Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI
Topik
Pokok bahasan
Target /sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh

: Imunisasi
: Imunisasi untuk balita
: Orang tua balita / keluarga pasien di Ruang Perinatologi RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
: Kamis, 5 Maret 2015
: 30 menit
: Ruang Tunggu Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
: Mahasiswa Praktek Profesi Universitas Muhammadiyah Malang

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi selama 30 menit peserta diharapkan
dapat memahami dan memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke pelayanan
kesehatan guna mendapatkan imunisasi lengkap.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi selama 30 menit peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
4. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
5. Mnejelaskan jadwal pemberian imunisasi.
6. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
7. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
8. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
III.
PESERTA
Orang tua balita / keluarga pasien di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
IV.

METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

V. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop

VI.
NO
1

35

KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
5 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi penyuluhan yang
akan diberikan
15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan
tentang
pengertian
Imunisasi.
2. Menjelaskan
tentang
tujuan
pemberian imunisasi
3. Menjelaskan tentang jenis imunisasi
yang harus diberikan
4. Menjelaskan penyakit yang dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi.
5.
Menjelaskan jadwal pemberian
imunisasi.
6.
6.
Menjelaskan kapan imunisasi tidak
boleh diberikan.
7.
Menjelaskan keadaan yang timbul
setelah imunisasi
8. Menjelaskan
tempat
pelayanan
imunisasi.
7 Menit Evaluasi :
Memberi kesempatan peserta bertanya
tentang materi yang telah dijelaskan

KEGIATAN PESERTA

Menyambut salam dan


mendengarkan

Memperhatikan

Bertanya,
pertanyaan

dan

Menjawab

Menanyakan
pada
peserta tentang
materi yang diberikan dan reinforcement
kepada peserta bila dapat menjawab dan
menjelaskan kembali pertanyaan/materi
4

3 menit

Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih
2. Mengucapkan salam

Mendengarkan dan menjawab


salam

VII. SETTING TEMPAT

Peserta

Keterangan :

:Layar LCD

: Pembimbing Lahan

: Pemateri

: Observer/fasilitator

: Moderator

VIII. PENGORGANISASIAN
a) Moderator
: Syahroni
b) Penyaji
: Lusi Nur
c) Observer/Fasilitator : Reni Cahya Nugraha
Kandhi Isma
IX. URAIAN TUGAS
Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu
e. Mengevaluasi materi penyuluhan
Penyaji
a. Menyajikan isi penyuluhan
b. Memberi reinforcement positif
c. Menyimpulkan kegiatan
d. Mengevaluasi materi penyuluhan
Fasilitator
a. Memfasilitasi audiens yang kurang aktif
b. Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara
c. Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan.

Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
X. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan memberikan materi penyuluhan
Media dan alat memadai
Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan sesuai jadwal
Audions tidak meninggalkan tempat saat acara dimulai
Audions memberikan pertanyaan
Penguasaan materi untuk penyaji 80-100%
2. Evaluasi Hasil
Audions dapat menguasai 60%-75% keseluruhan materi dari penyuluhan
60%-75% dari audions dapat menyebutkan beberapa materi yang telah disampaikan
Media dan alat dapat memadai selama penyuluhan
Setting tempat dan waktu dapat terlaksana 80% dengan sesuai dengan kegiatan
Demikianlah, satuan acara penyuluhan tentang Imunisasi untuk penyuluhan di Ruang
Perinatologi RSUD Dr.Saiful Anwar Malang.

Disetujui Oleh,
Pembimbing Lahan/CI,

Pembimbing Institusi,

_______________________

_____________________

Lampiran Materi

1.

PENGERTIAN
Imunisasi adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh seseorang
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.Imunisasi sangat penting diberikan
mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal
atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau
resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan
tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit
berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara
bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan
hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari factor yang
mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak.

2.

TUJUAN IMUNISASI
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu.
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
2. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.

3. JENIS-JENIS IMUNISASI
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

IMUNISASI AKTIF

Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi
buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon
seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi
infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
a.
Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh
sembuh dari suatu penyakit.
b.
Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di
berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinya anyara lain:
1). Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba
guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus
dilemahkan atau bakteri dimatikan.
2). Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
3). Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya
mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.
4). Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.

IMUNISASI PASIF

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk
mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif
ada dua , yaitu :
a.

Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang merupakan orang tua
kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.
b.

Imunisasi pasif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit
tertentu.

a.

BCG

: memberi kekebalan pada penyakit TBC

b.

DPT

: memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.

c.

Polio

: memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.

d.

Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.

e.

HB

: memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B

Macam-Macam Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi
yang dianjurkan :
A. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
1.

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC
yang selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG
ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi
pemberiaan imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur
0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan
cara pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional, dan reaksi panas.
2.

Kontra Indikasi
-

3.

Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis, dan
sebagainya.
Mereka yang sedang menderita TBC.
Efek Samping

Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah
menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan akan sembuh
secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.
11
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher, terasa padat
tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya
B. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
1.

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri. Imunisasi
DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan

sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi
pemberiaan imunisasi DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti
terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ tubuh
membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian
imunisasi DPT antar umur 2-11 bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan
imunisasi DPT melalui intra muscular.
2.

Efek Samping

Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan seperti
pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam sedangkan efek berat dapat
menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang,
ensefalopati, dan shock.
3.

Kontra Indikasi

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala serius
keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang mengalami gejalagejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus dihilangkan pada dosis kedua dan
untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan
C. Imunisasi Polio
1.

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis


yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi polio adalah empat kali. Waktu pemberiaan
imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara
pemberiaan imunisasi polio melalui oral.
2.

Efek Samping

Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa paralysis yang disebabkan
oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66 :1998)
3.

Kontra Indikasi

Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang berbahaya yang
timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan,
misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
D. Imunisasi Campak
1.

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak adalah satu kali. Waktu pemberiaan

imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara pemberiaan imunisasi campak melalui
subkutan.
2.

Efek Samping

Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas selama 3 hari
yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
3.

Kontra Indikasi

Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di duga menderita
gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.
E. Imunisasi Hepatitis B
1.

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang
kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis
tiga kali. Waktu pemberiaan imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya
adalah intramuscular.
2.

Efek Samping

Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua hari.
3.

Kontra Indikasi

Hipersensitif pada komponen vaksin. Seperti vaksin-vaksin yang lain, vaksin ini tidak boleh
diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

4. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)


a.

Penyakit TBC

Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Penyakit ini disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya melalui droplet atau percikan air ludah,
sedangkan reservoar adalah manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah
BCG. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada
daerah perumahan padat. Ditandai dengan :

Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.


Nafsu makan menurun, BB menurun.
Berkeringat malam tanpa aktifitas.

b.

Penyakit Difteri

Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Penyakit ini
disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan intermedium, yang
menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan berupa membran pada rongga
hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran
napas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan
untuk mencegah penyakit ini adalah DPT. Ditandai dengan :

c.

Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan napas.
Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari

Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :

d.

Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti
batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan
napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat
menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.

Penyakit Tetanus

Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar
di Indonesia karena banyak bayi yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Penyakit ini
disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan dengan bayi tidak mau
menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi
lengkap, imunisasi yang diberikan tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon
pengantin. Ditandai dengan :

e.

Kejang / kaku seluruh tubuh.


Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
Kejang dirasakan sangat sakit.
Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena
mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

Penyakit Polimielitis

Polimielitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau serabut

otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet atau fekal, reservoarnya
adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan
menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.Ditandai
dengan :

f.

Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan
dan kaki terasa kaku.
Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat
menyebabkan kematian.

Penyakit Campak

Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi. Penyebab penyakit infeksi
adalah virus morbili yang menular melalui droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya
kemerahan yang mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan
anggota badan, imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari
ibu terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
Tanda-tanda campak :

g.

Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.


Mulut dan bibir kering serta merah.
Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga,
leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang
telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan
radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.

Hepatitis Virus B

Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Penyakit infeksi
ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok resiko secara vertical yaitu
bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu
narkotika, pasien hemodialisis. Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan
kadang-kadang ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 011bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
Tanda-tanda :

Mual, muntah serta nafsu makan menurun.


Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

5.

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI

Jenis-jenis imunisasi :
a.

BCG

: memberi kekebalan pada penyakit TBC

b.

DPT

: memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.

c.

Polio

: memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.

d.

Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.

e.

HB

: memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B

Jadwal pemberian imunisasi yang dianjurkan pada bayi dan balita :


Jenis Imunisasi

Waktu pemberian

1. BCG, Polio I, DPT I

umur 2 bulan

2. HB I, Polio II, DPT II

umur 3 bulan

3. HB II, Polio III, DPT III

umur 4 bulan

4. HB III, Polio IV, Campak

umur 9 bulan

(Sumber : Kementerian Kesehatan RI)


Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia,
DepKes 2000)
Vaksin

Dosid

Cara dan tempat pemberiaan

BCG

0,05 cc

Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus kanan

DPT

0,5 cc

Intramuskular

Polio

2 tetes

Diteteskan ke mulut

Campak

0,5 cc

Subkutan, biasanya lengan kiri atas

Hepatitis B

0,5 cc

Intramuscular pada paha bagian luar

TT

0,5 cc

Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus

Jadwal pemberian imunisasi lengkap bayi hingga dewasa yang dianjurkan menurut
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)

6.

KAPAN IMUNISASI TIDAK BOLEH DIBERIKAN


Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :

7.

1.

BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan
panas tinggi.

2.

DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.

3.

Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.

4.

Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

KEADAAN-KEADAAN YANG TIMBUL SETELAH IMUNISASI


Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi,
seperti yang diuraikan di bawah ini.
a. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil seperti koreng dan menjadi luka parut. Luka tidak
perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas
b. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. Bila panas berikan obat penurun panas
yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres dingin.
c. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah
penyuntikan.Bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu

8.

TEMPAT PELAYANAN IMUNISASI


Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
a.

Posyandu

b.

Puskesmas

c.

Bidan / dokter praktek

d. Rumah bersalin
e.

Rumah sakit

SATUAN ACARA PENYULUHAN


IMUNISASI

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA DIII KEPARAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PRAKTEK MAHASISWA RUMAH SAKIT Dr.SAIFUL ANWAR


MALANG
2015
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, A, et. All (2001) Kapita Selekta kedokteran. Jilid I, Jakarta: Penerbit FKUI Jakarta.
Manajemen Terpadu Balita Sakit, 2001, asuhan keperawatan anak sehat, DEPKES RI, 1998.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberian Imunisasi-ASI. Jakarta: Depkes RI


Maryuani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: TIM.

Anda mungkin juga menyukai