Anda di halaman 1dari 115

PRAKTEK

PRHITUNGAN GAJI
DAN TUNJANGAN
PNS
M AR T H A L I N A , S.I P, M.S i
MACAM-MACAM
TUNJANGAN ASN

1 Tunjangan
Keluarga
5 Tunjangan umum
Tunjangan
2
Beras/ uang
makan Tunjangan Daerah/
6 Tunjangan Kinerja
Tunjangan Jabatan (pusat)
3
Struktural

Tunjangan Jabatan 7 PPh


4
Fungsional
TUNJANGAN
TERBARU
Tunjangan kinerja
dibayarkan sesuai
pencapaian kinerja.

Tunjangan kemahalan
dibayarkan sesuai dengan
tingkat kemahalan
berdasarkan indeks harga
yang berlaku di daerah
masing-masing.
BEBAN
TUNJANGAN
Tunjangan PNS yang
bekerja pada pemerintah
pusat dibebankan pada
anggaran pendapatan dan
belanja negara.

Tunjangan PNS yang


bekerja pada
pemerintahan daerah
dibebankan pada anggaran
pendapatan dan belanja
daerah.
TUNJANGAN
KELUARGA
Kepada Pegawai Negeri Sipil
yang beristri/bersuami diberikan
tunjangan isteri/suami sebesar
10% (sepuluh persen) dari gaji
pokok, dengan ketentuan
apabila suami isteri kedua-
duanya berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil, maka
tunjangan ini hanya diberikan
kepada yang mempunyai gaji
pokok lebih tinggi.
KETENTUAN
TUNJANGAN
ISTRI
1. diberikan untuk 1 (satu)
istri/suami pegawai negeri
yang sah;
2. besarnya tunjangan
isteri/suami adalah 10 % dari
gaji pokok;
3. tunjangan isteri/suami
diberhentikan pada bulan
berikutnya setelah terjadi
perceraian atau meninggal
dunia;
4. untuk memperoleh tunjangan
isteri/suami harus dibuktikan
dengan surat nikah/akta nikah
TUNJANGAN
Contoh : ISTRI
Seorang PNS lulusan S1 dengan
golongan ruang IIIa dengan masa
kerja 0 tahun telah menikah dan
memeiliki istri, maka tunjangan istri
yang akan diterima adalah
10% x Rp. 2.579.400,- yaitu sebesar
Rp. 257.940,-
TOTAL PENGHASILAN Rp.
2.837.340,- Rp. 5.416.740,-

Contoh
: Seorang PNS lulusan S2 dengan
golongan ruang IIIb misalnya
dokter dengan masa kerja 0 tahun
akan
mendap
at gaji sebesar:
10% x
TUNJANGAN
Contoh : ISTRI
Seorang PNS lulusan S1 dengan
golongan ruang IIIa dengan masa
kerja 2 tahun telah menikah dan
memeiliki istri, maka tunjangan
istri yang akan diterima adalah
10% x Rp. 2.660.700- yaitu
sebesar
Rp. 266.70,-

Contoh
: Seorang PNS lulusan S2 dengan
golongan ruang IIIb misalnya
dokter dengan masa kerja 2
tahun akan mendapat gaji
sebesar:
10% x
Cukupkah ‘tunjangan istri’ untuk istri
Anda?
TUNJANGAN
ANAK
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang
mempunyai anak atau anak angkat
yang berumur kurang dari 21 (dua
puluh satu) tahun dan dapat
diperpanjang hingga usia 25 (dua
puluh lima) tahun tahun, belum kawin,
tidak mempunyai penghasilan
sendiri, dan nya menjadi
tanggungannya, diberikan tunjangan
anak sebesar 2% (dua persen) dari
gaji pokok untuk tiap-tiap anak.

Tunjangan anak diberikan


sebanyak-banyaknya untuk 2
(dua)
orang anak termasuk 1 (satu)
TUNJANGAN
Contoh : ANAK
Seorang PNS lulusan S1 dengan
golongan ruang IIIa dengan masa
kerja 2 tahun telah menikah dan
memeiliki anak, maka tunjangan
anak yang akan diterima adalah
2% x Rp. 2.660.700,- yaitu sebesar
Rp. 53.214,-

Contoh
: Seorang PNS lulusan S2
dengan golongan ruang IIIb
atau dokter dengan masa kerja
2 tahun akan mendapat gaji
sebesar:
2% x
Rp. 2.688.500,- yaitu sebesar
CUKUPKAH TUNJANGAN ANAK ANDA HARI INI?
KETENTUAN
TUNJANGAN
ANAK

1. belum melampaui batas usia 21


tahun;
2. tidak atau belum pernah
menikah;
3. tidak mempunyai penghasilan
sendiri; dan
4. nyata menjadi tanggungan
pegawai negeri yang
bersangkutan.
KETENTUAN
TUNJANGAN
ANAK
1. Apabila jumlah anak yang
memperoleh tunjangan anak
berkurang karena menjadi dewasa,
kawin atau meninggal, pengurangan
tersebut tidak dapat digantikan,
kecuali jumlah anak menjadi kurang
dari dua;
2. besarnya tunjangan anak adalah 2 %
per anak dari gaji pokok;
3. tunjangan anak diberhentikan pada
bulan berikutnya setelah tidak
memenuhi ketentuan pemberian
tunjangan anak atau meninggal
dunia;
KETENTUAN
TUNJANGAN
ANAK
1.Pegawai wajib melaporkan bahwa
anak yang masuk dalam
tanggungan pegawai tersebut telah
tidak memenuhi ketentuan
pemberian tunjangan anak atau
meninggal dunia;
2.batas usia anak seperti tersebut
diatas dapat diperpanjang dari usia
21 tahun sampai usia 25 tahun,
apabila anak tersebut masih
bersekolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
KETENTUAN
TUNJANGAN
ANAK
1. dapat menunjukan surat
pernyataaan dari kepala
sekolah/kursus/ perguruan
tinggi bahwa anak
tersebut
masih
sekolah/kursus/kuliah;

2. masa pelajaran pada


sekolah/kursus/perguruan tinggi
tersebut sekurang-kurangnya
satu tahun;
3. tidak menerima beasiswa.
Untuk memperoleh tunjangan anak harus dibuktikan dengan:
1. Surat Keterangan Kelahiran Anak/Akta Kelahiran dari pejabat
yang berwenang pada Kantor Catatan Sipil/lurah/camat setempat;
2. Surat Keputusan Pengadilan yang memutuskan/mensahkan
perceraian dimana anak menjadi tanggungan penuh janda/duda
untuk tunjangan anak tiri bagi janda/duda yang bercerai;
3. Surat Keterangan dari lurah/camat bahwa anak-anak tersebut adalah
perlu tanggungan si janda/duda untuk tunjangan anak tiri bagi
janda/duda yang suami/isterinya meninggal dunia
4. Surat Keputusan Pengadilan Negeri tentang pengangkatan anak
(hukum adopsi) untuk tunjangan anak bagi anak angkat (apabila
pegawai mengangkat anak lebih dari 1 anak angkat, maka
pembayaran tunjangan anak untuk anak angkat maksimal 1 anak)
Untuk tunjangan anak tiri/anak angkat dibayarkan mulai bulan diterimanya
surat kelahiran oleh satuan kerja/pejabat administrasi belanja pegawai
(pembayaran tunjangan anak tiri/anak angkat tidak berlaku surut) dengan
syarat :

1. ayah yang sebenarnya dari anak tersebut telah meninggal dunia yang
harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pamong praja (serendah-
rendahnya camat),
2. ayah yang sebenarnya dari anak tersebut bukan pegawai negeri dan
tunjangan anak untuk anak-anak itu diberikan kepada ayahnya yang harus
dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor tempat ayahnya bekerja.
3. anak tersebut tidak lagi menjadi tanggungan ayahnya yang dibuktikan
dengan surat keputusan dari pengadilan negeri bahwa anak tersebut telah
diserahkan sepenuhnya kepada ibu dari anak tersebut dan disahkan oleh
pamong praja (serendah-rendahnya camat)
TUNJANGAN BERAS/
TUNJANGAN
PANGAN
TUNJANGAN
BERAS

Tunjangan Beras atau Tunjangan


Pangan adalah tunjangan yang
diberikan kepada pegawai negeri
dan anggota keluarganya dalam
bentuk natura (beras) atau dalam
bentuk inatura (uang) dengan
besaran sesuai ketentuan yang
berlaku.
DASAR
HUKUM
Perdirjen Nomor Per-
3/PB/2015 tentang
Perubahan Kelima Atas
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang
Perubahan kelima atas
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor
PER-67/PB/2010 tentang
Tunjangan Beras dalam
Bentuk Natura dan Uang.
PERATURA
N
Pasal 3
(1)Harga pembelian beras oleh
Pemerintah kepada Perum Bulog
untuk Tunjangan Pangan Golongan
Anggaran (PNS, TNI dan Polri)
ditetapkan sebesar Rp 8.047,00 per
kilogram.
(2)Pemberian tunjangan beras
dalam bentuk uang kepada
Pegawai Negeri dan pensiun/
penerima tunjangan yang bersifat
pensiun ditetapkan sebesar Rp
7.242,00 per kilogram.
Sesuai Perdirjen Nomor Per-
3/PB/2015 yang
ditandatangani 10 Februari
2015 tersebut berarti ada
kenaikan tunjangan beras
sebesar Rp 266
dibandingkan tahun 2013
yang besarannya Rp 6.976.
DASAR
PERHITUNGAN
Dengan penetapan
tunjangan beras sebesar Rp
7.242, jumlah tunjangan
beras yang diterima per
bulan per daftar gaji menjadi
Rp 72.420 (10 x Rp 7.242).
Berarti jumlah maksimal
yang diterima seorang PNS
dengan status menikah 2
anak sebesar (4 x
Rp.72.420) Rp
289.680/bulan.
KETENTUA
N
1.Tunjangan beras diberikan kepada
pegawai negeri dalam bentuk natura
(beras) atau inatura (uang).
2.Besaran tunjangan beras diberikan
sebanyak 10 kg/orang/bulan atau
setara dengan itu yang diberikan dalam
bentuk uang dengan besaran harga
beras per kg-nya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
3.Banyaknya jumlah orang yang dapat
diberikan tunjangan beras adalah
pegawai yang bersangkutan ditambah
jumlah anggota keluarga yang
tercantum dalamdaftar gaji.
UANG
MAKAN
ASN
PEMBERIAN UANG
MAKAN

(1) Uang Makan diberikan kepada


Pegawai ASN berdasarkan daftar
hadir Pegawai ASN pada hari kerja
dalam 1 (satu) bulan.
(2) Besaran Uang Makan yang
diberikan kepada Pegawai ASN per
hari sesuai satuan biaya
sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan
mengenai standar biaya
masukan.
Uang Makan tidak diberikan kepada
Pegawai ASN dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. tidak hadir kerja;
2. sedang melaksanakan
perjalanan dinas;
3. sedang melaksanakan
cuti;
4. sedang melaksanakan tugas
belajar; dan/atau
5. diperbantukan atau dipekerjakan
di luar instansi pemerintah.
Perjalanan dinas tidak termasuk Pegawai ASN yang melaksanakan
perjalanan dinas jabatan yang perjalanan dinas jabatan yang
dilaksanakan di dalam kota sampai dilaksanakan di dalam kota sampai
dengan 8 (delapan) Jam. dengan 8 (delapan) jam dapat diberikan
Uang Makan sepanjang Pegawai ASN
yang bersangkutan mengisi daftar hadir
kerja pada hari kerja berkenaan.
Uang Makan tidak dapat
Uang Makan dibayarkan setiap dibayarkan setiap 1 (satu)
1 (satu) bulan yang bulan sebagaimana dimaksud
pembayarannya dilaksanakan pada ketentuan sebelumnya,
pada awal bulan berikutnya. maka uang Makan dapat
dibayarkan untuk beberapa
bulan sekaligus.
Pembayaran Uang Makan dilakukan
dengan mekanisme pembayaran
langsung ke rekening Pegawai ASN.

Pembayaran Uang Makan dilaksanakan


dengan memperhitungkan Pajak
Penghasilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai
perpajakan.
 Uang Makan bagi PNS pusat yang diperbantukan atau
dipekerjakan pada instansi pusat di luar Satker
induknya dibayarkan oleh instansi pusat tempat PNS
pusat tersebut diperbantukan atau dipekerjakan.
 Uang Makan bagi PNS pusat yang diperbantukan atau
dipekerjakan pada instansi daerah dibayarkan oleh
instansi daerah tern pat PNS pusat tersebut
diperbantukan atau dipekerjakan.
 Uang Makan bagi PNS daerah yang diperbantukan atau
dipekerjaka pada instansi pusat dibayarkan oleh
instansi pusat ternpat PNS daerah tersebut
diperbantukan atau dipekerjakan.
Besaran Satuan Biaya Uang Makan
bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
tahun 2019 berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan R.I. Nomor
32/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2019 yang
diterbitkan Menteri Keuangan pada
tanggal 29 Maret 2018 :
•Golongan I dan II : Rp. 35.000 per hari
kerja
•Golongan III : Rp. 37.000 per hari kerja
•Golongan IV : Rp. 41.000 per hari
kerja
TUNJANGAN JABATAN
STRUKTURAL

“ ”
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan
secara penuh dalam jabatan struktural diberikan tunjangan
jabatan struktural setiap bulan.
JABATAN
STRUKTURAL
PNS
SYARAT PANGKAT JABATAN
ESELON

Eselon IV
Pangkat minimal
III/b
Eselon III
Pangkat Minimal
III/d Pendidikan S1
Eselon II
Pangkat Minimal
IV/c Pendidikan S2
Eselon I
Pangkat Minimal
IV/d Pendidikan S2
JABATAN
STRUKTURAL
TENTARA RI
JABATAN STRUKTURAL
POLISI
RI
Tunjangan Jabatan
Fungsional
Jabatan Fungsional pada Pegawai Negeri Sipil ini disusun berdasarkan
ketetapan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi per tanggal 9 Oktober 2019 yang terbagi atas 200 jenis
jabatan fungsional dengan 25 rumpun jabatan.
TUNJANGAN JABATAN
FUNGSIONAL
..\..\PENGAJARAN\SISTEM IMBALAN SEMESTER VI\PERATURAN2\PROFIL JABATAN FUNGSIONAL PNS TAHUN 2017.pdf
UANG THR
& GAJI KE
13
TUNJANGAN HARI RAYA
DAN GAJI KE 13 PNS

Besaran THR yang diterima PNS


pada 2019 sebesar satu kali gaji
penuh atau take home pay. Dalam
take home pay tersebut, ada
berbagai tunjangan yang
diberikan
Mulai dari tunjangan kinerja (tukin)
yang besarannya berbeda-beda
tergantung jabatan dan instansi.
Kemudian tunjangan anak istri,
tunjangan umum, tunjangan
jabatan, dan tunjangan-tunjangan
lainnya.
THR Tahun 2019
akan diterima
minggu ke empat
bulan Mei
sedangkan gaji ke
13 tanggal 1 Juli
2019
THR dan gaji ke 13 akan
diterima oleh PNS,
TNI, POLRI dan
Pensiunan
Komponen THR dan gaji ke 13 nilainya
terdiri dari 4:
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan Keluarga
3. Tunjangan Tambahan
4. Tunjangan Kinerja
PENGHASILAN
ASN

ASN SEKARANG ASN MASA DEPAN


(MULTY SALARY (SINGLE SALARY
SYSTEM) SYSTEM)
GAJI BERDASARKAN PANGKAT GAJI DAN TUNJANGAN MENJADI
GOLONGAN DITAMBAH DENGAN SATU PAKET YANG DINILAI
TUNJANGAN LAIN BERDASARKAN BOBOT DAN
BERDASARKAN JABATAN YANG GRADE ASN
BERHAK DIDAPATKAN
RPP Gaji, Tunjangan dan Fasilitas
PNS
Dasar Hukum
Pasal 81 UU ASN:
Ketentuan lebih lanjut mengenai gaji, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, dan fasilitas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 79 tentang Gaji

Pasal 81 amanat membuat


Peraturan Pemerintah
Pasal 80 tentang Tunjangan: tentang Gaji dan Tunjangan
1. Tunjangan Kinerja
2. Tunjangan Kemahalan

6
6
Sistem Gaji dan Tunjangan Saat Ini, Guiding Principles, dan Rekomendasi Perbaikan

Sistem Saat Ini Guiding Principles Rekomendasi Perbaikan

1. Selaras dengan UU No.5/2014 tentang 1. Internal equity menjadi 1:12,698


1. Internal equity sangat rendah 2. Gaji didasarkan pada kelas jabatan/pangkat
penerapan prinsip merit dalam
1:3,786 3. Penghasilan terdiri dari gaji, tunjangan kinerja, dan
manajemen ASN.
2. Gaji pokok didasarkan pada tunjangan kemahalan
2. Tidak menaikkan belanja pegawai di 4. Kenaikan penghasilan karena kenaikan kinerja
pangkat dan golongan ruang
APBN dan APBD 5. Perbaikan Manfaat Pensiun tanpa membebani belanja
3. Banyak komponen penghasilan
3. Tidak menaikkan Belanja Pensiun pensiun karena sistem fully funded:
(gaji pokok, tunjangan
4. Tidak mengurangi penghasilan pegawai Perbaikan manfaat pensiun bagi :
suami/istri/anak, tunjangan • PNS ≥ 30 tahun masa iur mengikuti sistem fully
saat ini
jabatan, tunjangan kinerja dst) funded
5. Besaran Penghasilan harus adil dan
sehingga membebani • PNS masa iur 5-29 tahun boleh mengikuti 2 sistem yaitu
layak untuk 1 suami/istri dan 2 anak
administrasi. pay as you go dan fully funded
6. PNS membayar Pajak Penghasilan untuk • PNS masa iur < 5 tahun mengikuti sistem pay as you go
4. Kenaikan gaji pokok didasarkan
digunakan membayar iuran pemerintah (sistempersentase
6. Perbaikan saat ini) iuran BPJS Kesehatan dan persentase
pada masa kerja
pada Jaminan Pensiun dan Jaminan iuran JKK JKM
5. Manfaat Pensiun terlalu kecil.
Hari Tua 7. Penyempurnaan Pasal 2 PP 80/2010 tentang Tarif
Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21
Atas Penghasilan Yang Menjadi Beban APBN dan APBD

6
7
RESTR1UKTURISASI PENGHASILAN
Tunjangan Kemahalan
PENGHASILAN Gaji Tunjangan Kinerja Daerah

Gaji Pokok Terendah Saat Ini


Tunjangan Kinerja/ Tunjangan
(2015) + Tunjangan Yang
ALTERNATIF 1 Melekat Pada Gaji + Tunjangan
Perbaikan Penghasilan
Terendah Saat Ini (2015)
Jabatan
Gaji Alternatif 1 + 50%
ALTERNATIF 2 Tunjangan Kinerja Terendah
Tunjangan Kinerja = 50% Gaji
Indeks Kemahalan
Saat Ini masing-masing
daerah dikalikan (Gaji
Gaji Alternatif 1 + 90%
+ Tunjangan Kinerja)
ALTERNATIF 3 Tunjangan Kinerja Terendah
Tunjangan Kinerja = 10%
Saat Ini
Gaji Alternatif 1 + 90%
ALTERNATIF 4 Tunjangan Kinerja Terendah
Gaji Tunjangan Kinerja = 5%
Saat Ini

Gaji
Contoh Tabel Gaji dan Tunjangan Pegawai ASN
(di daerah dengan indeks kemahalan terendah)
Tunjangan Kemahalan Daerah
Gaji

Pergeseran ruang gaji ke kanan:


Kelas Jabatan P1-P2: 1 thn P4-P5: 2 thn P7-P8: 3 thn Penghasilan dan
Tunjanga Penghasilan P2-P3: 1 thn P5-P6: 2 thn P8-P9: 3 thn Kenaikan berkala karena kinerja
n P3-P4: 1 thn P6-P7: 2 thn P9-P10: 3 thn
Contoh Tabel Indeks Kemahalan Daerah Provinsi
No Propinsi Indeks Kemahalan Daerah Provinsi
1 Nanggroe Aceh D. 83.10
2 Sumatera Utara 35.92 Indeks kemahalan daerah dibuat
3 Sumatera Barat 32.39 tingkat kemahalan berdasarkan daerah
4 Riau 43.10
5 Kepulauan Riau 30.28 provinsi,
kabupaten/kota yang disurvey oleh BPS.
6 Jambi 26.76
7 Sumatera Selatan 34.21
8 Bangka Belitung 28.17
9 Bengkulu 9.86
10 Lampung 8.10
11 Jawa Barat 56.34
12 DKI Jakarta 57.47
13 Banten 34.55
14 Jawa Tengah 32.39
15 Yogyakarta 5.03
16 Jawa Timur 45.28
17 Bali 54.93
18 Nusa Tenggara Barat 25.46
19 Nusa Tenggara Timur 12.68
20 Kalimantan Barat 4.37
21 Kalimantan Selatan 44.30
22 Kalimantan Tengah 40.36
23 Kalimantan Timur 41.13
24 Maluku 18.31
25 Maluku Utara 9.15
Basis Tunjangan
26 Gorontalo 0.00
27 Sulawesi Utara 40.85 Kemahalan
28 Sulawesi Tenggara 26.76
29 Sulawesi Tengah 9.51
30 Sulawesi Selatan 40.85
31 Sulawesi Barat 33.03
32 Papua 85.42
33 Papua Barat 70.42
Contoh Tabel Penghasilan Daerah Gorontalo-Pusat/DKI Jakarta-
Papua (Gaji + Tunjangan Kinerja (5%) + Tunjangan Kemahalan
Daerah)

7
1
DATA ANGGARAN TAHUN 2016, SIMULASI KEBUTUHAN BELANJA PEGAWAI, DAN JUMLAH PNS

Ada kelebihan Anggaran sebesar Rp 106,93


Triliun
Selain gaji dan tunjangan kepada PNS diberikan fasilitas
F untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya

A
Fasilitas dapat berupa barang dan/atau uang
S
I
Fasilitas diberikan kepada PNS dengan memperhatikan
pangkat.
L
I Fasilitas ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul Menteri setelah
mendapat persetujuan dari menteri yang menangani urusan
pemerintahan di bidang keuangan
T

A
TUNJANGA
N
UMUM
Untuk meningkatkan mutu,
prestasi, pengabdian, dan
semangat kerja bagi Pegawai
Negeri Sipil yang tidak menerima
tunjangan jabatan struktural,
tunjangan jabatan fungsional dan
tunjangan yang dipersamakan
dengan tunjangan jabatan, telah
ditetapkan pemberian Tunjangan
Umum bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2006
Tunjangan Umum adalah tunjangan
yang diberikan kepada Calon
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Negeri Sipil yang tidak menerima :
1. Tunjangan jabatan struktural;
2. Tunjangan jabatan fungsional;
atau
3. Tunjangan yang dipersamakan
dengan tunjangan jabatan.
Tunjangan yang dipersamakan dengan
tunjangan jabatan adalah

Tunjangarn Tenaga Kependidikan, Tunjangan


Jabatan Anggota dan Sekretaris Penggani
Mahkamah Pelayaran, Tunjangan Jabatan
Bagi Pejabat Tertentu yang ditugaskan pada
Badan Pemeriksa Keuangan, Tunjangan
Hakim, Tunjangan Panitera, Tunjangan
Jurusita dan Jurusita Pengganti, Tunjangan
Pengamat Gunung api PNS Golongan I dan II,
dan tunjangar jabatan lain yang diberikan
kepada PNS yang diangkat dalam jabatan
tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan, termasuk Tunjangan Petugas
Pemasyarakatan
PROSEDUR PEMBAYARAN
TUNJANGAN UMUM

Pejabat Pembuat Daftar Gaji mengajukan usul


permintaan pembayaran Tunjangan Umum
bersamaan dengan permintaan gaji kepada
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan
Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

Tunjangan Umum dibayarkan terhitung mulai


tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Calon
Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas
yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas dari pejabat yang
berwenang,
Pelaksanaan tugas yang dimulai tanggal
1 (satu), Tunjangan Umum dibayarkan
pada bulan yang bersangkutan/bulan
berjalan.
Pelaksanaan tugas, apabila bertepatan
dengan hari libur sehingga pelaksanaan
tugasnya dilaksanakan pada tanggal
berikutnya, Tunjangan Umum dibayarkan
mulai bulan itu juga.
CPNS dan PNS yang telah menerima gaji
pada bulan Januari Tunjangan Umum
dibayarkan mulai bulan Januari.
Permintaan Tunjangan Umum bagi CPNS
dan PNS tersebut disampaikan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian
Keuangan Pemerintah Daerah yang
bersangkutan berdasarkan daftar gaji
CPNS dan PNS yang bersangkutan.
Dalam hal CPNS dan PNS mengalami
mutasi kepegawaian pada bulan
Januari atau sesudahnya yang
mengakibatkan perubahan gaji,
tunjangan keluarga, dan atau
tunjangan pangan, maka harus
dilampirkan surat/surat keputusan
yang berkenaan/ berkaitan mengenai
mutasi tersebut.

PNS yang pindah instansi pada bulan


Januari 2006 atau sesudahnya,
Tunjangan Umum dibayarkan melalui
instansi dimana gaji PNS yang
bersangkutan dibayarkan terakhir.
PEMBERIAN DAN
PENGHENTIAN
TAMBAHAN
TUNJANGAN
UMUM
Bagi Pegawai Negeri Sipil yang sejak
tanggal 1 Januari 2006 dan seterusnya
menerima penghasilan kurang dari Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah), kepada
yang bersangkutan diberikan Tambahan
Tunjangan Umum sehingga penghasilan
seluruhnya menjadi Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah).

Penghasilan sebagaimana dimaksud


terdiri dari gaji pokok, tunjangan
keluarga, tunjangan pangan, dan
tunjangan umum sebelum
digunakan untuk membayar iuran
PNS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Seorang CPNS golongan ruang I/a masa kerja 0
tahun, status bujangan. Penghasilannya setelah
diberikan tunjangan umum menjadi sebagai
berikut:

Dalam hal demikian, maka kepada CPNS


yang bersangkutan diberikan Tambahan
Tunjangan Umum sebesar:
Rp. 1.000.000 - Rp. 735.490 = Rp.
264.510,-
Seorang CPNS golongan ruang I/a masa
kerja 0 tahun, dengan 1 isteri tanpa anak.
Penghasilannya setelah diberikan tunjangan
umum menjadi sebagai berikut :

Dalam hal demikian, maka kepada CPNS


yang bersangkutan diberikan Tambahan
Tunjangan Umum sebesar :
Rp. 1.000.000,- Rp. 819.844 =
Rp. 180.156,-
Seorang CPNS golongan ruang I/a masa kerja 0 tahun,
dengan 1 isteri dan 1 anak. Penghasilannya setelah
diberikan tunjangan umum menjadi sebagai berikut :

Dalam hal demikian, maka kepada CPNS yang


bersangkutan diberikan Tambahan Tunjangan Umum
sebesar:
Rp. 1.000.000,- Rp. 861.875 = Rp. 138.125,-
Seorang PNS golongan ruang I/a masa kerja 1 tahun 6
bulan status bujangan. Penghasilannya setelah
diberikan tunjangan umum menjadi sebagai berikut:

Dalam hal demikian, maka kepada PNS yang


bersangkutan diberikan Tambahan Tunjangan Umum
sebesar:
Rp. 1.000.000, - Rp. 867.750 = Rp. 132.250,-
Seorang PNS golongan ruang I/a masa kerja 1 tahun 6
bulan dengan 1 isteri tanpa anak. Penghasilannya
setelah diberikan tunjangan umum menjad sebagai
berikut:

Dalam hal demikian, maka kepada PNS yang


bersangkutan diberikan Tambahan Tunjangan Umum
sebesar:
Rp. 1.000.000, - Rp. 965.330 = Rp. 34.670,-
Seorang PNS golongan ruang I/a masa kerja
1 tahun 6 bulan dengan 1 isteri dan 1 anak.
Penghasilannya setelah diberikan tunjangan
umum

Dalam hal demikian, karena penghasilannya


sudah lebih dari Rp.1.000.000,-maka kepada
PNS yang bersangkutan tidak diberikan
Tambahan Tunjangan Umum.
Seorang CPNS golongan ruang II/a status
bujangan masa kerja 0 tahun. Penghasilannya
setelah diberikan tunjangan umum menjadi
sebagai berikut:

Dalam hal demikian, maka kepada


CPNS yang bersangkutan diberikan
Tambahan Tunjangan Umum sebesar:
Rp. 1.000.000,- Rp. 878.970= Rp.
121.030,-
Seorang CPNS golongan ruang I I/a masa
kerja 0 tahun dengan 1 isteri tanpa anak.
Penghasilannya setelah diberikan tunjangan
umum menjadi

Dalam hal demikian, maka kepada CPNS


yang bersangkutan diberikan Tambahan
Tunjangan Umum sebesar:
Rp. 1.000.000,--Rp. 977.172 = Rp.
22.828,-
Seorang CPNS golongan ruang ll/a masa kerja 0
tahun dengan 1 isteri dan 1 anak. Penghasilannya
setelah diberikan tunjangan umum menjadi sebagai
berikut:

Dalam hal demikian, karena penghasilannya sudah


lebih dari Rp.1.000.000,-, maka kepada CPNS yang
bersangkutan tidak diberikan Tambahan Tunjangan
Umum.
Seorang CPNS golongan ruang III/a masa kerja 0 tahun
status bujangan. Penghasilannya setelah diberikan
tunjangan umum menjadi sebagai berikut:

Dalam hal demikian, karena penghasilannya sudah


lebih dari Rp.1.000.000,-, maka kepada CPNS yang
bersangkutan tidak diberikan Tambahan Tunjangan
Umum.
Pemberian Tambahan Tunjangan Umum
bagi Pegawai Negeri Sipil dihentikan
apabila penghasilan yang terdiri dari gaji
pokok, tunjangan keluarga, tunjangan
pangan, dan tunjangan umum telah
mencapai Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) sebelum digunakan untuk
membayar iuran wajib Pegawai Negeri
Sipil sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Seorang CPNS golongan ruang II/a masa kerja
0 tahun dengan 1 isteri tanpa anak.
Penghasilannya setelah diberikan tunjangan
umum menjadi sebagai berikut:

Dalam hal demikian, maka kepada CPNS


yang bersangkutan diberikan Tambahan
Tunjangan Umum sebesar:
Rp. 1.000.000,- Rp. 977.172,- = Rp.
22.828,-
Apabila CPNS yang bersangkutan telah
diangkat menjadi PNS dengan masa kerja 1
tahun 6 bulan, maka penghasilannya setelah
diberikan tunjangan umum menjadi sebagai
berikut :

Dalam hal demikian, karena penghasilan yang


bersangkutan telah lebih dari Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah), maka pemberian Tambahan
Tunjangan Umum sebesar Rp. 22.828,-
dihentikan.
PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN
UMUM
Apabila Pegawai Negeri
Sipil
1. Menerima Tunjangan Jabatan Struktural Atau
Tunjangan Jabatan Fungsional;
2. Menerima Tunjangan Yang Dipersamakan
Dengan Tunjangan Jabatan;
3. Menjalani Cuti Besar Atau Cuti Di Luar
Tanggungan Negara;
4. Berhenti Sebagai Pegawai Negeri Sipil;
5. Diberhentikan Dari Jabatan Organik;
Diberhentikan Sementara Dari Jabatan
Negeri;
6. Menjalani Masa Bebas Tugas/Masa
Persiapan Pensiun;
7. Menjalani Masa Uang Tunggu;
8. Menjalani Tugas Belajar Lebih Dari 6 (Enam)
Bulan;
9. Dijatuhi Hukuman Disiplin Berupa
Pemberhentian Dengan Hormat Atau
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
Sebagai Pegawai Negeri Sipil;
Khusus bagi Pegawai Negeri Sipil yang tugas
belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam)
bulan, Tunjangan Umum dihentikan terhitung
mulai bulan ketujuh. Tunjangan Umum
dibayarkan kembali setelah dinyatakan telah
melaksanakan tugas kembali oleh pejabat
yang berwenang.

Seorang Pegawai Negeri Sipil ditugaskan


mengikuti tugas belajar mulai tanggal 1
Nopember 2006 sampai dengan 30 April
2008. Pegawai Negeri Sipil tersebut
dinyatakan melaksanakan tugas kembali
terhitung mulai tanggal 10 Mei 2008. Dalam
hal yang demikian :
a. Tunjangan Umum untuk bulan
Nopember 2006 sampai dengan bulan
April 2007 tetap dibayarkan.
b. Tunjangan Umum dihentikan terhitung
mulai bulan Mei 2007 sampai Mei
2008.
c. Tunjangan Umum dibayarkan kembali
mulai bulan Juni 2008 dan seterusnya,
apabila Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas Kembali telah
diterima oleh Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan
Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian
Keuangan Pemerintah Daerah yang
bersangkutan.
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman
disiplin berat berupa pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, walaupun kemudian
mengajukan banding ke Badan Pertimbangan
Kepegawaian (Bapek), Tunjangan Umum tetap
dihentikan. dapat dibayarkan kembali setelah
ada keputusan Bapek yang meringankan
hukuman menjadi hukuman disiplin selain
pemberhentian dan dinyatakan telah
melaksanakan tugas oleh pejabat yang
berwenang.
Seorang Pegawai Negeri Sipil telah dijatuhi
hukuman disiplin berat berupa pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
dan berlaku terhitung mulai tanggal 20 Januari
2007. Dalam batas tenggang waktu yang
ditentukan setelah diterimanya keputusan,
yang bersangkutan mengajukan banding ke
Bapek. Setelah melalui proses akhirnya Bapek
pada tanggal 25 Maret 2007 memutuskan
bahwa hukumannya diubah menjadi hukuman
disiplin tingkat sedang.

Dalam hal demikian Tunjangan Umum yang


bersangkutan dihentikan terhitung mulai bulan
Pebruari 2007 dan Tunjangan Umum
dibayarkan kembali sejak yang bersangkutan
dinyatakan melaksanakan tugas oleh pejabat
yang berwenang.
Penghentian pemberian Tunjangan Umum bagi Pegawai
Negeri Sipil yang menjalani cuti besar atau cuti di luar
tanggungan negara berlaku mulai bulan berikutnya
menjalani cuti. Apabila cuti tersebut dijalani mulai tanggal
1 maka Tunjangan Umum dihentikan mulai bulan itu juga.

Khusus bagi Pegawai Negeri Sipil wanita yang menjalani


cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak ke 4
(empat) dan seterusnya untuk paling lama 3 (tiga) bulan,
maka selama menjalani cuti di luar tanggungan negara
yang bersangkutan tidak menerima penghasilan (gaji dan
tunjangan umum). Gaji dan tunjangan umum dibayarkan
kembali mulai bulan berikutnya setelah yang
bersangkutan selesai menjalani cuti di luar tanggungan
negara untuk persalinan anak.
Seorang Pegawai Negeri Sipil wanita menjalani cuti di luar
tanggungan negara untuk persalinan anak ke 4 (empat)
selama 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal 25
Nopember 2006 sampai dengan 25 Januari 2007. Setelah
selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk
persalinan anak, ia mulai bekerja kembali terhitung mulai
tanggal 26 Januari 2007. Dalam hal yang demikian :

a. Dihentikan pembayaran gaji dan Tunjangan Umum


untuk bulan Desember 2006 dan Januari 2007.
b. Diberikan kembali gaji dan Tunjangan Umum
untuk bulan Pebruari 2007 dan seterusnya.

Apabila cuti di luar tanggungan negara bukan karena


persalinan, Tunjangan Umum dibayarkan setelah
diaktifkan kembali sebagai Pegawai I Sipil serta
dinyatakan melaksanakan tugas.
KETENTUA
NLAIN-
LAIN
1. Tunjangan Umum diberikan juga kepada
Pegawai Negeri Sipil yang menerima :

a. Tunjangan Bahaya Radiasi Bagi Pekerja


Radiasi, sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun
1995;
b. Tunjangan Kompensasi Kerja Bagi
Pegawai Negeri yang Ditugaskan di
Bidang Persandian, sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan Presiden
Nomor 59 Tahun 2001;
c. Tunjangan Bahaya Nuklir Bagi Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Badan Tenaga
Nuklir Nasional, sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Presiden Nomor 42
Tahun 2004;
d. Tunjangan Pengelolaan Arsip Statis Bagi
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Arsip
Nasional Republik Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Presiden
Nomor 24 Tahun 2005;
e. Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Badan
Pengawas Tenaga Nuklir, sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Presiden
Nomor 48 Tahun 2005; atau
f. Tunjangan lain yang sejenis dengan
tunjangan kompensasi/bahaya yang
ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan.
TUNJANGAN
DAERAH
PAPUA
PN
S
HAKIM PERADILAN AGAMA,
UMUM, TATA USAHA NEGARA
TENTAR
A
POLIS
I

Anda mungkin juga menyukai