarik, menjual keyakinan atau meninggalkan. Jangan sampai kita juga memahami
bukankah Hagar seorang yang tidak taat kepada Tuhan, orang yang tidak mau
menyembah Allah Abraham, lalu kemudian dia mendengarkan Tuhan dan kemudian dia
berbalik meninggalkan keyakinannya, tidak. Dalam pembacaan berikutnya kalau kita
melihat, Hagar itu tidak meninggalkan keyakinannya. Hagar itu tetap memegang
keyakinannya. Hagar mencarikan istri untuk anaknya ismail, bukan dari kalangan yang
mereka menyembah Tuhan atau Yahweh, tapi dia mencarikan dari kalangan
lingkungannya, Mesir. Jadi dia memperlihatkan bahwa dia masih tetap memegang
pemahaman yang dulu. Tapi yang kita mau lihat di sini ialah spiritualitas yang sangat
nyata dalam kehidupan Hagar, bagaimana dia taat, dia mendengar nasehat Tuhan; dia
merendahkan hati. Persoalan-persoalan kita memang banyak. Tadi sudah diungkapkan
persoalan-persoalan ini jangan membuat hati kita, hidup kita jauh dari Tuhan, tapi
justru kita membuat tertantang dengan situasi ini. Menarik tadi, memberi pemahaman
yang benar kepada teman-teman untuk tidak coba-coba bergaul atau tidak coba-coba
menyerahkan hidupnya, dirinya pada mereka yang berbeda keyakinan. Saya melihat di
-343Notulensi KSK XIII PPGT
Palopo, saya membaca situasi seperti ini, ada begitu banyak keluarga-keluarga Kristen
yang di dalamnya pasti ada saja anaknya kawin dengan kita atau mereka yang
berkeyakinan berbeda dengan kita, saya melihat seperti itu. Dalam satu keluarga pasti
saja ada anaknya yang menikah dengan mereka yang berkeyakinan berbeda. Sedih hati
kita, kenapa bisa begitu? Siapa yang mau disalahkan? Apakah Gereja? Apakah keluarga?
Apakah lingkungan dan sebagainya? Kalau kita mau tanyakan siapa yang mau
disalahkan, yah pasti kita teliti secara mendalam, tapi ini yang menjadi sebuah
tantangan bagi kita.
Bagaimana teman-teman yang meninggalkan Tuhan, bagaimana teman-teman yang
jauh dari Tuhan, ini tanggung jawab kita untuk keluar dan memberitakan injil. Sedih
sekali kami, terutama dari jemaat Palopo, kalau dari tempat ibadah di sebrang kami
tiba-tiba diumumkan ada lagi mereka yang masuk, ada lagi mereka yang ikut dengan
kita disebutkan namanya dan sebagainya. Sedih, sedih sekali hati kami mendengar, tapi
itu kenyataan dan ini menjadi tantangan bagi kita. Karena itu spiritualitas Hagar yang
paling menarik adalah bagaimana dia taat. Bayangkan dalam alkitab dua kali saudara,
dia memperlihatkan ketaatannya pada Tuhan. Ini pembacaan dari Kejadian 16, dia taat
ketika dia mengalami penindasan. Tapi juga kita harus memahami kenapa Sara
memperlakukan seperti itu. Dia taat, dia kembali dan mau hadir dalam penderitaan itu.
Yang kedua, ketika Abraham sudah menyuruh dia keluar dari rumah, ketika itu anaknya
sudah besar, Ismael. Dan Sara melihat wah ini tidak benar lagi dan dia minta supaya
Abraham menyuruh mereka keluar dari rumah.
Hagar meninggalkan keluarga Abraham, pergi. Dia bawa anaknya ke padang pasir, dia
mengalami penderitaan lagi. Sekali lagi Tuhan memperlihatkan, bagaimana Dia
menolong dan Dia menepati janji-Nya kepada Hagar dan memberi kekuatan. Hagar saja
yang tidak percaya pada Allah yang disembah Abraham, bisa taat, apalagi kita. Kenapa
kita tidak bisa taat? Kenapa kita tidak bisa merendahkan hati? Kenapa kita tidak bisa
melihat bahwa ada janji Tuhan yang luar biasa? Dan ini mesti menjadi peganganpegangan kita, menjadi pemuda sebagai anak-anak Tuhan, sebagai orang yang akan
terus melanjutkan tongkat estafet dalam Gereja. Dan juga menjadi pemuda yang
disukai oleh semua orang. Karena itu teman-teman, biarlah pelajaran kita hari ini
tentang Hagar ini memacu kita untuk sungguh- sungguh menjadi hamba yang setia,
yang taat menyaksikan bahwa Tuhan hadir dan menyaksikan kehidupan pergumulan
kita dan menopang kita sehingga kita menjadi pemuda-pemuda yang tangguh, kuat
dan benar-benar diteladani oleh setiap orang. Saya kira hari ini cukup ya kita untuk
membicarakan bagian firman Tuhan ini dan semoga kita semua akan terus memegang
Firman Tuhan ini dan kita terus menjadi anak-anak Tuhan yang setia kepada-Nya.
Terima kasih.
Maria Lempangan
Kita nyanyikan Indah rencana-Mu Tuhan. (Peserta menyanyi )
Indah rencana-Mu Tuhan di dalam hidupku.
Walau ku tak tahu dan tak ku mengerti semua jalan-Mu.
Dulu ku tak tahu Tuhan berat ku rasakan.
Hati menderita namun tak berdaya menghadapi semua.
Tapi ku mengerti skarang kau tolong padaku.
Kini ku melihat dan ku merasakan indah rencana-Mu.
Pdt. Rita Indrawati, S.Th, MM.
-344-
Mari saudara-saudara kita satu dalam doa. Kami memahami keterbatasan kami ya
Tuhan. Karena kami adalah ciptaan-Mu. Kami memahami bahwa Engkau Allah yang luar
biasa dalam hidup kami. Dalam penderitaan kami, Engkau tidak meninggalkan kami.
Dan kami percaya bahwa untuk kehidupan kami selanjutnya, dengan segala semangat,
ambisi, cita-cita dan kerinduan yang akan kami buat; kami percaya Tuhan ada di
dalamnya. Ajar kami Tuhan untuk selalu merendahkan hati, untuk selalu taat dan setia
kepada-Mu, sehingga kami benar-benar menjadi pelaku firman dalam dunia ini. Terima
kasih untuk ibadah pagi yang boleh kami laksanakan, yang kami buat ini. Juga kami
bersyukur Tuhan bahwa hingga saat ini Engkau tetap memberi kekuatan, kesehatan,
hikmat bagi kami sehingga perjalanan kongres ini boleh berjalan dengan baik. Untuk
sepanjang hari ini Bapa, biarlah Engkau memberkati acara demi acara yang telah diatur,
ditetapkan oleh panitia, yang telah diputuskan bersama dalam kongres ini. Engkau
berikan hikmat bagi kami sehingga kongres ini akan membawa kemuliaan bagi-Mu.
Juga Engkau berkati pimpinan sidang, berikanlah kemampuan bagi mereka Tuhan,
untuk menata dengan baik jalannya kongres ini. Engkau juga Tuhan yang
memampukan mereka untuk menyelesaikan persidangan ini dengan baik. Dan seluruh
peserta juga Tuhan berkati. Berikan juga kekuatan hikmat. Engkau juga memberkati
panitia yang tentu juga mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunjang
pelaksanaan kongres ini. Berikanlah kekuatan Tuhan, kesehatan yang baik agar panitia,
dalam menata seluruh kegiatan di tempat ini, semuanya mereka kerjakan dengan indah
dan jerih payah mereka, kami percaya, tidak akan sia-sia di hadapan Tuhan. Keluarga
yang kami tinggalkan di rumah masing-masing, juga Tuhan berkati. Biarlah Bapa di
sorga, Engkau-lah yang menilik, menuntun dan menjaga mereka. Kami selalu
menyerahkan diri kami sebagai anak-anak-Mu, sebagai generasi muda, sebagai
pemuda-pemudi. Tuhan topang kami. Banyak tantangan yang harus kami hadapi.
Banyak pergumulan yang bisa mengalihkan pikiran kami, yang dapat menggoyahkan
iman kami. Kami selalu merendahkan hati dan berserah diri kepada-Mu karena kami
tahu bahwa Tuhan mengatur langkah hidup kami. Dan kami percaya bahwa rancanganMu adalah rancangan yang terbaik kepada kami. Biarlah kami menjadi anak-anak yang
disukai semua orang. Kami boleh belajar seperti Timotius, seorang muda yang menjadi
teladan dalam kata, perbuatan, kasih. Dan kami percaya Tuhan ketika kami terus taat
kepada-Mu maka hal seperti itu akan dapat kami buktikan dalam hidup kami. Terima
kasih, terima kasih Bapa. Berkati kami, tuntun kami. Ampuni dosa kami dan dengarkan
kami yang bermohon hanya di dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan
Juruselamat kami, kami datang berdoa dan bersyukur kepada-Mu. Haleluyah amin.
Demikian ibadah, kita terima kasih Tuhan memberkati. Terima kasih untuk panitia yang
memberi kesempatan bagi saya untuk memandu ibadah pagi ini. Terima kasih dan
selamat melanjutkan Kongres ini. Tuhan memberkati (peserta bertepuk tangan).
Catatan akhir :
Setelah ibadah pagi dalam bentuk Bible Studi selesai, peserta sudah banyak dalam ruang gereja. Namun
demikian, masih ada juga peserta yang duduk santai minum di luar. Mereka juga punya bahan pembicaraan
lain sekitar persidangan kemarin dan pengalaman masing-masing.
-345-
SIDANG PARIPURNA V
Agenda Sidang
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
Pimpinan Sidang
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 2
Editor
:
:
:
Penetapan PANSUS
Pembahasan GBPP
Kamis, 06 November 2013
Gedung Gereja Jemaat Seriti
09.25 Wita
1. Aldri Yanto Hendra, A.Md
2. Prop. Resva Rerung, S.Th
3. Josep Juliaser Jusuf, SH
4. Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th
5. Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th
Fery Hendra, S.Th
Indah Sridelvia Parintak
Pdt. Yulianus Tandisau, S.Th
Catatan awal
Suasana di dalam ribut dan masih banyak peserta sidang berada di luar sidang
Agenda Sidang I
-346-
saya pikir tidak perlu lagi melakukan reform . Karena itu bisa memakan waktu.
Sepakatkah kita menyatakan bahwa persidangan kita lanjutkan sekarang? Setuju?
(Peserta Setuju) Terima kasih.
Di tengah-tengah kita, ada ibu Pdt. Gustina Saruran akan membawakan refleksi Alkitab
sebentar malam dalam jadwal tetapi rupanya, ada salah, kesalahan komunikasi dengan
teman-teman Panitia Pengarah. Ya, Ibu Pendeta rupanya, mendapatkan informasi
bahwa sebentar siang akan ada refleksi. Karena itu, bolehkah kita berbesar hati untuk
menukar dan mengijinkan Ibu Pendeta untuk sebelum makan siang, masuk dalam
Refleksi Alkitab. Jadi jam 12-1 kita masuk dalam refleksi Alkitab. Setuju? (Peserta
Setuju) Terima kasih.
Sekarang, berdasarkan jadwal acara yang telah diberikan oleh panitia. Dalam jadwal
acara malam yang telah ditetapkan oleh panitia, diberikan oleh panitia, sidang
Paripurna ke-5 saat ini akan membahas tentang amandemen Anggaran Dasar
Anggaran Rumah tangga. Karena itu untuk melanjutkan persidangan ini, saya serahkan
kepada Saudara Aldri Yanto Hendra.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Pimpinan Sidang
Ya, palu sidang saya terima dari
Pimpinan sidang sebelumnya. Ya,
selamat pagi (peserta pagi). Ya,
kalau kami di Makassar, ucapan
selamat pagi itu dijawab semangat
pagi. Selamat pagi (peserta semangat
pagi). Ya, terima kasih kawan-kawanku. Eh, sekarang kita akan masuk pada sidang
paripurna 5, ini amandemen Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga kita bisa lihat
dalam buku panduan dokumen K8 halaman 47. Ya, informasi tambahan bahwa eh, dari
dokumen yang ada di dalam buku panduan, dokume n K8 itu ada juga lampiran dari eh,
usul-usul yang tercecer kemarin yang tadi malam kita bicarakan, itu amandemen
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga. Yang perlu mungkin kita pahami, semangat
untuk perubahan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ini, tidak hanya, tidak
langsung seperti itu, yang perlu kita bagun pemahaman bersama bahwa Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah integritas kita, jati diri kita. Karena itu,
butuh pertimbangan yang baik untuk mengamandemenkannya. Kita sepakat seperti
itu ya. Teman-temanku yang terkasih, apakah kita paripurnakan untuk dokumen K8 ini
atau kita bentukkan PANSUS sesuai dengan arahan tata tertib. Itu memungkinkan kita
untuk membuat Panitia adhoc yang harus berakhir setelah Kongres ini. Cuma, mungkin
butuh pandangan dari Penasehat atau kita sepakati dulu atau kita bentuk Panitia
Khusus dulu untuk membahas Amandeman Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga
ini. Kita setuju? Iya, ada saudara kita, saudari kita dari Rante Bua. Silahkan!, ooh, minta
maaf, Panggala Utara nomor dan nama. Minta tolong, Pandu.
NN - Klasis Panggala Utara
Ya, sebelum, saya mengucapkan
terima kasih. Kalau saya perhatikan
penasehat di depan itu hanya 1 Ibu
Arsi. Ya, mana Pengurus Pusat
demisioner, Penasehat? Bagaimana
ini kita mau jalan, sementara pen
asehat tidak ada. Ya, tolong itu kita
harus konsisten, bertanggung jawab. Ini demi kepentingan kita bersama 5 tahun ke
depan. Bagaimana pemuda? Mau dibawa kemana pemuda ini? Ya, trima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-347-
-348-
-349-
Sebisa mungkin adalah refresentasi dari klasis walaupun kemudian 88 itupun terlalu
besar. Eh, kemudian saya kira PANSUS itu harus melapor di dalam paripurna, minimal
malam ini untuk kemudian hasil bahasan PANSUS akan menjadi keputusan dari
Kongres ini. Seperti itu, sehingga kemudian eh, ya, dan saya kira kenapa kemudian
perlu perwakilan klasis-klasis, supaya, kemudian hasil PANSUS itu matang, sehingga
ketika dilaporkan dalam paripurna tidak terjadi lagi perdebatan-perdebatan yang ada
adalah pemahaman bersama soal bagaimana spirit di balik keputusan-keputusan itu
setiap utusan yang menjadi bagian dari PANSUS harus melaporkan kepada kawankawannya, yang memberikan pemaham untuk menghindari perdebatan-perdebatan di
dalam paripurna lain.
-350-
Agenda Sidang 2:
-351-
-352-
-353-
Kepemudaan 2009 nomor 40. Ini saya kira ini ada kolerasinya dengan organisasi kita
ini, karena organisasi kita ini adalah organisasi kepemudaan. Namun kemudian ada
banyak permasalahan di situ karena ada sekitar 100 OKP yang hadir, ada 100 lebih
organisasi kepemudaan yang hadir. Di situ ada panjang sekali perdebatan terkait
dengan masalah kepemudaan. Nah, ini saya kira penting karena di Undang-undang itu
yang menjadi subtansi pokok adalah masalah umur antara 16-30 tahun.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Minta maaf saya potong. Informasi itu nanti kita bicarakan di Pansus.
A.117- Firmas Nosioktafian, S. Farm (Klasis Luwu)
Masalahnya, saya tidak PANSUS pimpinan. Seandainya saya PANSUS, okelah. Saya
pasti sampaikannya.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Sampaikan pada utusannya nanti! Saya kira jelas.
A.117- Firmas Nosioktafian, S. Farm (Klasis Luwu)
Ok, terima kasih pimpinan (Peserta huhuhhuhuh)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih saudaraku. Dengan demikian kita akan melanjutkan agenda kita yakni
pembahasan usul-usul. Ya, minta tolong nama-nama utusan untuk PANSUS mulai dari
sekarang sudah bisa dikumpulkan dan minta tolong kepada teman-teman Panitia
siapkan ruangan tersendiri dan tolong dijamin. Iya, minta tolong nama-namanya atau
nomor kodenya langsung diberikan kepada sekretariat supaya kita efisienkan waktu.
Untuk pembahasan usul-usul, saya serahkan kepada pimpinan sidang, saudara Josep,
silahkan!
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang kami ambil alih. Ya, Terima kasih. Ya, silahkan!.
Klasis NN
Sehubungan dengan PANSUS, boleh? Pimpinan sidang kami. Ya, Terima kasih.
Sehubungan dengan terbentuknya PANSUS ini. Sebelum PANSUS itu bekerja, saya kira
ada satu tugas dari Paripurna ini yaitu menyiapkan perangkat siapa yang akan menjadi
Ketua dan Sekretaris dan itu akan menjadi keputusan dari pleno ini. Usul kongkret saya
kita taktisi, biarkan PANSUS itu yang kemudian memilih kelengkapan perangkatnya
sendiri, nanti kemudian disampaikan ke dalam pleno ini untuk disahkan menjadi
keputusan pleno menjadi bagian dari keputusan pembentukan PANSUS ini. Jadi nanti
dalam surat keputusan lengkap dengan kelengkapannya, selain nama-nama ada Ketua
dan Sekretaris, terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, bagaimana kita setuju dengan usul tersebut. Setuju? (Peserta setuju dan pimpinan
mengetuk palu 1 kali).
-354-
Pembahasan GBPP
Agenda Sidang 3 :
Pembahasan GBPP
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ok Kita masuk pada usul yang kita
tetapkan tadi malam, ada sejumlah
usul yang ada dalam buku
panduan. Sekali lagi untuk PANSUS,
nama-nama dari PANSUS disetor ke
meja pimpinan. Bahwa kerja
PANSUS akan dikerjakan di Jemaat
Tondok Tangga. Jadi, tolong pandu persiapkan semua peralatannya. Ya, temanku
mohon perhatian! Sambil itu menunggu sudah diberikan anggota PANSUS, diberikan
kepada panitia. Perhatian kita tetap kepada paripurna ini. Jadi berdasarkan usul,
pertimbangan dan penyampaian dari Panitia Pengarah dan Penasehat bahwa untuk
pembahasan usul-usul ini tidak lagi kita membahas karena kita lihat pada usul-usul
semua sudah didistribusi pada tempatnya masing-masing. Jadi dokumen masingmasing sudah disampaikan dan silahkan lihat usul yang masuk dari Klasis-klasis itu
sudah semua dibagi dalam dokumen masing-masing yang bersangkutan dengan usul
tersebut. Jadi kita lanjut pada pembahasan GBBP. Setuju dengan itu? (Peserta Setuju
dan pimpinan sidang mengetuk palu 1 kali)
A.510- Melky Loboran (Klasis Kaltim Tarakan)
Ya, terima kasih pimpinan sidang mungkin buat pimpinan sidang,
saya rasa tadi PANSUS sudah dibagikan nama-namanya, dan bekerja
mulai dari sekarang, mungkin untuk efesien waktu silahkan! namanama yang sudah ditentukan sebagai PANSUS. Silahkan! keluar saja,
jadi langsung bekerja mulai saat ini karena tadi sudah ditentukan di
jemaat mana mereka bekerja dan bekerja mulai dari sekarang,
jangan sampai paripurna nanti berjalan PANSUS lagi ditentukan.
Jadi silahkan pengecekan di luar klasis-klasis mana yang belum mengumpulkan nama.
Terima kasih, pimpinan sidang.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Nama belum kami terima, tapi kami tidak mengusir silahkan! menuju ke Jemaat Tondok
Tangnga. Bisa seperti itu? (sebagian peserta bisa) Oke, kita lanjut. (Suasana gaduh,
ribut, ada yang tertawa terbahak-bahak). Dengan catatan bahwa PANSUS ini
membentuk sendir i kelengkapan-kelengkapannya.
Ketua, Sekretaris dan seterusnya. Kemudian bahwa, di
tempat ini masih terus berlanjut paripurna, jadi tidak ada
lagi dari yang yang masuk pada PANSUS
mempermasalahkan hasil keputusan dari Paripurna ini.
(gaduh lagi) Ya, sudah keluar semua yang PANSUS? Ya,
jadi kami melihat bahwa paripurna masih sah untuk mengambil keputusan dari 390
peserta yang keluar hanya, 83. Jadi, masih ada 2/3 untuk kemudian mengambil
keputusan Paripurna ini. Jadi, kita lanjut untuk dokumen K.9 tentang Garis-Garis Besar
Program Pengembangan tahun, ya, masih belum jelas, tahun berapa karena masih
menunggu hasil dari PANSUS.
Iya, sebelum kita lanjut ada surat yang masuk dari Klasis Kutai Kaltim atas nama
Agustina Pakabu, SE. Saya bacakan kepada Panitia Kongres dan Majelis Pimpinan
-355Notulensi KSK XIII PPGT
Pembahasan GBPP
Sidang. Salam kasih dalam Kristus. Bersama surat ini saya mohon ijin meninggalkan
ruang kongres ini, karena harus pulang ke Kaltim karena tuntutan pekerjaan yang
sifatnya sangat emergency. Saya mohon maaf tidak bisa melanjutkan kongres ini,
semoga kongres ini sukses untuk kemajuan PPGT ke depan. Sekian dan harap maklum.
Jadi berkurang 2 orang lagi dan saya berharap tidak ada lagi kemudian memasukkan
surat. Itu doa kita bersama.
Ya, kita lihat pada dokumen K.9, saya yakin dan percaya, dokumen ini sudah dibaca,
sudah direnungkan jauh ketika kita tiba di tempat ini, ketika kita sudah menerima buku
panduan ini. Jadi, saya menawarkan supaya ini lebih cepat. Adakah yang dikatakan
dalam dokumen K9 ini? Saya persilahkan! teman-temanku. Kalau tidak ada kita berarti
menerima apa yang sudah disediakan oleh Panitia Pengarah dan kita ketukkan palu. Ya,
silahkan dari Pulau Jawa! Jangan lupa untuk selalu menyebutkan kodenya, karena itu
menjadi perekaman di Sekretariat.
A.455 - Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Terima Kasih pimpinan sidang. Di sini saya cuma mau menekankan soal masalah
redaksi, kalau dalam penggunaan bahasa Inggris, ada istilah-istilah bahasa Inggris
mohon untuk dipergun akan dengan baik, karena banyak kesalahan dalam penulisan,
Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Bisa diperlihatkan?
A.455 - Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Contohnya, aja kayak misalnya; harus berubah, be transformed itu
dengan ed akhirannya. Terus, itu paragraf yang ketiga, be transformed,
bukan transform, kemudian penggunaan juga dalam penulisan kata
survive itu diitalic. Kalau memang menggunakan istilah itu harus diitalic
dan juga itu pada paragraf ketiga (sambil buka halaman-per halaman).
Itu, jadi tolong untuk istilah-istilah yang diperbaiki yang bukan bahasa
Indonesia, itu diperbaiki. Terima kasih.
Catatan suara sumbang (Halaman..., suara ribut.....buka kamus)
-356-
Pembahasan GBPP
-357-
Pembahasan GBPP
-358-
Pembahasan GBPP
bab 1-2 sama. Kenapa kita harus bahas lagi? Dan bab 3 itu hanya penjelasan tentang
tema dan sub tema tentang Kongres ini dan visi dan misi . Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, Palopo, Silahkan!
A.088 - Yan Samma (Klasis Palopo)
Terima kasih. Jadi, ada 2 tawaran yang kami berikan dari Klasis Palopo, yang pertama
bolehkah permintaan dari Klasis Makassar itu diakomodir? Sebenarnya, pemahaman
kami dengan Makassar dan klasis Kota Palopo hampir sama sebenarnya. Saya tidak
mengulang kembali bahwa memang pada dasarnya kami masih menyimpan GBPP dari
Samarinda. Barangkali ini bagus kalau Panitia Pengarah ada dan mendengar
bahwasanya, ini hampir sama copy paste. Jadi hanya ada tambahan dari bab 3 hampir
sama sebenarnya, jadi tolong diakomodir. Yang kedua adalah kalau pun flor sepakat ini
yang dipakai pada saat ini GBPP yang kita bahas GBPP dalam tanda kutip kita didikte
Panitia Pengarah. Baiklah kami dari Klasis Palopo memberikan masukkan point of order
tentang kemasyarakatan dalam artian kemarin kita sama-sama membahas tentang
persoalan semi loka kurikulum PPGT yang mencakup 5 pilar kompetensi kurikulum, ia,
kan? Ada iman kekristenan, kepribadian, profesionalisme, kemasyarakatan organisasi
yang dibungkus spiritualitas. Bolehkah? Di masalah kepribadian, lebih detail lagi
masalah 5 pilar juga. Artinya, semalam kita sudah sama-sama mendengarkan
pemaparan dari teman-teman kita yang mengatakan bahwasanya, banyak yang blaablaa-blaa. Sekarang kemudian PPGT itu tidak lagi lurus tapi ada melenceng kiri-kanan.
Bolehkah kita tambahkan? Usul kongkrit kami dalam masalah kepribadian ada unsur
yang ditambahkan, yang pertama PPGT Kader Siap Utus, siap diutus dan tentunya,
memiliki kriteria, siap mental fisik, emosional, spritual dan mentalitas, tolong
dipertimbangkan. Dan minta maaf, ini seruan buat teman-teman bahwasanya, GBPP ini
adalah Garis-garis Besar Program yang tentunya, menjadi landasan utama, substansial.
Tolong dibaca dengan seksama karena ini kolerasinya, kuat untuk program-program
kita ke depan. Tolong dibaca! Jangan ketika majelis pimpinan mengatakan, kita
setuju/sepakat? Sepakat! Ini sangat penting teman-teman GBPP. Terima kasih pimpinan
sidang.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Eee., Ia, kita masih terbatas pada tata cara kita membahas ini, jadi
bukan pada isinya, dulu karena tadi masih ada yang kemudian bab per bab, halaman
per halaman dan secara keseluruhan. Jadi silahkan! Luwu
A 116 - Marnolinus Ledon, S.Pd (Klasis Luwu)
Terima kasih pimpinan majelis sidang. Sepanjang sejarah, mungkin Kongres ini bagi
saya agak lucu, sebuah konsep yang ditawarkan kepada kita, tetapi ternyata si
pembuat konsep tidak ada di tempat. Ini menjadi catatan buruk bagi saya. Saya yakin
bahwa semua peserta Kongres di tempat ini, sorry, sebagian besar. Baru hari ini
membuku tentang GBBP. Kenapa saya katakan? Artinya, hari ini kita berangkat dari titik
nol, saya yakin kita tidak pernah mempelajari ini mulai kita hadir ketika buku panduan
diberikan kepada kita saya yakin tidak ada perbincangan percakapan kita mengenai
GBBP paling kita berbicara. Siapa? Kalau saya seperti kawan saya dari Klasis Kota
Palopo, kalau memang ini temuan, ternyata dari bab ini; bab 1 dan 3 ini konteksnya,
sama pada GBPP dari turunan dari Samarinda yang lalu. Bisakah kemudian Pengurus
Pusat memfasilitasi kita menjadi fasilitator. Apa kendala? Kemudian bagaimana target
capaian dari GBBP ini yang kemudian kita akan kembangkan dalam proses prongramNotulensi KSK XIII PPGT
-359-
Pembahasan GBPP
program dan usul yang kita bahas nanti, dari pada kita menunngu panita pengarah
yang tidak jelas. Dan saya yakin bahwa kita berangkat dari titik nol. Kalau kita kaji ini
kita pasti kebingungan, dan saran konkrit saya kalu bisa, ini di bahas per sub bab.
Makasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Masih ada dari belakang. Silahkan!!
A. 139 - Pdt. Yustius Andi Lolo, S.Th (Klasis Sasu Utara)
Terima kasih. Ini bukan jarang jadi yang disodorkan/draft dalam garis-garis besar
program ini, perlu pendalaman, perlu analisis, yang melakukan penelaan, yang
melakukan pengkajian itu adalah kita. Kendatipun dihadirkan yang membuat konsepkonsep ini tentunya, akan berpulang pada kita. Kita yang harus menganalisa di
dalamnya. Kalau kita mau balik lagi ke Kongres kita yang lalu seolah-olah nanti kita
malas belajar. Usul kongkrit saya lanjutkan per-bab saja, selesai. Makasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Ya, jadi ada usul bukan per-halaman tapi per-bab. Ya, dari klasis Pulau
Jawa. Silahkan!!
NN - Klasis Pulau Jawa
Ya, terima kasih pimpinan sidang mungkin saya mengkritisi sedikit teman-teman
bahwasanya, kalau memang ini bab 1 dan 2 itu dari copy paste dari sebelumnya. Saya
pengen tau relevansi untuk 5 tahun ke depan itu seperti apa? Apakah ini
memproyeksikan betul-betul GBBP yang akan dipergunakan untuk 5 tahun ke depan?
Terima kasih.
Agenda Sidang 4 :
Bab. I : Pendahuluan
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, saya kira tujuan pembahasan kita ini untuk itu. Jadi kita yang sekarang apa ini masih
relevansi ataukah tidak untuk kita gunakan ke depan. Jadi tujuan pembahasan ini, ini
sudah ada draf dari panitia
pengarah,
jadi
silahkan!
dilihat,
dipahami,
direnungkan dengan baik
mana yang
masih cocok untuk kita 5
tahun ke
depan, atau beberapa tahun
ke depan,
ataukah masih ada yang
perlu kita
tambahkan, atau ada yang
perlu kita
buang. Itu mkasudnya, dari
penetapan
ini, jadi, Jadi itu yang saya
katakan
tadi, kita lihat halaman perhamalam
atau bab per-bab. Silahkan! dipahami, direnungkan. Kalau sudah okey, kita ketukkan
palu. Jadi, di sini tempatnya, karena, walaupun juga, seperti yang dikatakan tadi, kalau
panitia pengarah ada dan menjelaskannya, bagi kita bagi kita, dan kalau kita merasa itu
tidak cocok juga keputusan di paripurna ini. Jadi inilah gunanya, rapat ini. Jadi kita
lanjut bab per-bab. Bisa seperti itu? Ya, lanjut. Silahkan! bab pertama, ada usul tadi bab
pertama dan bab kedua itu sama dengan hasil Kongres Samarinda. Jadi, silahkan!,
adakah masukkan dalam artian kalau itu sama, adakah dikurangi atau ditambah. Jadi
Notulensi KSK XIII PPGT
-360-
Pembahasan GBPP
kita buka bab 1. Ada masalah bab 1? Tidak ada? Masih ada yang angkat tangan.
Silahkan!.
A.264 - Herawati Hasanuddin (Klasis Madandan)
Terima kasih pimpinan sidang yang terhormat. Di halaman 50, 1.1. Pengertian, di situ
ada dikatakan bahwa penyusunan GBPP berakar
pada konteks kecenderungan lingkungan eksternal
dan analisa dan aspek-aspek internal yang dipandu
oleh landaskan visi dan misi PPGT di bawah soratan
tema dan sub tema Kongres. Nah, bisakah seperti
ini, sorotan tema dilanjutkan, Mengasihi dengan
perbuatan dan dalam kebenaran dan sub tema,
Membangun persekutuan merawat kemajemukan
dan memelihara lingkungan atau dengan
mengunakan kata Kongres, tapi Kongres XIII, karena di sini Kongres ke berapa ini?
Kalau seperti itu, bisa kita kaitkan Kongres yg ke-12. Sedangkan kita yang hadir di sini,
bisa saja kita akan menjadi seperti Pengurus Pusat kemarin akan demisioner, di klasis
kita. Jadi, bagaimana adik-adik kita yang ada di bawah kita yang akan menggantikan
kita mereka tidak mengerti, jika kita hanya, sebatas tema dan sub tema Kongres.
Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, redaksi dari Kongres XIII. Ya, saya kira jelas yang dimaksud Kongres itu ada di
pendahuluan Kongres XII, jadi pada paragraf 2 itu yang dimaksud penunjukan dari
kalimat itu. Halaman 49 paragraf 2. Jadi yang dimaksud Kongres ini adalah dalam artian
untuk jangan ada pemborosan kata, ditulis 2 kali lagi. Mungkin seperti itu. Ada
tanggapan soal itu? Bone-bone. Silahkan!
A.022 - Ayub Soga (Klasis Bone-Bone)
Terima kasih. Eee, di sini paragraf ke-2, masih berhubungan redaksi tulisan di sini. Ya,
ee, ini saya masih perbaiki di sini, maka maka PPGT pertama-tama harus berubah be
transformed. Pemahaman saya kalau bahasa Inggris be transformed itu terjemahannya,
diubah atau terubah kalau dalam bahasa Indonesia. So, jadi bahasanya di sini, maka
PPGT pertama-tama harus diubah. Kalau mau pake istilah asing ini, mau pinjam istilah
asing ini be transformed. Nah, bisa berubah tapi jangan tulis ini be transform, karena
terjemahannya, ini, berbeda. Ya, jadi usul saya pertama-tama harus diubah, be
transformed, ya, benar dari belakang tadi dari Jawa ditambah ed di belakang. Ya,
saya kira cuma itu, ini perbaikan redaksi. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Kata dirubah, jadi berubah menjadi dirubah. Yang masalahnya, kita dari kemarin yang
mau menjelaskan itu tidak ada, karena kami juga mau menjelaskan di sini atau kita
minta pertimbangan dari penasehat persidangan mengenai hal ini karena persoalan
apa yang saudara-saudara sampaikan kepada kami. Kami mau menjelaskannya,
bagaimana, kecuali kita saling memberi tanggapan, ataukah kita sepakat seperti yang
pertama bahwa masukkan-masukan itu menjadi catatan-catatan untuk jadi penyelaras.
Tentang hal itu nanti kemudian tim penyelaras yang lebih kemudian mendalami tu. Ya,
silahkan!!
-361-
Pembahasan GBPP
-362-
Pembahasan GBPP
Pembahasan GBPP
saya sepakat dari penasehat tadi, bahwa sebaiknya, sekarang kita bahas usulan saja,
terserah usulan kita itu benar atau salah, yang jelas kita punya, alasan kuat untuk
memberikan usul itu, ia, kan? Nanti tim yang merumuskan untuk mensinkronkan apa
yang dimaksud dengan apa yang kita maksud. Seperti itu. Saya percaya, bahwa orangorang yang menyusun ini bukan orang-orang bodoh teman-teman, ya. Mereka tahu
cuma masalah redaksinya, mungkin, ya, itu usulan lagi untuk anu, untuk tim nantinya,
bahwa kalau bisa supaya, masalah redaksi tidak dibahas lagi, masukkan tim yang
mengerti penulisan, seperti itu, walaupun bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, atau
bahasa lain yang ada di sini. Seperti itu. Selanjutnya, itu saja mungkin. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Masih banyak. Ya, sekali lagi tadi, dari Makassar yang mengusulkan
paragraf 5 itu dihilangkan. Jadi bukan pada persoalan kita sudah di bab 1, jadi tidak lagi
kita akan bahas bab per bab kita tapi memang kita sudah pada Bab 1. Setelah bab 1 ini
nda ada masalah, kita lewat ke bab 2. Jadi kalau masih berhubungan dengan Bab 1 saya
persilahkan, kalau tidak. Ya, dari sana dulu, baru kedua Sasi, ketiga dari belakang,
Baruppu baru Luwu. Saya silahkan!
A.209 - Yosef Lamba (Klasis Dende Denpiku)
Terima kasih kesempatan ini. Kawan-kawan perlu kita pahami dulu pendahuluan ini
adalah gambaran umum yang ada pada bab per bab. Tadi malam ada gambaran yang
sudah diberikan kepada kita tentang karakter dan kompetensi. Saya melihat belum ada
yang termaktub di dalam ini. Mungkin ini bisa kita rekomendasukan kepada panitia
pengarah untuk menambahkan ini, karena 5 pilar yang ditawarkan tadi malam dalam
kurikulum belum ada termaktub saya lihat di dalam. Dan ini saya katakan tadi bahwa
pendahuluan ini gambaran ke depan dari bab ke bab. Ada 5 pilar dan 5 tingkatan,
belum ada termaktub di dalam. Jadi, usul saya bisakah nanti ini direkomendasikan ke
panitia pengarah untuk perbaiki. Terima kasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, maksudnya, memang seperti itu, untuk diperbaiki. Lanjut yang berikut, saya lupa,
ya, silahkan!
A.139 - Pdt. Yustius Andi Lolo, S.Th (Klasis Sasi Utara)
Paragraf ke 4 bab 1 kita lihat di situ. Jadi pada kata
pemuda yang dibaharui menampakan tanda-tanda
yang berbeda dengan dunia dan seterusnya, di situ.
Saya melihatnya, itu tidak mendasar. Artinya, begini
kebenaran yang dimaksud itu kebenaran apa,
kemudian kasih yang di maksud kasih apa. Jadi di situ
bisakah redaksi itu kemudian dihilangkan dan diganti,
mengasihi warga PPGT mengasihi dalam perbuatan
yang benar yang berketeladanan di dalam Kristus. Itu usulan kita. Jadi yang ke bawa itu
sama sekali ndak jelas itu, perbuatan kasih yang bagaimana, dan perbuatan benar yang
bagaimana, di luar konteks kekristenan juga demikian ada. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, itu semua kami catat, Ya., mudah-mudahan banyak semua yang mengangkat
kemudian mudah-mudahan tidak memungkinkan untuk mudahan tiap paragraf itu
dihilangkan. Karena nanti habis, Ya, silahkan! yang ketiga, yang terdaftar tadi.
-364-
Pembahasan GBPP
Pembahasan GBPP
PPGT sampai hari ini PPGT masih menjadi kelompok pendoa, kita hanya bisa berdoa.
Untuk sementara demikian, itu pimpinan sidang. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Ya, tadi masih ada dari Baruppu. Silahkan!
A.243 - Prop. David Basya, B., S.Th (Klasis Baruppu)
Terima kasih. Ya, saya sedikit senada dengan dari Luwu, Ya, kalau tadi rekan dari
Makassar mempersoalkan dari Bab 1, saya kira Bab 1 sudah cukup jelas. Bab terakhir itu
sudah sangat menjadi bahan perenungan kita ke depan, maju mundurnya, organisasi
PPGT bukan siapa-siapa yang mau meneruskanya, tetapi siapa PPGT itu sendiri. Yang
kemudian dari bab terkhir ini juga menjadi acuan apa yang akan kita bicarakan pada
bab-bab berikutnya. Persoalan PPGT selam ini bukan siapa-siapa lagi. hal yang baru lagi,
bukan hal yang lama. Sementara yang di berentukan pembaruan, pembaruan seperti
apa?? Mari teman-teman kita bersama-sama apa yang di katakan di dalam bab terakhir
ini sudah sangat relevan. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Pulau Jawa, baru kemudian yang di belakangnya, dari Pulau Jawa dulu
baru Marga. Silahkan!!
A.455 - Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Terima kasih pimpinan sidang. Usul kami yaitu untuk Bab 1 paragraf yang ke-4 itu
dihilangkan saja, karena sangat rancu. Ekuivalen ini seperti apa? Apakah tidak melebuh?
Apakah tidak merubah pandangannya. Tampil beda yang seperti apa? Ini belum
dijelaskan. Dimanakah organisasi itu dibawa? Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, sebelum lanjut ada dua usul bahwa yang dimasukkan dari Makassar paranggraf 5
dihilangkan. Dari Pulau Jawa paragraf 4 dihilangkan. Bisakah kita membahas satu per
satu. Nah, sekarang kita bahas bab yang diusulkan dari Makassar. Silahkan dari Marga!
Ya, sekali lagi fokus pada paragraf 5.
A.454 - Marga Sisong (Klasis Pulau Jawa)
Terima kasih pimpinan sidang. Saya pikir usul dari teman dari belakang tadi sangat
bagus dan dapat dipertimbangkan. Jadi dalam hal ini dari usuul dari klasis Makassar,
Jangan kita seenaknya dapat merubah rekasi dari misalnya, dari bab 1 itu, tanpa
mampu dapat membedakan bahasa pengandaian bahasa metafor dengan bahasa yang
sesungguhya. Saya pikir teman dari belakang tadi sudah memperlihatkan bahwa
memang itu adalah bahasa metafor, bahasa pengandaian, bahasa ilusratasi. Jadi bukan
bahasa harafiah, ya? Jadi, jangan kita seenaknya kita merubah hanya karena persoalan
kita tidak mampu membedakan bahasa harafiah dan bahasa metafor.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Kodenya,
A.454 - Marga Sisong. (Klasis Pulau Jawa)
Ohh belumkah? Sorry A.454
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, makasih. Silahkan Madandan!
-366-
Pembahasan GBPP
-367-
Pembahasan GBPP
secara umum. Nanti kalau teman-teman Makassar, Pulau Jawa, Kalimantan, Palu
menerapkannya dalam GBPP dalam konteks Pengurus Klasis, di dalam Konperensi
Klasis, itu bisa dirubah, kalau memang kondisi realnya seperti itu. Sebab dari sini akan
memunculkan pokok-pokok panggilan, PPGT untuk semua, ini yang dijawab,
pengembangan peran pluralisme, ini yang dijawab, pengembangan peran oikumenis,
ini yang dijawab, pengentasan kemiskinan, ini yang dijawab, peningkatan wisata
masyarakat, ini yang dijawab dan PPGT yang peduli pada lingkungan, ini yang dijawab.
Ini latar belakangnya, tapi terus terang, kalau memang kita merasa bahwa selama ini
sudah banyak sekali terbuka, kita tidak hanya mengurus diri kita sendiri, tapi menurut
teman saya sebagai seorang pendeta, sangpulomo taunna menadai pandita Gereja
Toraja, Gereja Toraja pun masih ada pada konteks ini. Masih lebih banyak, bukan
berarti tidak sama sekali, menyentuh masyarakat, ia, kan? Masih lebih banyak. Ya itu,
itu penjelasan saya mencoba untuk membantu panitia pengarah. Jadi itu yang mau
dikatakan di situ, jadi di situ saya kira jelas, lalu berdoa, urusan kesehatan, ekonomi,
politik, budaya, HAM, pendidikan, kemiskinan, pengangguran, kadang belum dianggap
persoalan. Ini persoalan, maka muncullah Pokok Panggilan. Dalam 12 pokok panggilan
itu sebenarnya hanya beberapa yang untuk internal, lebih banyak pada eksternal. Yang
internal itu pembaruan diri, pengembangan SDM, tapi pokok-pokok panggilan kedua
dan seterusnya, itu eksternal untuk menjawab ini. Mudah-mudahan 5 tahun yang akan
datang, atau 3 tahun yang akan datang, kita sudah bukan sekedar berdoa tetapi kita
berdoa juga bekerja, ora etlabora, seperti kata Rasul Paulus. Lalu, kalu itu sudah trejadi
GBPP berikutnya berubah. Ini konteks kita PPGT. Jadi kalau misalnya ada klasis sudah
tidak seperti itu, ya, terima kasih dan puji Tuhan, itulah yang diharapkan. Tapi ini
konteks kita, dalam PPGT secara umum. Dan menurut saya saya secara pribadi
mengatakan sangat relevan untuk di renungkan. Sebenanya ini kritikan dalam bahasa
yang sangat puitis. Saya kira itu penjelasan saya untuk Bab 1. Saya kira, pengertian,
tujuan, saya kira jelas, sistematika. Saya kira jelas, kalau sudah tidak ada masalah kita
masuk Bab 2.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih Ya, di situ sudah di jelaskan lebih jauh. Ya, silahkan!
NN - Klasis Makassar
Yang pertama, pimpinan sidang, saya tidak bilang tadi saya mau menghapus paragraf
5. Mari kita lihat paragraf 5, saya tidak katakan sedang berdoa, yang ada adalah,
konteks kita hari ini adalah kita lebih sering beribadah, beribadah KPI dan sebagainya,
yang formil, sampai kita menangis-menangis. Itu maksudnya. Tolong ajarkan kepada
kami makna berdoa itu. Kalau itu disepakati, bahwa berdoa tidak penting lagi, jadi
jangan juga menjadikan kata kiasan, suatu hal yang prinsip. Jadi tolong jelaskan
kembali kepada kami, ada BPS di sini, ini ajaran loh. Kita kan disuruh berdoa, ini kan
nafas hidup kita, yang konteks hari ini adalah ibadah-ibadah formil, yang kita lakukan
itu yang menyerap kita selama ini, bukan persoalan doanya, tapi ibadah-ibadah yang
formil dan itu menyerap tenaga kita. Saya sangat setuju, teman-teman, terima kasih.
Bahwa kerinduan teman-teman tentang masalah sosial ini memang harus menjadi
perhatian kita, yapi faktanya, kan, lebih banyak kegiatan-kegiatan kita dan
peganggrananya, bersidang, beribadah KPI, itu lebih mahal ketimbang baksos. Terima
kasih.
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th - Penasehat
Ya, saya kira sudah sepaham, Ya, kalau memang ada yang sedikit terganggu dengan
kata kiasan di situ, makanya dalam tanda petik, dalam tanda petik bahwa itu perlu
-368Notulensi KSK XIII PPGT
Pembahasan GBPP
pemahaman, dan setelah titik langsung ada artinya, coba baca kalimat berikutnya.
Artinya di situ menjelaskan yang dalam tanda petik itu. Tapi kalau meman terganggu,
silahkan, silahkan! Tapi maksudnya, sekali lagi, bukan berarti bahwa doa tidak penting.
Doa itu spiritualitas. Kita, kan kemarin memahami bahwa doa adalah inti spiritualitas
Yesus. Jadi kalu dikatakan di sini, masih sedang berdoa, bukan dalam pengertian doa
tidak penting. Bukan, tetapi bahwa yang mau dimaksudkan ialah kiasan yang dijelaskan
dalam kalimat berikutnya, kita gereja,a atau PPGT masih sedang melipat tangan,
menutup mata, dan banyak berbicara kepada Tuhan, dan seterusnya. Sekali lagi ini
memang bahasa kiasanan, kalu memang ada yang mau merasa tergganggu dengan ini,
kalau tidak paham, ya, itu bisa saja dirubah redaksinya. Terima kasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, silahkan! Seko, baru yang di belakang!
A.072 - Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Terima kasih. kita sadari bahwa masih pada tataran gereja yang sedang dalam melipat
tangan, menutup mata dan banya berbicara kepada Tuhan. Kalau pun gereja dalam hal
ini PPGT, membuka mata dan mau bertindak maka umumnya kita hanya bertindak
untuk mengurus ibadah dan seterusnya, artinya, saya mau katakan hilangkan kalimat
dalam tanda petik masih sedang berdoa, artinya gereja (PPGT) kita masih.., bisa
ditangkap? Sehinga saya membacakan seperti itu tadi kita masih pada tataran gereja
yang sedang melipat tangan. Arti kiasan di situ dihilangkan, Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Yang di belakang, silahkan! Yang saya maksud yang dibelakang lagi. Ya!
NN Klasis NN
Saya minta mau maaf sebelumnya, untuk merubah redaksi mungkin dari saya mungkin
kurang setuju merubah ini. Kita belum masuk ke bab per bab, kita sudah memulai
membahas bab 1, itu adalah bantuan untuk penjelasan dan kalimat-kalimat yang
dimaksud di dalamnya untuk menghilangkan. Kenapa kita mau menghilangkan. Kita
belum masuk ke dalam bab. 2, 3, 4 kita sudah menghilangkan kalimat-kalimat redaksi
mungkin itu punya tujuan tertentu. Dan intinya adalah, bagaimana cara kita untuk
memahami semua ini karena tim pengarah tidak ada, itu saja kuncinya. Daripada kita
berlama-lama mari kita masuk ke dalam bab per bab, bahwa yang dimaksud bab
pertama ini, ini di Bab ini. Saya kira seperti itu. Untuk merubah mungkin juga kita tidak
punya hak, tetapi tetapi bagaimanalah kita memahami tentang hal itu. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, Terima kasih. Yang berikut. Baru kemudian dari.,
A.139 - Pdt. Yustius Andi Lolo, S.Th (Klasis Sasi utara)
Telaah teologis terhadap kata, masih sedang berdoa. Ini sekali lagi saya katakan ini
bahasanya baik sekali ini, maksudny di sini nda pelu dihilangkan. Jangan sampai di sini
kita hanya sibuk-sibuk untuk menaikkan, bukan orang-orang-orang yang memanggil,
Tuhan, Tuhan yang diselamatkan, tetapi setiap orang yang memberlakukan kasih
Kristus. Jadi, ini konteksnya yang harus nyata, kehendak jangan kita hilangkan. Jadi ini
konteksy harus nyata, harus jadi. Jadi tidak menjadikan doa-doa itu menjadi sebuah
sesuatu yang sifatnya verbal, tetapi menjadi menuntut wujud nyata dan jelasnya di
dalam di situ. Jadi ada sebuah eksekusi kenyataan yang harus kita perbuat. Ini sebuah
tanda kutip ini memang mengganggu kita, mengganggu kita harus berbuat apa, kita
harus melakukan apa, diganggu agar sadar tidak hanya berdoa terus-menerus, tetapi
-369Notulensi KSK XIII PPGT
Pembahasan GBPP
Tuhan, kan, menuntut kita untuk bekerja, bukan orang-orang-orang yang berseru,
Tuhan, Tuhan yang diselamatkan, tetapi mereka yang tekun melakukan, meneladani
dalam kata dan perbuatan yang pantas diselamatkan. Kurre sumanga.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, ada usul redaksi dari Pengurus Pusat. Silahkan!
Pdt. Yususf Paliling, S.Th - Penasehat
Bila kita jujur mengevalusi baik diri pribadi sebagai anggota PPGT. Kita sadar bahwa
masih sebagian besar kita masih pada tataran gereja yang masih lebih banyak berdoa.
Artinya, Gereja atau PPGT, kita masih lebih banyak melipat tangan, masih lebih banyak
menutup mata, dan berbicara pada Tuhan dan seterusnya. Artinya, ini prinsip bagi
saya, GBPP ini jangan dijadikan justification..... (suara rekaman hilang) .... mengurus
dunia, itu saya kira kalau diterima, kata sebagian besar, supaya kita jangan
dijustification bahwa betul-betul kita belum berbuat apa ini sudah usia 50 tahun. Kita
juga menghargai dan mengapresiasi klasis-klasis terhadap upaya-upaya, yang dilakukan
berdasarkan tuntunan dan pimpinan Roh Kudus, artinya kira terus menerus terbuka,
tetapi kita juga harus terbuka pada realita bahwa memang, masih ada gereja, masih
PPGT di klasis-klasis atau kita ini yang memang dalam memutuskan, baik di konperensi
maupun di rapat anggota hanya mengurus masalah gereja saja. Ya, seperti itu, kalau
bisa diterima. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, dari penasehat
Pdt. Arsiati Kabanga, M.Th - Penasehat
Saya bisa memahami apa yang disampaikan saudara saya dari klasis Makassar. Dan
perlu kita juga semua memahami apa yang dikwatirkan jangan sampai bahwa kita
memahami, panitia pengarah juga memahami doa itu tidak penting. Doa amat penting.
Betul, doa adalah nafas hidup orang percaya. Dan itu dalah bagian yang diajarkan
Yesus sendiri, tapi Yesus mengatkan itu tidak cukup kalau hanya berdoa saja tanpa ada
kuasa doa kita itu, berdoa dan bekerja. ini penting! Nah, karena itu ada yang mau
dikatakan melalui paragraf kle-5 ini, sehingga dikatakan dalam tanda petik, dia tidak
mengatakan bahwa berdoa itu tidak penting, tetapi,...(rekaman hilang)......... tentang
spiritualitas Yesus, lalu kita internalisaikan dalam diri kita dan kita nyatakan.., (rekaman
hilang lagi). .... kalau, Ya, tidak keberatan, mudah-mudahan adik-adik saya dari
Makassar, ini saran saja, janganlah kita keluarkan ini, marilah kita memahami, paragraf
ini itu tidak berarti bahwa bahwa doa ini tidak penting. Doa amat penting, tapi
mestinya kita juga menyatakan relasi dengan Tuhan, relasi kita dengan Tuhan adalah
dasar dalam relasi kita denan sesama. Terima kasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, saya kira sudah sangat jelas, intinya adalah ora et labora, dan penjelasan di sini kita
masih berada pada ora, belum labora, bekerja. Itu yang saya kira dimaksud. Jadi kita
dituntut untuk kemudian tidak hanya ora saja, mari kita labora. Saya kira itu yang
intinya, Saya tawarkan kalimat ini tetap, tidakl dihilangkan dengan pemahaman yang
seperti yang sudah dijelaskan. Setuju dengan itu?. Ya, kita pada paragraf keempat tadi
yang ditawarkan oleh Pulau Jawa. Silahkan lihat paragraf 4! Bagaimana dengan itu?
Yang di belakang, Silahkan!
-370-
Pembahasan GBPP
-371-
Pembahasan GBPP
kalimat. Kami tidak tahu di dalam isinya ini apakan memang seperti ini, mungkin ini
hanya usulan kepada tim penyelaras nanti., ya, jika saya memperhatikan di dalam Bab 2
ini, begitu banyak paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat kemudian melangkah
ke paragraf berikutnya. Itu saja mungkin usulan dari kami. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, hanya usulan untuk itu. Ya, yang dari Makassar tadi mengenai kekuatan dan
kelemahan itu tidak sejajar itu dipisah. Jadi kekuatan dulu atau kelemahan dulu. Kita
setuju dengan itu?
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th - Penasehat
Tunggu dulu!
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, silahkan!
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th - Penasehat
Ini sudah sangat bagus. Mengapa? Karena ini kekuatan ini adalah pertama, kekuatan
dan kelemahan dan tantangannya itu pertama-tama harus kita refleksikan pada diri
sebagai persekutuan. Sesudah itu secara lembaga, di pengurus jemaat, di pengurus
klasis, dan seterusnya. Ini tga tingkatan; jadi, dari pribadi, kemudian dari pengurus
jemaat, klasis dan pusat. Memang kita punya kekuatan tetapi ada kelemahannya. Kita
memang punya kekuatan yang luar biasa. Coba, misalnya soal jumlah anggota,
memang banyak ki, 150.000 kira-kira, kenapa kira-kira? Itu kelemahannya, karena
database tidak ada. ...(rekaman terganggu... sudah cukup bagus, bahwa ini ini kekuatan
kita tetapi ini klemahannya. Ini peluang kita tetapi ini tantangannya. Dari situ muncul
pengorganisasian program di belakang. Yang nanti akan di jabarkan melalui program.
Misalnya program perlu data base, itu untuk menjawab kelemahan. Dan seterusnya..
Saya kira teman-teman di Makassar sudah sangat terbiasa dan sangat lihai dengan
persoalan ini. Ya, itu ee., penjelasan saya saya kira, tapi mohon maaf, saya tidak
memposisikan diri sebagai panitia pengarah, saya sedikit bisa memberi penjelasan
karena selama 5 tahun ini kami sebagai pengurus pusat, khususnya saya sebagai ketua
umum telah beberapa kali membawakan materi GBPP, baik di pelatihan-pelatihan dan
sebagainya. Jadi, saya akan memberi penjelsan-penjelasan yang bisa saya jelaskan, tapi
tidak dalam posisi sebagai panitia pengarah, karena betul saya tidak terlibat dalam
perumusan redaksi-redaksi yang ada. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, Makassar dulu menanggapi hal itu. Pandu!
NN - Klasis Makassar
Ya, okey kami terima bahwa tidak selamanya kekuatan itu memiliki kelemahan. Namun
ketika kita melihat daftar seperti, itu artinya akan selalu seimbang antara kelemahan
dan kekuatan. Artinya kita bisa saja memiliki banyak kelemahan, dan sedikit kekuatan.
Nah, kalau daftar seperti ini, pak Pendeta. Ini harus selalu seimbang; 50:50. Yang
kemudian di poin keempat bisa dibaca tersedianya pusat-pusat pembinaan seperti di
Balla Tammalera di Makassar. Yang kemudian kelemahannya, ini sudah sangat tidak
relevan, Balla Tamalanrea itu sekarang bukan lagi pusat pembinaan pemuda. Dan itu
kalau usul kami tetap konsisten bahwa bagaimana kalau kita daftar saja berdiri sendiri
tidak harus dipasangkan, kalau memang kebetulan ber-pas-pas-an, okey. Tidak akan
selalu berimbang, pak Pendeta. Selalu akan., banyak hal yang bisa membuat
Notulensi KSK XIII PPGT
-372-
Pembahasan GBPP
kelemahan jauh lebih banyak daripada kekurangan, seperti itu. Tidak harus selalu saling
menutupi. Terima kasih banyak.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, silahkan! Madandan.
A.263 - Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Terima kasih sekali lagi. Begini menjawab pertanyaan dari teman-teman, baik dari klasis
Makassar sebenarnya, ini sama dengan rumus fisika; yaitu aksi-reaksi. Seperti itu, kan?
Betul, kekuatan memang tidak selamanya-kelemahan, nah, kalau teman-teman melihat
bahwa ada kekutan yang tidak memiliki kelemahan ini kan ajangnya kita memberikan
usul, toh? Kasih masuk usulnya, kalau memang tidak ada kelemahannya, kosongkan
kolom kelemahan. Kalau kita punya kelemahan yang tidak punya kekuatan, kasih
masuk di kolom kelemahan. Seperti itu. Itu saya kira usulan kongkritnya, ya?! Aa.,
selanjutnya, supaya saya tidak dihilangkan lagi kesempatannya nanti, saya ada di bab,
sub bab, di paragraf 2, terakhir di bawah ...melainkan pragmatis yang muncul, nah,
tidak ada penjelasan yang dimaksud prakmatis di sini apa. Mungkin yang paragraf yang
cuma satu kalimat di atas itu adalah bagian dari paragraf di atasnya. Ya, itu. Halaman
51, bab 2, sub bab 2.1, paragraf ke-2 dan ke-3. Terima kasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, kita kembali ke masalah kekuatan dan kelemahan. Ya, yang dimaksudkan di sini
adalah memang kalau kita membca semua kekuatan itu kemudian ada yang tidak
punya kelemahan tentu di kelemahan itu kosong, saya kira itu.
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th - Penasehat
Ya poin 4, saya kira sudah memang bisa haruf dikeluarkan karena
ini akan menjadi dokumen Kongres, pusat pembinaan di
Makassar itu dikeluarkan saja karena Balla Tamalanrea di
Makassar itu sudah mengalami pengalihan fungsi, paling tidak
untuk beberapa tahun ke depan. Sudah tidak boleh dimasukkan
lagi. Yang berikut, ya itu yang saya katakan tadi, dalam
pandangan panitia pengarah, kebetulan, semua kekutan itu
disandingkan dengan kelemahan. Ya, jadi ini tidak masalah
persoalan usul dari Makassar itu bisa saja, Cuma memang untuk
memudahkan kita memahami, bahwa ini kekuatan kita namun juga ada kelemahannya,
kalau misalnya ada teman-teman yang melihat bahwa ada kekuatan kita yang tidak ada
kelemahan, silahkan masukkan. Ini fungsinya diplenokan, silahkan Makassar masukkan
mungkin punya konsep, silahkan masukkan itu kekuatan yang tidak ada kelemahannya,
atau apa yang menjadi peluang yang tidak ada tantangannya dan sebaliknya, itu bisa
saja, saya kira untuk itulah diplenokan. Saya kira demikian. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, saya kira dibuat seperti ini hanya untuk mempermudah kita untuk melihat kekuatan
dan kelemahan itu. Jadi, saya kira yang terpenting bahwa pemahaman kita, kita itulah
kekuatan dan kelemahan. Makassar bisa melihat itu. Tentang peluang, kekuatan dan
kelemahan?
A.168 - Yusuf Afriaka Silamba' (Klasis Balusu)
Ya, yang perlu kita tahu teman-teman, bahwa ini adalah analisis SWOT, tentang
perjalanan kehidupan organisasi kita. Itulah yang kita analisa, apa peluang kita, dalam
tantangan yang yang kita hadapi ke depan, jadi itu yang harus kita lihat. Jangan
-373Notulensi KSK XIII PPGT
Pembahasan GBPP
berpatokan dengan apa yang sudah disiapkan, ini adalah draf yang sudah diberikan
oleh panitia pengarah, adakah hal-hal yang lain yang harus kita tambahkan atau yang
kita kurangi. Jadi, kalau dari Makassar saya sangat setuju tidak selamanya bahwa
kekuatan di pasangkan dengan kelemahan. Tetapi adapun kekuatan dan ada
kelemahannya, tidak perlu kita pasangkan bahwa harus ada kekuatan dengan
kelemahan, tetapi ada sesuatu hal yang berdiri sendiri. itu yang harus kita lihat ke
belakang, apa sih kekuatan kita selama ini? Terus apa kelemahan kita. Jadi, dari situ
nantinya, muncul pendapat, ooo ternyata kita lemah di sini, bagaimana caranya untuk
meningkatkan hal itu. Terus, apa peluang kita, apa tantangan kalau kita
memprogramkan ini melakukan ini, apa tantangannya. Seperti itu.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Solusinya?
A.168 - Yusuf Afriaka Silamba' (Klasis Balusu)
Tetap seperti Makassar.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Silahkan dari Palopo! Tadi ada yang angkat tangan.
A.088 Yan Samma (Klasis Palopo)
Sedikit saja, majelis pimpinan sidang, secuil tapi sangat perlu dan bermakna, kalau tadi,
Ketum yang demisioner mengatakan bahwasanya, gedung Balla Tamalanrea, .... (kata
istilah tidak jelas), kami juga dari Palopo mengatakan bahwasanya, redaksi di atas
bolehkah kita rubah. Persoalannya sangat substansi, karena ini adalah dokumen resmi.
Maaf, bolehkah kita baca bersama-sama, gedung pelayanan di Makale dan di Luwu,
saya belum pernah melihat gedung pelayanan di Luwu, karena ini perbedaan lokasi,
dan tentunya berhubungan dengan sebuah daerah pemerintahan. Luwu beda, pak,
dengan Polopo. Luwu, kabupaten, Palopo, kota, minta maaf, bolehkah pimpinan
sidang, karena sepengetahuan saya gedung pelayanan itu ada di Kota Palopo. Terima
kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, Luwu di sini yang di maksud adalah Palopo. Karena di Luwu memang belum ada
gedung kita. Dari, Sillanan! Jadi redaksi Luwu diganti dengan Palopo, memang itu
maksudnya.
A.356 - Anthonius Nio, S.Pd. (Klasis Sillanan)
Ya, terima kasih atas kesempatannya. Begini, saya lebih cenderung seperti teman yang
di sebelah tadi, bahwa untuk mencapai suatu tujuan dan visi PPGT tentu membutuhkan
yang disebut analisis SWOT. Nah, dari analisis SWOT ini, seperti apa yang dibahasakan
oleh teman-teman, bahwa ada gedung pusat pembinaan di Makassar dan di Palopo.
Yang sekarang itu, yang menjadi kendala bahwa gedung itu tidak difungsikan sesuai
dengan apa yang seharusnya kita lakukan. Nah, inilah yang perlu kita analisis sekarang
bahwa kenapa itu tidak difungsikan, seharusnya bahwa gedung itu kita fungsikan
sesuai dengan fungsinyua, inilah yang dimaksud dengan analisis SWOT, kelemahan kita
itu adalah itu, kenapa kita tidak fungsikan untuk mencapai visi kita PPGT ke depan,
perlu ada analisis kekuatan dan kelemahan, apa kelamahan-kelemahan kita, gedunggedung kita punya, tetapi tidak dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, inilah
permasalahannya. Nah, permasalahannya inilah yang harus kita cari jalan solusinya, kita
mau apakan gedung itu. Teman-teman jangan ragu bahwa gedung itu tidak sesuai
Notulensi KSK XIII PPGT
-374-
Pembahasan GBPP
dengan fungsinya. Kalau tidak sesuai dengan fungsinya lakukanlah itu sesuai dengan
fungsi yang sesuai. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, sebelum, kita masik ada pada persoalan kekuatan dan kelemahan itu, disusun
seperti ini atau usul seperti Makassar. Dipilah dia di bawah atau di atas. Tidak di
sejajarkan. Jadi perubahan atau tetap seperti ini. Supaya kita tidak melenceng baru
nanti kemudian point-point itu. Ya, Pulau Jawa.
A.455 - Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Jadi untuk revolusi ini lebih baik dipisahkan aja, tidak dikotak-kotakan, kenapa? Karena
dengan begitu akan lebih jelas dimana kekuatan kelemahan dan sebagainya. Kalau
dikotak-kotakkan begini memang, seperti teman sebelah tadi menyampaikan bahwa ini
cenderung akan membuat orang bingung karena tidak pararel. Maka saya
mengusulkan itu biar dibikin terpisah dan point form. Makasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Seperti usul Makassar, ya?
A.455 - Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Ya, betul
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Masih ada, silahkan!. Sigi Lore, dengan yang di belakang, Sekali lagi masih pada
kekuatan dan kelemahan, bukan pada poinnya.
A.485 Arsdeo Rombe, S.Hut (Klasis Sigi Lore)
Saya lebih setuju tentang apa yang sudah dibuat, karena kenapa? Kalau kita pisahkan
lagi orang akan membacanya dan bingung. Kekuatan di atas dan kelemahan di bawah.
Pasangannya yang mana, bisa saja yang satu pasangan ....(kata yang diucapkan pelan
dan tidak jelas) ...Ya, tapi ini sudah paralel, dan bersambung, ya? Aa., kalau memang
dalam organisasi memang sudah betul ini, tapi kalau dalam Alkitab itu, dalam
kelemahan, di situlah kekuatanku, ya?! Kalau dalam organisasi, memang kita harus
menentukan kekuatan, tetapi di dalam iman kita, di dalam kelemahan di situlah
kekuatan Tuhan dinyatakan, ya?! Amin.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, kodenya. Silahkan! yang di belakang tadi.
B.025 - Widianto Hendra (Klasis Kota Palopo)
Ya, terima kasih. Saya lebih sepakat yang tadi dengan form yang ada. Yang pertama,
kalau mau melihat bahwa baju itu putih, biar saya sandingkan dengan baju warna
hitam. Sehingga kita tahu yang mana putih dan yang mana hitam. Jadi kalau saya
konsep ini sudah sangat benar, bagaimana mendahulukan kekuatan kemudian
menyandingkannya dengan kelemahan, sehingga hitam itu betul-betul dapat
dibedakan mana hitam dan ini putih karena ini disandingkan. Mungkin begitu. Terima
kasih
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, saya mencoba menawarkan supaya lebih cepat. Kita setuju dengan redaksi ini tidak
berubah, seperti apa yang ada di. (peserta Setuju). Setuju? (peserta Setuju).
Masih ada yang angkat tangan. (Sebagian peserta yang kesal Hahhahuhuih)
Notulensi KSK XIII PPGT
-375-
Pembahasan GBPP
-376-
Pembahasan GBPP
-377-
Pembahasan GBPP
-378-
Pembahasan GBPP
Pembahasan GBPP
PPGT yang harus kita lakukan ke depan. Tetapi ketika kita menutup diri, kata teman
kita di sana, teman kita orang Batak sana, bagus kalau dia yang sebutkan ketika kita
tidak bergaul dengan orang lain tidak menghargai apa pendapat orang lain, tidak
menghargai agama mereka, itu memang akan pecah, seperti kasusnya di Sulawesi
Tengah, di tempatnya kita Sigi Lore, Poso, itu adalah sifat fanatis antar umat
beragama. Ya, ketika kita tidak bisa menjembatani apa kita maksud, kita terlalu
memaksakan kehendak kita, terlalu mendikte orang, bahwa, agama kamu salah! Ye,
tentu orang akan membalas juga. Na di sinilah dituntut bagaimana kita bergaul dengan
siap saja, ya, membiasakan diri dengan semua hal-hal yang mungkin tidak bisa kami
terima, ya, tetapi kita harus menerimanya, itu pendapat orang, dan itu keyakina orang,
dan ketika kita mau menerima apa yang mereka tawarkan kepada kita dan kita juga
saling mengerti kepada mereka, saling bertukar pikiran, o ya, agama saya bagini,
agamamu begini, marilah kita jalankan bersam-sama untuk kebaikan. Dan saya masih
yakin dan percaya kita akan menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Ya, Kota Palopo
B.025 - Widianto Hendra (Klasis Kota Palopo)
Ia, sekali lagi saya mengatakan bahwa kita tidak, bukan berarti kita tidak (suara tidak
jelas) tetapi eksklusivisme agama-agama memang tidak baik, tapi ketika kita
mengklaim bahwa kita benar, ketika kia mengklaim bahwa agama Kristen yang paling
benar, apa itu salah? Bagaimana dengan perkataan Yesus yang mengatakan,
jadilkanlah seluruh bangsa muridKu kalu kita tidak mengklaim kita ynag paling
benar? Kita akan mengatakan, tongan duka ko, togan duka na. Lalu bagaimana dengan
amanat Tuhan Yesus, kita mau ke manakan itu. Kalau saya untuk mengatakan
eksklusivisme agama masih sangat kental itu, ya, tetapi kita hilangkan, klaim monopoli
kebenaran masing-masing yang sangat kental, itu dihilangkan karena kalau saya kita
harus tetap mengklaim bahwa kekristenan itu benar dan yang lain sesat, tapi kita tidak
mengatkan itu di depan forum-forum dan seagainya, kita harus mengkalim itu sebagai
PPGT kita harus mengklaim. Mungkin itu, jadi kalau saya hilangkan itu, memonopoli
Apa? mengkalim kebenaran, kita harus tetap mengklaim kebenaran kita sebagai orang
Kristen. Terima kasih.
Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Saya kira ini hanya, persoalan pemahaman kita bersama, redaksinya tetap seperti itu.
Kita sepakat saperti itu? Dengan demikian kita lanjut bab berikutnya. Setuju? Setuju?
(peserta Setuju dan pimpinan sidang mengetuk palu 1 kali). Sorry, terlambat saya
melihat. Ia, sorry saya tidak melihat, tapi tidak merubah keputusan. Ya, sekali lagi saya
minta maaf setelah jatuh palu baru saya melihat ke situ. Minta maaf.
NN - Klasis Makassar
Tolong pimpinan sidang membantu, supaya. Maksud saya ingin menambahkan di
beberapa., di., satu saja, 1 poin saja di bab ini, di sub bab sense of belonging yang
sering muncul, saya melihat ada kekeliruan di sini, bahwa sense of belonging itu adalah
bukan jemaat terhadap pusat dan klasis. Tetapi warga PPGT terhadap persekutuan.
Kalau menurut saya jadi mudah-mudahna ini masih bisa diakomodir karena saya masih
berdiri tadi sebelum diketuk, jadi, kita bisa tambahkan bahwa ada kecenderungan
melemahnya rasa memiliki sense of belonging bukan jemaat terhadap pusat dan klasis
tetapi warga PPGT terhadap persekutuan. Mudah-mudahan ini bisa di akomodir, kita
bisa tambahkan ada kencenderuangan lemahnya, rasanya, memiliki atau sense of
Notulensi KSK XIII PPGT
-380-
Pembahasan GBPP
-381-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
REFLEKSI ALKITAB
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
Pemateri
Notulis 2
Editor
:
:
:
:
:
:
Catatan awal
:
Jadwal Ibadah dimajukan, karena ada miskomunikasi antara Pemateri dengan Panitia
Pengarah, dimana jadwal dalam buku panduan seharusnya 21.00.
Tema :
-382-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
peduli siapa yang kita korbankan. Jadi yang menarik di sini adalah bagaimana
seseorang mengambil keputusan, tetapi berani mengorbankan dirinya sendiri untuk
orang lain. Jadi saya mengambil sesuatu keputusan mengorbankan diri saya, tetapi
pengorbanan itu untuk orang lain. Saya pikir ini hampir sama dengan teladan Yesus.
Kitab Ester merupakan kitab yang menceritakan pengalaman iman bangsa Yahudi.
Ester adalah tokoh utama dalam sejarah penyelamatan bangsa Yahudi pada zaman
Raja Ahasweros. Ester adalah seorang yatim piatu yang diasuh oleh pamannya
kemudian terpilih sebagai seorang ratu di Persia. Ester harus menjatuhkan pilihan
untuk keluar dari zona nyaman sebagai Ratu untuk menyelamatkan kaumnya yang
pada waktu itu terancam untuk dimusnahkan. Saya mau kembali dengan latar
belakang Ester dulu, dia seorang yatim piatu mungkin berbeda dengan pemudapemudi saat ini didampingi orang tua tumbuh bersama dengan papa dan mama
sehingga menjadi pemuda yang jago bicara, kritis dan pintar, tapi Ester hanya
didampingi oleh seorang paman tanpa Ayah dan Ibu dan dia terpilih menjadi Ratu dan
dalam situasi itu Ester mau berjuang untuk kaumnya situasi ini menuntut keberanian
dan hikmat seorang Ester untuk mengambil keputusan bijak, tetapi sekaligus
mempertaruhkan hidupnya dan akhirnya Ester dalam keyakinan iman memutuskan
untuk memperjuangkan kaumnya meskipun kematian resikonya. Alhasil Ester,
perjuangan Ester tidaklah sia-sia, ia berhasil menyelamatkan kaumnya dan dirinya
sendiri bahkan menjadi kesempatan bagi bangsa Yahudi untuk menjadi tangan kanan
raja. Situasi ini menjadi cacatan sejarah bangsa Yahudi dan kemudian sampai saat ini
diperingati sebagai salah satu hari raya orang Yahudi yaitu hari raya Purim. Adakah
yang orang Yahudi di sini? Pasti tidak ada, kalau ada pasti tahu.
Mari kita pelajari lebih dalam siapa Ester? Bagaimana pengalaman hidupnya? Inspirasi
apa yang Ester tinggalkan untuk menginspirasi kita sebagai PPGT? Ya, saya minta maaf,
saya lebih banyak mengkaji Alkitabnya karena yang diberikan kepada saya sekali lagi
masalah eksposisi tokoh, harusny a kalau refleksi lebih banyak pada penerapan, tapi
minta maaf nanti saya yakin anak-anak muda tahu
sendiri
untuk
menerapkannya
dalam
kehidupannya amin, ya amin. Meskipun ada ya?
Apakah terpesona dengan kecantikan saya?
(peserta tertawa) Ataukah terpesona dengan baju
saja? Yang hanya melihat-lihat tanpa berkomentar
ya? Ini Kerajaan Persia perempuan harus PD,
jangan mengatakan diri jelek, kita cantik (Peserta
tepuk tangan) ya okey ini kerajaan Persia tempat Ester dipilih sebagai Ratu ada
membawahi tiga kerajaan besar dan kalau kita lihat ini itu berarti Ahasweros itu
memerintah dalam sebuah kerajaan yang besar dan karena itu akhirnya melahirkan
karakteristik tokoh seorang raja yang otoriter. Jadi karena dia membawahi begitu
banyak ini sehingga powernya kuat melahirkan karakter yang otoriter tidak bisa.
Contohnya keotoriternya terlihat pada kalau dia tidak menyuruh seseorang untuk
menghadapnya tidak bisa menghadap tanpa permintaan Raja dan itu diundangundangkan, kalau menghadap Raja tanpa permintaan maka itu kematian. Ini masuk
dalam undang-undang masuk dalam anggaran Ahasweros. Yang kedua, dia sombong
suka memamerkan kekuasaan, kekayaannya, termasuk istrinya dianggap sebagai
barang yang harus dipamerkan, makanya waktu itu Wasti disuruh untuk pamerkan
dirinya, Wasti menolak itu, lalu dia dipecat menjadi Ratu dan itu kesempatan Ester naik
menjadi Ratu. Saya tidak mau menceritakan bagaimana Ester menjadi Ratu, karena
pasti kita semua marah, Ester menjadi ratu lewat seleksi ketat. Jadi perempaun ini
-383Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
akan merasa marah kalau waaah masak orang diseleksi begini untuk menjadi. Okey ini
yang kedua tokoh yang ada di dalam adalah Haman. Dia ambisius, dia serakah dan gila
hormat, ketika dia mendapat cincin Raja dan dia diberi kehormatan oleh Raja sebagai
tangan kanan raja, yang ia lakukan bahwa semua orang harus tunduk kepada saya dan
inilah sampai saya mengambil nomor tiga bahwa dia gila hormat. Yang ketiga, ini juga
seorang yang baik untuk kita teladani yaitu Mordekhai, Mordekhai ialah seorang yang
religius, aahh syukur sudah tidak banyak yang keluar, saya bersyukur tidak memimpin
tadi pagi kalau tadi pagi sedikit sekali dalam ruangan ini ternyata Tuhan baik bagi saya
baik bagi kita semua. Jadi ini banyak mata yang melihat saya meskipun mata
mengantuk, mata lapar dan lain sebagainya saya mengerti itu, namun Mordekhai
adalah seorang yang religius termasuk dengan teman-teman yang tinggal disini masih
religius masih berpikir waaa ini
Firman Tuhan mau dibilang
bahaya kalau mau ditinggal keluar.
Yang kedua, dia patriotis, dia
membela kaumnya dia tidak mau
kaumnya disepelehkan, ini harus
dimiliki oleh anak muda jangan
mau PPGT disepelehkan, jangan
mau dianggap sebagai anak muda yang tidak tahu apa-apa berjuang. Religius di sini
terbukti dengan dia tidak mau menghormati Haman karena bagi Mordekhai yang bisa
dihargai adalah hanya Tuhanny a bukan manusia lalu Ester aahh, Ester rasa-rata juga
perempuan no di mana masuk ini. Yang pertama dia lemah lembut, menarik, rupawan,
ini kelihatan dari ester dua ayat satu samapi delapan belas mungkin karena
pertimbangan ini dia lulus menjadi Ratu. Yang kedua, dia beriman meskipun dalam
kitab Ester tidak pernah disebutkan nama Allah, tetapi bagi saya dalam ayat 15 dan 17
khususnya di Ester 4 itu, sungguh-sungguh mau menunjukkan bahwa Ester
bergantung dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi di situ saya tidak usah baca
firmannya, saya menjelaskan saja di situ Ester mengatakan berpuasalah kamu semua
dan berdoalah bagi saya, saya akan mengadapa Raja, ini menandakan bahwa dia
sungguh-sungguh menyadari dan bergantung berserah sepenuhnya kepada Tuhan.
Jadi jangan salah Kitab yang tidak menuliskan nama Tuhan justru mengajarkan sebuah
penyerahan sebuah ketergantungan kepada Tuhan. Jadi jangan cuma andalkan waaa
Pak Pendeta ini jago bicara, ooh anak muda jago bicara, tapi tunggu dulu dia beriman
atau tidak ini persoalan juga. Yang ketiga, dia berani, dalam Ester 4 ayat 16 meskipun
dia tahu bahwa undang-undang yang berlaku waktu itu menghadap raja tanpa di suruh
itu kematian, tapi Ester mau melakukan itu dan dia mau melakukan itu untuk
menyelamatkan orang lain. Yang kelima, ini yang banyak dimiliki oleh anak-anak muda
diplomatis, dia mempunyai keterampilan berdiplomatis yang baik yang membuatnya
berhasil menyelamatkan kaumnya, itu dalam Ester 5 ayat 1-8 dan Ester 7:1-6. Di situ
ketika dia sudah ditunjuk untuk menghadap raja dia tidak langsung mengatakan
maksudnya, tapi dia ajak dulu minum bersama, perjamuan bersama dua kali, lalu kedua
kalinya baru dia menyatakan maksudnya kepada Raja, ini ketrampilan yang dimiliki
Ester. Ia patuh dan penurut, ini terbukti dengan ketika pamannya mengatakan jangan
sebut dari suku mana kau dari keturunan apa kau dia tidak bilang dia tidak pernah
memunculkan identitasnya bahwa saya adalah keturunan Yahudi, ia patuh dan
menurut terhadap apa yang dikatakan oleh pamannya. Dia rendah hati itu terlihat
dalam ester 7:3-4 ketika dia mengatakan biarlah hambaMu ini mendapatkan
keselamatan atas nyawaku dan yang terakhir dia setia dan konsisten. Ester 8:1-2, Ester
7:3-4 ini agak lain dari teks yang tadi pagi karena memang kalau ini tidak ada kalau mau
-384Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
baca 10 pasal itu lama sekali makanya saya membuatnya seperti ini untuk menolong
teman-teman. Lalu eksposisi alur cerita Kitab Ester yang pertama Ester 1 dimulai
dengan penolakan Wasti, penolakan Wasti, ditandai dengan karena Wasti tidak
memenuhi permintaan Raja untuk memamerkan kecantikannya kepada tamunya
karena itulah Wasti dipecat. Nah ini lahir dari karakter raja yang otoriter mau saja yang
diikut coba kalo dia yang disuruh pamer dirinya kira-kira bagaimana ini lahir dari sini itu
Ester 1. Yang kedua dalam Ester 2, itu diceritakan penobatan Ester ini lewat seleksi
yang ketat seluruh perempuan dari berbagai tempat di wilayah Persia, pokoknya yang
dianggap cantik, rupawan dan bisa diikutkan seleksi, dilulur dulu satu bulan,
dipercantik dulu dan lain sebagainya baru disuruh menghadap Raja. Alhasil Ester
terpilih menjadi Ratu menggantikan Wasti, tapi ini juga tidak terlepas dari rangkaian
penyelamatan Allah bagi bangsa Yahudi. Yang ketiga, ini dalam Ester 3 dan 4 ini adalah
konspirasi Haman, jadi karena karakter Haman yang serakah, haus kekuasaan, ambisius
dan dendam melahirkan tipu muslihat dan rencana kotor untuk memusnakan bangsa
Yahudi dan rencana itu lahir dari dendam pada satu orang saja, kebencian pada satu
orang karena Mordekhai tidak mau sujud menyembahnya. Dari situlah cikal bakal ia
membenci
bangsa
Yahudi
dan
mengeluarkan maklumat untuk membunuh
semua orang Yahudi di wilayah Persia, tapi
yang me
narik saudara-saudara
ini
maklumat ini tidak diketahui sepenuhnya
oleh Raja. Ia hanya mengatakan ada 1
bangsa yang akan kita musnakan, tapi tidak
mengatakan bangsa apa itu. Dan dalam
situasi inilah kepedulian, keberanian Ester
dibutuhkan untuk menyelamatkan dan mematahkan rencana Haman. Ini kita bisa lihat,
ini yang adalah maaf yang ini adalah Haman ini semua orang tunduk, tapi si Mordekhai
tidak mau ini cikal bakal terjadinya dendam Nah akhirnya dalam situasi genting Ester
memilih menghadapi konsekuensi mengahap raja dari pada berdiam diri dan tidak
mengubah apa-apa. Dia mengatakan kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. (Ester 4
:16). Dari pada saya diam dalam zona aman lebih baik saya memperjuangkan bangsaku
ini, juga tidak terlepas dari dorongan Mordekhai
untuk menyuruh Ester
menyelamatkan bangsanya dari statement inilah, dari kata-kata Ester inilah
menunjukan bahwa dia betul-betul mau berkorban, kalau terpaksa aku mati, biarlah
aku mati. Nah luar biasa kalau ada 1 orang pemuda yang mengatakan kalau terpaksa
aku mati di kongres biarlah saya mati. Hahaha hebat to pasti akan menjadi cerita Ester
di masa yang akan datang. Okey yang keempat, usaha Ester, segala potensi dan skill
dipakai Ester untuk menyampaikan maksudnya, nah di sini juga anak muda
menyampaikan segala potensinya segala skillnya sehingga kelihatan wooo! inilah wajah
pemimpin Gereja Toraja pada masa yang akan datang, Nah demikianpun Ester dia
menunjukkan segala kemampuannya lewat pendekatan diplomatis, Ester memakai
tehnik yang genius dan tehnik yang genius Ester itu adalah yang tadi pagi kerendahan.
Hati rupanya kalau rendah hati jenius itu jadi kalau sombong aaa terbaliknya genius no
rasa-rasa jo itu diri jenius atau tidak. Nah untuk melawan kepicikan Haman, Ester berani
memilih jalan yang sangat mengamcam nyawanya untuk kepentingn orang banyak
untuk kaumnya dan Tuhan menentukan hasil perjuangan Ester, (Ester 5) dan di sinilah
Ester berjuang, sebenarnya undang-undang Persia mengatakan kalau tidak dipanggil
Raja tidak boleh menghadap. Kalau kita ditunjukkan ini ada tongkat emas Raja yang ini
berati itu selamat, tapi sendainya tongkat ini tidak menunjukkan Ester maka Ester mati
waktu itu. Na syukur bahwa raja menunjukan tongkat emasnya dan Ester memiliki
-385Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
kesempatan menghadap raja. Ini agak kabur ini sebenarnya 3 orang, ini kelihatanya
cuman 2 orang, di sini ada Raja, di sini Ester dan di sini ada Haman. Dia undang ini yang
saya katakan diplomatisnya dia undang untuk perjamuan makan bersama-sama karena
dia tahu Raja ini tukang makan, bukan tukang makan, dia suka ikut dalam perjamuan
makan di situ dia memamerkan dirinya dan sebagainya. Dan Ester memakai itu
menyatakan maksudnya kepada Raja Ini pertama kali, kedua kali baru dia
menyampaikan maksudnya, dia menyampaikan dengan menyatakan sekiranya
mungkin saya mendapat biarlah saya mendapat keselamatan dari Raja terhadap
nyawaku dan nyawa kaumku. Dan selanjutnya Ester 6-10 menceritakan pembebasan
bangsa Yahudi, penetapan hari raya Purim sebagai hari raya bangsa Yahudi, sebagai
wujud syukur atas pengalaman iman lewat
keselamatan dan juga penghormatan
kepada seorang perempuan yang berani
dan beriman. Krisis PPGT, maaf kalau
mengena, tapi kalau tidak kena syukur.
PPGT ini pantauan saya, termasuk saya
juga masih PPGT jadi saya juga nilai-nilai
juga saya diri, saya masih PPGT yang belum
luar biasa masih biasa jadi umur saya masih
30 tahun masih biasa to? Kalau lewat 30 baru luar biasa. Ya, jadi salah satu krisis atau
krisis karakter PPGT yaitu egois. Benar tidak? Benar? (Peserta Benar) Benar ada lain
yang tidak. Bertahan dalam zona aman aaa enakan FB dari pada mau ikut Kongres aaah
enakan saya pa caran daripada ikut Kongres. Ooh kebetulan ada pacarku dari klasis ini
ko makongres tau jo duka bangmo ia salian zona nyaman, ma sicewe-cewe jo lu salian
(peserta tertawa) apara artinna to tepuk tanganmi to? Ya zona nyaman, tapi zona
nyaman yag saya maksudkan yaitu tidak mau peduli, aaah termasuk pemudaku di Klasis
Sulawesi Tengah Timur karena termasuk berada dalam zona nyaman ya moka mi ia
toda sae makongres. Jadi, ya makanya saya datang Pendetanya supaya mengobati luka
hati saudara-saudara kalau Klasis Sulawesi Tengah Timur tidak datang Ketua klasisnya
datang untuk berkongkres menemani. Jadi banyak yang tidak suka yang tidak tertarik
dengan begini, tapi syukur banyak juga yang tertarik. Ini saya lihat tadi ooh nah banyak
sekali ini manusia, rupanya banyak yang tertarik untuk hal-hal seperti ini. Saya kasihan
dulu, entah karena tidak tertarik atau tidak
ada kesempatan atau karena dilihat bodohbodoh sedikit tidak pernah kasihan waktu
saya pemuda ditawari Gusti, ee dari Klasis
saya. Ada Klasis Makale Utara tidak ada
tawari saya untuk mewakili ikut Kongres
mungkin karena dilihat saya kullu-kullu. Jadi
bersyukurlah saudara-saudara keluar dari
zona nyaman dan perjuangkan Gereja Toraja, tapi jangan juga seperti lagunya Iwan Fals
wakil rakyat (sambil dinyanyikan) ya dilanjutkan dulu, wakil rakyat kumpulan orang
hebat, tapi cuman datang duduk, diam dan lain sebagainya tidak memberi sumbangsi
pikiran. Aaah jangan juga seperti itu jangan juga kegeeran lamale kan kade makongres
sae mamma bangri lan mangka mamma male o kumande mangka kumande aaa (peserta
bersorak dan tepuk tangan) Ini jangan juga terlalu bangga padahal nol hasilnya, jadi
tidak zona nyaman itu tidak keluar dari zona nyaman, tapi jangan juga terlalu banyak
bicara direng-reng duka ia kumua tongan sia raka te kupokada atau asbun bang na te...
(peserta hahaha) Jangan juga supaya cewek lihat saya di sana la makada tarru na
we na kua gagah toda to. Jangan salah kami perempuan ini pintar loh, jadi kami bisa
-386Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
-387-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
Ketua BPK Sulteng Timur kami sama-sama dari Sulawesi Tengah. Dari cerita Ester ini
tentunya sudah banyak yang disampaikan oleh Ibu Pendeta. Saya memberikan
komentar sedikit bahwa kita membaca teks dari sudut pandang yang lain bahwa
kepahlawanan Ester ini tentunya dalam konteks orang Yahudi yang akan dimusnahkan,
ya tetapi dalam konteks perjuangan perempuan saya pernah membaca buku, tapi
sudah lupa karena sudah lama sekali jarang-jarang membaca. Sebenarnya yang menjadi
inspirasi dalam perjuangan perempuan itu adalah Ratu Wasti. Kenapa? Ratu Wasti tidak
mau dijadikan seperti barang yang mau dipamerkan, kalau kita mau ikuti cerita itu
dalam konteks pesta berpuluh-puluh hari dalam konteks cerita orang minum-minuman
dan tentunya mungkin undangannya mabuk dan sebagainya sehingga Ratu Wasti
menolak bahwa perempuan jangan dipajang, jangan dijadikan barang yang akan
ditampilkan. Jadi di dalam konteks itu saya melihat bahwa Ratu Wasti disampaikan tadi
Ibu Pendeta yang menjadi inspirasi
bahwa perempuan jangan dijadikan
sebagai barang, harta milik, yang bisa
seperti dibeli dan dibuang dan
dipamerkan. Berkaitan dengan itu,
maka satu sisi bahwa mungkin saja
Ester yang terbawa dalam cerita itu.
Kenapa? Karena dia tanda petik
merelakan dirinya didandani berharihari, lalu ditampilkan untuk menseleksi
siapa yang cantik. Apakah itu integritas
seorang perempuan? Ini menarik bahwa inspirasi Ester saya tidak katakan bahwa tidak
dalam konteks kepahlawanan orang Yahudi dalam proses itu walaupun kita melihat
tadi yang lain, jadi membaca teks dari sudut pandang yang lain, bagi saya menarik dari
cerita Ester ini seperti yang Ibu Pendeta sampaikan sama dengan bagaimana Hagar
dan Ismail yang selama ini cerita tadi pagi ya selama ini mungkin dalam konteks lalu
kita mengatakan bahwa tidak, tetapi ada sisi-sisi positif dari yang kita lihat dari Ismail
dan Hagar itu lalu misalnya istri Ayub yang selama ini dalam tafsir yang dikatakan tidak
percaya kepada Tuhan mempersalahkan suaminya, tetapi rupanya dalam pembacaan
teks yang lebih teliti istri Ayub memainkan peran penggembalaan. Jadi melalui forum
ini saya memberikan apresiasi kepada Ibu Pendeta dan mengajak untuk berpikir
kepahlawanan Ratu Wasti, terima kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Ya terima kasih tidak ada yang lain. Ya dari Klasis Pulau Jawa, Kota Palopo waa semakin
banyak Ester-Ester yang muncul ini, klasis Masanda, Rantepao Barat ya silahkan dulu
Pulau Jawa.
NN (Klasis Pulau Jawa)
Ok, terima kasih. Penilaian yang sama Ibu Pendeta yang cantik. Yang pertama saya mau
bertanya Bu. Yang kedua, refleksi semoga bisa pendek. Pertama Ibu tadi mengatakan
dan saya juga sudah cek memang dalam kitab Ester itu tidak ada kata Tuhan atau Allah
lalu dalam sebuah atribut yang Ibu kenakan kepada Ester tadi di point dua saya lihat
Ester 4:15-17 di situ Ibu mengatributkan iman Ester kepada Tuhan dengan berpuasa.
Yang saya pertanyakan kenapa langsung diklaim sebagai iman kepada Tuhan
sementara tidak ada kata Tuhan? Dan untuk mencapai itu saya mau bertanya apa
pengandaian di balik puasa itu? Jadi jangan sampai kita membuat sebuah pendasaran
teologis yang akhirnya menjadi sebuah upaya cocok logis, tapi tidak teologis ya itu
Notulensi KSK XIII PPGT
-388-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
ungkapannya tadi sangat teologis saya lihat Bu, cuma pertanyaannya itu jangan sampai
cocok logis itu yang saya hindari yang pertama. Lalu kemudian yang kedua refleksi
saya dari refleksi yang Ibu bawakan, jadi refleksi di atas refleksi itu saya pernah
membaca di dalam masyarakat Israel dan suku-suku di sekitar Israel ada yang
dikatakan Henoteisme, henoteisme jadi kepercayaan bahwa tiap-tiap suku itu
mempunyai Allah tersendiri dan siapa suku yang paling hebat, suku yang paling
makmur entah itu dalam hal pertanian, dalam hal peperangan dan lain-lain, suku-suku
yang ada itu kemudian mengakui bahwa itulah Allah yang terhebat, makanya bangsa
Israel kalau lihat tetangganya lagi makmur dalam hal pertanian mereka kemudian
kadang berpaling dari Tuhan. Yang saya mau katakan dari sini refleksi saya adalah tadi
Ibu sangat-sangat baik memberikan kepada kami beberapa hal yang dalam pandangan
saya mungkin itu menjadi sebuah henoteisme masa kini miasalnya keegoisan, sombong
dan lain-lain, merasa pintar dari yang lain bukankah semua itu ilah-ilah modern yang
kemudian menggeser iman kita kepada Tuhan kita kemudian mengatakan secara tidak
langsung bahwa kehebatan, kepintaran yang saya miliki, kecantikan yang Ibu miliki itu
bukan dari Tuhan, misalnya seperti itu karena kesombongan-kesombongan seperti itu.
Jadi, ya itu refleksi saya Terima kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Kemudian dari kalasis Masanda,
NN (Klasis Masanda)
Iya terima kasih. Saya juga kagum sama Ibu, tapi dari segi suaranya (peserta heiiiiiee)
Iya yang pertama yang saya boleh saya refleksikan dari Ester adalah pentingnya sebuah
kata bijksana, tapi saya tidak melihat kita diajak untuk jadi Ester sedangkan Ibu tidak
membawa Klasisnya datang. Saya pikir ya ada klasis yang tidak datang, saya cuma
berpikir andaikan Ibu menjadi Ester yang sebenarnya mungkin mereka datang untuk
melihat yang seperti ini. Jadi boleh saya katakan bahwa mungkin saya tidak akan bisa
jadi Ester, tapi saya akan bisa jadi diriku sendiri hanya bisa mencontohi saja. Terima
kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Ya terima kasih dari Masanda, selanjutnya dari kota Palopo setelah itu dari Rantepao
Barat,
A.094 - Ellyana Surya Mahari, S.Pd (Klasis Kota Palopo)
Iya terima kasih kesempatannya. Saya ingin mengajukan satu pertanyaan kepada Ibu
Pendeta Have You Married Mom? Sudah menikah Bu? Oh ia saya kira belum karena di
sini masih banyak yang jomblo. Saya sependapat dengan statement Ibu tadi
perempuan harus PD biar jelek yang penting PD itu modal utama. Saya tidak akan
berbicara jauh banyak dan memberikan reflksi karena saya tidak tahu tentang teologi,
saya hanya mau berkomentar tentang sikap Ester yang Ibu paparkan tadi di situ ada
tujuh karakter Ester, yang ingin saya komentari adalah patuh dan penurut. Ester adalah
seorang patuh dan penurut, kalau dilihat sikap Ester mungkin saya tidak bisa seperti
Ester, karena saya bukan orang patuh dan penurut. Saya kurang sepaham, tapi
mungkin ini konteks tertentu ketika seorang perempuan hanya patuh dan penurut
tanpa mengkritisi apa yang harus dia patuhi dan turuti bahkan walaupun Firman Tuhan
mengatakan bahwa seorang istri harus patuh pada suami. Saya harus mengkritisi dulu
apa yang harus saya patuhi dan turuti dari suami saya misalkan, karena itu mungkin Ibu
ada memberikan pandangan sedikit atau masukan tentang sikap patuh dan penurut
seorang perempuan seperti Ester dan kemudian Ibu zaman sekarang mungkin orang
Notulensi KSK XIII PPGT
-389-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
tua jarang lagi memberikan nama Ester karena sekarang orang tua mungkin melihat
Ester itu kalau disebut tidak enak didengar tidak keren padahal orang tua tidak tahu
Ester itu memiliki banyak karakter yang baik, terima kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Ya dari Rantepao Barat, singkat, padat, jelas. Iya mungkin Ester-Ester baru ya?
A.132 - Prop. Joice Thomas, M.Th (Klasis Rantepao Barat)
Ya, terima kasih. Saya kira Ibu Pendeta Gustiani sudah coba merespon dari 12 pokok
panggilan PPGT khususnya yang dibawakan ini sebenarnya berbicara bagaimana
perempuan membaca Alkitab dari perspektif perempuan seperti itu ya Ibu Pendeta ya?
Lalu yang berikutnya kalau kasus Sulawesi Tengah kalau berbicara secara positif ada
juga akan menolong. Yang berikutnya, saya kira kalau kita membaca dari sudut
pandang perempuan secara umum kita tidak hanya sekedar berbicara tentang hal-hal
positif dari apa yang dipaparkan dari apologetik? Itu, tapi kita membedah teks itu tidak
hanya diwarnai dengan hal-hal yang baik, termasuk di dalamnya pembacaan kita yang
berkaitan dengan Ester ini, yang menarik bahwa Ibu Pendeta sudah memaparkan
bahwa keberanian Ester ini perlu diteladani, tapi di sisi-sisi lain kita juga melihat bahwa
sesungguhnya keberanian dan ketika Ester menjadi ratu ini sebenarnya juga
meninggalkan kesan yang tidak baik karena ia harus menjadi orang yang kemudian
menyingkirkan perempuan yang lain dan perempuan itu adalah Wasti dan saya kira di
sini yang perlu dipahami bersama sudut pandang keberanian yang ditampilkan oleh
Ester ini nampaknya berbeda dengan keberanian yang kemudian ditonjolkan oleh
Wasti. Nilai ini dibedah secara umum bisa saja laki-laki pake akal supaya, seolah-olah
tidak ada perlawanan dari perempuan bisa dibedakan bahwa keberanian yang
sesungguhnya itu tidak hanya sekedar untuk tampil ke depan, tapi lebih dari itu adalah
memaparkan, memaparkan sikap yang sebenarnya. Mengapa kita harus ini dan itu?
Dan kiranya ini juga menjadi sharing bersama sehingga kita tidak hanya menilai sebelah
pihak saja bahwa seolah-olah di sini keberanian dari Ratu Wasti ini sesuatu yang
negatif, tetapi lebih dari itu juga ada sesuatu yang kita pelajari sebagai sebuah
penggagas bagi perempuan-perempuan di sidang ini pun juga kita, terima kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Sisa 15 menit singkat padat jelas sebelum ada penyampaian dari Baebunta Selatan.
A.033-Yakobus Berese (Klasis Baebunta Selatan)
Ya terima kasih kesempatan yang diberikan A.033 dari Baebunta Selatan, terima kasih.
Yang ingin saya katakan di sini yaitu mengenai kepemimpinan Ester, saya suka tokoh
Ester ini. Yang ingin saya katakan bahwa sekarang-sekarang ini banyak kasus-kasus
yang dihadapi, yang dialami oleh PPGT, baik itu kekerasan terhadap wanita, maupun
narkoba dan lain sebagainya. Yang ingin kami sampaikan bahwa apakah bisa dalam
Kongres ini bentuk suatu tim pengacara atau semacam tim pembela begitu dalam
menangani kasus-kasus yang dialami oleh warga PPGT karena selama ini biasa kasus
PPGT itu sampai ke kepolisian dan sampai ke pengadilan, yang ingin kami katakan
bahwa ada semacam pembela begitu dalam wadah PPGT ini dan nantinya setelah ada
Pengurus Pusat yang akan terangkat bisa kerja sama dengan Badan atau BPS untuk
membela kasus-kasus yang dialami oleh teman-teman PPGT, terima kasih.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Dari Makale Utara dan Madandan, terakhir ya!
-390-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
-391-
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
pembimbing saya orang Jerman mengatakan Gusti tidak punya banyak bahan jadi
skripsimu tidak akan kuat, mudah-mudahan the second step saya bisa mengangkat itu.
Okey, kalau tadi dikatakan cocoisme bahwa ini juga istilah bagus cocoisme, iya cocok
logis iyo ya kalau untuk mengetahui apa sebenarnya kita tidak apa sebenarnya yang
dimaksudkan dengan kuasa tidak cukup dengan membaca satu terjemahan. Jadi,
karena itu saya sarankan saudara
membaca terjemahan BIS Bahasa
Indonesia sehari-hari jelas sekali daripada
saya mencerikan asal usul kata Ibraninya
yang juga mungkin nanti salah diprotes
sama ibu Arsi, lebih baik yang ini jo yang
jelas-jelas saya tahu. Dalam ayat 16 dalam
Bahasa Indonesia sehari-hari dikatakan
begini Kumpulkanlah semua orangorang Yahudi yang di Susan untuk berdoa
bagiku Itu dalam terjemahan Bahasa
Indonesia sehari-hari Janganlah makan
dan minum selama tiga hari dan tiga
malam Ini menunjukkan bahwa Ester
membutuhkan
kekuatan
di
atas
kekuatannya, yang kamu baca itu adalah bahasa Indonesia TB. Jadi kalau dan ini yang
saya baca bahasa Indonesia sehari-hari jadi kalau dicari sepadannya memang tidak pas,
tapi nanti kalau pulang ke rumah boleh buka, cari! Ini menunjukkan bahwa Ester adalah
seorang figur yang kemudian sungguh-sungguh membutuhkan kekuatan di luar
kekuatannya, ia sadar betul bahwa saya tidak bisa, saya tidak mampu ini saya akan mati
karena itu tolong berdoa bagi saya, berpuasa seluruh kamu orang Yahudi, dan kita tahu
Allahnya orang Yahudi adalah YAHWE karena itu Mordekhai tidak mau tunduk sama
Haman karena dia punya komitmen religius bahwa hanya kepada Tuhan saya harus
menyembah. Jadi, ya saran saya juga anak-anak muda jangan cuma baca satu
terjemahan, tapi dibaca supaya semakin kaya kita jadi ini bukan cocok logis, tapi
memang teologis jadi memang lahir dari pergumulan ketidakmampuannya, dia tidak
sanggup karena itu dia menyuruh orang mendukungnya, cara mendukungnya cara
mendukungnya tidak mungkin sama-sama menghadap Raja, tetapi bagaimana
mendoakan, bagaimana berpuasa supaya tujuan yang mereka, apa yang Ester
usahakan bisa tercapai dan memang kesimpulan akhirnya bahwa pertolongan
Tuhanlah yang menolong semuanya ini. Nah okey, itu yang saya bisa bagikan anggota
Klasis tidak datang bukan berarti saya Pendeta Klasis juga tidak mau datang, ya mugkin
saya tidak, tidak, tidak bagus memotivasi pemuda-pemudi di klasis saya. Saya tidak
mau membela diri, tapi saya hanya mau the next time Klasis Sulawesi Tengah Timur sit
down here. Okey Lalu ya saya sudah punya suami my husban here with me, he is out side
tapi saya juga sudah punya 2 anak, jadi kalau tadi ditanya punya anak dan ini punya, lalu
patuh dan penurut saya pikir kita jangan memahami kasus ini sebagai kata orang Jawa
nunut...aaahh, ngge yam... maklumlah Jawa, Toraja nggee, tidak, tidak seperti itu tidak
tapi patuh dan penurut ketika dilihat bahwa itu sungguh-sungguh mungkin akan
menyelamatkan dia. Jadi hamba Tuhan jangan mengatakan bahwa dinilai hanya apa
namanya sepenggal-penggal saja, tetapi hamba Tuhan yang holistik dan kalau diambil
tadi ada dari Madandan mengatakan bahwa justru Ester tidak patuh kepada suaminya
di situlah Ester mau menunjukkan bahwa kepatuhan kepada suami melampaui
bagaimana menyelamatkan bangsanya. Untuk menyelamatkan kaumku mungkin saya
harus melanggar suami saya, tapi sebenarnya bukan suaminya yang dilanggar, aturan
-392Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
yang ada saat itu dan kalau dia langgar itu sebenarnya yang terhukum adalah Ester
yang akan dibunuh, yang akan mati. Konsekuensi dari dia apa namanya, dia tidak
mengikuti undang-undang yang berlaku waktu itu, tapi kepatuhan di sini adalah
kepatuhan yang kritis. Jangan juga suami mengatakan seperti yang dicontohkan
Gusti, bolehkah saya punya istri lain Lalu mau dibilang patuh seperti Ester io pak pigi
jo tidak mungkin juga begitu. Jadi lihatlah secara keseluruhan tadi jangan dipenggalpenggal sifat Ester, karakter, jadi saya pikir apa kalau dikatakan di sini pacarnya,
pacarnya Boleh saya punya pacar dua selain kau? Karena Ibu pendeta Gusti bilang
harus patuh io Ibu pendeta Gusti ajar saya seperti Ester harus patuh jadi ya pigi jo saya
patuh, aa tidak seperti itu jangan juga bloon itu bukan patuh itu bloon (peserta tertawa)
bedakan patuh dan bloon ya. Yang patuh contohnya jangan keluar malam-malam
bahaya ada Amen dari Sillanan. Okey lalu kemudian, silahkan nanti kalau menikah kasih
nama Ester buat anaknya supaya
termotivasi. Pemberian nama Ester,
tadi saya tidak suruh Bapak jadi Ester
adooh salah pak ini saya bilang tidak
perlu ganti jenis kelamin tidak perlu
berubah jadi Ester, yang saya mau
biarlah Ester menginspirasi kita, itu
yang saya mau Pak tidak usah jadi
Ester kalau bapak mau jadi Ester
harus dilulur berapa lama pak aduuuh
ribet harus ganti alat kelamin ribetribet butuh biaya besar. Saya mau
luruskan yang dari belakang Ester tidak pernah menyingkirkan Wasti, itu perlu dicacat,
kejadiannya berbeda. Jadi Wasti memang sudah disingkirkan karena ketidaktaatannya
kepada raja, menurut ukuran Raja karena dia tidak mau memamerkan dirinya menurut
ukuran Raja, tapi tunggu dulu menurut kaum feminis jadi bukan karena Wasti nanti raja
adoo so sepi ini tidak ada Wasti dia inga-inga baru memang dia pe otoriter dia sulap
semua itu perempuan yang cantik, rupawan untuk berkumpul diseleksi dan lain
sebagainya. Dan ini yang saya tidak suka kalau ada laki-laki yang seperti itu kumpul dulu
semua dipacari dulu semua seleksi yang tercantik, itu yang keluar seperti take me out
aaa. Ini kadang laki-laki yang membuat kami perempuan, kadan kami juga ini
perempuan tidak berani sudah cinta mati oooh biar ngana mo bikin apa kita pokoknya
kita cinta mati. Pokoknya, ya seperti itu jadi sekali lagi Wasti, Ester tidak pernah punya
andil menyingkirkan Wasti. Jadi jangan disebarkan luaskan itu, nanti dibilang Ibu
Pendetanya yang bilang itu adoohh tammat dari mana itu, STT intim Makassar siapa
guru, guru biblikanya adoh mati saya nanti, jadi itu tidak, itu berbeda waktu, berbeda
keys, iya saya pikir yang lain ya kalau Pak tadi dari belakang menyarankan dari dekatdekat Sulteng ya saya pikir itu good. Itu solusi yang bagus, saran yang bagus mudahmudahan dipertimbangkan supaya di BPS punya Pendeta yang menangani apa tadi Pak
bukan menangani Ester, menangani pemuda adooh yang di belakang saya (peserta
hehehyyy), ini pemuda yang datang, duduk, diam di belakangku bicara! Masak saya
mendengar bilang Ester Bapak pimpinan sidang lagi, pantas lama sidangnya, ala dea ka
tu. Jadi itu saran bagus mudah-mudahan saya pikir di sini ada anggota sinode untuk hal
itu. Dan apa tadi dapur, sumur ee jangan dikembangkan itu ini lagi dari Makale Utara
tidak sopan, bikin malu-malu saya alumni Makale Utara masak dapur, sumur, kasur,
enak saja (peserta teriak) Kalau dia masih bujang jangan kawini dia (peserta
hahauhihi) atau jangan menikah dengan dia, jangan menikah dengan dia kalau masih
bujang camkan baik-baik, itu jangan pacari dia. Ia saya pikir itu tidak betul, perempuan
-393Notulensi KSK XIII PPGT
Ref leksi Alkitab : Kalau Terpaksa Aku Mati, Biarlah Aku Mati
juga bisa di mana-mana dan suami yang baik juga harus bisa di dapur, bisa di sumur dan
lain sebagainya (hahahaiiiihehe teriak peserta). Okey inga suami saya meskipun
penghasilannya lebih dari saya, tapi kalau hari Minggu dan Sabtu itu dia yang harus
bekerja, karena itu jam saya bekerja. Ehh janganko juga tampilkan bekerjanya apa dulu
(peserta hahauhihi) Bahaya ini anak muda kalau begini modelnya terlalu jago. Iya,
maksudnya berperanlah bersama! Saya pikir kembali, bagus jadi berdampingan, cari
istri yang baik, cari suami yang baik. Iya itu saja jamnya so lewat 5 menit sudah jo itu
bertanya so stop so mau makan torang.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya terima kasih dan kita berikan applause yang meriah (Peserta tepuk tangan) Ia sekali
lagi melalui meja pimpinan kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Pendeta.
Bagaimana kehidupan Ester dan untuk acara selanjutnya makan siang karena Ibu
Pendeta masih di sini, diberi kesempatan untuk memimpin doa makan.
Pdt. Gusti Saruran, S.Th - Pemateri
(Doa Makan)
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th (Majelis Pimpinan Sidang)
Ya, melalui pimpinan kami skor sampai setengah dua kita makan siang.
Catatan akhir :
Acara dilanjutkan dengan makan siang.
-394-
:
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 1
Notulis 2
Editor
:
:
:
:
Catatan awal
:
Ruang sidang masih sedikit peserta karena masih banyak yang ada diluar. Karena peserta
masih kurang dalam ruangan, maka Ibu Resva mengisi waktu dan mengajak peserta
berdiri kemudian mengikuti irama musik sambil menari-nari sesuai dengan gerakan yang
diperagakan.
Pokok Bahasan 1 :
BAB III. Visi dan Misi
Josep Josep Juliaser Jusuf, SH - Pimpinan Sidang
Sekali lagi teman-temanku yang masih ada di luar, kami berharap untuk segera
memasuki ruang sidang karena waktu sudah
menunjukkan kita harus melaksanakan sidang. Sekali
lagi teman-teman peserta yang masih ada di luar, kita
masih mempunyai agenda yang banyak, untuk itu
kami mengundang untuk memasuki ruang sidang.
(Peserta tak kunjung juga masuk, akhirnya acara diisi oleh Ibu Resva untuk goyanggoyang)
Ok, bro. kita cabut skors sidang kita saat ini. (Pimpinan Sidang mengetuk palu 1 kali) Ya, Silahkan lihat
BAB III di sidang visi dan misi PPGT. Ya, ada 12 lembar untuk BAB III ini, berarti 24
halaman. Ya, silahkan untuk sesi yang pertama kita buka dua sesi. Sesi yang pertama,
silahkan untuk BAB III ini! Kalau tidak ada berarti BAB III ini aman. Kita lanjut ke BAB IV,
ada? Coba dari belakang yang baju hitam dan Makassar kemudian Makale, lalu kota
Palopo dan Tallung Lipu. Silahkan langsung berturut-turut! Pandu! Diperhatikan saja
yang mana tanda angkat tangan tadi didekati! Jangan lupa nomor dan halaman yang
akan dibahas! Mic! Pandu tolong, Pandu sidang! Micnya belum ada!
A.008 - Irmawati, A.Md.Kep (Klasis Malili)
Ya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Visi dan
misi PPGT ada 2 jenis, misi PPGT dibagi 2 yaitu internal dan eksternal. Ya,
ada usul kami di misi eksternal PPGT. Bisakah ditambahkan 1 poin,
halaman 70, 71. Bisakah ditambahkan 1 poin kepedulian PPGT terhadap
penyakit masyarakat secara khusus mengenai HIV/AIDS?
Notulensi KSK XIII PPGT
-395-
-396-
sebenarnya berbeda dari sudut pandang yang lain, jadi menurut saya, kalau
pembaharuan diri itu yang dimaksudkan adalah itu kemudian yang dijabarkan dalam
poin 3 hingga poin yang ke 12, demikian juga poin yang ke 2, PPGT untuk semua ini
tidak hanya untuk semua orang tapi semua aras, dan itu juga yang dipaparkan pada
poin ke 3 dan poin yang ke 12. Jadi usul saya poin 1 dan 2 itu yang dihilangkan, yang ada
itu poin 3 hingga poin yang ke 12. Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, ini usul baru lagi, menghilangkan 2 pada poin 1 dan 2, jadi kita fokus dulu usul dari
Makassar mengenai penggabungan itu, kita beri pemahaman apakah kita menerima itu
ataukah dibagaimanakan, nanti usul-usul yang baru soal 1 dan 2 itu kemudian
dihilangkan, jadi tidak membuka persoalan yang baru. Silahkan, masih ada yang ingin
menanggapi? Dari belakang!
A. 479 - Reinal, S.Th. (Sulawesi Tengah)
Terima kasih, seperti yang dikatakan tadi oleh Pengusus Pusat demisioner bahwa 12
Pokok Panggilan ini kita terjemahkan dari 10 Pokok Panggilan Gereja Toraja hasil sidang
sinode, sesuai dengan kebutuhan kita. Apakah itu relevan atau tidak? Itu yang catatan
yang pertama. Jadi sesuai dengan kebutuhan kita, supaya kita, semangatnya kita, kita
pahami, tadi ada yang mengatakan tentang menghilangkan, tentang penjelasan tema
dan subtema, itu barangkali bukan di sini karena itu satu paket, penjelesan tema dan
subtema, sampai, saya kira itu tidak bisa kita koreksi, barangkali itu, itu yang saya
pahami, kecuali kita menjabarkan itu yang tadi awal dikatakan bahwa, terlalu tebal,
tetapi konsekuensi karena kita yang mengambil dokumen sidang sinode dimasukkan
ke dalam GBPP kita sebagai pemahaman bersama mengapa dirumuskan tema, tema,
Gereja Toraja pada umumnya dan diterjemahkan ke dalam PPGT. Usul konkrit kami
untuk 12 Pokok Panggilan PPGT, 12 Pokok Panggilan ini menurut kami, entah
digabungkan atau tidak, itu masih relevan untuk dipertahankan sesuai dengan konteks
kekinian Gereja Toraja pada umumnya dan masyarakat berbangsa dengan isi-isu yang
ada. Satu saja yang tidak pernah, tidak tertuang di sini dan ini menurut kami, mendesak
untuk kita, yang sebenarnya ditangkap oleh Sidang Sinode yaitu peran profektif di
bidang politik PPGT, semangatnya dalam kanca politik, apalagi tahun ini sampai tahun
depan itu tahun politik, jadi usul konkrit kami entah ditambahkan atau tidak, tidak
persoalan. Dari perwakilan Sul-Teng, digabung, maksudnya semangat itu, tetapi 1
barang kali penambahan, jadi misalkan dia 12 jadi 13, kalau kita baca dokumennya
Sidang Sinode, digabungkan itu peran kebangsaan dengan peran di bidang peran
profektif di bidang peran kiprah profektif di bidang politik. Jadi peran kebangsaan dan
pengembangan peran kebangsaan dan kiprah politik, kiprah profetik, sorry, kiprah
profektif. Di bidang politik, suara kenabian di bidang politik dan menurut kami ini
sangat penting, supaya nanti dirumuskan redaksinya dalam 12 Pokok Panggilan, 13
Pokok Panggilan PPGT. Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH.
Ya, masih ada? Silahkan, Madandan!
A.116 - Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Terima kasih lagi kesempatannya. yang saya tangkap dari yang mau digabung tadi itu,
saya kira kalau 5, 6, 7 itu mau digabung, itu tidak nyambung, ya, kenapa? Karena poin 5
itu membahas tentang kebangsaaan tentang nasionalisme kita, trus, poin 2 itu
hubungan kita dengan gereja-gereja di luar dedominasi kita. Seperti itu kan?! Ya, trus,
poin ke 3, ya, poin ke 7 itu tentang prualisme, prualisme itu bukan cuman agama, ras,
Notulensi KSK XIII PPGT
-398-
golongan, itu termasuk dalam prualisme, saya kira teman-teman paham itu. Ya,
tentang yang tadi di belakang, bahasanya tentang pengembangan, apa namanya, yang
politik, ya, aaa, saya kira itu memang masuk di poin ke 5, coba
teman baca, ya, coba temanku baca di kalimat terakhir, ya, di
situ ada dibahasakan, selanjutnya masalah 9,11, 12, justru yang
kalau saya, 9, 10, 11 yang harus digabungkan, ya, karena itu
menyangkut tentang social, kalau mau digabungkan tentang
masalah lingkungan hidup, itulah saya kira itulah landasan kita
menyorakkan bahasa go green dari kemarin-kemarin, ya. Saya
kira itulah rohnya kita di situ. Sekian dari saya, Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, dari Seko, Silahkan!
A.072 - Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th. (Klasis Seko Lemo)
Saya pikir kita semua sepakat bahwa 12 Pokok Panggilan PPGT ini, itu adalah satu hal
yang masih relevan dilihat oleh panitia pengarah sehingga diajukan di sini, karena ini
pun sudah disampaikan di Samarinda, dan kalau kita melihat laporan dari pengurus itu
ternyata mereka sudah menjabarkan itu melalui program-programnya, saya piker,
kalau kita bandingkan dengan 10 Pokok Panggilan Gereja Toraja, kalau teman-teman
mau mencoba menggabungkannya, ada beberepa item yang perlu digabung, tetapi
saya pikir pemuda lebih kreatif untuk kemudian mengatakan kita lebih fokus kepada
satu-satu hal, ya, saya ambil contoh nomor 6 dan nomor 7, itu pengambangan peran
eikomunis dan prualisme, kalau kita melihat di sebelah dari buku ini, kita bisa melihat di
nomor 5 dari Gereja Toraja, jadi yang saya mau katakan adalah, nomor 1 itu yang perlu
saya kritisi, kenapa saya katakan kita kembali ke halaman 49, bila kita jujur mengevalusi
baik diri pribadi sebagai anggota maupun persekutuan kita, masih berada pada aras
berdoa, dan tadi kalau kita jeli melihat apa, apa yang dikatakan oleh Ketua Umum PPGT
yang demisioner, dia katakan sebenarnya kita tidak berbuat, belum berbuat apa-apa,
sehingga ia memang memberi sebagian besar, ya, kita belum berbuat apa-apa. Itu
artinya kita sudah punya sesuatu. Nah kalau kita mau katakan di sini kita masih mau
mengadakan pembaharuan diri, saya pikir ini juga sudah tidak tepat, ya. Jadi mungkin
kita perlu merumuskan 1 hal pengembangan diri pemuda dan organisasi. Jadi yang mau
saya katakan adalah, 12 ini tetap seperti itu tinggal, nomor 1 itu perlu kita katakan
bukan lagi pembaharuan diri tetapi pengambangan diri, karena kita sudah dalam
pembaharuan, Jakarta mengatakan: Berubalah oleh pembaruan budimu, sehingga
Tagari mengatakan: Karena berubah itu kita bisa mengasihi dengan perbuatan dan
dalam kebenaran. Perlu dicatat, minta maaf, jangan sampai ini hanya menjadi pesan
moral, semua orang mengatakan mengasihi dengan perbuatan dalam dalam
kebenaran, semua agama mengiakan, tetapi saya kira lebih jelas tadi bahwa kebenaran
dalam Kristus, amin.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Pengembangan diri dalam artian yang positif, ya, ya, jangan sampai juga kita berpikir
sesuatu yang negatif, kita kembangkankan, seperti barangkali lebih tepat kalau
pembaruan itu, tapi itu le, yaa, masih ada? Mengenai hal ini, saya kira pada dasarnya.
Ya, Luwu, Silahkan!
A.116 - Marnolinus Ledon, S.Pd. (Klasis Luwu)
Terima kasih majelis pimpinan untuk kesempatan yang sekian kali ini. No KTP A.116, ya,
Terima kasih, secara khusus saya mau menyampaikan melalui forum Kongres yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-399-
-400-
bahasanya amandemen ADRT itu dimasukkan 3 bulan sebelumnya, ya, kan? Seperti itu,
mohon pertimbangannya! Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Silahkan, Kota Palopo!
A.096 - Hardias Jarid, S.Pd.K. (Klasis Kota Palopo)
Ya, Terima kasih A.096. Ya, sebenarnya, pada poin pertama tadi saya masih mau,
masih, apa, mengeluarkan pendapat tapi karena palu sudah jatuh, jadi apa boleh buat,
ya, mengenai hal ini, ya, memang benar apa yang dikatan saudara saya di Mandandan
klasis Madandan, ya, kita perlu ada akses ke, apa, amandemen, ADRT, tapi kalau
dipertanyakan, apakah misi ini masih relevan? Ya, saya kira misi kader siap utus ini, bagi
saya masih relevan, karena mengapa? Dengan kehadiran kurikulum yang kemarin
masih disemiloka di situ amat, apa sudah, seandainya kita ini berada di pesawat, ya,
seakan-akan kita sudah akan mendarat, ya, jadi dengan adanya, semiloka yang
kurikulum kemarin, ya, jadi apalagi, ya, ketika kami mengadakan camp paskah di kalsis
kami, ya, d isitu, sempat ada pertanyaan, ya, ke arah mana sebenarnya kader PPGT siap
utus? Ya, juga ada kebingungan, tetapi dengan adanya semiloka kurikulum kemarin, ya,
di situ sudah ada, arah sebenarnya ke mana kader siap utus, ini ditujukan, ya, saya kira
dari segi, saya, misi ini masih relevan. Ya, terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Jadi masih relevan. Masih ada yang lain? Silahkan Palopo, kemudian yang di belakang,
Sasi Utara, Ya, A.139 Palopo dulu, Palopo, Palopo, minta maaf.. (berebut untuk bicara)
A.091 - Rudi Tolla, S.Kom. (Klasis Palopo)
Ya, terima kasih atas kesempatannya, A.091. Ya, ini, kita
membahas tentang misi, tadi sudah disinggung saudara di
depan, entah dari klasis mana. Di sini kita sudah membentuk
PANSUS dan kita sudah mengirimkan perwakilan kita masingmasing dari klasis, ya. Jadi itu sudah kepercayaan kita kepada
mereka dan menurut saya, kita tidak punya hak untuk
mengganti misi, karena itu tidak ada usulan diusulkan oleh dari
klasis. Ya, maaf usulan amandemen, ADRT ada, itu di pasal
berapa? Halaman 48. Ohh iya di situ walau pun kita memang
sudah ada tapi kita di sini sudah mengirimkan perwakilan kita
ke sana, ya. Jadi dan menurut saya, saya setuju dengan klasis
Kota Palopo misi kita ini masih relevan yang harus diperbaharui itu adalah kurikulum
kita, bagaimana mau memaparkan menjalankan PPGT ini mau ke mana. Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Silahkan, berikutnya!
A.139 - Paulus Pongdatu (Klasis Tikala)
A.139, senada yang diumumkan oleh teman tadi bahwa memang masih sangat relevan
misi kader siap utus. Kemudian memang benar bahwa pertanyaan kita di sini: Apakah
memang ini ada usulan di amandemen mengenai misi ini? Saya kira sampai saat ini
belum ada, belum jadi. Oleh karena itu saya kira masih sangat relevan, untuk itu tidak
ada tinjauan perubahan di sini Pak, sepertinya tidak ada, ya.
-401-
-402-
Yang persoalan bahwa hasil dari PANSUS nantinya itu kemudian tinggal kemudian
disahkan di paripurna ini. Silahkan Seko!
A.072 - Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th. (Klasis Seko Lemo)
Jadi memang yang mau disampaikan di situ oleh teman adalah amandemen tentang
misi 5 tahun ini, itu barangkali yang dimaksud, tapi kalau kita mau berbicara soal
amandemen misi yang ada di ADRT, saya pikir ini tidak nyambung, tapi bolehkah
teman-teman melihat Garis-garis Besar Program Pengembangan PPGT 2013-2016, dan
itu yang dikatakan, misinya adalah Kader Siap Utus, jangan sampai kita, membuat hal
ini seolah sama, benar yang dikatakan oleh ketua PPGT, demisioner saya pikir, saya
sepakat bahwa apa yang disampaikan sebagai misi 5 tahunan ini, itu adalah sebuah
penjabaran dari misi PPGT bersaksi, bersekutu dan melayani, jadi saya pikir sekali lagi,
kalau kita masih kembali lagi ke sana misi kita masih relevan apa dasarnya, kemarin kita
bertanya, kita sudah berjalan dari Samarinda sampai ke Seriti ini, 5 tahun dengan misi
Kader Siap Utus setelah kita semua evaluasi dikatakan oleh ketua PPGT demisioner
dalam laporan pertanggungjawaban dan tanggapan atas, pemandangan umum itu
dengan berbesar hati, betul kita belum punya patron atau indicator, bahwa inilah
namanya Kader Siap Utus dan saat ini teman-teman kita sudah punya indicator itu,
kurikulum yang kemarin kita bahas itu akan menjadi indicator kita 5 tahun ke depan,
mengatakan kita sekarang sudah punya alat ukur kita ini kader siap utus, jadi saya
piker, saya kembali bahwa yang dimaksud misi yang teman dari Mandandan itu minta
untuk di amandemen adalah misi kita untuk 5 tahun ke depan bukan ADRT. Terima
kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, Madandan, silahkan!
A.263 - Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Ya, mohon maaf mungkin teman-teman tidak tangkap yang saya maksud, karena
masalah ini saya kira sudah acc tadi, ya, bilang bahwasanya misi ini masih relevan saya
kira sudah setuju semua ya, ya, saya tidak membahas tentang itu, ya, teman-teman
tolong tangkap, saya tidak membahas masih relevan atau tidak relevan lagi, ya toch?
Ini masih sesi berikutnya, ya, Begini yang saya masalahkan itu bagaimana logikanya kita
memecahkan masalah ini, kenapa? Karena BAB 3 itu judulnya, visi dan misi PPGT,
seperti itu, kan? Makanya saya tanyakan, mana lebih tinggi kedudukannya? Tadi
makanya saya katakan kita berlandaskan ADRT memutuskan GBPP atau ADRT itu
diputuskan sesuai GBPP atau ADRT berdiri sendiri, GBPP berdiri sendiri, itu poin saya,
mengerti? Ya, ya?
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, Silahkan penjelasan!
Penasehat - Pdt. Yusuf Paliling, S.Th
Silahkan buka Anggaran Dasar yang tidak diamandemen pasal 15 di halaman 132,
tingkat keputusan organisasi pertama Tata Gereja Anggaran Dasar, Anggaran RT
keputusan Kongres, RPP, Pengurus Pusat dan seterusnya ke bawah keputusan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan keputusan yang lebih tinggi. Saya kira
itu jawabannya, dengan demikian visi dan misi dalam GBPP mengikuti visi dan misi dari
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, saya kira sudah jelas tentang itu, atau masih ada yang beri tanggapan?
-403Notulensi KSK XIII PPGT
-404-
Begini maksudnya, kalau kita bahasakan bahwasanya ADRT yang ada di GBPP itu untuk
pegangan periode ke depan ADRT juga begitu kenapa karena ADRT hanya bisa
diamandemen di Kongres, toh? Pengurus juga hanya bisa dibentuk di Kongres, ya, jadi
kalau misalnya Kongres tahun depan itu ternyata amandemen, ADRT tentang visi dan
misi diamandemen lagi berarti visi dan misi kita jalankan sekarang ini cuman untuk
periode kepengurusan ini, saya kira seperti itu, ya. Selanjutnya kalau memang
dilegalkan untuk memiliki 2 misi dalam 2 dokumen yang berbeda, kalau di PPGT itu
dilegalkan, saya kira tidak ada lagi masalah, tapi setahu saya visi dan misi suatu
organisasi itu adalah visi misi yang tercantum dalam ADRT, tidak visi misi lain, selain itu
seperti itu, ya? Jadi semua itu bergantung pada visi misi ADRT, landasan pemikiran kita
landasan undang-undang kita itu ADRT, ya? Seperti itu, jadi kalau memang di PPGT
ternyata dilegalkan tentang memiliki 2 misi dalam 2 dokumen yang berbeda dilegalkan.
Ya, saya kira tidak ada masalah, ya, seperti itu.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, silahkan Fery Hendra,
Feri Hendra, S.Th. (Sekretaris Persidangan)
Ya, C.005 Fery. Pertama, di visi misi kita di ADRT kita, itu
adalah visi lembaga, di dalam sini adalah visi per-periode, kalau
di Gereja Toraja dulu ada perubahan pembaharuan diri,
kemudian naik lagi pada mengasihi dalam perbuatan dan
dalam kebenaran, itu visi yang kemudian tercapai. Nah,
menurut saya visi dan misi yang ada dalam GBPP adalah visi
antara untuk mencapai antara visi lembaga yang ada dalam
ADRT itu, sehingga tidak perlu dibedakan. Jadi maksud saya ini
sudah jelas sekali, ini sudah dari periode ke periode, visi antara
ini dalam GBPP itu ingin mencapai visi yang ada dalam visi
lembaga kita yang ada di ADRT. Saya kira lanjutkan saja, masih
banyak lagi yang akan kita bahas, ini baru bab ke 3, baru 1 dokumen sampai setengah
tiga hari ini dan panitia sudah memberikan informasi bahwa ada berapa hal yang perlu
dikomunikasikan, selanjutnya tentang waktu yang sangat molor ini, terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, terima kasih. Jadi kita lanjutkan saja tentang visi dan misi ini ya menurut penjelasan
dari Mantan Sekum bahwa berbeda visi lembaga. Jadi visi, periode ini untuk
mewujudkan visi, lembaga. Kita bisa mengerti, kita bisa menerima itu. Setuju dengan
itu? (peserta Setuju) Silahkan!
Penasehat - Pdt. Yusuf Paliling, S.Th (Ketum PP.PPGT Demisioner)
Tidak mengubah keputusan. Memang ini perlu jelas karena jangan sampai ada
kebingungan, karena interprestasi yang berbeda, seperti dari Madandan tadi, saya kira
kita sudah tiba pada sebuah pemahaman bersama bahwa visi Anggaran Dasar itu
adalah visi PPGT yang diharapkan selama PPGT itu ada dalam hakekatnya sebagai
gereja lalu kemudian visi yang ada dalam ADRT itulah yang kemudian terus menerus
yang digumuli penjabarannya melalui visi per-periode yang dirumuskan dalam GBPP,
sehingga memang di sini harus jelas ada tambahkan redaksi barangkali di situ, di poin
halaman 79, misi PPGT merupakan tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai misi.
Bisa ditambahkan di situ bahwa dalam rangka pencapaian dan penjabaran misi PPGT
sebagaimana yang termasuk dalam Anggaran Dasar, bersaksi, bersekutu, melayani
maka melalui GBPP ini ditetapkanlah misi periode 2013, 2013 kader siap utus dan
Notulensi KSK XIII PPGT
-405-
seterusnya, saya kira itu bisa ditambahkan redaksinya supaya memang jelas dan jangan
ada lagi interpretasinya bahwa seolah-olah ada 2 misi yang berbeda. Terima kasih nanti
dibantu redaksi kalimatnya.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, kita sepakati dengan itu, hal yang disampaikan oleh penasehat. (peserta Setuju).
Kita masuk pada bab berikutnya, ya, Luwu!
A.116 - Marnolinus Ledon, S.Pd. (Klasis Luwu)
Terima kasih majelis pimpinan, A.116. Masih di sekitaran bab 3, ini saya tidak melihat
dalam penjelasan keragaman permasalahan yang kemudian direfleksikan oleh
pengurus dalam GBPP ini dalam 2 arah pembenahan, entah itu nanti dilihat dalam
kacamata eksternal atau internal PPGT mengenai banyaknya pengangguran. Saya mau
katakan bahwa ketika PPGT berbicara mengenai kader siap utus tentu saya mau
mengatakan bahwa kader siap utus yang mampu terampil. Berarti kesimpulannya, kita
akan berbicara mengenai Rule Entrepreunersiv, penciptaan seorang kader yang mampu
menciptakan, atau menjadi wirausaha baru menciptakan dunia usaha, kenapa?
Persoalannya seperti ini, kebijakan pemerintah untuk menghentikan penerimaan PNS
berdampak pada banyaknya pengangguran, artinya apa? Dituntut bagi semua lembaga
kepemudaan termasuk PPGT tidak menutup mata pada persoalan ini, sehingga pada
kemudian dari kader siap utus ini tentu perlu mempertimbangkan bagaimana PPGT
kemudian akan menciptakan sebuah pengusaha muda, saya kira ini menjadi persoalan,
permasalahan yang mesti juga harus dirumuskan oleh GBPP ini dalam arah
pembenahannya entah itu nanti itu kemudian akan dilihat dari kacamata eksternal atau
dari kacamata internal PPGT itu sendiri. Saya pikir ini sangat substansi, saya pikir ini
sangat substansi. Terima kasih untuk sementara.
-406-
Pokok Bahasan 2 :
-407-
-408-
-409-
-410-
terlaksana, makanya yang muncul kemarin hanya seruan-seruan sosial tidak ada
tindakan nyata. Terima kasih.
Pokok Bahasan 4 :
-412-
ancaman yang dirasa perlu di klasis tertentu atau di jemaat tertentu itu bisa
ditambahakan di situ. Saya kira ini yang penting saya mau sampaikan. Terima kasih
kepada saudara-saudara yang sudah menerapkan dan menjabarkan GBPP selama ini
tetapi sekiranya kongres ini mengambil sebuah kesepakatan bahwa GBPP ini harus
menjadi dokumen dalam Konperensi Klasis dan rapat-rapat anggota. Malah sangat
menyedihkan sekali di beberapa jemaat, rapat anggota itu dilaksanakan sama sekali
tidak taat kepada aturan, ada yang 5 tahun, 4 tahun baru rapat anggota. Rapat
anggotanya apa? Hanya laporan keuangan dan memilih pengurus, tiada laporan
pertanggung jawaban, apalagi penjabaran GBPP visi misi dan sebagainya. Ini penting
sekali saudara-saudara, untuk itulah kita ada di sini supaya kita belajar dan kita kembali
untuk menerapkannya bersama. Kurre sumanga.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, saya kira itu penjelasan dari bab 6 penutup. Ada dari Madandan
A.263- Ryo Dua Lembang. (Klasis Madandan)
Terima kasih untuk kesekian kalinya, A.263. Begini, merespon apa yang disampaikan
oleh Penasehat tadi terkait dengan poin 3 di bawah sini bahwa penerjemahan di
tingkat di klasis ini diterapkan dan membuka kemungkinan yang luas bagi perumusan
bagi perumusannya. Jadi, membaca ini saya jadi sedikit kuatir jangan sampai yang
terjadi di tingkat Klasis dan Jemaat malah akan melenceng dari tujuan kita walaupun
kalau kita kembali pada poin 1 bahwa misi, visi, misi harus tetap seperti ini. Jadi ini
mungkin, rekomendasi yang terlambat, usulan yang terlambat untuk rekan-rekan nanti
yang akan merumuskan ini bahwa kalau bisa ini diselesaikan secepatnya sesuai dengan
perubahan-perubahan yang kita bahas dari tadi, diselesaikan secepatnya dan
secepatnya disosialisasikan ke klasis-klasis supaya kita terapkan ke periode di
kepengurusan kita ke depan, seperti kami di klasis Madandan bulan Desember ini kami
akan konperensi klasis. Kami upayakan untuk mebahas ini di GBPP, di Konperklas, tapi,
kembali lagi tidak mungkin kami bahas kalau kami tidak tahu kalau apa yang akan kami
bahas, seperti itu, kan? Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya, jadi saya kira itu menjadi catatan bagi panitia supaya kemudian secepatnya
menerbitkan hasil keputusan ini sehingga kalau bisa itu sebelum rapat kerja di tingkat
klasis dan jemaat. Ya, panitia tolong itu dicatat dan menjadi catatan penting. Kita buka
halaman 86. Masih ada? Tentang? Ya, silahkan!
A.050 - Prop. Yulianus Tandisau, S.Th (Klasis Seriti)
Klasis Seriti. Ini juga bagian dari rekomendasi, karena ini sangat penting untuk
menjawab poin ke-3. Bagaimana supaya GBPP ini menjadi kerinduan dan menjadi
sebuah, saya bahasakan di sini sebagai oase di tengah-tengah kehausan organisasi.
Bagaimana supaya menjadi subuah bahan bacaan yang dirindukan setiap warga PPGT?
Jadi caranya bagaimana supaya ini menjadi, dengan cara membuatnya menjadi sesuatu
yang sesederhana mungkin. Mungkin salah satu yang menjadikannya tidak dirindukan
karena yang di dalamnya terdapat banyak istilah-istilah yang membuat kita semakin
jenuh dan semakin malas untuk membacanya. Jadi ini pertimbangan kepada
rekomendasi kepada tim penyelaras supaya sederhanakan sesederhana mungkin,
karena bukankah sebagian Gereja Toraja adalah berada di pelosok. Itu menjadi
pertimbangan untuk rekomendasi kepada penyeleras kalau perlu libatkan seorang
guru bahasa untuk membahasakan sesederhana mungkin. Bukankankah bukunya
Andar Ismail diminati? Karena bahasanya sederhana. Bolehkah itu menjadi
Notulensi KSK XIII PPGT
-413-
pertimbangan kepada tim penyelaras nantinya, kalau perlu undang salah seorang guru
bahasa untuk menyederhanakan. Ditambah lagi, yang ke-2, adalah ini akan menjadi
dokumen yang resmi nanti, yang di dalamnya buda bangpa tu kata yang tidak, tidak,
tidak pada penggunaan kata yang benar, penggunaan tanda petik. Bagi saya bukan
berarti kita apa.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Ya saya kira maksudnya sudah bisa di tangkap.
A.050 - Prop. Yulianus Tandisau, S.Th (Klasis Seriti)
Ya, 2 poin itu pak, mohon dicatat untuk menjadi pertimbangan.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Iya
A.050 - Prop. Yulianus Tandisau, S.Th (Klasis Seriti)
Untuk menjawab poin ke 3. Terima kasih.
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Itu akan menjadi rekomendasi tolong sekretaris pimpinan, itu dicatat. Ya, saya kira itu
menjadi catatan penting sama dengan yang dari Madandan tadi. Ya, kita lihat dulu
bahagian 2 catatan penugasan di halaman 86, ini ada. Bisakah ini kita pindahkan pada
dokumen K-11 tentang penugasan dan rekomendasi kongres? Kita bahas di situ karena
ini saya lihat adalah penugasan dan hubungannya dengan di depan agak sepertinya
tidak punya hubungan. Kita sepakat seperti itu? Kita pindahkan ke dokumen K-11
tentang penugasan dan rekomendasi Kongres 13. Setuju? Setuju? (peserta Setuju).
Ya, loyo, karena loyo, ya loyo juga palunya. Tolong dibuka konsiderannya. Ya, silahkan
Bung Fery!
Fery Hendra Sekretaris Fungsional
Ya, hanya hal teknis, karena GBPP ini berhubungan dengan ADRT soal periodik apakah
3 tahun, 4 tahun atau 5 tahun. Jadi menurut saya jangan dulu dibuatkan, bacakan
konsideran keputusannya, tapi lakukan saja keputusan sela bahwa kita telah
menyelesaikan ini, nanti setelah Panitia Khusus datang, ditetapkan, maka kita tetapkan
juga ini karena akan berhubungan dengan 2013, 2016-kah atau 2013 atau 2018?
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Oke sudah diterima maksudnya itu.
Fery Hendra Sekretaris Fungsional
Seperti itu,
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Kita sepakat dengan itu. Setuju? Setuju? (peserta setuju sambil pimpinan sidang ketuk
palu)
Pimpinan Sidang - Josep Juliaser Jusuf, SH
Selanjutnya kita masuk kepada dokumen pada Penugasan dan Rekomendasi Kongres
ke-13. Dan untuk itu palu sidang kami serahkan kepada pimpinan sidang yang tercantik
di antara kami berempat.
Catatan akhir :
Sidang Pembahasan GBPP telah selesai dan dilanjutkan pada pembahasan Penugasan dan Rekomendasi.
Notulensi KSK XIII PPGT
-414-
SIDANG PARIPURNA VI
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
Pimpinan Sidang
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 2
Editor
:
:
:
Catatan awal
Sidang dimulai setelah sidang paripurna pembahasan GBPP dan dimulai pada pukul
17.20.
Pokok Bahasan :
-415-
PPGT. Untuk dibahas dalam rapat kerja pertama PPGT. Silahkan! Ada yang mau
mengomentari pasal 1? Setuju ya? Oh silahkan Madandan!
A.263- Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Ya, begini terima kasih A.263 Klasis Madandan. Ini kebetulan jadi usulnya kami kenapa
kami usulkan ini? Karena landasan pemikiran kami bahwa untuk menentukan kelas
sebuah klasis, itu pasti ada landasan untuk mengacuh yang kita jadikan sebagai
acuan,ya kan? Nah, sebenarnya kami minta penjelasan lebih lanjut tentang landasanlandasan itu. Kenapa kemudian diturunkan? Kenapa kemudian dinaikan? Tanpa apalagi
kasusnya kemarin itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ya, poinnya seperti itu. Jadi
kalau kita mau eee rekomendasikan itu ke rapat kerja, bisa tidak apa yang saya
sampaikan sekarang ini sampai ke rapat kerja? Maksudnya tolong ditetapkan landasan
pengklasifikasiannya! Seperti itu mungkin dari saya. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, saya kira jelas, itu akan menjadi tugas dalam Raker pertama. Setuju? (Peserta
Setuju)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya Makassar, kemudian Masamba.
A.448 Henryawan Permana (Klasis Makassar)
Ya, terima kasih. A.448. Mungkin bisa seperti begini, jadi untuk usul pembagian kelas
nanti yang akan ditetapkan nanti di rapat kerja. Bisakah ini menjadi catatan jika temanteman menyetujui bahwa pembagian kelas itu berdasarkan realisasi anggaran belanja
dari setiap klasis? Jadi, akan ketahuan. Bagaimana klasis yang pertumbuhannya
semakin besar? Ya, otomatis itu akan di kelas A, kalau mungkin hanya satu, dua yang
di kelas A, ya itukan kita bisa eee ikutkan berdasarkan realisasi dari anggaran dari
setiap klasis. Ya, supaya tidak ada lagi bahwa eee batasan-batasan yang ada. Ya,
mungkin itu dari saya. Sekian dan terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Kode id.
A.448 Henryawan Permana (Klasis Makassar)
448 Makassar
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya silahkan! Terima kasih usulnya dari Makassar. Masamba!
A.027 Mazmur Mada (Klasis Masamba)
Ya dari Masamba 207. E terima kasih. Sesuai dengan penugasan dan rekomendasi
Kongres XIII pasal 1, inilah yang kami tunggu-tunggu dan bagaimana nantinya setelah
kita masuk ke dalam pembahasan usul? Dan memang ini sudah lama. Kami meminta
untuk dipertimbangkan khususnya, ya kami di klasis Masamba. Ya, banyak sekali yang
akan kami sampaikan. Tapi, nantilah ketika masuk pembahasan usul. Jadi ini kami
sangat setuju untuk dituangkan ke dalamnya itu. Saya kira itu saja. Terima kasih
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, saya kira kita semua setuju untuk hal ini, tinggal kerja sama yang baik dari semua
klasis pada rapat kerja pertama untuk membawa, membahas kriteria dan apa? Ya saya
kira kita semua setuju.
Notulensi KSK XIII PPGT
-416-
Peserta
Setuju
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Lanjut pasal 2 ya? Klasis Balusu.
A.168 Yusuf Afryaka Silamba' (Klasis Balusu)
Ya, terima kasih A.168, untuk tidak merubah keputusan cuma redaksi katanya kata di
bawah situ bahwa membuat perubahan kelas klasis dan jemaat. Saya kira yang kita
rubah hanya klasis, karena jemaat itu, perubahan kelas di jemaat itu ditentukan di
klasis. Jadi, yang jemaatnya itu dihapus.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, saya kira sepakat untuk membuat perubahan kelas klasis. Bukan, tidak termasuk
jemaat ya. Kelas klasis. Sepakat? Nonongan Salu, silahkan!
A.256. Michael Kendek (Klasis Nonongan Salu)
Ya e makasih A.256. eee menurut saya di pasal 1 ini, kata membuat disitu karena ini
akan menjadi bahan
di rapat kerja pertama. Bisakah disitu untuk membahas perubahan? Karena ini akan
menjadi bahan di rapat kerja, saya rasa kata yang tepat disitu adalah di kata yang
membuat disitu adalah membahas, menurut saya itu saja. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Membahas perubahan kelas klasis dari Nonongan Salu. Setuju? Saya kira tidak ada
perubahan yang. Setuju Kita lanjut pasal-2? (palu diketuk satu kali)
-417-
-418-
-419-
-420-
-421-
-422-
(peserta tepuk tangan). Bukan soal memberi uang bung. Kita semua rindu untuk
bagaimana menyelesaikan gedung itu? Tetapi bukan seperti ini caranya. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, saya pikir kita lanjut ke pasal yang ke-3 (peserta teriak huhhuhuuh)
NN - Klasis Makale Utara.
Ya terima kasih. Yang pertama saya mau sampaikan bahwa gedung Van de Loostrecht
adalah rumah kita. Siapa yang mau membangun kalau bukan kita? Jadi, kenapa kami
angkat tangan tadi? Maksudnya begini, kita lihat kondisi, kita di ruangan hanya
sebagian, ada yang pergi. Kalau boleh, kita jalankan nanti malam supaya kami bisa
ambil (peserta teriak huuu) supaya kami bisa membawa, kalau pulang mandi bawa
uang. Siapa tahu kami bawa uang Rp. 50.000 atau Rp. 100.000? Dari pada cuma
dikasihkan Rp. 10.000 (peserta tepuk yangan sambil teriak) Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya Terakhir Palopo.
A.088 Yan Samma (Klasis Palopo)
Ya terima kasih majelis pimpinan sidang yang terhormat. Sama penjelasannya dari
Klasis Palopo, dari teman kita di belakang dari depan. Persoalan yang pertama, bukan
masalah kita tidak mau memberi uang dengan nominal Rp. 1000. Tetapi penjelasan
sudah dijelaskan tadi. Dan yang kedua, yang kedua adalah bisakah tolong majelis
pimpinan sidang yang terhormat, yaa jangan ciut nyalinya ketika ditolak atau apa
jangan langsung next kita di pasal ke-3. Tolong ada palu sidang, atau minimal tegas
sedikit majelis pimpinan sidang, artinya majelis pimpinan sidang adalah polisi yang
mengatur dalam tanda kutip yaa, mengatur lalu lintas dalam persidangan. Tolong
jangan ciut, tolong juga yang disamping kirinya saudara saya. Ya minta maaf kalau saya
sebut namanya dengan hormat saudara Aldri bisa dibantu barangkali. Terima kasih
banyak supaya tidak rancu ini, terima kasih. (peserta tepuk tangan)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Ya saya kira di pasal 2 poin tambahan sudah. Interupsi apa ini Kota
Palopo?
A.096 Hardias Jarid, S.Pd.K. (Kota Palopo)
Ya terima kasih. A.096. Ya pertama pimpinan sidang mohon diperhatikan juga area di
sini! Tadi banyak yang mengangkat papan, tapi karena hanya perhatiannya ke sana, ya
jadi di sini tidak diberi kesempatan, itu yang pertama. Yang kedua, tadi itu saya merasa
sakit hati (peserta teriak hohhohooh). Ya ini serius, yaa jangan menghakimi orang
dengan hal-hal rohani. Ya jangan sampai kita di sini adalah Farisi-Farisi baru. Ya kita
menghakimi orang-orang dengan hal-hal rohani. Ya jadi sama dengan usul teman yang
di depan yang lebih bagus nantinya tentang pengumpulan persembahan itu. Ya terima
kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih. Saya akan lebih memperhatikanmu lagi. (peserta teriak sambil tepuk
tangan)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya dalam pasal 2, kita bisa lihat di atas ada penjelasan tambahan menyediakan media
group facebook dalam rangka penggalangan dana gedung pemuda Van de Loostrecht
Notulensi KSK XIII PPGT
-423-
Saya kira teknis yang lainnya bisa menjadi titipan kita kepada RAKER pertama nantinya,
pasal 2 kita setujui. Ya yang kedua, merekomendasikan kepada pengurus pusat agar
berkoordinasi dengan panitia pembangunan untuk melakukan perencanaan dan
pengawasan lebih baik. Setuju? (Peserta Setuju dan pimpinan mengetuk palu
keputusan satu kali)
-424-
karena kita mau LPJ bagaimana caranya mengakali supaya tidak ada pertanyaan dan
sebagainya, seperti itu. Ya terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya saya kira kemarin kita sudah memutusakan bahwa LPJ akan diperbaiki oleh
Pengurus Pusat, dan kemudian dari Kota Palopo mengusulkan laporan itu setiap 3
bulan.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Majelis Pimpinan Sidang
Ya mungkin butuh penjelasan. Penjelasan tambahan bahwa kita harus bedakan
informasi keuangan dan laporan keuangan. Jadi kalau yang dimaksud teman-teman
dari Palopo bahwa informasi tiap 3 bulan itu yang kita sepakati bersama. Apakah 3
bulan atau 6 bulan informasi keuangan? Nah kalau untuk laporan keuangan itu
berkaitan dengan jadwal verifikasi. Saya dapat informasi dari mantan Sekum, bahwa
verifikasi di tingkat pusat dilaksanakan tiap 6 bulan sekali. Jadi mungkin kita bedakan.
Jadi informasi informasi masalah keuangan entah kita sepakati 6 bulanatau 3 bulan
tergantung flor dan untuk laporan keuangan pastinya hanya bisa setelah verifikasi 6
bulan, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, yang mana kita mau sepakati 6 bulan atau 3 bulan? Ya silahkan Madandan!
Klasis Madandan
Oke terima kasih. Jadi begini, kalau kita sesuai dengan informasi yang kita dapatkan
bahwa verifikasi itu dilakukan 6 bulan sekali. Maka akan mubasir apabilah kita
paksakan informasi yang kita dapatkan itu 3 bulan sekali. Kenapa? Karena belum tentu
yang kita dapatkan itu benar. Seperti itu, toh karena belum diverifikasi. Ya jadi kalau
usulan dari saya ikuti dengan verifikasi. Setelah diverifikasi langsung diinformasikan.
Sekian terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya mengikuti jadwal verifikasi 6 bulan sekali. Bagaimana? (Peserta Setuju) Ya, Klasis
Bone!
A.475. Adol Fina Soy, SE (Klasis Bone)
Ya terima kasih pimpinan sidang A.475. Ya saya sangat setuju dengan pasal 3 ini di
poin nomor 2, itu masalah informasi untuk laporan apa ya? Untuk masalah tunggakantunggakan 3 bulan karena supaya kami dari klasis bisa menginformasi ke jemaat-jemaat
tentang tunggakan-tunggakannya. Karena kalau 6 bulan bisa saja tambah hari, tambah
bulan- tambah bulan bertumpu-tumpu. Jadi pada saat 6 bulan dikasih target bisa saja 1
tahun baru bisa membayar, gitu kan? Terus ke 2, e ke depannya usul saya untuk
pengurus yang baru nanti, yang terpilih jadi bendahara. Tolong lebih bendaharanya
proaktif, maksudnya lebih aktif itu masalah-masalah tunggakan-tunggakan yang ke
klasis. Karena setahu saya 5 tahun yang kemarin pengurus ini yang lebih proaktif itu
Sekum (peserta teriak sambil tepuk tangan) tentang masalah informasi keuangan, itu.
Ya jadi tolong yang pengurus yang terpilih nanti untuk depannya yang terpilih sebagai
bendahara tolong diaktifkan. Bukan, maksudnya lebih aktiflah. Lebih aktif masalah
laporan keuangan. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya kita bersyukur punya sekum yang aktif. Ya jadi kita sepakat untuk informasi
penerimaan dana-dana berikut tunggakan dikirim ke pengurus klasis atau BPK dan
Notulensi KSK XIII PPGT
-425-
Pengurus Jemaat BPM setiap 6 bulan sekali, pada poin 2. Ya yang paling belakang, Kota
Palopo.
A.093. Aditya, S.AN. ( Klasis Kota Palopo)
Ya A.093 atas nama Aditya Klasis Palopo. Saya mendukung teman kami dari Bone. Ya
menawarkan 3 bulan sekali untuk informasi keuangan. Ini untuk memaksimalkan
bagaimana teman-teman di klasis, di jemaat untuk membayar tunggakan atau target
atau iuran di tingkat pusat. Karena jangan sampai nanti, yaa awal semester itu tidak
ada lagi yang membayar kemudiaan diverifikasi. Ya banyak tunggakan yang didapatkan
oleh verifikasi. Jadi, harapan kita adalah untuk informasi. Ini hanya Informasi awal, itu
dilaporkan selama 3 bulan dulu, kemudian ditindak lanjuti oleh klasis, kemudian yaa
pujih Tuhan kalau ada yang membayar, kemudian diverifikasi. Ya dilihat lagi nanti e
laporan keuangan. Adakah temuan atau tidak ada? Kemudian untuk dilaporkan ke kirim
ke BPK, ya saya kira ini tidak penting. Kalau kami, kita kirim saja langsung ke. Laporan
keuangan ini ke masing-masing pengurus klasis. Kecuali, ada klasis yang bermasalah
yaa itu di laporkan ke BPK atau BPM. Sekian dan terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih. Informasi keuangannya setiap 3 bulan dan laporan keuangan setiap 6
bulan setelah diverifikasi. Silahkan penasehat!
C.001 - Yusuf Paliling, S.Th Penasehat (PP.PPGT Demisioner)
Ya ini pengalaman saya selama 5 tahun terakhir. Di dalam gambaran umum perjalanan
organisasi di dalam pelaporan kami, memang. Waktu saya terpilih di samarinda mimpi
yalah bahwa muda-mudahan 5 tahun ke depan dana tidak akan menjadi soal lagi sebab
ada komitmen yang luar biasa di Samarinda sebagai Kongres pembaharuan. Tapi
ternyata, seperti itu adanya. Tetapi kami bersyukur bahwa ada kemajuan-kemajuan.
Menyangkut yang disampaikan oleh Palopo. Mari kita berfikir bahwa kalau misalnya
memang dikatakan laporan keuangan, informasi keuangan di sampaikan hanya lewat
website mungkin itu bisa. Tetapi kalau eee mau dikirim ke jemaat-jemaat itu saya
khawatir justru biaya kirim akan lebih banyak dari pada biaya iuran yang masuk,itu
khawatirnya. Sehingga pengurus pusat akan kebingungan. Maksud saya mari kita
memutuskan yang memang sanggup untuk dilakukan. Ke depan ini, kalau wacana yang
berkembang di Kongres ini diterima, bahwa kita akan meminta BPS untuk memberikan
kepada kita, kepada pengurus pusat untuk memberikan kepada kita 1 orang tenaga
staf. Maka yang dikuatirkan Bone dan pelaporan-pelaporan keuangan mudah-mudahan
Insya Allah tidak akan menjadi persoalan lagi. Karena memang ada tenaga khusus yang
bertugas untuk itu. Yanna aku ke lako-lako te seng mira tae ladi reken, seng mira tae ladi
laporkan. Kalau itu kita terima wacana yang sedang berkembang. Tapi ini tidak
bermaksud untuk mempengaruhi opini teman-teman untuk dalam mengambil
keputusan dalam dokumen-dokumen berikutnya. Jadi kalau memang informasi
keuangan lewat website saya setuju, tapi kalau laporan keuangan itu yang langsung
dikirim karena itu akan menjadi pelaporan di jemaat-jemaat. Mengapa perlu
ditembuskan kepada BPM dan BPK? Supaya ada mitra kerja, supaya BPK juga memberi
eee pertimbangan bakan mungkin BPK mengambil langkah-langkah bersama dengan
pengurus klasis, BPM mengambil langkah-langkah bersama pengurus jemaat untuk
mengatasi tunggakan dan ini yang harus diharapkan, ini yang harus terjadi, supaya
PPGT itu bukan hanya diurus oleh PPGT, tapi juga menjadi tanggung jawab Majelis
Gereja, Badan Pekerja Majelis pada lingkup masing-masing. Itu saya kira, jadi menurut
saya itu jangan dikeluarkan itu tembusan kepada BPM dan BPK, itu sangat penting.
Notulensi KSK XIII PPGT
-426-
Sedangkan ditembuskan tae na posarai, apa pole kennang tae pissam mi, nakua
pisammmi urusan mi kamu. Ya terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya kami tawarkan informasi keuangan, ya setiap 3 bulan dan yang dikirim ke jemaat
adalah laporan keuangan setiap 6 bulan. Ya silahkan Seko Lemo!
NN - Seko Lemo
Terima kasih. Saya pikir persoalan informasi keuangan, kecuali Seko. Saya kira temanteman bisa mengaksesnya di website 3 bulan sekali itu berarti 4 kali dalam setahunnya.
Kali ke-4 teman-teman akan mendapatkannya di rapat kerja. Kecuali kita sepakat
bahwa rapat kerja 2 kali, ee 1 kali dalam 2 setahun mungkin berapa kali, kecuali Seko.
Tapi yakinlah teman-teman Seko juga sudah ada banyak teman-teman kita yang bisa
mengaksesnya. (peserta tepuk tangan). Yaa jadi saya kira usul kongkrit adalah informasi
penerimaan dana-dana berikut tunggakan-tunggakan dikirim ke pengurus klasis BPK
dan pengurus jemaat BPM setiap 3 bulan melalui website titik.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih Seko Lemo. Saya pikir laporan keuangan yang setiap 6 bulan tetap
perlu kita, tetap perlu dikirim ke klasis dan jemaat. Ya silahkan!
A.072 - Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Seko Lemo)
Saya pikir, saya tadi bilang bahwa teman-teman akan mendapatkan Hard copynya pada
saat rapat kerja, jadi teman-teman yang bisa mengakses itu di website sudah akan tahu
paling tidak merekalah yang akan menginformasikan kepada teman-teman di jemaat
atau langsung jemaat yang tahu. Yakinlah, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, bagaimana dengan usulan dari Seko Lemo? Kita setuju dari usulan Seko Lemo? Ya
Palopo, silahkan!
A.088 - Yan Samma ( Klasis Palopo)
Terima kasih A.088. Klasis Palopo, Yan Samma. Jadi bolehkah usul kongkrit? Langsung
pada poin pasal 3, poin 2. Hampir sama seperti saudara kami Codet. Maaf dari Klasis
dari Kota Palopo, Aditya. Informasi penerimaan dana-dana berikut tunggakantunggakan yang dikirim ke Pengurus Klasis atau BPK setiap 6 bulan, baik melalui
website maupun dokumen yang dikirim langsung ke klasis. Jadi usul kongkrit, pengurus
jemaat atau Badan Pekerja Majelis, dalam hal ini jemaat itu dihilangkan. Persoalannya
adalah kalau dari atas langsung ke klasis. Apa baang mo lanajama tabe siamo, apa bang
mo lana jama pengurus klasis ke yatoo pengurus langsung la lako ke klasis, maaf
jemaat? Artinya kita menganut sistem presbiterial sinodal dari atas ke bawah, bahwa
ke atas artinya bahwa tae raka mi tersinggung dako kan? Itu biasa kami bicarakan
bahwasanya tae bang na hargai ki te pangurus na lako-lako bang lako jemaat, na inde ki
kita klasis, umba rakah nakua? Jadi bolehkah usul kongkritnya kita menghilangkan
pengurus jemaat, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, informasi penerimaan dana-dana berikut tunggakan-tungagakan dikirim ke
pengurus klasis BPK setiap 6 bulan, baik melalui website maupun dokumen yang
dikirim langsung ke klasis. Setuju ? (Peserta Setuju dan palu diketuk satu kali)
-427-
-428-
bahwa anggota di dalam facebook ini tidak dijamin bahwa mereka semua adalah
anggota PPGT, seperti itu. Karena keputusan rapat kerja tidak dilaksanakan
sepenuhnya. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya silahkan Kota Palopo, Palopo
A.088 - Yan Samma (Klasis Palopo)
A.088 klasis Palopo, bukan Kota Palopo Ibu. Okey lanjut, jadi tanpa mengurangi maaf
tanpa merubah keputusan. Yang pertama adalah saya ingin mengklarifikasi pernyataan
dari salah satu majelis pimpinan sidang tentang rapat kerja ke- 4 di Palopo waktu itu,
kalau tidak salah di Jemaat Elim, ee sorry di Pajalesang Pongsimpin. Nah, persoalannya
adalah saudara tadi mengatakan bahwasanya sudah keputusan bersama waktu di
Palopo, masalah kenal atau tidak kenal. Ya, saya cuma mengklarifikasi karena kita
temanan di KSU dan foto profil anda adalah 50 tahun PPGT kalau tidak salah atau maaf
sorry 100 tahun ya? Logo 100 tahun Injil Masuk Toraja. Itu hanya klarifikasi saudara
Aldri, jadi gitu ya. Okey yang kedua, bolehkah kami dari Klasis Palopo meminta
bahwasanya kalau ini memang sudah disahkan. Bolehkah yang langsung memegang
atau yang mengelolah, kalau yang kita kenal kemarin mengelolah adalah saudara Tegas
kalau tidak, saudara Tegas. Karena yang sepengetahuan saya, yang mengundang saya
masuk ke KSU adalah saudara Tegas. Bolekah nanti utusan, artinya mandat Kongres ini
untuk pengurus baru, PP baru itu lebih-lebih kredible lagi? Bukan bermaksud adalah
membatasi ruang gerak dari anggota yang katanya bukan anggota PPGT, karena kita
bersumber bahwasanya PPGT for all atau PPGT untuk semua. Persoalanya adalah apa
maksud dari PPGT untuk semua kalau seperti itu? Barangkali sederhana simple saja,
kalau nanti adminnya melihat ada teman-teman atau ada anggota grup yang sembrono
misalkan atau yang tidak apa namanya, yang melenceng dari etika dalam berbicara
atau penulisan barangkali bisa dihapus. Tekanannya mungkin seperti itu. Terima kasih
majelis pimpinan sidang.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, saya kira penjelasan yang bagus untuk kita semua. Ya tidak ada lagi masalah pasal 4
Grup Kader Siap Utus, tidak merubah keputusan. Kota Palopo.
NN - Klasis Kota Palopo.
Ya ini masalah konsistensi kita di Grup KSU yang memiliki identitas yang benar. Kira-kira
solusi yang mau ditawarkan seperti apa? Saya pikir inilah kelemahannya di dunia maya.
Kalau kita mau identitas yang jelas, mau seperti apa? identitas yang mana? Yang
bagaimana maksudnya? Bagaimana saya bisa membuktikan dianu kalau saya adalah
kader PPGT? Atau yang sejenisnya? Mungkin begitu. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, silahkan Balusu!
A.168 - Yusuf Afryaka Silamba' ( Klasis Balusu)
Ya terima kasih, A.168. masa grup, kalau di facebook saya mungkin ada 100 grup yang
sudah add saya. Yang jadi masalah tentang grup adalah tergantung dari adminnya.
Siapa adminnya? Ya itu yang harus jelas, karena kapan admin itu tidak beres maka
pasti grup tidak beres. Itu harus diperjelas. Siapa adminnya nanti? Kemudian admin itu
mungkin 1-2 orang, 1, 2 atau 3 orang yang akan berdiskusi tentang apa yang
dibicarakan dalam grup tersebut. Itu yang harus diperhatikan dulu. Terima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-429-
malu dong. Ketahuan kumua nang tae ta bela male lako jemaat-jemaat. Atau kita malu
dong, berarti ada di antara kita, ada di jemaat, di klasis kita tidak ada pengurus dari
salah satu jemaat. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya jadi dari klasis Madandan, poin 2 ditiadakan. Poin 2. Seko Lemo.
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
A.072. poin 2, poin 3 out. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih. Bone-bone!
A.023 Yepta (Klasis Bone-bone)
Ya jadi terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada kami, ya syalom kawankawanku. A.023 dari klasis Bone-bone.
Sebenarnya sepakat pada pasal 5 ini poin
yang pertama, menugaskan pengurus pusat
untuk meningkatkan perkunjungan dan
pembinaan ke klasis-klasis. Tapi persoalanya
di sini yang perlu di tegaskan yalah e perlu
ada penjadwalan di sini, penjadwalan
pengurus pusat ke klasis. Karena yanh kami
rasakan hingga pada saat ini, hanya klasis yang tertentu saja yang dikunjungi, seperti
itu. Akhirnya banyak klasis-klasis yang terabaikan, ataukah memang pengurus klasis
yang menghubungi kepada pengurus pusat untuk datang ke klasis, itu yang harus jelas
dulu. Karena itu yang persolaan yang kami rasakan ditingkat eee klasis. Sehingga, pada
saat ini eee tidak terlalu efektif. Ya dalam perkunjungan itu. Kami paham bahwa ketika
ada perkunjungan ada transfortasi. Nah, kalau memang kendalanya disitu paling tidak
ada anggaran khusus yang ditetapkan dalam atau disepakati dalam Kongres ini,
Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya dari Bone-bone mengusulkan pengurus pusat yang terpilih membuat jadwal
perkunjungan. Saya kira itu nanti dibahas di dalam Raker. Ya silahkan Makassar,
Walenrang Timur dan Kota Palopo!
A.447 - Adrianus Sandy Kalalimbong (Klasis Makassar)
Teman-teman bisakah kita tidak kemudian memberikan tugas yang begitu berat
kepada pengurus pusat nantinya? Ini juga perkunjungan definisinya apa? Mau bikin apa
berkunjung? Kalau saya lebih kepada penekanan pembinaan atau sharing pelayaanan di
tingkat wilayah, disitulah klasis-klasis kemudian berkumpul karena kapan pengurus
pusat akan turun ke wilayah-wilayah? Itu klasis-klasis itu akan memakan waktu dan
dana, dan malongko bang oki tu klasis ke misalnyaa kita tidak bisa menanggungkan
eee dana untuk mereka untuk datang atau sebaliknya. Jadi, kedepannya bahwa
pertemuan antara pusat dan klasis-klasis itu di tingkat wilayah saja. Supaya jangan
menjadi PR begitu berat buat pengurus pusat. Jadi, apakah itu dalam bentuk
pembinaan, jadi di tingkat wilayah saja. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya Walenrang Timur lalu Kota Palopo.
Notulensi KSK XIII PPGT
-431-
-432-
hanya kepada klasis dan jemaat yang baru mekar saja yang akan dikunjungi dan
dilaksanakan pembinaan. Tetapi juga klasis dan jemaat yang macet. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya dari Rantepao kami tampung dulu. Silahkan, dari penasehat!
Pdt. Arsyaty Kabanga, M.Th - Penasehat
Terima kasih saudara-saudara, memang bisa dipahami kalau klasis-klasis merindukan
kunjungan dari pengurus pusat. Banyak hal yang perlu disampaikan, entah itu tadi eee
melalui GBPP dan juga berbagai macam pembinaan. Tapi kita juga pahami pengurus
pusat, mereka sangat terbatas di dalam hal pendanaan. Ya kalau mereka
menjadwalkan berarti mereka harus siap dana. Dan itu barangkali sangat sulit. Sejak
dari tahun 2012-2013 dalam kerja sama badan pekerja Sinode dengan pengurus pusat
OIG, sekolah minggu, PPGT, PWGT dan PKBGT ada yang dinamakan perkunujungan
terpadu BPS dengan semua pengurus pusat OIG. Dalam tahun 2012 memang
diprioriotaskan kepada klasis terpencil, dan juga 2013 ada klasis semi kota, ya tetapi
tetap ada klasis terpencil. Nah e bisakah begini? Perkunjungan untuk tahun 2014
mungkin sampai 2015 ini perkunjungan terpadu ini, tetap dilaksanakan dan eee BPS
menjadwalkan dan menyurati BPK. Jadi dalam surat BPS itu, pengurus BPK, yang
kedua pengurus OIG di semua jemaat dalam klasis tertentu, yang akan dikunjungi.
Persoalanya, bisanya hanya klasis yang datang. Bisakah adik-adik dari pengurus klasis
PPGT ini, kalau ada persuratan dari BPS karena diteruskan ke pengurus OIG klasis itu,
mengajak teman-teman pengurus jemaat untuk datang dalam perkunjuungan itu.
Memang terbatas, untuk tahun 2014 dijadwalkan 9 klasis, ini masing-masing 2 dan ada
1 diprioritaskan 3. Jadi kalau ada persuratan dari BPS nanti sampai ke pengurus OIG
diharapkan khususnya PPGT banyak-banyaklah datang, karena kami semua datang
khususnya pengurus pusat PPGT membawakan materi pembinaan. Jauh lebih bagus
kalau sebelum mereka datang, sebelum TIM ini datang , kamu menghubungi pengurus
pusat, ini yang kami butukan, bagi klasis yang akan dikunjungi. Jadi ini bisa juga di, di,
yaaa dipertegas di sini perkunjungan pengurus pusat ke klasis dalam kerja sama
dengan BPS, ini kunjungan terpadu. Ya kalau diharapkan yang kunjungan yang
dijadwalkan khusus oleh Pengurus Pusat, kasian juga mereka kalau , kecuali kalau
diundang. Ya saya dengar kalau diundang oleh klasis itu berarti tanggung jawab klasis
PPGT ini, kecuali kalau diundang. Bagaimanalah dipermulasikan pasal ini, supaya tetap
termuat, ada kunjungan terpadu dan ada kunjungan pengurus pusat. Tetapi
berdasarkan e undangan dari pengurus klasis. Itu e yang paling penting yang kami
sampaikan di sini kalau klasis dikunjungi kiranya pengurus klasis mengajak pengurus
jemaat untuk hadir dalam pembinaan itu. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih. Bisakah seperti ini teman-temanku? Kongres XIII PPGT tetap
menugaskan pengurus pusat untuk meningkatkan perkunjungan dan mekanismenya
diatur dalam rapat kerja, entah nanti itu perkunjungan terpadu atau terjadwal atau
nanti kalau mendapat undangan dari klasis. Mekanismenya diatur dalam rapat kerja.
Bisa? Setuju? Ya silahkan Luwu, klasis Luwu!
A.116 Marnolinus Ledon, S.Pd. (Klasis Luwu)
Terima kasih. oh ya sorry. Nama marnolinus, A.116. usul redaksi untuk poin ini,
menugaskan kepada PP PPGT yang terpilih melalui Kongres untuk menjadwalkan
perkunjungan ke klasis dan jemaat-jemaat dan melalui program terjadwal,
perkunjungan yang dilakukan BPS yang melibatkan PP PPGT dan serta mengadakan
Notulensi KSK XIII PPGT
-433-
-434-
-435-
-436-
PKBGT dan PWGT jadi sebaiknya berjalan bersama. Tapi karena dikatakan bahwa ini
baru kajyan, saya kira ini kita dukung ini kajyan. Ya belum merupakan satu yang pasti,
yaaa kalau dari hasil kajyan dan rencana di dalam sini akan di usulkan ke SSA 24 dan itu
pasti akan didiskusikan, saya yakin ini akan lebih matang dibicarakan dalam SSA 24
nanti. Jadi, ini kiranya hanya dipertimbangkan libatkanlah juga PWGT dengan PKBGT.
Ya karena yaa khusunya PKBGT sekarang ini masih memprihatinkan. Jadi kiranya ini
juga dilibatkan, jangan hanya Sekolah Minggu, sekali lagi jangan hanya Sekolah Minggu
dan PPGT , terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya masih ada dari pengurus pusat demisoner. Usul kongkrit, pak.
C.001 - Pdt. Yusuf Paliling, S.Th Penasehat (Mantan Ketum PP.PPGT)
Ya saya kira ini yang diharapakan dari Ketua IC, tepuk tangan dulu untuk Ketua IV
(peserta tepuk tangan). Ya ini yang kita harapkan, tetapi memang sekali lagi mengapa
baru PP SMGT dan PP PPGT? Karena ya itu dikatakan disitu usul generasi muda. Tapi
kalau PWGT, ayah dan ibu mendukung yaa itu luar biasa lagi, lebih hebat lagi. Sekali lagi
jangan curiga dulu kepada kegiatan ini, karena hanya ada disitu, adakah kemungkyanan
dikaji dulu? Sebab ini fenomena yang kami lihat, berdasarkan kenytaan. Lalu nanti
dikaji, diskusi kemudian adakah kemungkinan dimerjer? Kalau tidak, ya itu hasil
pengkajian. Saya kira ini bisa dipahami seperti itu. Kurre sumanga.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya saya kira jelas buat kita, dan saya kira kita sepakat pasal 6. Sepakat? (Peserta
Sepakat) Oh ya kita tambahkan PKBGT dan PWGT, setuju? (Palu diketuk satu kali)
pertanggung jawaban atas segala kegiatan yang telah kita lakukan bersama dan
seharusnya juga kita pengurus klasis harus memantau kegiatan apa yang terjadi. Tapi
lata pura bang moraka ke ya manna to la diposara? Nah ya sya na dibentuk too
kepanitayan artinya bertanggung jawab penuh dengan segala administrasi yang ada.
Dan itu ee saya rasa sangat membantu laporan keperiodean eee klasis. Karena kita
akan diserang kegiatan-kegiatan apa yang telah dilakukan? Apa yang eee pencapayan
sejauh mana dan sebagainya? Yang kedua, bukan berarti membatasi pemuda untuk
tidak kreatifitas, tetapi sedikit tidaknya apa bayangan bahwa apa yang mau dilaporkan,
yaaa seperti itu. Tidak apa-apa kalau misalnya nantinya ada tambahan misalyanya
kesan dan pesan dari kegiatan ini, saran dan kritik yang membangun itu tidak masalah.
Dan saya rasa ketika ada format yang kita ee pedomani, saya rasa pengurus pusat
akan memfasilitasi kita nantinya sudah akan berfikir sejauh mana apa yang kita akan
tuangkan dalam ee draf nantinya? Ya e terima kasih
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari Sillanan. Silahkan Palopo dan Madandan, lalu Kutai Kaltim!
A.088 - Yan Samma (Klasis Palopo)
Ya baik usul kongrit, kami dari klasis Palopo menolak pasal 7 tentang LPJ panitia.
Alasan kongritnya adalah LPJ laporan pertanggungjawaban panitia ini agak rancu.
Persoalannya adalah panitia banyak, tapi kepanitian apa dulu? Apakah tingkatan
klasis, jemaat atau tingkatan lebih? Persoalan utama adalah panitia dibentuk oleh
badan tertentu, dalam artian panitia yang akan nanti yang akan bertangguna jawab
melaporkan segalah bentuk baik itu kegiatan atau keuangan, ketika selesaai nantinya
tapi untuk siapa? Tentunya ada penasehat, penagungjawab kegiatan dan ketua
blablabla selanjutnya. Persoalan utamanya, maaf kalau saya berkata, minta maaf
teman-teman kalau saya bilang kata dipatimbu bang. Masa, pengurus pusat masalah
LPJ formatnya harus seragam, persoalannya dinamika klasis. Maaf saya tidak mau
mendikotomi aturan antara klasis kota dan klasisi desa. Minta maaf, tidak ada maksud
saya. Tetapi tentunya Elemen-elemennya itu berbeda. Bagaimana? Maaf, bagaimana
kalau ada klasis yang Badan Verifikasinya, eee apara sanganna jong tee eee ma anu bang
mi, pasusi bang mi te. Artinya fleksibel situational tidak harusnya. Kalau memang LPJ,
panitia itu dibuat dan diverifikasi oleh panitia, maaf, pengurus pusat its ok. Tetapi kalau
selagi laporan pertanggungjawaban misalkan sebentar lagi natal teman-teman, klasis
ataupun pengurus jemaat tentunya membentuk namanya panitia natal, ya kan? Nah
artinya apa? Masa masal format pengisian laporan untuk pertanggungjawaban yang
tentunya panita akan bertanggung jawab kepada pengurus jemaat misalkan yang
terkecil. Itu harus pake format dari pengurus pusat. Saya rasa agak rancu. Jadi usul
kongrit kami dari Klasis Palopo menolak pasal 7, tentang LPJ. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari Palopo menolak. Silahkan Madandan!
A.263 - Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Ya, terima kasih kesempatannya. A.263 klasis Madandan, ee begini sebelum kita lebih
lanjut kita membahas tentang LPJ panitia ini, saya mau minta penjelasan dari temanteman yang mengusulkan ini bahwa konsep LPJ disarankan di sini itu pada tingkatan
mana? Dia terbatas pada tingkatan pusat, klasis atau jemaat atau keseluruhan, seperti
itu yaa. Selanjutnya dengan itu saya sepakat dari teman saya dari Malili ya? Bahwa e
memang jangan kita batasi kreatifitas teman-teman di kepanitian, seperti itu. Karena
kita pilih mereka karena kita yakin mereka bisakan, seperti itu. Jadi kalaupun ini
Notulensi KSK XIII PPGT
-438-
-439-
-440-
Pasal 8: PIUTANG
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
1. Kongres XIII PPGT menegaskan ulang pemutihan piutang tidak dikenal dalam
sistem keuangan Gereja Toraja, sehingga semua piutang harus dilunasi.
2. Agar piutang tidak menjadi beban anggaran, maka piutang tidak dimasukan ke
dalam Pendapatan Anggaran untuk pembiayaan program.
Notulensi KSK XIII PPGT
-441-
-442-
-443-
-444-
-445-
maka PP atau PK atau PJ bisa mengatakan program ini tidak jalan karena tida ada
tunggakan tidak masuk. Sebab tunggakan telah membiayai pelaksanaan program. Ya
naa kalau itu tidak dimasukan di dalam pendapatan lalu kemudian, yaa tapi itu harus
dibayar. Kan yang pertama sudah jelas to, harus tetap dibayar, kalau misalnya itu
masuk berarti itu akan menjadi saldo sur plus minus, itu akan menjadi pembaiayaan
untuk tahun berikutnya, seperti itu. Susi moo to tu tata cara pengelolahan keuanga.
Cuma memang BPN kita di jemaat mungkin termasuk kita PPGT belum mengikuti
petunjuk itu. Saya kira demikian, ini menurut saya harus diterima, karena memang
sudah seperti itu yang sudah disepakati. Kita PPGT tinggal yang selama ini tinggal,
termasuk kami di pengurus pusat ya masih menggunakan anggaran berimbang selama
ini, dengan bertumpu pada dengan harapan eee tunggakan yang cukup banyak. Ya puji
Tuhan teman-teman yang memang punya ee minat besar untuk membayar tunggakan,
terima kasih dan selama 5 tahun ada ton jie 50juta. Berarti sekitar 10 juta per tahun,
tapi masih banyak itu, masih banyak itu yang di dalam LPJ. Nah bayangkan nanti kalau
pengurus pusat membuat program di tahun yang pertama dengan mengandalkan
tunggakan yang mungkin saja lebih dari 50 juta termasuk bina muda dan sebagainya,
lalu itu tidak ada yang masuk tahun 2014 maka program yang dibiayai sebesar 50 juta
tidak jalan. Saya kira demikian penjelasannya muda-mudahan ini bisa dimengerti. Jadi
tetap dibayar kalau itu masuk kas, kalau itu dibayar maka itu menjadi, menjadi itulah
system surplus minus. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari penasehat, saya kira kita sepakat dengan pasal 8 ini. Setuju?
(Peserta setuju dan palu diketuk satu kali)
-446-
-448-
pasal 9 ini kita terima bahwa pra-PRAYA ditiadakan? Setuju? (peserta teriak ada yang
bilang setuju ada yang bilang tidak setuju) Ya silahkan, pimpinan sidang!
Aldri Yanto Hendra, A.Md Majelis Pimpinan Sidang (Makassar)
Ok. Kita berilah kesempatan saudara kita, silahkan teman-teman dari Madandan
menjelaskan tanpa mengubah keputusan, silahkan! Tanpa mengubah keputusan,
silahkan sampaikan unek-uneknya, nanti dipertimbangkan pelaksanaan PRAYA. Apa sih
unek-uneknya teman-teman Madandan. Silahkan!
A.264 Herawati Hasanuddin (Klasis Madandan)
Ok, terima kasih buat kesemapatan ini. A264. Ya kami tetap setuju kalau ada praPRAYA. Karena apa? Sedangkan pra-PRAYA sudah itu mengeluarkan banyak biaya, ya
kan? Kalau seumpamanya ada PRAYA dan di PRAYA nanti semua kegiatan dituangkan
di PRAYA, berarti PRAYA itu bukan cuma satu minggu, tapi dua minggu atau tiga
minggu, dan itu akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak, (peserta teriak huuuuu)
seperti itu. Jika semua kegiatan akan dituangkan di PRAYA, kita tidak akan mengikuti
praya cuma satu minggu, tapi lebih dari satu minggu dan itu akan membutuhkan biaya
yang sangat banyak (pimpinan sidang memotong). Terima kasih
Aldri Yanto Hendra
Maaf saya potong ya? Saya kira itu mengenai tekhnisnya nantinya (peserta teriak
sambil tepuk tangan huuuuu kata mereka). Kitapun adakan hanya ibadah di praya, itu
terserah teman-teman mau menghamburkan uang atau tidak. Jadi itu masalah
takhnisnya nanti, tergantung teman-teman mau menanggapi praya itu seperti apa. Jadi
nanti kita serahkan, tekhnis, mekanismenya diatur, seperti itu ya? (peserta teriak
setuju) Ok. Terima kasih saudaraku. Lanjut.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, (peserta ribut, peserta bingung ditiadakan atau tidak). Ya kita lanjut pasal 10. Ya
pasal 9 pra-PRAYA dalam rangka penghematan biaya, maka pra-PRAYA ditiadakan.
(peserta teriak setuju) lanjut pasal 10.
-449-
-450-
-451-
-452-
gagah yang di sebelah kanan kata salah satu dari pimpinan sidang) Terima kasih.
Mungkin di sini sudah kurang penumpangnya, sedangkan di sana masih full. Ini juga
kita pertimbangkan bahwa ya banyak teman-teman yang sudah meninggalkan ruangan
ini karena mungkin sudah gerah, sudah mandi, dan mereka sudah mandi juga, mereka
sudah senang. Sedangkan kita ini yaaa belum apa-apa ini (peserta teriak).
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya langsung saja poinnya
A.096 Hardias Jarid, S.Pd.K. (Kota Palopo)
Ya terima kasih. Ya menurut kami silahkan, kita memberi kepercayaan teman-teman
pengurus terpilih! Karena kegiatan praya adalah 5 kali setahun (semua teriak huuuuu
karena sudah dikatakan tadi oleh pimpinan sidang)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya saya pikir itu sudah kami katakan tadi pada jemaat Kota Palopo
A.096 Hardias Jarid, S.Pd.K. (Kota Palopo)
Terima kasih ( salah satu peserta berteriak weee satu kali lima tahun waduhh)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya saya pikir itu sudah kami tawarkan.
A.096 Hardias Jarid, S.Pd.K. (Kota Palopo)
Terima kasih, terima kasi atas kritisnya, ya ternyata masih semangat. Ya 5 tahun sekali
itu kapanpun dilaksanakan yang penting tidak bersamaan dengan kegiatan pusat
lainnya, itu saja terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima dari Kota Palopo, saya kira kita sepakat dan itu yang sudah kami tawarkan
kepada kita semua. Setuju? (Peserta Setuju dan pimpinan mengetuk palu keputusan)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya karena kita tadi sepakat bahwa jam 6 kita akan istirahat untuk mandi (salah satu
peserta berteriak mengatakan lanjut, lanjut). Kita skorsing waktu sampai jam 7.
Setuju sampai jam 7? (Peserta Setuju dan pimpinan mengetuk palu keputusan)
Catatan : Sidang diskorsing sampai jam ini dan Peserta Pulang ke Penginapan untuk
mandi.
Sidang Paripurna dilanjutkan pada Pukul 19.30
-453-
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 2
Editor
:
:
:
dengan usulan ini? Setuju teman-teman pasal 11? Setuju ya pasal 11? (Peserta Setuju
palu diketuk satu kali)
-455-
-456-
tadi, klasis Sadan. Tetapi pertanyaannya adalah apakah kita sudah siap, itu satu?
Terus yang kedua, yang membuat saya bingung, taraf kita di PPGT itu sudah jelas,
yang di kota dan yang di pelosok-pelosok. Tadi menyinggung soal kartu elektrik. Maaf
agak panjang. Ini kartu anggota PPGT elektrik mau dipake apa? Mau dipake ke sawah?.
Yaitu. terus intinya saya, kami kalau kami memang klasis kota, tapi juga harus pikirkan
teman-teman kita yang ada di pelosok. Maaf saya katakan pelosok. Jadi usul saya kami
dari Klasis Palopo ya agak kurang setuju karena tujuannya belum jelas. Terima kasih
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya. Saya kira teman-teman yang lain yang tidak setuju saya kira tidak usah dilanjutka
lagi ya? Ya Teman-teman kami juga di meja Pimpinan Sidang berpendapat bahwa kita
tidak menemukan manfaat yang, yang baik, yang lebih relevan dari pembuatan kartu
anggota ini. Jadi kami dari pimpinan sidang mohon maaf kapada teman-teman yang
sudah kami sebutkan klasisnya untuk berbicara, kami langsung menawarkan saja.
Apakah kita setuju dengan pembuatan kartu anggota ini, atau tidak? (sebagian tidak
setuju). Ya sepertinya kita semua tidak setuju. Tidak setuju? Ya tahan dulu yang lain,
kami kembalikan dulu kepada klasis Madandan.
NN - Klasis Madandan
Saya mohon kepada pimpinan sidang, tolong bertindak fairlah to,
jangan sampai apa yang teman-teman anggap di atas eeee
mendengar dari kita itu menjadikan alasan untuk memutuskan
sesuatu yang terlalu cepat, seperti kejadian-kejadian di awal kita
kongres kemarin. Begini kita usulkan ini karena kebetulan temanteman di klasis itu perna mendengar hal ini dari pengurus pusat
yang sempat datang ke Madandan seperti, itukan. Nah kita
tegaskan, karena sebenarnya kita tida tahu apakah benar masuk ke dalam programnya
teman-teman pengurus pusat yang sudah demisioner seperti itu. Itu landasan kita
mengusulkan ini. Ya e terlepas dari elektrik atau tidak elektrik itu urusan belakang, to?
Tidak usah kita permasalakan masalah elektrik atau tidak elektrik, itu tekhnis. Nah
Saya berdiri sekarang ini, sebenarnya ini juga bisa dijadikan alasan menegaskan,
menjawab GBPP yang kita bicarakan tadi, yaitu kita punya kekuatan, PPGT punya
kekuatan anggotanya kita besar toh? Tapi ternyata tidak ada database yang, yang
meakomodasi itu, akomodir itu. Jadi saya kira dengan adanya penugasan untuk
menerbitkan kartu anggota setidaknya itu dapat memicu rekan-rekan yang ada
nantinya di pengurus pusat untuk menjalankan dan melengkapi database itu. Ya terima
kasih. Itu mungkin landasan pemikiran kami. Sekian
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
ok Makassar!
A.452 - Oktavianus Patiung (Klasis Makassar)
Ya terima kasih. A.452. Makassar. Kami dari Makassar sepakat dengan teman-teman
dari Madandan untuk pengadaan kartu anggota, sangat jelas dalam PO pasal 24
(peserta tepuk tangan) saya kira itu kita bisa baca bersama. Memang tugas untuk eee
melaksanakan kartu anggota itu, anggota itu dan saya kira ini awal yang baik untuk kita
dari klasis-klasis untuk merekrut atau mendata anggota-anggota kita yang ada di klasis
dan turun ke jemaat. Ya jadi kami dari Makassar sepakat dengan usul yang dari temanteman Madandan. Ditambahkan lagi bahwa pengurus pusat akan memberikan kode
untuk masing-masing klasis sesuai dengan yang ada dalam PO. Terima kasih
-457-
untuk digunakan di klasis dan di jemaat. Bisakah seperti itu teman-teman? Ya Tikala,
Kaltim Tarakan, Pulau Jawa, Palopo.
A.138 Albernianto (Klasis Tikala)
Ya terima kasih A138 klasis Tikala, menanggapi masalah e kartu anggota, saya kira itu
tidak terlalu penting buat kita semua. Ya tidak terlalu penting karena eeee disamping
itu anggaranya dari mana? Sedangkan iuran saja yang distor itu susah sekali di, di apa,
diminta ke anggota-anggota. Ya Apalagi kalau ada kartu ini dan kegunaanya apa? itu
harus jelas, kegunaanya apa? ya terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya Kaltim TarakanKaltim Tarakan
A.513 Antonius Pati (Klasis Kltim Tarakan)
Ya selamat malam dan syalom.A.513 dari Kaltim Tarakan. Sebelum e kesini tadi e
mohon maaf kami datang terlambat karena hujan dan sempat melihat televisi supaya
mba yang cantik di atas agak sedikit senyum karena di layar televise terlihat wajahnya.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Aduh (huuuu teriak peserta)
A.513 Antonius Pati (Klasis Kltim Tarakan)
Ya di layar televisi terlihat wajahnya agak sedikit mbak ya. Jadi warga Seriti ternyata
menonton kita. Ya e menurut saya tentang penerbitan kartu anggota PPGT menurut
saya belum layak untuk dilakukan. Saya sependapat dengan bebebrapa teman-teman
yang eee mengatakan belum layak. Kenapa? E program database saja yang 5 tahun
sudah diprogramkan yang sudah dikirim format untuk pengurus, belum tentu ada
pengurus klasis yang mengirimkan. Kami dari kalsis Kaltim Tarakan berusaha
menjalankan amanah itu dan kami telah melakukan pendataan pengurus dan juga
anggota meskipun klasis kami terdiri dari 5 kabupaten, pulau-pulau yang terpisah
dengan lautan dan harus transportasi yang sangay jauh untuk itu dan kami
menyetornya kepada panitia praya sehingga kami mendapat silver untuk kegiatan itu
di praya kemarin, dan Ini belum tentu dilakukan oleh setengah dari kalsis yang ada
untuk Gereja Toraja. Sedangkan anggota saja tidak rampung bagaimana kita mau
menerbitkan kartu anggota. Negara saja menerbitkan kartu penduduk harus
melakukan pendataan per RT, anggota-anggota penduduk yang masuk dalam kategori
dewasa. Itu cerminannya. Ya terima kasih..
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terimakasih dari Kaltim Tarakan. Pulau Jawa dan Palopo..
A.455 Aryagandhi Jenifer Palembangan (Klasis Pulau Jawa)
Ya terima kasih pimpinan sidang. Kami sependapat dengan teman-teman dari Kaltim,
bahwasanya. Kode A.455 . bahwasanya gini kami aja dari Klasis Pulau Jawa kemarin
dulu sudah dikasih format template dari pengurus pusat untuk mengisi database dan
sampai sekarang ini itupun juga belum semua bahkan tidak hampir, belum hampir
setengah yang terdata, gitu. Jadi untuk hal eee penggunaan kartu anggota PPGT
masih kurang efektif. Terima kasih
-459-
-460-
pengurus terpilih untuk membuat format, supaya tidak, kita tidak terlalu lama
membahas hal ini, tidak telalu berdebat tentang hal itu. Kalau sudah ada format
tergantung dari teman-teman pengurus jemaat, pengurus klasis mau membuat atau
tidak. Yang penting kita sudah mempunyai format yang dari pengurus pusat. Nanti kita
tinggal apakah mau ditulis tangan format itu atau kita mau komputer, mau
bagaimanakan, itu tergantung kita. Yang terpenting bahwa dalam PO sudah diatur
tentang kartu anggota dengan nomor register anggota. Terima kasih
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya sudah dari tadi kami tawarkan pasal 12 kartu anggota. Kongres XIII menugaskan
Pengurus Pusat PPGT terpilih untuk membuat format kartu anggota digunakan di klasis
dan jemaat. Setuju?
Peserta
Setuju (palu diketuk satu kali)
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Pimpinan
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Tidak merubah keputusan Seko Lemo, silahkan!
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Sangat merubah keputusan. A.072. Kenapa harus digunakan di klasis dan jemaat?. Ini
yang persoalan, cukuplah katakan membuat format kartu anggota PPGT, dimanapun
dibuat kenapa harus di Klasis dan jemaat? Siapa tahu saya jalan-jalan di Malaysia.
Terima kasih (peserta tepuk tangan dan teriak)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Di Malaysia pun tetap akan jemaat dan klasis. Ya saya kira kita lanjut, ya teman-teman
mari kita perhatikan buku panduan kita, halama 86, kita tadi sudah sepakat bahwa
catatan penugasan di halaman 86 akan menjadi bagian dari pembahasan kita. K.11. ya
86
Praya X PPGT Fokus pada Konsolidasi Anggota, dan Olimpiade I PPGT fokus pada
kegiatan lomba Pengetahuan Isi Alkitab/Gereja, Seni dan olahraga. Bagaimna dengan
pasal 15 ini? Ya Sasi, Sasi Utara, Madandan, silahkan!
A.139 Pdt. Yustius Andi Lolo, S.Th (KLasis Sasi Utara)
Ya terima kasih.A139. ini hanya sekedar info saja, sebenarnya kalau pimpinan s jeli,
sebenarnya lebih banyak yang tidak setuju tadi itu mengenai kartu keanggotaan, kalau
mau diadakan, kalau kami bersi-tegang bahwa keputusan tadi itu bisa saja dianulir,
kami lebih banyak yang menolak, tapi mungkin karena takut dengar gertakan dari
sana. (peserta tertawa). Akhirnya pimpinan itu yaa, pimipinan sidang ini hanya gertakan
sampel ini, karena pimpinan sidang perempuan, jadi diperlakukan demikian.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Hahahaha
A.139 Pdt. Yustius Andi Lolo, S.Th (Klasis Sasi Utara)
Kalau saya laki-laki disitu mungkin tidak. Ya ok, jadi kemudian lanjut penggunaan kata
olimpiade di sini saya kurang sepaham dengan pengunaan olimpiade, karena olimpiade
itu penyelenggaraan pertandingan atau perlombaan olahraga. Jadi saya kira nama itu
kurang relevan dan Kemudian juga saya kira di situ kegiatan-kegiatan dalam bentuk
lomba atau pertandingan itu sedapat mungkin dikurangi, karena indikasinya ketika
disebut sebagai perlombaan itu maka sasarannya tentu juara, orang mau juara, orang
mau menang, jadi tentunya disitu mereka mempersiapkan diri untuk menang, untuk
mendapatkan juara, untuk mendapatkan sensasi, untuk mendapatkan pengakuan.
Kalau saya, itu lebih banyak dominan eee permainan dalam bentuk-bentuk permainan
atau kreasi seperti itu, yaa apa yang sudah dilakukan oleh PRAYA di atas, sebenarnya
sudah cukup baik, tetapi masih sedikit dominan pertandingan-pertandingan
keolahragaan yang dilakukan. Jadi untuk kedepan, mungkin lebih baiknya
pertandingan-pertandingan dalam bentuk seperti itu, atau perlombaan-perlombaan
seperti itu cukup dikurangilah, jangan terlalu banyak. Karena biasa indikasinya itu
adalah pertengkaran, perseturuan dan lain-lain, seperti itu. Jadi hasilnya juga kurangkurang kita nikmaitilah, jadi itu usulan kami. Dan kemudian kata olimpiade di sini kalau
bisa dihilangkan. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih dari Sasi Utara. Madandan
A.263 Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Ok, terima kasih A.263 dari klasis Madandan. Kurang lebih senada dengan yang
dibahsakan di belakang karena walaupun kita adakan olimpiade berarti kegiatan kita
bertamba lagi, toh? Tidak ada Jadi alasan kita menghilangkan pra-praya tadi itu
terbantahkan lagi di sini karena dana lagi ya seperti itu. Ya saya setuju dengan
dibahasakan yang di belakang, bahwasanya kalau memang kita mau memperbaiki
praya, saya kira praya terahir ini sudah lumayan bagus cuma ada ketidak kosistenan
kita dalam pelaksanakannya. Masalah olah raga kalau bisa memang dikurangi saja.
Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari klasis Madandan, saya pikir hampir senada ya dengan Sasi Utara
bahwa memang perlu diperbaiki kemudian kegiatannya juga sepertinya dikurangi.
Format praya 9 PPGT perlu diperbaiki akan semakin fokus pada kegiatan pesta iman
dan konsolidasi warga PPGT . Ya bisa seperti itu? Makale Uatara silahkan!
-462Notulensi KSK XIII PPGT
-463-
-464-
-465-
oleh Pengurus Pusat kepada kita itu sudah sangat baik sekali, dengan mengusung
paradigma baru, paling tidak dari praya kemarin itu bisa meminimalisir konflik-konflik
yang terjadi dari praya sebelumnya (peserta tepuk tangan), itu dia. Tapi ada
substansinya, ada catatan, perlu perhatikan apa sebenarnya yang memikat orang
untuk hadir ke praya? Ya tentu ada olahraga ada senin, ada permainan, dan sebagainya.
Di samping itu ada perjumpaan antara PPGT, ya kan? Saya tidak tahu apakah terjadi
kontak jodoh di Getengan di sana, saya tidak tahu itu, saya tidak terlalu jauh masuk ke
wilayah itu. Ini yang perlu dilakukan format baru, format baru yang ditawarkan itu
dibuat lebih baru lagi. Supaya kemudian, kita meminimalisir itu menjadi sampai tidak
ada konflik-konflik. Jelas dari pelakasanaan praya yang sama-sama kita ikuti di
Getengan yang lalu ada capaian positif yang saya apresiasi, di satu sisi penjumpaan itu,
di satu sisi konsolidasi ada kesadaran kita untuk mau memikirkan lingkungan, kita itu
salah satu, bahkan format-format olahraga dan kesenian yang juga dibuat sedemikian
rupa juga sudah baik. Saya pikir ini masih relevan , saya sepakat dengan tawaran nomor
1 dari kawan saya sala satu majelis pimpinan. Kalau bisa saya mau mengusulkan satu
juga, ini usul; khusus untuk seni, bisakah kemudian dibuatkan dari rekomendasi
Kongres kita hari ini, dibuatkan satu kalender kegiatan gerejawi yang namanya
pesprawi PPGT, khusus untuk seni, paduan suara vocal group dan solo. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya teman-teman sebelum lanjut, bisakah kami tawarkan seperti ini? Menitipkan kepada
pengurus pusat terpilih agar format praya 9 PPGT terus diperbaiki agar semakin fokus
pada kegiatan pesta iman dan konsolidasi PPGT. Setuju?
Peserta
Setuju.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya saya kira kita setuju ya? Setuju?
Peserta
Setuju. (palu diketuk satu kali)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Saya kira soal pesparawi bisakah dan kegiatan lainmya itu soal teknis karena saya pikir
NN - Klasis Luwu
Bukan soal pesprawi, ada tawaran yang ditawarkan kawan dari pimpinan sidang, yang
pertama dan kedua. Kalau bisa digambarkan disitu. Karena kita sepakat tawaran yang
pertama tadi. terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya tawaran yang kedua kegiatan lomba perlu dipikirkan, untuk dipisakan dalam satu
kegiatan tersendiri. Itu yang ditawarkan dari saudara Aldri tadi. Ya saya kira kita sudah
sepakat. Kita lanjut pada
-466-
-467-
dimana memang betul tadi kata saudara kita dari Palopo. Kalau bisa memang di
lingkup klasis atau jemaat atau pusat juga bisa ya, itu semuanya bisa, ini dalam rangka
ya tadi meningkatkan SDM. SDM dari anggota kita, khususnya tadi masalah tadi yang
dari SMA, ya? Justru dari SMA itu yang harus harus kita didik, kalau bisa dari SD, SD ya?
Kenapa pemuda membatasi diri dengan anak SD, SMP, SMA? Justru di klasis Sigi Lore
mulai itu dari anak anak SD itu sudah mulai dididik untuk wirasuasta ternak babi, yaaa,
khusus di Sigi Lore ya mungkin kalau di daerah perkotaan mungkin ada usaha kain, Itu
contoh. Jadi, Saya sangat setuju dengan pelatihan dengan tureshouse ini,
kwirausahaan ini, dimana akan meningkatkan SDM anggota dan juga meningkatkan
potensi kas jemaat, kas klasisis, ya? Pusat juga bisa, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya trimakasih, Makale Utara, Makale. Ya silahkan Makale!
A.303 Jodi Toding Kayang, S.PAK (Klasis Makale)
Ya terima kasih, Makale bukan Makale Utara.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya maa, Makale
A.303 Jodi Toding Kayang, S.PAK (Klasis Makale)
A.303. Sudah sama dengan SILO, saya kira program ini sangat luar biasa,kalau ini toh di
jemaat atau klasisi anggota menjadi karaktersistik, bahwa usia kami yang seperti kami
ini saya kira ini bukan. Itu masalah semua klasis, saya kira program ini nantinya akan
menciptakan PPGT. Program untuk PPGT mandiri, kalau selama ini kita selalu
mengharapkan dari luar, saya kira waktunya sekarang untuk mengadakan program ini.
Tekhnis pelaksanaan di klasis maupun di jemaat, marilah kita sadar bahwa di pusat, di
Kongres ini, kita datang atas nama klasis. Yang kedua, pimpinan sidang ketika kita jeli
melihat ruangan ini, bagaimana ruangan ini dan Kongres ini akan berjalan, sementara
kursi ini seandainya bisa terangkat sendiri untuk mencari orangnya, mungkin mencari
orangnya. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya yang lain Pansus masih bersidang. Sekarang kita lanjut ke Pangala Utara,
Baebunta, Kaltim Tarakan dan Palopo. Pangala Utara! Ya silahkan Pangala Utara
A.232 David Samperompon, SE (Klasis Pangala Utara)
Ya terima kasih pimpinan sidang, A.232 David. Saya kira program pelatihan
kewirausahan adalah satu program yang sangat dinanti-nantikan oleh generasi muda
sekarang, khususnya PPGT (peserta tepuk tangan). Persoalan ini adalah persoalan kita
kedepan. Oleh karena itu, gereja dalam hal ini PPGT semestinya memang harus
dibekali oleh nilai-nilai enterpreneurship atau kewirausahaan, jangan kita hanya melihat
dalam Skop jemaat, klasis atau apa. Tetapi ini persoalan pembekalan kepada generasi
kita di masa yang akan datang. Data pemerintah terakhir menunjukan bahwa untuk
ukuran Indonesia, karena ini pengurus pusat PPGT jumlah pengusaha di Indonesia
hanya 0,12 % dari jumlah penduduk. Disisi lain yang ideal 4% atau 4 juta dari jumlah
penduduk Indonesia. Oleh karena itu Gereja Toraja melalui PPGT kita dorong untuk
menciptakan enterpreneurship atau calon-calon kewirausahan di masa yang akan
datang. Kami mendukung usulan dari klasis Pare-Pare. Kita berikan tepuk tangan
untuk Klasis Pare-Pare (semua peserta setuju). Bone-bone juga katanya
-468-
-469-
-470-
Kidung Jemaat tiap tahun. Ya istilanya orang Buntao taun oi pakonnoi . ya jadi kami
mau melihat disissi ini mungkin pengurus pusat bisa membantu kami untuk kreatif
juga dalam menyanyi. Soal liturgi juga kami, ya disitu juga kami mempedomani soal itu,
kemudian lagu-lagu nanti bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan jemaat atau klasis
nantinya, seperti Sekolah Minggu sangat kreatif dan sangat membantu, ya kami, ya
sekian, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari klasis Buntao. Silahkan Makale Utara
A.291 Daud Mangaluk (Klasis Makale Utara)
Ya pada dasarnya kami tidak setuju dengan pertimbangan sebagai berikut, hari raya
gerejawi itukan banyak. Eee minta maaf nomor A.291 Klasis Makale Utara. Hari
gerejawi itukan banyak, jangan sampai hari raya Paskah terus terbentur dalam
persoalan pendistribusian brosur ini ,tibanya pada saat hari raya Natal, karena sudah
digambarkan Seko itu sangaat jauh, sangat sulit untuk dijangkau dan saya khawatir
terjadi seperti itu. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya bagaimana dengan pasal 19 ini? Dende Denpiku
A.21o Prop. Lius Bongga Linggi, S.Th (Klasis Dende Denpiku)
A.210. Ahh terima kasih.Pada dasarnya saya tidak setuju dengan usul ini, eee saya
khawatirnya kita hanya pemborosan dipembuatan brosur yang kemudian tidak dipakai
di tingkat-tingkat jemaat ataupun di tingkat klasis. Konteks kita berbeda-beda tentu di
pengurus pusat nanti akan meramu sedemikian rupa, tapi kemudian apakah memang
menjawab kebutuhan kita di klasis-klasis yang terpencil? Jangan sampai kita buat,
lagunnya kita tidak tahu, lalu kemudian kita menuntut lagi pengurus pusat, kenapa
pengurus pusat tidak turun untuk mengajar kita lagu-lagunya Ini dan ini? Untuk liturgi
saya kira PPGT cukup kreatif, untuk kemudian mau menjawab kebutuhannya dengan
kreativitasnya sendiri. kita kadang-kadang menuntut banyak kepada pengurusan
pusat yang kemudian akan menjebak mereka sendiri, dalam ketidak mampuan lagi
untuk membuat program yang cukup banyak.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya mungkin bisa usul kongritnya
A.21o Prop. Lius Bongga Linggi, S.Th (Klasis Dende Denpiku)
Yang sebenarnya bisa dilakukan di tingkat klasisis ataupun jemaat sesuai dengan
kebutuhan kita. Jadi sekali lagi kami tidak setuju. Terima kasih..
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih dari Dende Denpiku. Ya Buntao tadi mau menambahkan sesuatu?
Silahkan!
A.185 (Klasis Buntao)
Ok. Sekali lagi, mungkin penekanan bahwa Buntao tetap mengusulkan hal ini, karena
dikarnakan beberapa pemaparan saya tadi seiring dengan itu bahwa kalaupun
terkendala memang di lagu-lagu, saya kira disisi pedoman kita masing-masing
mengingatkan juga soal brosur. Terus terang, pasti ya bukanya saya terlalu
mengiterfrensi tetapi di jemaat sayapun biasa kadang-kadang tidak mengingat hari
raya gerejawi, khususnya misalkan hari pemuda juga, kurang informasi sekedar itu
Notulensi KSK XIII PPGT
-471-
brosuru-brosur itu seperti itu saja, kemudian menyangkut hari raya paska saya kira tadi
disisi liturgi ya terserah kitalah nanti di PPGT. Kita kreasi lagu apa, kalaupun ada
pedoman dari pengurus pusat soal lagu-lagu. Kalaupun tidak di tahu yakita ganti
masuk, yang penting ada brosur yaa ternyata hari ini, hari gerejawi, yaa seperti itu.
Terima kasih
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya ee sebelum lanjut untuk teman-teman dari Buntao bisakah itu tercover dalam di
pasal 13 penerbitan bina muada, nanti bagaimana pengurus PPGT
terpilih , ya
membuat, menerbitkan bina muda kita sudah tadi mesepakati bahwa itu akan
diterbitkan dengan yang lebih sederhana, aktual,varyatif dan informative. Jadi saya
pikira pengurus pusat bisa, ya setuju ya klaau kita cover di penerbitan bina muda,
setuju?
Peserta
Setuju (palu diketuk satu kali)
-473-
Pasal 26 : Amandemen PO
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Direkomendasikan kepada Pengurus Pusat PPGT untuk melakukan amandemen dan
revisi terhadap PO dan selanjutnya disosialisasikan kepada Pengurus Klasis dan
Pengurus Jemaat. Setuju? Ya dari klasis Buntao.
-474-
NN - Klasis Buntao
Ok terima kasih. Hanya mengusulkan saja kalau bisa yang mengaplikasikan komputer
bisa diperbesar lagi tulisan, karena kami di belakang kecil-kecil semua matanya. Jadi
kami tidak bisa melihat, terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya usul akan diusahakan. Pasal 26 Amendemen PO. Setuju? Dende Denpiku, silahkan!
A.210 - Prop. Lius Bongga Linggi, S.Th (Klasis Dende Denpiku)
A.210. ya saya kira setuju dengan itu, tapi menurut saya penting untuk memberi
rentangan waktu. Kapan bisa dilaporkan? Apakah memberi tugas kepada pengurus
pusat untuk melaporkaannya pada rapat kerja pertama atau rapat kerja kedua atau
tergantung keputusan kita? Ya itu saja. Hasil amendemen dilaporkan di rapat kerja.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya ada usul dari Dende Denpiku, apakah amendemen PO ini sudah bisa kita terima
pada rapat kerja pertama? Ya dari penasehat mengusulkan rapat kerja kedua. Setuju?
(Peserta Setuju dan palu diketuk satu kali)
-475-
kepada saya, jangan sampai kawan ada karena belas kasihan, oh sorry karena kasihan
melihat muka Bapak pendeta flor itu menerima usul kita, tidak ji.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Tapi sayang ji.
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Ya penyiapan alat komunikasi saya mengatakan begini kawan-kawan bersyukurlah
teman-teman yang bisa terjangkau oleh e sinyal mentari, oh sorry e telkomsel dan lain
sebagainya. Kami ke atas hanya dua, satelit dengan yang ada namanya apa ya? Rojerlah
(peserta teriak) tapi orang biasa katakan e walky talky break ya, dan itu teman-teman
kami mengusulkan ini, alat ini akan ditaru di kantor PPGT sehingga ini akan memudakan
informasi bisa sampai kepada kami ,di Seko secara khusus dan mungkin dia temanteman yang ada di toraja atau beberapa tempat yang bisa mengakses,ya ee yang bisa
berhubunganlah dengan alat ini. Jadi jangan pikir kami mau bawa ke Seko, tidak.
Karena di Seko sudah banyak alat seperti itu, tetapi untuk berhubungan dengan Toraja
secara khusus itu tidak ada. Ya jadi sekali lagi jangan teman-teman pikir kami mau
bawa ke Seko, tidak. Tetapi hasilnya akan kami nikmati di Seko. Trima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya pasal 29, merekomendasikan kepada pengurus pusat PPGT untuk menyiapkan alatalat komunikasi secara khusus klasis di wilayah Seko. Ya silahkan, Madandan!
A.263 Ryo Dua Lembang (Klasis Madandan)
Ok terima kasih A.263 dari klasis Madandan. E begini, mohon maaf bukannya saya
tidak bersimpatik atau bagaimana, tapi kalau kita bahasakan di situ merekomendasikan
untuk menyiapkan dengan kondisi yang seperti tadi itu, berapa puluh juta dana yang
dibutukan untuk teman-teman pengurus untuk menyiapkan itu? Iya kan? Kondisinya
seperti itu, kalau saya mungkin redaksinya sekira mungkin, sebisa, sekiranya bisa
mengupayakan, mereka tetap mengusahakan untuk mengadakan tapi kala kita patok
langsung menyiapkan alat, ya to? Berapa juta dana yang dibutukan untuk temanteman pengurus untuk program ini? Seperti itu mungkin dari saya. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya perbaikan redaksi; Merekomendasikan kepada Pengurus Pusat PPGT untuk
mengusahakan alat-alat komunikasi di kantor pengurus pusat PPGT agar dapat
berkomunikasi dengan PPGT klasis di wilayah Seko. Ya silahkan dari Klasis Seko Lemo.
A.077 - Prop. Semuel Mangalik, S.Th (Klasis Seko Embona Tana)
Ya, terima kasih 077.
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Saya ingin bertanya kepada teman-teman yang ada di Tana Toraja secara khusus
A.077 Prop. Semuel Mangalik, S.Th (Klasis Seko Embona Tana)
Tunggu sebentar siapa yang dipersilahkan ini? (Dua orang yang berbicara antara klasis
Seko Lemo dan klasis Seko Embona Tana)
A.072 Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Oh ya silahkan! Silahkan. Boleh lewat pimpinan! (suasana lagi ribut)
-476-
-477-
selama ini. Untung-untunglah kami yaa sekali-kali menikmati tehknologi di luar sini,
tapi hanya kami butukan, hanya kami butukan adalah komunikasi kalau selama ini surat
kami ndak tahu tercecer dimana, tapi mungkin melalui, ya dibilang saja tekhnologi
informasi ya, dengan alat ini kita bisa saling berkomunikasi. Ini sangat penting,
bukankah kita juga harus mau maju eee apa persolalan informasi dan kelancaran itu
sangat dibutukan dalam perkembangan PPGT? Dan ini bukan hanya untuk Seko, sekali
lagi bukan hanya untuk Seko. Harganya tidak sampai puluhan juta. Tidak sampai ya.
ndak sampai puluhan juta. Dia di bawa 10 juta mungkin di bawa dari 5 juta. Jadi ini juga
dibeli, maksudnya diadakan ya, diadakan bukan juga hanya untuk 1 tahun, 1 periode
tetapi kitakan juga bisa gunakan sampai berapa waktu yang lama,ini penting. Jangan
kita hanya berpikir soal plekk satu hari jadi lepas buang. Tapi ini penting, penting
kawan-kawan, teman-temankuu,,yaaa. Saya yakin juga ada beberapa tempat di Toraja
sini yang belum menikmati sinyal, jadi ini penting sekali, itu. Terima kasih.
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya terima kasih, dari pimpinan kami menawarkan kepada kita semua.
Merekomendasikan kepada pengurus pusat PPGT untuk mengusahakan alat-alat
komunikasi di kantor pengurus pusat PPGT yang dapat berkomunikasi dengan wilayah
yang tidak terjangkau signal. Setuju? (Peserta Setuju dan palu diketuk satu kali)
-478-
Menugaskan Pengurus Pusat PPGT untuk membuat petunjuk penjabaran GBPP PPGT
2013/2018 ke dalam GBBP PPGT Klasis dan GBBP PPGT Jemaat. 4) Keputusan ini
berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Seriti tgl 7 november 2013. Pimpinan
Sidang: Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th; Aldri Yanto Hendra, A.Md; Prop. Resva Rerung,
S.Th, Pimpinan Sidang; Pdt. Bambang Sugyarto Palamba, S.Th; Josep Julyaser Jusuf,
SH; Sekretaris fungsional Fery Hendra, S.Th (palu diketuk tiga kali semua peserta
bertepuk tangan)
Prop. Resva Rerung, S.Th Pimpinan Sidang
Ya keputusan Kongres XIII PPGT nomor 13.10. kep. Kongres XIII tentang Penugasan
dan Rekomendasi. Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah anak danAllah Roh kudus
Kongres XIII persekutuan Gereja Toraja menimbang dan seterusnya, mengingat dan
seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, memutuskan, menetapkan keputusan
tentang penugasan dan rekomendasi : 1) Penugasan rekomendasi sebagaimana yang
terdapat pada lampiran merupakan bagian yang tak terpisakan dari keputusan ini; 2)
Menugaskan pengurus pusat PPGT periode 2013/2018 untuk menjabarkan setiap
penugasan dan rekomendasi sesuai dengan relevansinya; 3) Keputusan ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan: Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th; Aldri Yanto Hendra,
A.Md; Prop. Resva Rerung, S.Th, Pimpinan Sidang; Pdt. Bambang Sugyarto Palamba,
S.Th; Josep Julyaser Jusuf, SH; Sekretaris fungsional Fery Hendra, S.Th (palu diketuk
tiga kali semua peserta bertepuk tangan) Selanjutnya kami serahkan palu pimpinan ke
Aldri Yanto Hendra.
-479-
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Amandemen AD.ART
Kamis, 07 Nopember 2013
Gedung Gereja Tondok Tangnga
10:33 12.00
Andhy Richard, S.Psi
Pdt. Budi Prayetno, S.Th
Eltuin
Enjelita Tinus
Kristian
Catatan awal
Ruangan dirapikan terlebih dahulu sebelum peserta sidang khususnya PANSUS memasuki
ruangan.
DAFTAR NAMA PANITIA KHUSUS (PANSUS)
AMANDEMEN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Nomor
ID
Urut
Card
1
F.004
Jabatan
Unsur / Klasis
Panitia Pengarah
BPS GT
Penasehat
PP Demisioner
C.015
A.155
Sadan Matallo
C.003
PP. PPGT
A.097
Anggota
Kota Palopo
A.051
Albertinus Bobby
Anggota
Seriti
A.328
Alfriadi Darminto
Anggota
Sangalla Barat
A.425
Antonius Patandeanan
Anggota
Bittuang
A.040
Arman Mulun
Anggota
10
A.516
Anggota
11
A.324
Christian Banna
Anggota
Rosaba
Kaltim
Balikpapan
Sangalla
12
A.261
Anggota
Madandan
13
A.526
Anggota
Parandangan
14
A.145
Anggota
Sasi
15
A.140
Deny Rapang
Anggota
Sasi Utara
16
A.045
Erson David
Anggota
Baebunta Selatan
17
A.340
Anggota
18
A.395
Anggota
Abba
19
A.117
Anggota
Luwu
20
A.013
Fransiskus S.N
Anggota
Wotu
-480-
Nomor
ID
Urut
Card
21
A.173
Jabatan
Unsur / Klasis
Frida Londa
Anggota
Tondon
22
A.268
Anggota
Kesu Malenong
23
A.258
Harwidi Sugiarto
Anggota
Nonongan Salu
24
A.402
Anggota
Ulusalu
25
A.026
Anggota
Bone-bone
26
A.228
Anggota
Pangalla
27
A.126
Anggota
Rantepao
28
A.453
Anggota
Pulau Jawa
29
A.306
Joni Serang
Anggota
Makale Selatan
30
A.006
Jurnal L. Tonno'
Anggota
Kalaena
31
A.497
Anggota
Kaltim Tengah
32
A.505
Anggota
Kutai Kaltim
33
A.124
Malvin
Anggota
Walenrang Timur
34
B.056
Maranatha Lebang
Anggota
Bone
35
A.295
Anggota
Makale Utara
36
A.524
Musa Pareang
Anggota
Tikala
37
A.488
Anggota
Sigi Lore
38
A.031
Oktovianus Pasombo
Anggota
Masamba
39
A.509
Paulus Manaba
Anggota
Kaltim Tarakan
40
A.202
Anggota
Sesean
41
A.401
Anggota
Malimbong
42
A.334
Anggota
Sangalla Selatan
43
A.012
Anggota
Malili
44
A.106
Anggota
Basse Sangtempe
45
A.233
Anggota
Pangala Utara
46
A.179
Anggota
Nanggala Karre
47
A.167
Anggota
Balusu
48
A.248
Anggota
Kapalapitu
49
A.244
Anggota
Baruppu
50
A.238
Anggota
Awan
51
A.414
Anggota
Rembon Sadoko
52
A.101
Anggota
Malangke
53
A.419
Anggota
Rembon
54
A.210
Anggota
Dende Denpiku
55
A.162
Anggota
Sadan Ulusalu
56
A.429
Anggota
Bittuang Seseng
57
A.077
Anggota
58
A.285
Anggota
Rantebua
59
A.223
Anggota
Kurra Denpiku
-481-
Nomor
ID
Urut
Card
60
A.310
Jabatan
Unsur / Klasis
Anggota
Tallunglipu
61
B.037
Anggota
Buntao
62
A.059
Riadi, S.Pd
Anggota
Lamasi
63
A.469
Risto Semris. M
Anggota
Sulawesi Barat
64
A.311
Anggota
65
A.275
Rudianto Biri
Anggota
Kesu Labo
66
A.048
Samuel
Anggota
Sangbua Lambe
67
A.065
Septianus
Anggota
Walenrang
68
Stepanus, SP.
Anggota
Sukamaju
Anggota
Palopo
70
A.021
A.091
A.088
A.476
Anggota
Sulawesi Tengah
71
A.073
Yosef Sulle
Anggota
Seko Lemo
72
A.216
Anggota
Piongan Denpiku
73
A.343
Yulianus S. Tangdiria
Anggota
74
A.351
Anggota
75
A.364
Anggota
Gandangbatu
76
A.357
Anggota
Sillanan
77
A.154
Anggota
Sadan
78
A.465
Anggota
Parepare
79
E.003
Penasehat
Panitia Inti
80
E.004
Penasehat
Panitia Inti
69
Sumber : Sekretariat
Agenda Sidang :
Makassar Makassar setuju Makassar (peserta mengatakan setuju) terima kasih (peserta
bertepuk tangan). Kita pilih lagi sekertarisnya, sekertaris dari Rantepao Barat, setuju
(peserta menjawab : setuju) baik silahkan. Ya jadi seperti yang telah kita tetapkan di
Paripurna keputusan PANSUS Final dan mengikat, ya final dan mengikat jadi di sini
tempatnya teman-teman dari Klasis-klasis untuk membicarakan secara matang
Amandemen Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ini terima kasih. Silahkan!
Kepada Ketua dan Pengganti Umum, Sekretaris untuk mengambil tempat (peserta
bertepuk tangan)
Andhy Richard, S.Psi Pimpinan PANSUS
Ya, terima kasih. Teman-temanku yang dikasihi oleh Tuhan, hari ini kita akan
menorehkan sejarah dalam pergerakan. Iya, sebelum iya itu iya sebelum kita memulai
komisi pada saat, sorry PANSUS pada saat ini mari kita satu dalam doa dan minta
kesediaan Bapak Pendeta untuk pimpin kita dalam doa.
Pdt. Yahya Boong, S.Th, M.Th - Penasehat
Baik, mari kita berdoa! Bapa di sorga kami bersyukur kepadaMu untuk hari ini. Engkau
anugerahkan bagi kami untuk melanjutkan aktivitas kami sehubungan dengan
Konperensi Studi dan Kongres PPGT di Seriti di sini. Kami ada di sini untuk tugasnya
khusus yang diberikan kepada kami PANSUS, Amandemen Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PPGT. Kami mohon kehadiran Tuhan memberikan hikmat
kepada kami semua untuk bersama-bersama berpikir dan mengemukakan pendapat
sehubungan dengan Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.
Biarlah hasil yang kami peroleh di sini sungguh akan membawa PPGT lebih maju dimasa
akan yang akan datang. Para pimpinan yang telah kami pilih, kami mohon pertolongan
Engkau berikan kekuatan kesehatan, Engkau berikan hikmat untuk mengarahkan rapat
ini dengan sebaik-baiknya. Biarlah namaMu dipuji dan muliakan, mengampuni dosa
kami di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
Andhy Richard, S.Psi Pimpinan PANSUS
Ya, saudara-saudara yang dikasihi dalam
Yesus Kristus hari ini kami kita akan
menjadi pelaku-pelaku sejarah dalam
PPGT. PANSUS kali ini akan kita akan
berproses di dalamnya untuk melakukan
perubahan terhadap anggaran dasar. Jadi,
saya harap kita bisa satu visi dulu bahwa
perubahan ini adalah demi melihat kondisi
dan perkembangan PPGT ke depan, jadi kita berangkat dari situ untuk ber ee
bagaimana merubah anggaran dasar. Ee sebelumnya itu perlukah kami
memperkenalkan diri? Tidak usah dih ehehe, iya ya saya Andhy Richard, S.Psi A.304 dari
Klasis Makale. Saya perkenalkan di samping kiri saya A.131 Budi dari Klasis Rantepao
Barat, dari sebelah kanan saya A. 441 Eltuin dari Klasis makassar. Iya bagaimana saya
tawarkan teknis apakah kita masih. Apakah yang kita akan membahas yang ada dalam
halaman 25 26 itulah adalah usul-usul dokumen K8 sorry halaman 24 47 48 itu adalah
usulan-usulan yang diterima oleh Panitia Pengarah dan dituangkan dalam dokumen
K8, kita boleh sepakat dulu yang kita usulkan yang kita bahas hanya ada di dalam
dokumen K8 Setuju? Ada ya. Oh ada yang tercecer sorry, saya bisa diberikan. Ya,
mungkin bisa diminta panitia untuk kalau masih ada, ya usul kongkrit saya dokumen k8
yang kita bahas ini yang ada di buku dan yang tercecer kemarin. Bisakah seperti itu
tidak ada lagi tambahan setuju (peserta menjawab; setuju), Ok setuju. Bisakah saya
-483Notulensi KSK XIII PPGT
minta yang ada yang tercecer-cecer itu. Oke saya minta penjelasan itu dulu, apakah
yang tercecer itu memang tidak ada dalam K8 di buku? Atau ada jangan sampai ada
terulang lagi ada yang berhubungan. Oke, kalau tidak ada bisakah kita bahas dulu yang
dokumen K8 yang ada dalam buku setuju (peserta menjawab setuju) oke. ya silahkan.
A.126 - Jery parimba, ST - Klasis Rantepao
Ee begini Pimpinan PANSUS supaya segera lebih baik bisa segera dimaksimalkan,
karena karena kasihan Klasis kita di belakang PANSUS itu sangat penting untuk
perjalanan kita ke depan, ini akan tercatat dalam dokumen si pembicaraan. Jadi mohon
juga kepada peserta untuk kita tetap setia menjalankan mekanisme yang ada. Terima
kasih A.126 Jery Parimba dari Klasis Rantepao.
Pokok Pembahasan :
USULAN AMANDEMEN
-484-
-485-
-486-
pusat kita 3 tahun, ee kami menyangka bahwa 3 tahun sebagai seorang kader dan kami
ikut tidak cukup tapi karena pengalaman-pengalaman kita di Jemaat, Klasis-klasis.
Menangani Klasis saja dengan waktu 3 tahun, nah kader dipersiapkan jemaat dananya
tidak cukup, apalagi kalau masuk di ee pusat, sehingga dikatakan di sini di dalam masa
bakti, pusat kehidupan itu tidak fakta, mendapatkan kejenuhan dan kita mau
membedahi pusat tidak cukup 3 tahun, ya. Jadi, kami sepakat masa bakti pengurus, iya
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
iya dari?
A.179 - Pdt.Yunus Killi, S.Th - Klasis Nanggala Karre
Yang ingin saya sampai kalau bisa untuk ee pasal-pasal selanjutnya yang dibaca panitia
tadi, kalau bisa Jemaat pengusung itu menjelaskan dulu, saya yakin kita akan lebih
tearah. Memang ketika jemaat pengusung menyampaikan apa tentang persoalan itu.
Jangan sampai kita pikirkan setelah kita membaca usulan ini berbeda dengan yang
dimaksud oleh Jemaat Klasis pengusung itu. Jadi, kemudian yang kedua untuk saya
cuma pada poin yang ketiga masa bakti Pengurus Pusat, untuk usulan itu di sini 3
tahun. Saya kira mungkin perlu klasis langsung kita cek dengan pasal 12 tentang
Kongres. Ikatan pasal 12 itu ada pengambilan, penetapan pengurus itu tidak boleh, jadi
itu akan berdampak di pasal 12 jadi itu yang 2 hal yang saya sampaikan untuk poin 1
dan 2 untuk kami langsung saja 3 tahun. Jadi itu usulan dari kami, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Pendaftar baru, iya saya kira ee kita sepakat dulu dengan babakan ini kami akan
lemparkan, o ia sorry masih ada satu, saya minta maaf, dari Parepare, iya.
NN Klasis NN
iya, mungkin ada bisa diwakilkan 1, karena kita prihatin sama pandu yang ke sana ke
mari bawa mik.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Bisakah seperti ini juga kawan-kawan yang ada di belakang supaya bisa lebih
mendengar masih banyak kosong di depan dari pada kita ee apa berkeluh kesah dan
kita yang ada di belakang lebih bagus isi dulu depan ini ya. Iya ini masih banyak kosong
di depan dari teman-teman tidak dengar. Iya, oke saya persilahkan Klasis pengusul dari
kalimantan apa ini dari Kaltaru. Ada Kaltaru? Oh sudah ada, terus dari Balusu, iya terus
dari Sadan Matallo, Sadan Matallo. Ada, iya minta tolong dijelaskan nanti dari Sangalla
Barat, dari Luwu dan minta penjelasan dari PP.PPGT, karena PP.PPGT itu juga
mengusulkan dalam pertanggungjawabannya. Jadi ini adalah usulan dari PP.PPGT yang
mengalami langsung ke periode ini. Ya, saya persilahkan dari Balusu menyampaikan
usulannya.
A.167 - Pnt. Daniel Palamba' (Klasis Balusu)
Ya, terima kasih atas kesempatan ini, dijelaskan latar belakang sehingga kami bisa
mengusulkan. Yang pertama kami memahami secara mendasar setiap tahun tentang
perkembangan dan kepengurusan PPGT secara umum, dan lebih khusus diKlasis
balusu, ee yang kami lihat PPGT sekarang pertumbuhan PPGT na sanga bahasa Toraya
Lobo-lobo puso Iya sehingga kami tergantung dalam apa kira-kira kendala penyebab
sehingga seperti itu. Na sanga bahasa Toraya Lobo-lobo puso. Yang pertama kami
pahami adalah perkembangan dan situasi yang ada sekarang, ya te jo pedesaan
-487Notulensi KSK XIII PPGT
anggota PPGT umum SMP saja, kami kader di situ lari ke kota iya. Sehingga kami taruh
pengurus klasis, jemaat hanya 2 tahun karena yang membuat kendala organisasi
apabila potensinya itu bertindak pendidikan atau e tempat. Ya, bagaimana
memutuskan itu salah satu kendala berbeda kalau anggota TKW. Kemudian klasis sama
dengan itu, ya klasis sama dengan itu, kami kader SMA hanya 3 tahun lagi
kepengurusan tinggi. Kemudian pusat memang kita pikirkan bahwa waktu itu tempat
untuk berkarya, tetapi memihak juga kendala persuaian. Tamat SMA tamat perguruan
tinggi itulah dalam strategi perjalanan kita, transisi antara pemuda dan mau jadi
dewan, iya ke susi-susi duka to jaman. Sebentar kita membuat tempat kita memikirkan
perjalanan organisasi sementara itu juga memikirkan perjalanan hidup kita. Dalam
waktu yang lama 5 tahun yang ya mo to talumingka-mingka, sementara harus
meninggalkan organisasi, sementara orang juga masa depan anak dan istri di rumah.
Male omiki merantau to, tetapi kalau kita kasih jenjang waktu 3 tahun pasti na kua lan
pennanmu kenna ..pissan ya te. Apa yang terjadi dalam persidangan saya akan
tuntaskan na male jaka to ladikandena. Kemudian kalau berpikirkan masalah waktu
tempat kita berkarya, saya kira itu tidak bersinambungan. Apa yang kita sudah
landaskan dalam periode ini dilanjutkan oleh periode yang berikutnya. Saya kira ee itu
yang kita berpikir dan saya mohon kita pikirkan secara bersama di secara umum di
Gereja Toraja memang menjadi persoalan yang di kampung yang dipikirkan hanya di
kota, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Dari sadan matallo, iya saya persilahkan pak Daud. Iya ee kawankawan kalau kita semua punya buku ini itu ada pada halaman belakang, iya di halaman
123 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang kita anut sekarang sambil kita
coba untuk menampilkan di slide iya. Iya, saya persilahkan Klasis Sadan Matallo!
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th Majelis Pimpinan Sidang (Sadan Matalo)
Iya, terima kasih. hampir senada dengan Balusu bahwa kalau kita ini kaderisasi, kalau
kita di kongres ini yang kaderisasi siap utus kapan lagi kalau kita tidak berikan kepada
yang lebih muda dalam rangka pergantian pengurus lebih cepat lebih bagus. Kalau kita
lihat di sini, kalau 5 tahun itu lama. Memang kalau kita mau kapan ini diselesaikan, tidak
mungkin selesai dalam 1 periode klasis itu. Setiap keputusan tidak mungkin selesai
semua program pasti ada yang tertinggal. Jadi kalau boleh penduduk letak kami yang
ada, ada juga dalam buka baru holik dipercepat, supaya di generasi ini juga cepat
karena dunia sekarang cepat bagaimana kita pemuda cepat. Ya barangkali itu sedikit
saja, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih. Dari Sangalla Barat.
A.328 Alfriadi Darminto - Klasis Sangalla Barat
Iya, terima kasih. A.328 Sangalla Barat. Iya, pasal 1 pasal butir ke 3 Pengurus Pusat
adalah salah satu dari kami alasan kami untuk menunjuk ini bukan berarti bahwa
pengurus yang demisioner itu tidak serius kemarin, tetapi alangkah baiknya jikalau
hanya 3 tahun itu memungkinkan mungkin akan lebih serius lagi. Hanya itu alasan kami,
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Terima kasih. Klasis Luwu
-488-
-489-
rapat anggota istimewa yang karena usulan dari kami supaya semua OIG ini berjalan
berbarengan semuanya. Jadi 3 tahun semuanya, 3 tahun semua OIG dan pengurus
Majelis nanti dilantik sama-sama dan dibubarkan sama-sama, jadi itu. Jadi, ketika ee ini
dikembalikan ke penanggung seperti klasis di sana ya terpaksa harus mengadakan
rapat koneksi soal lagi untuk mengembalikan lebih untuk menyesuaikan dengan
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga yang kita sepakati 2 tahun. Jadi, itu
pertimbangan kami mengusulkan tetap 2 atau 3 tahun, terima Kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, dari siapa tadi ya, o iya dari belakang.
A.395 - Ferdi Patandian Sirenden, SH (Klasis Abba)
Iya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk kami menyampailkan
pendapat. Nama saya Ferdi Patandian Sirenden, nomor 395. Sebenarnya dari tadi saya
agak senang dan juga ada rasa prihatin dengarkan apa yang disampaikan kawan-kawan
tentang masa bakti pengurus jemaat. Persoalan kalau kami melihat, Abba dengan
wilayah geografis yang begitu, satu yang memperihatikan dengan kader-kader atau
figur-figur yang sepantasnya bisa membina kemajuan PPGT sangat susah didapatkan.
Saya melihat pertama di sini, seperti kami dari klasis Abba tapi ini mungkin bisa
dipahami oleh semua teman-teman dan mungkin ini bisa mewakili oleh Klasis-klasis
yang terjauh. Kami punya teman-teman PPGT kadang misalnya Si Bolang, kadang 1 atau
2 bulan baru pulang ke kampung. Ini persoalan padahal itu wajar, ini yang kita
harapkan untuk bisa membina kemajuan PPGT jemaat itu. Orang-orang tua yang sudah
berkeluarga, yang mereka merasa bahwa bukan lagi PPGT karena PPGT di kampungkampung orang tua semua. Orang juga tidak terlalu pahami apa itu PPGT yang
sesungguhnya, ah itu persoalan. Mereka tidak mau terlihat dalam ke pengurusan
walaupun ee masa umur yang kita tentukan masih sebenarnya masih pokoknya masih
bisa terpilih, itu persoalan. Jadi, kapan dibatasi seperti di dalam hanya 2 tahun,
sepertinya itu yang saya rasakan kesedihan itu bahwa kami di kampung, di pelosok
tidak akan mendapatkan susah untuk mendapatkan ee figur-figur yang sesungguhnya
bahwa diangkat untuk melanjutkan PPGT sebagai kiralkineksi (?). Jadi saya usul saja 2
sampai 3 tahun mungkin kita sepakat tapi mungkin kita tidak sepakat apa yang saya
katakan, kalau bisa sampai 5 tahun itu batasnya, karena kemudian di sini tidak dibatasi
lagi bahwa akan dapat dilihat kembali, padahal di kampung kampung sedikit lagi,
padahal di kampung-kampung itu kebanyakan itu terus karena hanya itu yang di
persiapkan di situ. Oke sekian.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih. Dari Kota Palopo
A.091 - Rudi Tolla, S.Kom (Klasis Palopo)
Iya, terima kasih atas kesempatannya. Iya saya dari Palopo dan ada teman saya yang
dari kota.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oh sorry Palopo.
A.091 - Rudi Tolla, S.Kom (Klasis Palopo)
Ya di sini saya bisa atur pasal 6 pada poin 2 tentang masa bakti pengurus klasis adalah 2
atau 3 tahun. Bisakah? Kita tahu bahwa perkembangan di kota dan di jemaat-jemaat di
klasis-klasis yang agak ee minta maaf sebelumnya, ya minta maaf ya, itu tidak akan
pernah sama. Jadi kalau bisa, masa bakti pengurus klasis itu kita tetapkan 2 tahun
-490Notulensi KSK XIII PPGT
karena jika kita tetapkan di sini masa bakti pengurus klasis adalah 2 atau 3 tahun. Dan
di situ anggaran dasar kita, di situ bisa diubah kembali. Bukannya terlalu lama jika kita
melihat 3 tahun, jadi jika dia terpilih kembali itu masa baktinya menjadi 6 tahun, itu
sudah cukup lama dan tadi ada pendapat teman dari belakang Bisakah 5 tahun?
Sebenarnya sudah cukup, itu keenakan kalau dia sudah bisa diganti, dipilih kembali
karena itu ada dalam aturan Anggaran Rumah Tangga, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya saya sudah dapat poinnya. Iya dari Malimbong.
A.401 - Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Iya, terima kasih, tes tes. Yang pertama, saya membaca Pasal 2, Malimbong tidak
pernah mengusulkan 15-30 tahun, justru Malimbong sampai 40 tahun Anggaran
Dasarnya. Kemudian yang pertama, karena tadi kita sudah bahas poin 1 masa bakti
pengurus jemaat 2 tahun. Saya tidak menemukan hal prinsip yang amandemen ini
dengan melihat situasi dan kondisi di Jemaat, terlebih khusus di Jemaat pedesaan.
Saya sudah pilih wilayah untuk berinteraksi oleh PPGT, tidak dalam hal politis tapi
dalam hal teotis, meskipun politis juga ada teotisnya. Nah, kenapa saya bilang tidak ada
prinsip hidup untuk di amandemen ini? Situasi di kampung ini berbeda sekali pak, kita
tahu misalnya PPGT misalnya kita amandemen ini sampai 2 tahun. Saya yakin sekali
masa kerja kepengurusan tidak akan becus sedangkan 3 tahun saja susah sekali untuk
dibenahi klasis untuk bekerja maksimal. 2 tahun ini kondisi periode 1 tahun, 1 tahunnya
itu akan bolong akan menunggu barulah disertai sehingga semuanya berjalan PPGT
terbengkahan. Yang kedua, bahwa kita punya prinsip bahwa PPGT itu organisasi
kaderisasi dan sebuah kaderisasi itu tidak ditentukan bahwa seberapa banyak kita
duduk di suatu kepengurusan itu dan secepat apa kepengurusan ini diganti. Bukan itu
kaderisasi, tapi kaderisasi bahwa menurut saya ini adalah suatu perjabatan dan betulbetul melaksanakan program ke 3 tahun itu, saya pikir itu sangat ideal.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, terima kasih. Dari Seko. Iya dari mana? Sorry saya kasih dulu dari Seko, baru dari
Malili, baru terakhir dari ee Sesean ya? Seseng iya.
A.077 - Prop. Semuel Mangalik, S.Th (Klasis Seko Embona Tana)
A.077 Seko Embona Tana. Ee tentunya kalau kita mau melihat. Ee apa yang sudah kita
bahas selama ini. Pertama kita memacu pada memori penjelasan yang dikatakan di
memori penjelasan. Kenapa dia sampai 5 tahun 2 atau 3 tahun? Di situ dia bisa sampai 3
tahun itu karena kondisi tertentu. Nah ini yang harus kita pahami bahwa ee saya
sepakat juga dari Malimbong tadi, Pak Pendeta dari Malimbong bahwa kaderisasi itu
bukan hanya untuk, bukan hanya ketika dia pemimpin organisasi itu, tetapi
menyiapkan dia seorang pemimpin minimal memimpin dirinya sendiri. Jadi, ini penting
sekali, kalau kita mau mengharapkan sebuah jabatan di organisasi itu sangat kerdil
pemahaman kita soal organisasi ya, jadi ini penting kita pahami bahwa ini kader siap
utus bukan kader siap memimpin. Ya, kader siap pimpin PPGT tapi kader siap utus, utus
dimana pun yang kita pahami. Iya saya pikir itu saja, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Malili terakhir Seseng.
A.012 - Pdt.Melki Upa, S.Th (Klasis Malili)
A.012. Jadi secara singkat saja, sama dengan teman dari Klasis Pulau Jawa, hal yang
kedua ialah memang di konteks pedesaan harus memperhatikan fleksibilitas. Jadi kalau
-491Notulensi KSK XIII PPGT
kita patok 2 tahun nanti kita akan terbentur dengan konteks pedesaan. Jadi saya pikir
yang lalu itu 2 atau 3 tahun, kurre sumanga.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ok, terakhir Seseng.
A.429 Sam Tempaya - Klasis bittuang seseng
Iya, terima kasih. Mungkin supaya cepat memperkenalkan saya punya Klasis, kami
singkat saja Bitteng-Bittuang Seseng A.429. Ee Saya fokus di poin yang pertama
bahwa kepengurusan, masa bakti kepengurusan PPGT jemaat. Yang pertama, ada
pemikiran saya seperti ini bahwa : Bolehkah kita sinergikan dengan kepengurusan BPM
Majelis Jemaat? Sehingga program-program PPGT di Jemaat bisa berjalan bersama
dengan BPM, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
3 tahun ya. Usulan dari Bitseng 3 tahun sesuai dengan BPM. Iya, terakhir dari Pengurus
Pusat, sebelum kita mengambil, saya tawarkan keputusan untuk poin 1 dan 2. Terakhir
Pengurus Pusat saya persilahkan.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pengurus Pusat (Majelis Pimpinan Sidang)
Oke, terima kasih. Sebelum saya sedikit bicara tentang-tentang pasal yang akan di
amandemen itu, mungkin sedikit koreksi dalam cara kita mengamandemen.
Amandemen ini bukan berarti sekali lagi bukan berarti kita berdiri di sini lantas
mengusulkan kembali 2 atau 3. Mari kita fokus pada rancangan yang ada di atas. Jadi
jangan sampai kemudian, kalau kami mau 3 tahun, kalau kami mau 5 tahun malah,
sehingga kemudian diskusi terfokus karena sekali lagi ini amandemen anggaran dasar,
bukan kemudian apa yang baru muncul di kepala kita saat ini yang kemudian kita
angkat menjadi pembahasan lagi. Iya, sekali lagi saya kira kita pahami itu supaya
efektifitas pada perjalanan berikutnya, yang akan kita kritisi adalah draft yang ada.
Apakah 2 atau 3 tahun? Ya bisa! Apakah kita terima amandemen atu tidak? Yang kedua,
menurut saya pasal 2 tidak perlu dibahas karena ini bukan usulan perubahan, yang
disampaikan di atas adalah tetap tidak ada perubahan, berarti tidak ada amandemen
tetapi kenapa kita mau membahasnya. Yang ketiga, tadi ada pertanyaan apakah kita
melanggar TGT kalau
kita kemudian tidak
sinkronkan
dengan
kepengurusan
pada
Klasis dan ee Badan
Pekerja Majelis. Singkat
saya mau katakan
sepengetahuan saya
tidak, karena di dalam
Tata Gereja pasal 38
kalau tidak salah, tapi
saya tidak tahu Tata Gereja mana yang dipakai sekarang karena kita lama tidak jelas
mana Tata Gereja yang kita pakai. Tapi yang saya pernah baca pasal 38 mengatur
secara khusus OIG dan mempercayakan kepada mekanisme persidangan sendiri. Yang
terakhir, saya katanya salah satu ciri orang yang sudah tua adalah bicara masa lalu. Tapi
saya harus katakan itu, saya ee bagian stering komite dalam Kongres Samarinda dan
mengikuti perdebatan bagaimana sampai muncul 2 atau 3. Sekali lagi saya hanya mau
membahas pasal 1, 2 atau 3, karena ada beberapa klasis berdasarkan keputusan di
Notulensi KSK XIII PPGT
-492-
tingkat Klasis mereka yang mengharuskan mereka, kemudian harus mengikuti seperti
yang diperbincangkan tadi. Mengikuti periodisasi Badan Pekerja Majelis dan periodisasi
Badan Pekerja Klasis. Dengan demikian saya kira Kongres memang mengakomodir itu,
sehingga dikatakan sesuai dengan kebutuhan di Klasis masing-masing ada yang
kemudian, sesuai dengan, karena kita bicara kebutuhan-kebutuhan di jemaat masingmasing, ada yang 2 dan ada yang ke 3. Saya kira sepanjang perjalanan 5 tahun
belakangan, tidak ada yang kemudian menjadi persoalan konflik yang sangat
mendasar, karena persoalan 2 atau 3 tahun itu. Dengan demikian saya kira dari
dinamika yang berkembang juga ada yang mengatakan kami bagusnya 2 tahun, ada
yang mengatakan kami bagusnya 3 tahun. Dengan demikian tidak ada hal yang sangat
subtansial yang memaksa kita untuk merubah itu, jadi saya kira kita tidak perlu
merubahnya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke terima kasih. Kita sepakat poin 2 tidak ada perubahan. Setuju? Setuju? (95% peserta
mengatakan setuju). Poin 1 usulan dari kami juga tidak ada perubahan, 2 atau 3 tahun
sesuai dengan kondisi masing-masing di jemaat, Setuju? (85% peserta mengatakan
Setuju). Oke, kita masuk ke poin 3, saya minta penjelasan tadi dari Parepare tadi yang
paling pertama, saya persilahkan. Jadi tidak ada perubahan sehingga tetap redaksinya
tetap ada dalam Anggaran Dasar di halaman 128, ada 128 buka ya.
A.465 - Yursan Lobo, S.Th (Klasis Parepare)
Iya, terima kasih atas kesempatannya. A.465 klasis Parepare. Kalau menyimak di atas,
masa bakti Pengurus Pusat adalah 3 tahun, saya kira tidak perlu di amandemen yang
kemarin ini tetap berlaku 5 tahun, karena pertimbangannya, kalau 3 tahun dalam 2
tahun itu harus menjangkau semua wilayah di Indonesia ini saya kira tidak akan bisa, itu
yang pertama. Yang kedua, kita berbenturan lagi dengan masa-masa ada yang full time
dan ada yang part time dan sebagainya. Itu akan merambat ke situ lagi nanti. Terus
yang ketiga ini ya sepakat dengan 2 Pendeta tadi mengatakan kaderisasi itu bukan hari
ini di kader kemudian lepas dari PPGT itu sudah namanya Kader Siap Utus. Saya kira
tidak seperti itu. Kaderisasi itu proses sejak dia masuk PPGT sampai dia mati, itu
namanya kader PPGT. Jadi bukan lepas dari pengurus atau masuk pengurus itu
namanya kader PPGT. Jadi, saya kira yang ketiga itu tidak perlu diamandemen, terima
kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Karena ini usulan dari Pengurus Pusat di Laporan Pertanggung
Jawaban dan mereka yang mengalaminya. Saya persilahkan Pengurus Pusat
memberikan ee sedikit pencerahan kepada kita, sebelumnya itu mungkin, saya ingin
mengatakan bahwa tujuan akhir di PPGT ee PPGT bukan tujuan akhir tetapi proses
akhir. Itu bisa kita sepakat bersama di situ, itulah mungkin bagaimana Pengurus Pusat
lihat itu untuk mengusulkan amandemen ini. Saya persilahkan kepada Pengurus Pusat.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Majelis Pimpinan Sidang (PP.PPGT Demisioner)
Iya, terima kasih. Usulan amandemen ini memang dari Pengurus Pusat PPGT
berdasarkan berangkat dari pengalaman-pengalaman yang kami alami dan ini juga
berdasarkan diskusi bersama dengan pengurus-pengurus yang lama. Yang juga masuk
dalam masa periode 5 tahun. Kalau bicara tentang perubahan masalah kepengurusan
pada masalah tingkatan Pengurus Pusat. Sejak awal berdirinya PPGT sebenarnya 2
tahun, kemudian pernah menjadi 4 tahun, kemudian 5 tahun. Jadi sudah berapa kalai
mengalami perubahan. Ee mengapa kemudian Pengurus Pusat mengusulkan menjadi 3
Notulensi KSK XIII PPGT
-493-
tahun, sekali lagi ini berangkat dari pengalaman kami masuk tahun pertama, kedua dan
ketiga. Kami masih semangat untuk melaksanakan program-program, itu yang
pertama, tetapi masuk tahun ke empat dan ke lima, sudah mengalami rasa ada
kekeluhan. Yang kedua, banyak teman-teman kita yang seharusnya sudah di luar
sebagai kader-kader siap utus tetapi masih di penjarakan sebagai Pengurus Pusat. Ini
yang kemudian membuat kita merefleksi, kalau demikian mungkin ada baiknya kalau
kita mengubah dari 5 tahun menjadi 3 tahun, itu yang pertama. Yang kedua adalah
proses regenerasi kader. Proses regenerasi kader juga kan selama ini kita pahami
bahwa misalnya proses 5 tahun itu hanya berapa orang Pengurus Pusat hanya 19
orang, hanya 19 orang yang menjadi Pengurus Pusat. Berarti proses regenerasi selama
5 tahun itu hanya menghasilkan 19 orang Pengurus Pusat. Nah kita berharap bahwa
proses regenerasi kader pada tingkatan yang lebih di atas itu lebih banyak kalau kita
mulai dari 1 sampai 3 tahun, itu yang kedua. Selanjutnya, iya saya kira itu untuk
sementara terima kasih. Silahkan diperbincangkan!
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Teman-teman kalau teman-teman melihat pertimbangan dari Pengurus Pusat itu ada di
LPJ mereka. Saya bacakan, masa 5 tahun tidak menggambarkan PPGT sebagian
Organisasi Kader. Ini dari apa? Dari LPJ Pengurus Pusat. 5 tahun adalah waktu yang
terlalu lama untuk menduduki jabatan organisasi yang menyandang predikat kader,
jadi organisasi yang menyandang predikat kader. Yang ketiga, periode 5 tahun baru
diberlakukan, jadi ini sejarah. Periode 5 tahun baru diberlakukan tahun 1998 sebelum
periode kepengurusan PP sebelumnya periode kepengurusan PP.PPGT adalah 2 tahun.
Jadi sebelum tahun 98 itu PP.PPGT adalah 2 tahun, pada awal berdirinya 3 tahun era 70
sampai 80 dan 4 tahun era 80an. Lalu dalam 15 tahun terakhir, periode 5 tahun cukup
menjenuhkan bagi sebagian besar pengurus. Hasil wawancara dengan pengurus inti
PPGT periode 98 sampai 2003, 2003 sampai 2008 dan 2008 sampai 2013. Yang kelima,
PPGT era 60 dan 70, lebih menggambarkan PPGT sebagai organisasi kader karena pada
roda generasi organisasi terus berjalan setiap 2 atau 3 tahun. Jadi ada stretching poin
yang bisa saya angkat dari teman-teman di PP bahwa ada nilai yang mereka ingin
keluarkan dari periode ini, ada nilai yang bisa dia dapat dalam periode ini dari sebuah
regenerasi. Itu intinya bahwa teman-teman yang sudah harus yang umpamanya dari
Pengurus Klasis itu sudah harus berada di Pengurus Pusat itu tidak menunggu 2 tahun
lagi untuk berada di Pengurus Pusat. Itu yang pertama stretching pointnya. Yang
kedua, itu dari Pengurus Pusat, saya coba melihat bahwa mereka merasa ada titik
jenuh pada angka 5 tahun, sehingga mereka mengusulkan 3 tahun ini bisa dari
Pengurus Pusat itu dapat dimaksimalkan dalam periode ini. Ada regenerasi, ada
pemberdayaan dan ada jenjang yang bisa berlanjut itu pertimbangan dari Pengurus
Pusat. Iya, saya persilahkan dari Klasis Pangala dan Sadan Matallo, Rantepao,
Parandangan, Tallulipu, Sadan Ulusalu, Palopo apa ya, Kota Palopo, Sigi Lore, Tarakan,
Madandan, Parepare, Tikala, apa ya? Mengkendek Utara, Seriti, Sulbar ee sorry Sulteng,
Bittuang Seseng, Sulbar, Kaltim Balikpapan, Malimbong, Nanggala. Ada 40 penanya.
Kalau tidak percaya hitung sendiri ehehe. Saya persilahkan dari Pangala lalu dari Sadan
Matallo!
A 233 - Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya, terima kasih. Masa bakti Pengurus Pusat adalah 3 tahun, ini usul dari Pengurus
Pusat yang demisoner. Kalau menurut saya setelah kita mendengar penjelasan dari
Pengurus Pusat kemarin terhadap laporan pertanggung jawaban mereka, intinya yang
saya tangkap di situ mereka mengatakan Waktu 5 tahun itu sangatlah sedikit untuk
Notulensi KSK XIII PPGT
-494-
pergi ke klasis, untuk pergi jemaat-jemaat, apalagi 3 tahun. Nah tujuan kita bagaimana
kita mempersiapkan kader siap utus. Bukan untuk masuk dalam struktur jabatan, ya
kalau 3, 2 tahun yang penting saya masuk dalam jabatan, dalam strukur PPGT okelah,
tetapi tanggung jawab kita ini bagaimana 3 tahun itu. Saya kira, ya ini usulan dari
Pengurus Pusat tapi bukan berarti ini harus mutlak kita terima, tergantung dari peserta
Kongres, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Iya dari Sadan Matallo.
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th - Klasis Sadan Matallo (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya saya kira untuk nomor 3 ini. Masa bakti Pengurus Pusat 3 tahun, saya kira perlu
pertimbangkan bersama-sama. Kalau saya melihat latar belakang dari usulan ini,
mohon maaf kepada Pengurus Pusat, dari alasan atau latar belakang ini sebenarnya
yang perlu kita pertanyakan bahwa PPGT ini adalah berbasis pelayanan dan ini menjadi
pertimbangan bagi kita karena kalau kita mau berpatokan pada latar berlakang itu. Kita
tahu bersama bahwa itu proses pengkaderan, tetapi jangan sampai pengkaderan ini
justru ketika masa waktu ini kita kurangi, justru masa pengkaderan itu akan terputus.
Belum lagi di kepengurusan pusat, untuk membenahi saja pertama itu tahun pertama
belum untuk seluruh program dan tentunya masa 3 tahun ini apakah menjangkau
kebutuhan dari setia klasis, karena itulah hal yang penting kita putuskan kemarin.
Kemudian kalau kita mau berpatokan pada era era 70an, 80an itukan dulu. Mana
mungkin pemuda kita masih terbelakang? Kemudian kejenuhan saya kira tidak perlu
ada dalam proses pengkaderan karena di sinilah kita perlu memperlihatkan bahwa
masa 5 tahun itu saya kira sangat relevan bagi kami, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Rantepao.
A.126 - Jeri Parimba. ST (Klasis Rantepao)
Terima kasih A.126 Jery Parimba Klasis Rantepao. Saya belum ingin masuk dalam
proses perdebatan 3, 4 atau 5 tahun. Yang paling pertama saya ingin masuk sebuah
sebuah pemikiran bahwa tadi kita mengatakan bahwa ini adalah organisasi kader.
Perlu ada dinamika kader yang lebih cepat lagi, maka kita mengatakan butuh 3 tahun
dan tidak perlu 5 tahun, tetapi kemudian pertanyaaannya, jika kita masih mengingat
proses yang terjadi kemarin. Bukankah baru kemarin kita mengesahkan kurikulum
pembinaan kader? Pertanyaannya sekarang adalah apa betul kita sudah terlalu
berlimpah dengan kader-kader? Sehingga kita mengatakan bahwa 5 tahun tidak lagi
konteks untuk keadaan PPGT. Yang kedua adalah mengenai perdebatan 3 atau 5
tahun. Pertanyaannya sekarang, dari hari pertama sampai hari ini tarrru buroso ki
makada, terlalu banyak rencana, angan-angan, cita-cita dan impian kita untuk PPGT ke
depan. Jangan sampai kita terlalu banyak berencana, sehingga kita menggali sebuah
lobang untuk Pengurus Pusat yang akan terpilih nanti. Kita misalnya membuat sebuah
rencana 100 yang semestinya bisa kita capai dalam waktu 5 tahun, tetapi kita
mengatakan 3 tahun hanya dengan alasan bahwa harus ada dinamika kader yang lebih
cepat. Iya itu, sehingga kemudian .
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Stretching poin, jadi mungkin langsung pada intinya.
-495-
-496-
-497-
manda mitendai tu dana, dana dan dana. Dan anggota jemaat juga kemudian mengeluh
tentang hal itu, karena kegiatan yang kemudian berkesinambungan dan mungkin salah
satu ee perlu ee mungkin seperti saat ini. Kami di Tallunglipu tertunda Konperklas
kami, yang seharusnya bulan Juli yang lalu, tapi tertunda karena bukan kami Pengurus
yang tidak mau diganti, kami sudah mengusulkan ke jemaat tapi jemaat mengatakan
kitakan mau ke kongres, kalau kita mau Konperklas sekarang kemungkinan besar kita
tidak ikut ke Kongres karena masalah, sekali lagi pembiayaan. Jadi tetap kami tetap
pada 5 tahun, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih. Yang dari, iya. iya Jadi yang 5, masih ada yang mau bicara mengenai 5
tahun saya kira tidak usah ya? Iya, yang mau dari yang sebelum yang bukan 5 tahun.
Silahkan, saya persilahkan. Iya dari salah satu klasis yang mengusulkan, Tarakan dari
mana lagi? Mengekendek Utara Barat, dari Palopo ada lagi? Oke, silahkan Tarakan! Jadi
Tarakan ini, sorry ya saya potong. Tarakan ini usulan dalam ee sini 4 tahun, 4 tahun ya,
dimasukan dalam ee apa usulan. Jadi dia masukan usulan 4 tahun ini ada di daftar
usulan yang ada yang telah disahkan kemarin. Ok, terima kasih. Saya persilahkan!
A. 509 - Paulus Manapa (Klasis Kaltim Tarakan)
Iya, terima kasih. A.509. Yang menjadi usulan kami di sini yaitu 4 tahun dengan
pertimbangan. Saya kira sudah sangat jelas yang disampaikan oleh beberapa temanteman tadi. Dengan memperhatikan dari Pengurus Pusat Demisoner, Pendeta Ivan tadi
yang menyampaikan beberapa alasan di tahun ke 3 dan ke 4. Dan tahun ke 5 yang
sebagaimana kita saksikan di Laporan Pengurus Pusat kemarin bahwa hampir
Pengurus Pusat itu sudah tidak lengkap untuk bekerja lagi sebagai Pengurus Harian
dan beberapa Korwil. Dengan alasan itulah kami mengusulkan bahwa masa bakti
Pengurus Pusat itu menjadi 4 tahun. Dengan pertimbangan sebagaimana yang
disampaikan oleh rekan-rekan tadi. Yang pertama, kalau itu tetap di 3 tahun, itu akan
bersamaan dengan Konperklas dan dasar pertimbangan utama dari kami bahwa
mungkin di Klasis kami itu adalah klasis yang paling luas jangkauannya karena terdiri
dari 5 Kabupaten yang sangat berjauhan di wilayah Kalimantan dan untuk
mempersiapkan itu bersamaan dengan Konperklas dan di Jemaat-jemaat. Saya kira
akan terlalu memakan biaya dan waktu yang sebagaimana yang telah disampaikan
tadi, sehingga kami mengambil jalan tengahnya dengan mengusulkan itu bahwa kami
mengusulkan 4 tahun periode kepengurusan pusat. Saya kira itu yang menjadi alasan
kami, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Klasis Mengkendek Utara Barat. Iya mungkin alat canggihnya bisa dipakai Pak.
A.340 Farma Normandya (Klasis Mengkenkendek Utara Barat)
Iya terima kasih, A.340 Farma. Kata orang yang di tengah-tengah itu enak (semua
peserta tertawa sambil bertepuk tangan) Iya karena itu melihat situasi ini antara 5 dan
3, kalau kita turun 3 itu turun elastis. Kalau kita tetap di 3 itu agak di bawah. Karena itu
kami sarankan setuju kalau 4 dengan alasan bahwa kalau 4 tahun tidak mungkin
bersamaan dengan di Klasis. Musti kendek-kendek langgan sia sidi, ee terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Usulan 4 sama dengan Tarakan, iya dari Palopo, terakhir Pengurus Pusat demisioner.
Oh bukan 5 tahun, kalau 5 tahun saya tidak kasih lagi.
-498-
-499-
kemarin bicara tentang pola kader. Coba liat ke depan! Apakah dengan 3 tahun
Pengurus Pusat ke depan mampu mensinergikan? Jadi, kita tidak melihat konstitusi itu
di dalam kerangka Klasis dan Jemaat baik, tetapi ada produk-produk kongres yang juga
diputuskan bicara bagaimana pencapaian yang sejalan dengan masa kerja. Ingat ada
beberapa produk kongres yang menuntut Pengurus Pusat. Kita cuma berpikir pada 2
hal bahwa ada GBPP pola kader dalam kerangka 3 atau 5 tahun ini perlu kita pikirkan
dan bagi saya ini kita harus ingat bahwa bukan cuma konstitusi yang kita pikirkan
tetapi 5 tahun ada hal-hal yang berkenaan dengan produk Kongres yang lain, seperti
pelaksanaan GBPP disana yang sementara dibahas dan pola kader atau menyangkut
kurikulum kemarin. Ketika mungkin dalam hati atau gegabah menentukan waktu atau
masa kerja, ingat ada banyak implementasi yang musti banyak terkaitan dengan forum
Kongres itu. Saya kira ini hanya pemuatan dan pemahaman bersama, terima kasih
pimpinan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi intinya 3 tahun. Ada produk yang telah kita tetapkan yaitu kurikulum yang kemarin
kita bersama. Itu yang diselaraskan oleh Pengurus Pusat melalui usulannya 3 tahun. Iya
jadi stretchingnya di situ gitu. Jadi, ada yang tidak nyambung nantinya. Jadi
stretchingnya di situ jadi itu yang dimaksudkan Pengurus Pusat. Jadi kalau umpamanya
kenapa diputuskan di sini, ada stretching pointnya di sini juga di kurikulum dan GBPP
yang sementara dibicarakan ini, kalau umpamanya masa periode yang tidak seperti
diusulkan itu tidak akan nyambung dengan itu stretching poinnya yang bisa saya
tangkap. Iya, dari meja pimpinan ada klarifikasi, silahkan!
C. 009 - Nathalianus P. SE (Pengurus Pusat)
Iya, jadi pemahaman saya mau mengatakan kepada kita semua. Jangan dengan 3
apakah semua akan menjawab dalam implementasi GBPP atau kurikulum kader.
Walaupun ini insur dari Pengurus Pusat, kami punya hak yang personal mampu
membuka dinamika pemikiran kita teman-teman. Ada dinamika oke kolukial, tapi ada
juga dalam konteks kami Pengurus Pusat demisoner dinamika itu wajar tetapi secara
kajian ilmiah kita gementasi GBPP dengan yang diusulkan sekarang menjawab kepada
kita, apakah nanti dalam pelaksanaannya bisa GBPP dengan kurikulum kader. Jangan
sampai nanti PP 3 tahun, contoh belum selesai, GBPP pencapaiannya belum maksimal
atau kurikulum kader. Saya kira demikian, terima kasih pimpinan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, saya bisa tangkap. Saya persilahkan kawan saya Sekretaris untuk. Kenapa? Jadi
saya tanya tadi apakah setuju 5 tahun. Jadi yang saya katakan bahwa 5 tahun saya ee
apa tidak berikan dulu. Ada pendapat lain dari teman-teman di sini?
A.516 Budi Isak Taruk - Klasis Kaltim balikpapan
Iya pimpinan. Saya kira pahami juga bahwa teman-teman yang hadir di sini tidak hanya
bicara pada konteks 3 atau 5.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, saya persilahkan dari kawan Kaltim Balikpapan! Singkat padat dan jelas sebelum
saya persilahkan kawan Budi untuk menambahkan.
A.516 Budi Isak Taruk - Klasis Kaltim balikpapan
Iya, insya Allah, singkat dan padat. Klasis Balikpapan 516. Iya, saya menurut saya, saya
tidak akan berbicara soal kita putuskan 5 atau 3 tahun, tetapi perlu kita pahami bahwa
masa bakti adalah bukan salah satunya hal yang bisa mendapat menjawab tantangan
-500Notulensi KSK XIII PPGT
yang kita hadapi 3 atau 5 atau 10 tahun ke depan. Sebab karena itu berdasarkan
dinamika yang sudah kita lalui, saya sepakat dengan beberapa teman-teman bahwa
PPGT ini bukan organisasi untuk membuat kita menjadi orang yang berkarir tetapi ini
adalah pembinaan kader dan pelayan. Yang berikut menjadi sebuah keraguan saya,
ketika kita masuk dalam ajang-ajang seperti ini entah 3 atau 5 tahun ke depan, kita
akan kembali berbicara dan berdiskusi dengan hal yang sama dan dengan alasan yang
sama juga. Oleh karena itu ee menurut saya persoalan bukan 3 atau 5 tahun tetapi apa
yang bisa kita kerjakan dan wujudkan utnuk menciptakan benar-benar menjadi kader
siap utus. Saya sangat sepakat soal poin 1 dan 2 itu, sebab itu adalah wadah pembinaan
yanag sesungguhnya, tetapi soal Pengurus Pusat masa bakti karena itu kita
pertimbangkan matang-matang sebelum kita mengambil keputusan 3 atau 5. Saya kira
ini menjadi pertimbangan, supaya kemudian jangan kita mengambil keputusan 3 atau 5
hanya karena emosional atau karena pemikiran sesaat melalui tempat ini. Perlu kita
ingat, PANSUS ini adalah finish dan terikat, tidak akan lagi dibahas diparipurna, terima
kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya infomasi.
A.401 Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th - Klasis Malimbong
Point of solution, ee point of information. Iya jadi begini pimpinan sidang karena ini
PANSUS, Panitia Khusus toh. Dengan demikian harus serius kita membahas ini
amandemen-amandemen, gitu. Ide yang ditawarkan dalam PANSUS itu akan ada
perimbangan terhadap ide itu. Jadi saya harapkan dalam apakah ini rapat atau sidang
gitu, harus ditawarkan juga misalnya teman-teman yang tidak setuju untuk
diamandemen, sekian dan terima kasih pimpinan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Terakhir Pendeta Budi.
A.131 Pdt. Budi Prayetno, S.Th - Klasis Rantepao Barat
Saya kira yang paling penting yang kita pikirkan sekarang, bukan soal angka 3, 4, 5
sama seperti saudara Jery sampaikan tadi. Esensinya ialah titik pandang atau sudut
pandang Pengurus Pusat demisoner, memang jelas pengalaman persoalan mereka
pribadi mereka bahwa jenuh 5 tahun, tapi sudut pandang yang lain juga menuntut kita
berpikir sama seperti yang Panggala dikatakan sedangkan 5 tahun mereka katakan
tidak cukup waktu karena cuma 5 tahun. Jadi, banyak sekali sisi yang kita harus lihat
dan karena itu saya kira untuk saat ini kita belum bisa mengatakan belum
mengamandemen pasal ini (peserta bertepuk tangan lalu berkata setuju).
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya Bapak Pendeta, Panitia Pengarah dari Panitia Pengarah.
F.004 - Yahya Boong, S.Th, MM BPS.GT (Penasehat Persidangan)
Saya tidak tahu apakah saya masuk panitia pengarah karena tidak pernah turut.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oh sorry penasehat, penasehat persidangan.
F.004 - Yahya Boong, S.Th, MM BPS.GT (Penasehat Persidangan)
Iya. Jadi begini, satu hal yang dipertimbangkan juga ialah karena rapat keja kedua yang
lalu di Gereja Toraja sudah sepakat wilayah kembali struktural itu juga harus
Notulensi KSK XIII PPGT
-501-
dipertimbangkan. Dalam rangka kita menetapkan 3 atau berapa tahun. Hal yang kedua
ialah angka 3 tahun. Dari tadi saya berpikir bahwa kita akan menghadapi kenna anu
kumua kita akan menghadapi kurikulum besar sehubungan dengan pembiayaan, jelas
itu. Saba sibuk ki lan klasis ma-Konperklas sementara juga kita sibuk persiapkan
Kongres. Itu bagian dari pertimbangan-pertimbangan yang bisa kita pikirkan secara
bersama. Jadi kenna anu kita bungka malongan tongan tu tangga talan. Jadi tidak
sekedar mengatakan kumua saya kira semua sudah terungkap tadi soal kejenuhan, apa
semua itu ditentukan oleh ee kan ada garis besar program kerja, saya tidak tahu kalau
hanya 3 tahun Garis-garis Besar Program kerja itu. Garis-garis Besar Program kerja
itulah yang kemudian diterjemahkan tiap tahun. Jadi sebetulnya eeya iya to la
menentukan. Jadi Garis Besar Program kerja 5 tahun kalau 5 tahun kita sepakat. Lalu
kemudian itu diterjemahkan menjadi program kerja tahunan. Ee yamaro la di tangga
to ngina, kalau disepakati ee masaki ulu ta dako, masaki ulu ta karena kita sibuk di
Klasis lalu kemudian mane sorok ma Kongres langsung bentuk lagi Panitia Kongres
pasti itu karena tidak mungkin kerja hanya 2 tahun, 3 tahun bekerja. Itu semua yang
harus dipertimbangkan. Yang berikut, wilayah pasti kembali struktural, tatanggaran
duka ya to. Sehingga menurut saya, melo ke 5 tahun dipake Pengurus Pusat (peserta
bertepuk tangan). Itu artinya mempertimbangkan berbagai hal itu termasuk wilayah
akan kembali struktural, jadi bisa terjadi 3, 4, 5 tahun. Jadi yamo to. Iya, oke jadi itu
hanya masukan untuk bagi kita.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, masukan dari Penasehat. Saya tidak berikan lagi saya tidak berikan lagi
kesempatan. Kita belum masuk kurikulum dulu, iya 1 menit.
A.233 - Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya, biar lama yang penting untuk pemuda ke depan. Ee tadi dikatakan sudah ada
kurikulum, saya juga hadir waktu itu semiloka. Menurut saya dengan adanya kurikulum
justru bagaimana kita mau mencapai kurikulum itu, program-program itu kalau dalam
jangka waktu yang sangat kurang sekali. Nah dengan adanya kurikulum itu, akan
muncul program-program. Nah berdasarkan hasil semiloka, ada indikator-indikator
yang nyata yang kita lihat apakah ada perubahan apakah ada hasil dalam jangkau yang
singkat ini. Apakah kita bisa menyelesaikan? Bukan menyelesaikan tetapi artinya
melakukan program-program dari Pusat, Klasis dan Jemaat ini. Tolong teman-teman
kita pikirkan pemuda ke depan, jangan sampai pribadi, jangan sampai karena alasan
pribadi sehingga mengorbankan organisasi PPGT, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Saya sudah, saya diinterupsi , jadi saya persilahkan klarifikasi.
C. 010 Lewi O. Pata', S.Th PP.PPGT Demisioner
Saya tidak mau bermain berapologet dengan istilah sekarang figinisasi tapi kita pakai
logika. C.010 kalau tidak salah, oh iya hee C.010. Terima kasih pimpinan PANSUS.
Sederhananya begini kalau persoalan kejenuhan itu memang personal refeleksi tapi
waktu kami berdiskusi, tidak ada sama sekali kepentingan pribadi yang seperti Ibu
Pendeta Sulfrida Lolok katakan. Jauhkanlah itu dari pikiran Ibu Pendeta (peserta
bertepuk tangan) ini muncul dalam diskusi teman-teman di PP Demisioner saat itu
adalah sederhananya begini, hanyalah sebagi bentuk penyelarasan agenda sinode.
Kalau sekarang kita ambil 3 tahun pas 2016, sinode 2011 pas 2016. Sekarangkan sidang
sinode AM ber apa berlalu sudah 2 tahun berlalu. Begitu banyak kebijakan di sidang
sinode AM yang kemudian sudah basi, lalu kemudian kita masih tetap pada keputusanNotulensi KSK XIII PPGT
-502-
keputusan kita yang harusnya kita sepakati bersama bahwa Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga kita tetap bernaung pada TGGT, kan? Alasan sederhananya seperti itu,
penyelarasan persoalan nanti kemudian setelah kita sepakat baru mau bersabar 3
tahun ini, ke depan terserah mau ke 7 tahun lagi, mau kembali ke 5 tahun lagi, monggo
silahkan saja. Sederhananya begitu, motivasinya begitu Ibu Sulfrida, tidak usah ada
tendensi apa-apa. Di sini tidak ada bermaksud mau memotong proses kaderisasi dan
sebagainya hanya sederhananya begitu untuk proses penyelarasan dengan keputusan
yang lebih tinggi. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga kita menjamin itu bahwa
kemudian kita menuju kepada keputusan yang di atas. Dalam hal ini kepada keputusan
di tingkat sinode AM, TGGT tapi kalau kemudian teman-teman tidak merasa makmur
dengan usulan 3 tahun, ya sudah tidak apa-apa toh, iya (peserta bertepuk tangan) tapi
yang iya tapi maksudnya harus diklarifikasi bahwa latar belakang dari munculnya
pemikiran ini seperti itu sederhannya penyelarasan itu. Ke depan mau kembali ke 5
tahun atau teman-teman bilang kurang itu 5 tahun, kasih genap mi 10 tahun, minda la
engke, itukan keputusan forum, keputusan bersama. Saya kira itu klarifikasi saja Pak
Ketua PANSUS, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, waktu juga sudah menunjukkan kita jam makan siang. Saya tawarkan iya, saya
tawarkan saya tawarkan kepada teman-teman ada yang mau 5 tahun 3 tahun iya. Oh
ada 4 tahun tadi. Ada mau 4 tahun? Saya tawarkan seperti ini, apakah kita setuju
perubahan atau tidak? (peserta ada yang mengatakan setuju dan ada juga yang
mengatakan tidak) Setuju tidak ada perubahan? (peserta mengatakan setuju dan
pimpinan mengetuk palu disambut dengan tepuk tangan dari peserta).
Keputusan :
Tidak Perubahan Amandemen
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya untuk pasal 1 ingat baru pasal 1 ya, perubahan kita sampai makan siang. Saya
tawarkan kita makan siang dulu, oh sorry sorry siapmi ka? Ahaha. Tidak saya lihat mi
tadi agak-agak anu, sorry bukan makan siang. Ada ee tadi ada ee kita sepakati bahwa
ada refleksi yang harusnya jadwal sebentar malam itu kita kan lakukan pada jam 2
siang. Jadi saya scorsing ee PANSUS ini untuk mengikuti ibadah refleksi, setelah ibadah
kita kembali ke sini, mungkin langsung makan siang dulu ya? Makan siang dulu baru
kita kembali kesini. Setengah jam setelah makan siang, setuju? (peserta mengatakan
setuju). Silahkan kita kembali ke Gereja!
Catatan akhir :
Peserta kembali ke Gedung Gereja Jemaat Seriti untuk mengikuti Ibadah Refleksi dan
makan siang. Faktanya sebagian peserta kembali ke Penginapan mereka.
-503-
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Catatan Awal :
Setelah mengikuti Ibadah Refleksi dan makan siang, peserta kembali ke Gedung Gereja
Jemaat Tondok Tangnga.
Agenda Sidang :
mengusulkan saya akan memberikan dulu dari klasis pengusul, iya alat canggih
mungkin. Saya tidak ada di sini dokumen 40 tahun. (Salah seorang Peserta berkata :
Dokumen tolong diperiksa! ada Malimbong) Oke dari tadi saya minta di Panitia
mengenai usulan tambahan, iya ndak saya minta tadi usulan-usulan yang tercecer itu.
Tolong juga diberikan, ndak ada usulan yang tercecer juga yang harus dibahas yang
kertas selembar itu mengenai K8, jangan sampai ada juga di situ. Jadi, usulan dari Klasis
Kalaru, Parepare, Palopo, Pulau Jawa, Malimbong, PP.PPGT dan Klasis Makassar 1530. Usulan dari Malimbong dan Parandangan itu ee 15-40 tahun, Makassar koreksi
tidak ada perubahan, jadi makassar mengusulkan tidak ada perubahan. Yang saya
tahunya itu Makassar nanti jabatan Pengurus Klasis sama Pengurus Jemaat. Nanti
sebentar Makassar jelaskan. Yang saya minta dulu mungkin yang 15-30 tahun. Silahkan
usul dari klasis Kalaru untuk menjelaskan latar belakang usulnya! Parepare, Pulau Jawa
dan Malimbong terakhir dari PP. Nanti, saya persilahkan dari Kalaena Utara, ya Kalaena
Utara. Klasis? Klasis Parepare, ya silahkan! Oh sorry Kaltim, oh sorry Kalaru itu kaltim
tarakan oh iyo, Parepare dulu ada ya Kaltim Tarakan ada? Ada oh iyo setelah Parepare,
Kaltim tarakan, iya silahkan!
A.465 - Yusran Lobo, S.Th (Klasis Parepare)
Ya, terima kasih A.465 Klasis Parepare. Jadi ee pertimbangan kami mengusulkan 15-30
tahun karena melihat kenyataan di tempat ya di beberapa tempat ada pengurus yang
harusnya itu kan dikatakan tadi juga ini sebagai bagian dari kaderisasi yang nah banyak
juga yang harusnya ditempatkan di situ tapi karena ada yang dianggap tua, maka
semuanya diopor ke situ Pengurus-pengurus Klasis, Pengurus-pengurus Jemaat dan
adek-adek itu tidak berkesempatan karena mereka melihat ada ji Kakakku, ada ji ini
yang bisa menjabat padahal harusnya itu bisa digenerasikan ke bawah. Jadi, kami
mengusulkan 15-30 dengan asumsi bahwa 30 tahun ke atas itu sudah bisa melibatkan
diri di PKBGT kah atau PWGT kah, itu pertimbangannya. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Dari Palopo, Palopo? Gak ada ya Palopo, Pulau Jawa.
A.453 - Joni Pareang, S.T (Klasis Pulau Jawa)
Terima kasih. Alasan dari kami Klasis Pulau Jawa mengajukan keanggotaan PPGT 15-30
tahun, salah satu tadi yang sudah disampaikan dari teman kami Parepare. Saya kira
saya tidak usah mengulang lagi poin itu, ee kemudian poin ke-2 adalah ketika PPGT
hadir di tengah-tengah organisasi kepemudaan yang lain, ya. Pada dasarnya semua
organisasi kepemudaan paling senior itu sampai 30 tahun itu ya. Salah satu contoh di
KMPI itu sampai 30 tahun jadi ketika PPGT hadir di sana yang notabenenya yang biasa
yang diutus, diurut dari PPGT ini yang senior-senior yang seperti itu. Jadi, kadang untuk
menghormati senior-senior yang di usul, yang diajukan itu biasanya yang senior. Jadi
kalau misalnya diberi batasan sampai 30 tahun kita akan hadir di suatu organisasi
kepemudaan kita. Jadi, torse di sana karena kita yang paling tua padahal batasan umur
pemuda itu pada umumnya 30 tahun. Itu alasan kami yang kedua, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, dari Klasis Malimbong, Malimbong 40 tahun, ya? Ahhh 40 tahun sebentar dulu ya,
PP.PPGT yang mengusulkan 30 tahun.
C.003 - Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th PP.PPGT Demsioner
Iya, terima kasih. Yang pertama, dalam diskusi terakhir dari Pengurus Pusat sebenarnya
ada 3 alternatif. Yang pertama, setuju 30 tahun; yang kedua, setuju 35 tahun artinya
Notulensi KSK XIII PPGT
-505-
adalah tidak ada perubahan; yang ketiga, adalah dan saya berada pada posisi ini tidak
mempersoalkan dan bukan subtansi mempersoalkan soal umur 30 dan 35. Mengapa
saya katakan demikian? Bagi saya adalah proses apa yang kita akan lakukan pada
tingkatan ketika mereka berumur 15; yang kedua adalah apakah telah siap kader-kader
yang berumur 25 tahun untuk siap pada tingkatan-tingkatan masing-masing, karena itu
bagi saya tidak sama sekali tidak mempersoalkan soal berapa umurnya, tapi yang saya
persoalkan adalah proses pengkaderan pada tingkatan jemaat. Apakah sudah jalan
proses pengkaderan pada tingkatan Klasis? Apakah sudah jalan? Demikian pun pada
tingkatan Pengurus Pusat. Kita baru mengeluarkan yang namanya kurikulum,
kurikulum yang akan kita eksekusi pada tingkatan masing-masing baik Klasis sampai
pun sampai tingkatan yang lebih tinggi lebih luas, karena itu kalau saya yang ditanya
sebagai Pengurus pusat PPGT saya berada pada posisi tidak subtansi membicarakan
soal umur. Terima kasih (peserta bertepuk tangan)
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Dari PP.PPGT penjelasannya tidak subtansial membicarakan umur. Itu garis besar tetapi
dalam draf yang kami diberikan bahwa memang ada dari PP untuk merekomendasikan
untuk memasukan 15-30 tahun, tapi dengan pertimbangan bahwa bukan hal
substansial mengenai umur gitu, karena berapapun umur kita dalam hal ini itulah
kenapa dalam Anggaran Dasar ada anggota biasa dan anggota luar biasa tetapi
statusnya sebagai anggota PPGT hanya persoalan hak di dalam yang berbeda jadi PPGT
tidak pernah menafikan persoalan anggota mengenai umur , tetapi hanya persoalan
hak hanya persoalan hak anda, tetapi berapapun umur anda anda tetapi anggota PPGT
berapapun umur anda tetap yang menjadi persoalan adalah hak anda dibatasi anggota
biasa dan anggota luar biasa tetapi anggota PPGT yang menjadi persoalan adalah
substansinya ada di situ. Oke, bagi teman-teman yang mengusulkan karena tidak ada di
saya. Yang mengusulkan 40 tahun, saya persilahkan dari Malimbong dulu! Sabar 30 ya?
Mengenai? Iya!
A.097- Ade Fadli Kasi (Klasis Kota Palopo)
A.097. Saya ingin saja mempertegas mengenai anggaran dasar pimpinan tentang
perubahan poin 3 usul perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga oleh Pengurus Klasis kepada Pengurus Pusat diajukan selambat-lambatnya 3
bulan sebelum kongres. Ini Saya ingin mempertegas bahwa jangan sampai ada
Pengurus Klasis yang hanya mengirimkan usulannya itu ketika tiba saat hari H kongres
ini. Saya kira ini hal prinsip yang harus kita taati pimpinan, jangan sampai ada klasis
yang hanya mengusulkann umur sekian hanya pada saat kongres ini terlaksana, saya
kira begitu pimpinan terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke saya terima. Jadi Malimbong ini sudah masukan usulnya ada di draft ini mengenai
40 tahun. Jadi ada di usul tetapi tidak tercantum dalam ee apa draft K8 tetapi di draft
usul ada, Klasis Malimbong iya nomor 126 di usul-usul, ya silahkan Klasis Malimbong.
A.401 - Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Iya. Kenapa Klasis Malimbong menawarkan amandemen sampai 40 tahun? Yang
pertama PPGT ini kader organisasi saya pikir kaderisasi ini sangat susah untuk di ee
lakukan banyak membutuhkan tenaga, beda dengan sekolah minggu kita bisa melayani
itu tapi belum menjadi kader gitu, kemudian PPGT itu menyiapkan kader yang siap
berpotensi digereja masyarakat dan juga dikeluaraga gitu. Yang keempat, situasi
kampung misalnya kalau kita lihat di setiap kampung, pelosok-pelosok khususnya di
Notulensi KSK XIII PPGT
-506-
kampung halaman kita di Tana Toraja dan Toraja Utara gitu. Anak-anak yang tinggal di
kampung atau pemuda-pemudi yang tInggl di kampung, yang menurut kita PPGT yang
pertama itu SMP, anak SMA kemungkinan besar dia akan bersekolah di kota-kota
Makale, Rantepao dan Makassar, gitu. Kuliah pun seperti itu, nah kemudian kalau
misalnya selesai kuliah mereka akan pergi merantau mencari pekerjaan, kalau gagal di
negerinya orang atau berhasil di negerinya orang, mereka akan kembali dengan umur
35 tahun dengan membawa anak gitu dan sampai 40 tahun. Kami berpikir seperti ini
dari Klasis Malimbong bahwa umur 35-40 tahun itu dia mempunyai kematangan emosi
yang mengkader yang siap untuk mengkader adek-adeknya ini yang SMP ataupun yang
SMA yang ada di kampung. Kalau di SMP mengkader SMP saya sangat tidak yakin gitu,
makanya kehadiran gereja di pelosok-pelosok sangat ditentukan oleh Majelis Gereja
dan Pendetanya. Kepengurusan PPGT dipelosok, minta maaf sekali ee sangat minimminimyalah introduksinya terhadap gereja-gereja. Ya, ini yang menjadi pertimbangan
kami kenapa kami menaikan umur sampai 40 tahun, gitu. Yang kelima, bahwa basisnya
sebenarnya Gereja gitu, basis untuk memajukan gereja itu ada di PPGT gitu, ketika dia
sudah ada di PKBGT mohon maaf kebanyakan yang kita akan lakukan adalah rutinitas
dalam bergereja gitu, tapi pemuda itu ada basis untuk mengembang gereja gitu,
makanya itu kami berharap bahwa kepengurusan untuk anggota biasa itu kita naikan
sampai umur 40 tahun, karena umur 40 tahun bagi kami di desa itulah ukuran yang
realistis. Terima kasih Pimpinan Sidang dan terima kasih peserta rapat.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya. Parandangan, habis itu Makassar.
A.526 - Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Kami mengusulkan tetapi tidak dimasukkan mungkin tercecer yang kami usulkan
adalah anggota biasa PPGT adalah warga Gereja Toraja yang berumur 17 sampai 40
tahun. Dasar pemikiran kami bahwa angka umur 17 kami angkat menjadi anggota biasa
dan tidak berpatokan pada umur 15 karena masa ini masa yang rentang. Maksud kami
ialah pertama di jemaat, di wilayah pedesaan hampir sebagian besar jemaat berada di
pedesaan dalam konteks Gereja Toraja. Kondisi real yang terjadi di lapangan ada anak
SMP yang bongsor badan tetapi nilai emosinya masih berada pada tingkat kategorial
remaja akan masuk ke dalam anggota PPGT dimana emosinya juga sangat labil itu
pertimbangan sehingga kami memakai pertimbangan ke limit waktu 17-40. Kami
memakai limit 40 periodesasi dalam umur 40 tahun dalam artian umur 40 tahun
dengan pertimbangan bahwa kondisi jemaat yang berada di pedesaan sama dengan
Malimbong. Ya kedua, bahwa ini kebutuhan jemaat dan PPGT. Itu yang mendasari kami
terhadap kebutuhan di tingkatan jemaat. Yang ketiga, saya harus menggaris bawahi
bahwa ketika umur 30 tahun yang berpatokan kepada Undang-undang kepemudaan
sekali lagi saya sampaikan pada forum terbuka ini bahwa PPGT adalah Organisasi Intra
Gerejawi Gereja Toraja, ia bukan organisasi kepemudaan dia bukan OKP dia juga bukan
ORMAS itu yang harus kita harus jelaskan pada hari ini posisi filosofi, mentalisasi
tentang persoalan kedirian PPGT. Jangan sampai kita tergiring pada persoalan
kepemudaan yang mengeluarkan Undang-undang sementara PPGT bukan KMPI dan
bukan GMKI dan bukan GAMKI. Ini adalah organisasi yang dikeluarkan oleh Gereja
Toraja (peserta bertepuk tangan) ini perlu dipahami, itu yang menjadi pengecekan kami
sehingga persoalan yang terjadi di wilayah kota ketika kalian berada di kota 30 tahun
disana masih memungkinkan karena adanya banyak kader yang tercover di sana itu
juga jangan di regenerasasi bahwa ini adalah persoalan yang dimiliki kota dan tanpa
-507-
-508-
Penasehat, dari Pengurus Pusat. Dari, iya saya kasihkan dulu dari Penasehat dan
Pengurus pusat. Masih Pengurus Pusat.
F.004 - Yahya Boong, S.Th, MM BPS.GT (Penasehat Persidangan)
Iya, saya minta yang pertama karena ada tugas lain ya harus saya kerjakan sehingga
saya harus keluar sesudah ini, ada pak Marthen Lamida yang akan mendampingi
saudara-saudara pembahasan selanjutnya. Di wilayah beliau adalah ketua yang
membidangi OIG dan dia ketua BPK di Klasis Seriti. Yang pertama, saya setuju sekali
bahwa organisasi PPGT jangan sampai disamakan di luar. Kalau misalnya menghadiri
pertemuan-pertemuan nasisonal, utuslah yang berumur maksimal 30 tahun supaya
tidak menjadi masalah. Yang berikut, yang menjadi pertimbangan yang menetapkan
batas itu, PKB dalam keputusannya telah menetapkan yang menjadi anggota PKB
adalah yang umur 35 tahun ke atas, sehingga kenna tallupulo na umba ladi paulai to 3035 jadi itu supaya bahan pertimbangan untuk kita menetapkan batas umur, memang
harus mempertimbangkan semuanya baik yang ada yang di kampung, di kota semua
harus dipertimbangkan sehingga ya okelah kalau kita berpikir di kota tidak ada masalah
tapi misalnya mereka yang di desa kesulitan SDM dan sebagainya sehingga itu semua
mesti dipertimbangkan. Jadi PKB 35 jadi mungkin untuk PPGT mungkin bagusnya
sampai 35 iya supaya nyambung supaya lendu yomi to nah siganggu o to jadi supaya
nyambung sampai 35, PKB 35 sampai ke atas sehingga itu menjadi bahan
pertimbangan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi tidak ada perubahan Pak?
F.004 - Yahya Boong, S.Th, MM BPS.GT (Penasehat Persidangan)
Iya, karena yang lalu 35 ya. Oh iya jadi demikian tidak ada perubahan karena PKB sudah
menetapkan lebih dulu ya kennna taepa bisa ki dolo na mane na rutuiki PKB. Ok, terima
kasih. Jadi, saya mohon pamit untuk tugas yang lain, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, ya terima kasih Pak Pendeta Yahya Boong yang telah mendampingi kita. Saya
persilahkan kepada C.009.
C.009 - Nathalianus P., SE - PP.PPGT Demisioner (Penasehat)
C.009. Saya kemudian menjadi Pengurus Pusat 5 tahun lalu saya satu masukan, kitakan
sudah mendengar dari berbagai Klasis alasan latar belakang perubahan hari ini kita
kemudian membicarakan pada pendalaman dan pemahaman bersama, kan? Itu
konstitusi, bahasa konstitusi bukan seperti bahasa-bahasa lain, karena nanti ada
memori penjelasan sehingga saya mungkin pengalahkan pimpinan PANSUS nanti
diarahkan pada pendalaman bersama, pemahaman mengenai latar belakang ini. Saya
mulai dengan seperti ini. Pertama kita melihat 15-35 atau apa tadi dari teman-teman
dari Klasis Makassar kita memahami usia itu akan berorientasi pada kepengurusan,
kan? Seperti itu, tetapi kalau kemudian cara berpikir kita mengatakan sekarang. Tadi
saya sudah singgung pada pembicara awal bahwa konstitusi ini sebenarnya punya
kaitan dengan kurikulum karena apa kalaupun 15, 35 seseorang nanti bisa menjadi
Pengurus, kan? Sudah ada indikator yaitu kurikulum tidak kemudian harus menjadi
Pengurus Jemaat, Pengurus Klasis, Pengurus Pusat hanya karena masalah umur, tetapi
ada yang lebih subtansial kurikulum yang kemarin yang kita sudah putuskan artinya
kan bisa membangun pemahaman ini bahwa jangan karena perbedaan umur dengan
tawaran kita akan beriorentasi bermuara kepada masalah, oh bisa menjadi pengurus
Notulensi KSK XIII PPGT
-509-
karena usia ini tapi mungkin cara berpikir kita hari ini kita sudah punya kurikulum yang
mungkin bisa dan harus sebenarnya dengan sengaja menjadi ukuran kita bagaimana
menjadi pengurus tidak kemudian menjadi salah satunya selama ini yaitu ukuran waktu
atau ukuran usia. Saya lebih mengatakan bahwa usia mungkin untuk mengklasifikasi
secara menyeluruh tapi kemudian untuk menjadi pengurus tidak mutlak menjadi satusatunya, tetapi ada kemarin bicara kurikulum banyak dominan ke depan. Nah ini
pemahanaman saya dan mencoba, terima kasih.
-510-
saya menolak, saya memberikan kesempatan kepada yang masih biasa, yang berumur
15-30tahun sesuai dengan Anggaran Dasar tetapi rata-rata menolak sehingga kami dari
unsur yang sudah senior, yang masuk dalam PKB memberikan diri dan ini harusnya
direspon juga dari teman-teman semua bahwa ternyata masih ada umur di atas 35
tahun itu yang mau setia mengkader PPGT (tangan peserta bertepuk) sehingga poin
yang untuk poin kedua itu
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak usah ada batasan umur, ya Pak?
A.343 Yulianus Tandi Ali - Klasis Mengkendek Utara Timur
Tidak usah ada batasan umur, kalau boleh karena kami juga gumuli di Klasis.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak usah ada batasan umur.
A.343 Yulianus Tandi Ali - Klasis Mengkendek Utara Timur
Terima kasih. (peserta bertepuk tangan)
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya. Jadi jiwanya itu adalah PPGT sampai mati (peserta tertawa) saya sangat setuju.
A.524 - Musa Pareang (Klasis Tikala)
Oke syalom, 524 Tikala. Iya jadi sebenarnya kami tidak mempunyai usul tentang ini
cuma karena kami datang dan kami melihat rupanya banyak perbedaan. Jadi, saya kira
sekoalah minggu sudah memikirkan, PKB sudah memikirkan dan mereka mengambil
keputusan dari kita. Ya, jadi alasan saya kemukakan ini supaya tetap karena kalau
misalnya kita paten pada 30, ya minta maaf dalam jenjang waktu 1 bulan kami akan
pulang dengan PAW, iya karena apa? Regenerasi kami ya memang kami lihat, jadi dari
eee tidak mungkin yang SMA mau menjadi Pengurus Klasis karena mereka berpikiran
bahwa kasihlah yang senior sedikit baru dia yang membimbing kita, jadi regenerasi itu.
Kemudian yang kedua adalah rentangnya waktu yang sudah dilihat dari Sekolah
Minggu dan PKB menjadi acuan bagi kita. Jadi usul kami tetap saja, iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Langsung saja siapa ya? Oh ia Sesean. Oh sorry, saya kira dari Sasi.
A.202 - Pdt. Elen Yusuf Padang, S.th - Klasis Sesean
Merdeka.! Baik, 202. Asalamualaikum waramatullahi wabarakatu (peserta menjawab:
walekumsalam sambil tertawa hahah) syalom. Terima kasih pertama teman-teman saya
kira mesti secepatnya kita tegas untuk ini karena saya memperhatikan bahwa kita
terlalu ngambang soal ini. Yang kedua, saya tidak merujuk kepada siapa klasis yang
mengusulkan, tapi mari kita mencoba untuk berpikir jernih jangan sampai ketika kita
mengangkat sebuah usulan ini, ada sebuah tendensi untuk menggolkankah atau
mengcutter atau membuat sebuah atau sebuah pagar tembok yang susah diruntuhkan
ya ee karena apalagi kalau misalnya kita mengarah pada soal kepengurusan batasan
umur, umur dalam pengurus klasis seakan-akan kita sudah mencoba membuat sebuah
pagar sebuah tembok yang luar biasa, tapi yang susah diruntuhkan 5 tahun yang akan
datang. Jadi pertama saya mungkin hampir sepakat apa yang dikatakan oleh Pengurus
Pusat demisioner raka te tannia paraka Pengurus Pusat. Bahwa tidak mengarah
kepada soal umur, ee tetapi mesti memang yang mau dilihat di dalamnya ialah siapa
yang mau bekerja dan siapa yang mau memberi diri, itu yang pertama. Kemudian yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-512-
kedua, kita di sini membahas soal amandemen dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah tangga menyangkut soal umur, sementara ada usul mungkin dibahas di Seriti
mungkin dibahas di paripurna sekarang kalau toh kita menyetujui di sini sampai umur
40 tahun, lalu di sana tidak menyetujui 40 tahun, jadi lasirari omi dako to. Jadi mohon
artinya ini adalah pemikiran saya, jangan terlalu lama di sini. Saya kira demikian, terima
kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Sadan Ulusalu.
A.161 - Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sadan Ulusalu)
Hem, hem iya terima kasih A.161 Sadan Ulusalu. Saya ingin memang menegaskan soal
keberadaan kita sebagai PPGT itu harus dibedakan, harus secara tegas dibedakan
dengan organisasi manapun. Kalau ada kita, banyak di antara kita ini adalanya aktivis
OKP atau ORMAS. Saya sendiri mantan ketua GMKI Toraja, jadi saya sedikit paham
dinamika yang terjadi di dalam itu tentu berbeda dinamika PPGT. Kita organisasi
pelayanan dalam kontes yang cukup majemuk saya menghargai kawan-kawan,
beberapa klasis yang mengusulkan untuk mengamandemen ini. Tentu dalam
pergumulan mereka juga bahwa banyak sekali kader yang siap dan kemudian ada
distribusi kader agak lambat karena itu, tapi marilah kita memahami diri kita sebagai
Gereja Toraja, 70% Gereja Toraja itu berada di semi kota dan desa dan terpencil bukan
bermaksud mendikotomikan kota dan desa, tetapi realitas kita hari ini. Yang kedua,
mengapa hal kemudian seperti ini rumit dibicarakan? Karena sampai sekarang ini kita
tidak tahu keberadaan kita sebagai Gereja Toraja. Di BPS sendiri itu juga sehingga kita
belum memang mengenal betul pergumulan kita sesungguhnya. Apa yang dikatakan
tadi Mengkendek, itu salah satu bukti. Yang ketiga, saya sependapat dengan apa yang
disampaikan bung Ivan yang harus menjadi otokritik kita adalah apakah memang
proses kaderisasi itu sudah berjalan dengan baik? Karena nyatanya pada tingkat klasis
umur 2, 3 SMA itu belum siap juga menjadi Ketua PPGT Klasis, ini masalah kita. Saya
menjadi Ketua Klasis 2 periode karena ketika saya selesai kuliah, saya kembali ke klasis
saya sudah tidak ada yang bersedia. Ini realitas kita apakah kita kemudian akan kontes
kita ini. Jadi pointnya adalah tidak relevan untuk dibahas karena masih sangat relevan
untuk Gereja Toraja. Yang ketiga,
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ok, saya sudah
A.161 - Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sadan Ulusalu)
Terakhir, terakhir, terakhir catatan saya adalah mohon kita berpikir ini ada lagi
tambahan amandemen. Mohon kita berpikir untuk amandemen Anggaran Dasar ini.
Apakah memang ADART kita itu sudah sangat kacau sehingga banyak sekali
pengajuan-pengajuan Kongres Sapan menetapkan aturan perubahan Anggaran Dasar
adalah diusulkan oleh 2/3 Klasis, tapi kemudian Samarinda mencoba mereduksi di
kongres yang dihadiri 2/3 klasis. Ini kemudian membuat Anggaran Dasar kita aturan
dasar kita bisa seenaknya diganti, sementara dalam Sidang Majelis Sinode di
Tallunglipu kita berjuang untuk pengakuan terhadap ADART, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya sepakat. Malimbong, ee Malili sorry Malimbong, Malili, Malili!
-513-
-514-
pelayanan, sistem perkaderan jangan sampai itu mempengaruhi keputusan kita bahwa
ke depan justru PPGT semakin tidak jelas, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih. Langsung saya persilahkan, yang mana duluan tadi, Bittuang Seseng.
Saya kira sudah tadi di sesi yang pertama, kan? Ada yang belum dapat sesion pertama?
Kaltim Balikpapan kemudian Luwu habis itu anggaplah ini satu babak ajah ya? Tidak
usah, saya minta maaf untuk Kaltim Balikpapan dan Luwu.
NN Kaltim Balikpapan
Iya sudah dimaafkan mudah-mudahan tidak terulang lagi. Iya, saya sepakat dengan
salah satu dari Pengurus Pusat bahwa orientasi kita bukan hanya pada usia dan jangan
kita terpaku pada persoalan kita punya hak memilih atau dipilih. Persoalan kemudian
dalam hal-hal seperti ini kemampuan dan kedewasaan kita untuk menyikapi setia
persoalan dan perubahan kemudian dewasa juga untuk mencarikan solusi, namun
karena ini menyangkut soal institusi kita maka dengan demikian kita harus sepakat
soal batasan-batasan usia sehingga tidak demikian kita tidak berbenturan dengan OIG
yang lain dan saya pikir pimpinan sidang juga harus lebih hikmat melihat ketika dari
peserta banyak ingin memasukan usulan yang hampir sama dan senada untuk tidak
merubah itu, kenapa tidak ditawarkan segera? Supaya tidak terlalu membuka ruang
yang lebih banyak memakan waktu padahal juga kan jatuhnya seperti itu, ini
pertimbangan terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS
Iya, terima kasih. Dari Luwu baru ke Bittuang Seseng.
A.117 - Firmas Nasiokrafian, S.Farm (Klasis Luwu)
Iya, terima kasih pimpinan. Yang pertama, mungkin pada persoalan pengaturan umur,
kita sepakat organisasi ini umurnya perlu diatur, namun kemudian apakah ini sesuai
Anggaran Dasar atau rencana amandemen ini. Nah ini yang harus kita pertimbangkan
matang dan harus melihat lebih jauh ke bawah konteks kekenian yang terjadi. Ada
beberapa hal sehingga eee sorry-sorry keenakan duduk.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS
Nama?
A.117 - Firmas Nasiokrafian, S.Farm (Klasis Luwu)
A.117 Klasis Luwu. Yang pertama saya mau katakan seperti ini, ini pertimbangan saja,
sekedar pemahaman saja bukan berarti kita mau ego di sini untuk memilih salah satu
pilihan apakah sesuai dengan anggaran dasar yang ada atau sesuai dengan ee
rancangan amandemen salah satu klasis, organisasi ini dalam konteks ee indonesia
dalam konteks pemuda, saya tidak berbicara KNPI apa segala macam tapi saya
berbicara PPGT walaupun saya pernah menjabat sebagai mantan aktivis diGMK apa
segala macam tapi saya tidak berbicara itu saya berbicara PPGT sekarang, nah ee kalau
aturan kepemudaan itu diutur negara pun mengatur itu dann organisasi ini mengatur
itu kemudian yang kedua pada pertemuan pemuda sedunia yang dilaksanakan oleh
KMPI Propinsi di Makassar pada saat itu sebenarnya kami menangis, pemuda-pemuda
Indonesia menangis pada saat itu mempertanyakan kepada pemuda-pemuda yang
berasal dari negara-negara yang sudah maju karena hampir semua pemuda-pemuda
yang hadir, yang ketua-ketuanya, mau ketua-ketua OIGnya mau ketua-ketua
ORMASnya, OKPnya itu umurnya 17-20 ini hanya refleksi saja tidak ada umur selain di
atas itu. Nah ini kemudian menjadi sebuah pergumulan bahwa memang harus ada
-515Notulensi KSK XIII PPGT
batasan umur nah batasan umur itu yang menurut saya dan menurut kmi a untuk
kontes sekarang anggran dasar itu masih layak kita gunakan masih sesuaia dengan
konteks yang terjadi 15-35 saya kira itu intinya, jadi pada dasaarnya ee untuk perubahan
atau amandemen anggaran dasar ini ee kita tidak sepakat kita masih sepakat dengan
Anggaraan Dasar yang ada. Jadi ini pimpinan, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Usulannya tidak berubah ya? tidak ada perubahan, oke. Ee Bittuang Seseng habis itu
Malimbong. Bittuang Seseng, sabar, Palopo nanti.
A.429 Samuel Tempaya - Klasis Bittuang Seseng
Samuel Tempaya A.429 Bitseng. Pertama saya mau mengangkat ambil apa yang
diutarakan kawan kita dari Saul tentang kota. Pertimbangan dan pemetaaan
keberadaan jemaat-jemaat kita di Gereja Toraja bahwa 75% hampir berada pedesaan
dan mungkin 20% atau kurang lebih berada di kota, dan saya langsung menuju ke soal
apakah ini kebutuhan atau keinginan? Kalau memang ini kebutuhan kita seperti yang
dikatakan tadi bahwa diumur 15-35 daerah-daerah yang 75% ini sudah kosong, nanti
dihuni dan dijalankan diatas umur 40 jadi teman-teman yang ada di daerah kampung
seperti kami di pekan barat di atas usia 40an kongkrit ya jadi kami setuju dan sepakat
kalau dinaikan lagi 40tahun (peserta bertepuk tangan) supaya supaya PPGT kami
bagian baratlah bagian Sekolah di Pantilang dapat tercover,
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya,, terima kasih oke 40 tahun.
A.429 Samuel Tempaya - Klasis bittuang seseng
Terima kasih. Jadi ini bukan kepentingan keinginan tetapi kebutuhan 75%, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi teman-teman kita dari Bittuang Seseng ada hasrat untuk sampai 40tahun iya
Malimbong dulu, Malimbong, Malimbong dulu di depan Malimbong dulu.
A. 401 - Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th - Klasis Malimbong
Saya harus bicara data supaya ini realistis kita putuskan, oh iya A.401 Hesel dari Klasis
Malimbong wilayah barat Tana Toraja ada 13 klasis. Saya yakin pergumulan kami
dengan Bittuang Seseng sama 13 Klasis itu hampir sama gitu. Wilayah 2 itu wilayah 2
Rantepao ya saya calon Korwil di Wilayah Barat hahaha. Ya, tolong jangan diarahkan di
situ pak pimpinan iya minta maaf. Iya begitu juga teman-teman kami yang lain sampai
ke Seko gitu. Kenapa Kongres di Samarinda itu berkelut dan berdebat habis-habisan
antara 30-40tahun? Karena ini betul persoalan Gereja Toraja pak gitu. Ini persoalan
Gereja Toraja dalam kepegurusan PPGT gitu, bahwa PPGT itu mohon maaf gitu. Kami
yang di kampung-kampung ketika ditetapkan umur 35 tahun, maka tidak ada andil
dalam mengembangkan Gereja, karena apa? Karena tidak ada orang yang berumur 1535 tahun yang mampu untuk melaksanakan keputusan dan Kongres Samarinda
ataupun Kongres PPGT di perkampungan. Mohon maaf tadi saya sudah sampaikan
bahwa umur 15 sampai umur 23-30 rata-rata mereka keluar dan siap utus di negeri luar
gitu, ketika begitu kembali umurnya 35 tahun sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh
PPGT. Nah ini hal penting yang perlu kita pikirkan bersama-sama. Mengenai umur
Anggota Biasa ini kita punya mekanisme organisasi PPGT gitu, bukan hanya mau
menjadi pengurus. Kalau saya mau jadi pengurus itu ngak ada persoalan itu mau jadi
pengurus atau ngak pengurus gitu, tapi andil dalam PPGT ini itu yang penting
bagaimana mekanisme pengambilan keputusan itu ini bicara kongkrit bagaimana saya
-516Notulensi KSK XIII PPGT
mau berbicara kepada anak di tempat saya itu hanya ada anak-anak SMP atau SMA
pulang sekolah hari Sabtu ketika misalnya berbicara tentang keputusan yang harus kita
putuskan bersama-sam berdasarkan Kongres tidak mampu berpikir gitu, jadi yang
terjadi Pendeta sentris gitu, bisa-bisa saya mengatur semuanya di sana gitu, tidak ada
pemikiran lain yang mewarnai atau yang gitu, kemudian mengenai PKBGT ini pilihan
Pak ini pilihan karena di tempat saya umur 30 tahun gitu yang sudah punya anak belum
punya cucu dia bisa saja masuk PKB gitu. Jadi begitu juga dengan umur PKB kalau
misalnya 35-40 tahun ada pilihan kamu mau masuk PKB atau PPGT yang jelas yang
penting jelas keanggotanya gitu itu terima kasih pak jadi saya setuju 40tahun
amandemen.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, jadi di bawah. Iya masih Palopo, Palopo dulu bapak tadi mendaftar ya? Dari klasis
dari klasis apa itu? Baruppu ada tadi Baruppu ya? Baruppu kayaknya Palopo dulu
Palopo baru seriti, Baruppu terakhir ya karena terus terang saya tidak daftar tadi. Ada
ya? Oh ada. Oh iyo nanti setelah.
A.088 - Yan Samma (Klasis Palopo)
Baik, terima kasih atas kesempatan majelis pimpinan sidang. Ya, yang pertama yang
akan saya sampaikan adalah saya pengganti teman-teman PANSUS pengganti dari
saudara Rudi Tolla, tapi saya sudah membuat argumentasi ditanda tangani oleh Ketua
rombongan kami dari Klasis Palopo dan sudah diinformasikan di persidangan. Ok, baik
088 Klasis Palopo, Yan Samma. Baik sebenarnya subtansi dasarnya sebenarnya sudah
dilimpakan dan disuarakan oleh semua teman-teman, yang menjadi dasar adalah saya
sependapat dengan saudara Nataniel tadi yang mengatakan bahwasanya bolehkah
pimpinan PANSUS itu melihat secara garis besar, bahwasanya melihat lebih jeli dulu
inti persoalannya sampai ada 15-35 atau 15-40 sehingga kita matangkan bersama-sama
karena seperti ini ranjukkan. Yang kedua, saya sependapat dengan saudara Richard
bahwasanya teman-teman, hey kalau pelayanan ya kalau minta maaf teman-temanku
yang ada di kader GSKI saya bisa mengatakan mataku dukana saba ya saya bisa
mengatakan bahwasanya kader partai tabe sia mo. Jadi seperti ini kalau masalah
pelayan seperti yang permasalahkan di Klasis Mengkendek tadi mengatakan
bahwasanya klasis yang ada minta maaf saya tidak mengotori bahwasanya ada klasis
pedesaan dan ada Klasis kota, tetapi fakta mengatakan bahwa bolehkah saya minta
izin di Bapak Marten Lamida, ya kebetulan saya dari Klasis Palopo minta maaf sedikit
saya ingin bercerita sedikit dari Klasis Palopo dan ketika berkecimpung di PPGT di Klasis
Seriti di Jemaat Seriti, karena ada sesuatu ya hahaha. Oke langsung saja itu memang
kondisinya adalah banyak adek-adek kami yang tentunya dari masalah kurikulum
belum pahamya sehingga masuk karena masalah nominasi misalkan ketua PPGT
Jemaat atau Ketua PPGT Klasis itu saling mendorong-dorong sama seperti yang terjadi
di Klasis yang ada di Mengkendek, artinya apa? Ini adalah pelayanan terlepas adari ada
indikasi tertentu maaf kami dari Klasis Palopo mengatakan kami setuju denagan umur
15-40 persoalannya adalah kita lihat di point 2 di butir 2 pasal 2 anggota luar biasa
adalah anggota yang tidak termasuk S1, apa itu S1. Anggota biasa adalah semua
anggota Gereja Toraja yang berumur 15 tahun, artinya apa? Berkorasi yang sangat
maaf sedikit 2 menit lagi anggota luar biasa anggota Gereja Toraja berumur 15 sampai
tahunan, seterusnya yang menunjukkan kesetiaan dan loyalitas terhadap PPGT, artinya
apa? Kalau dia berumur 40 tahun dan masih loyal kenapa tidak ingat teman-teman ini
pelayanan sampai out pun bisa, ya terima kasih.
-517-
-518-
fungsikanlah ketua bidang OIG di Klasis, iya fungsikan itu itu yang harus kita fungsikan
begitu juga di jemaat, fungsikan betul-betul Pemuda ini didampingi disiapkan ya. Jadi
memang kalau di kota ya kita ada dikotomi tapi rata-rata kita siapkan di desa biar di
kota tingggal dipoles karena kita juga alami ini ya dan itu nampak sekarang tanggung
jawab kita bagaimana kurikulum ini dipergunakan dengan baik. Ya ada istilah apa tadi
namanya itu, tetapi untuk pengurus saya kira kalau misalnya contoh di Pemerintahan,
ada penjenjangan ada adum, ada adumlah, sehingga mungkin di Pengurus kita bisa
pasang, kalau dia di Pengurus Jemaat minimallah dia sudah bisa mengikuti LKP besar
supaya ini ada pembinanan yang berkelanjutan. Saya kira ini saja, saya setuju tawarkan
saja supaya kita jangan berputar-putar pada umur, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya sudah dapat garis merahnya dari Pengurus Pusat juga dan teman-teman semua.
Bisakah kita ambil keputusan? Iya saya tawarkan saya tawarkan kepada teman-teman
bahwa pasal 2 Anggaran Rumah Tangga, tidak ada perubahan, setuju? (peserta
menjawab setuju). Iya, jadi catatan teman-teman bagi jangan hanya melihat
kepengurusan karena pengurusan itu ada diatur pasalnya sendiri dalam Pengurus
Klasis ada ayatnya sendiri Pengurus Jemaat ada pasalnya sendiri. Oke, tanpa
mengurangi keputusan dari Bittuang Seseng, dari Sesean, dari Malimbong
A. 401 - Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Iya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Interupsi silahkan!
A. 401 - Pdt. Hesel S.Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Kalau interupsi ko lagi bagaimana? Ahaha Interupsi point of Free ... Pimpinan Sidang
jadi begini mekanisme pengambilan keputusan saya pikir tidak seperti itu karena kalau
seperti itu sangat menyinggung kami peserta-peserta yang setuju untuk
diamandemen, sangat menyinggung (peserta bertepuk tangan), sangat menyinggung
dan bisa-bisa PANSUS ini gagal gitu kalau seperti itu terus pimpinan rapat gitu, bisabisa kami walk out gitu, kalau seperti itu. Tadi seharusnya menurut kami tawarannya
adalah voting, saya angkat tangan gitu, ditanya amandemen atau tidak? Begitu
caranya. Jadi, ini sangat menyinggung bagi kami, ini peringatan keras sangat
menyinggung hati kami sebagai peserta, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, silahkan Bittuang Seseng
A.425 - Antonius Patandeanan (Klasis Bittuang Seseng)
Iya, karena kami sudah tersinggung, jadi kami terpaksa mengundang teman-teman
membuka halaman 170 pasal 4 anggota luar biasa. Mari kita lihat bersama di sini! Di sini
sebenarnya intinya pembicaraan kita dari tadi. Teman-teman dari belakang tadi sudah
menyinggung sebenarnya, tetapi kita tidak jeli melihat bahwa umur di bawah 15 tahun
itu kalau menerima Anggaran Dasar dapat diangkat menjadi anggota biasa dan di atas
35 kalau dia kalau menerima Anggaran Dasar dapat diangkat menjadi anggota biasa.
Apa gunanya anggota luar biasa? Ini yang mau kita hilangkan supaya
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Kita tidak mau membahas usulan baru, kita mau membahas usulan yang ada sekarang.
Notulensi KSK XIII PPGT
-520-
-521-
-522-
NN Klasis NN
Divoting Pak, jangan dengarkan hanya suara Pak ???? (Suara tidak jelas, karena tidak
menggunakan mic)
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya tawarkan dua kali Pak. Saya tawarkan dua kali dan masih tetap mayoritas
mengatakan TETAP.
NN Klasis NN
???? (Suara tidak jelas, karena tidak menggunakan mic)
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya solusi-solusi
NN Klasis NN
???? (Suara tidak jelas, karena tidak menggunakan mic)
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Malimbong!
A.401 - Pdt. Hesel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Iya. Teman-teman ini dinamika dalam pemuda, jangan menganggap bahwa saya marah
atau teman-teman yang lain marah, ndak masalah itu, gitu ya. Jadi begini Pimpinan
Sidang, ada mekanisme yang diatur dalam pengambilan keputusan apalagi sistem
parlementer, gitu. Sederhana menurut saya kita voting saja, gitu. Menurut saya, kami
tidak keberatan kalau memang mayoritas teman-teman menginginkan bahwa 15-35,
tapi teman-teman juga jangan keberatan kalau teman-teman lain menginginkan 15-40
divoting saja pimpinan sidang, voting angkat tangan, voting terbuka karena ini
kebaikan kita bersama, terima kasih.
Andhy Richard - Ketua PANSUS
Iya, Meisel.
A.161 - Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sadan Ulusalu)
Iya, umur saya tidak terlalu beda jauh dengan Hesel ahaha. Terima kasih pertama ya
soal wibawa keputusan, berwibawa duka bang sia ke ditinjau kembali, tapi sudah 2 kali
diketukkan. Yang kedua, sebelum kita apakah kita voting atau tidak. Ini soal subtansi
konsep eklesiologi kita yang kemudian bung Anis Lintin. Coba gambarkan Gereja Toraja
kemudian di dalamnya ada 4 kesatuan itu kesinambungan Sekolah Seminggu artinya
dimaksudkan untuk memaksimalkan pelayanan pada kategori usia itu dari Sekolah
Minggu ke PPGT, PPGT ke PWGT dan PKBGT. PKB sudah kemudian melihat secara bijak
35 ke atas itu menjadi anggota PKB artinya ada kesinambungan dan sama sekali tidak
ditutup kemungkinan rapat-rapat untuk mereka yang di atas 35 tahun kalau punya
keinginan untuk menjadi PPGT, ini subtansinya. Jadi mohonlah saya juga tidak
keberatan kalau kita voting , tapi ini soal subtansi dari pada roh keputusan kita, thank
you.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Pengurus Pusat demisioner.
C.015 - Oktoviktor Limbong (PP.PPGT Demisioner)
Terima kasih. Dari tadi saya agak ngantuk tetapi mendengar 40 tahun saya jadi
bersemangat kembali (peserta tertawa hahaha) kalau ternyata ada peluang. Saya kira
Notulensi KSK XIII PPGT
-523-
yang saya ingin pesankan kawan-kawan, jangan sampai ada keinginan untuk membuat
deadlock persidangan ini, terbesit saja dalam pikiran saya harap jangan, jangan. Dengan
demikian pimpinan harus sebijak mungkin menjaga perasaan itu, itu yang pertama.
Yang kedua, mekanisme pengambilan keputusan musyawarah mufakat adalah yang
paling penting mufakat artinya semua setuju sehingga ketika ada yang belum setuju.
Ya inilah konsekuensi dari parlementer, ujung-ujungnya adalah voting kalau itu lebih
memuaskan, kenapa tidak? Kawan-kawan kita masih akan membahas pasal-pasal
dalam voting kali ini bukan terbanyak mutlak. Lihat pasal 15 ayat 1 amandemen dapat
dilakukan ketika disetujui dari 2/3 dari jumlah keputusan. Jadi jangan salah kaprah kalau
kemudian nanti kita akan voting untuk berikut-berikutnya sekedar mengingatkan,
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya tawarkan. Bisakah saya tawarkan dulu Pak? Karena kalau kalian semua yang
bicara, ini kita sudah satu jam lebih 2 jam mendekat ke jam 2. Saya kira dari tadi semua
sudah mengeluarkan pertimbangan bahkan sampai ada 3x, 4x pertimbangan. Iya jadi
saya kira pertimbangan itu timbangannya sudah cukup, gitu
NN Klasis NN
Tawarkan kembali, PK atau tidak?
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi saya tawarkan kepada rekan-rekan apakah kita akan meninjau kembali atau tidak?
(75% Peserta mengatakan Tidak) Apakah kita meninjau kembali atau tidak? (peserta
ada yang menjawab tidak ada juga yang menjawab meninjau)
E.004 Marthen Luter, S.Pd (Panitia)
Sebelum ditinjau interupsi.
Klasis Seriti E.004
Benar dikatakan bung Oktoviktor tadi. Jangan kita terjerumus pada voting nanti
setengah tambah satu, yang benar untuk amandemen ADART adalah 2/3 dari klasis
yang hadir, itu intinya bukan setengah tambah satu nanti. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke.
C.015 - Oktoviktor Limbong (PP.PPGT Demisioner)
Saya pertegas lagi subtansi dari betul tadi yang disampaikan dari belakang. Subtansi
yang ingin saya sampaikan kawan-kawan bukankah jauh lebik elok ketika keputusan itu
diambil secara mufakat. Dengan demikian pimpinan akan melihat kecenderungan kalau
masih ada 2 atau 3 orang yang angkat tangan tidak setuju saya kira toh kalau kita
masuk dalam voting mereka akan kalah juga, ini yang perlu kita bijak menghemat
waktu saya kira arahnya ke sana sehingga memang pimpinan akan melihat
kecenderungan toh kalau ada 2 atau 3 tidak setuju kita anggap setuju karena nanti
kalau biasanya biasanya yang saya lihat kalau ada voting akan ada yang merasa kalah
dan ada yang menang itu yang jadi persoalan dan yang ingat diingatkan lagi kalaupun
voting sangat sedikit peluang untuk menang kalau ada usulan amandemen karena
harus 2/3 terima kasih.
Hasil Keputusan :
Tidak Ada Perubahan
-524-
-525-
-526-
kurang jeli mendengar, jadi saya kira mari kita menghargai saling menghargai supaya
kalau semakin lama kita di sini sementara esensi yang kita cari sebenarnya sudah
ketemu dari tadi. Terima kasih, saya kembalikan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya.
C.015 - Oktoviktor Limbong (PP.PPGT Demisioner)
Boleh saya dulu pimpinan? Interupsi point of ???
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Bisakah begini? Kalau kita berlama-lama putar di sini.
C.015 - Oktoviktor Limbong (PP.PPGT Demisioner)
Sorry sedikit. Ini interupsi.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya.
C.015 - Oktoviktor Limbong (PP.PPGT Demisioner)
Singkat saja ini menyangkut orang, personal ??? Ada tadi pernyataan tadi saudaraku
Pendeta Hesel mengatakan jangan ada kebohongan, saya sangat setuju itu dan saya
kira kita terbuka saja sebagai seorang muda. Kata-kata itu diarahkan kepada saya yang
mengangkat pasal 15 ayat 1. Dari kedalaman hati saya sama sekali tidak ada niat
bohong, karena kalau saya bohong saya tidak akan rujuk ke sebuah pasal bahwa saya
salah dalam mengutip itu, itu saya akui, tetapi sama sekali tidak ada kebohongan. Saya
tidak punya pretensi apapun terhadap ini. Usulan kami Pengurus Pusat dan saya punya
argumentasi yang panjang tentang 15-40 tapi saya tidak mau kemukakan lagi karena
kecenderungan forum yang mengarah ke sana. Sekali lagi tujuan saya agar jangan ada
sampai muncul seperti tadi, harus ada yang membuat deadlock. Jangan sampai selesai
di sini kambali ke paripurna masih ada yang mempersoalkan di sana sehingga apa yang
saya tangkap ternyata saya salah taangkap. Saya mohon maaf untuk itu dan sama
sekali tidak ada niat untuk berbohong.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih. Iya yang terakhir, yang terakhir ya. Sebelum kita lanjut
A.295 - Marthen Honta Lambe (Klasis Makale Utara)
Untuk kekelancaran, saran sidang kita berikutnya saya di PPGT masih muda meskipun
umur sudah lebih. Saya masih berada di pola pengkaderan dan saya mau menangis
melihat PPGT yang namanya Organisasi Gereja di dalam kongresnya ada tindakan yang
tidak terpuji. Jadi, kita mohon kepada kakak-kakak yang kebanyakan kakak-kakak.
Berilah kami contoh yang baik, contoh yang baik bagaimana kita bisa. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ya, terima kasih. Kita lanjut karena bukan hanya dokumen ini yang kita akan bahas tapi
nanti ada dokumen K10. .
E.003 Pdt. Marthen Lamida - Penasehat
.. (tidak menggunakan mic) Jangan itu suatu tanda memaksa kehendak jadi marilah
etika sopan santun yang baik, sehingga keputusan kita jangan hanya soal-soal
keinginan-keinginan bukan kebutuhan kita.
-527-
Pasal 3 : Perbendaharaan
Usulan Amandemen
1. Pasal 14 Anggaran Rumah tangga ditinjau ulang
2. Database dan iuran anggota dimaksimalkan
Dasar Amandemen : Usul Klasis Kaltaru/ Kaltim Tarakan, Makassar
belakangnya, jadi saya pikir kalau kita berikan kesempatan untuk Klasis untuk apa
memberikan penjelasan latar belakang itu lama, kita baca saja. Jadi saya pikir Panitia
Pengarah tidak sembarangan tulis itu usul Klasis Kaltim Tarakan dalam kurung II.3. Itu
ada di sini supaya kita tidak perlu lagi ulang, kita cari lagi latar belakangnya dari Klasisklasis pengusul. Itu makan waktu, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih, Kaltim Tarakan.
A.509 - Paulus Manaba (Klasis Kaltim Tarakan)
Iya, terima kasih. Ini adalah salah satu usulan kami, hanya di situ dikatakan pasal 14
Anggaran Rumah Tangga akan ditinjau ulang. Yang pertama dasarnya adalah ketika
kita melihat di pasal 14 itu bahwa dikatakan di poin yang ke-2 Pengurus Jemaat
diwajibkan sekurang-kurangnya 1x dalam 3 bulan menyerahkan iuran anggota. Yang
kami butuhkan di sini sebenarnya ketegasan saja, karena ketika kita melihat laporan
pertanggung jawaban pengurus yang lama kemarin hampir itu dikatakan tidak ada
penyetoran iuran anggota, minim sekali. Jadi apakah bisa ditetapkan di poin 2 itu
tentang iuran anggota diserahkan minimal per triwulan atau 6 bulan atau setahun
sekali. Dasar penetapannya yang kami pertanyakan itu kan sebenarnya dikatakan
disitu, ditetapkan di rapat anggota masing-masing, gitu. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, pemahamannya seperti itu. Makassar.
A.441 - Eltuin (Klasis Makassar)
Iya, terima kasih. Ya, saya cukup kecewa kalau karena ada dari awal sesi yang pertama
tadi kita ini angkat tangan tapi tidak diberi kesempatan dan bukan berarti ketika kita
menjadi pimpinan sidang maka kita yang menjadi diutus di sini tidak mendapatkan apaapa. Ya, mengapa kami usulkan ini? Ya, mengapa kami mengusulkan ini? Sebenarnya
Panitia Mengarah justru salah menempatkan amandemen ini kami tidak memaksud
mengamandemen Anggaran Dasar soal iuran anggota, tapi yang kami ini adalah usul
soal program, kemudian dikatakan di sini teman -teman bisa melihat tidak ada
dikatakan presentase 50, 30 dan 20 tapi persolannya tetapi PPGT pusat saat ini tidak
ada. Nah soal apa 30, 50 dan 20, nah makanya kami waktu itu mengusulkan adanya
penyeragaman iuran dan iuran itu semuanya disetor ke pusat tanpa tinggal di jemaat.
Jadi itu supaya jiwanya bahwa uang yang kita kumpulkan itu khusus untuk membiayai
soal program-program yang ada di pusat, soal program di jemaat itu tempatnya bisa
mencari di tempat lain, karena selama ini rasa kepemilikan kepada keberadaan
Pengurus Pusat itu minim sekali, kita seakan-akan merasa bahwa yang penting
jemaatku bisa hidup, ahhh terserah Pengurus Pusat. Nah itulah rohnya kenapa kami
mengusulkan adanya penyeragaman iuran anggota yang kita putuskan di tempat ini,
tapi bukan masuk ke dalam Anggaran Dasar, tapi bisa menjadi bagian dari peraturan
organisasi, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, terima kasih. Ada usulan dari yang saya bisa tangkap mengenai teknis mungkin,
jadi lebih mengenai teknis dari Kaltim Tarakan dan Makassar. Bisakah untuk pasal 14
ini? Nanti kita akan berikan catatan untuk dibawa dalam rapat kerja sebagai usul dan
rekomendasi Kongres mengenai teknis penagihan iuran. Setujukah akan hal itu? Iya
dari
-529-
-530-
dalam Kongres, tetapi realisasi tidak ada karena itu menjadi persoalan yang tidak jelas
dan diatur dalam PO. Persoalan sekarang ini, sedangkan ee apa tagihan-tagihan ini
yang berdasarkan atau sudah dilindungi oleh Undang-undang Masussa pa tau bayai, iya
masussa. Kami ini mengalami persoalan seperti itu, susi te mai PBB sebenarnya itu
diatur oleh Undang-undang inang masussa apalagi hal-hal seperti ini ya mo to biasa ku
kua umpoleleanni ia tu kita PPGT bae kassara na den pi dikande jio na kua PPGT na,
artinya tidak bisa membedakan mana hak dan kewajiban. Iyanna hak ta mo mentadutaduki sementara kewajiban susi to umpalaianni kale ta. Nah kira-kira adakah rumusan
di dalam PO itu yang mengatur tentang keanggotaan itu, iya kenna siap jadi anggota
apapun menjadi kewajiban harus dituruti dan kalau tidak, apa sanksinya.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih.
A.167 - Pnt. Daniel Palamba' (Klasis Balusu)
Iya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi dalam Anggaran Rumah Tangga tidak ada pengkelasan-pengkelasan itu dalam PO
dan keputusan Pengurus Pusat yang ada di Anggaran Rumah Tangga adalah
presentasi. Jadi 1x saja anggota bayar iuran nanti Pengurus Jemaat yang membagi 50%
dari iuran itu tinggal di Jemaat, 30% lari ke Klasis, 20% lari ke Pengurus Pusat, begitu
tidak ada pengkelasan di Anggaran Rumah Tangga ini. Jadi kalau ada usulan untuk
penghentian pengkelasan itu sebagai catatan untuk nanti dibawa ke rekomendasi ke
rapat kerja. Saya kira seperti itu ya? Kita bisa setuju itu? Oke Meisel!
A. 161-Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sadan Ulusalu)
Saya pikir memang harus diputuskan di sini karena itu dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pointnya dari Makassar adalah apakah kita menyepakati untuk kemudian
menghilangkan presentasi itu atau untuk kemudian semuanya iuran itu ke pusat atau
kah kita tetap pada passal Anggaran Dasar itu? Saya kira ini poin ditawarkan saja, tapi
harus diputuskan di sini karena ada dalam Anggaran Rumah Tangga, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Saya tawarkan apakah kita tetap pada, jadi intinya kalau di Anggaran Rumah
Tangga, dia menjelaskan 1x saja ditarik iuran. Jadi tidak ada kalau anggota itu dia
katakan tidak ada dia harus bayar ke iuran ke Pengurus Jemaat, tidak ada lagi iuran ke
Pengurus Klasis, tidak ada lagi iuran ke Pengurus Pusat satu kali saja ditarik iuran dari
anggota ke Pengurus Jemaat nanti Pengurus Jemaat yang distribusikan. Jadi dalam
konteks anggota tidak ada iuran PPGT Jemaat, iuran PPGT Klasis dan iuran PPGT Pusat.
Itu maksud di Anggaran Dasar ini. Setujukah kita untuk hilangkan ini atau tidak?
Setujukah kita hilangkan presentasi itu?
A.244 - Prop. M. Lodi, S.Th (Klasis Baruppu)
Yang dipermasalahkan adalah pasal 14 dan jangan kita menafsir apa yang ada bunyi di
dalamnya. Di sini jelas mengatakan bahwa Pengurus Jemaat diwajibkan sekurangkurangnya 1x dalam 3 bulan menyerahkan sebagian iuran anggota kepada Pengurus
Klasis dan Pengurus Pusat dengan presentase yang sudah disebutkan. Jadi sekurangkurangnya 1x dalam 3 bulan, tidak usah ditafsir lagi bunyi ini saya kira dan terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, terima kasih. Darimana? Pangalla, Nanggala!
Notulensi KSK XIII PPGT
-531-
-532-
teman-teman 50% itu diambil dari mana? Makanya tidak perlu ada namanya 50%, 30, 20
tapi semuanya masuk ke pusat. Itu inti dari kami amandemen, iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya sebelum Pengurus Pusat dari kawan di samping kiri saya. Iya kita belum mengskor
dan kawan-kawan semua harap masuk, teman-teman saya juga bertanda tanya kenapa
hujan justru keluar. Apakah mau berbasah-basah? Iya, saya persilahkan Bapak Pendeta!
A.131-Pdt. Budi Prayetno, S.Th (Klasis Rantepao Barat)
Iya, jadi apa yang disampaikan oleh teman-teman dari Makassar, saya kira poin
pertama soal tidak setuju, kita harus melakukan perubahan dengan maksud supaya
ada keseragaman jumlah. Tidak mungkin bisa karena konteks kita berbeda-beda kalau
kita masuk pada hal yang terlalu rinci seperti itu, detail seperti itu toch akan menjadi
masalah baru lagi dan ini tidak akan pernah selesai. Jadi saya kira sudah tepat,
kembalikan kepada Jemaat, berapa jumlahnya Jemaat yang melihat potensi dalam
jemaatnya. Kita mau taruh 1000, oke saya kira jelas ya teman-teman tidak usah saya
lanjut lagi. Yang kedua, masalah soal angka-angka persentase itu yang
dipermasalahkan Klasis Makassar karena belum ada data pasti. Kalau saya mau
mencoba pemikiran teman-teman di Makassar tabe saya berdiri Pengurus Pusat
menerima setoran dari Jemaat A sebesar 1 juta, kalau berdasarkan hitungan 1 juta itu
berarti Pengurus Pusat sudah bisa membaca, oh yang datang ke sini 1 juta berarti ini 20
persennya, 20 persennya toh? Berarti 30 persennya sekian, berarti 50 persennya itu
tinggal di Jemaat itu sekian, berarti jumlah jemaat kita sekian. Itukan pemikirannya
Makassar tadi, karena dari mana angka itu datang. Saya kira angka inikan rujukan nanti
mengarah kalau database sudah lengkap, tapikan database belum ada. Jadi saya kira
angka-angka itu sudah dipersiapkan karena itu yang paling poin menurut saya ialah
pada poin nomor 2 itu. Poin nomor 2 ini yang perlu kita sepakati tidak perlu ada
perubahan pada pasal 14nya tapi ada penugasan pada PP yang terpilih nanti untuk
memaksimalisai database sebagai program prioritas, tapi nanti itu dibahas bukan oleh
karena kita bukan tugas kita itu, iya bukan tugas amandemen itu,
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Itulah yang saya katakan. Terakhir PP. Oh iya karena sama, jadi tidak ada amandemen
mengenai ini, catatannya saja adalah akan yang untuk poin 2 itu sebenarnya harus
didistribusikan ke usul-usul dan rekomendasi. Sebenarnya salah distribusi ini yang poin
duanya itu harusnya didistribusinya ke dokumen K berapa itu? Yang mengenai usul-usul
dan rekomendasi. Kita bisa sepakat akan hal itu, setuju? (peserta menjawab setuju dan
pimpinan pasuk ketuk palu 1 kali)
Hasil Keputusan :
Tidak ada Perubahan
Catatan
Hanya ada penekanan bahwa agar PP.PPGT terpilih mengutamakan perampungan
Program Data Base
-533-
Agenda Sidang :
-534-
Dari Makassar. Apakah kuota saya belum lihat bagaimanakah Tata Gereja
menyebutkan. Adakah bisa penjelasan mengenai ini dari Panitia Pengarah kah atau PP
atau penasehat? Mungkin, yang pernah berada di utusan sinode AM. Bapak-bapak
Pendeta atau Ibu-ibu Pendeta, gitu. Iya mungkin dari Sadan Ulusalu.
A.161 Prop. Meisel P. Basongan, S.Th - Klasis Sa'dan ulusalu
Iya utusan Sidang Sinode AM, saya bukan utusan. Kalau Sidang Sinode AM itu
aturannya sama 7 diwakili 5 dan setiap penambahan 5 bertambah 1. Saya bingung ini
poin 1 kuota keputusan mengacu ke Tata Gereja Toraja, tapi kemudian ada nanti
penambahan soal yang kurang dari 7 ditambah 2. Kalau PWGT itu persidangan
pusatnya itu dikatakan 5 sampai 10. Yang saya poin saya di sini yang saya mau
sampaikan adalah memang rasa-rasanya kurang adil juga ketika Klasis dengan jumlah
banyak bisa mengusul mengutus banyak sementara klasis katakanlah kawan saya dari
Rantebua ini, karena hanya 6 jemaat dalam 1 klasis hanya mengutus 1. Bagimana kirakita melihat aspeknya di dalam itu? Jadi saya belum punya usul kongkrit, tapi memang
perlu ini dipikirkan bersama-sama soal itu, tetapi poin yang satunya itu butuh
penjelasan, apa maksudnya? Terima kasih
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, silahkan dari Seriti. Ada Tata Gereja yang dia pegang.
E.004 Marthen Luther, S.Pd (Panitia Pelaksana)
Iya, supaya kita tidak menghayal, saya akan bacakan Tata Gereja tentang sidang Sinode
AM perihal utusan pasal 40 ayat 4 jumlah utusan Klasis ke Sidang Sinode AM diatur
sebagai berikut: a). Klasis dengan jumlah 7 jemaat mengutus 5 orang yang terdiri dari
bla bla bla; b). Setiap penambahan 5 jemaat utusan bertambah 1; c). Setiap klasis
mengutus maksimal 12 orang; d). Klasis yang beranggotakan kurang dari 7 jemaat
mengutus 2 orang, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya itu bunyi Tata Gereja, 7 mengusul 5, setiap penambahan 5 bertambah 1, kurang dari
7, 2; maksimal 12, itu bunyi Tata Gereja. Adakah tambahan dari teman-teman? Silahkan
dari Sesean!
A.202 - Pdt. Elen Yusuf Padang, S.Th (Klasis Sesean)
Iya, terima kasih A.202. Yang dibaca tadi senior saya itu peserta utusan tadi ke Sidang
Sinode, iya itu ke Sidang Sinode sementara yang pasti yang mau diatur di sini ialah
peserta ke Kongres PPGT nanti yang akan dilaksanakan di Makale Pak. Jadi mohon
dipertimbangkan dan kalau misalnya untuk penambahan misalnya kurang dari 7 jemaat
dalam 1 klasis hanya ditambah 1 berarti 2. Ya, saya justru malah melihat mestinya harus
3 kalau misalnya PPGT karena KSB dalam tingkat Klasis Pak. Iya saya kira karena kalau
Soal utusan ke sinode memang yang diatur di sana pak, tapi misalnya peserta Kongres
kan sisala omo to organisasi ki kita, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari, maaf dari mana? Bone ya? Bone dari Malimbong, Makassar. Ini, iya jadi ini
usulan dari klasis salah satu pengusul dari Klasis Bone, iya ini adalah klasis pengusul
mungkin sebelum minta maaf Klasis Bone, saya berikan waktu 5 menit dulu untuk
membagi-bagikan komsumsi kita gitu, iya oke. (Sebenarnya waktunya untuk coffe
break, tapi karena waktu maka sidang dilanjutkan sambil minum kopi dan makan snack
yang telah disiapkan oleh Panitia) Iya sudahkah? Oke saya kira logistik kita sudah
bersama-sama kita nikmati, biasanya memag saya selalu katakan apalah artinya logika
-535Notulensi KSK XIII PPGT
tanpa logistik, karena biasanya logika tanpa logistik biasa anarkis. Hehehe itu bahasa
teman-teman biasa di GMKI, Iya saya hehehe saya coba copy paste dari itu. Oke kita
lanjut saya persilahkan dari Klasis Bone karena dia adalah klasis pengusul.
B.056 Maranata Lebang - Klasis Bone
Iya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada kami. Saya bukan utusan saya
Undangan Maranata B.056. Dengan melihat Anggaran Rumah Tangga yang telah
ditetapkan kami dari Klasis Bone sebagai klasis dengan jumlah jemaat yang terkecil
merasa ini tidak adil buat kami karena klasis dengan 7 jemaat bisa mengutus 5
anggotanya, sedangkan kami Klasis Bone dengan 6 jemaat cuma bisa mengutus 1
terlalu jauh sekali kodong perbedaannya (peserta bertepuk tangan) dan memikirkan
bahawa memang kami klasis terkecil, namun kami berada dalam 3 kabupaten yaitu
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Watampone dan Kabupaten Wajo. Jadi kami berpikir
bahwa mungkin kami bisa setiap kabupaten itu dalam kongres ini bisa ikut 1 orang
sebagai utusan, mungkin Pengurus Pusat hanya beberapa orang yang pernah
mendatangi kami. Jadi tidak tahu situasi kami di sana seperti apa. Untuk itu kami
mencoba memberi usulan kalau bisa klasis dengan 5 jemaat kalau bisa mengusul 2 dan
klasis dengan 6 jemaat mengusul 3. Mengingat bahwa kami Klasis Bone ada 3 Cabang
Kebaktian dan tadi saya sudah bicara dengan rekan dari Klasis Parepare katanya bisa
diadakan pemekaran jemaat ee apa pemekaran jemaat atau pendewasaan jemaat, ee
pedewasaan Cabang Kebaktian, tapi mengingat kondisi kami berada di tengah-tengah
teman-teman yang tidak seiman dengan kami. Jadi itu sangat susah, jadi kami
memohon dengan sangat pertimbangan rekan-rekan kalau bisa usulan kami diterima.
Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke dari Malimbong.
A.401 - Pdt. Hezel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Iya, pimpinan sidang. Pertama memang kita punya persoalan antara yang sudah
dirumuskan dalam Tata Gereja dengan kenyataannya terjadi di setiap-setiap klasis.
Memang dalam Tata Gereja-Gereja Toraja atau Tata Gereja Toraja sekarang itu,
mengatur bahwa pendirian atau pendirian sebuah Klasis itu terdiri dari 7 jemaat itu,
sementara beberapa klasis terpencil itu satu klasis ada yang 5 atau 6 gitu. Kita sudah
menyalahi aturan, tapi apa boleh buat yang penting kehidupan bergereja berlanjutlah.
Kemudian ini persoalan setiap klasis-klasis yang terpencil untuk mengikutsertakan
anggotanya dalam Kongres. Usul saya kongkrit karena ini memang klasis terpencil
biasanya begini situasinya pimpinan. Satu (1) jemaat itu banyak anggota, tapi dia
tersebar-sebar tidak mampu lagi untuk mendirikan satu jemaat meskipun bisa dibagi 2
di situ karena situasi dan kondisi. Apakah tidak mampu mendirikan gereja atau
bagaimana dan lain-lain? Jadi cuma 1 jemaat tapi banyak anggotanya, sementara ada
klasis yang 1 jemaat ada yang 30, ada yang 40 anggota. Nah kalau usul saya lebih bagus
jemaat utusan ke kongres itu, utusan ke kongres itu. Mungkin bisa saya didengar Pak
supaya bisa diformulasikan pak. Ya untuk utusan ke Kongres Klasis yang kurang dari 7
mengutus 4 karena yang kita harapkan bahwa berjalannya proses kaderisasi dan
berjalannya juga apa yang sudah kita putuskan di Kongres. Ini usul, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya mau kerucutkan dulu, karena mungkin yang menjadi persoalan adalah yang di
bawah 7. Bisakah kita sepakat mengenai yang di atas 7 tidak ada perubahan? Setuju?
(peserta menjawab setuju dan pimpinan Pansus mengetuk palu 1 kali).
Notulensi KSK XIII PPGT
-536-
Oke kita masuk yang di bawah 7. Usulan dari makassar dan teman-teman Klasis Bone
ada tawaran. Jadi untuk klasis di bawah 7 Jemaat, kalau tawaran dari Makassar
mengutus 2 jemaat, ee sorry 2 utusan iyo, iyo 2 utusan dari Makasssar ini, jadi dokumen
yang ada di sini ya ini dari Makassar gitu. Ada gambarannya mungkin terima kasih, saya
persilahkan!
A.441 - Eltuin (Klasis Makassar)
Iya, terima kasih. Inti dari poin ini ingin melibatkan banyak teman-teman dalam
Kongres, itu satu poinnya. Kemudian yang kedua, kenapa kami memilih 2? Karena
dalam point dalam pasal 12 poin 10b dikatakan Setiap penambahan 3 jemaat utusan
bertambah 1 artinya kelipatan 3 bertambah satu. Nah angka di bawah 7 itu 6, maksimal
6 artinya itu adalah kelipatan 3, 2x3 itu 6 maka kami memilih 2x1 itu adalah 2, tapi
persoalannya kalau kita ingin menambah 3, 4 dan seterusnya kami tidak
mempersoalkan soal itu, itu hanya rohnya di sini hanya ingin mengikutkan temanteman yang di bawah 7 klasis ee jemaat, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, dari Klasis Sesean.
A.202 Pdt. Elen Yusuf Padang, S.Th - Klasis Sesean
Iya tanpa mengurangi maksud baik dari kawan-kawan dari Makasssar. Saya tadi
mengatakan bahwa ini memang bukan usul dari Sesean, tapi memang kita mesti
melihat bahwa biasanya kadang dalam cara berorganisasi kita memberikan perhatikan
lebih kepada pada teman-teman pengurus dalam artian pengurus inti, kalau misalnya
mau mengikuti persidangan jenjang lebih tinggi biasanya memang kan pengurus inti
yang dikirim. Nah pengurus inti itukan kita kenal KSBnya, makanya kami tadi
mengatakan bahwa sedapat mungkin 3. Artinya kan tidak mungkin lagi bertambah
menjadi 4, karena memang kurang dari 7 klasis, kalau persoalan misalnya 1 klasis andai
kata ada kasuistik 1 klasis hanya 5 jemaat bagaimana kita mau mengambar
penambahan 3? Jadi paling tidak kita memberikan perhatian khusus yang spesial untuk
klasis yang tidak mencapai kuota 7 jemaat lalu kita mengutus KSBnya supaya tidak ada
apa namanya, tidak ada lagi soal bahwa wa mandari terutus to, Ketua manda raka,
Sekretaris manda raka, Bendahara manda raka, ya kurre sumanga.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Parepare. Kalau masih sama ji, iya saya harap langsung ke pointnya!
A.465 - Yursan Lobo, S.Th (Klasis Parepare)
Iya, Parepare A.465. Kalau saya ditambah kata maksimal 4 dengan pertimbangan
bahwa ada jemaat, ada klasis yang memang berjarak yang jauh-jauh dengan demikian
kalau itu maksimal 4 terserah dari mereka mau mengutus 2kah, mengutus 3 itu
tergantung dari ya kebutuhan mereka masing-masing dan pertimbangan lokasi mereka
yang berjauhan dengan demikian yang mempermudah distribusi hasil keputusankah
atau hal-hal yang lain, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari kota Palopo di belakang mantan Pengurus Pusat. Oh sorry Pengurus Pusat
demisioner, Seriti dan Rantebua.
A.097 - Ade Fadli Kasi (Klasis Kota Polopo)
-537-
Iya, terima kasih A.097 Ade Fadli dari Klasis Palopo. Iya, usul saja ini buat pimpinan di
sini hanya 1 klasis yang mengusung. Usul kongkritnya yaitu Klasis Makassar mengusul 2
utusan. Nah tadi ada muncul usulan baru ada 4. Saya ini kita perlu komenan pimpinan
mengenai Anggaran Dasar kita pasal 12. Jangan lagi ada muncul usulan baru di sini,
kemudian usulan 3 bulan yang lalu itu kita mentahkan. Saya kira begitu pimpinan,
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke terima kasih. Kita bersepakat tadi tidak ada usulan baru, iya oke. Iya silahkan PP
demisioner, Korwil.
NN PP.PPGT Demisioner
Maksudnya tidak ada usulan baru tapi yang di bawah 7 jemaat ini, ini kan pembahasan
dari awal, ya? Ini yang mau dimintai pendapatnya. Jadi kalau saya berpatokan dari
hitungan , kalau teman-teman Makassar juga melogikakan hitungan penambahan
jemaat tadi 3+1, saya melogikakan dari 7 jemaat itu yang menjadi dasar, itu hitungan
3/4nya. Jadi bagaimana kalau kita ambil saja ? Jadi setiap klasis yang berjumlah dari
kurang dari 7 jemaat itu mengutus dari jumlah jemaat. Jadi klasis itu paling minimal 5
jemaat, itu sudah mengutus 3 orang. Iya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, Seriti.
E.004 Marthen Luther, S.Pd (Panitia Pelaksana)
Saya pikir dalam Tata Gereja Gereja Toraja memang sudah mengharapkan bahwa 1
klasis itu minimal 7, kalau dalam Tata Gereja Toraja memang mengharapkan bahwa 1
Klasis itu minimal 7 jemaat artinya klasis yang bertahan di bawah 7 jemaat itu dipacu
untuk merger atau pemekaran bisa genap 7. Khusus Bone memang buahsimalakama,
mau merger ke Parepare semakin jauh apalagi mau merger ke Luwu tambah jauh lagi.
Makna Makassar tadi mengusulkan 2 utusan, 100 untuk Makassar karena pertambahan
3 dapat 1 artinya memang di bawah 7 itu 2. Saya setuju untuk 2 utusan di bawah 7
Jemaat, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Rantebua
A.285 - Prop. Stepanus A. Bungaran, S.Th (Klasis Rantebua)
Iya, terima kasih. Kami sendiri datang ke sini tanpa usul memang itu banyak
keterbatasan, tetapi kami bersyukur bahwa persoalan kami terangkum di sini dan saya
akan menceritakan sedikit kondisi mengenai itu. Kalau kami 6 Jemaat bukan karena itu
terjadi setelah keputusan yang ada dari Sidang Sinode, tetapi memang telah ada 6
sebelumnya setelah itu diputuskan dan sampai sekarang belum bertambah dan tidak
bisa dipaksakan karena beberapa cabang kebaktian yang ada memang tidak bisa untuk
dipaksakan jadi jemaat, jadi itu kondisinya. Sekarang saya setuju dari tawaran temanteman dari Parepare tadi maksimal 4. Kenapa begitu? Karena benar KSB seharusnya
ada di sini dan kami juga di bawah di Rantebua sedang mencoba untuk tidak
kehilangan anak-anak Rantebua yang ke kota. Jadi kenapa saya setuju dengan 4?
Seandainya itu dimungkinkan, kami akan membawa mereka. Jadi, sekarang kami
membuat sebuah perkumpulan teman-teman Rantebua di Rantepao hanya untuk
mendekatkan mereka dengan Gereja dan seandainya kuota yang diberikan kepada
kami cukup banyak koordinator dari itu akan ada, jadi poinnya ada 4 terima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-538-
-539-
sangat tidak efektif, sangat tidak efisien kalau kita hanya mengutus 1, makanya kita
berjuang di rapat kerja minimal 2 jemaat yang di bawah 7, karena Tata Gereja 2007
mengisyaratkan berdirinya 1 klasis minimal 7 jemaat dan 3 pendeta atau 3 tenaga
pelayan. Apakah pendeta atau proponen, tetapi klasis yang sudah berdiri sebelum
2007 itu yang disarankan kalau memungkinkan ditata dengan klasis tetangga, iya ditata
dengan klasis tetangga dan di sini kami sudah lakukan ada klasis yang hanya 3 jemaat
Klasis Pantilang, ya kita sudah tata Bone memang itu saya kira sangat prioritas, saya
sangat tahu persis karena saya mantan dari daerah Bugis 8 tahun. Saya di Klasis
Parepare, Soppeng tetapi banyak juga di Bone, itu perkecualian saya kira tidak bisa kita
paksakan bahwa harus 7 Jemaat kecuali klasis yang akan berdiri, dimekarkan atau apa
namanya setelah 2007 persyaratannya tidak ada tawar menawar minimal 7. Nah klasis
Bone khususnya Jemaat Bone itu saja yang memungkinkan untuk dimekarkan, kalau
toh daerah itu memungkinkan untuk membangun tempat kebaktian baru, tetapi
jemaat-jemaat yang lain di Klasis Bone tidak dan sangat sulit untuk dimekarkan
mencapai 7 karena itu saya kira tidak membuat usulan baru kalau memang kita
sekarang kita sepakat 3 mari kita perjuangkan supaya di dalam,
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, semangat!
E.003 - Pdt. Marten Lamida - Penasehat (Panitia Inti Pelaksana)
Ya supaya di dalam penyelarasan dengan Tata Gereja yang sementara dikaji, kita dari
PPGT berjuang supaya itu 3. (peserta berkata setuju sambil bertepuk tangan). Iya,
makasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya. Setuju kita di bawah 7, 3 utusan, setuju? (peserta menjawab setuju). Saya harap kita
juga 1 suara nanti kalau teman-teman diutus di Sidang Sinode AM. Iya, Klasis Bone
tanpa mengurangi keputusan.
Keputusan:
Kuota utusan di bawah 7 jemaat mengutus 3 orang utusan
B.056 Maranata Lebang (Klasis Bone)
Iya, terima kasih. Saya senang sekali rekan-rekan bisa menerima usul kami terima kasih
(peserta bertepuk tangan) Ohhh ee dan ee ada kata-kata dari Bapak yang sebelah sini
tadi yang mengelitik hati saya (pimpinan pansus berkata: cie menggelitik hati peserta
tertawa sambil bertepuk tangan) Hehe iya yang mengatakan bahwa (pimpinan pansus
berkata Pak Hesel namanya) kami Klasis Bone adalah klasis terpencil. Nah saya berpikir
kalau terpencil itu tidak bisa dijangkau, tapi kami semua jemaat dalam Klasis Bone itu
bisa dijangkau dengan kendaraan (peserta berteriak huuuuu) Jadi Pengurus Pusat
yang akan terpilih nanti tidak perlu kwatir kalau mau berkunjung (peserta tertawa
sambil bertepuk tangan) kami sangat mengharapkan, kami sangat mengharapkan
kehadiran Pengurus Pusat (peserta tertawa sambil bertepuk tangan) Ingat bahwa
mengingat bahwa kami sudah dua kali dijanji oleh Korwil untuk perkunjungan dan kami
sudah sampaikan ke pengurus-pengurus jemaat di dalam klasis dan mereka sangat
senang, namun ternyata harapan kami itu musnah (peserta berteriak huuuuu) janji
tetap janji dan kami dianggap berbohong oleh Pengurus Jemaat. Jadi, sekali lagi saya
ucapkan terima kasih atas perhatian rekan-rekan, Tuhan memberkati (peserta bertepuk
tangan dan mengatakan uhuhuihiii).
Notulensi KSK XIII PPGT
-540-
-541-
-543-
dihadiri oleh sekarang ini seribu dua puluh sekian jemaat ditambah 89 klasis, itu lebih
sekitar seribu seratus sekian sementara Kongres itu hanya direpresentasi, kalau
kongres itu dihadiri utusan perklasis belum tentu semua jemaat ada wakilnya, tapi ini
diwakili semua jemaat, sebenarnya ini lebih tinggi dari pada kongres. Nah karena aspek
itu menurut saya seperti Rantepao tadi dan beberapa kawan-kawan, bisakah RPP ini
tetapi dilaksanakan untuk sebuah persoalan urgent dan mendesak tapi itu kemudian
itu dihadiri oleh wakil klasis, kalau dikatakan tadi sama dengan rapat kerja, saya kira
beda karena ini permasalahan agendanya karena di sini juga saya kira agak sedikit
kontradiktif tapi mudah-mudahan saya yang keliru di pasal di ayat 4 nya itu pasal 11
Anggaran Rumah Tangga RPP, RPP itu mengatakan qorum mengambil keputusan
berdasarkan setengah +1 dari jumlah klasis, yang diatur adalah kehadiran jumlah klasis,
sementara pesertanya adalah klasis dan jemaat. Jadi bisakah? Saya pikir juga seperti
pengalamannya maut tadi, toh juga di Klasis itu ketika RPP itu dilaksanakan tentu
Pengurus Pusat akan mengirim maksud dan tujuan RPP dilakasanakan dan klasis akan
mengumpulkan jemaat-jemaatnya untuk meminta pertimbangan sehingga ketika hadir
di RPP memang pertimbangan dari Klasislah yang disampaikan supaya memang efektif
dan efisien, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, iya saya bisa menangkap rohnya bahwa memang ini sebuah kebutuhan apalagi
menjawab persoalan apabila harus terjadi perubahan Anggaran Dasar implementasi
dari sebuah keputusan tingkat sinodal. Ini bisa menjawab itu, RPP bisa menjawab itu.
Jangan RPP yang baru-baru ini menjadi rujukan, itu saya kira sangat jauh dari RPP yang
kita idam-idamkan. Iya, saya kemarin berlelucon bahwa kemarin tuan rumah
menyiapkan seribu lebih komsumsi yang datang 95 akhirnya sisa 12 bakul. Iya, maksud
saya seperti itu, jadi roh RPP ini yang dimaksudkan dalam pasal 11 itu lebih kepada
keputusan-keputusan yang harus merubah. Jadi RPP ini satu tingkat di bawah
Kongres, itu-itu dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga. Dia satu tingkat di
bawah Kongres, jadi penawaran saya: Apakah RPP ini masih relevan? Masih relevan?
Setuju? (sebagian peserta katakan setuju dan pimpinan pansus mengetuk palu). Untuk
usulan, adakah tambahan usulan mengenai RPP? Mengenai peserta, iya yang menjadi
persoalan adalah yang diundang ke rapat kerja adalah utusan klasis yang diundang ke
RPP adalah utusan klasis. Jadi kenapa rohnya? Ada dimana roh? Kenapa sampai utusan
jemaat yang diundang juga, mungkin yang harus kita lakukan adalah rohnya adalah
dari jemaat. Kenapa harus? Karena ini keputusan kontekstual yang dibutuhkan
sehingga diundang dari jemaat mungkin yang kita perlu perbaiki adalah aturan
qorumnya sama kehadiran peserta. Saya kira yang itu konteksnya kemarin, aturan
qorumnya dan dalam 4 dan 5 itu. Iya sebelum saya tawarkan, saya persilahkan dari
Klasis Makale Utara, ya ee itu, Sasi Utara.
A.140 - Deny Rapang (Klasis Sasi Utara)
Sasi Utara. Iya terima kasih saya kira RPP ini belum pantas untuk direvisi, tetapi saya
setuju sekali dengan saudara Rimba tadi bersama teman dari makale tadi bilang Yang
diutus hanya pengurus klasis Betul sekali itu tadi dikatakan teman dari makale bahwa
Tetap pengurus-pengurus jemaat membebankan kepada pengurus Klasis itu yang
pertama. Yang kedua, kalau bisa RPP ini jangan direkatkan dengan hari Kongres seperti
kemarin, ya ini yang bermasalah di situ, karena ya kita masih kita lebih sibuk-sibuknya
cari dana untuk ke Kongres, kita juga sibuk-sibuk mempersiapkan diri untuk ke RPP.
Jadi bisakah usulan dari saya 3 bulan ataukah 2 bulan sebelum itu, terima kasih.
-544-
-545-
Agenda Sidang :
mengatur, sehingga sekarang ini wilayah ini berbeda-beda kalau kami di wilayah 1
namanya Badan Pengurus Wilayah strukturnya seperti di Sinode, Ketua, Ketua I - IV. Di
wilayah 2 kalau kalau tidak salah namanya Badan Pekerja Sinode Wilayah. Di wilayah 3
mungkin hanya Ketua dan baru-baru ini wilayah 4 membagi diri dalam 4 pewilayahan
untuk wilayah Makassar dan sekitarnya itu wilayah Sul-Sel di Luar Toraja dan Luwu, jadi
Bone, Parepare, Makassar. Iya untuk Sulbar dengan Sulteng itu satu wilayah,
Kalimantan 1 wilayah, Pulau Jawa dan seterusnya itu satu wilayah dan seterusnya itu
karena sudah ada di Sumatera ada juga di Kalimantan Barat. Jadi itu masuk dalam
wilayah Jawa dan sekitarnya dan 1 hal dalam sinode SMS 23 mengamanatkan bahwa
Rapat Kerja II yaitu 2012 telah memutuskan wilayah kembali struktural, tetapi disahkan
di dalam Sidang Sinode 24 itu berarti sesudah sinode wilayah 24 ee sesudah sidang
sinode AM 24 akan kembali ada sinode wilayah. Jadi itu informasi tentang keputusan
sidang sinode menyangkut masalah wilayah. Jadi saya kira ini perlu kita pikirkan
sekarang, jadi sekali lagi sinode wilayah ini secara struktural sudah diterima, hanya
pengetokan palu di 2 sidang sinode 24 sekalipun sebenarnya sidang majelis sinode 23
sebenarnya sudah bisa disahkan pada rapat kerja II bahwa wilayah kembali struktural
tapi karena ada permain argumentasi sehingga tunggu sampai sinode 24. Sebenarnya
sidang sinode 23 sudah memberikan wewenang kepada Rapat Kerja II. Iya, jadi saya
kira itu informasi tentang keputusan sidang sinode menyangkut masalah wilayah,
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, itu garis besar yang digambarkan. Dalam konteks ini seperti yang saya katakan tadi
bahwa tidak ada perubahan, tidak ada penambahan mengenai wilayah, itu tawaran
dari sini ini tidak ada penambahan mengenai wilayah, tetapi ada catatan nanti apabila
dalam Sidang Sinode AM XXIV di Makale nanti terjadi perubahan terhadap persoalan
wilayah itu akan digumuli bersama dan ada RPP nanti yang akan kita pakai untuk
penstrukturan wilayah kalau memang itu akan terjadi. Kita bisa sepakat akan hal itu,
ada catatan nanti. Setuju? iya dari
A.167-Pnt. Daniel Palamba' (Klasis Balusu)
Iya, terima kasih. Salah satu pengusul itu tentang struktur. Seperti yang telah
disampaikan oleh Ketua BPK Klasis Seriti merupakan itu dasar dari kami Klasis Balusu
untuk mengusulkan karena dalam rapat pertama Sinode di Tangmentoe itu memang
sudah diputuskan tentang struktur wilayah sehingga diberikan wewenang kepada
wilayah untuk membentuk masing-masing struktur, cuma menjadi persoalan saat itu di
rapat kerja I adalah wilayah IV, iya wilayah IV yang tidak jelas akan terbagi berapa lagi
sehingga wilayah yang sudah apa sudah jelas itu diberikan wewenang termasuk
wilayah Luwu sudah membentuk di sini sehingga kami wacanakan kira-kira bagaimana
dalam perjalanan ini kita persiapkan itu tentang struktur nanti di apa di sidang sinode
iya tinggal diketokkan palu dan diberikan wewenang juga wilayah IV untuk bagaimana
menata wilayahnya, iya seperti itu bunyi di Rapat Kerja I dulu, iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya silahkan dari
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th - Klasis Sadan Matallo (Majelis Pimpinan Sidang)
A.155. Jadi, saya bertanya juga ini kenapa kita PPGT harus terlalu terpaku kepada
keputusan sinode? Sementara sekarang kita ini sudah punya Korwil 15 ee 10 tapi
ditulisan ini ada 15 di halaman 107. Ya, rancangan tapi yang ada memang sudah 10 ya ini
baru rancangan nominasi struktur, tapi kalau kita melihat memang benar yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-547-
dikatakan oleh Bapak Pendeta tadi bahwa memang ada yang sekarang wilayah sudah
struktur tetapi untuk kita PPGT untuk wilayah ini sangat sulit untuk struktur. Jadi
memang sangat relevan kalau masih fungsional, apalagi dari tujuan kita bahwa PPGT ini
adalah Kader Siap Utus. Jadi saya kira persoalan tentang pembagian ini menyangkut
wilayah usul-usul yang diberikan termasuk dari Klasis Balusu, Sadan Matallo dan Klasis.
Saya kira memang sudah harus seperti itu karena persoalan tentang pembagian
wilayah ini kita tidak pernah ikut pembagian wilayah sinode, ya ini karena kita mau
melihat bagaimana organisasi PPGT ini punya semacam perwakilan-perwakilan di
daerah masing-masing untuk menyampaikan sebagai perpanjanagan tangan dari
Pengurus Pusat dalam kegiatan- kegiatan. Ya, macam kami Korwil di wilayah kami
Rantepao, Tikala, Sesean dan tidak pernah ditulis Sadan di situ padahal kami sangat
aktif, tetapi itulah yang perlu kita lihat bahwa dalam pelaksanaan tugas dan bagaimana
tugas dan pelayanan di wilayah itu sehingga wilayah ini ada, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Pendeta Ivan
C.003 - Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th PP.PPGT Demisioner (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya, terima kasih. 10 baru diterapkan baru selama 1 periode dalam kepengurusan ini
artinya kita baru mau mengevaluasi keberadaan Korwil dalam 10 wilayah itu, kalau saya
sendiri melihat pendekatan pelayanan selama ada 10 wilayah ini justru kita harus
mengatakan bahwa Kongres ini telah salah satu representasi untuk menyatakan
koordinator wilayah itu dalam 10 wilayah itu sangat perlu. Kehadiran 83 klasis dalam
Kongres Samarinda 23 ini inikan menunjukan bahwa kehadiran Korwil pada wilayahnya
masing-masing itu efektif. Coba kita bandingkan kalau kita mengevaluasi 4 wilayah
dulu. Berapa klasis yang hadir ketika di Samarinda waktu itu? Hanya sekitar 60 atau 50
ya, 70 ya dan saya kira ini Kongres yang paling banyak menghadirkan Klasis-klasis
karena itu efektivitas Korwil, karena itu saya kira untuk saat ini saya setuju dengan
usulan dari Panitia Pengarah, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak ada perubahan, iya sebelumkan kita putuskan, Tarakan.
A.509 - Paulus Manaba (Klasis Kaltim Tarakan)
Iya, terima kasih A.509. Pertama-tama kami kalau melihat apa yang ditampilkan di
layar, ini adalah juga salah satu usulan dari kami untuk meninjau kembali keberadaan
Korwil. Yang pertama itu bagaimana supaya kowil itu dibuat per-wilayah, per-provinsi
dalam usulan kami di situ dan kami sangat sepakat dengan apa yang diberikan Panitia
Pengarah di point N itu yaitu kordinator khusus untuk wilayah Kalimantan. Kalimantan
itu ada 4 Klasis, Kutai Kaltim, Kaltim Tengah, Kaltim Balikpapan dan Kaltim Tarakan.
Jadi, pada poin ini kami sangat sepakat apa yang disampaikan dan diberikan oleh
Panitia Pengarah dalam hal ini korwil di wilayah Kalimantan itu sendiri. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya kita ambil keputusan, iya dari Makassar
A.441-Eltuin (Klasis Makassar)
Iya terima kasih. Saya justru heran ini PANSUSnya kita, namanya megamandemen itu
harus menunjuk pasal mana poin mana yang mau diamandemen. Nah kalau wilayah
struktur PPGT kemudian ditunjukkan ini, ini adalah bagian dari nominasi itu akan
dibahas akan besok. Jadi kita tidak bisa membahas ini korwilnya bagaimana apakah
pasal mana bisakah kita tunjukkan pasal mana yang akan diamandemen oleh wilayah
-548Notulensi KSK XIII PPGT
dalam struktur PPGT. Iya tidak ada dalam Anggaran Dasar kita yang selama ini
kemudian diamandemen, kemudian begitupun selanjutnya ke bawah. Jadi tolong
diperhatikan dengan baik, iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak ada penambahan wilayah mengenai itu setuju? Setuju? Tidak ada penambahan
amandemen mengenai wilayah, oh iya pasal 7 tidak perlu dibahas. Setuju? Setuju?
Setuju semua komi (peserta menjawab setuju dan pimpinan mengetuk palu).
Keputusan:
Tidak ada perubahan
Agenda Sidang :
-549-
Agenda Sidang :
Pasal 9 : Pembukaan AD
Mengamandemen Pembukaan AD PPGT menjadi:
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah gereja, yaitu persekutuan
orang-orang yang dipanggil dan beriman kepada Yesus Kristus, dan mengaku bahwa Yesus
Kristus Itulah Tuhan dan Juruslamat, sebagaimana disaksikan dalam Alkitab, Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah warga gereja yang sadar dan
bertanggung jawab akan tugas dan panggilannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan alam
semesta.
Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah generasi masa kini dan
masa depan Gereja serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. Persekutuan Pemuda Gereja
Toraja melaksanakan panggilan persekutuan, pelayanan dan kesaksian sebagai penampakan
iman dan pengharapannya kepada Tuhan yang terwujud dalam kasih dan pelayanan kepada
sesama, tanpa sekat, tanpa batas dan tanpa pamrih.
Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah pelayan Tuhan di tengahtengah dunia, yang diutus ke dalam dunia untuk menyatakan damai sejahtera bagi semua
ciptaan. Dalam menyatakan tugas panggilannya, maka pada tanggal 11 Desember 1962,
dibentuklah wadah pelayanan dan kaderisasi pemuda Gereja Toraja yang diberi nama
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja, sebagai Organisasi Intra Gerejawi yang pertama dalam
Gereja Toraja.
usulan-usulan ini kalau saya untuk pembukaan ini tidak bisa kita serta merta kita rubah.
Iya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi tetap. Kalau jadi pribadi bukan dari PP.PPGT. Usulan dari Pendeta Ivan secara
pribadi, tidak perlu ada perubahan Pembukaan Anggaran Dasar. Dari Sadan Ulusalu,
ee Parandangan, Rantebua, Nanggala, Baruppu, Kota Palopo, Malimbong.
A.161- Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sa'dan Ulusalu)
Iya, terima kasih. Saya membaca-baca perubahannya kalimat yang dihilangkan yang
diamandemen adalah bagian integral dari Gereja Toraja menjadi Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja adalah Gereja. Ini sama rohnya ketika persidangan Sekolah Minggu,
Sekolah Minggu adalah Gereja. Sebenarnya semangat yang mau disampaikan adalah
untuk menjawab persoalan kita selama ini yang ada mengenai pemahaman yang
menganggap bahwa PPGT itu bukan bagian dari urusan dari Majelis Gereja seakan-akan
di pandang sebagai di luar yang harus ditanggung jawab oleh Gereja sehingga muncul
ini, tapi sebagai informasi sampai saat ini hasil s eminar eklesiologi Gereja Toraja
sebagaimana penugasan sidang majelis sinode ke 23 di Tallunglipu itu belum disahkan.
Sehingga kita juga tidak bisa kemudian PPGT sebagai bagian dari Gereja Toraja mau
merumuskan eklesiologi sendiri seperti apa yang disampaikan Pendeta Ivan menurut
saya jangan kita terburu-buru untuk sebuah kasus yang kita sendiri belum mengkaji
secara dalam apalagi ini usul Pengurus Pusat dan Pengurus Pusat sendiri belum
mengkaji secara dalam, karena ini persoalan pemahaman kita mengenai apa itu Gereja
sebenarnya? Seperti yang digambarkan oleh Panitia Pengarah kemarin Pak Anis Lintin
bahwa memang kalau digambarkan dengan warna yang berbeda-beda seakan-akan 4
OIG ini sudah mengaburkan Gereja Toraja, tapi itu tergantung bagaimana kita
memaknai tubuh Kristus konsep tubuh Kristus itu bahwa masing-masing bagian
melaksanakan pelayananya, fungsi pelayanannya untuk mencapai 1 tujuan bersama
sehingga bagian integral itu saya pikir tepat. Kalau kita mengambil analogi Timor-Timur
memang tidak sama dong, itu konsep geografis sementara ini konsep eklesiologi. Jadi
usul kongkrit saya tidak diamandemen, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak diamandemen. Kalau sama saya kira tidak usah, ada yang beda? Tidak ada, oh
Parandangan, Baruppu. Tolong beda ya? Jangan beda baru sama.
A.526 - Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Iya, terima kasih. Daud Pangarungan, 526. Bukan pada persoalan beda atau sama, ini
memang perlu dikaji dan perlu mendapat perhatian kita semua dalam Kongres Seriti
ini. Sangat menggugah saya tentang pembukaan dalam Anggaran Dasar kita ini akan
diganti menjadi Gereja Pemuda Gereja Toraja adalah Gereja, ini penguatan dan
sekaligus kajian. Pertama, PPGT pengurus PP belum memberikan kita tentang
pandangan eskatologi tentang perubahan mendasar karena ini adalah usulan PP. Yang
kedua, hal untuk pemahaman bersama dasar dibentuknya filosofi bertumbuhnya PPGT
perlu menjadi kajian kita sejak awal untuk memahami kedirian PPGT yang berujung
pada lahirnya pembukaan Anggaran Dasar, tidak dimaksudkan untuk merubah tetapi
ada pemahaman yang berubah di tingkatan seluruh jenjang yang namanya PPGT. Ada
pemahaman yang berbeda, inilah kondisi yang didapati selama ini karena kita tidak
mampu mensosialisasikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Ini sekedar
kritik bagi PP yang demisioner bahwa selama ini kita tidak melakukan itu, tetapi pada
sisi yang lain kita mau menawarkan tentang perubahan. Apanya yang mau dirubah
Notulensi KSK XIII PPGT
-551-
sementara sosialisasi tidak jalan? Itu yang pertama. Yang keempat, dari bagian itu saya
memaknai tentang bagaimana Pak Tio Kobong sebagai salah satu orang tokoh Pemuda
Gereja Toraja yang tetap memakai Persekutuan Gereja Toraja adalah bagian integral
dari Gereja. Memang saya mau mengatakan ini sebuah kesejarahan history,
kesejarahan dari PPGT. Waktu itu jaman berkecamuk, tidak. Ini perlu supya kita juga
memahami sosialisasi ini tidak jalan dan mungkin pada saat ini saya tidak mengatakan
bahwa saya ini mensosialisasikan dan saya tahu paling kurang menggugah kita untuk
memahami. Mohon maaf Pimpinan Sidang untuk memberikan sedikit pandangan
menyangkut masalah ini.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Singkat Pak!
A.526 - Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Iya memang pada awalnya ada banyak persoalan-persoalan yang terjadi di PPGT
sehingga penggunaan persekutuan itu diangkat dipermukaan dan itu diakui oleh seGereja Toraja, sehingga kita diakui dalam KUGT sebagai Persekutuan Gereja Toraja.
Jamannya Pak Kobong KUGT pertama kita diakui sebagi persekutuan, waktu itu ada
beberapa pemuda yang menggunakan nama gerakan Pemuda Gereja Toraja, seperti
misalnya Klasis Makassar yang mengusulkan pengunaan nama gerakan Pemuda Gereja
Toraja, ini berhubungan erat dengan Pemuda Gereja Toraja adalah gereja yang
dimaksudkan ada perubahan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi intinya?
Intinya yang mau saya katakan bahwa persekutuan yang dimaksudkan kita pada saat
ini sangat tidak dipahami oleh Pengurus Pusat ketika menawarkan tentang konsep
gereja. Oleh karena itu kami kami tetap setuju, tetap pengunaan bahwa Gereja Toraja
adalah bagian integral dari Gereja Toraja.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya bisa tangkap, tidak ada perubahannya?
A.526 - Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Agak blengna sidi te tapi denpa apa laku sampaikan sebenarnya.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Masih ada? Singkat. Oke terima kasih. Dari Baruppu!
A.244 Prop. M. Lodi, S.Th (Klasis Baruppu)
Sebagai bagian pertanggungjawaban perwakilan Klasis dalam PANSUS ini saya juga
berfungsi. Kalau saya melihat dari usulan PP ini saya tidak ingin menyimpulkan bahwa
saya setuju terhadap perubahan itu ataupun tidak, tetapi saya hanya ingin setelah
melihat ternyata mereka mengurangi 4 di dalam 4 paragraf di dalam pembukaan ini.
Paragraf pertama itu mulai dari kalimat pertama persekutuan ini adalah kudus dan am
itu semua dihilangkan ke bawah. Lalu yang kedua, paragraf jadi tidak ada tambahan
kalimat baru sama sekali di dalam usulan pembukaan mereka. Yang kedua adalah
paragraf mulai dari Persekutuan Pemuda Gereja Toraja sampai alam semesta itu
dihapus. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja sampai dengan alam semesta itu
dihilangkan lalu bagian bawah paragraf kedua juga bagian bawah Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-552-
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th - Klasis Rantepao Barat (Sekretaris PANSUS)
Terima kasih pimpinan. Saya kira mari kita sepakat untuk tidak dulu merubah ini, jadi
kita sepakati untuk tidak merubah karena kalau kita berbicara pembukaan itu
gambaran. Begitu orang buka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini
langsung dibaca, ada kegiatan-kegiatan besar ini yang dibaca, tidak dibaca yang
keseluruhan. Jadi kalau kita terlalu ceroboh merubah ini hati-hati, itu yang pertama.
Yang kedua kita tunggulah hasil kajian eklesiologinya Gereja Toraja supaya jangan kita
torro senga. Iya saya kira pimpinan kita sepakati tidak ada perubahan, iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, setuju tidak ada perubahan. Setuju? (setuju) Saya juga intermeso dulu sedikit kalau
saya tidak salah Pak Lewi ini Anggaran Dasar pertama yang lalu itu ada pembukaannya,
tidak? Anggaran dasar yang lalu ada pembukaannya atau tidak? Kayaknya tidak ada ya?
Anggaran dasar sebelum, ada ya? Oh ini pembaharuan memang. Siapa tahu Pak.
Keputusan:
Tidak ada perubahan
-553-
Agenda Sidang :
-554-
Persidangan dan Penasehat mengenai pimpinan sidang. Jadi pimpinan sidang yang
akan menunjuk dan akan menetapkan siapa yang akan menjadi sekertarisnya. Iya
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya Makassar.
A.441 Eltuin - Klasis makassar
Iya terima kasih. Kalau kami dari Makassar tidak setuju karena ini akan berilimplikasi
kepada pasal 9 poin 5 mudah-mudahan teman-teman bisa membaca Anggaran Dasar
pasal 9 poin 5 tentang Konperensi, pasal 7 poin 5 tentang Rapat Anggota. Rohnya itu
sama dimaksudkan supaya sekertaris itu sekertaris pengurus itu menjadi
penanggungjawab dari jalannya persidangan, maka dialah yang mengamankan hasilhasil persidangan karena jika kita mengamandemen pasal-pasal yang dimaksudkan ini
pasal 12 poin 5. Bagaimana dengan pasal 9 poin 5 dan pasal 7 poin 5? Ya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya tambahkan sedikit jiwa keputusan ini waktu di Kongres Samarinda memang
seperti itu keputusan-keputusan Kongres banyak yang tercecer, karena pasca Kongres
sekertaris persidangan itu sudah menganggap selesai tugasnya. Iya dari metodemetode sebelumnya sehingga yang diputuskan pada saat itu Sekertaris Pengurus
Pusat demisioner atau pengurus yang demisioner pada setiap tingkatan tetap
bertanggung jawab terhadap hasil keputusan ee hasil dari rapat anggotakah atau
konperensikah atau Kongres. Jadi esensinya di sini dia bukan pelaku sebenarnya, tetapi
lebih kepada penanggung jawab. Jadi terserah dia mau delegasikan atau menugaskan
kepada 1 orang tetapi yang bertanggung jawab sebagai sekertaris adalah sekertaris
yang demisioner pada setiap jenjang tingkatan keputusan, itu esensinya. Jadi bukanbukan sebagai pelaku sebenarnya, tetapi lebih kepada sebagai penanggungjawab agar
hasil-hasil keputusan ini tetap aman sampai serah terima dan akan menjadi acuan
dalam kepengurusan tersebut, itu esensinya dari keputusan. Mungkin ada tambahan
dari Pak Lewi? Iya itu esensi keputusannya, jadi bukan dia tidak mutlak sebagai pelaku
sekertaris, tetapi dia bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekertaris entah dia
mau dilegasikan kepada siapa, kayak sekarang ini didelegasikan kepada teman-teman
setelah mungkin diberikan pemahaman seperti itu, tetapi yang bertanggung jawab
adalah sekertaris demisioner, itu pemahaman saya. Bisakah kita sepakat untuk tidak
merubah, tetapi esensinya ada di situ, setuju? Setuju untuk tidak ada perubahan
mengenai pasal ini, setuju? (peserta menjawab setuju dan pimpinan sidang ketuk palu)
Oke. Tidak merubah keputusan, saya minta maaf saya kurang jeli melihat.
Keputusan:
Tidak ada perubahan
A.429 - Samuel Tempaya (Klasis Bittuang Seseng)
Iya, A.429. Mungkin kita perlu memahami kalau seorang pengurus atau sekertaris yang
akan didemisioner perlu kita sepakat bahwa yang didemisoner itu, apakah yang
didemisioner itu kita bisa sampai pada keputusan ini. Sehingga Ketika dia sudah
didemisioner dan tetap dia tetap duduk sebagai sekertaris persidangan yang mananya
yang berfungsi? Ya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Notulensi KSK XIII PPGT
-555-
Agenda Sidang :
-556-
Agenda Sidang :
-557-
penyempurnaan. Ada tanggapan teman-teman mengenai ini? Iya dari Pattal dari hehe
PPD Pengurus Pusat Demisioner.
C.009 - Nathalianus P. SE PP.PPGT Demisioner
C.009. Jadi memang ini kajian yang mendalam dari teman-teman Makassar dan
memang kita di sini butuh memang pendalaman yang sangat-sangat detail. Jadi
kongkritnya yang saya lihat Makassar mau mengatakan bahwa satu pasal ditambahkan
untuk visi, saya senada pada kongkritnya yang dimaksud oleh pimpinan PANSUS tadi
kemudian memang kita memahami saja bahwa GBPP ini bicara tentang pencapaian
organisasi satu periode ke pengurusan kemudian dalam satu sisi ini adalah konstitusi
yang mungkin tidak serta merta visi misi di dalam organisasi program termasuk dalam
konstitusi memang tadi pendekatan permasalahan teman-teman Makassar yaitu pada
hierarki keputusan. Nah di sinilah memang tingkat pendalaman yang harus kita betulbetul butuh pemikiran bersama-sama karena pada satu sisi ketika pembicaraan hierarki
keputusan akan muncul pemahanan seperti ini, tetapi pada secara subtansi kita
mengingat bahwa pencapaian dokumen organisasi itu tidak serta merta sama dengan
konstitusi karena ada tadi sempat kami diskusi di gereja bahwa tidak serta merta
bahwa setiap Kongres kita mengamandemen Anggaran Dasar, tetapi GBPP wajib
hukumnya pada setiap Kongres, perhelatan Kongres ada kita penilaian kualitatif
terhadap percapaian itu. Saya kira ini membuka pemikiran kita bersama, namun
menarik juga di tingkat teman-teman dari Makassar dari pendekatan hierarkinya, tapi
inilah pekerjaan PANSUS, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, Makassar. Silahkan!
A.441 Eltuin - Klasis Makassar (Pengganti Umum)
Iya, terima kasih. Mungkin kita beda pendapat pemahaman kayaknya ini. Sebenarnya
saya sebelum kita lanjut kepada pembahasan. Bolehkah Pengurus Pusat memberikan
kepada kita apa misi PPGT? Sebelum kita lanjut visi dan misi PPGT, iya kalau boleh
Pengurus Pusat demisioner memberikan informasi kepada kita apa visi misi PPGT.
Silahkan kalau bisa! Iya, visi misi PPGT apa? Terserah! (Suara tidak terekam, ada dari PP yang berbicara
tapi sayangnya tidak menggunakan mic) Iya visi persekutuan kita, visi misi persekutuan kita apa?
C.009 - Nathalianus P. SE PP.PPGT Demisioner
(Suara tidak terekam) Iya inilah yang saya maksud tadi perbedaan sudut pandang akan tentu
mendalam sekali karena kita mendalami visi misi GBPP yang ingin mau dimasukkan ke
dalam konstitusi. Kami melihat pada sisi pendekatan bahwa GBPP pada pencapaian
pengorganisasian program tidak serta merta juga ketika konstitusi itu bahasa
konstitusi dengan bahasa GBPP tentu berbeda. Saya mau mengatakan pada konsititusi
kita mengenal 3 azas, tapi 2 azas yang selalu dikatakan azas konstituensi dan azas
kesinambungan. Setiap pasal yang ada konsisten pasal sebelumnya dan setiap pasal di
bawahnya berkelanjutan ke bawah dan tentu tidak mungkin GBPP yang ada ini akan
kontradiksi dengan Anggaran Dasar yang ada, tidak akan mungkin, tapi saya kira ini
sebuah kajian kritis yang teman-teman Makassar yang bisa kita diskusikan, terima
kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th PP.PPGT Demisioner (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya, terima kasih. Kalau bicara tentang visi, tentu kita tahu semua apa itu visi. Sebuah
gambaran ideal dan visi itu tentu berbicara konteks sehingga visi itu ditempatkan ke
dalam sebuah konteks dan konteks itu bisa berbeda, kemarin itu bisa berbeda dengan
Notulensi KSK XIII PPGT
-558-
hari ini. Visi organisasi visi yang telah kita tetapkan dalam pencapaian program adalah
disukai Allah dan Manusia, itu. Iya visi untuk mencapai program bersama yang telah
ditetapkan di Samarinda.
-559-
PPGT. Ini sangat perlu dilakukan dan mungkin diputuskan bahwa Kongres ini telah
membuat sebuah visi ke depan, sebuah penglihatan yang jauh ke depan yang akan
menggerakkan semua talenta yang ada dimiliki oleh PPGT. Inilah kehilangan kita
kemarin sehingga proses pengkaderan kita ini tidak jalan karena tidak ada visi yang
akan menjadi penglihatan kita ke depan. Persolan misi memang sangat perlu misi,
mision kita adalah strategi capaian untuk mencapai visi. Ini yang tidak dicantumkan
dalam konstitusi. Persoalan yang terjadi di Samarinda, visi yang dimaksudkan kalian
adalah tema. Tema adalah payung yang akan membawa kita kedalam kepngurusan 5
tahun, itu yang mnjadikan kita bleng, ini yang menjadikan organisasi ini tumpul, karena
kita hanya terorganisasi hanya di bawah payung visi 5 tahun di bawah sorotan tema.
Oleh karena itu kami sangat setuju dengan Makassar. Bisakah saat ini juga sangat
sangat jangan dipikirkan dan kalau bisa kita memutuskan memikirkan visi Pemuda
Gereja Toraja. Saya sangat setuju tentang visi yang merupakan tema di Samarinda
Disukai Allah dan Manusia. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya terima kasih dari Rantepao Barat.
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th - Klasis Rantepao Barat (Sekretaris PANSUS)
Yang pertama setuju dengan seperti harus ada perbaikan, kita mau memilih apakah
ada perbaikan pada pasal 4 dan 5 nantinya atau kah kita katakan ini tidak perlu
berubah nanti ketika GBPP disusun visi misinya harus sama dengan ini itu satu. Yang
kedua, kita katakan merubah mari kita pikirkan secara mendalam apakah kita bisa
menyelesaikan untuk menyusun sebuah visi yang merupakan cakupan jangka panjang
yang jauh ke depan, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, saya ini memang persoalan yang butuh pengkajian yang sangat mengenai
persoalan ini. Oh sorry Makale Utara.
A.295 - Marthen Honta Lambe (Klasis Makale Utara)
Iya, terima kasih ata kesempatan A 295. Iya pertama saya juga bingung ada di Laporan
Pertanggung Jawaban kemarin dan visi dan misi yang ada di Anggaran Dasar. Bolehkah
kita mengambil pengertian begini? Saya pikir jelas visi yang ada di pasal 6 itu bersekutu,
bersaksi dan melayani karena itulah panggilan kita. Bolehkah kita katakan bahwa yang
visi misi dari Kongres Samarinda yang ada di Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Pusat kemarin itu untuk selanjutnya di Kongres ini ketika melahirkan sebuah visi untuk
periode kepengurusan itu dikatakan di situ misi Kongres XIII PPGT karena saya melihat
capaiannya bersekutu, bersaksi dan melayani itulah capai-capaian dari Kader Siap Utus
itu, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya punya sebelumnya mungkin, sebelum saya lemparkan lagi. Saya mau juga
memberikan masukan kepada kita semua untuk kita bersama-sama memikirkan ini
kalau kita cermati sebenarnya di pasal 6 ini mengenai misi PPGT untuk mewujudkan
tujuan PPGT karena sebelumnya itu ada tujuan PPGT adalah PPGT bertujuan
mewujudkan warga gereja yang sadar dan bertanggung jawab terhadap tugas dan
panggilannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta, itu tujuan PPGT.
Lalu sambung di pasal 6 misi PPGT untuk mewujudkan tujuan PPGT tersebut maka misi
PPGT adalah bersekutu, bersaksi dan melayani untuk dijabarkan dalam bentuk-bentuk
pelayanan gerejawi. Jadi ini saya anggap menjadi itu suatu kesatuan jadi ini yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-560-
pertama stretching pointnya di situ. Yang kedua, mengenai visi dan misi yang kita
selama ini jabarkan dalam hasil Kongres Samarinda kemarin, memang ada sebuah
istilah kalau kaburisasi saya mau katakan seperti itu, iya persoalannya di situ. Jadi ada
sesuatu yang abstrak yang kita mungkin bisa multitafsirkan. Iya maksud saya yang bisa
kita multitafsirkan adalah yang dimaksud visi dan misi ini. Apakah visi dan misi
konstitusi kita ataukah visi dan misi program pencapaian kita? Ah itu yang kabur. Kalau
menurut saya supaya ini tidak kabur nantinya kita perjelas dalam GBPP nanti mengenai
visi dan misi itu. Visi dan misi itu yang dimaksud adalah visi dan misi pencapaian
program kita. Bukan visi dan misi konstitusi kita, sehingga tidak ada kaburisasi
mengenai persoalan visi dan misi ini, itu tanggapan kongkrit dari saya. Saya persilahkan
Pendeta Ivan, kembali ke Makassar, Tarakan, Malili, Palopo, Kaltim Balikpapan,
Malimbong dan Luwu, sebentar Parandangan karena sudah dari tadi.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th PP.PPGT Demisioner (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya terima kasih. Ini memang sesuatu rumit untuk dibahas karena kita adalah organisasi
yang bukan OKP dan bukan organisasi kemasyarakatan. Kita adalah gereja dalam diri
kita adalah gereja karena itu misi kita adalah misi gereja dan itulah yang dicantumkan
dalam pasal 6 misi gereja. Gereja adalah misi dan kita juga adalah kita bermisi dan saya
kira itu yang tercantum dalam pasal 6 bersaksi, bersekutu dan melayani. Nah tiba pada
tahapan pengeksekusian program pada pelaksanaan- pelaksanaan program kemudian
kita kemudian merumuskan secara bersama-sama berdasarkan konteks-konteks
karena itulah Samarinda kemarin visi yang berbeda dengan Sapan ya, Kongres Sapan,
karena itu berbeda konteks, kalau hari ini kita mengatakan visi Samarinda untuk
mencapai program itu belum tercapai, maka itu kita gunakan di situ untuk mencapai
program. Kalau dicantumkan dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga itu
berarti setiap konteks kita akan merubah Anggaran Dasar visi dalam Anggaran Dasar
tersebut dan ini yang saya kira perlu teman-teman pikirkan. Terima Kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Kaltim Tarakan, oh sorry Makassar dulu sorry sorry Makassar dulu!
A.441 Eltuin Klasis Makassar (Pengganti Umum)
Iya terima kasih. Pada prinsipnya kami tidak lebih kepada visi, visi itu bagaimana dan
misi itu bagaimana. Hanya saja peletakkan visi dan misi ini di dalam Anggaran Dasar jika
kita memang memiliki misi, letakkanlah itu dalam Anggaran Dasar. Jika kita memiliki
visi letakkanlah itu dalam Anggaran Dasar, itu intinya. Kemudian yang kedua adalah
misi yang ada dalam Anggaran Dasar bersekutu, bersaksi dan melayani sementara misi
yang selama 5 tahun ini saya dengar, didengungkan di semua PPGT misi adalah Kader
Siap Utus mudah-mudahan teman-teman bisa membaca dalam hasil dari Kongres
Samarinda dikatakan di sini misi PPGT merupakan tugas yang harus dikerjakan untuk
mencapai visi. Misi PPGT adalah menciptakan Kader Siap Utus kemudian dikatakan
lagi di situ, visi PPGT adalah suatu penglihatan ke depan yang dinyatakan oleh Tuhan
tentang keberadaannya di masa yang akan datang. Visi ini dirumuskan sebagai berikut
Disukai Allah dan Manusia Hanya itu yang kami ingin kritisi, jika memang itu adalah
visi dan misi kita masukkanlah itu dalam Anggaran Dasar, tapi jika itu bukan visi dan
misi kita janganlah didengungkan lagi sebagai visi dan misi, itu sudah melalui
pembodohan selama ini kepada kita bahwa visi kita Disukai Allah dan Manusia
padahal itu hanya visi dan misi program. Kemudian yang kedua saya ingin membantah
Pengurus Pusat sedikit soal PPGT bukan OKP dan organisasi kemasyarakatan. Minta
tolong dicek kembali di Pengurus Pusat PPGT tahun lalu dalam hal ini Pengurus Pusat
telah mendaftarkan persekutuan ini ke KESBANG Sulawesi Selatan. Jadi minta tolong
-561Notulensi KSK XIII PPGT
-562-
tadi bahwa hasil dari PANSUS ini adalah finish dan mengikat, sehingga jangan kita
kemudian nanti mengambil keputusan-keputusan yang masih memungkinkan peluang
untuk dibahas lagi kemudian, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Iya dari Malimbong.
A.401 Pdt. Hesel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Yang mana duluan, tujuan atau alat? Saya pikir tujuan duluan, visi misi duluan,
kemudian kita tentukan alat apa yang bisa kita pakai untuk mencapai tujuan itu. Nah
seperti inilah kondisi kita PPGT yang paling tinggi menurut saya adalah visi misi kita
semua yang hadir di sini karena visi misi kita sama kalaupun misalnya kita hadir sebagai
gereja kita spesifik lagi bahwa kita adalah Pemuda Gereja Toraja yang punya
kegelisahan yang sama, ya itu visi misi kita sama. Yang kedua, saya jadi bingung kalau
ada visi misi di dalam visi misi lagi gitu, mengenai teknisnya ini supaya ini bisa dipahami
oleh semua orang gitu, terbitkan ADART sama seperti Tata Gereja atau Membangun
Jemaat tulislah di situ visi misi PPGT. Visi misalnya disukai Allah dan manusia, misi Kader
Siap Utus gitu, kemudian ADARTnya semua akan mendukung visi misi itu, GBPPnya itu
akan mendukung visi misi itu, perangkat-perangkatnya semua akan mendukung visi
misi itu. Jadi menurut saya yang awalnya yang paling kita pikirkan yang pertama-tama
itu ialah visi misi kita apa kemudian anggaran itunya, ya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ada yang belum saya berikan kesempatan! Malili
A.012 - Pdt. Melki Upa, S.Th (Klasis Malili)
Iya terima kasih. Pertama yang saya mau katakan landasan berbijak kita atau biasa kita
katakan landasan teologis kita yaitu Alkitab. Terus dalam organisasi kita Gereja Toraja
kita kenal juga ada namanya som dan sop. Ya saya sengaja sop supaya kita ingat kita
sebentar lagi akan makan malam, jadi standar operasional manages man yaitu itulah
yang nanti dirumuskan dari GBPP, sedangkan prosedur kita yaitu Tata Gereja dan ya
kalau kita PPGT Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga. Ya jadi kalau menurut
saya ya tadi ya pimpinan sudah katakan ya saudara Budi melihat pasal 5 dan 6, saya
pikir itu masih relevan, di pasal 5 itu tujuan PPGT, lalu di pasal 6 misinya, kalau menurut
saya ini tidak perlu ada pengembangan lagi, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Terima kasih. Luwu dulu, karena Luwu tadi duluan, itu kan masih dalam kesempatan ini
Luwu.
A.117 - Firmas Nosioktafian, S. Farm (Klasis Luwu)
Iya terima kasih pimpinan. Terkait dengan rancangan rencana amandemen yang
diajukan oleh Makassar, pada dasarnya kita sepakat memperjelas visi dan misi ini. Nah
pertimbangannya di mana? Posisi visi dan misi tidak jelas di Anggaran Dasar, mungkin
itu menjadi subtansi sehingga usulan dari Klasis Makassar terkait masalah visi dan misi.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi, sepakat ya dengan?
A.117 - Firmas Nosioktafian, S. Farm (Klasis Luwu)
Sepakat dengan amandemen namun kemudian diperjelas dulu apakah visinya sudah
ada, misinya sudah ada? Kemudian yang kedua tadi sudah pembahasan visi dan misi di
Notulensi KSK XIII PPGT
-563-
sana, tapi saya kira itu bisa dibedakan karena visi dan misi di sana itu lebih berkaitan
kepada program kerja dan tidak ada hubungannya dengan visi dan misi yang kita bahas
di sini karena visi dan misinya organisasi, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, saya sudah mengambil benang merahnya. Nanggala singkat padat dan jelas. Saya
bisa megambil benang merahnya.
A.179 Pdt. Yunus Killi, S.Th (Klasis Nanggala Karre)
Iya saya tambahkan. Kita tidak mengamandemen pembukaan tadi, jadi pikiran kita
selalu kita berpikir bahwa kita adalah bagian integral dari Gereja Toraja. Saya kira visi
kita selalu kita mengacu kepada visi Gereja Toraja. Mungkin yang perlu bagi kita PPGT
yang paling perlu, makanya menurut hemat saya di sini tidak dicantumkan visi hanya
misi, karena memang yang perlu kita kita jawab adalah bagaimana kita selaku PPGT
menjawab, bagaimana kita mengimplementasikan visi Gereja Toraja itu Damai
Sejahtera Bagi Semua Bagaimana kita selaku PPGT sebagai bagian dari Gereja Toraja
mewujudkan visi itu? Jadi mungkin kita blank, jadi saya pikir tidak kah kita terlalu jauh
tadi berpikir tentang hal itu. Sebenarnya kita harus selalu mengacu kepada itu. Terima
kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Benang merahnya sebenarnya dikatakan oleh Nanggala. Jadi kenapa? Saya masih ingat
juga di Kongres Samarinda mengenai visi misi itu. Ya, saya masih ingat mengenai visi
dan misi itu. Kenapa tidak ada visi di dalam Anggaran Dasar? Karena pembukaan
Anggaran Dasar itu mengatakan bahwa PPGT adalah bagian integral dari Gereja Toraja,
sehingga untuk mewujudkan visi Gereja Toraja, ah itulah jadi untuk mewujudkan visi
Gereja Toraja. Jadi, satu saja visi, jadi visi Gereja Toraja, PPGT juga mewujudkan visi
Gereja Toraja yaitu Damai Sejahtera Bagi Semua. Jadi seperti itu, mungkin catatan
saja nantinya mengenai kalau visi dan misi itu harus diperjelas bahwa yang dimaksud
visi dan misi di GBPP adalah visi dan misi program pencapaian 5 tahun, itu catatan kita
sehingga itu bisa nanti kita tambahkan di ee apa dokumen GBPP. Setuju akan hal itu?
Setuju? (peserta menjawab setuju).
A.526- Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Persoalan yang terjadi di Samarinda bukan persoalan tentang visi dan misi itu adalah
subtema dan tema yang akan mendorong kita 5 tahun. Jadi memang salah persolan
Samarinda itu ketika menyangkut kata visi. Visi organisasi itu jelas, ini pemahaman yang
salah di Kongres Samarinda, itu tema dan subtema. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Jadi ada catatan nanti kita akan karena kita pleno juga nanti di GBPP. Silahkan kita
membawa persoalan ini ke GBPP! Karena konteks sekarang mengenai Anggaran Dasar.
Jadi apakah nanti visi dan misi di sana atau tema dan subtema, di sana nanti kita
perdebatkan. Setuju? (peserta menjawab setuju). Tidak ada perubahan.
Keputusan:
Tidak ada perubahan
-564-
-565-
Agenda Sidang :
-566-
-567-
pemahaman, tetapi pemahaman kongkrit saya seperti itu karena saya bukan latar
belakang teologi, itulah anak yang berlatar belakang sains hanya lebih melihat pada
intinya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Masih ada Malimbong, Bagaimana Malimbong? Saya kembalikan dulu ke Malimbong
Pak. Saya kembalikan dulu ke Malimbong karena dia kan yang bertanya.
A.401 Pdt. Hezel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Ya, minta maaf harusnya kita bertanya dulu toh sebelum menjelaskan sinode itu apa,
bukan lingkup yang lebih luas, banyak sekali ahli Theologi di sini nanti ketawa. Jadi
maksudnya Sinode ini Sinhodos dia berjalan bersama. Mari kita pahami berjalan
bersama, kalau presbiterial sinode itu artinya imam-imam yang berjalan bersama
termasuk ketika pengambilan keputusan, termasuk melaksanakan keputusan itu
mereka bersama-sama semua, tidak ada sesuatu yang harus makada tungga dan lainlain, kemudian ya pahami lah.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Point of.
A.441 Eltuin (Klasis Makassar)
Point of instruction. Ya kami, kalau begini ceritanya kami seperti di uji di dalam. Saya
tidak menerima secara pribadi. Bapak Pendeta sudah tahu pasti, mengapa mesti
bertanya, ini namanya pencemohan (peserta berteriak ahihihi) Ya pimpinan begini, saya
interupsi Pak Pendeta, begini maksud saya adalah kalau memang teman-teman paham
soal itu kenapa ditanyakan kepada saya yang notabene tidak berlatar belakang
Theologi, satu itu. Kemudian yang kedua, yang kami bangun bahwa intinya di sini saya
pernah membaca soal perarakan bersama-sama diusulkan dari jemaat kemudian
diputuskan secara sinodal dan dilaksanakan secara menyeluruh, itu yang pemahaman
kongkrit yang kami pahami. Soal persoalan defenisi Theologi jangan tanyakan kepada
kita dong? Bapak Pendeta yang perlu tahu (peserta huhuhu dan bertepuk tangan) iya
justru saya bertanya-tanya di sini kok persidangan kita dibuat seperti ini, kalau memang
seperti ini kami menarik usul kami, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dia diinterupsi. Saya kembalikan kepada yang diinterupsi, saya kembalikan dulu
kepada yang diinterupsi, karena ini interupsi tadi.
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th - Klasis Rantepao Barat
Saya sedikit pimpinan!
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya Malimbong sudah tidak ada, sudah tidak ada ya?
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th - Klasis Rantepao Barat
Saya kira begini teman-teman jangan kita apriori terhadap teman-teman terhadap
banyaknya usul dari Makassar sehubungan dengan ini. Satu hal yang harus kita
apresiasi kalau sekarang kita lambat makan untuk membahas ini, tapi saya yakin
mereka tidak tidur untuk memikirkan ini (peserta bertepuk tangan) tolong diapresiasi
itu. Jadi saya kira mari kita berpikir secara jernih apa yang sudah dia lakukan ini kita
tangkap pointnya, jangan ini kan kita tersesat pada masalah bahasa, kita tersesat pada
masalah bahasa. Sinodekah kita mau pahami, tapi esensinya ialah kalau mau
Notulensi KSK XIII PPGT
-568-
mengatakan tidak ada hubungan garis komando antara Pengurus Pusat dengan
Pengurus Klasis dengan Pengurus Jemaat, kalau begitu nama apa yang pas dan saya
kira memang tepat jangan kita saling mencoba di sini, ini bukan ajang saling coba-coba,
terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Iya, Sadan Ulusalu, Parandangan. Tolong singkat padat dan jelas, karena jangan
sampai kita tidak tidur.
A.161 Prop. Meisel P. Basongan, S.Th (Klasis Sa'dan Ulusalu)
Oke, terima kasih. Saya apresiasi teman-teman Makassar bahwa memang ini dalam
kalau paham yang dijelaskan kawan saya tadi Pendeta Hezel presbiteral sinodal
seperti itu, tidak juga bermaksud untuk mencoba-coba, tapi mengusulkan tentu
memahami itu maksudnya, tapi ini memang penting karena itu saya juga sepakat tapi
usul saya tidak usah diputuskan di sini, jangan kita putuskan di sini. Usul saya adalah
kita rekomendasikan pengurus terpilih untuk mengkaji nama apa yang tepat karena
pusat itu memang agak sedikit bermasalah dalam pengertian hierarki karena yang kita
gunakan adalah lingkup, lingkup jemaat yang ada anggota jemaatnya, lingkup klasis
dan lingkup sinode dalam artian aras pelayanan. Usul saya adalah ini diserahkan ke
Pengurus Pusat untuk dikaji. Tolong kita jangan kita ambil keputusan di sini, ini tidak
akan matang. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Ketua Pimpinan PANSUS
Terima kasih. Parandangan baru ke PPD!
A.526 Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Iya ada 2 pemahaman yang berbeda. 1 memahami persekutuan dan 1 memahami
tentang jenjang kepengurusan. Kalau memang lingkup persekutuan, jemaat berada di
tengah, itu lingkup Klasis dan Pusat. Pusat berada di pinggiran ketika menyangkut
tentang lingkup, tentang persekutuan, tetapi pada struktur jenjang kepengurusan kita
mengacu pada piramida sehingga kekuatan terbesar kita ada di bawah. Piramida
sistem kepengurusan kita, saya kira kita tetap memakai nama persekutuan apa pusat
karena itu menyangkut tentang persoalan jenjang kepengurusan, itu piramida tetapi
pada persoalan lingkup persekutuan kita memang memakai lingkup itu jemaat berada
di tengah. Itu usul saya sehingga saya masih tetap setuju, tetap memakai kata
persekutuan, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya PPD!
C.009 - Nathalianus P, SE (PP.PPGT Demisioner)
(No Recording) Artinya 2 pasal ini mungkin bisa membuka ruang berpikir kita terhadap
Amandemen Anggaran DasarART yang dimaksud ini, terima kasih pimpinan.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Yang mana,
C.009 - Nathalianus P, SE (PP.PPGT Demisioner)
Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ayat 4 nama dan wujud, itu ada kaitan dengan pasal 8
pada Anggaran Dasar, terima kasih.
-569-
-570-
dirinya sinode, tidak perlu gitu. Apalah namanya yang penting bukan sinode deh, pusat
kah, entah apalah, tapi saya setuju untuk pusat saat ini. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya sekali lagi tadi saya jelaskan. Tolong dilihat Anggaran Dasar pasal 8, sebelum tolong
dilihat Anggaran Dasar pasal 8, ini bukan persoalan penamaan ini, bukan persoalan
penamaan yang dimaksud oleh Klasis Makassar, saya tadi juga masih kabur, tapi ketika
saya melihat itu, ini bukan persoalan penamaan, tetapi yang dimaksud dalam Anggaran
Dasar adalah bentuk dan susunan itu. Jadi yang dimaksud pasal 8 ayat 2 berdasarkan
bentuknya maka susunan PPGT terdiri dari Jemaat, Klasis dan Pusat itu Anggaran Dasar
pasal 8 usulannya Makassar, bentuk dan susunan pasal 8 ayat 2 berdasarkan
bentuknya maka susunan PPGT terdiri dari Jemaat, Klasis dan Sinode, itu susunannya
tetapi dalam penamaan itu tidak ada perubahan di Anggaran Rumah Tangga pasal 1,
Anggaran Rumah Tangga pasal 1 itu ayat 4 tidak ada usulan perubahan di situ tetap dia
dikatakan Pengurus Pusat PPGT. Jadi tidak ada perubahan karena mereka melihat
kontradiktif antara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, ituji penglihatannya
mereka di situ, itu. Saya coba luruskan jadi yang teman-teman Makassar lihat dari sudut
pandang itu adalah pasal 1 bukan perubahan pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ayat 4,
bukan perubahan nama Pengurus Pusat, bukan! Yang dia mau rubah adalah Anggaran
Dasar pasal 8 berdasarkan bentuknya, maka susunan PPGT terdiri atas Jemaat, Klasis
dan Sinode. Kalau persoalan nama itu kembali ke pasal 1 Anggaran Rumah Tangga itu
tidak ada usulan perubahan, PPGT dalam wujud sinode diberi nama dan ditulis dengan
urutan sebagai berikut: Pengurus Pusat Pesekutuan Pemuda Gereja Toraja, jelas!
Setuju usul Makassar? Oh belum oh belum ya sudah itu, itu stretching pointnya yang
saya bisa ambil, saya coba mengerecut tadi, tapi iya tanggapan silahkan dari Bastem!
A.106 Pdt. Misel Sanda Luter, S.Th (Klasis Basse Sangtempe)
Iya, terima kasih. Eh kalau memahami antara yang dikatakan tadi.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Kode, kode!
A.106 Pdt. Misel Sanda Luter, S.Th (Klasis Basse Sangtempe)
A.106. Iya sebagaimana yang dikatakan oleh pimpinan sidang antara susunan dan
nama, kalau saya memahaminya susunan dan nama itu tidak bisa dipisahkan, misalnya
susunannya Jemaat, Klasis kemudian Sinode dan kemudian nanti dalam penamaan
dikatakan lagi Pusat. Bagi saya itu sesuatu yang tidak bisa dikatakan seperti itu.
Pertama, kita tidak bisa menggunakan kata sinodal di sini, kita hanya OIG. Iya berjalan
bersama yang dimaksudkan dalam konsepsi presbiterial sinodal adalah 1 gereja. Kita
tadi sudah katakan integrasi, jadi bagi saya kita tetap pada soal pusat. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari Pulau Jawa dan dari Pangala. Terakhir sebelum saya simpulkan saya tawarkan
solusi, oh Panggala Utara ya? Oh sorry Pangala Utara jadi dia utaranya Pangala.
A.453 Joni Pareang, ST (Klasis Pulau Jawa)
Oke terima kasih. Eh saya kurang sepakat dari belakang tadi, kode A.453. Iya yang
barusan dari belakang dari sana saya kurang sepakat ketika berbicara masalah bentuk
dan susunan, saya setuju dengan Makassar. Ada di tingkat Jemaat, di tingkat Klasis
dan ada di tingkat Sinode, tetapi persoalannya ialah ketika kita menggunakan sinode
pada pasal yang ke-8 ini maka tidakkah nantinya akan kaku ketika kita menyebut
Pengurus Pusat sementara di sini Pengurus Sinode, gitu dan secara otomatis diganti
-571Notulensi KSK XIII PPGT
Pengurus Sinode diganti pasal berikutnya pun akan berubah otomatis. Pasal 10 dan
selanjutnya semua kata pusat akan diganti kata sinode saya kira iya kita sudah keluar
dari jalur, yang diusulkan cuma pasal 8 tetapi ketika mengganti pasal 8 itu akan
mempengaruhi pasal-pasal berikutnya, jadi tolong itu dipertimbangkan. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya Pangala Utara! Baru saya mau simpulkan.
A.233 Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th - Klasis Pangala Utara
Iya terima kasih. Coba kita lihat redaksi kalimat dari yang mengusul, A.233. Susunan
PPGT terdiri atas Jemaat, Klasis dan Sinode. Secara organisasi yang saya tahu kalau
berbicara organisasi, itu ada tingkatannya, hirarki, iya Jemaat, Klasis kalau Sinode agak
rancu ya? Iya, agak rancu kata sinode ya, tapi kita harus menghargai pendapat dari
Klasis Makassar. Jadi kalau menurut saya ini susunan redaksi kalimat, ya mungkin
cobalah kita carikan jalan keluarnya, apakah kira-kira tepat di sini. Kalau menurut saya
ini sinode kurang rancu, ee rancu iya, tetapi saya tangkap apa yang Klasis Makassar
maksudkan ini mungkin dari sudut fungsional pelayanan semua sama, semuanya sama
Jemaat, Klasis, Pusat semua sama melayani. Ya itu saya pikir, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya. Saya tawarkan seperti ini, karena melihat dari teman-teman semua. Bisakah
persoalan ini nanti lebih dikaji oleh Pengurus Pusat yang terpilih? Untuk saat ini kita
tidak merubah dulu, tetapi nanti dikaji oleh Pengurus Pusat mengenai persoalan ini
yang terpilih untuk diusulkan pada kongres berikutnya. Setuju akan hal itu? (sebagian
peserta menjawab setuju) Iya-ya. Malimbong, Bittuang Seseng terakhir Penasehat.
A.401 Pdt. Hezel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Tidak perlu dibahas di sini dikaji atau tidak dikaji Pak pimpinan. Putuskan saja apakah
perlu diamandemen itu mengenai penamaan atau tidak? Usul saya kongkrit tidak
karena jelas sekali mi ada sistem yang dipakai gereja-gereja, sinodal dan lain-lain aduh
tidak usahmi, jadi pusat setuju.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi begini toh, persoalan amandemen atau tidak, ini catatan bukan persoalan yang
saya bilang yang saya maksudkan catatan ke Pengurus Pusat gitu, kalau mereka mau
memberikan catatan itu nantikan ada usul-usul dan rekomendasi di situ juga akan
dibahas. Catatannya dari sini itu kita kan bawah ke sana, itukan hak dari Klasis
Makassar juga, iya persoalan sama dengan Hezel.
waktu dan kedudukan. Sudah jelas sekali kedudukan kita seperti yang dianut oleh
paham presbiteral sinodal yang sudah dijelaskan teman-teman. Jadi kami tidak setuju
apalagi kalau direkomendasikan lagi, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya saya batasi dulu karena kita sudah sampai jam 7 belum mandi, belum makan, belum
iya tapi masih hujan. Setujukah kita untuk tidak merubah Anggaran Dasar, setuju?
(peserta menjawab setuju dan pimpinan PANSUS mengetuk palu).
Keputusan:
Tidak ada perubahan
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Silahkan dari. Mic, mic
E.003 - Pdt. Marten Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Iya sebenarnya di sini kita iya E.003. Ini eklesiologi ya eklesiologi gereja kita yang sampai
sekarang ini sementara dirumuskan supaya betul-betul memahami eklesiologi kita
presbiterial sinodal. Iya itu yang harus dipahami dulu sehingga kita tahu susunannya.
Nah supaya lebih ini dalam Tata Gereja di sini, saya bacakan saja. Sistem presbiterial
adalah pengaturan tata hidup dan pelayanan gereja yang dilaksanakan oleh presbiteroi,
siapa itu? Pendeta, Penatua dan Diaken dalam suatu jemaat. Kedua, sistem sinodal atau
sinode artinya berjalan bersama diwujudkan dalam proses pengambilan keputusan
majelis jemaat secara bersama-sama dalam Sidang Klasis dan Sidang Sinode AM,
keputusan persidangan Klasis mengikat seluruh jemaat dalam keputusan klasis
bersangkutan. Keputusan Sidang Sinode AM mengikat seluruh jemaat dalam
lingkungan Gereja Toraja. Jadi kita adalah bagian dari Gereja Toraja bagian integral, jadi
kalau kita mau menulis lagi sinode dalam ini bahwa sinode dalam sinode (peserta
bertepuk tangan) saya kira di dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 1 sangat jelas
susunannya sudah benar ya? Anggaran Dasar pasal 1 PPGT dalam bentuk mewujud
dalam bentuk Jemaat, Klasis dan Pusat. Nah untuk tingkat sinode ditulis dalam urutan
sebagai berikut: Persekutuan Pengurus Pusat, Persekutuan Pemuda Gereja Toraja, jadi
saya kira kalau kita mau merubah, saya tidak tahu bagaimana cerita orang tentang
kongres ini, kalau ditulis lagi Pengurus Sinode, ya sedangkan tadi saja tentang
pembukaan ADART baru kalimat pertama saya lihat Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
adalah gereja. Saya bingung berpikir gereja di dalam gereja, jadi pahami itu karena itu
tidak perlu diamandemen, terima kasih.
Agenda Sidang :
Pasal 14 : Logo
Usul Amandemen Pasal 13 AD
Kata lambang diganti logo
Dasar Amandemen : Klasis Makassar
-573-
lambang itu diganti logo, kajiannya di sini inkosintensi penamaan, maksudnya saya
kurang mengerti itu inkosintensi dari Klasis Makassar.
A.441 Eltuin (Klasis Makassar)
Iya terima kasih. Mudah-mudahan saya mampu jelaskan supaya tidak salah paham lagi.
Pasal 16 Anggaran Rumah Tangga mengatakan logo PPGT adalah sebagai berikut, nah
atas itu kami mengusulkan kata lambang diganti dengan logo, simpelnya seperti itu.
Jadi kalau kita menggunakan di Anggaran Dasar tetap pakai di pasal 13 menggunakan
PPGT mempunyai artribut sebagai lambang, kalau begitu pasal 16 Anggaran Rumah
Tangga kalau saya mau mengutarakan lambang PPGT adalah sebagai berikut, jadi itu
pointnya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Pointnya di situ. Yang saya tangkap sebenarnya lambang itu atribut kalau saya tidak
salah, kalau logo itu apa ya kayak lambang itu kita pakai iya, tapi ya teman-teman
mungkin yang berlatar belakang sastra dan bahasa, iya.
E.003 Pdt. Marten Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Dalam Tata Rumah Tangga Gereja Toraja, bab 1 pasal 1 nama dan logo. Gereja Toraja
dalam wujud jemaat diberi nama dan ditulis dengan urutan Gereja Toraja dan
seterusnya. Saya lanjut ke logo, Gereja Toraja mempunyai logo sebagai berikut, itulah
yang ada di stempel. Ya, jadi dalam Tata Gereja disebut dengan logo.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Logo?
E.003 Pdt. Marten Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Iya.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Yang?
E.003 Pdt. Marten Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Setelah itu dijelaskan makna logo, ada semua di dalam. Jadi ini, bahwa di tingkat Gereja
Toraja ini adalah logo. Iya yang di stempel itu, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Jadi begini, di Anggaran Rumah Tangga itu dikatakan logo Gereja logo PPGT seperti ini,
tetapi di Anggaran Dasar saya tidak tahu apakah ada di tata dasar di Tata Gereja Toraja.
Di Anggaran Dasar mengenai atribut organisasi bukan, jadi yang dimaksud di Anggaran
Dasar atribut organisasi seperti lambang, bendera, hymne dan atribut lainnya. Bisakah
atribut lainnya ini yang dimaksudkan adalah logo atau bagaimana? Itu yang tidak saya
tahu. Di pasal 13 Anggaran Dasar PPGT mempunyai atribut organisasi seperti berikut,
seperti ini, seperti ini. Lambang bendera, hymne, mars dan atribut lainnya. Apakah
lambang yang dimaksud dalam pasal 13 ayat 1 itulah yang diuraikan di pasal 16 ayat 1?
Lambang yang dimaksud itu adalah logo, ataukah bukan? Iya mungkin teman-teman
yang, jadi tolong lihat dulu di Anggaran Rumah Tangga dan Anggaran Dasar ada
perbedaan memang di situ, kalau logo itu lebih kepada dia menjelaskan lebih kepada
gambar, dia lebih menjelaskan kepada gambar di Anggaran Rumah Tangga kalau
atribut organisasi dia lebih kepada fungsi dan wujud. Jadi wujudnya itu berupa
lambang gitu. Iya saya persilahkan ada yang mau menanggapi? Makale Utara silahkan!
Habis itu PPD Pendeta Ivan.
Notulensi KSK XIII PPGT
-574-
-575-
sesuatu sifat sesuatu huruf atau tanda, sesuatu huruf atau tanda atau pengenal,
sedangkan logo bagian dari lambang itu, makanya pada pasal 13 dikatakan atribut
organisasi salah satunya adalah lambang. Nah lambang itu lambang yang dimaksud
adalah logo, mungkin seperti itu pemaknaan saya terhadap Anggaran Dasar, makanya
kongritnya tidak ada perubahan, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, jadi yang kita persepsikan adalah logo itu bagian dari lambang PPGT, iya oke?
Setuju akan hal itu? Setuju tidak ada perubahan ya, setuju? (Beberapa peserta
menjawab setuju dan pimpinan ketuk palu).
Keputusan:
Tidak ada perubahan
Agenda Sidang :
Pasal 15 : Keanggotaan
Usul Amandemen (Pasal 2, 3 & 4)
- Keanggotaan PPGT disatukan, tidak ada pembagian anggota biasa &
anggota luar biasa.
- Batasan umur anggota PPGT mengacu pada ART sebelumnya yaitu
1535 tahun, tetapi fungsionaris pengurus di masing-masing diberi
batasan umur.
Pengurus jemaat : 15-35 tahun
Pengurus Klasis : 15 30 tahun
Pengurus pusat : 23 - 30 tahun.
- Penjelasan Pasal 3 point 2 c yang tidak jelas mengenai jabatan dalam
pelayanan (pengurus/ panitia)
memakai anggota luar biasa sebagai panitianya. Makanya bisa saja dia tidak memenuhi
kewajibannya itu menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepada organisasi sebaikbaiknya, itu satu poinnya. Kemudian yang kedua, mudah-mudahan bisa teman-teman
paham keberadaan pasal 4 point 2. Tolong baca dulu latar belakangnya pasal 4 poin 2
Anggaran Rumah Tangga dikatakan di situ Pemuda lainnya yang tidak termasuk
kategori satu dapat disebut anggota luar biasa dan dapat diangkat sebagai anggota
biasa apabila bersedia menerima Anggaran Dasar PPGT. Yang kami pahami kata
pemuda lainnya di sini adalah pemuda yang bukan anggota Gereja Toraja, yang biasa
kita sebut simpatisan, mungkin atau berasal dari agama lain. Apakah itu yang kita
maksud? Karena jika itu yang kita maksud Anggaran Rumah Tangga ini membuka
peluang ada suatu saat nanti ada orang yang berasal bukan anggota Gereja Toraja
masuk ke dalam PPGT dan dia bisa dijadikan sebagai anggota biasa. Ketika dia bisa
menjadi anggota biasa maka hak untuk menjadi pengurus bisa terjadi, itu yang ingin
kami bagikan di sini kalau karena dalam penamaan jelas bahwa persekutuan PPGT itu
adalah Persekutuan Pemuda Gereja Toraja. Jadi untuk menjadi seorang anggota wajib
hukumnya dia adalah anggota Gereja Toraja. Tidak ada dikatakan anggota Gereja
Toraja dan anggota gereja-gereja lainnya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya begini, untuk persoalan ini, ini juga menjadi pergumulan di Kongres lalu. Kata
Pemuda, mana itu pemuda lainnya. Pasal 4, pasal 4 point 2 pemuda lainnya yang tidak
termasuk dalam kategori ayat 1 memang ini pergumulan, tapi ini kontekstual temanteman pada saat itu kami juga bergumul persoalan ini waktu Kongres Samarinda inilah
yang dikatakan PPGT adalah terbuka untuk semua selama yang bersangkutan mau
menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga adalah salah satu wujud pengakuan Gereja Toraja karena
pengakuan juga ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga itu yang
stretching point di situ. Kenapa persoalan ini adakah kasuistik kemarin di apa saya
masih ingat kasuistik di Kongres Samarinda pada saat itu adalah kasus di teman-teman
dari Klasis Pulau Jawa, ada beberapa mereka dari gereja lain dalam hal ini dari
denominasi lain itu aktif di kepemudaan dan bukan persoalan bahwa dia bukan Gereja
Toraja, dia tidak boleh menjadi anggota PPGT itu, itu, itu yang yang stretching pointnya
di situ, selama dia masih selama dia menerima dan bersedia menerima Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga itu kita tetap akomodir, itulah yang dimaksud dalam
anggota luar biasa itu, itu yang bisa saya tangkap dari situ. Teman-teman usulan dari
Klasis Makassar untuk pasal 3, yang tadi kita persoalkan adalah pasal 2 saya kira tidak
persoalan, untuk pasal 3 tidak ada perbedaan antara anggota biasa dan anggota luar
biasa. Jadi pasal 3 dan 4 semua disebut anggota PPGT gitu, jadi di luar dari 15 dan 35
tahun tannia mo anggota PPGT susi iato anunna, itu yang bisa saya tangkap, di luar 15
sampai 35 tahun sudah dibilang bukan anggota PPGT. Jadi tidak ada lagi anggota luar
biasa karena kalau di persoalan kita tadi itu ada anggota luar biasa dan biasa, tetapi ini
kontradiktif dengan keputusan yang kita ambil tadi bahwa sedapat-dapatnya yang
mengenai Pengurus Klasis dan juga Jemaat yang kita jelaskan yang sedapat-dapatnya
anggota biasa, itu kontradiktif dengan itu. Iya karena itulah yang menjawab
pergumulan teman-teman di klasis dan jemaat-jemaat terpencil. Bisakah 2, 3 orang
mencerahkan kita untuk kita mengambil keputusan mengenai ini. Saya persilahkan, iya
dari panitia ee sorry penasehat dari Klasis Seriti, dari Rantepao, dari Makassar kembali
iya. Sorry saya batasi dulu karena iya.
-577-
-578-
Anggaran Rumah Tangga jika dia tidak masuk di Gereja Toraja? Nah itulah ukuran
seseorang bisa dikategorikan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
termasuk pengakuan iman dan apa pun yang ada dalam Gereja Toraja ketika dia
bergabung sebagai status anggota Gereja Toraja, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya kawan-kawanku, saya stretching dulu, saya stretching ini Anggaran Dasar pasal 3,
PPGT mengaku pengakuan ya ini dalam Anggaran Dasar. PPGT mengaku bahwa Yesus
Kristus itulah Tuhan dan Juruslamat, Kepala Gereja, sumber kebenaran dan hidup
sesuai kesaksian Alkitab dalam perjanjian lama dan perjanjian baru sebagaimana
tercantum dalam Pengakuan Gereja Toraja. Jadi yang saya maksudkan adalah anggota
luar biasa yang pemuda gereja lainnya pemuda lainnya itu, itu bisa menjadi angggota
biasa apabila dia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, salah
satunya itu adalah Pengakuan Gereja Toraja. Jelas pengakuan Gereja Toraja itu ada
prosesnya ya, teman-teman bisa sepakat akan hal itu. Iya jadi tidak serta merta mereka
bisa dengan mudahnya menjadi anggota biasa, saya kira itu di situ, tidak serta merta
mereka bisa menjadi anggota biasa. Ya jadi tidak ada perubahan mengenai itu, cuma
pengertiannya di sini seperti itu. Setuju? (sebagian peserta menjawab setuju) Sedikit. Iya
dari Pangala Utara, dari Appang Batu, Nanggala.
A.233 - Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya terima kasih, A.233. Mengenai anggota luar biasa point 2 pemuda lainnya. Ini harus
jelas pemuda lainnya itu yang kita maksud apa? Apakah pemuda lainnya artinya begini
saya kasih contoh : Ini si A agama Islam kemudian dia mau menjadi anggota PPGT, ya
kita menerima dia masuk menjadi anggota PPGT ketika dia sudah melalui proses, ya ini
perlu kita pahami bersama, kalau dia sudah melalui proses, melalui Pengakuan Gereja
Toraja masuk menjadi anggota, masuk menjadi Gereja Toraja itu boleh pemuda lain
masuk, tetapi kalau dia tidak keluar dari ajarannya, imannya Islam kemudian masuk
tanpa dia keluar dari ajarannya hati-hati ini jadi ini perlu kejelasan di sini pemuda
lainnya ini, apa maksudnya? Terus ada kriteria- kriteria apa menjadi anggota. Kemudian
yang kedua, ini juga awalnya saya bingung, tadi pasal 3 anggota biasa itu tidak ada
amandemen, tidak ada perubahan redaksi. Nah dari Penasehat tadi saya bingung
beliau mengatakan anggota PPGT saja, jadi tidak ada lagi anggota biasa dan anggota
luar biasa. Kalau begitu.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak ada perubahan mengenai anggota biasa dan anggota luar biasa, tidak ada
perubahan.
A.233 - Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya, itu yang saya bingung tadi.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Tidak ada perubahan
A.233 - Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Ya oke terima kasih. Ini pemuda lainnya yang perlu kita beri pemahaman bersama.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ee dari Abba setelah Abba Nanggala juga, sorry yang lain tidak dulu.
-579-
-580-
-581-
-582-
melihat kepada buku panduan soal bintang logo tersebut, tapi logo hasil Kongres tidak
seperti itu bentuknya, teman-teman bisa lihat di buku hasil Kongres, apapun yang
tertulis di dalam sini itulah hasil Kongres. Tidak bisa bahwa akhirnya dibuat ulang,
makanya kami meminta kalau hasil Kongresnya seperti ini meminta untuk dibuatkan
untuk dijadikan seperti model yang kita pakai saat ini. Kemudian yang berikutnya kata
point 5e pada bendera. Mengapa kami mengatakan tidak perlu ada kata Pengurus
Klasis, Jemaat dan Pusat? Iya Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat karena bendera itu
disebut sebagai sebuah identitas atau atribut, atribut organisasi dimana dalam artian
dia dapat dipakai semua anggota, tapi soal stempel kenapa justru kami balik, stempel
itu justru harusnya diberi kata pengurus karena stempel itu dalam artian legalitas
stempel itu hanya dimiliki oleh pengurus, tidak dipakai oleh anggota, kemudian kalau
teman-teman bisa baca teman-teman lihat PO yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat
yang 2 kolom itu di situ dijelaskan soal Pengurus Pusat dan lain-lain. Nah jika memang
selama ini kita pakai stempel atau cap dengan mencantumkan identitas Jemaat, Klasis,
Pusat dan Panitia. Terus selama ini apakah stempel yang dipakai oleh Pengurus Pusat
dengan kata menggunakan kata Pengurus Pusat di bawah itu sah atau tidak? Kenapa
dia tidak menuliskan saja pusat, seperti itu terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya coba kita selesaikan satu-satu. Mengenai warna putih, suci. Ada usulan redaksi
mengenai warna, warna pada logo dan atribut. Biru bermakna semangat militansi yang
bergelora. Hitam bermakna keagungan dan keabadian. Hijau muda bermakna
keceriaan, pengharapan dan hidup baru. Kuning perak, adakah kuning perak? Perasaan
itu kuning emas. Masa ada kuning perak? Saya juga pusing, kuning perak itu
bagaimana? Ada contohnyakah kuning perak? Ahaha, ndak ini juga ada di Anggaran
tertulis di Anggaran Rumah Tangga, gitu. Ini juga yang kecelakaan kita kuning perak.
Tunggu ini persoalan kita harus mengganti produk Kongres, satu katapun kita harus
ganti gitu, dalam persoalan ini. Saya harus menanyakan kuning perak itu.
A.441 - Eltuin (Klasis Makassar)
Iya terima kasih. Kami juga tidak paham soal keberadaan ini karena justru anehnya,
hasil keputusan Kongres yang diberikan kepada kita yang notabene sampulnya
berwarna, tapi isinya di dalam hitam putih, kita tidak tahu mana itu. Coba teman-teman
lihat di atas mana warna hijau, biru dan lain-lain, tidak ada kan? Iya nah itu agak aneh
bisakah lewat kesempatan ini ada kejelasan hasil Kongres kita jadi Kongres hasilnya
nanti logo yang benar-benar logo warna dan diberi makna, jangan sampai logonya
keluar hitam putih atau monocrome atau grayscale diberi makna dengan warna-warna.
Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari kawan Tarakan dan Seko.
A.509 - Paulus Manaba - Klasis Kaltim Tarakan
Iya, terima kasih, A.509. Saya punya usul pertama saya kira tentang penamaan warna
putih, putih usul saya, saya kira maknanya itu berarti suci, itu yang pertama. Yang
kedua, point pada bendera sebagaimana yang diusulkan dari Klasis Makassar saya
sepakat untuk tidak mencantumkan nama pengurus karena selama ini di benderanya
itu pengurus PPGT Klasis Makassar mungkin itu hanya benderanya untuk pengurus
bukan anggota kalau ada pengurus, jadi pengurus dihilangkan. Yang ketiga, stempel
ya. Stempel saya sepakat untuk dicantumkan pengurus karena itu yang berhak
menggunakan pengurus. Saya kira itu, terima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-583-
-584-
adalah mudah-mudahan teman-teman masih ingat 2 hari yang lalu ketika LPJ Pengurus
Pusat juga mengatakan saya tidak tahu apa itu biru benhur, masing-masing penjual
kain menjelaskan biru benhur itu bagaimana? Makanya kita ingin mengkongkritkan biru
benhur itu yang bagaimana. Biru tua, kah? Biru muda dan lain-lain? Hanya itu
persoalannya tidak bermaksud mengubah warna logo tersebut, terima kasih.
-585-
Iya!
E.003 Pdt. Marthen Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Jadi memang ada yang dibuat gamelan itu adalah perak, jadi itulah kuning perak. Ya
kalau warna seperti itu artinya, tapi biasanya digambarkan sudah tidak terlalu sudah
agak kabur-kabur. Itulah warna perak, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Yang pertanyaan tadi, apakah ada itu kuning perak? Kalau memang ada, tidak ada
persoalan. Ah itu persoalan tadi, kan? Karena nanti dibilang kita ini anggota PPGT buta
warna, itukan juga persoalan untuk menentukan warna logonya saja itu setengah mati,
kan? Jadi begini apakah kita rubah warna kuning untuk memperjelas bahwa itu yang
kita maksud adalah kuning emas ataukah seperti ini? Iya, iya silahkan Sangalla.
A.334 Pdt. Liana Madaun, S.Th - Klasis Sangalla Selatan
Iya terima kaih, A.334 Pendeta Liana. Pimpinan sidang tolong kita jeli dengan usulan
amandemen dari apa Klasis Makassar. Kuning perak sama sekali tidak ada dalam usulan
amandemen. Jadi saya pikir tidak perlu kita bicarakan kuning perak kasian, karena dia
tidak dibicarakan, yang kita bicarakan tadi warna putih pada logo dan jenis warna biru
yang jelas. Jadi saya pikir ini masalah adakah kuning perak atau tidak adakah kuning
perak itu tidak ada dalam usul amandemen untuk itu kasihan, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, setuju? (semua peserta menjawab setuju dan pimpinan mengetuk palu) eh sudah.
Terus warna biru apa ini? Biru apa ini? Jelas warna biru yang jelas biru benhur pada
bendera kayaknya, yang dimaksud itu biru benhur yang bagaimana? Penjelasan Pak
Ketua kemarin dia pergi di toko kain orang di sana semua toko kain juga biru benhur itu
bagaimana. Biru benhur, manakah itu biru benhur? Iya dari kota Palopo dan Seriti.
Sorry saya bacakan Anggaran Rumah tangga pasal 5 mengenai bendera, ukuran dan
panjang kali lebar adalah 3 banding 2, b. Warna dasar adalah biru benhur. Pasal 5 eh
sorry pasal 16 ayat 5 bagian b iya, biru benhur iya.
E.003 Pdt. Marthen Lamida Penasehat (Panitia Inti)
Ya ke tiap-tiap supaya ditahu bahwa inilah yang dimaksud warna hijau toska. Dan
bolehkah juga ini diamanatkan kepada pengurus terpilih nanti supaya mengambil yang
mana itu biru benhur? Jangan sampai di baju-baju saja itu, di bajunya pengurus, birunya
macam-macam, bendera juga saya lihat setiap kalau ada pertemuan birunya juga
bermacam-macam. Jadi diamanatkan kepada pengurus terpilih supaya dia mengambil
kain yang memang itulah warna benhur, baru dikirim paling tidak ke klasis, nanti klasis
yang akan. Iya terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke, setuju dengan hal itu? (semua peserta menjawab setuju dan pimpinan mengetuk
palu). Jelas biru benhur nanti persepsinya adalah Pengurus PPGT Pusat, PP.PPGT yang
terpilih.
Keputusan PANSUS
Tidak Ada Perubahan
Catatan :
Menugaskan pada PP.PPGT untuk menyeragamkan warna BIRU BENHUR dengan
cara membagikan ke semua Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat kain yang
berwarna BIRU BENHUR
Notulensi KSK XIII PPGT
-586-
-587-
-588-
Ada 2 hal supaya kita tidak pulang balek. Masalah model kita tidak membahas
bentuknya lagi, tapi kita mengatakan bahwa ini harus kembali karena ini keputusan
Kongres Samarinda, jadi tidak boleh lagi dirubah, yang kita ambil adalah seperti ini,
yang harus kita lakukan sekarang memberi makna. Kita mau kasih makna apa? Jadi ada
menarik dari Rantepao tadi pemaknaan bahwa PPGT untuk semua arah, saya tambah
sedikit kongkrit, PPGT memberikan cahaya atau terang kepada semua arah, terima
kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Kita tidak mempermasalahkan lagi model bintang karena jelas di Anggaran Dasar, yang
kita akan diskusikan adalah pemaknaan dari 2 bintang itu. Ada usulan dari kawan di
samping saya, dari Rantepao Barat bahwa PPGT memberikan cahaya ke semua arah.
Iya dari belakang!
NN Jadi amandemen dari Klasis Makassar, makna dari salib makna dari bintang. Jadi bukan
lagi yang kita persoalkan atau tidak. Maknanya apa? Jadi kita ini adalah orang Gereja
Toraja. Nah dalam Gereja Toraja eh budaya Toraja ada namanya bareallo, Bareallo itu
melambangkan lambang Ketuhanan orang Toraja, jadi kalau kita memaknai apa arti
bintang yang ada dalam logo PPGT, itu lambang Ketuhanan kita, lambang kehidupan
spiritual kita. Eh saya kira kalau segi 5 agak apa, agak ke arah nonsipil, lebih baik yang
segi banyak, kalau yang bintang itu kayak pentagon lebih bintang lima. Makna menurut
saya mungkin kita bisa sepakati itu lambang Ketuhanan kita, karena dalam kehidupan
orang Toraja ada istilah bareallo, lukisan bareallo. Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, ada 2 usulan mengenai bintang. Yang pertama bintang dimaknai sebagai
memberikan cahaya ke segala arah bagi anggotanya. Jadi, yang kedua sebagai
lambang Ketuhanan dalam konteks budaya Toraja. Ada 2 pemaknaan yang ditawarkan.
Saya tawarkan, iya.
A.233 Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Halo, Pimpinan Panitia Khusus ini sudah jam 8. Ya, kalau bisa disingkatkan,
diperpendek, ya diperpendek jangan diperpanjanglah!
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Nah saya mau perpendek Ibu
A.233 Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya, ini saja ya, kalau usul saya. Marilah kita hargai Kongres, hasil keputusan Kongres!
Ini pembuatan logo ini tidak gampang bertahun-tahun.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Intinya, intinya.
A.233 Pdt. Sulfrida Lolok, S.Th (Klasis Pangala Utara)
Iya, jadi usul saya mari kita kembalikan logo yang sebenarnya berdasarkan keputusan
Kongres Samarinda.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, sudah.
-589-
-591-
simbol, ini minta maaf ya silahkan protes kalau salah, itu simbol setan gitu, yang
melambangkan kekuatan air, kekuatan bumi, kekuatan tanah yang bisa direbut, yang
bisa dimaknai yang bisa dipendam oleh manusia gitu, perlawanan terhadap Kristus.
Kemudian nanti kita pakai lambang bintang 9 lagi, gitu, kita tahu lagi maknanya jadi
bingung, terima kasih pimpinan.
A.131 Pdt. Budi Prayetno, S.Th (Klasis Rantepao Barat)
Interupsi pimpinan. Interupsi point of klarifikasi. Kalau kita mau kasih pemaknaan
seperti itu ini kan umum. Salib yang dulu itu lambang apa itu salib. Sekarang orang
Kristen kasih pemaknaan baru terhadap salib itu, tapi dulu salib lambang kejahatan,
makanya orang yang melakukan kejahatan disalib, tapi karena Tuhan kita disalib, kita
gantung salib di sini. Seandainya Tuhan kita dirajam sampai mati berdasarkan hukum
Arab, batu yang kita gantung di sini, terima kasih (peserta bertepuk tangan sambil
tertawa)
-592-
ditulis Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat. Yang dimaksudkan
adalah bendera itu bukan miliknya pengurus, tetapi miliknya jemaat yang
bersangkutan, miliknya klasis yang bersangkutan, miliknya PPGT pada tingkatan
Pengurus Pusat. Jadi usul dari Makassar di bendera itu hanya dicantumkan dihilangkan
pengurusnya. Umpamanya, pada tingkatan Pengurus Klasis Pengurus Jemaat cukup
dikatakan PPGT Jemaat ini. Pada tingkatan Pengurus Klasis dikatakan PPGT kla#sis ini.
Pada tingkatan Pengurus Pusat cukup mengatakan PPGT. Setuju? Setuju? (Hanhya
sedikit suara dari peserta menjawab setuju dan pimpinan mengetuk palu keputusan).
Hasil Keputusan :
Pada Lingkup Jemaat dituliskan identitas di bawah Logo PPGT Jemaat
Pada Lingkup Klasis dituliskan identitas di bawah Logo PPGT Klasis .
Pada Lingkup Pusat dituliskan identitas di bawah Logo PPGT
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Point 7 jaket ee jaket, stempel dan cap, jadi terbalik. Jadi stempel dan cap dengan
mencantumkan identitas jemaat, kalau di point 7 di Anggaran Rumah Tangga yang
dimaksudkan di sini adalah untuk stempel dicantumkan dia Pengurus PPGT Jemaat ini.
Jadi ditambahkan Pengurus Jemaat PPGT ee Pengurus bagaimanakah maksudnya?
Kata Pengurus mengindikasikan bahwa yang memiliki wewenang atas bendera
tersebut hanya pengurus, oh stempel sorry. Untuk point 7 identitas diberi Pengurus,
ditambahkan saja pengurus. Setuju? Setuju? (peserta menjawab setuju dan pimpinan
mengetuk palu)
Hasil Keputusan :
Stempel atau cap pada Lingkup Jemaat
mencantumkan identitas PENGURUS
Agenda Sidang :
-593-
Kalau di Anggaran Dasar dia pasal 17 Anggaran Dasar, Anggaran Dasar ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan dan selanjutnya Badan Pekerja Sinode mengesahkannya
dalam rapat kerja Gereja Toraja. Dengan disahkannya Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. Ya jadi ini yang point 1 itu
juga diminta untuk diadakan di Anggaran Rumah Tangga di pasal 17. Jadi ditambahkan
point 3 ya, ditambahkan point 3 Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan selanjutnya Badan Pekerja Majelis Sinode mengesahkannnya dalam
rapat kerja Gereja Toraja. Setuju akan hal itu? Iya saya persilahkan pendeta Ivan.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th PP.PPGT Demisioner (Majelis Pimpinan Sidang)
Iya terima kasih. Kalau saya singkat saja, kalau sudah jelas dalam pasal 17 dalam pasal 17
ayat 1, tidak perlu lagi ditambahkan dalam Anggaran Dasar saya pikir, karena sangat
jelas di situ dan itu sudah diatur dalam Anggaran Dasar. Jadi saya kira tidak perlu lagi
ditambah lagi di Anggaran Rumah Tangganya.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Usulannya mungkin karena sudah ada dalam pasal 17, mungkin sisa ditambahkan
dalam pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini. Jadi mungkin
ditambahkan saja di situ, karena di sini di Anggaran Dasar cuman 1 Anggaran Dasar. Iya
silahkan Baruppu!
A.244 Prop. M. Lodi, S.Th (Klasis Baruppu)
Iya, A.244 Martinus Lodi dari Klasis Baruppu. Menurut saya tidak perlu. Di Anggaran
Dasar sudah disebutkan di situ bunyi pasal 2 juga menyebut Anggaran Rumah Tangga
dan pasal 17 di ART ini adalah aturan peralihan yang tidak membutuhkan bahwa
ditetapkan tanggal sekian, tetapi mengatur hal-hal yang belum diatur dan sebagai dan
seterusnya dan seterusnya sampai sesuai dengan apa pokok pasal yang diatur di pasal
17, jadi tidak perlu menurut saya.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Oke. Jadi tidak ada perubahan. Setuju? (semua peserta menjawab setuju dan pimpinan
mengetuk palu).
Hasil Keputusan :
Tidak Ada Perubahan
Agenda Sidang :
-594-
hanya dapat dilakukan, jika diusulkan oleh 2/3 dari jumlah Klasis itu, itu usulan yang
berkembang dalam Kongres. Setujukah kita merubah aturan ini atau tidak? Ee
menambah. Silahkan dari PPD, dari Malimbong dan terakhir
C.009 - Nathalianus P, SE (PP.PPGT Demisioner)
Iya, mungkin bisa ditampilkan kembali redaksi bahasanya yang Anggaran Dasar tadi. Ya
teman-teman dalam mendalami konstitusi ini bahasa konstitusi. Jadi ada bahasa kalau
kita mengatakan kenapa all the(?) Kongres, karena kita memahami bahwa pasal di
atasnya mengatur bahwa hanya di Kongres ada amandemen tentang konstitusi yang
kemudian dihadiri, okelah boleh ada usul muncul, tapi belum tentu hanya dengan usul
baru berubah, harus ada momentnya Kongres yang kemudian juga hanya dihadiri 2/3.
Artinya jangan sampai hanya karena usulan ini bahasa konstitusi muncul amandemen,
tunggu dulu. Ya saya kira ini penting karena memang pasal ini kemudian yang
sebenarnya yang kita mau katakan hari ini bahwa jangan sampai kita memahami
bahwa Kongres ada kemudian amandemen terus menerus, kalau memang dipandang
penting ada bagusnya, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Malimbong, sama. Jadi Makassar!
A.441 - Eltuin (Klasis Makassar)
Iya, terima kasih. Setelah pembicaraan dengan teman-teman yang tadi malam
mengusulkan dari Pengurus Pusat, memang inilah yang menjadi kelemahan dari
Anggaran Dasarnya kita setelah Kongres Sapan katanya. Dimana amandemen itu hanya
bisa dilakukan ketika diajukan oleh waktu itu 2/3 dari jumlah klasis, tapi yang kita
lakukan sekarang ini, biar diusulkan oleh 1 klasis diamandemen juga. Nah inilah yang
kita akan buat untuk memagari, menjaga wibawa dalam Anggaran Dasar ini bahwa
supaya tidak setiap Kongres kita mengubah. Jadi ada harga yang harus dilihat di situ.
Ada di situ rohnya bahwa untuk mengubah sebuah Anggaran Dasar harus diakomodir
oleh apakah seperti 1/3 jumlah klasis atau 2/3 kah? Itu yang menjadi rohnya dari
keputusan ini, makanya muncul tadi malam persoalan penempatan soal 2/3 jumlah
utusan Kongres yang bukan soal 2/3 jumlah utusan dalam Kongres itu soal qorum, tapi
apakah dia diusulkan oleh 1/3 atau 2/3 klasis itu yang harus kita jaga wibawanya ini
Anggaran Dasar, terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya Seriti.
E.004 Marten Luther, S.Pd (Panitia Inti)
Iya, terima kasih. Mohon maaf kalau saya berbeda, saya malah sepakat dengan
konsideran di atas, artinya dihadiri oleh 2/3 bukan diusulkan. Mengapa saya katakan
bukan diusulkan? Kehadiran atau motivasi Klasis-klasis untuk hadir di Kongres, tidak
semua sama. Okelah kalau ketika Makassar seperti itu semua. Ada klasis yang datang
tidak membawa kredensi berarti tidak pernah membaca Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga, itu yang saya kuatirkan. ADART ini tidak akan pernah dirubah lagi kalau
diusulkan 2/3 klasis. Sekiranya nanti Gereja Toraja bersidang Sinode AM. Kembali ke
struktur wilayah, maka kita tidak bisa lagi untuk menyepakati untuk PPGT ada struktur
di wilayah. Saya takutkan karena tidak semua klasis kritis melihat ADART, datang saja
tidak bawa kredensi, mana mungkin alasannya bahwa kami tidak dapat panduan,
memangnya pandu lebih tinggi dari pada Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga,
-595-
padahal dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dikatakan bahwa peserta
hadir dengan membawa kredensi (titik). Terima kasih.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, jadi kita tidak persoalkan Kongresnya, mungkin yang kita persoalkan adalah tata
cara perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Usulan kemarin, jadi
saya bacakan usulan kemarin ya, usulan kemarin mengatakan bahwa perubahan
terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini bunyi usulan. Perubahan
terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh
Kongres yang diusulkan oleh minimal 2/3 dari jumlah Klasis, itu usulan kemarin. Kalau
persoalan dihadiri, saya kira itu adalah Kongres. Itu diatur dalam Kongres kalau
persoalan hadir iya. Setujukah akan redaksi perubahan? Iya order dari Malimbong,
Makassar, Penasehat dan Pendeta Ivan. Dari.
C.009 Nathalianus P. SE (PP.PPGT Demisioner)
Iya, Pimpinan Sidang C.009. Saya mau mengatakan begini dengan bahasa. Kenapa
harus Kongresnya dihadiri? Bisa saja memang usul, ingat dalam kata minimal dalam
konstitusi tidak diperkenankan karena bisa menimbulkan multi intepretasi. Kedua,
kalau usul mungkin usul 2/3, tetapi memang kehadiran orang di Kongres tidak juga bisa
menjadi justifikasi bahwa bisa mengadakan amandemen. Oke banyak usul, tapi
kemudian tidak hadir dalam konteks 2/3, Kongres juga itupun tidak bisa melegitasi?.
Jadi artinya saya adalah bahwa redaksi ini tetap.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, sebelum melangkah ke Malimbong, bisakah kita tidak melihat konteks
Kongresnya? Karena Kongres itukan diatur di Anggaran Rumah Tangga, mengenai
kehadiran Kongres kehadiran peserta dalam Kongres. Silahkan Malimbong!
A.401 - Pdt. Hezel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Saya setuju tidak ada perubahan terhadap pasal ini, karena ini Kongres adalah
pengambilan keputusan tertinggi, setiap klasis punya hak yang sama untuk
menentukan apakah dia mau amandemen itu atau tidak, satu orang pun kalau Kongres
menyetujui itu maka itu yang berlaku di PPGT. Tidak perlu 2/3, tidak perlu. Kita bukan
sistem mayoritas minoritas, tapi kita adalah musyawarah mufakat dalam Kongres,
terima kasih pimpinan sidang. Saya setuju dengan ini.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya, yang dari siapa lagi, Makassar.
A.441 Eltuin (Klasis Makassar)
Iya terima kasih. Ini hanya soal ingin membagikan bahwa jika tidak dibatasi soal itu,
maka dari Kongres ke Kongres akan terjadi perubahan Anggaran Dasar terus menerus.
Nah, makanya dari kongres Sapan dikatakan ada ada batas minimal untuk menjadi dia
bisa diamandemen atau tidak. Nah makanya diusulkan jumlah klasis yang akan
mengusung, kemudian jika kita menakutkan soal merasa ketakutan bahwa tidak ada
yang mengusung, itulah gunanya komunikasi sebelum kita ke Kongres, komunikasi
dengan Klasis-klasis yang lain. Saya pikir di situ, tapi persoalan kalau akhirnya malam ini
tidak mengadakan amandemen, ya apapun kesepakatan di sini namanya PANSUS ya
kita akan semua sepakat.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Iya dari belakang!
Notulensi KSK XIII PPGT
-596-
Keputusan
Tidak ada Perubahan
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Saya harap ini tidak ada perkembangan nanti karena ini final dan mengikat. Iya sudah
tidak ada, bukan saya yang bacakan konsiderannya, karena pimpinan sidang nanti yang
bacakan konsiderannya. Iya, ini kita akan bawa, namanya hasil PANSUS. Iya, jadi pleno
yang mensahkan dan membacakan konsiderannya. Catatannya tidak ada pembahasan
lagi mengenai amandemen ini. Terima kasih kawan-kawan, hari ini teman-teman adalah
pelaku sejarah di PPGT (peserta tepuk tangan dengan gembira), peletak konsitusi baru
di PPGT. Saya harap kita akan terus bersama-sama berjalan mengawal konsitusi ini.
Terima kasih, kami dari pimpinan komisi mengajukan, mengatakan terima kasih kepada
kawan-kawan dan mari kita applause untuk kita semua (semua bertepuk tangan) dan
saya kembalikan ke Pimpinan Sidang untuk melanjutkan ke pleno, terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Majelis Pimpinan Sidang
Iya, sekalian kita doa makan di sini baru sementara kita makan di sana di tempat
makan. Silahkan masuk, duduk di tempat dulu ya, kita berdoa. Mari kita tenang dan
kita sama-sama meminta kekuatan kita berdoa.
Terima kasih untuk penyertaanmu Tuhan, menyertai kami dalam
memutuskan akan beberapa hal di sekitar Anggaran amandemen
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga. Kami percaya bahwa
kuasaMu yang menguatkan kami dan proses ini boleh berjalan
dengan baik karena penyertaanMu sendiri. Sekarang kami sudah
lapar Tuhan, tersedia makanan yang telah disediakan oleh Panitia,
Tuhan berkati dan berkati tubuh kami yang menerima. Bapa Yang
Maha kasih, beri kekuatan kepada kami dan beri kesehatan yang
baik. Jauhkan kami dari hal-hal yang tidak Engkau kehendaki.
Ampuni salah dan dosa kami, terima permohonan kami, kami datang
kepadaMu dalam Tuhan kami Yesus yang telah bangkit, Amin.
Andhy Richard, S.Psi - Pimpinan PANSUS
Ya, untuk makanan silahkan teman-teman ke Gereja (sambil tertawa)
Catatan akhir :
PANSUS telah selesai dan siap-siap menuju kembali ke Jemaat Seriti (Sidang Paripurna),
tapi karena hujan deras, maka semua peserta menunggu jemputan.
Notulensi KSK XIII PPGT
-597-
SIDANG PARIPURNA VI
Agenda Sidang
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
Pimpinan Sidang
:
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 2
Editor
:
:
:
Presentasi PANSUS
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th Pimpinan Sidang
Eltuin. Ya, inilah pemimpin PANSUS tiga orang. Pdt Budi (suasana masih ribut) Ia baru
ada dua di sini Pdt. Budi Prayetno (Salah satu peserta sidang Masih makan barangkali)
Pdt. Bambang S. Palamba, S.Th Pimpinan Sidang
Masih makan. Ya jadi, sudah dipersilahkan kepada PANSUS ini untuk menyampaikan
hasil dari pembahasan menyangkut Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PPGT. Waktu dan kesempatan kami berikan!
A.304 - Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS (Klasis Makale)
Ya, teman-temanku yang terkasih, kami hanya diberikan kesempatan lima belas menit.
Jadi, yang saya ingin paparkan di sini adalah hasil kami selama kurang lebih 11 jam. Jadi,
dari Jam 10 pagi dan berakhir jam 9 malam. Ada begitu banyak proses didalamnya tapi
kami yakin dan percaya bahwa hasil inilah yang terbaik, dan dari pergumulanNotulensi KSK XIII PPGT
-598-
pergumulan seluruh klasis yang ada dalam pewakilan dari masing-masing pansus. Yang
pertama, saya langsung saja untuk dokumen ke-8: Masa Bakti Pengurus Jemaat adalah
Anggaran Rumah Tangga, Pasal 6 butir 4 tidak ada perubahan. Lalu anggaran rumah
tangga pasal 6 semuanya tidak ada perubahan. Lalu pasal 14 : Anggaran Rumah Tangga
juga tidak ada perubahan. Lalu pasal 13: Anggaran Dasar, juga tidak ada perubahan.
Lalu yang ada perubahan adalah pasal 12 ayat 10. untuk, Jadi untuk jumlah klasis yang
mengenai utusan kongres. Jadi jumlah untuk klasis tujuh ke atas tidak mengalami
perubahan yang mengalami perubahan adalah jumlah Klasis dibawah dari tujuh
Jemaat, itu mengalami perubahan dari satu orang utusan menjadi tiga orang utusan.
Ini menjawab, terutama dari Klasis-klasis yang berada pada eh, yang tidak mempunyai
Jemaat lebih dari tujuh, tujuh atau dibawah dari tujuh itu adalah jawabannya. Terus
Anggaran Rumah Tangga pasal 11 butir 6 masih relevan dan tidak ada juga perubahan.
Lalu untuk amandemen pembukaan juga tidak mengalami perubahan. Jadi tidak ada
amandemen karena kami menganggap itu adalah masih relevan. Terus pasal 12
mengenai Anggaran Rumah Tangga, mengenai sekretaris fungsional persidangan tidak
ada perubahan, tetapi ditambahkan dalam memori penjelasan. Bahwa fungsi sekretaris
seperti persidangan adalah mengamankan hasil-hasil persidangan atau lebih
bertanggung jawab terhadap hasil-hasil persidangan. Bukan dititikberatkan pada
pekerjaan notulen, jadi hasil-hasil persidangan dari setiap persidangan itu yang
bertanggung jawab adalah sekretaris, pada saat itu Sekretaris demisioner pada saat itu,
Sekretaris pengurus baik pada setiap tingkatan. Itu ada catatannya, jadi ada catatan di
memori penjelasan mengenai pasal 12. Bukan pada tugas-tugas notulensi saja sampai
dia hanya dikatakan sebagai notulis persidangan, Tidak! Tetapi sebagai penanggung
jawab hasil-hasil persidangan pada pada setiap tingkatan. Lalu sosialisasi anggaran
dasar itu ke program mengenai misi PPGT tadi ada memang banyak pertimbangan
tetapi yang kami maksudkan dalam misi tersebut adalah misi organisasi. Ia, jadi tidak
ada perubahan tetapi menjadi penekanan pansus bahwa harus ada penegasan bahwa
yang ada dalam GBPP bukanlah visi dan misi PPGT, tetapi merupakan visi dan misi
program, jadi itu penekanannya. Jadi yang dimaksud dalam visi dan misi di GBPP adalah
visi dan misi program, bukan visi dan misi konstitusi. Lalu lambang diganti logo tidak
ada perubahan, Tetap lambang. Terus usulan pasal 5 Anggaran Rumah Tangga
ditambah, itu juga tidak ada perubahan. Ia, bisakah kawan-kawan mengenai logo ada
yang bisa karena, di dokumen saya kayaknya tidak ada mengenai logo, Logo hasil
kongres? Bisakah rekan-rekan memperhatikan halaman di buku panduan Halaman 133
mengenai atribut organisasi?. (semua membuka buku panduan dan memperhatikan
gambar). Ia, logo. Ah, ini logo. Logo PPGT itu seperti ini (sambil memperlihatkan
gambar). Yang menjadi penekanan adalah tanda bintangnya itu yang berbeda-beda
setiap jemaat. Ada yang pake bintang lima, jadi penegasan kita bintang. Jadi
penegasan kita bintangnya dia seperti itu (sambil memperlihatkan gambar di LCD yaitu
Logo di Himpunan Keputusan Samarinda). Ya, dia bintangnya seperti itu. Ini hasil
samarinda bukan hasil kami itu. Ya, kami hanya mengembalikan hasil Kongres
Samarinda karena yang menjadi persoalan adalah yang beredar di beberapa temanteman itu lain bintangnya itu.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Pimpinan Sidang
Ya, tunggu dulu PANSUS ya! ada masukan sedikit dari penasehat.
Pdt. Arsiaty Kabanga, M.Th - Penasehat
Ya, terima kasih rupanya aslinya logo PPGT itu tidak ada bintang. Saya Tanya sama Pak
Ketua umum demisioner tadi, apa artinya itu bintang di situ? Tidak di tahu dan ada
Notulensi KSK XIII PPGT
-599-
jawaban bahwa itu hanya variasi. (Peserta Sidang Hahhaha) Dengan demikian ya,
dengan demikian melalui Kongres ke-13 PPGT ini, kita kembalikanlah logo PPGT ke
aslinya! (Peserta Sidang Betul) Keluarkanlah bintang itu! Terima kasih.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih Penasehat. Silahkan lanjutkan PANSUS!
A.304 - Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS (Klasis Makale)
Kami tidak merubah, jadi kami tidak pernah merubah logo. Logo ini hasil Samarinda,
Kongres Samarinda logo ini itu kami tidak pernah merubah sedikitpun logo dalam
PANSUS. Kami hanya mempertegas bahwa Samarinda itu seperti ini, ada perbedaan
yang selama ini terjadi bahwa bintang yang teman-teman biasa pake itu bintang lima,
ternyata dia bintang banyak. Itu saja penegasannya, kami tidak merubah apa-apa. Hasil
samarinda bintangnya seperti itu, Itu yang pertama. Yang kedua karena tidak ada
penjelasan mengenai bintang itu kami memberikan makna terhadap bintang itu. Itu
poin kedua, karena tidak ada pemberian makna, karena tidak ada penjelasan mengenai
bintang itu kami menambahkan makna melalui PANSUS tadi dengan bunyi; Jadi dalam
pasal 16 ayat 2, itu penambahan penjelasan mengenai penambahan dua bintang. Jadi
yang dimaksud dengan gambar dua bintang adalah PPGT memberikan seluruh cahaya
kepada seluruh anggotanya. Itu tambahan yang telah kami sepakati di PANSUS.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Pimpinan Sidang
Ya, lalu ini untuk apa?
A.526 - Daud Arung Pangarungan (Klasis Parandangan)
Saya adalah anggota PANSUS tentang persoalan ini, saya mau mengatakan kepada
sidang ini bahwa ada hal yang sangat-sangat crusial dan sangat fundamental yang
merupakan kecelakaan yang dihasilkan dari Kongres Samarinda. Logo adalah hal yang
fundamental didalam sebuah organisasi. Pancasila contoh pancasila tidak pernah
dirobah sampai kapanpun, ini adalah gambaran kita bahwa yang namanya logo atau
lambang itu adalah bagian dari seluruh konsep eskatologi yang terhadap perwajaanperwajaan PPGT. Oleh karena itu, tidak ada orang yang bisa merobah logo, tidak ada
bisa. Tidak ada yang bisa merobah logo, kalaupun hasil kemarin samarinda itu adalah
hasil kecelakaan kita. Kenapa kita harus merobah logo? Pertama pada tanda yang
namanya bintang. Saya masih ingat tahun 92 ada orang yang memakai bintang itu ada
kesepakatan bersama bahwa bintang itu adalah milik agama lain. Itu menjadi
penjelasan bagi kita semua supaya kita jangan tiba masa, tiba Kongres ini akan
mengubah logo kita. Pancasila tidak akan pernah dirubah karena itu adalah lambang
Negara. Kalau ini diatas adalah lambang organisasi kita. Terima kasih.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Saya kira tidak ada perubahan. Ya, jadi sesuai dengan Kongres
Samarinda yang bintang bersudut banyak ya?
Pdt. Arsiaty Kabanga, M.Th (Penasehat)
Boleh sedikit pimpinan sidang? Saya tidak punya tendensi apa-apa ya dan saya tidak
mau mengatakan bahwa PANSUS merobah logo dan saya juga tidak mau
mempersalahkan hasil Kongres Samarinda, tetapi marilah kita memperbaiki apa yang
ternyata keliru selama ini. Jadi ya, jadi dengan demikian Kongres ke-13 PPGT di Seriti ini
memperbaiki apa yang keliru selama lima tahun. Bayangkan logo ini kita pahami
bersama, ndak usah saya jelaskan. Jadi, marilah kita memutuskan bersama, kita
kembalikan logo PPGT ke aslinya! saya kembalikan ke.
-600Notulensi KSK XIII PPGT
-601-
-602-
-603-
penasehat ke mantan pengurus pusat bahwa tidak ada bintang, bintang itu hanya
sebuah kreasi untuk menempatkan supaya cantik kelihatan, ternyata ya katakanlah
aksesoris. Jadi malam ini kita harus legowo mengatakan bahwa selama ini ternyata kita
berada dalam kesalahan, (peserta tepuk tangan) dalam menempatkan sebuah logo
yang kita jadikan sebagai payung yang memayungi kita. Jadi kalau misalnya bintang itu
tidak ada, maka arti dan makna yang kita sepakati tadi di PANSUS tidak ada juga. Jadi
kalau bintang tidak ada, maka tidak ada lagi persoalan. Terima kasih.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya, tunggu dulu! Saya menegaskan kembali. Eh, ini juga saya bingung kalau Mantan
Ketua Umum mengatakan bahwa itu hanya hiasan. Jadi yang ada di dokumen ini bisa
tidak dipertanggung jawabkan? Dokumen ini yang menyatakan dan ini menjadi acuan
PANSUS untuk menentukan logo tersebut hanya di dalam dokumen ini, tidak ada
penjelasan untuk itu, tapi logo itu ada symbol bintang itu ada tapi penjelasan bintang
itu tidak ada simbolnya, karena itu PANSUS menambahkan penjelasan symbol itu tidak
ada perubahan untuk logo dan ini dokumen kita. Ini dokumen yang ada di kita, semua
di tangan saudara-saudaraku. Saya kira seperti itu kalau teman-teman mau berdebat
ini yang saya pertanyakan kepada kakak-kakak saya ini. Teman-teman ini memakai
landasan apa untuk di PPGT selama ini, kalau bukan berdasarkan Kongres Samarinda?
Ini yang mau saya tanyakan kepada rekan-rekan, ini dokumennya dalam bentuk PDF,
jadi ini tidak dirubah Pak. Ini hasil dari samarinda, ini hasil Samarinda. Nah, kesempatan
terakhir untuk klarifikasi. Silahkan! Sebentar, saudaraku sebentar saudaraku! Silahkan
dulu, ini ndak, ini permasalahan sebenarnya ndak selesai di PANSUS dan dilemparkan
ke pada pleno ini yang membingungkan kita.(sala satu memotong pembicaraan).
A.401- Pdt. Hezel S. Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Pimpinan sidang tidak usah banyak bicara, serahkan saja kepada PANSUS biar di
jelaskan itu, gitu! Jadi ini bukan kepentingan pimpinan sidang atau PANSUS ini
kepentingan PPGT. Jadi yang pertama begini, keputusan dengar baik-baik pimpinan
sidang , keputusan di PANSUS itu adalah mengembalikan logo itu pada saat logo itu di
bentuk di Kongres Samarinda gitu. Kongres kenapa kami bingung di sana bagaimana
sih logo yang sebenarnya itu, karena tidak ada data yang real mengenai logo itu.
Bintang ini ada dua toh, bintang ini ada dua ternyata ketika kita tau di sini itu hanya
kreasi. Logikanya coba lihat logikanya, lihat makna logo itu! Makna logo sebagai
berikut. Ada ndak penjelasan bintang di situ? Tidak ada gitu, karena apa betul yang
dikatakan Mantan Ketum, gitu. Saya sebagai calon Ketum (Peserta Sidang
hahahahahaha tertawa sambil bertepuk tangan), eh sorry, maksud saya begitu. Betul
yang dikatakan oleh kakanda saya mantan Ketum bahwa itu tidak ada bintangnya
dulu. Logikanya karena memang coba liat itu penjelasan maknanya itu keputusan
PANSUS PAK!
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Hehe. okey Terima kasih. Saya pahami seperti ini rekan-rekanku yang terkasih, saya
tawarkan kembali. Jadi ini sebenarnya permasalahan di PANSUS belum selesai karena
mereka mengambil keputusan tanpa informasi yang jelas. Kalo begitu saya
rekomendasikan, saya usulkan PANSUS kembali bekerja untuk menyelesaikan masalah
ini. Setuju? (Peserta Setuju) Setuju? (tiba-tiba salah satu peserta teriak)
-604-
-605-
Samarinda dan tidak ada notulen. Inilah kalau tidak ada notulen, jadi kita tidak tau
bagaimana prosesnya sehingga ada ini bintang yang begini? Makanya waktu itu kami
berpikir di PP Pengurus Pusat bahwa mungkin ini hanya variasi dalam rangka apakah?
Ya, itu yang berkembang waktu itu karena supaya ada variasi antara persekutuan
dengan PPGT di bawah sebagai singkatan. Karena memang tidak ada penjelasannya di
sini, itu maksudnya jadi ini klarifikasi. Jadi makanya waktu itu kita berpikir ya, kalau
memang itu hanya variasi berarti ya itu. Makanya muncul yang bintang lima atau yang
bintang tujuh, saya kira seperti itu dan satu hal juga yang perlu dipahami kalau kita
mengatakan logo yang asli logo yang mana? Adakah kita yang punya, masih bisa
mengingat logo hasil Parandangan, Sapan, atau adakah yang mengingat logo hasil
Getengan, atau adakah yang bisa mengingat logo hasil Sudiang sampai kongres
pertama untuk menemukan ini loh logo yang asli yang kita punya? Kalau dikatakan ini
fundamental tidak boleh berubah. Pijakannya apa? Saya brpikir begini, menyangkut ini
lebih baik menjadi sebagai penugasan berikutnya. Tunggu rapat kerja karena kalau kita
berdebat di sini mau mengatakan ini logo asli logo yang mana, logo yang mana mau
disebut asli, logo Samarinda? Ya, seperti inilah dokumen resmi yang kita terima, ya, ini!
Jadi menurut saya, apa yang ditawarkan oleh PANSUS, Menurut saya sebagai pribadi
kita kembalikan kepada kongres sebelumnya. Persoalan tadi dengan apa namanya
dengan penjelasanya menurut saya. Mungkin ini penjelasan tentang itu, mungkin
masih memulih-mulih tentang makna itu. Demikian Terima kasih.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih penasehat. Saya kembali ke saudara kita dari Madandan!
NN - Klasis Madandan
Ya, Terima kasih ya pertama-tama (tiba-tiba Pimpinan Sidang berbicara) :
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
teman-temanku yang lain. Bolehkah kita tenang dengarkan saudara kita berbicara?
Lanjutkan!
NN - Klasis Madandan
Pertama-tama saya mau tanyakan, hasil keputusan dari PANSUS apa sebenarnya
keputusan teman-teman di sana?
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Point of
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th Sekretaris PANSUS (Klasis Rantepao Barat)
Poin of ya, interupsi poin of.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Silakan!
A.131 - Pdt. Budi Prayetno, S.Th Sekretaris PANSUS (Klasis Rantepao Barat)
Ya, saya kira mulai kemarin kita berdinamika mengenai kekuasaan ya, kalau ini mau
dibahas lagi soal hasil PANSUS, pertama-tama kami mau mengatakan dari pansus kami
tuntas menyelesaikan hasil PANSUS, tapi kemudian saudara-saudara harus ingat juga
bahwa PANSUS ini bekerja karena kita putuskan bersama, lalu kemudian ketika mau
dibahas tolong melalui meja pimpinan sidang! Cabut dulu keputusan yang sudah kita
buat tadi, supaya kita bahas bersama! Ok, terima kasih.
-606-
-607-
memang ternyata kita sering juga dibutakan mata kita dari perhiasan- perhiasan yang
ada. Usul kongkrit, bisakah kita mengajukan PK melalui panwas untuk kemudian
meninjau kembali dan kemudian menghilangkan bintang itu? Usul kongkrit kami,
bisakah kami mengajukan PK melalui pansus untuk kemudian menghilangkan tanda
bintang itu? Setuju? (Peserta Setuju)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Tidak seperti itu. Pimpinan sidang ada di depan sini. Ya, mengambil hak ini. Terima
kasih saudaraku dari sasi utara. Terakhir dari Sesean. Silahkan Sesean! Pandu! Yang lain
mohon tenang sejenak!
A.203-Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Cek, ia Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pimpinan sidang kepada saya.
Selamat malam bagi kita semua dan salam sejahtera.
Aldri Yanto Hendra, A.Md Pimpinan Sidang
Kode, kode!
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Sebelum untuk masuk di kode, ini baru untuk arahan pimpinan sidang. Mohon tegas
Kepada kita semua dululah! Bagaimana kita mau untuk bicara seperti ini sedangkan
kita saja pimpinan sidang semua, sebelum pimpinan naik ke atas semua dari tiap-tiap
utusan ini belum masuk kode, kita semua yang pilih pimpinan sidang untuk menjadi
pimpinan sidang. Bagaimana kalau kita sendiri yang ribut di sini sedangkan pimpinan
sidang kita yang pilih untuk naik ke atas, jadi kita sudah beri kepercayaan untuk
pimpinan sidang, seperti itu,jadi mohon untuk ketenangannya!
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Kode, kode!
A.203- Mika Binzar Robe alias Andi Rio (Klasis Sesean)
Ya, dari sini Andi Rio 203 Sesean, seperti itu. Ya, seperti ini usul saya Pimpinan Sidang.
Seperti ini, kalau ada orang bicara biarpun salah, minta tolong jangan jangan maki
ketawa! Biarpun kalau kita ketawa belum tentu kita bisa seperti itu.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya, langsung ke poinnya saudaraku!
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Ok, saudaraku. Untuk masuk di poin pertama yang mengenai bintang, mengenai
bintang itu saya kira itu mengenai bintang itu, itu Jang mi kita lempar ke forum
mengenai siapa yang setuju kalau ada bintang, siapa yang setuju kalau tidak ada
bintang? seperti ini, yang saya mau, untuk pimpinan sidang siapa yang membentuk
bintang itu? kalau memang tidak ada yang bisa menjelaskan siapa yang kasi ada
bintang itu berarti, itu tidak ada. Itu harus ditiadakan jangan mi lempar ke forum! Siapa
yang setuju bintang itu ada atau tidak? (Peserta Sidang yeyeyeyeyeyye)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey.
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Itu satu pimpinan. Jadi ya, itu baru poin pertama itu pimpinan. Jadi kalau memang yang
I karena, kita da dari inda itu bintang mau dekorasi. Apa kalau tidak ada yang bisa
Notulensi KSK XIII PPGT
-608-
mempertanggung jawabkan bintang itu? berarti itu bintang jang mi dikasi ada disitu!
jang mi dilempar ke forum, bilang ini bintang mau di ada atau tidak, itu sudah tidak ada
itu. (Peserta Sidang huhahahahaha)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih. masih ada?
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Ya, terus yang mungkin yang kedua pimpinan, mohon pimpinan sidang ketegasannya
sedikit sama teman-teman forum bagaimana karena saya juga sangat prihatin melihat
pimpinan sidang sangat capek. Bagaimanapun memandu pimpinan sidang (Peserta
Sidang huhahahahaha)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih pengertiannya
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Ya begini, saya juga dari tadi pagi saya juga tidak pernah pulang, itupun mandi tadi saya
pulang, saya lihat pimpinan sidang sangat capek untuk memimpin sidang sedangkan
sebagian kita, cuma mau senyum uuuuuu uuuuu apa semua, (Peserta Sidang
huhahahahaha)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey, masih ada poin yang lebih penting?
A.203- Mika Binzar Robe (Klasis Sesean)
Eh ya, mungkin itu den mo tu sule menjio apa semua. Jadi ini sangat Kongres dan
mungkin ini malam terakhir kawan-kawanku. Okey, untuk PPGT lihatlah untuk ke
depannya jang mi kita terlalu bagaimana kalau mau mengkritis lemparkan ke forum.
Terima kasih pimpinan sidang, itu selamat malam.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih saudaraku. Ya jadi, berdasarkan pertimbangan yang ada jadi saya kembali
menegaskan bahwa PANSUS tidak merubah logo. Ya, adapun itu yang ditambahkan
adalah penjelasan symbol bintang yang ada pada logo keputusan Kongres Samarinda.
Jadi kekurangan pada keputusan Kongres Samarinda tidak ada penjelasan logo dan itu
di (Ada peserta ingin memotong pembicaran) Bolehkah saya bicara dulu saudaraku? Jadi yang
ditambahkan oleh PANSUS hanya penjelasan pada symbol logo bintang, symbol
bintang maksud saya. Jadi kita serahkan kepada PANSUS, tidak ada perubahan
keputusan kita sudah sepakati PANSUS sudah selesai bekerja. Silahkan waktu dan
tempat! Silahkan pansus!
A.304 - Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS (Klasis Makale)
Ya, kami lanjutkan. Sekali lagi yang menjadi persoalan, kami terus terang saya sebagai
pimpinan PANSUS cukup kecewa karena kami melalui paripurna dipercayakan, tetapi
teman-teman menggugat kembali kepercayaan teman-teman, itu yang pertama. Iya,
selanjutkan jadi hasil dari PANSUS adalah tidak merubah apapun mengenai logo, itu
yang pertama. Yang kedua mengenai penambahan mak (halo salah satu peserta
bicara).
A.401 - Pdt. Hezel Taruk Allo, S.Th (Klasis Malimbong)
Halo pimpinan sidang, kalau malas memimpin sidang turun sajalah, begitu. Masa orang
angkat tangan ndak diberikan haknya untuk bicara interupsi?
-609Notulensi KSK XIII PPGT
-610-
symbol bintang lima pentagram yang ditaroh di lambang PPGT itu? Yang ini gitu loh.
Sebagian suku menganggap bahwa ini perlawanan terhadap Tuhan yang menganggap
kekuatan bumi, kekuatan air dan kekuatan tanah dan segala-galanya, itu ada pada diri
manusia dan bisa kita rebut begitu. Nah, sekarang saya mau tanya, apa makna symbol
bintang sembilan ini, gitu? Sembilan gram nah, makanya itu pimpinan sidang mohon
dengar ini perdebatan yang lama bahwa logo itu di kembalikan pada saat kita Kongres
Samarinda jangan sampai itu hiasan saja , hiasan-hiasan yang tidak kita sepakati waktu
di Kongres Samarinda. Ini ada, kenapa muncul seperti ini tidak ada bintangnya gitu?
Kemudian ada keputusan lalu muncul bintang itu logikanya. Mana penjelasan bintang
di hasil keputusan? Tidak ada. Jadi itu pimpinan.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey, Terima kasih sebelum saudaraku, penasehat dulu. Penasehat dulu, bisa duduk
sebentar!
Pdt. Arsiaty Kabanga, M.Th (Penasehat)
Ya, terima kasih. Saya mengerti itu PANSUS sudah betul-betul bekerja dan tetap dalam
pemahaman bahwa tidak merubah logo, tetapi memang saya berharap tadi ada
pemahaman dari kita, tetapi kita menghargai hasil PANSUS. Bisakah begini usul
kongkrit? Kita mencari logo asli nanti dalam rapat kerja, rapat kerja pertama ini awal
2014, kalau memang itu tidak ada bintang kita keluarkanlah bintang itu, tapi dalam
kongrEs ini, pada saat ini kita tetap menghargai hasil PANSUS. Jadi kita sepakat dalam
rapat kerja pertama kalau memang betul-betul dari aslinya logo PPGT tidak ada bintang
kita keluarkan bintang. Jadi seperti itu, saya kembalikan ke pimpinan sidang.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya
NN
Saya duluan!
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th Ketum PP.PPGT Demisioner (Penasehat)
Saya tambahkan dulu! Bolehkah?
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya silakan! Penasehat dulu. Duduk!
Pdt. Yusuf Paliling, S.Th Ketum PP.PPGT Demisioner (Penasehat)
Ya, terima kasih. Saya kira begini teman-teman, produk keputusan Kongres yang ada
pada kita, kita tidak punya alasan untuk mengatakan itu illegal, karena ini produk asli
ditanda tangani oleh ketua anggaran Dasar yang ada di sini sudah kita sahkan dalam
rapat kerja Gereja Toraja. Itu legalitas karena itu, tetapi kita cukup menghargai kalau
misalnya, ada yang kemudian mengkritisi sebagaimana yang saya katakan tadi bahwa
memang ada satu item pada logo itu yang tidak dijelaskan dalam Anggaran Dasar itu,
dan itu kami temukan setelah mau menyusun PO dan kami Pengurus Pusat tidak bisa
membuat makna dari bintang itu, karena memang tidak ada dalam keputusan Kongres,
karena harus Kongres yang putuskan itu sangat menghargai keputusan PANSUS. Saya
kira menurut saya, keputusan PANSUS itulah yang paling tepat, artinya
mengembalikan pada dokumen yang ada, dokumen yang resmi ini yang beredar tadi.
Saya tidak tau tadi di bagi-bagi di sini entah darimana sumbernya makin tidak jelas itu.
Ini ditanda tangani oleh pimpinan sidang, ini yang resmi, apapun alasannya mau
berbohong ini atau apa secara organisasi konstitusi inilah yang benar. Kita pegang
Notulensi KSK XIII PPGT
-611-
kalau kita mau meninjau kembali, saya stuju dengan ia dari Ketua IV. Kita butuh tim
untuk mengkaji lebih jauh, tadi saya mengkritisi dari sana teman-temanku dari
PANSUS, kalau mengatakan logo yang asli tidak ada bintang itu keputusan mana? Mari
lihat keputusan-keputusan Sapan nanti dibandingkan. Kita kan tidak punya, saya punya
dua eksaplar tapi ada di Makassar saya punya. Keputusan Getengan pasti tidak ada
karena hilang, keputusan sudiang pasti ada, itu bisa dicari untuk dibandingkan dengan,
baik saya setuju ini fundamental jangan sampai kita memasukkan sesuatu yang
sesungguhnya tidak mendasar untuk dimasukkan. Saya berpikir begitu menghargai
semuanya, menghargai kerja PANSUS, menghargai kita yang ada di sini yang berbeda
pendapat dalam soal ini. Kalau saya mengusulkan, buatkan lagi tim khusus untuk
penyelarasan, penyesuaian logo yang asli! Saya berpikir begitu daripada kita berdebat
kusir tanpa pijakan yang jelas. (peserta semua tepuk tangan). Kurre sumanga.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey, jadi nanti ditambahkan mungkin ini tawaran bagi kita semua. (salah satu peserta
memotong pembicaraan).
A.414- Enos Parinding, S.Th (Rembon Sadoko)
Sedikit sekali pimpinan sidang, Sedikit sekali pimpinan sidang dalam hal itu sedikit
sekali.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Saya bicara dulu. Jadi saya tawarkan kepada teman-teman, mengingat pertimbangan
dari penasehat bahwa, bisakah yang pertama keputusannya kita terima hasil PANSUS
dengan (suasana dalam keadaan tidak tenang). Ya, ini pertama dulu, tunggu duduk! Ia,
cuma menawarkan dulu, jadi PANSUS dengan logo penjelasan logo bintangnya atau
kita membentukkan Tim untuk menjajaki logo-logo itu kemudian nantinya Pengurus
Pusat yang terpilih mempertasentasikannya di rapat kerja. Bolehkah seperti itu? Yang
pertama atau yang kedua? (Peserta yang kedua)
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey, kami dengarkan dari Makale Utara (satu peserta memotong pembicaraan).
A.414- Enos Parinding, S.Th (Rembon Sadoko)
Sedikit pimpinan sidang! disini yang duluan.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Sebentar sana
A.294- Merson Baso' Sakke' (Klasis Makale Utara)
Ya, Terima kasih. Ya, saya hanya mau bertanya kepada PANSUS ya, mohon maaf A.294
Merson Baso Sakke' dari Klasis Makale Utara. Mungkin saya yang salah atau kita tidak
ingat lagi tentang seminar tema dan subtema Kongres dimana ada usul yang
menghilangkan kata persekutuan. Apakah teman-teman di PANSUS tidak membahas
itu? Kalau teman-teman tidak membahas itu. Kenapa tidak dibahas?
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya, informasi saya dapatkan bahwa dibahas, tapi belum sampai ke sana, belum sampai
ke sana.
A.294- Merson Baso' Sakke' (Klasis Makale Utara)
Kalau dihilangkan kata pemudanya jelas berubah total logo kita ini. Terima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-612-
-613-
-614-
-615-
lagi perubahan sigaga omo komi, si gaga omiki ini saran saya. Yang kedua, tadi ketika
bicara soal stempel saya tidak sempat lihat. Bolehkah? Seandainya stempel itu
dimunculkan bahwa ini loh yang dihasilkan oleh PANSUS sebagai keputusan fina.l
Stempel misalnya, di dalamnya ada Persekutuan Pemuda Gereja Toraja, baru apakah
dibawa PPGT baru dibawa juga langsung Pengurus Jemaat, Klasis atau masih pengurus
PPGT Jemaat A, Pengurus PPGT Klasis A, itukan yang belum jelas tadi saya dengar dari
ketua PANSUS. Tolong diperjelas ya!
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Okey.
Pdt. Yusuf Paliling Ketum PP.PPGT Demisioner (Penasehat)
Itu soal stempel dan kalau perlu ya, ini sekali lagi permintaan saya. Saya kira ini Panitia
bisa menyanggupi, umbai misa siari halaman tu naba nasangi temai dan itu menjadi
agenda dokumen awal kita. Dalam rangka mencocokkan nanti dengan keputusan kita
tidak ragu, tetapi itu penting. Terima kasih.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Terima kasih masukan penasehat. Nanti hasil ini, minta tolong dicopy ke flashdisk dan
diserahkan ke panitia untuk digandakan dan dibagikan kepada peserta Kongres. Oh ya,
tambahan penasehat meminta penjelasan untuk stempel.
A.441 - Eltuin - Pembantu Umum PANSUS (Klasis Makassar)
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Eh, yang diamandemen di
sini hanya pada soal kata pengurus dan tidak ada kata pengurus. Jadi soal gambar,
nanti kita buatkan kembali karena waktu yang sangat mepet yang diberikan kepada
kita tidak memungkinkan untuk tinggal lagi membuat gambar, yang jelas kita sudah
sepaham soal apa isi dari yang diamandemen itu. Ya, itu inti dari pembahasan kami
tadi. Ya, terima kasih.
A.304 - Andhy Richard, S.Psi - Ketua PANSUS (Klasis Makale)
Ya, yang kami amandemen adalah kata-katanya, karena dianggaran dasar, anggaran
rumah tangga tidak ada juga gambar stempel itu, jadi yang kami amandemen adalah
bunyi pasalnya kalau bunyi pasal 16 ayat-7 Stempel atau Cap dengan mencantumkan
identitas dalam kurung jemaat klasis, pusat panitia yang kami maksudkan adalah kata
dalam kurung itu semua ditambahkan pengurus kecuali panitia. Jadi dalam kurung
jemaat pengurus, jemaat pengurus kalau identitas dalam kurung pengurus jemaat,
pengurus klasis, pengurus pusat dan panitia. Hanya itu amandemen mengenai logo
gambar dan sebagainya kami tidak mempunyai hak untuk merubah karena tidak ada
memang hal yang kami bisa rubah karena, tidak ada gambarnya. Jadi yang kami hanya
rubah adalah kata-kata di pasal cuma menambahkan.
Aldri Yanto Hendra, A.Md - Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih PANSUS. Saya kira penasehat mengerti ya? Saya kira penjelasan sangat
dimengerti. Saya lanjut saja membaca konsideran keputusan. Sukamaju ada apa? Tidak
perlu lagi sudah jelas. Ya, Tidak merubah keputusan, saya bacakan dulu konsiderannya.
Makale Utara ada apa?
A.294- Merson Baso' Sakke' (Klasis Makale Utara)
Ya, Terima kasih A.294. Saya masih mempertanyakan soal dihilangkan ke Pengurus
persekutuan atau tidak? Itu tadi ya, kami sudah dijawab tidak dibahas karena masih
relevan. Bagaimana kita mau tau relevan kalau tidak dibahas? Ya, terima kasih.
Notulensi KSK XIII PPGT
-616-
-618-
-619-
:
:
:
:
:
Sekretaris
Notulis 2
Editor
:
:
:
Catatan awal
Sebelum lanjut ke pembahasan, peserta sidang menyanyikan lagu Mars PPGT
dengan semangat.
Pokok Pembahasan :
Pasal 1. Pendahuluan.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Sebentar, kalau tidak menyangkut tentang hal ini saya kira kita lanjutkan saja ya?
Sebentar pak! Saya baca dulu. Pengurus Pusat PPGT sebagai pelaksana atau
mandataris Keputusan Kongres XIII haruslah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
oleh persidangan, sesuai dengan kebutuhan dan kontekstualisasi Klasis saat ini. Untuk
Notulensi KSK XIII PPGT
-620-
itulah diperlukan sejumlah perangkat dalam bentuk struktur, agar struktur itu dapat
diisi oleh orang yang tepat, maka dibuatlah kriteria dan nominasi Pengurus PPGT 20082010. Setuju? (Setuju dan palu di ketuk satu kali) Ya, silahkan! Silahkan teman dari Seko!,
Langsung pada substansi ya karena ini sudah malam!
A.072 - Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th (Klasis Seko Lemo)
Saya juga tidak tahu, minta maaf teman-teman kalau saya salah tidak tau. Saya pikir
tadi ketua agak tersendat membaca. Apakah memang ini dari kontekstualisasi
Makassar saat ini, sehingga apa yang kita katakan agar struktur ini dapat diisi oleh
orang yang tepat maka dibuatlah kriteria dan nominasi Pengurus PPGT untuk 20082010. Sudah diketuk palu dan kita semua setuju.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th (Pimpinan Sidang )
Saya kira yang mo?
A.072- Pdt. Adryadi Dominggu, S.Th ( Klasis Seko Lemo)
Persoalan sekali dan saya pikir bijaklah kita mengubah substansi kalimatnya bukan hal
substansi kalimatnya, saya setuju. Terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih. Yang dimaksudkan 2013-2018, jadi saya harap diperbaiki saja. Terima kasih
untuk mengingatkan pimpinan sidang dan saya kira itu yang dibutuhkan.
Agenda Sidang 1 :
BAB II. STRUKTUR ORGANISASI
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ya, okey . Bagaimana, tolong dilihat! Dilihat baik-baik ya, rupanya ada Bendahara dua di
sini. Ya, silahkan angkat tangan yang mau bicara dari klasis mana, saya mulai dari
sebelah kiri saya, kemudian menuju ke sana, dari sana dulu silahkan! Ya, yang pake topi
kopia!
Notulensi KSK XIII PPGT
-621-
-622-
-623-
time dan kita harus bertanya kepada BPS. Kira-kira berapa yang bisa dimampui juga
oleh BPS untuk membantu kita. Terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Ok, Terima kasih. Makale utara, Makale Utara dari belakang!
NN - (Klasis Makale utara)
Ya, jadi kami pikir sudah tercover semua dengan apa yang disampaikan teman-teman
bahwa, untuk Sekertaris Umum harus full time, kemudian ditambah satu lagi tenaga
full time. Eh, apakah itu Ketum atau salah satu ketua bidang yang penting minimal dua.
Terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih.Luwu!
A.116 Marnolinus Ledon, S.Pd (Klasis Luwu)
Terima kasih pimpinan. Sebenarnya setara dari teman-teman pendahulu yang sudah
berbicara tentang itu. Bagi kami bahwa, ada tugas yang berat yang akan
diperhadabkan pada lembaga yang besar ini. Untuk hari ini kami menginginkan
seorang Ketua dan Sekum full time
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih.
A.116 Marnolinus Ledon, S.Pd (Klasis Luwu)
Megingatkan mengenai struktur ini eh, ketika teman-teman tadi membahas PANSUS
menggumuli amandemen. Tadi ketika kami juga bebicara mengenai paripurna tentang
ini pada Bab. V GBPP. Pengorganisasian program ada lima, apa ada lima program itu
yang kemudian dijabarkan di situ!
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Sebentar, soal komposisinya. Sebentar kita bicarakan itu!
A.116 Marnolinus Ledon, S.Pd (Klasis Luwu)
Oh ya, okey.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Silahkan klasis Pulau Jawa! Klasis Pulau Jawa, Tidak ada, Klasis Pulau Jawa silahkan!
A.458-Richard Reynold Mapandin( Klasis Pulau Jawa)
Richard Mapandin A.458. Saya kira kita sudah melihat kinerja pengurus pusat 20082013. Bagaimana setelah sekum itu di full timekan. Nah sekarang kita mau melihat
bagaimana agar PPGT pusat ini lebih bekerja lebih bagus lagi dan usul kami minimal dua
yang full time dan lebih spesifik lagi, lebih kepada ketua spiritualitas untuk menjadi
tenaga full time, itu saja. Terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Ya, terima kasih. Sebentar dulu! Pada dasarnya kita semua ada pengurus harian yang
full time. Setuju? (Peserta Setuju dan palu diketuk 1 kali)
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih. Soal komposisi yang kita bicarakan, berapa orang yang akan full time? Ya,
tadi ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan dua orang full time, ada yang
Notulensi KSK XIII PPGT
-624-
mengusulkan satu orang, ada yang mengusulkan ketua bidang. Sekarang kita
bicarakan soal itu beberapa komposisinya? Klasis Makassar dulu, kemudian klasis
makale. yang dibelakang itu klasis sabbang!
A.441- Eltuin (Klasis Makasar)
Ya, terima kasih A.441 Eltuin. Menurut pemahaman kami, satu saja full time awalnya
karena, kita berfikir tentang penggajian.(tiba-tiba ada yang bicara).
A.304 - Andhy Richard, S.Psi (Klasis Makale)
Interupsi pimpinan sidang poin of clarification!
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Silahkan. Silahkan!
A.304 - Andhy Richard, S.Psi (Klasis Makale)
Pimpinan sidang tadi cuma menawarkan kepada yang setuju, eh yang tidak setuju
sorry. Teman pimpinan sidang cuma menawarkan yang tidak setuju dulu, ada apa ini?
Sehingga kami yang setuju mengenai itu, diam-diam saja karena tidak ditawarkan,
langsung diketokkan palu, seperti itu pimpinan sidang. Jadi yang pimpinan sidang tadi
tawarkan kepada yang tidak setuju. Apa yang terjadi ini. Apakah ada yang tidak beres
atau bagaimana? Ya, persoalan inikan akan menjadi persoalan kita ke depan. Kami dari
Klasis Makale, justru sangat setuju yang kami maksudkan adalah konsep di atas, kami
sangat setuju. Kenapa? Karena kalau memang full time, full time semua, Kalau memang
part time, part time semua. Tidak ada dikotomi tanggung jawab dalam pengurus pusat
persoalannya adalah iko ya di gaji ya, iya ya yang lebih besar tanggung jawabnya. Saya
harus bicara kasar seperti itu. Itu pandangan kami.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Sudah?
A.304 - Andhy Richard, S.Psi (Klasis Makale)
Ya, jadi saya harap berikan juga kesempatan kepada teman-teman karena tadi yang
diberikan kesempatan itu yang tidak setuju. Terima kasih.
Pdt. Ivan Sampe Buntu, S.Th Pimpinan Sidang
Terima kasih, dari Klasis Makale. Silahkan lanjutkan!
A.441 - Eltuin (Klasis Makasar)
Terima kasih. Pemahaman kami, satu orang saja yang mengalami full time yaitu staff,
tanpa ada dalam struktur satu pemahaman bahwa mampukah kita menggaji dua
tenaga full time? Kalaupun satunya dibiayai BPS apakah kita mampu membiayai hidup
seseorang itu selama lima tahun? Persoalan selama ini, seandainya tidak dibiayai BPS,
BPS mungkin Sekumnya kita dari dulu tidak bisa membiayai hidupnya satu itu, jadi
jangan cuma bersoal full time atau part time, lihat dulu kondisi keuangan bagaimana?
Kemudian yang kedua, mengapa kami mengusulkan soal yang menjadi full time itu
adalah staff saja karena staff itu bisa menjadi Pegawai Gereja Toraja nantinya jika dia
memenuhi. Maka keberlangsungan pekerjaannya dapat dijaminkan sejak dia menjadi
pegawai sampai dia pensiun. Nah, kalau yang kita maksudkan berada dalam struktur
dalam waktu lima tahun ke depan dia harus berfikir mau kerja apa? Jadi itu, terima
kasih.
-625-
-626-
-627-
-628-
-629-
-630-
-631-
-632-
-633-