Documentasa
Documentasa
Pascasarjana, Magister Teknik Sipil, Uiversitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutamai 36A, Surakarta 57126; Telp.
0271-634524. Email: ery_op@yahoo.co.id
Abstrak
Keberlangsungan sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan memerlukan program operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi yang efektif. Salah satu bentuknya adalah dengan perencanaan penyediaan angka kebutuhan nyata operasi dan
pemeliharaan (AKNOP). Sebagai langkah awal penyusunan AKNOP perlu adanya penilaian kinerja jaringan irigasi, yang
salah satunya adalah irigasi tambak. Selama ini sistem penilaian kinerja masih menggunakan sistem manual yang memakan
waktu cukup lama, sehingga diperlukan suatu sarana pendukung teknologi komputasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana
mempertahankan sistem jaringan irigasi tambak melalui rangkaian proses yang sistematis, yakni menciptakan model penilaian
kinerja (tools), menghitung indeks kinerja di setiap komponen penilaian, mendapatkan kinerja jaringan tambak secara umum,
merekomendasikan bentuk kegiatan yang diperlukan, dan menghitung kebutuhan anggaran berdasarkan bentuk kegiatan
yang direkomendasikan.
Metode penelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap perancangan model penilaian, tahap penilaian kinerja dan tahap
penyusunan AKNOP jaringan tambak di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan telah berhasil diciptakan model penilaian kinerja sebagai alat bantu (tools) yang berbasis PHP
dan MySQL serta dapat digunakan pada jaringan reklamasi rawa pasang surut (tambak) maupun rawa non pasang surut
(rawa lebak) yang dapat digunakan oleh lembaga maupun instansi yang membidangi irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja
jaringan irigasi tambak Tluwuk pada periode pasang purnama didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 2,71
atau berfungsi 57,20%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Untuk periode pasang perbani didapatkan indeks
kinerja saluran dan bangunan sebesar 3,18 atau berfungsi 45,40%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Sesuai
dengan kondisi terakhir yakni pengamatan saat pasang perbani maka tindakan yang direkomendasikan terhadap saluran dan
bangunan air adalah rehabilitasi sedangkan tanggul pelindung berupa pemeliharaan. AKNOP jaringan irigasi tambak Tluwuk
adalah Rp 2.511.253.700,-. Implementasi dari AKNOP ini diharapkan indeks kinerja tambak Tluwuk meningkatkan menjadi
1,00 atau berfungsi 100% baik saat pasang purnama maupun pasang perbani.
Kata kunci: Model Penilaian Kinerja Tambak,PHP dan MySQL, AKNOP
1. PENDAHULUAN
Di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, wilayah
potensial pertambakan berada di pantai utara Jawa
Tengah memanjang dari Kabupaten Brebes sampai
Kabupaten Rembang dengan luas 40.000 ha. Dari luas
tambak tersebut, Kabupaten Pati memiliki tambak
terluas dengan luas 10.353 ha yang tersebar di
Kecamatan
Batangan,
Wedarijaksa,
Trangkil,
Margoyoso, Tayu dan Dukuh Sekti (Prasetio dkk,
2010).
Penelitian
yang
menggabungkan
antara
pengembangan sistem informasi dan implementasinya
terhadap pengembangan manajemen jaringan irigasi
antara lain telah dilaksanakan oleh Sidra (2012).
Dalam penelitian tersebut menjelaskan perlunya suatu
sistem informasi secara spasial untuk mengetahui
1
2. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
2.4 TahapPenelitian
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Rancang Bangun Model
Pada desain proses dibuat diagram konteks sebagai
inisialisasi awal sebagai awal sistem dan digambarkan
secara general. Selanjutnya adalah pembuatan HIPO,
yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di
dalam system digambarkan oleh fungsi utamanya.
Penulis menggunakan HIPO dengan jenis Visual
Table of Contents (VTOC).
Pada penyusunan flowchart, untuk model penilaian
kinerja jaringan irigasi tambak terdiri atasflowchart
perhitungan indeks kondisi saluran, flowchart
perhitungan indeks kondisi bangunan, flowchart
perhitungan indeks kondisi saluran dan bangunan
serta flowchart perhitungan kinerja jaringan irigasi
tambak.
ratus sebelas juta dua ratus lima puluh tiga ribu tujuh
ratus rupiah). Rincian biaya AKNOP ditunjukkan
dalam Tabel 9.
6. REKOMENDASI
Beberapa saran yang dapat dilakukan antara lain :
1) Saat penilaian kinerja perlu menyusun hirarki
komponen penyusun jaringan irigasi seteliti
mungkin sehingga tidak ada komponen / elemen
dari saluran, bangunan air dan tanggul pelindung
yang terlewatkan.
2) Perlunya penambahan komponen penyusun
kinerja jaringan seperti aspek kelembagaan /
organisasi
pengelola
jaringan
tambak,
produktivitas hasil tambak maupun kontruksi
pengaman luar jaringan (jetty, sea dike dan
sebagainya) yang juga dapat berfungsi sebagai
penahan gelombang pasang sehingga penilaian
lebih obyektif.
3) Perpaduan dengan aplikasi program lainnya seperti
GIS, Java dan sebagainya dimungkinkan untuk
membuat desain struktur perhitungan dan
tampilan program lebih menarik.
4. IMPLIKASI
Penilaian kinerja jaringan irigasi tambak merupakan
upaya mengukur kemampuan kerja jaringan tata air
tambak berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam
mengatur tata air. Dari penilaian kinerja tersebut
dihasilkan indeks kinerja dan rekomendasi kegiatan
yang diperlukan. Perhitungan AKNOP didasarkan
pada rekomendasi kegiatan yang diperlukan terhadap
saluran dan bangunan. Selain menambah khazanah
pengetahuan dan teknologi keairan, diharapkan
implementasi AKNOP dapat mempertahankan atau
meningkatkan kinerja jaringan irigasi tambak desa
Tluwuk, Kabupaten Pati dan model penilaian kinerja
dapat digunakan sebagai alat bantu (tools) saat
penilaian kinerja jaringan irigasi rawa boleh instansi
atau lembaga yang membidangi irigasi rawa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adjie, F. 2011. Perancangan Sistem Informasi
Akademik Pada CV. Lentera Mandiri
(Language Education Center) di Kartasura,
Sukoharjo. Laporan Proyek Akhir. Sekolah
5. KESIMPULAN
http://pasca.uns.ac.id/p=2456/.
tanggal 10 Agustus 2013.
[6] Prasetio,
Makassar.
Diakses
Diakses