Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DAN DUA DIMENSI.

Disusun Oleh:
Nama: - Hanik Badriyah.
-Siti Kh0timah.
Kelas: VII G.

MTsN NEGERI KANDAT.


TAHUN 2015/2016
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan cliping ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
cliping ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga kliping ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
cliping ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Cliping ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan cliping ini.

Kediri, 15 Agustus 2015

Penyusun

SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah
konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan
antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses
penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada
ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni
rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan
fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika
ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi
2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang
dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki
panjang lebar serta ruang.

CONTOH:

LUKISAN PATUNG
PENGERTIAN TIGA DIMENSI DAN DUA DIMENSI.

 
-Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dandirasakan dengan rabaan.Karya seni rupa dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Karya Seni Rupa 2 Dimensi adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki
dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapatdilihat dari satu arah
pandang saja.Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan
sebagainya.

CONTOH GAMBAR:
2. Karya Seni Rupa 3 Dimensi adalah Karya seni rupa yang memiliki dimensi
panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memilikivolume dan menempati
ruang. Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan
berbagai desain produk.

CONTOH GAMBAR:
Dalam membuat hasil karya seni rupa, ada berbagai macam teknik. Teknik-
teknik dasar dalamseni rupa 2 dimensi dan 3dimensi
 masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau media yang
berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga berlaku pada teknik
pembuatankarya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang
digunakan terdapatkemiripannya. Berikut ini macam-macam teknik seni
rupa terapan 2 dimensi dan 3 dimensi :
Teknik – teknik seni rupa 2 dimensi

1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat
akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.

2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat


air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.

 3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel


sehingga membentuk lukisan yang realis atau abstrak.

4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses


manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.

Unsur – unsur Seni rupa 2 dimensi

a. Titik /Bintik

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan
mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau
berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

b. Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture,
dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu,
garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal,
horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih
banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan
gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis
dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan
kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol
ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya
nanti disesuaikan dengan warna-warnanya

c. Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan
bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang
bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume.  Dari bentuknya bidang
maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang
biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat
terbentuk  karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena
sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan
permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang
segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

d. Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis
(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh
mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur
dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa
karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir
di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

e. Tekstur

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan
halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut
dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis
tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan
sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu
kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda
kesannya.

f. Warna

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam
ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui
dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna
(Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam
teori warna pigmen diantaranya; 

1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 

2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 

3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder, 

4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan
warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 

5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain. 
g. Gelap Terang

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal,
antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan
kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam
karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi
karena percampuran warna hitam dan putih.

h. Ruang (kedalaman)

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti
halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi
ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada
karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan
penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. 

Contoh tokoh Seni rupa 2 dimensi

1. Raden Saleh Sjarif Boestaman 

Tokoh Pelukis 2 dimensi


Raden Saleh lahir di Semarang tahun 1807 – meninggal di Bogor pada tahun 1880.
Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu dari
Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin
Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip
Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia
diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di
Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah
rakyat (Volks-School).

Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan


lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt,
pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu
Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan
dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia,
A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di
Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. Payen tertarik
pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.

Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun mantan
mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh
mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis
dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas
keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden
Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

Contoh lukisan Raden Saleh

Contoh Karya 2 dimensi


 2.Vincent van Gogh

Tokoh Pelukis 2 dimensi

Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-
impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni
yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai
salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6
bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran
posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis.
Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun
pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya
pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya.
Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911. 
Contoh Lukisan Van Gogh

Contoh Karya 2 dimensi

Teknik – teknik Seni Rupa 3 Dimensi

1. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan


(menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang,
dsb pada kain lain sebagai hiasan.

2. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata


sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

3. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat


dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman.

4. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung


beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut
rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau
dengan cara yang lain.
5. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan
menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat

berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan
jumbai.

6. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang


dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras
dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips,
dan logam (tembaga, besi).

7. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat
lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain
tanah liat, plastisi.

8. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak


dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat
pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras
seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.

9. Teknik Menjahit  adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan


jarum dan benang.

10. Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai


komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

Contoh Tokoh Seni Rupa 3 dimensi

1. Edhi Sunarso
Tokoh Pematung 3 dimensi

dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932. Pematung yang satu ini terkenal
dengan karya-karyanya yang dapat dijumpai di berbagai kota di Indonesia.Edhi
Sunarso adalah pematung beberapa monumen dan diorama sejarah. Diantaranya
adalah patung Monumen selamat datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama
Sejarah Monumen Nasional di Jakarta. Edhi Sunarso mendapat penghargaan dari
pemerintah dengan dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma
atas karya-karyanya.Selain itu, Edhi Sunarso juga berkiprah di dunia Pendidikan.
Sejak 1958 - 1959 ia sudah aktif sebagai staf pengajar pada Akademi Kesenian
Surakarta. Ia mengajar pada (STSRI) Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI
Yogyakarta sebagai ketua jurusan Seni Patung. Pada 1967-1981 sebagai tenaga
pengajar di (IKIP) Institut Kejuruan Ilmu PendidikanNegeri Yogyakarta, pada tahun
1968-1984 sebagai pengajar merangkap asisten KetuaBidangAkademik STSRI/ ISI
Yogyakarta, dan sebagai pengajar pada (ISI) Institut Seni Indonesia dan sebagai
Sekretaris Senat.

Contoh Karya Edhi sunarsono


Contoh karya 3 dimensi
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
 

yang menjadipokok bahasan dalam makalah ini, tentu


nya masih ba nyak kekurangan dan kelemahan nya,
kerena terbatas nya pengetahuan dan kurang nya
rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan
judul makalah ini.
Penulis ba nyak berharap para pembaca yang budi man
dusi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurna nya makalah ini dan
dan penulisan makalah dikesempatan – kesempatan
berikut nya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus
nya juga para pembaca yang budi man pada umum
nya.

Anda mungkin juga menyukai