Batik
BATIK
Tumpal Meander Kawung
udan liris Semen
Di Pulau Jawa motif batik dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yakni :
a. Motif batik keraton
Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan masyarakat keraton,
khususnya keraton di Jawa Tengah. Ragam hias batik keraton dibuat atas dasar filsafat kebudayaan
Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual dan pemurnian diri. Batik keraton cenderung bernuansa
tertib, namun sarat dengan nilai dan makna spiritual, serta perlambang alam semesta.
b. Motif batik pesisiran
Batik pesisiran adalah kain-kain batik yang yang berasal dari luar benteng keraton. Batik pesisiran
berkembang alami menurut kreativitas seniman di suatu daerah. Bentuk gambarnya lebih bersifat
naturalis. Warna-warna yang dipakai adalah biru, merah, kuning, dan cokelat. Batik pesisiran yang
terkenal adalah batik dari Tuban, Gresik, Madura, Sidoarjo, Lasem, dan Cirebon.
3. Bahan dan Alat Batik
a. Bahan Batik
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membatik yaitu: (1) Mori. (2) Malam. dan (3) Napthol. Napthol
adalah pewarna yang digunakan untuk membatik. Warna yang sering digunakan dalam membatik
adalah biru, cokelat, merah, kuning, dan hitam.
Canting Gawangan
3. NGLOWONG
Proses ini sangat dikenal oleh orang yang melihat proses batik. Dan biasanya ini yang diperagakan
oleh para wisatawan dalam pelajaran membuat batik…Prinsipnya nglowong berarti Tahap pertama
pelekatan malam ( Lilin dengan cap atau canting ) . Nglowong paa satu sisi kain disebut dengan ”
ngengreng “
4. NEMBOK
Merupakan pengimbuhan malam tahap kedua untuk membuat warna -warna yang tertutup menjadi
tegas setelah pencelupan tahap berikutnya. Lilin ( malam ) untuk nembok biasanya lebih liat dan kuat
melekat pada kain
5. MEDEL
Merupakan pencelupan pertama pada kain batik. Pada pembuatan batik klasik, biasanya
menggunakan warna biru tua. Sementara pada batik modern bisa menggunakan warna apapun
karena tidak ada pakem / aturan tradisi
6. NGEROK / NGLOROD
Ngerok adalah Merontokkan malam / lilin dengan menggunakan pisau tumpul, sikat atau alat kerik
lainnya…Sedangkan jika dengan merebus kain seperti gambar di lampiran , prosesnya disebut
nglorod
7. MBIRONI
Mbironi adalah pelekatan malam tahap ketiga untuk mempertegas pola. Mbironi hanya menutup
bagian – bagian tertentu yang diharapkan tetap berwarna gelap
8. NYOLET
Merupakan pembubuhan warna dengan kuas pada bagian – bagian kain yang sudah digambari
dengan pola malam. Tujuannya memberi efek warna warni pada kain atau untuk menonjolkan motif –
motif tertentu..proses ini kuat pada batik pesisiran (akan dibahas pada bab berikutnya )…Tunggu saja
9. NYOGA
Proses terakhir dalam pembuatan batik adalah nyoga. Yaitu pencelupan tahap kedua…setelah
proses ini dirasa cukup, dilanjutkan dengan pengeringan…
Setelah bersih dari malam / lilin, biarkan kering dan kembali ke proses sebelumnya meliputi
menggunakan /malam lilin untuk menahan pertama dan kedua warna buka tutup dan proses dapat
dilakukan berulang kali sesuai dengan jumlah warna dan kompleksitas desain.
Agar warna tidak mudah luntur dilakukan proses penguat warna. Caranya adalah dengan
merendam kain ke dalam larutan soda abu dan sodium sulfat yang dicampur dengan air. Proses
terakhir adalah membersihkan bahan menggunakan air bersih, dan jemur selanjutnya diseterika
sebelum memakai.