Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN RUANG LUAR

Ruang luar adalah ruang yang diciptakan dengan membatasi alam. Ruang luar dipisahkan dari
alam dengan sebuah bingkai, dan bukan alam itu sendiri yang meluas dan tak terbatas.
Dikelilingi oleh bingkainya ruang luar membentuk didalamnya sendiri suatu tatanan sentripetal
ruang positif, sarat dengan maksud-maksud dan fungsi - fungsi manusia, diciptakan alam
bingkai tersebut. Dilain pihak, alam adalah ruang sentrifugal, meluas dengan tak terhingga, dan
dianggap sebagai ruang negatip.

KONSEP RUANG LUAR


TERJADINYA RUANG LUAR.
Ruang luar juga dapat disebut dengan arsitektur tanpa atap karena hanya dibatasi atas dua
bidang yaitu dinding dan lantai.
Perancangan harus diperhatikan pada bidang horisontal. Pengaturan tentang hubungan, jarak
bahan bahan pembuat ruang luar berbeda dengan perancangan ruang dalam.
Pada rancangan ruang luar lebih banyak pohon, air dan batu-batu alam dipakai. Keramik batu,
bata, batu pecah dan patung patung luar ruang sera furniure yang menahan keterbukaan
terhadap angin dan hujan serta matahari dapat dipakai .
Pada jarak dekat perhatian tentang matahari datang maupun penerangan malam hari untuk
menambah nuansa pada ruang luar.

RUANG POSITIF DAN RUANG NEGATIF.


a. Ruang Positif.
Suatu ruang terbuka yang diolah dengan perletakan masa bangunan/ obyek tertentu
melingkupinya akan bersifat positif. Biasanya terkandung kepentingan dan kehendak
manusia.
b. Ruang Negatif.
Ruang terbuka yang menyebar dan tidak berfungsi dengan jelas bersifat negatif . biasanya
terjadi secara spontan tanpa kegiatan tertentu.

RUANG HIDUP DAN RUANG MATI


a. Ruang Hidup
Harus merupakan bentuk yang benar dalam hubungannya dengan ruang-ruang yang
bernutu untuk berkomposisi dengan struktur yang direncanakan dengan baik. Harus ada
hubungannya dengan karakter dan massa dan fungsi dari struktur struktur itu.
b. Ruang Mati
yaitu ruang yang terjadi dengan tidak direncanakan. Tidak terlingkup dan tidak dapat
digunakan dengan baik. Ruang mati bila kita lihat merupakan ruang yang terbuang
percuma. Ruang tersebut tanggung bila digunakan untuk suatu kegiatan. Sebab terjadinya
tidak direncanakan.

UNSUR PERANCANGAN RUANG LUAR.


SKALA
skala dalm arsitektur menunjukan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan
suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan manusia.
Ada 2 macam skala :
1. Skala Manusia.

Yaitu perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang dengan dimensi tubuh manusia.
2. Skala Generic
yaitu perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang terhadap elemen lain yang
berhubungan dengan elemen disekitarnya
Skala dalam arsitektur adalah suatu kwalitas yang menghubungkan bangunan atau ruang
dengan kemampuan manusia dalam memahami bangunan atau ruang tersebut.
Pada ruang-ruang yang masih terjangkau oleh manusia skala ini dapat langsung dikaitkan
dengan ukuran manusia. Tetapi pada ruang yang melebihi jangkauan manusia penentuuan
skala harus didasarkan pengamatan visual dengan membandingkannya dengan elemen
yangberhubungan dengan manusia.
Menurut Yoshinobu Ashihara :
perbandingan dimana D adalah jarak dan H adalah tinggi bangunan adalah sebagai berikut :
D/H =
1
ruang terasa seimbang dalam perbandingan jarak dan tinggi bangunanya.
D/H <
1
ruang yang terbentuk terlalu sempit sehingga terasa tertekan.
D/H >
1
ruang terasa agak besar
D/H
4
pengaruh ruang sudah tak terasa.
Paul D, Sprieregen menyatakan bila orang berdiri dengan :
D/H =
1
cenderung memperhatikan detail daripada keseluruhan bangunan.
D/H =
2
cenderung untukmelihat bangunan sebagai sebuah komponen keseluruhan
bersama dengan detailnya.
D/H =
3
bangunan dilihat dalam hubungan dengan lingkungannya.
D/H =
4
bangunan dilihat sebagai pembatas kedepan saja.
Pada lingkungan perkotan terdapat beberapa macam skala ;
1. Skala Intim
Merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan rasa terlindung bagi manusia yang
berada didalamnya.
Dalam suatu perencanaan jika diinginkan suasana akrab dan intim dengan sesama maupun
lingkungannya dapat diciptakan ruang dengan skala intim yaitu skala ruang kecil, terlindung
dari daerah sekelilingnya dan perlindungan ini dapat berupa hard / soft material.
Skala yang intim dapat terasa bila 1 < d/h <2 dimana D adalah jarak dan H adalah tinggi
bangunan.
2. Skala Perkotaan
Merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan kota serta lingkungan manusia sehingga
manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut.
Contoh : ruang terbuka atau plaza-plaza kota.
Menurut teori Camillo ukuran suatu plaza minimum sama dengan tinggi bangunan utama
pada plaza, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali tingginya. Dengan kata lain
1<D/H<2, bila D/H sama dengan 1 maka interaksi bangunan terlalu kuat sehingga ruang
luarnya tidak terasa sebagi sebagai plaza. Bila d/h sama dengan 2 maka perasaan
terlingkup suatu plaza tidak ada.
3. Skala Monumental
Merupakan suatu skala ruang yang besar dengan suatu obyeknya yang mempunyai nilai
tertentu sehingga manusia akan merasakan keagungan dalam ruangan itu. Manusia akan
terangkat perasaan spiritualnya dan akan tertekan pada keagungan yang dirasakannya.
Dalam skala monumental D/H sama dengan 2
contoh : pada jalan yang besar atau lapangan yang luas dimana terdapat obyek berupa
bangunan patung dan monumen yang menonjol.

4. Skala Menakutkan
skala ini mempunya perbandingan yang jauh sekali perbdaannya dari manusia sehingga
menimbulkan rasa takut bagi manusia yang berada berada didalam ruang tersebut. Dalam
skala menakutkan D/H lebih kecil dari I.
TEKSTUR
Tekstur adalah titik titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu permukan. Titik- titik ini
dapat berbeda dalam ukuran dan warna. Bentuk atau sifat dan karakternya. Seperti misalnya.
Ukuran besar kecil, warna terang gelap, bentuk bulat, persegi atau tak beraturan sama sekali
dan lain lain. Suatu tekstur yang susunanya agak teratur, maka dapat dijadikan sebagai corak/
pattern.
Tekstur menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi :
1. Tekstur Halus
tekstur halus adalah permukaannya dibedakan oleh elemen-elemen yang halus atau oleh
warna.
2. Tekstur Kasar.
Adalah permukaannya terdiri dari elemen-elemen yang berbeda baik corak bentuk atau
warna.
Tekstur pada suatu ruang luar sangat erat hubungannya dengan jarak pandang atau jarak
penglihatan.
Pada suatu jarak penglihatan tertentu ekstur dari bahan itu sendiri tak berperan lagi. Sehingga
bahan itu terlihat polos.
Oleh karena itu untuk suatu bidang luas pada rung luar tekstur dapat dibedaka atas :
1. Tekstur Primer
Tekstur yang terdapat pada bahan yg hanya terdapat dilihat pada jarak dekat.
2. Tekstur Sekunder
tekstur yang dibuat dalam skala tertentu yang memberikan kesan visual yang proporsional
dri jarak jauh.
Fungsi tekstur :
Yaitu dapat memberikan kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual seperti
misalnya pada suau bidang rata yang mempunyai perbedaan warna, maka warna yang
gelap terlihat sebagai bayangan warna terang sehingga timbul kesan seolah olah bidang
tersebut tidak rata.

KONTUR
a. Grading
Merupakan teknik dasar dalam arsitektur ruang luar karena hubungan langsung dangan
lahan . Grading menentukan peruntukan yang tepat untuk daerah tersebut serta berkaitan
dengan sirkulasi dan drainase.
Yang perlu diperhatikan adalah:
o tanah/tapak
o peta untuk grading
o pengertian, prinsip dan tujuan grading
o gambar bentuk lahan
o penafsiran kontour
o penggolongn bentuk lahan
o Manipulasi kontur
o hukum Six Cardinal Contour
1. kontur selalu berpasangan
2. kontur tak pernah berpotongan

3.
4.
5.
6.

kontur mempunyai jarak vertikal yang sama


kontur biasanya menutup
kontur tidak pernah berimpit
kontur dapt memberikan suatu identias misal arah aliran air.

b. Grading disekitar bangunan dengan cara cut, fill atau gabungan cut and fill
c. Sirkulasi, meliputi
sirkulasi jalan dengan konstruksi, standart dan persyratannya serta tipe-tipenya.
Penyeusain secara vertikal
Penyesuaian secara horisontal.
d. Drainase, yang terdiri dari :
akibat dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam drainage desain misalnya banjir
atau lonsor.
Mempertimbangkan masalah yang diakibatkan oleh hujan
Desain sistem drainase permukaan
Desain sub drainase
Bendungan, pengontrolan banjir dan pipa pipa.

WARNA
Secara psikologi warna dapat dibedakan menjadi 3 dimensi yaitu :
Hue
: semacam temperament mengenai panas dinginnya warna
Value
: mengenai gelap terangnya warna
Intensity
: mengenai cerah dan redup warna

Kelas warna :
1.
2.

3.
4.
5.

Primary
merupakan warna utama/ pokok yaitu : merah, kuning, biru
Binary (secondary)
yaitu warna kedua dan yang terjadinya dari golongan antara dua warna primary.
Warna tersebut adalah : merah + biru = vilolet, merah + kuning = oranye, biru + kuning =
hijau
Warna antar ( intermediari)
Warna ini adalah warna campuran dari warna primary dan binary, misalnya merah
dicampur hijau menjadi merah hijau
Tertiary (warna ketiga)
Merupakan warna-warna campuran dari dua warna binary. Misalnya violet dicampur
dengan hijau dan sebagainya.
Guantenary
Ialah warna campuran dari dua warna tertirary. Misalnya semacam hijau violet sicampur
dengan oranye hijau ,hijau oranye dicampur dengan violet oranye.

Warna dalam kaitannya dengan suatu desain adalah sebagai elemen yang dapat
mengekspresikan suatu obyek disamping bahan, bentuk tekstur dan garis. Warna dapat
menimbulkan kesan yang diinginkan oleh si pencipta dan mempunyai efek psikologis. Sebagi
contoh misalnya apakah suatu kesan ruang yang luas atau sempit, sejuk atau hangatnya
suatu ruang berat atau ringannya suatu benda dan sebagainya.
Dalam tata ruang luar warna memegang peranan penting. Karena dalam pengaturan ruang
menggunakan unsur unsur alami (tanaman, batuan dan lainnya) dan buatan manusia
beserta detai-detailnya, maka dalam pemilihan dan pengkomposisian dari massa-massa itu
harus epa yang berdasarkan teori serta prinsip-prinsip warnaagar tercapai hasilkarya yang
mempunyai kesan menyatu dengan alam tetapi bervariasi.

Sebagai contoh misalnya sebuah bangunan berwarna putih netral dikelilingi taman bunga
dengan lapangan rumput yang luas. Pada pagi hari bangunan itu memantulkan cahaya
matahari pada rumput yang berembun, kesan yang timbul adlah kesan kehijauan yang
dingin. Bila senja hari matahari memantulkan sinar kemerahan yang kemudian dipantulkan
oleh bangunan itu sehingga rumput rumput dan keadaan sekitar berwarna kemerahan dan
menimbulkan kehangatan senja hari.

SIRKULASI
Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktifitas dan pola
penggunaan tanah sehingga merupakan pergerakan dari ruang yang satu keruang yang lain.
Hubungan jalur sirkulasi dengan ruang dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.
Jalur melalui ruang
Integritas masing-masing ruang kuat, bentuk alur cukup fleksibel
2.
Jalur memotong ruang
Mengakibatkan terjadinya ruang gerak dan ruang diam
3.
Jalur berakhir pada ruang
Lokasi ruang menentukan arah sering digunakan pada ruang bernilai fungsional atau
simbolis
Pencapaian.
Sistem pencapaian terhadap suatu ruang dapat dibedakan menjadi
1. Pencapaian frontal
Sistem ini mengarah langsung dan lurus ke obyek ruang yang dituju.
Pandangan visual obyek yang dituju jelas terlihat dari jauh
2. Pencapaian samping
Memperkuat efek prespektif obyek yang dituju. Jalur pencapaian dapat dibelokan berkalikali untuk memperbanyak sequence sebelum mencapai obyek.
3. Pencapaian spiral
Memperlambat pencapaian dan memperbanyak sequence serta memperlihatkan tampak
tiga dimensi dari obyek dri obyek dengan mengelilinganya.

ELEMEN RUANG LUAR


Berdasarkan elemen pembentuk ruang luar dibagi menjadi :
Elemen Alam
1. tanah
tanah sebagai dasar untuk kita bangun, adalah elemen plastis dan dapat dibentuk untuk
berbagai rancangan, terutama pada tapak datar dan berkontur rendah.
Pada tapak berkontur mungkin perlu perubahan bentuk untuk segi penyesuian kebutuhan
bangunnan, tetapi perubahan antara bentukan baru dengan aslinya perlu diberi perhatian
khusus dalam perencanaannya.
2. Batu
Batu adalah elemen yang sering digunakan dalam perancangan tata ruang luar karena
struktur, simbol dan kualitas estetikanya. sering juga dipakai sebagai elemen scluptural.
3. Air
Air , mmerupakan elemen alam yang paling fleksibel. Air memberikan kesejukan dan efek
cermin pada kolam yang luas. Air mancur atau kolam mungkin memancar, mengalir,
menyemprot, berbusa dan lain sebagainya. Bahkan air mancur juga kadang
menimbulkan berbagai bunyi. Air memberikan perasaan kesauan dalam sebuah
perancangan bila digunakan dalam bentuk keseluruhan sebagai pemersatu seluruh
elemen.

4. Tanaman
tanaman selalu berubah keadaannya. Variasi ini dapat kita lihat dari bentuk, tekstur,
warna dan ukurannya. Perubahan ini diakibatkan oleh karena tanaman tersebut adalah
mahluk yang selalu tumbuh dan dipengaruhi juga oleh faktor alam dan dan tempat
tumbuhnya. Hal ini mengakibatkan penggunaan tanaman menjadi bervariasi.
Dari segi penggunaannya tanaman dibagi menjadi :
b.
Pohon
Batang berzat kayu, percabangan jauh dari tanah, berakar dalam. Dibedakan
sebagai kelompok pohon pehias dan pelindung. Pohon hias
adalah pohon yang pada pertumbuhan optimalnya bergaris tengah batang
minimal 6 cm berketinggian minimal 3 m .
contoh : bambu hias, cemara papua, pinang, palem kuning dll.
Pohon pelindung
Adalah pohon yang pertumbuhan optimalnya mempunyai garis tengah minimal 10
cm berketingguian minimal 3 m sampai tajuk daunnya, bercabang banyak dan
bertajuk lebar serta dapat memberikan perlindungan terhadap matahari . penahan
angin kencang penghasil oksigen dan lainnya.
Contoh : mahoni, bungur, angsana
c.
Perdu/ semak
Perdu batang berzat kayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal,
tinggi 1-3 meter.
Perletakan dimaksudkan untuk menghalangi tempat - tempat yang kurang menarik
kelihatannya, pojok pojokan dinding tembok yang kaku, atau sebagaipagar hidup
halaman, latar belakang, pelembut garis-garis bangunan.
Contoh : puring, kol banda, teh-tehan, nusa indah dsb.
d.
Ground cover
batang tidak berzat kayu percabang dekat dengan tanah, berakar dangkal.
tingginya serendah rumput sampai setinggi lutut. Berfungsi sebagai tanaman
gradasi yang manis dalam penyajian taman.
Contoh : pakis, lili paris, sutera bombay dll.
e.

Tanaman dasar
penutup bidang tanah ini berfungsi untuk memberikan kesejukan dan memberi
kesan luas.
Contoh. Rumpu embun, rumput jepang dll.

Fungsi tanaman.
1. Kontrol pandangan
A. Sebagai penahan silau yang ditimbulkan lampu dan matahari serta pantulan sinar.
- di jalan raya
Dengan perletakan tanaman disisi jalan atau dijalur tengah jalan. Sebaiknya
dipilih pohon atau perdu padat.
- bangunan
Perletakan pohon, perdu, dan semak serta ground cover dapat menahan
pantulan sinar dan perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar dari
perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar ke daerah yang membutuhkan
keteduhan.
B . Ruang luar.
Tanaman dapat dipakai sebagi dinding atau, atap dan lantai . Dindiding dapat
dibentuk dari border, atap dibentuk oleh tanaman yang membentuk kanopi atau
tanaman yang merambat pada pergola. Sebagai lantai dapat digunakan rumput
atau ground cover.

C. Privacy
Tanaman dapat digunakan untuk membentuk privacy yg dibuthkan manusia.
D. Green screen
Dapat digunakan sebagi penghalang pandangan terhadap hal-hal yg tak
menyenangkan untuk dilihat contoh : sampah, galian, pembangunan dll.
2. Physical barriers
Sebagai pengendali pergerakan manusia dan binatang. Tanaman dapat dipakai
sebagai penghalang gerak dan dapat juga sebagai pengarah.
3. Climate control
Tanam berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyaman manusia. Faktor iklim
yang mempengaruhi kenyamanan manusia. Yaitu suara dan bau
a. Kontrol radiasi matahari dan suhu
Vegetasi menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan memantulkannya
sehingga menimbulkan suhu mikroklimat.
b. Pengendali angin
Tanaman berguna sebagi penahan, peyerap dan mengalirkan angin sehingga
menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman yg dipakai harus diperhatikan tinggi,
bentuk, jenis kepadatan/lebar.
c. Pengendali suara
Tanman apat menyerap suara kebisingan bagi daerah yg membutuhkan
ketenangan.
Pemilihan jenis tergantung pada tinggi lebar dankomposisi tanaman.
d. Sebagai filter
Tanaman sebagai penyaring debu dan kotoran.
4. Erosion control
Kegiatan manusia dalam menggunakan lahan, selain menimbulkan efek positif juga
efek negaif terhadap kondisi tanah. Kondisi tanah menjadi rapuh dan mudah tererosi
oleh karena pengaruh air hujan dan hembusan angin yang kencang. Akar tanaman
akan mengikat tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan terhadap pukulan air
hujan dan tiupan angin. Juga akanmenahan air hujan yang jatuh secara tidak
langsung ke tanah.
5. Habitat binatang
Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan dan sebagi tempat
perlindungannya. Ehingga secara tidak langsung tanaman membantui
kelestarian binatang-binatang tersebut.
6. Nilai estetis
Tanaman dapat memberikan nilai estetis dan menambah kualitas lingkungan
a.
Warna
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada
refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna tanaman dpat menarik
perhatian manusia, binatang dan mempengaruhi emosi yang melihatnya.
Efek psikologis yang dimbulkan oleh warna:
- Warna cerah : memberi rasa senang, gembira dan kesan dekat, hangat.
Warna lembut : memberi rasa tenang, sejuk dan kesan jauh.
b.
Bentuk
Bentuk tanaman dapat digunakan untuk menunjukan bentuk 2 atau 3 dimensi,
juga memberikan kesan dinamis. Indah sebagai aksen. Kesan lebar/ luas dan
sebaginya.
c.
Tekstur
Tekstur suatu tanaman ditentukan oleh cabang, batang, ranting daun, tunas dan
jarak pandang terhadap tanaman tersebut. Tekstur juga mempengaruhi psikis dan
fisik meandangnya.
7. Skala :

Skala/ proporsi tanaman adalah perbandingan tanaman dengan tanaman lain atau
perbandingan tanaman dengan lingkungan sekitarnya.

ELEMEN ARTIFISIAL
A. Bahan-bahan konstruksi.
1. Aspal
Aspal merupakan produk turunan( derivatif ) dari minyak bumi.
Ditinjau dari segi warna, aspal memiliki macam macam warna, dari coklat tua sampai
hitam. Hal ini terjadi secara prinsip terjadi hubungan bitumen yag dihasilkan oleh
minyak bumi. Bahan ini adesif tidak tembus air, tahan lama dan tahan terhadap reaksi
asam, basa dan garam. Apabila bahan ini dicampur dengan agregat mineral, akan
terbentuk bahan lunak yang mudah dibentuk.
Kerugian : dapat berubah bentuk pada suhu panas tertentu, bisa melekat pada sepatu
dan ban kendaraan dan bisa meleleh bila tercampur minyak bumi atau cairan sejenis.l
2. Beton
Beton terdiri dari empat macam campuran : pasir, kerikil, air dan semen. Semen
adalah bahan pengikat semua bahan campuran untuk menjadi satu dan tetap. Beton
merupakan bahan yang paling fleksibel karena hampir semua bentuk dapat dibuat.
3. Pasangan
Bata
Bahan ini diproduksi dari tanah liat atau batu tulis yang digali, dicampur, dibentuk,
dipotong, dipanaskan dan dibakar dalam tungku untuk beberapa jam atau hari
pada 1600-2000 f.
Mutu bahan tergantung dari bahandan lamanya proses pembakaran. Jenis
mineral yang ditambahkan atau terkandung akan menentukan karakteristik warna,
yang bervariasi tergantung lama waktu, suhu dan oksidasi selama proses
pembakaran.
Keramik
Yaitu ubin tanah liat yang diglazur memiliki warna yang bermacam-macam
B. Patung dan furniture.

TEKNIK PERENCANAAN RUANG LUAR


MERENCANAKAN RUANG LUAR
Tata letak sebagai suatu langkah dasar pada perancangan ruang luar. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah menganalisa tata guna tanah yang diproyeksikan dan membentuk daerahdaerah dari ruang luar ini yang bersesuaian dengan tata guna tanah.
Pendaerahan Ruang Luar

Kendaraan. Harus diberkan batasan yang jelas antara jalan untuk mobil
dengan manusia
Daerah untuk pejalan kaki (manusia)
Diperlukan suatu ruang yang mana pejalan kaki dapat bergerak dengan bebas dalam segala
arah dan manusia dapat melakiukan kegiatannya tanpa merasa terancam.

Contoh : bagaimana membuat suatu kondisi rancangan yang mencegah mobil masuk dalam
daerah pejalan kaki, satu dua undakan lebih efektif daripada rambu- rambu lalu lintas.

Ruang untuk gerakan (movement)


Menuju ke suatu tujuan tertentu.
Berjalan-jalan
Bermain permainan atau olah raga
Kegiatan group atau masal.
Dan lain lain
Ruang bukan pergerakan (non movement)
Bersantai, melihat pemandangan, membaca, menunggu teman, mengobrol, bercumbu.
Bernyanyi, berdiskusi, berpidato, berbagai perkumpulan upacara ritual, minum-minum atau
makan, bertamasya
Pancuran air minum dan fasilitas publik atau kamar kecil ( lavatory)
Dan lain lain

Terdapat saat-saat ketika gerakan dan bukan gerakan tidak tergantung dengan yang lain ,
kecuali kalau ruang n dipisahkan dari ruang M, ruang N tidak dapat memberikan rasa
ketenangan yang diperlukan untuk mana ruang tersebut diciptakan.
Ruang harus dilengkapi dengan bangku-bangku, pohon-pohon teduh, fasilitas-fasilitas
penerangan pertamanan dan perlengkapan-perlengkapan lain. Untuk kegiatan bernyanyi koor
diskusi, adalah juga diinginkan bahwa ruang N diperlengkapi dengan ketinggian- ketinggian
permukaaan yang berlainan, dengan dinding-dinding sisi, dan dinding-dinding belakang.
Ruang m harus datar, lega dan tanpa rintangan: dalam banyak hal ruang m berfungsi lebih baik
tanpa suatu peralatan yang diperlukan pada ruang negatif
Dalam merancang ruang eksterior, beberapa hal yang penting perlu diperhatikan yaitu :
- Pengenalan akan tata guna- tata guna yang diproyeksikan adalah merupakan suatu kunci
penting untuk penentuan ukuran dari ruang eksterior, tekstur lapisan keras, bentuk dinding
dan ketinggian lantai.
-

Pada ruang luar suatu rasa akan arah memainkan suatu peranan penting, adalah diinginkan
untuk menempatkan benda yang menarik hati diujung sumbu sentral.

Teknik Merancang Ruang Luar


- Tatanan ekternal. Yaitu menembusi ruang interior dengan ruang eksterior. Ruang yang
terlingkungi dinding atau pintu dibuat lebih terbuka untuk publik . Biasanya untuk bangunan
bangunan publik seperti stasiun dan bangunan ibadah.
- Spit level. Ruang terlihat lebih eksternal dengan cara memberikan perbedaan lantai yang tak
besar menerus dari jalan ke dalam bangunan
dimana ruang berkesan lebih
berkesinambungan.
- Ukuran ruang. Ukuran dari sebuah ruang sebaiknya harus menyesuaikan fungsinya.

BATASAN RUANG.
Batasan ruang dipengaruhi oleh tinggi pandangan mata yang erat hubungannya dengan tinggi
dinding pada pembentukan ruang luar. Kesan ruang luar yang kuat dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Tinggi diatas mata, fungsi ini adalah sebagai perlindungan
b. Tinggi sebatas dada, fungsinya adalah untuk membentujk ruang yang paling terasa
c. Dibawah pinggang, berfungsi sebagi pengatur lalu lintas atau pembentuk pola sirkulasi
d. Setinggi lutut, berfungsi sebagi pola pengarah
e. Setinggi telapak kaki, berfungsi sebagi penutup

Pembukaan-pembukaan vertikal berpengaruh juga pada batasan ruang luar terutama pada
dinding melampaui ketinggian manusia.
Jika d/h < 1 memberikan kualitas pintu keluar/ masuk disini menggoda seseorang untuk
memasukinya.
Jika d/h = 1 suatu keseimbangan terjaga
Jika d/h > 1 lebih lega dan kehilangan kualitas dari suatu bukaan vertikal dan gaya melingkungi
dari dinding menghilang.

TINGKATAN DAN HIRARKI RUANG LUAR


Untuk menciptakan keteraturan ruang adalah dengan membentuk daerah -daerah dari sebuah
penggunaan dan fungsi ruang.
Eksterior
Publik

semi eksterior
semi publik

interior
pribadi

Anda mungkin juga menyukai