Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

Anggota:
 Bagus Tri Kusuma Jati (08)
 Eka Laila Fatmawati (11)
 Faraditha Sekar Ayu .K (14)
 Indah Viviana (18)
 Meidianza Sautri Dewi (22)
 Risa Riski Amalia (27)
 Rizqiana Ayu Safitri (29)
PENJELASAN MASA BERCOCOK TANAM DAN
BETERNAK SECARA DETAIL

Penjelasan Masa Bercocok Tanam dan Beternak


Secara Detail – Kehidupan manusia purba yang terus
berkembang, ikut merubah pola hidup mereka. Pada
masa ini manusia sudah tidak lagi mengembara pergi
dari suatu tempat ke tempat yang lain (nomaden) untuk
mencari makan. Kini mereka sudah menetap di suatu
daerah dan mereka pula telah memiliki kemampuan
untuk memproduksi makanan sendiri. Oleh sebab itu,
pola kehidupan mereka berubah dari food gathering
menjadi food producing dengan bercocok tanam dan
berternak.
Pada masa ini manusia purba sudah menanam jenis
tanaman – tanaman yang menghasilkan bahan
makanan dengan cara berladang. Mereka membuka
ladang dengan menebang atau membakar pohon dan
semak belukar di hutan, sehingga terciptalah ladang –
ladang yang siap untuk ditanami. Pada awalnya mereka
bercocok tanam jenis umbi – umbian dan keladi, setelah
itu mereka mulai menemukan dan mengembangkan
jenis tanaman baru, seperti padi – padian, dan juga
buah – buahan seperti pisang, sukun, dan lain – lain.
Selain bercocok tanam dengan berladang, mereka juga
telah mengenal sistem pertanian. Manusia pada masa
ini sudah bisa membuat pematang – pematang yang
dilengkapi dengan aliran – aliran air, seperti di daerah
dekat pegunungan. Ini adalah sistem irigasi pertama
yang dikenal oleh manusia. Sawah – sawah mereka
ditanami dengan tumbuhan berjenis rerumputan
seperti padi, dan jemawut sebagai tanaman pokok.
Tanaman sayur mayur pula sudah mulai
dikembangkan dan ditanam oleh manusia purba.
Manusia purba pada masa ini pula sudah
memiliki kemampuan untuk menjinakan
beberapa binatang, seperti sapi, kerbau,
kambing, unggas, dan binatang lainnya.
Setelah itu, mereka mengembangbiakan
binatang – binatang tersebut dengan diternak,
sehingga kini mereka tidak perlu lagi berburu
hewan untuk mendapatkan makanan.
KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan sosial manusia purba pada masa ini mengalami peningkatan
yang pesat. Mereka sudah tidak lagi berpndah – pindah tempat, tetapi
menetap di suatu tempat. Mereka juga telah mengenal sistem gotong
royong dalam membuka lahan, maupun membangun rumah untuk
tempat tinggal.
Pola hidup menetap ini menciptakan jalinan sosial masyarakat yang kuat
dan terorganisir. Mereka memiliki seorang pemimpin yang disebut
dengan kepala suku yang dipercaya dan dipatuhi oleh seluruh anggota
kelompoknya. Kepala suku inilah yang mengatur dan menjaga anggota
– anggotanya sehingga bisa hidup dengan tentram dan damai.
KEHIDUPAN EKONOMI

Pada masa food producing, kebutuhan masyarakat purba


semakin meningkat, sehingga mereka tidak bisa lagi memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri. Hal ini mendorong mereka untuk
menjalin hubungan dengan kelompok – kelompok di luar
kelompok mereka. Akibatnya, timbulah sistem jual beli untuk
memenuhi kebutuhan hidup, tetapi pada masa itu mereka
belum menggunakan uang sebagai alat tukar, tetapi mereka
menggunakan sistem barter, yaitu sistem jual beli dengan cara
menukar suatu barang dengan barang lain yang dibutuhkan.
SISTEM KEPERCAYAAN
Pada masa bercocok tanam dan berternak, manusia
purba sudah memiliki kepercayaan. Mereka memuja
roh – roh nenek moyang dan kekuatan – kekutan
yang dianggap sebagai penopang kehidupan mereka.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
peninggalan – peninggalan yang berupa tugu – tugu
batu pemujaan pada zaman megalitihikum.
KEHIDUPAN BUDAYA MANUSIA PURBA

Perkembangan budaya pada masa ini berkembang


dengan sangat pesat. Mereka telah mengembangkan
kebudayaan yang lebih baik daripada zaman – zaman
sebelumnya. Pada masa ini mereka telah membuat alat –
alat yang beraneka ragam, dan tidak hanya terbuat dari
batu saja tetapi juga dari tanah liat, tulang maupun
logam. Beberapa contoh peninggalan pada masa
mengumpulkan makanan dan berternak adalah:
1. KAPAK LONJONG
Benda ini memiliki
bentuk menyerupai
telur dengan
penampang yang
melintang, lonjong dan
ujungnya yang lancip
serta tajam. Kapak
lonjong dibuat dari
batu kali dengan cara
diupam hingga halus
2. MATA PANAH
Benda ini adalah salah
satu perlengkapan
untuk berburu hewan
maupun menangkap
ikan. Mata panah
terbuat dari tulang –
tulang hewan yang
dibentuk sedemikian
rupa dan memiliki
gerigi pada
permukaannya.
3. GERABAH

Benda ini terbuat


dari tanah liat
yang dibakar.
Gerabah
digunakan untuk
menyimpan benda
– benda yang
berharga.
4. PERHIASAN
Pada masa ini
manusia sudah
mengenal perhiasan,
seperti gelang dan
kalung. Perhaisan
ini biasanya dibuat
dari kerang maupun
tanah liat yang
dibakar.
5. BELIUNG PERSEGI
Benda ini berbentuk
seperti cangkul, tapi
ukuran dan lebarnya
tidak sama seperti
cangkul yang dapat
kita lihat saat ini. Alat
ini digunakan untuk
mengolah kayu
menjadi perahu dan
bahan baku dalam
pembuatan rumah

Anda mungkin juga menyukai