Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PENGARUH OBESITAS TERHADAP PENYAKIT JANTUNG KORONER


Mutiara Syafitri
Jurusan Biologi, Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Obesity is a medical condition in which excess body fat has accumulated to the extent
that it may have an adverse effect on health, leading to reduced life expectancy and/or
increased health problems. Obesity increases the likelihood of various diseases,
particularly heart disease, type 2 diabetes, breathing difficulties during sleep, certain
types of cancer, and osteoarthritis. Obesity is most commonly caused by a combination
of excessive dietary calories, lack of physical activity, and genetic susceptibility,
although a few cases are caused solely by genes, endocrine disorders, medications or
psychiatric illness.
Key

Words:

heart

disease,

obesity.

Pendahuluan
Peradaban manusia dan perkembangan teknologi terus berkembang seiring dengan
perubahan zaman. Perubahan ini akan berdampak langsung terhadap pola atau gaya
hidup manusia. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan hidup dan tingkat persaingan
kerja membuat manusia selalu memanfaatkan segala macam teknologi yang ada
disekitar. Inimembuat manusia cenderung memilih untuk bergaya hidup yang serba
praktis, cepat, dan instant, sehingga tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Gaya hiduup ini juga banyak dilakukan oleh manusia modern dalam mengkonsumsi
makanan. Mereka lebih memilih makanan dan minuman siap saji seperti makanan
instant, junk food yang dapat dipesan dalam restoran fast food, agar dapat menghemat
waktu. Padahal makanan dan minuman siap saji ini pada umumnya sangat merugikan
kesehatan karena mengandung kolesterol tinggi, rendah serat, dan kadar gula yang
tinggi. Namun merekatidakmementingkan hal ini selama dapat memanfaatkan waktu
dan
perut
terisi
penuh.
Gaya hidup seperti ini menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Dengan
gaya hidup yang serba instant ditambah kurangnya waktu untuk berolahraga
memperparah keadaan ini. Disebutkan baru-baru bahwa kelebihan berat badan atau
obesitas ini merupakan salah satu pemicu berbagai penyakit, salah satunya adalah
penyakit
jantung.
Pembahasan
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap
orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB)
jauh melebihi berat yang diinginkan. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan

pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai


pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi
penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal
dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan)
adalah
keadaan
dimana
BB
seseorang
melebihi
BB
normal.
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan
energi yang keluar. Bisa dikatakan bahwa pada obesitas jumlah energi dari makanan
yang dimakan lebih banyak dari jumlah aktivitas tubuh yang membakar energi dari
makanan tersebut. Faktor budaya, keturunan atau genetic juga dapat mempengaruhi
terjadinya
obesitas.
Sampai saat ini belum ada standar yang memuaskan definisi obesitas dan cara
pengukurannya. Beberapa cara untuk menentukan obesitas di antaranya desintrometri,
pengukuran total kalium tubuh, USG,CT, MRI, pengukuran antropometri dengan
mengukur berat badan total, tinggi badan, tebal lemak subkutis, panjang lingkar bagian
tubuh tertentu, dan perhitungan berdasarkan nilai angka antropometri.
Cara yang sering dipakai untuk menentukan seseorang obesitas dengan mengukur
berat badan relative (berat badan subyek dibagi berat badan standar untuk tinggi
tertentu), dan indeks massa tubuh (IMT/BMI = Body Mass Index), berat dibagi kuadrat
tinggi badan.
Sampai saat ini kriteria untuk menyatakan seseorang obesitas sehubungan dengan
komplikasi metabolik masih belum beragam. Seseorang dinyatakan kelebihan berat
badan apabila mempunyai berat badan relatif > 120 % berat ideal, >125 % berat ideal,
atau > 130 %berat ideal. Bila berdasarkan indeks massa tubuh (IMT/BMI), obesitas
apabila IMT > 30 kg/m2.
METODE
BB Relatif
IMT

NORMAL
= BB ideal
20-<25

OVERWEIGHT
> 120 % BB ideal
(25-30)

OBESITAS
> 130 % BB Ideal
> 30

Obesitas dihubungkan dengan lemak tubuh. Lemak tubuh sebenarnya banyak manfaat
bagi tubuh sebagai penyimpan energi cadangan, penyekat panas, peredam guncangan,
pembentuk tubuh, dan sebagainya. Tetapi jika jumlah timbunan lemak tubuh menjadi
berlebihan, lemak akan menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya penyakit
jantung.
Obesitas akan mengakibatkan terjadinya peningkatan volume darah sekitar 10-20%,
bahkkan sebagian ahli meyatakan dapat mencapai 30%. Hal ini tentu merupakan beban
tambahan bagi jantung, otot jantung akan mengakibatkan perubahan struktur berupa
hipertropi atau hiperplasi yang keduanya dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
dalam memompa darah dalam jantung atau lazim disebut dengan gagal jantung atau
lemah jantung, dimana penderitanya mengalami sesak napasbiala melakukan kegiatan
yang
ringan,
sedang
maupun
berat.
Obesitas dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner melalui berbagai
cara, yaitu : 1. Obesitas mengakibatkan terjadinya perubahan lipid darah, yaitu
peninggian kadar kolesterol darah, kadar LDL kolesterol meningkat (kolesterol jahat,

yaitu zat yang mempercepat penimbunan kolesterol pada dinding pembuluuh darah),
penurunan kadar HDL-kolesterol (koolesterol baik, yaitu zat yang mencegah terjadinya
penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah). 2. Obesitas mengakibatkan
terjadinya hipertensi (akibat peningkatan volume darah, peningkatan kadar rennin,
peningkatan kadar aldosteron dan insulin, meningkatnya tahanan pembuluh darah
sistemik, serta terdapatnya penekanan mekanis oleh lemak pada dinding pembuluh
darah tepi).3. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan tolerensi glukosa
ataupun kencing manis. Menurut Westlund dan Nicholas Sen, obesitas sedang akan
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner 10 kali lipat,bahkan jika berat badan
lebih besar 45% dari berat badan standar, maka resiko terjadinya penyakit kencing
manis
akan
meningkat
menjadi
30
kali
lipat.
Oleh karena hipertensi, hiperkolesterol, LDL-kolesterol, HDL-kolesterol, dan kencing
manis (diabetes mellitus) merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK),
maka peningkatan tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Menurut hasil penelitian Skandinavia (Scandinavian study),bahwa obesitas akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan factor-faktor pembekuan darah, sebagaimana
diketahui bahwa factor pembekuan darah merupakan factor resiko untuk terjadinya
serangan jantung atau stroke. Obesitas akan meningkatkan resiko stroke 20% dan
resiko serangan jantung 8 kali lipat dibandingkan mereka yang bukan obesitas. Jika
berat badan naik 20% maka angka kematian 20% pada pria dan 10% pada wanita.
Sebaliknya menurut studi Framingham, penurunan berat badan akanmemperpanjang
usia dan dengan penurunan berat badan sampai 10% akan menurunkan insiden
penyakit
jantung
koroner
20%.
Kesimpulan
Kajian ini secara umum menyatakan bahwa perubahan zaman membuat manusia
menjadi memanfaatkan waktu semaksimalnya sehingga lebih memilih melakukan
semua kegiatan dengan cepat, salah satunya memilih makanan dan minuman dengan
instant. Makanan dan minuman instant tersebut menyebutkan kerugian kesehatan,
salah satunya yaitu obesitas. Obesitas atau penumpukan lemak tubuh yang berlebih
merupakan salah satu pemicu penyakit jantung koroner. Obesitas menyebabkan
hipertensi, hiperkolesterol, LDL-kolesterol, HDL-kolesterol, dan kencing manis (diabetes
mellitus) yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK), maka
peningkatan
tersebut
dapat
menyebabkan
penyakit
jantung
koroner.
Daftar Pustaka
Freedman DM, Ron E, Ballard-Barbash R, Doody MM, Linet MS. 2006. Body mass
index and all-cause mortality in a nationwide US cohort. Int J Obes 30 (5).
Keller, K. 2008. Encyclopedia of Obesity, Thousand Oaks, Calif: Sage Publications, Inc.
Payne, W.A. dan D.B. Hahn. 2004. Understanding Your Health. New York: Mc Graw Hill
Inc.

Anda mungkin juga menyukai