DIMENSI
Sejarah Seni Rupa
Seni rupa adalah jenis seni yang telah ada dalam masa prasejarah seperti
periode Acheulian dengan adanya patung Venus dari Tan-Tan (patung
kuarsit, 200.000-500.000 SM) dan patung Venus dari Berekhat Ram
(patung basaltik, 230.000-700.000 SM) serta lukisan di gua Chauvet
(30.000 SM).
Dengan berkembangnya seni rupa, pada abad ke-16 berdirilah sekolah seni
rupa bagi orang yang ingin menjadi seniman professional. Dua sekolah
(akademi) yang paling awal adalah Akademi Seni Rupa Roma (Accademia
di San Luca) dan Academy of the Art of Design di Florence (Accademia
dell’Arte del Disegno). Institusi pendidikan ini mengajarkan jenis seni
akademis yang sangat tradisional, yang berdasarkan pada prinsip-prinsip
seni Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, warna,
komposisi, pesan, bentuk dan lain sebagainya.
Contoh :
1. Lukisan
2. Seni Grafis
Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 Dimensi yang proses pembuatan karyanya
dengan menggunakan teknik cetak
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture,
dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis
mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-
sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol,
dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain
diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat
simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan
yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan
warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan
bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat
pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun
bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis
(organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena
kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang
dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran
Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium,
lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis
(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata,
sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan
sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena
adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam
suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai
dan peran yang lainnya.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan
halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut
dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis
tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya
antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan
benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu
Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua
pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni
butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna
pigmen diantaranya;
Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh
dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder,
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna
hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal,
antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan
ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya
seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena
percampuran warna hitam dan putih.
h. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya
ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang
dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua
dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih,
datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya
Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran atau sisi atau
memiliki ruang ketiga berupa kedalaman (z), berbeda dengan karya 2 dimensi yang
hanya memiliki panjang dan lebar saja (x dan y).
Berbeda dengan karya 2 dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu sisi (permukaan
depannya saja), karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat dari berbagai sisi. Selain
menambah sudut pandang yang dapat diambil, hal ini juga tentu memberikan
tambahan ruang gerak kreasi.
Ruang gerak kreasi tersebut misalnya suatu karya seni rupa 3 dimensi dapat
memuat karya 2 dimensi lain di salah satu atau bahkan semua permukaan karyanya.
Perbedaan / Keunikan Karya Seni Rupa 3 dimensi
Selain perbedaan unsur ruang atau jumlah sisi, kata kunci lain dari perbedaan antara
karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi adalah tingkat abstraksi. Seni rupa 2d
memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi, sementara karya 3d memiliki tingkat
kerealistikan atau kenaturalan yang lebih tinggi.
Advertisement
Namun dibalik kelebihan seni rupa 3d yang lebih realistis dan dekat dengan kita
sebagai penghuni alam 3d, hal ini juga menimbulkan kekurangan. Sesuatu yang
terlalu realistis dapat menjadi sangat biasa dan diabaikan oleh pemirsa. Karena
sifatnya terlalu sehari-hari sehingga kurang menjadi pusat diperhatian.
Seni rupa 2 dimensi menitikberatkan pada penghayatan dan daya imajinasi yang
lebih untuk mengapresiasinya. Sehingga daya apresiasi audiens akan jauh lebih
tinggi dan dapat dengan mudah terpancing untuk tergerak hatinya dalam
menciptakan suatu penafsiran pesan atau makna karya.
Karya seni rupa 3 dimensi tidak mendapatkan kelebihan tersebut. Sehingga akan
lebih sulit untuk dipahami esensi artistiknya, terutama dalam ranah keindahan batin.
Maka membutuhkan ketelitian khusus agar karya dapat memancing penikmatnya
untuk menjadi lebih imajinatif.
Misalnya, patung cenderung dibuat menjadi sangat monumental (lebih besar) agar
menjadi lebih standout dari hal sehari-hari. Seni patung klasik juga tidak pernah
diwarnai dan dibiarkan memancarkan tekstur asli bahannya agar tidak telrlau
realistik dan memiliki citra pemancing imajinasi yang setara dengan karya 2d.
Dari pemahaman diatas, akan mudah bagi kita untuk membedakan mana karya 2d
dan mana yang 3d. Lukisan tentunya dapat langsung dicoret dari contoh karya ini,
sementara seni patung otomatis masuk kedalamnya. Berikut ini adalah beberapa
contoh karya seni rupa 3d:
1. Seni Patung . Merupakan karya seni rupa yang diciptakan dari bahan bervolume
seperti batu, kemudian dapat dipahat atau dicetak untuk membentuk karya yang
diinginkan.
2. Seni Instalasi
Advertisement
Lukisan merupakan contoh karya seni rupa 2 dimensi yang paling sering kita temui. Lukisan adalah
karya seni yang proses membuatnya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau
palet atau peralatan lain
2) fotografi
Seni fotografi menghasilkan karya berupa foto. Foto yang dibuat dengan memperhatikan unsur-
unsur seni juga bisa menjadi contoh karya seni rupa 2 dimensi.
3) banner
hasil karya digital yang dibuat menggunakan seni desain grafis adalah banner atau spanduk
4) poster
Poster adalah contoh karya seni terapan yang umum dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi
dan komunikasi
5) batik
Batik merupakan seni melukis yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin/malam sebagai
pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.
6) logo
Logo adalah identitas sebuah perusahaan atau korporasi yang paling mudah diingat.
7) mozaik
Mozaik adalah remah benda kecil yang susunan dengan pola tertentu sehingga bentuknya
menyerupai benda atau gambar tertentu.
8) kaligrafi
Kaligrafi adalah rangkaian huruf bermakna yang disusun sehingga wujud dan bentuknya menyerupai
benda tertentu.
9) karikatur
karya seni rupa 3 dimensi adalah karya yg memiliki panjang , lebar dan ketebalan , atau karya yg
dapat dinikmati dari berbagai arah
contohnya :patung arca, vas bunga, mebel, topeng, gantungan kunci, hiasan bupet, keramik,
gerabah, kriya