Anda di halaman 1dari 9

SENI RUPA 3 DIMENSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : Gilbert Halomoan S

KELAS : 12 CI

TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “SENI RUPA 3 DIMENSI ”,
yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan jika ada tulisan kami yang kurang tepat
atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat kepada kita semua. Semoga makalah ini bermanfaat.

Pekanbaru,25 Januari 2021


Penulis
BAB 1
SENI RUPA TIGA DIMENSI
A. Latar Belakang
Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa tiga
dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa tiga dimensi akan meliputi media dan
teknik pemuatan. Di dalam makalah ini juga kami menampilkan gambar-gambar yang
merupakan contoh karya seni rupa tiga dimensi.

B. Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi panjang dan
lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni
yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2
dimensi dengan karya seni rupa 3 dimensi.

C. Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan dan memberi wawasan bagi
para pembaca agar mengetahui lebih dalam mengenai karya seni rupa tiga dimensi, dan juga
mampu mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Seni Rupa Tiga Dimensi


Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga
dimensi diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai
desain produk. Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda
pakai yang memiliki nilai praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi
yang berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada
pada kursi tersebut.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga..
Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata
dan dirasakan dengan rabaan.

B. Unsur-unsur Seni Rupa


Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1). Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide
atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.
2). Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan
tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku,
dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
- Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis halus, melengkung- lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna
atau ruang
3). Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta
memiliki ukuran.
4). Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
- Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
- Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5). Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada
kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang
terkesan dari sebuah lukisan.
6). Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna
merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
· merah + kuning : jingga
· biru + kuning : hijau
· merah + biru : ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
· kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
· biru + ungu : ungu kebiruan
· jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan
dan perabaan.
8). Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula
pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya
akan menimbulkan kesan mendalam.
C. Media Dan Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
• Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung
dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
• Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya,
membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
• Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Misalnya, membuat patung.
• Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan
dasar logam.
• Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

D. Prinsip Seni Rupa 3D


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
· Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan
prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam
membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur
tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga
menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
· Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna
untuk menciptakan keselarasan.
· Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan
yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
· Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus -menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan
terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
· Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara
berangsur-angsur.
· Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya
secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek
dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat
maupun yang jauh letaknya.
· Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan
yang bagus, teratur, dan serasi.
· Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
E. Jenis seni rupa 3D
Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat
dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai
(seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja
(seni rupa murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi
praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan
tujuan pembuatanny
a. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan karya
manusia yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa
tiga dimensi murni adalah sebagai berikut :
· Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi.
Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam.
· Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan
dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.
b. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis.
Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan
kegunaannya dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa
tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Misalnya, perabotan rumah
tangga, seperti meja dan kursi, dan lemari.
F. Simbol Dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata
simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
• Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
• Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.
• Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
• Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu
dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat
itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamia h.
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
• Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan
dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu
Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu
katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
• Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya.
Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan
orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang –orang tersebut
dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya
seni rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis
lurus, garis lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini
mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

G. TEMA SENI RUPA 3D


1. Ritual Keagamaan : Pura Besakih , Candi
2. Abstrak : Stonehenge
3.Kerajaan : Patung Dewa wisnu
4. Furnitur : Kursi taman

H . FUNGSI SENI RUPA 3 DIMENSI


Karya seni rupa memiliki dua fungsi yaitu Fungsi estetis dan fungsi Praktis sebagai berikut.
1. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi
pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan
rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
2. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata
sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan
dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan
vas bunga.
I. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi

Estetika Seni

Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai- nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni, Estetika itu berasal dari
Bahasa Yunani (αισθητική), dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander
Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat
perasaan.

Hakikat Estetika

Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan
perasaan baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari,
mendengarkan ritme rintik air hujan. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan
dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian
ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman
estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya: keindahan akan
menjadi sempurna jika keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau dimanipulasi.

Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam membahas
secara teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
estetika sebagai sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang menganalisis dasar,
wawasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai- nilai
estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian
dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka
karya itu tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni,
subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari
keinginan dan motivasi manusia abadi.
pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
3.
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang
berpendapat bahwa, "keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya
sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu
benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai