Anda di halaman 1dari 11

TABEL PRODUK HUKUM GAJI PEGAWAI NEGERI

SIPIL
1 TAHUN AGO BY WEB ADMIN
Syarat Pengajuan Gaji

No.
Subjek
1. GAJI POKOK

Produk Hukum
PP 22 TAHUN 2013 tentang
Perubahan Kelima belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil

2. TUNJANGAN ISTRI /
SUAMI

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1992


Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Sebagaimana Telah Diubah, Terakhir Dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1985
BESARAN TUNJANGAN ISTRI/SUAMI
BESARAN
10% dari Gaji Pokok
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai anak atau anak
angkat, yang berumur kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, belum
pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan nyata
menjadi tanggungannya, diberikan tunjangan anak sebesar 2% (dua
persen) dari gaji pokok tiap-tiap anak.

3. TUNJANGAN ANAK

Ketentuan scbagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat


diperpanjang sampai umur 25 (dua puluh lima) tahun apabila
anak tersebut masih bersekolah.

Apabila suami isteri kedua-duanya berkedudukan sebagai


Pegawai Negeri, maka tunjangan keluarga diberikan kepada
yang mempunyai gaji pokok yang lebih tinggi.

PP No. 13 Tahun 1980, Perubahan Dan Penambahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan
Gaji Pegawai Negeri Sipil
BESARAN TUNJANGAN ANAK
Tiap anak
2%
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
17 TAHUN 2000 TENTANG
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA
NEGARA
Pasal 29
(1) Tunjangan anak dan tunjangan beras untuk anak dibatasi
untuk 2 (dua) orang anak.

4. TUNJANGAN
JABATAN UMUM

PERPRES NO. 12 TAHUN 2006


Tentang Tunjangan Umum Bagi PNS
GOLONGAN
IV

BESAR TUNJANGAN
UMUM
Rp. 190.000,00

III
II
I

Rp. 185.000,00
Rp. 180.000,00
Rp. 175.000,00

5. TUNJANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
JABATAN \STRUKTURAL 26 TAHUN 2007
TENTANG
TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL
ESELON
BESAR TUNJANGAN
STRUKTURAL
IA
Rp 5.500.000,00
IB
Rp 4.375.000,00
II A
Rp 3.250.000,00
II B
Rp 2.025.000,00
III A
Rp 1.260.000,00
III B
Rp 980.000,00
IV A
Rp 540.000,00
IV B
Rp 490.000,00
VA
Rp 360.000,00

6. TUNJANGAN BERAS
dlm bentuk Natura Dan
Uang

PEDIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR


PER- 67 /PB/2010 tentang
Tunjangan beras dalam bentuk natura dan uang
Beras per kg : Rp 5.656 (10 kg /orang)

7. TUNJANGAN KHUSUS
PAJAK

8. PEMBULATAN

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 80 tahun


2010 tentang Tarif pemotongan dan pengenaan pajak
penghasilan pasal 21 atas penghasilan yang menjadi
Beban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Atau
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Surat Edaran Nomor Se- 8 Ipb/2011 Tentang Petunjuk


Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pejabat
Negara, Pns, Anggota Tni, Dan Anggota Polri Atas
Penghasilan Tetap Dan Teratur Setiap Bulan

Pembulatan
Untuk memudahkan penyelesaian administrasi pembayaran gaji
pegawai, maka dalam perhitungan pembayaran gaji diadakan
pembulatan. Angka pembulatan sebagai salah satu unsur perhitungan
penghasilan bruto yang harus dicantumkan pada lajur yang telah
tersedia dalam daftar gaji. Angka pembulatan dicantumkan agar gaji

yang diterima pegawai jumlah bersihnya menjadi bulat dengan


ketentuan sebagai berikut:
(1) Unsur penghasilan diadakan pembulatan ke atas menjadi satuan
rupiah (Rp 1,00);
(2) Unsur potongan diadakan pembulatan ke bawah menjadi nol
rupiah (Rp 0,00);
(3) Jumlah akhir dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah
(Rp100,00).
9. IWP (Iuran Wajib Pegawai) KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8
TAHUN 1977 TENTANG
Perubahan dan Tambahan Atas Keputusan Presiden Republik
Indonesia nomor 56 tahun 1974 Tentang Pembagian, Penggunaan,
Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Besarnya Iuran-Iuran Yang
Dipungut Dari Pegawai Negeri,
Pasal1
(1) Untuk membiayai usaha-usaha dalam bidang kesejahteraan, maka
dari setiap Pegawai Negeri dan Pejabat Negara dipungut iuran sebesar
10% (sepuluh persen) dari penghasilan setiap bulannya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan perincian
sebagai berikut :
a. 4 3/4% (empat tiga perempat persen) untuk iuran dana
pensiun.
b. 2% (dua persen) untuk iuran pemeliharaan kesehatan.
c. 3 1/4% (tiga seperempat persen) untuk iuran tabungan hari tua
dan perumahan.
(2) Bagi para penerima pensiun dipungut iuran untuk
penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan sebesar :
a. 5% (lima persen) dari pensiun pokok bagi para penerima
pensiun yang dipensiunkan sebelum 1 Januari 1977.
b. 2% (dua persen) dari penghasilan bagi para penerima pensiun
yang dipensiunkan sejak 1 Januari 1977.
10. TAPERUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


14 TAHUN 1993 TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 3
(1) Besarnya pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil setiap bulan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagai berikut :
GOLONGAN

BESAR
PEMOTONGAN
Golongan I Rp 3.000,-

Golongan II Rp 5.000,-

Golongan III Rp 7.000,Golongan IV Rp 10.000,-

Tunjangan Istri/Suami
Yang dimaksud dengan tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai
negeri yang beristri/suami. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan istri/suami
adalah :
1. Diberikan untuk 1 (satu) istri/suami pegawai negeri yang sah;
2. Besarnya tunjangan istri/suami adalah 10 % dari gaji pokok;
3. Tunjangan istri/suami diberhentikan pada bulan berikutnya setelah terjadi perceraian
atau meninggal
4. Untuk memperoleh tunjangan istri/suami harus dibuktikan dengan Daftar Susunan
Keluarga (KP.4/KU.1) yang dilampiri surat nikah/akta nikah dari Kantor Urusan Agama
atau Kantor Catatan Sipil.
5. Tunjangan istri/suami tidak dapat berlaku surut.

Contoh kasus:
Retno Ambarawati adalah PNS yang melangsungkan perkawinan dengan pegawai swasta pada
tanggal 11-11-2012. Selanjutnya pada tanggal 3 Februari 2013 yang bersangkutan baru
melaporkan perkawinannya tersebut ke instansi tempat bekerjanya disertai dengan KP4 dan
foto copy surat nikah. Maka meskipun perkawinan telah dilaksanakan pada bulan November
2012, hak tunjangan suami baru dapat dibayarkan untuk gaji bulan Maret 2013 dan tidak dapat
berlaku surut.
Seorang anggota Polri sedang bertengkar dengan istrinya. Karena merasa tidak ada kecocokan
lagi, anggota Polri tersebut berniat menceraikan istrinya. Selanjutnya yang bersangkutan
meminta kepada PPABP untuk menghentikan tunjangan istri dalam daftar gajinya.
Dalam kasus tersebut PPABP wajib menolak permintaan penghentian tunjangan istri karena
belum sah bercerai dan tidak dapat menunjukkan akta/putusan perceraian .

Tunjangan Anak
Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai
negeri yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan anak angkat) dengan ketentuan
anak tersebut:
1) Belum melampaui batas usia 21 tahun;
2) Tidak atau belum pernah menikah;
3) Tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
4) Nyata menjadi tanggungan pegawai negeri yang bersangkutan.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan anak adalah :
1. Diberikan maksimal untuk 2 (dua) orang anak;
2. Dalam hal pegawai negeri pada tanggal 1 Maret 1994 telah memperoleh tunjangan anak
untuk lebih dari 2 (dua) orang anak, kepadanya tetap diberikan tunjangan anak untuk jumlah
menurut keadaan pada tanggal tersebut. Apabila setelah tanggal tersebut jumlah anak yang
memperoleh tunjangan anak berkurang karena menjadi dewasa, kawin atau meninggal,
pengurangan tersebut tidak dapat digantikan, kecuali jumlah anak menjadi kurang dari dua;
3. Besarnya tunjangan anak adalah 2 % per anak dari gaji pokok;
4. Tunjangan anak diberhentikan pada bulan berikutnya setelah tidak memenuhi ketentuan
pemberian tunjangan anak atau meninggal dunia;
5. Pegawai wajib melaporkan bahwa anak yang masuk dalam tanggungan pegawai tersebut
telah tidak memenuhi ketentuan pemberian tunjangan anak atau meninggal dunia;
6. Batas usia anak tersebut diatas dapat diperpanjang dari usia 21 tahun sampai usia 25 tahun
apabila anak tersebut masih bersekolah/kuliah/kursus dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Dapat menunjukan surat pernyataaan dari kepala sekolah/kursus/perguruan tinggi bahwa
anak tersebut masih sekolah/kursus/kuliah;
b) Masa pelajaran pada sekolah/kursus/perguruan tinggi tersebut sekurang-kurangnya satu
tahun;
7. Untuk memperoleh tunjangan anak harus dibuktikan dengan:
a) Surat Keterangan Kelahiran Anak dari pejabat yang berwenang pada Kantor Catatan
Sipil/Lurah/Camat setempat;
b) Surat Keputusan Pengadilan yang memutuskan/mensahkan perceraian dimana anak
menjadi tanggungan penuh janda/duda untuk tunjangan anak tiri bagi janda/duda yang
bercerai;
c) Surat Keterangan dari Lurah/Camat bahwa anak-anak tersebut adalah perlu tanggungan
janda/duda untuk tunjangan anak tiri bagi janda/duda yang suami/isterinya meninggal dunia
d) Surat Keputusan Pengadilan Negeri tentang pengangkatan anak (hukum adopsi) untuk
tunjangan anak bagi anak angkat (apabila pegawai mengangkat anak lebih dari 1 anak angkat,
maka pembayaran tunjangan anak untuk anak angkat maksimal 1 anak)
8. Tunjangan anak dimasukkan dalam pengajuan daftar gaji setelah diterimanya surat kelahiran
oleh PPABP. Pembayaran tunjangan anak tidak berlaku surut.
9. Untuk tunjangan anak tiri/anak angkat dimasukkan dalam pengajuan daftar gaji setelah
diterimanya surat keterangan oleh PPABP (pembayaran tunjangan anak tiri/anak angkat tidak
berlaku surut) dengan syarat:
a) Ayah yang sebenarnya dari anak tersebut telah meninggal dunia yang harus dibuktikan
dengan surat keterangan dari Pamong Praja (serendah-rendahnya Camat),
b) Ayah yang sebenarnya dari anak tersebut bukan pegawai negeri dan tunjangan anak untuk
anak-anak itu diberikan kepada ayahnya yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dari
kantor tempat ayahnya bekerja.
c) Anak tersebut tidak lagi menjadi tanggungan ayahnya yang dibuktikan dengan surat
keputusan dari pengadilan negeri bahwa anak tersebut telah diserahkan sepenuhnya kepada
ibu dari anak tersebut dan disahkan oleh pamong praja (serendah-rendahnya Camat).

Dalam aplikasi belanja pegawai terdapat menu monitoring anak dewasa maupun anak kuliah.
Monitoring ini membantu mengingatkan adanya anak yang akan dewasa atau surat keterangan
kuliahnya perlu segera diperbarui. Oleh karena itu PPABP berkewajiban menyampaikan kepada
para pegawai yang anaknya akan dewasa atau surat keterangan kuliahnya perlu segera
diperbarui.
Contoh kasus:
1) M. Sukri adalah PNS yang memiliki 3 orang anak. Anak pertama dilaporkan telah memiliki
penghasilan sendiri dan telah menikah sehingga tidak ditanggung dalam daftar gaji. Anak kedua
dan ketiga masih kuliah/sekolah dan telah dilangkapi surat keterangan masih kuliah. Namun
pada tanggal 01 September 2012, surat keterangan kuliah untuk anak kedua telah daluwarsa
dan perlu segera diperbarui sehingga pada gaji bulan Oktober 2012 telah dikeluarkan dari
daftar gaji. Pada tanggal 2 Mei 2013 yang bersangkutan melampirkan surat keterangan kuliah
yang telah diperbarui.
Dalam hal demikian maka terhitung mulai gaji bulan Juni 2013, kepada PNS tersebut
dibayarkan kembali tunjangan untuk 2 orang anak tanpa hak kekurangan gaji/rapel.
2) Supardi adalah PNS yang memiliki 1 orang anak berusia 22 tahun dan masih dibayarkan
tunjangan anaknya karena dapat menunjukkan keterangan kuliah Diploma III. Pada bulan Juni
2012 PNS yang bersangkutan melaporkan bahwa anak tersebut telah lulus kuliah sehingga
terhitung mulai gaji bulan Juli 2012 dihentikan pembayaran tunjangan anaknya. Pada bulan
Juni 2013 PNS yang bersangkutan melaporkan bahwa anak tersebut melanjutkan kuliah S1.
Maka kepada PNS yang bersangkutan dapat dibayarkan kembali tunjangan anaknya mulai gaji
bulan Juli 2013 setelah melampirkan surat keterangan kuliah.
3) Seorang Anggota TNI dibayarkan gajinya dengan tunjangan 1 orang anak berusia 22 tahun
yang masih kuliah. Anak tersebut pada bulan Oktober 2012 mendapatkan bea siswa selama
setahun.
Dalam hal demikian maka kepada Anggota TNI tersebut masih tetap dapat diberikan tunjangan
anak dalam daftar gaji karena bea siswa tidak termasuk dalam pengertian bahwa anak tersebut
telah memiliki penghasilan sendiri.

Tunjangan Umum
Tunjangan Umum adalah tunjangan yang diberikan dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi,
pengabdian dan semangat kerja bagi calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang tidak
menerima tunjangan jabatan struktural atau tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan yang
dipersamakan dengan tunjangan jabatan dengan ketentuan:
1
2
3

Besaran tunjangan umum diatur dalam Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2006;
Tunjangan umum diberikan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2006;
Tambahan tunjangan umum diberikan jika calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil
menerima penghasilan (gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan beras dan tunjangan umum)
kurang dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah);
4 Bagi PNS yang memiliki Tunjangan Kompensasi Kerja (Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja
Radiasi, Tunjangan Kompensasi Kerja bagi Pegawai Negeri yang ditugaskan di Bidang
Persandian, Tunjangan bahaya Nuklir bagi PNS di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional,
Tunjangan Pengelolaan Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia
dan tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di Lingkungan Badan Pengawas badan Tenaga Nuklir)
kepadanya tetap diberikan Tunjangan Umum, sepanjang penghasilan PNS yang bersangkutan
belum mencapai jumlah Rp. 1000.000,- (satu juta rupiah);
5 Pembayaran tunjangan umum dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak pegawai negeri
yang bersangkutan:
(a) Menerima tunjangan jabatan struktural atau tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan yang
dipersamakan dengan tunjangan jabatan;
(b) Diberhentikan sementara dari jabatan negeri;
(c) Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan Peraturan Peraturan
Nomor 30 Tahun 1980;
(d) Sedang menjalani cuti besar atau cuti diluar tanggungan negara;
(e) Diberhentikan dari jabatan organik;
(f) Menjalani masa bebas tugas/MPP;
(g) Menjalani masa uang tunggu.
6
7
8

Pembayaran tunjangan umum dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh bagi pegawai yang
menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan;
Tunjangan umum bagi pegawai negeri yang diperbantukan, dibayarkan oleh instansi tempat
pegawai negeri yang bersangkutan bekerja;
Tunjangan umum bagi pegawai negeri yang dipekerjakan tetap dibayarkan oleh instansi
induknya.

Besarnya Tunjangan Umum :


Gol IV = Rp190.000,Gol III = Rp185.000,Gol II = Rp180.000,Gol I = Rp175.000,Download Peraturan terkait Tunjangan Umum PNS:
Peraturan Presiden Republik indonesia nomor 12 tahun 2006
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-26/PB/2006
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan NomorS-6053/PB/2006

Tunjangan Jabatan Struktural


Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri
yang menduduki jabatan struktural sesuai dengan peraturan perundangan dan ditetapkan dengan
surat keputusan dari pejabat yang berwenang, dengan ketentuan :
1. Besaran tunjangan jabatan struktural dibedakan menurut tingkat eselon jabatan berdasarkan
Peraturan Pemerintah, yang terakhir diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2007 tentang
Tunjangan Jabatan Struktural;
2. Tunjangan jabatan struktural sekaligus menentukan perpanjangan batas usia pensiun bagi
pegawai yang bersangkutan (eselon I dan II sampai dengan usia 60 tahun, khusus jabatan eselon I
tertentu dapat diperpanjang sampai usia 62 tahun);
3. Tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan berikutnya setelah tanggal pelantikan.
Apabila pelantikan dilaksanakan pada tanggal 1 bulan berkenaan atau tanggal berikutnya apabila
tanggal 1 bertepatan pada hari libur maka tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan
berkenaan:
4. Pembayaran tunjangan jabatan struktural dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak
pegawai negeri yang bersangkutan:
a) Tidak lagi menduduki jabatan struktural;
b) Diberhentikan sementara;
c) Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980;
d) Sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara (kecuali cuti diluar tanggungan negara karena
persalinan);
e) Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;
f) Dibebaskan dari tugas jabatannya selama lebih dari 6 bulan;
Contoh : Seorang Pegawai Departemen Keuangan Drs. Unang Baskara NIP.06002134 ditugaskan
untuk mengikuti pendidikan program Magister selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 1
September 2007. Dalam hal demikian, maka mulai Bulan Oktober 2007 pembayaran tunjangan
jabatan struktural diberhentikan.
g) Sedang menjalani cuti besar.
5. Tunjangan jabatan struktural bagi pegawai negeri yang diangkat dan dilantik dalam jabatan
struktural di luar satuan unit penggajiannya, maka yang berkewajiban mengajukan permintaan
tunjangan jabatan struktural adalah satuan kerja unit penggajian instansi dimana PNS tersebut
menduduki jabatan struktural.
Contoh : Seorang PNS BKN bernama Muchdir, SH NIP.260001588 dipekerjakan pada Departemen
Dalam Negeri diangkat dan dilantik dalam jabatan kepala Biro Kepegawaian (eselon IIa). Dalam hal
demikian, gaji Sdr. Muchdir, SH dibayarkan oleh BKN, sedangkan tunjangan jabatan strukturalnya
dibayarkan oleh Departemen Dalam Negeri.

Tunjangan Beras
Yang dimaksud dengan tunjangan beras adalah tunjangan beras yang diberikan kepada
pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam bentuk natura (beras) atau dalam bentuk
inatura (uang) dengan besaran sesuai ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan mengenai
tunjangan beras diatur sebagai berikut :
1. Tunjangan beras diberikan kepada pegawai negeri dalam bentuk natura (beras) dan inatura
(uang)
2. Besaran tunjangan beras kepada pegawai negeri sipil diberikan sebanyak 10 kg/bulan
sedangkan kepada anggota TNI/Polri sebanyak 18 kg/bulan, atau setara itu yang diberikan
dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan
3. Besaran tunjangan beras kepada anggota keluarga pegawai negeri diberikan sebanyak 10
kg/orang/bulan atau setara itu yang diberikan dalam bentuk uang dengan besaran harga
beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan
4. Banyaknya jumlah orang yang dapat diberikan tunjangan beras adalah pegawai yang
bersangkutan ditambah jumlah anggota keluarga yang tercantum dalam daftar gaji

Tunjangan Beras bagi PNS, TNI dan POLRI sesuai PER-33/PB/2013 :


A. Harga pembelian beras oleh Pemerintah kepada Perum Bulog untuk Tunjangan Pangan
Golongan Anggaran (PNS, TNI, dan polri) ditetapkan sebesar Rp7.751,00 per kilogram;
B. Pemberian tunjangan beras dalam bentuk uang kepada PNS dan pensiun/penerima
tunjangan yang bersifat pensiun ditetapkan sebesar Rp6.976,00 per kilogram;
C. terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013
Tunjangan Beras bagi PNS, TNI dan POLRI sesuai PER-3/PB/2015 :
1. Harga pembelian beras oleh Pemerintah kepada Perum Bulog untuk Tunjangan Pangan
Golongan Anggaran (PNS, TNI, dan polri) ditetapkan sebesar Rp8.047,00 per kilogram;
2. Pemberian tunjangan beras dalam bentuk uang kepada PNS dan pensiun/penerima
tunjangan yang bersifat pensiun ditetapkan sebesar Rp7.242,00 per kilogram;
3. terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014

Download Peraturan terkait tunjangan beras PNS, TNI dan POLRI:


1. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2010 Tentang Tunjangan
Beras dalam Bentuk Natura dan Uang (link)
2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-33/PB/2013 Tentang Tunjangan
Beras dalam Bentuk Natura dan Uang (link , link2 )
3. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2015 Tentang Perubahan
Kelima Atas Perdirjen Nomor PER-67/PB/2010 tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk
Natura dan Uang (link , link2 )

Potongan yang termuat dalam daftar gaji PNS terdiri atas:

1. Potongan Beras Bulog adalah potongan yang dikenakan bagi pegawai negeri yang
menerima tunjangan beras dalam bentuk natura yang jumlah potongannya sebesar
tunjangan beras tersebut;
2. Iuran Wajib Pegawai Negeri (IWP) dikenakan sebesar 10%, sedangkan untuk gaji terusan
sebesar 2% dari penghasilan (Gaji Pokok ditambah tunjangan keluarga);
3. PPh pasal 21 adalah potongan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan pegawai negeri
yang melampaui batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP);
4. Tabungan Perumahan adalah potongan yang dikenakan kepada pegawai negeri sipil untuk
membiayai usaha-usaha peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil dalam bidang
perumahan yang besarannya diatur menurut perundang-undangan yang berlaku;
5. Potongan lainnya (sewa rumah, angsuran utang pada negara, angsuran pengembalian
persekot gaji, kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan).

Anda mungkin juga menyukai