Anda di halaman 1dari 7

Nama : Haedir Rhamadhan

Nim : 21313039

Prodi/Fakultas : Ekonomi Pembangunan / FBE

Kelas : MM Pendidikan Agama Islam

1. konsep akhlak dalam islam

Dalam ajaran Islam yang menjadi dasar-dasar akhlak adalah berupa al-Qur`an dan Sunnah
Nabi Muhammad Saw. Melalui kedua sumber inilah kita dapat memahami bahwa sifat
sabar, tawakkal, syukur, pemaaf, dan pemurah termasuk sifat-sifat yang baik dan mulia.
Sebaliknya, kita juga memahami bahwa sifat-sifat syirik, kufur, nifaq, ujub, takabur, dan
hasad merupakan sifat-sifat tercela.

Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada Moral Force. Moral Force Akhlak Islam adalah
terletak pada iman sebagai Internal Power yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang
berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak untuk
merefleksikan dalam tata rasa, tatakarsa, dan tatakarya yang kongkret.

Selain itu yang menjadi dasar pijakan Akhlak adalah Iman, Islam, dan Islam. Al-Qur’an
menggambarkan bahwa setiap orang yang beriman itu niscaya memiliki akhlak yang mulia
yang diandaikan seperti pohon iman yang indah hal ini dapat dilihat pad asurat Ibrahim ayat
24 – 26.

Sumber : Konsep Akhlak dalam Islam dan Kontribusinya Terhadap Konseptualisasi


Pendidikan Dasar Islam. link : http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JPD/article/view/658
2. konsep akhlak terhadap Allah swt, Rasulullah, AL-qur’an, orang tua, dam Masyarakat

 Akhlak Terhadap Allah Swt


Akhlak yang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya baik secara syar’i
maupun secara takdir. Ia menerima hal itu dengan lapang dada dan tidak mengeluh.
Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang tidak disukai oleh
muslim itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar. Ia berkata dengan lisan dan
hatinya: Aku ridha Allah sebagai Rabbku. Jika Allah menetapkan hukum syar’i, ia
pun ridha dan menerima. Ia tunduk kepada syariat Allah Azza Wa Jalla dengan
lapang dada dan jiwa yang tenang.contohnya berupa ; Menaati segala perintah-Nya,
Beribadah kepada Allah, Berzikir kepada Allah, Berdo’a kepada Allah, Tawakal,
Tawaduk untuk Allah, Ridho terhadap ketentuan Allah SWT,
Sumber : https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-
saw-manusia-dan-lingkungan/
 Akhlak Terhadap Rasulullah Saw
Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang
Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna
mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati
perintahnya. Ahlus sunnah mencintai Rasulullah SAW dan mengagungkannya
sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari kecintaan mereka
kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga aku lebih
dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia
semuanya, (HR. Bukhari Muslim).contohnya berupa ; Menghidupkan
Sunnah,Taat,selalu bershalawat
Sumber : https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-
saw-manusia-dan-lingkungan/
 Akhlaq terhadap Al-quran
Akhlak sebelum membaca al-Qur’an yang pertama adalah suci dari hadas kecil dan
besar. Hadas besar meliputi : keluarnya air mani, bersetubuh, haid pada perempuan,
melahirkan dan nifas. Orang yang berhadas besar harus melakukan pensucian diri
dengan cara mandi besar atau mandi junub.
Hadas kecil meliputi : Hadas kecil meliputi: berak dan kencing. Orang yang
mengalami keadaan tersebut tidak wajib mandi atau tidak ada baginya mandi wajib,
cukup dia berwudu setelah dia membersihkan dirinya dari hadas tersebut. Allah
SWT berfirman dalam Q.S Al Waqi’ah ayat 77-80 yang Artinya “ dan ini
sesungguhnya Al Qur’an yang sangat mulia, dalam kitab yang terpelihara, tidak ada
yang menyentuhnya selain hamba hamba yang disucikan, diturunkan dari tuhan
seluruh alam”
Kedua akhlak pada saat membaca Al Qur’an yaitu di mulai dengan membaca
Ta’awuz, seperti firman Allah SWT dalam QS An Nahl ayat 98 sampai 99 yang
artinya “ Apabila kamu membaca al-Qur’an, maka minta perlindunganlah kepada
Allah dari syaetan yang terkutuk, Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kuasa baginya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.”
Sumber : https://tanwir.id/adab-dan-akhlak-kita-terhadap-al-quran/
 Akhlaq terhadap orang tua
sebagai seorang anak, berbakti kepada orang tua sudah menjadi hal yang wajib. Hal
ini juga sudah diperintahkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Salah satu bentuk
berbakti kepada orang tua adalah dengan memperhatikan etika dan adab antara anak
kepada orang tuanya.Mengenai adab seorang anak kepada orang tuanya juga pernah
dibahas oleh Imam Al-Ghazali dalam risalah yang berjudul Al-Adab fid Diin yang
terdapat dalam buku Majmu’ah Rasail. Dalam tulisan tersebut disebutkan beberapa
adab seorang anak kepada orang tua yang perlu diperhatikan, yaitu:
Mendengarkan kata-kata orang tua
Seorang anak perlu mendengar dengan baik saat orang tua berbicara. Khususnya
jika pembicaraan tersebut adalah pembicaraan serius atau nasihat. Jika seorang anak
berencana untuk memotong omongan orang tua, akan lebih baik jika anak meminta
izin terlebih dahulu.
Berdiri ketika orang tua berdiri
Selain sebagai bentuk sopan santun, hal ini juga menunjukkan kesigapan anak untuk
membantu. Jika sewaktu-waktu orang tua membutuhkan bantuan, maka anak bisa
segera memberi bantuan. Sebaliknya, jika orang tua sudah duduk, maka sebaiknya
anak juga ikut duduk, kecuali jika tidak lagi ada kursi yang tersedia.
Mematuhi perintah orang tua
Selama orang tua memberikan perintah yang tidak bertentangan dengan aturan
Allah, maka wajib untuk mengikutinya. Selain itu, jika perintah orang tua melebihi
kemampuan anak, maka seorang anak perlu berusaha semampunya atau menolak
dengan cara yang baik jika memang benar-benar terpaksa harus menolak.
Memenuhi panggilan orang tua
Begitu anak mendengar orang tua memanggilnya, maka ia harus segera datang.
Bahkan jika ia sedang melaksanakan shalat sunnah, tidak menjadi kesalahan jika
membatalkan shalat tersebut untuk memenuhi panggilan orang tua.
Merendah dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan
Kerendahan hati kepada orang tua tetap harus dijaga meskipun sang anak sudah
lebih alim dan pintar dari orang tuanya. Selain itu, rasa hormat ini tetap harus ada
meskipun dahulu orang tua tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan anak. Dan
seorang anak juga harus memahami keterbatasan dan kemampuan orang tua,
sehingga tidak menuntut sesuatu yang dapat menyusahkan orang tuanya.
Sumber ; https://paudit.alhasanah.sch.id/pengetahuan/adab-anak-orang-tua-imam-
al-ghazali/
 Akhlaq tehadap masyarakat
Manusia diperintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan
hidupnya. Sebagai makhluk yang ditugaskan sebagai kholifatullah fil ardh, manusia
dituntut untuk memelihara dan menjaga lingkungan alam. Karena itu, berakhlak
terhadap alam sangat dianjurkan dalam ajaran islam. Beberapa prilaku yang
menggambarkan akhlak yang baik terhadap alam antara lain, memelihara dan
menjaga alam agar tetap bersih dan sehat, menghindari pekerjaan yang
menimbulkan kerusakan alam.
Yang berkaitan dengan lingkungan adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia,
tumbuh-tumbuhan atau benda-benda yang tidak bernyawa. Pada dasarnya akhlak
yang membahas terhadap Lingkungan yang bersumber dari manusia sebagai
khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, bimbingan, agar setiap pencapaian mencapai tujuan
penciptaanya.
Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum
matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi
peluang bagi kepentingan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Ini berarti manusia dituntut mampu menghargai proses yang sedang berjalan, dan
terhadap proses yang terjadi. Yang dengan demikian mengantarkan manusia
bertangung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan terhadap Lingkungan.
Sumber : https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-
saw-manusia-dan-lingkungan/
3. konsep akhlak menuntut ilmu dalam islam]

menuntut ilmu adalah amalan mulia yang akan mempermudah penuntutnya jalan menuju
surga. Sehingga seorang murid, dituntut untuk memperhatikan adab-adabnya saat belajar di
kelas maupun dimana saja. Hal ini karena amalan yang mulia harus dilakukan dengan cara
yang mulia pula. Bahkan ulama salaf dahulu sangat memperhatikan adab dalam belajar,
sampai-sampai mereka mementingkan adab terlebih dahulu sebelum belajar ilmu.

Seorang penuntut ilmu wajib mengetahui dan mempelajari adab-adab menuntut ilmu yang
harus dikuasai. la harus mengikuti jejak para Salafush Shalih dalam mencari ilmu dan
beradab dengan ilmu yang telah diraih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
menerangkan tentang Islam, termasuk di dalamnya masalah adab. Seorang penuntut ilmu
harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam bukunya “Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu”
mengatakan, adab dan akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat
menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan kebaikan. Adab-
adab eorang thalabul ilmi (penuntut ilmu) harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan
akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain. selain itu, Rasulullah
SAW pun mengajarkan harus mempunyai niat ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu,
ikhlas dalam mengamalkan ilmu, ikhlas dalam mengajarkan dan mendakwahkan ilmu. agar
ilmu yang dikaji dan dipelajari menjadi ilmu yang bermanfaat, karena menuntut ilmu bukan
karena Allah ta’ala, termasuk dosa besar, penyebab tercegah dari aroma surga danAallah
menyediakan adzab yang pedih, bahkan orang yang menuntut ilmu bukan karena
mengharap wajah Allah termasuk orang yang pertama kali di panaskan api neraka.

Imam Ibnu Jama’ah menjelaskan bagaimana seorang muslim dapat ikhlas dalam menuntut
ilmu yaitu meluruskan niat dan tujuan menuntut ilmu tidak semata-mata memperoleh
keuntungan duniawi, seperti kepemimpinan, jabatan, kehormatan, harta atau berbangga
dihadapan teman-temannya bahkan hanya ingin diagungkan manusia. Dengan begitu
pentingnya membersihkan hati dari akhlak yang buruk dan memohon ilmu yang bermanfaat
kepada Allah dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan menjauhkan diri dari dosa
dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah

Sumber :
http://radiordk.uinjkt.ac.id/links/beritakampus/kenalipentingnyaadabdanakhlakdalammenun
tutilmu

4. Menurut saya akhlak terhadap sesama muslim dan non muslim yang paling esensial
adalah Aqidah yang tidak dapat ditawar lagi.seperti dalam ayat alquran untukmu agamu
dan untukku agamaku,diluar itu kita tetap hidup rukun.implementasinya berupa saling
mengormati jika mereka melakukan ibadah kita mengawal diluar agar berjalan dengan
lancar atau menjenguk jika mereka terkena musibah dan juga menguatkan rasa
gotongroyong berupa membersihkan desa ataupun tempat ibadah.di dunia maya tidak
menyebar ujaran kebencian baik facebook atau mediasosial lainya tapi meneyebar rasa
saling menghormati diantar umat beragama.

5. Tasawuf yang saya pahami adalah sebuah tahapan yang dimana tidak setiap umat islam
mungkin menerapkannya karena konsepnya kita menjauhi segala hal-hal duniawi yang
mana setiap umat islam pastinya ingin mengejar juga dunia untuk akhiratnya nanti ataupun
hanya dunia saja.tahapan ada tiga yaitu mujahadah yaitu berjuang dengan sungguh-
sungguh,Riyadnah yaitu membersihkan segala dosa yang ada dalam diri dengan meminta
pengampunan kepada allah swt, dan Muhasabah yaitu intropeksi diri.Tujuan dari Tasawuf
tidak lain agar dekat dekan allah swt.dan mendapat surganya.

Anda mungkin juga menyukai