Otomikosis adalah infeksi akut, subakut atau kronis jamur yang
melibatkan pinna dan meatus auditori eksternal, namun dengan adanya
perforasi membran timpani, juga dapat melibatkan telinga tengah.
Infeksi ini biasanya unilateral dan ditandai oleh peradangan,
pruritus, scaling, rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan. Meskipun otomikosis dapat dijumpai di berbagai tempat di dunia, akan tetapi pada umumnya prevalensi otomikosis terkait dengan wilayah geografis dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi di daerah tropis dan subtropis. Negara tropis dan subtropis mempunyai derajat kelembaban yang tinggi sekitar 70 80% dengan suhu udara sekitar 15 30oC. Otomikosis disebabkan oleh beberapa jenis jamur saprofit, seperti jamur dan ragi, terutama Aspergillus dan Pityrosporum. Identifikasi jamur didasarkan pada morfologi kolonial dan pemeriksaan mikroskopis struktur jamur. Faktor predisposisi dari otomikosis adalah infeksi telinga kronis, penggunaan minyak, obat tetes telinga, steroid, infeksi jamur lain yang ada di dalam tubuh seperti dermatomikosis atau vaginitis, status immunocompromised, kekurangan gizi pada anak-anak dan perubahan hormonal menimbulkan infeksi seperti yang terlihat selama menstruasi atau kehamilan. Penatalaksanaannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Umumnya digunakan larutan asam asetat 2% dalam alkohol, larutan iodium povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung campuran antibiotik dan steroid yang diteteskan ke liang telinga. Terkadang diperlukan juga obat anti-jamur yang mengandung nistatin dan kotrimazol dalam bentuk salep yang diberikan secara topikal.