Lapsus MH
Lapsus MH
REAKSI TIPE 1
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. J
Umur
: 58 tahun
Jenis kelamin
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
: Sumbawa
S. perkawinan
: Menikah
No. RM
: 144356
Tanggal MRS
: Perempuan
: 24 Februari 2015
ANAMNESIS
______________________
Riwayat pengobatan
Pasien mengaku sempat berobat ke
Puskesmas Alas, tetapi lupa nama obatnya,
pasien juga mengaku ke dokter praktik, tetapi
tidak tau juga nama obatnya.
Riwayat alergi
Pasien menderita Asma, tetapi sejak satu
tahun ini tidak pernah kambuh
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
KU
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 140/80 mmHg
Nadi
Respirasi
Suhu aksila
Status General
Dalam Batas Normal
Status Dermatologi
Regio generalisata :
tampak plakat,
makula dan papul
ukuran bervariasi
antara diameter 1 cm
hingga ukuran 2x4
cm, eritem, batas
jelas, berbentuk bulat,
konsistensi lunak,
nyeri tekan (-). Pada
telinga kanan dan kiri
tampak adanya
penebalan daun
telinga. Madarosis dan
alopesia pada alis dan
bulu mata(-)
Sensasi
Raba
Sensori
k
Sensasi
Nyeri
Sensasi
Suhu
Motorik
Hipostesi
didalam lesi,
tidak dikulit
normal
SARAF TEPI
HASIL PEMERIKSAAN
N. Aurikularis Magnus
N. Ulnaris
N. Tibialis Posterior
Pitriasis Versikolor
Vitiligo
Skrofuloder
ma
BI (Bakteri Index) :
+3
BTA
MI (Morfologi Index) :
80 %
Diagnosa Kerja
Morbus Hansen tipe BL (Borderline
Lepromatosa) dengan Reaksi Tipe I
RENCANA TERAPI
Edukasi
Prognosis
Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Infeksi kronis yang disebabkan
oleh basil Mycobacterium leprae
yang bersifat obligat intraselular.
MH
Awalnya menyerang SST kulit
dan mukosa saluran nafas atas
RES, otot, mata, tulang testis dan
organ lain
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Pausibasiler (PB)
Multibasiler (MB)
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
Pembanding
Pausibasiler
(PB)
Multibasiler
(MB)
Lesi kulit
1-5 lesi
Makula
hipopigmentosu
s
Distribusi
asimetris
Hilangnya
sensasi jelas
5 lesi
Makula datar,
papul, dan
nodul
Distribusi
simetris
Anaestesi tidak
jelas
Kerusakan saraf
Hanya satu
cabang saraf
Banyak cabang
saraf
KUSTA
MULTIBASILER
KUSTA
PAUSIBASILER
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Gangguan
Tes
Sensibilitas
Nyeri
Jarum pentul
Rasa raba
kapas
Autonom
Gunawan test
PEMERIKSAAN FISIK
Saraf tepi
Periksa apakah :
Membesar / tidak
Pembesaran reguler/tidak
Perabaan keras/kenyal
Nyeri/tidak
Bandingkan kanan dan kiri
Yang diperiksa yaitu :
N. Aurikularis magnus
N. Ulnaris
N. peroneus
N. tibialis posterior
Pemeriksaan N.
Auricularis Magnus
Pemeriksaan N.
Peroneus lateralis
Pemeriksaan N.
Ulnaris
Pemeriksaan N. Tibialis
Pemeriksaan N. Ulnaris
Pemeriksaan N. Radialis
Pemeriksaan N.
Medianus
Pemeriksaan Bakteriologis
Dengan pewarnaan ZN, sediaan dari
kerokan kulit (lesi) , cuping telinga
Tentukan BI (bakteri Index) dan MI
(morfologi Index)
Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan Serologi
- Lepromin
Reaksi Fernandez (+), bila
terdapat indurasi dan eritema
pasien bereaksi terhadap M.
leprae
PENATALAKSANAAN
Dewasa
600 mg/bulan
Diminum
depan
rumah
petugas kesehatan
Anak-anak
450 mg/bulan
(10-14 th)
Diminum
50 mg/hari diminum di
di
petugas kesehatan
depan
rumah
Dewasa
depan
petugasrumah
kesehatan
di
depan
kesehatan
dgn
50
petugas
dilanjutkan
mg/hari
diminum di rumah
Anak-anak
(10-14 th)
rumah
di
depan
kesehatan
petugas
dilanjutkan
dg 50 mg selang sehari
diminum di rumah
LAMA PENGOBATAN
Rifampisin : 10-15mg/Kg BB
Klofazimin:
Bulan 100mg/bln
Harian 50mg/2kali/minggu
Bulan 100mg/bln
Harian 50mg/3kali/minggu
KOMPLIKASI
Kecacatan
Sekunder infeksi
Reaksi kusta
Fenomena lucio
TERIMA KASIH