: F1C113005
Judul
Pengarang
: Ust. Labib Mz
Penerbit
Tempat Terbit
: Surabaya
Tahun Terbit
: 2002
BAB I
WANITA DENGAN TUHANNYA
1.Senantiasa Sadar
Pada hakekatnya wanita didunia ini adalah sama dimata Allah, baik yang
hitam maupun yang putih, yang cantik maupun yang jelek. Bagi Allah dialah
yang paling mulia, paling tinggi derajatnya. Apabila wanita itu benar-benar
beriman dan bertaqwa kepada Allah, bagi seorang muslimah yang senantiasa
beriman akan manganggap apapun peristiwa yang terjadi didunia ini dan segala
peristiwa yang menimpa pada diri manusia adalah merpakan takdir dari yang
kuasa. Dan dia yang bahwa setiap musibah yang menimpa pada dari manusia
hanyalah merupakan cobaan semata, bukan untuk membuatnya merasa bersalah
dan juga bukan merupakan murka Allah.
Kewajiban yang harus dilakukan manusia dalam kehidupan ini adalah
meniti jalan kebaikan juga berusaha sekuat mungkin untuk melakukan amal-amal
shalih, apakah masalah itu menyangkut keagamaan maupun masalah yang
menyangkut keduniaan, sambil bertawakal kepada Allah juga pasrah kepada
urusan-Nya dan yakin senantiasa membutuhkan pertolongan, bimbingan dan
selalu mengharapkan akan ridha-Nya.
2. Beribadah Kepada Tuhan
Wanita muslimah yang senantiasa sadar akan selalu menjalankan perintahperintah dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan Allah dan
mencurahkan segala jiwa dan raganya hanya kepada Allah, artinya setiap
melakukan ibadah baik itu melakukan shalat maupun melakukan perbuatanperbuatan hanya semata-mata karena Allah bukan karena yang lainnya dan harus
melaksanakan kewajiban-kewajiban islam dan rukun-rukunnya dengan cara-cara
yang baik dan cirri dari Allah.
3. Mengerjakan Shalat Lima Waktu
Mengerjakan shalat lima waktu adalah kewajiban seorang muslim baik
laki-laki maupun perempuan dan diharuskan tepat pada waktunya, tidak
melalaikan ketepatan waktu karena disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan rumah
tangga sebagai ibu dan istri. Sebab shalat merupakan tiang Agama. Shalat adalah
merupakan puncak dari segala amal perbuatan, apabaila shalatnya baik maka
segala amal perbuatannya juga baik, begitu pula sebaliknya.
4. Menyempurnakan Pelaksanaan Shalat
Sebagai seorang muslimah hendaknya mengerjakan shalat dengan
sempurna dan baik, yaitu dikerjakan secara khusyu dan menjiwai didalam hati
serta ketundukan seluruh anggota badan. Mengerjakan shalat hendaknya menjiwa
dan menghayati dari makna ayat-ayat Al-quran yang dibacanya serta makna
tasbih dan doa yang diucapkannya.
5. Berpuasa Ramadhan dan Shalat Malam
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mempunyai keutamaan dan kelebihan
dari bulan-bulan lain, yaitu bulan yang penug rahmat, berkah, dan ampunan. Pada
bulan Ramadhan setiap pahala amal shalih dilipat gandakan oleh Allah s.w.t, serta
membuka lebar pintu kebaikan. Pada bulan ramadhan Allah melimpahkan rahmat
serta nikmatnya kepada hamba-hambanya yang benar-benar beriman dan
bertakwa, yang tak mungkin dibayangkan oleh manusia.
Sebagai seorang muslimah, hendaknya ketika melaksanakan puasa pada
bulan ramadhan dengan ketulusan iman(jiwanya). Selain itu, hendaknya
badan, akal,dan jiwa. Sehingga ia akan memberikan hak masing-masing, dan tidak
pilih kasih dalam memberikan perhatian antara ketiga unsure tersebut.
Penyelarasan dilakukan dengan berpegang pada petunjuk islam yang telah
menyeru dan sekaligus menganjurkan untuk melakukan penyelarasan tersebut.
cara wanita muslimah merealisasikan antara ketiga unsur yang saling berkaitan,
yaitu:
1. Tubuhnya
a. Tidak berlebihan makan dan minum
Wanita muslimah yang senantiasa sadar akan kesibukan-kesibukan
tugas sebagai seorang ibu rumah tangga, maka akan senantiasa memelihara
dan menjaga badannya agar selalu sehat, kuat, semangat, dan tidak loyo.
Karena itu, dia selalu makan makanan yang dapat menjaga dan memelihara
keseimbangan tubuhnya. Akan tetapi makannya sederhana dan tidak berlebihlebihan. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Al-Quran yang
artinya :
. . . . . . . . makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
[Qs. Al-Araf : 31]
b. Berpakaian Bersih
Setelah merawat badannya agar selalau dalam keadaan sehat dia juga
akan memperhatikan terhadap penampilannya, yaitu penampilan badan dan
pakaian yang bersih. Hal tersebut dilakukannya dalam rangka mewujudkan
petunjuk rasulullah saw. Yang telah memerintahkan untuk selalu mandi dan
menggunakan wangi-wangian, khususnya pada hari jumat. Sebagaimana
yang telah disabdakannya, yang artinya :
mandilah pada hari jumat dan basahilah kepalamu meskipun sedang tidak
junub, dan pakailah wangi-wangian pada tubuhmu. [H.R. Bukhari]
c. Memelihara Keindahan Rambut
Rambut bagi wanita adalah sebuah mahkota karena rambut juga
menentukan terhadap penampilannya. Selain itu , rambut juga merupakan
aurat bagi wanita. Karena itu, rambut harus dirawat dan dplihara dengan baik.
Diantara petunjuk Rasullah saw adalah perintahnya untuk memelihara dan
merawat rambut serta memperindahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk
syariat islam. Rasulullah bersabda :
akan
selalu
memperhatikan
BAB III
WANITA TERHADAP KEDUA ORANG TUA
1. Berbakti Kepada Orang Tua
Diantara keistimewaan wanita muslimah yang menonjol adalah berbakti
dan kebaikan kepada orang tuanya. Karena, islam telah memerintahkan
supaya kita senantiasa berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Hal
tersebut telah diterangkan dalam al-quran dan telah diajarkan oleh
Rasulullah saw, walau bagaimanapun keadaan dan hubungan yang terjadi
antara dirinya dengan kedua orang tuannya.
Ciri-ciri wanita yang baik adalah wanita yang selalu lunak dan patuh
kepada nasehat-nasehat orang tua. Dri jalur komunikasi dan hubungan antar
manusia, maka kedua orang tua menduduki tempat teristimewa. Bahkan
dalam tata tertib kepada siapa manusia harus berbakti , kiranya kedua orang
tua menduduki tempat sesudah tuhan dan Rasul-Nya.
2. Takut Durhaka Kepada Orang Tua
Sebagimana sabda nabi saw, yaitu Ridha Allah terletak pada Ridha orang
tua dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua
3. Cara Berbakti yang Baik
Sewaktu orang tua memberikan nasehat, hendaklah seorang anak
tunduk dan mendengarkan serta melaksanakan nasehatnya itu.
Selama nasehat itu tidak merampas hak dan kewajiban orang lain
Apabila orang tua memberikan nasehat yang baik, maka jangan
shalat.
Jangan sampai anak membuat malu dan menyusahkan orang tua.
Terhadap harta benda dan kedudukan orang tua,janganlah anak
membangga-banggakan kepada orang lain.
BAB IV
WANITA TERHADAP SUAMI
b. Jika
suami
pergi
hendaklah
isteri
menjaga
harta
dan
kehormatannya.
c. Jika berbicara dengan suami hendaknya menunjukkan sifat kasih
sayang, dengan tutur kata yang halus dan sopan.
d. Seorang isteri tidak boleh menolak perintah suaminya untuk tidur
bersama.
e. Jika keluar rumah hendakya meminta izin terlebih dahulu denan
suami.
f. Tidak meremehkan pemberian suami dan menutuprapat rahasia
keluarga serta idak mencari alasan-alasan untuk bercerai.
g. Tidak boleh membantah suaminya dalam hal kebenaran.
h. Senantiasa menjaga dir, kebersihan lahir batinnyaserta kebersihan
rumah tangganya.
i. Jika suami tertidur
dan
mengerjakan
shalat,
hendaklah
dibangunkan dengan cara yang baik. Atau jika suami lupa menepati
janji, hendaklah diingatkan dengan cara yang baik pula. Dan masih
banyak hal-hal yang harus diperhatikan dan cara untuk berbakti
kepada suami.
4. Berbakti Kepada Merua Dan Menghormati Keluarganya
Diantara bentuk bakti wanita muslimah yang benar-benar sadar dan
memperhatikan
ajaran-ajaran
agamanya
kepada
suaminya
adalah
untuk
mencari
tahu
cara
dan
hal-hal
yang
dapat
kesejahteraan.
Misalnya ketika suaminya pulang dalam keadaan payah karena sehabis kerja
atau setelah mengerahkan pemikirannya, dia akan menyambutnya dengan
wajah ceria, senyum merekah, kata-kata yang menyenangkan yang dapat
menghilangkan
dengan demikian dia dan keluarganya dapat hidup tenang, bahagia dan penuh
kegembiraan.
8. Mendampingi Suami Disaat suka dan Duka
Tindakan atau prilaku yang dapat menarik dan menyenangkan haati
suaminya adalah kesediaannya dalam menyertai dan mendampingi sang suami
baik pada saat suka maupun duka. Dia akan senantiasa menemani suaminya
dalam setiap melakukan kegiataan serta dalam menjalankan tugasnya seharihari, seperti misalnya menemani suami saat duduk santai dirumah pada waktu
libur kerja, menemani membaca, olah raga dan hal-hal lain yang penting
bersama suaminya. Dimana dengan demikian itu suami akan merasa bahwa
dirinya tidak sendiri dalam menikmati berbagai kebaikan dalam mengarungi
bahtera rumah tangga dan juga dalam hidup ini, kerena dia senantiasa di
temani dan didampingi oleh istrinya yang selalu ceria, cerdas dan penuh cinta
kasih.
9. Berpaling Pandangan dari Laki-Laki Lain
Wanita yang benar-benar bertaqwa akan senantiasa memalingkan
pandangannya kepada laki-laki lain yang bukan mukrimnya. Sebagai wujud
penerapan firman Allah swt dalam surat An-Nur ayat 31 yang artinya dan
katakanlah kepada wanita yang beriman : hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihari kemaluannya dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya .
Hal yang demikian itu karena wanita yang memalingkan pandangannya
dari llaki-laki ain selain suaminya merupakan wanita baik dan shalihah dan
itu merupakan salah satu sifat yang paling disenangi oleh laki-laki dari diri
wanita, karena hal itu menunjukkan kebersihan perasaan dan keselamatan
pandangannya. Bahkan hal itu adalah sifat yang paling baik yang ada pada
diri wanita yang senantiasa suci, bersih an terplihara dari hal-hal yang kurang
pantas jika dilakukan oleh wanita muslim.
10. Selalu Menciptakan Suasana Harmonis
Wanita muslimah yang benar-benar sadar akan ajaran-ajaran agamanya
dan juga sadar akan tugas-tugasnya kepada suaminya, menyambut suami
dengan mesra, selalu medampingi suami disaat suka maupun duka serta
menghias diri, akan tetapi ia juga harus senantiasa berusaha menciptakan
suasana yang penuh keharmonisan yaitu ketenangan, kesenangan, dan
kebahagiaan
dadalam
rumah
tangganya
sebagaimana
ia
selalu
yang disandang wanita muslimah sebelum dan sesudah menikah, karena sifat
itu merupakan hasil pemahamannya terhadap ajaran agama dan kesadarannya
akan tugasnya menjalani kehidupan ini.
BAB V
WANITA TEHADAP ANAK-ANAK
Anak merupakan tumpuhan hidup, sebagai genarasi penerus bagi
generasi yang tua usianya. Anak juga merupakan penyejuk pandangan mata,
sember kebahagiaan dan belahan kasih sayng manusia dalam kehidupan ini.
Keberadaan mereka menjadikan kehidupan ini terasa manis, menyenangkan,
terwujud semua harapan dan hatipun menjadi tenang.
Dalam pendidikan anak-anak ibu mempunyai peran penting dimana
ibu yang paling dekat dengan anak-anak. Karena ibu rumah tangga selalu berada
dirumah, sedangkan ayah biasanya selalu sibuk bekerja mencari nafkah. Dalam
pendidikan keluarga , khususnya pendidikan anak-anaknya, maka peran ibu sangat
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya.
1. Mengetahui Tanggung Jawab Terhadap Anaknya
Tanggunng jawab merupakan tanggung jawab yang bersifat komprehensif
yang dibebankan islam kepada seluruh umat manusia. Dengan tuntutan
tanggung jawab tersebut, islam menjadikan orang tua khususnya ibu
bertanggung jawab penuh pada pendidikan keislaman secara detail bagi anakanak meraka, juga pada pembentukan diri yang shalihah yang tegak diatas
akhlak yang mulia.
2. Mendidik Anak Dengan Baik
Seorang ibu yang cerdas akan senantiasa memperlakukan anak-anaknya
dengan baik, dengan cara :
a. Apabila si anak masih menyusu, jangan sekali- kali ibu nggan untuk
b.
menanamkan
akhlak
karimah( mulia yang mulia) kedalam diri anak-anaknya, berupa cinta kasih
kepada orang lain, menyambung tali silahturahmi, membantu orang-orang
yang membutuhkan pertolongan(lemah), mengormati orang yang lebih tua,
menyayangi saudara yang lebih kecil, jujur dalam ucpan dan perbuatan, selalu
menepati janji dan senantiasa berlaku adil, bijaksana dan lain sebagainya
yang termasuk dalam akhlak-akhlak mulia.
Wanita yang cerdas senantiasa mengetahui bagaimana memasukkan ke
dalam jiwa anak yang tersembunyi lalu menanamkan sifat-sifat mulia dan
akhlak terpuji tersebut, dengan menggunakan cara-cara yang baik dan tepat
dan dengan menggunakan serta memberikan suri tauladan yang baik, bergaul
dan memperlakukannya dengan baik, penuh cinta kasih, kelembutan,
persamaan, keadilan, serta member nasehat dan bimbingan, lemah lembut
tetapi tidak terlalu lemah, tegas tetapi tidak terlihat kasar dan sadis.
BAB VI
WANITA TERHADAP SANAK KERABAT
Kerabat adalah semua orang yang memiliki hubungan nasab, baik dari
ahli waris maupun bukan ahli waris.
1. Islam Menghormati Kaum Kerabat
Islam telah sedemikian besarnya memberikan penghormatan terhadap
kerabat, yang semua orang tidak akan mendapatkannya pada agama,
sebenarnya manusia mengerti bahwa harus bermasyarakat dan tidak akan
hidup kecuali dengan bantuan dan pertolongan orang lain. Dimana islam telah
menganjurkan untuk melakukan hubungan kekerabatan dan sangat membenci
orang yang menolak atau memutuskan hubungan kekerabatan tersebut.
didunia,
dan
beliau
senantiasa
menjauhkan
diri
dari
kekeluargaan ini sebagai satu ajaran yang paling tampak dan jelas.
2. Menyambung Sanak Kerabat
Wanita muslimah tidak akan dilupakan oleh kesibukannya sebagai seorang
ibu rumah tangga dan tidak juga disibukkan oleh tugasnya dalam mengurus
rumah dan suaminya. Dimana ia senantiasa mengatur waktu untuk
mengunjungi kerabatnya sesuia dengan mengikuti ajaran-ajaran islam yang
selalu mendahulukan kerabat terdekat dari pada kerabat yang jauh.
Wanita muslimah dalam berbua baik kepada kaum kerabatnya dan
bersilaturrahmi kepada mereka sekaligus akan medapatkan dua pahala, yaitu
pahala kekerabatan dan pahala sedekah. jika ia dari kalangan orang kaya
(mampu),
dia
akan
memberikan
sebagian
kekayaan
jika
mereka
membutuhkannya.
3. Memaknai Makna (Silaturrahmi).
Menurut wanita muslimah, bentuk silaturrahmi itu sangat beraneka rangam,
sangat luas ruang lingkupnya serta sangat beragam pula bentuk dan caranya.
Suatu saat, mungkin dapat berupa pemberian materi kepada kerabat yang
miskin, atau menghindarkan permasalahan,atau menghibung menghilangkan
kesedihan. Dan juga terkadang dapat berupa kunjungan kepada kerabat yang
disertai kasih sayang yang tulus hingga dapat mempererat tali kekerabatan, dan
tali persaudaraan serta mengalirkan sumber cinta dan kasih sayang. Pada saat
yang lain dapat berupa ungkapan kata-kata yang baik, dengan senyuman yang
yang berada disekitar rumah. Maka sudahbarang tentu kita harus hidup
bertetangga, dan tidak akan mungin memisahkan diri dari tetangga. Peran
tetangga sangat penting, karena merekalah yang dekat dengan kita. Demikian
pentignya sehingga terkadang melebihi peran keluarga sewndiri yang
rumahnya jauh ari rumah kita. Kalau kita sedang punya kegiatan atau sedang
kesusahan, kebanyakkan yang pertama menolong dan membantu adalah
tetangga. Maka tidak dapat dihindari dan diingkari, bahwa sedikit banyak
kehidupan kita ini tergantung dari tetangga , seperti keamanan, keselamatan,
kesejahteraan dan lain sebagainya.
Supaya hubungan silahturrahmi senantiasa dapat terjalin dengan baik dan
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, ada beberapa hal atau kesopanan
terhadap tetangga yang perlu diperhatikan dan dilakukan, diantaranya adalah :
a. Jika tenaga kita dibutuhkan, maka hendaklah kita selalu siap sedia,
selama tidakbersamaan dengan kewajiban kita sendiri.
b. Apabila tetangga menderita sakit atau sedang mendapat kesusahan,
hendaklah kita segeramemberikan pertolongan untuk meringkan beban
penderitaannya sesuai kemampuan yang kita miliki.
c. Jangan menceritakan tetang kejelakan tetangga, sebab akan berakibat
buruk terhadap diri sendiri,karena akan dibalas oleh tetangga kita.
d. Apabila berjanji dengan tetangga, hendaklah ditepati.
e. Apabila mengadakan suatu acara atau tasyakuran, hendaklah tetangga
diundang.
f. Jangan membeli sesuatu yang menjadikan tetangga iri hati atau apabila
terpaksa membelinya hendaklah jangan dipamerkan.
g. Apabila hendak menjual sesuatu hendaklah tetangga terlebih dahulu
yang ditawari.
h. Jangan sekali-kali merusak barang atau sesuatu milik tetangga yang
akibatnya dapat mengecewakan atau menyakiti hati tetangga.
mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyenangi orangorang yang berlaku adil.
4. Mendahulukan Tetangga Terdekat Dalam Berbuat Baik
Islam telah berpesan untuk mendahulukan berbuat baik terhadap
tetangganyayang terdekat sebagai usaha mempertahankan kekuatan hubungan
antara dua tetangga yang berdampingan,dan menjaga kemungkinan kesalah
fahaman,dalam rangka mewujudkan kasih sayang dan ketentraman.
Walau sama-sama tetangganya, maka tetangga yang lebih dekat kepada
kita itulah yang harus lebih kita utamakan dan kita hormati.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. Pernah ditanya
oleh siti Aisyah :
ya Rasulullah, saya punya dua tetangga, maka kepada yang mana saya
mesti memberikan hadiah? Rasulullah, menjawab : Kepada yang terdekat
pintunya kepadamu. (HR. Bukhari).
5. Tetangga Jahat Diharamkan Dari Nikmat Islam
Wanita Muslimah yang senantiasa sadar dan cerdas akan selalu
memperlakukan dan mempergauli tetangganya dengan baik, karena tetangga
yang jahat akan hidup sengsara serta jauh dari nimat iman yang merupakan
nimat terbesar dalam kehidupan manusia. Rasulullah Saw. Telah
mempertegas dilepaskannya nimat iman dari setiap orang yang berbuat baik
terhadap tetangga sehingga dikatagorikan sebagai tetangga jahat, suatu
penegasan ini tidak dapat ditawar-tawar lagi, dimana beliau bersumpah
dengan menggunakan nama Allah sampai tiga kali, itulah tanda bahwa beliau
tidak main-main :
Artinya :
Demi Allah, tidak beriman, Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak
beriman. Ditanyakan kepadanya, Siapakah dia itu ya Rasulullah? beliau
menjawab : Yaitu orang-orang yang tetangganya merasa tidak aman dari
kejahatannya. (HR. Muttafaq Alaih)
6. Tetangga Jahat Dapat Menghapuskan Amal
Sebagai mana telah dijelaskan di atas, bahwa tetangga yang jahat akan
kehilangan iman dan menghapuskan amal perbuatannya. Tiada manfaat
ketaatan amal shalih selama dia masih terus menyakiti atau memperlakukan
tetangganya dengan tidak baik. Yang demikian itu karena amal shalih pada
dasarnya bergantung pada keimanannya kepada Allah. Iman itu bukanlah
hanyan sekedar ungkapan