DISUSUN OLEH :
KELAS : 12 CI
TP 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “SENI RUPA 3 DIMENSI ”,
yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan jika ada tulisan kami yang kurang tepat
atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat kepada kita semua. Semoga makalah ini bermanfaat.
C. Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan dan memberi wawasan bagi
para pembaca agar mengetahui lebih dalam mengenai karya seni rupa tiga dimensi, dan juga
mampu mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Estetika Seni
Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai- nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni, Estetika itu berasal dari
Bahasa Yunani (αισθητική), dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander
Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat
perasaan.
Hakikat Estetika
Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan
perasaan baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari,
mendengarkan ritme rintik air hujan. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan
dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian
ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman
estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya: keindahan akan
menjadi sempurna jika keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau dimanipulasi.
Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam membahas
secara teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
estetika sebagai sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang menganalisis dasar,
wawasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai- nilai
estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian
dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka
karya itu tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni,
subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari
keinginan dan motivasi manusia abadi.
pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
3.
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang
berpendapat bahwa, "keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya
sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu
benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.