IMUNISASI
Topik
Pokok bahasan
Target /sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
: Imunisasi
: Imunisasi untuk balita
: Orang tua balita / keluarga pasien di Ruang Perinatologi RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
: Kamis, 5 Maret 2015
: 30 menit
: Ruang Tunggu Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
: Mahasiswa Praktek Profesi Universitas Muhammadiyah Malang
METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
V. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
VI.
NO
1
35
KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
5 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi penyuluhan yang
akan diberikan
15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan
tentang
pengertian
Imunisasi.
2. Menjelaskan
tentang
tujuan
pemberian imunisasi
3. Menjelaskan tentang jenis imunisasi
yang harus diberikan
4. Menjelaskan penyakit yang dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi.
5.
Menjelaskan jadwal pemberian
imunisasi.
6.
6.
Menjelaskan kapan imunisasi tidak
boleh diberikan.
7.
Menjelaskan keadaan yang timbul
setelah imunisasi
8. Menjelaskan
tempat
pelayanan
imunisasi.
7 Menit Evaluasi :
Memberi kesempatan peserta bertanya
tentang materi yang telah dijelaskan
KEGIATAN PESERTA
Memperhatikan
Bertanya,
pertanyaan
dan
Menjawab
Menanyakan
pada
peserta tentang
materi yang diberikan dan reinforcement
kepada peserta bila dapat menjawab dan
menjelaskan kembali pertanyaan/materi
4
3 menit
Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih
2. Mengucapkan salam
Peserta
Keterangan :
:Layar LCD
: Pembimbing Lahan
: Pemateri
: Observer/fasilitator
: Moderator
VIII. PENGORGANISASIAN
a) Moderator
: Syahroni
b) Penyaji
: Lusi Nur
c) Observer/Fasilitator : Reni Cahya Nugraha
Kandhi Isma
IX. URAIAN TUGAS
Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu
e. Mengevaluasi materi penyuluhan
Penyaji
a. Menyajikan isi penyuluhan
b. Memberi reinforcement positif
c. Menyimpulkan kegiatan
d. Mengevaluasi materi penyuluhan
Fasilitator
a. Memfasilitasi audiens yang kurang aktif
b. Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara
c. Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan.
Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
X. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan memberikan materi penyuluhan
Media dan alat memadai
Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan sesuai jadwal
Audions tidak meninggalkan tempat saat acara dimulai
Audions memberikan pertanyaan
Penguasaan materi untuk penyaji 80-100%
2. Evaluasi Hasil
Audions dapat menguasai 60%-75% keseluruhan materi dari penyuluhan
60%-75% dari audions dapat menyebutkan beberapa materi yang telah disampaikan
Media dan alat dapat memadai selama penyuluhan
Setting tempat dan waktu dapat terlaksana 80% dengan sesuai dengan kegiatan
Demikianlah, satuan acara penyuluhan tentang Imunisasi untuk penyuluhan di Ruang
Perinatologi RSUD Dr.Saiful Anwar Malang.
Disetujui Oleh,
Pembimbing Lahan/CI,
Pembimbing Institusi,
_______________________
_____________________
Lampiran Materi
1.
PENGERTIAN
Imunisasi adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh seseorang
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.Imunisasi sangat penting diberikan
mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal
atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau
resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan
tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit
berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara
bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan
hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari factor yang
mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak.
2.
TUJUAN IMUNISASI
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu.
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
2. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.
3. JENIS-JENIS IMUNISASI
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
IMUNISASI AKTIF
Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi
buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon
seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi
infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
a.
Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh
sembuh dari suatu penyakit.
b.
Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di
berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinya anyara lain:
1). Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba
guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus
dilemahkan atau bakteri dimatikan.
2). Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
3). Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya
mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.
4). Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.
IMUNISASI PASIF
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk
mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif
ada dua , yaitu :
a.
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang merupakan orang tua
kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.
b.
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit
tertentu.
a.
BCG
b.
DPT
c.
Polio
d.
e.
HB
Macam-Macam Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi
yang dianjurkan :
A. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
1.
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC
yang selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG
ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi
pemberiaan imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur
0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan
cara pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional, dan reaksi panas.
2.
Kontra Indikasi
-
3.
Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis, dan
sebagainya.
Mereka yang sedang menderita TBC.
Efek Samping
Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah
menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan akan sembuh
secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.
11
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher, terasa padat
tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya
B. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
1.
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri. Imunisasi
DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan
sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi
pemberiaan imunisasi DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti
terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ tubuh
membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian
imunisasi DPT antar umur 2-11 bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan
imunisasi DPT melalui intra muscular.
2.
Efek Samping
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan seperti
pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam sedangkan efek berat dapat
menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang,
ensefalopati, dan shock.
3.
Kontra Indikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala serius
keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang mengalami gejalagejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus dihilangkan pada dosis kedua dan
untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan
C. Imunisasi Polio
1.
Indikasi
Efek Samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa paralysis yang disebabkan
oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66 :1998)
3.
Kontra Indikasi
Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang berbahaya yang
timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan,
misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
D. Imunisasi Campak
1.
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak adalah satu kali. Waktu pemberiaan
imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara pemberiaan imunisasi campak melalui
subkutan.
2.
Efek Samping
Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas selama 3 hari
yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
3.
Kontra Indikasi
Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di duga menderita
gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.
E. Imunisasi Hepatitis B
1.
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang
kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis
tiga kali. Waktu pemberiaan imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya
adalah intramuscular.
2.
Efek Samping
Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua hari.
3.
Kontra Indikasi
Hipersensitif pada komponen vaksin. Seperti vaksin-vaksin yang lain, vaksin ini tidak boleh
diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.
Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Penyakit ini disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya melalui droplet atau percikan air ludah,
sedangkan reservoar adalah manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah
BCG. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada
daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
b.
Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Penyakit ini
disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan intermedium, yang
menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan berupa membran pada rongga
hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran
napas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan
untuk mencegah penyakit ini adalah DPT. Ditandai dengan :
c.
Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan napas.
Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
d.
Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti
batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan
napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat
menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.
Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar
di Indonesia karena banyak bayi yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Penyakit ini
disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan dengan bayi tidak mau
menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi
lengkap, imunisasi yang diberikan tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon
pengantin. Ditandai dengan :
e.
Penyakit Polimielitis
Polimielitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau serabut
otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet atau fekal, reservoarnya
adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan
menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.Ditandai
dengan :
f.
Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan
dan kaki terasa kaku.
Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat
menyebabkan kematian.
Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi. Penyebab penyakit infeksi
adalah virus morbili yang menular melalui droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya
kemerahan yang mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan
anggota badan, imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari
ibu terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
Tanda-tanda campak :
g.
Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Penyakit infeksi
ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok resiko secara vertical yaitu
bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu
narkotika, pasien hemodialisis. Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan
kadang-kadang ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 011bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
Tanda-tanda :
5.
Jenis-jenis imunisasi :
a.
BCG
b.
DPT
c.
Polio
d.
e.
HB
Waktu pemberian
umur 2 bulan
umur 3 bulan
umur 4 bulan
umur 9 bulan
Dosid
BCG
0,05 cc
DPT
0,5 cc
Intramuskular
Polio
2 tetes
Diteteskan ke mulut
Campak
0,5 cc
Hepatitis B
0,5 cc
TT
0,5 cc
Jadwal pemberian imunisasi lengkap bayi hingga dewasa yang dianjurkan menurut
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
6.
7.
1.
BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan
panas tinggi.
2.
DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3.
4.
Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
8.
Posyandu
b.
Puskesmas
c.
d. Rumah bersalin
e.
Rumah sakit
DISUSUN OLEH :