Anda di halaman 1dari 16

KEPUTUSAN BUPATI SLEMAN

NOMOR 26.2/Kep.KDH/A/2022
TENTANG BATASAN PINJAMAN APARATUR SIPIL NEGARA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DASAR HUKUN
01 UU NO 15 TAHUN 1950
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950.

02 UU NO 23 TAHUN 2014
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

03 PP NO 11 TAHUN 2017
Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

04 PP NO 94 TAHUN 2021
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
50% BUPATI SLEMAN
MENETAPKAN
Batasan pinjaman bagi

1 Aparatur Sipil Negara


Pemerintah Kabupaten
Sleman dengan batasan
paling tinggi 50% (lima
puluh persen) dari jumlah
50% PENGHASILAN.
.
PENGHASILAN
2
GAJI
TUNJANGAN
PENGHASILAN PEGAWAI
TUNJANGAN JASA
PELAYANAN
TUNJANGAN PROFESI
GURU
TUNJANGAN PENGHASILAN
GURU
Bagi yang belum mendapatkan Tunjangan Profesi
Guru
Setiap Aparatur Sipil
Negara Pemerintah
Kabupaten Sleman
hanya diperbolehkan
melakukan pinjaman
keuangan pada
Lembaga Perbankan
dan/atau Koperasi.

3
4
Ketentuan batasan
pinjaman maksimal 50%
dikecualikan bagi
angsuran kredit
perumahan yang
difasilitasi Pemerintah
Kabupaten Sleman.
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
5
Keputusan ini mulai
berlaku pada tanggal
ditetapkan
(12 APRIL 2022)
Contoh Kasus 1
PNS A (JFU), memiliki seorang istri dan
seorang anak. PNS A memiliki Gaji
Pokok sebesar Rp 3.000.000 dan
Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP)
sebesar Rp 2.000.000.

PNS A ingin mengambil Pinjaman di


Bank Daerah sebesar Rp 100.000.000
dengan cicilan perbulan Rp 1.050.000.
Padahal sebelumnya PNS A sudah
memiliki kewajiban cicilan hutang di
Koperasi sejumlah Rp 1.000.000
perbulan.
Gaji Pokok Rp 3.000.000
SIMULASI Tunjangan Jabatan Rp 185.000
Tunjangan Istri/Suami Rp. 300.000 (10% dari Gapok)
Tunjangan Anak Rp 60.000 (per-anak 2% dari Gapok)
Tunjangan Beras Rp 217.260 (per-tanggungan Rp 72.420)
Total Gaji Per-Bulan Rp 3.762.260

TPP/ JAPEL/
SERTIFIKASI/ Rp 2.000.000
TAMSIL

TOTAL
PENGHASILAN Rp 5.762.260

BATASAN Rp 5.577.260 x 50%


CICILAN
PERBULAN = Rp 2.881.130
PERHITUNGAN
TOTAL cicilan
Koperasi yang Rp 1.000.000
sudah berjalan

Batasan Maksimal
Rp 2.881.130
Cicilan

Batasan Maksimal Rp 2.881.130 – Rp 1.000.000


Sisa Cicilan yang
masih
diperbolehkan
= Rp 1.881.130
Cicilan yang akan
diambil di Bank
Daerah
Rp 1.050.000

KESIMPULAN: Pinjaman yang akan diajukan masih di


bawah batasan maksimal. Pengajuan hutang masih
diperbolehkan.
Contoh Kasus PNS A (JFU), memiliki seorang istri

2
dan seorang anak. PNS A memiliki
Gaji Pokok sebesar Rp 3.000.000
dan Tunjangan Penghasilan Pegawai
(TPP) sebesar Rp 2.000.000.

PNS A ingin mengambil Kredit


Perumahan Rakyat (KPR) yang
difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten Sleman dengan cicilan
perbulan Rp 1.500.000. Padahal
sebelumnya PNS A sudah memiliki
kewajiban cicilan hutang di Bank
Daerah sejumlah Rp 1.700.000
perbulan.
Gaji Pokok Rp 3.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 185.000
Tunjangan Istri/Suami Rp. 300.000 (10% dari Gapok)
Tunjangan Anak Rp 60.000 (per-anak 2% dari Gapok)
Tunjangan Beras Rp 217.260 (per-tanggungan Rp 72.420)

SIMULASI
Total Gaji Per-Bulan Rp 3.762.260

TPP/ JAPEL/
SERTIFIKASI/ Rp 2.000.000
TAMSIL

TOTAL
PENGHASILAN Rp 5.762.260

BATASAN Rp 5.577.260 x 50%


CICILAN
PERBULAN = Rp 2.881.130
TOTAL cicilan Bank
Daerah yang sudah Rp 1.700.000
PERHITUNGAN berjalan

Batasan Maksimal
Cicilan 2.788.630
Rp 2.881.130

Batasan Maksimal
Rp 2.788.630
2.881.130 – Rp 1.700.000
Sisa Cicilan yang
masih
diperbolehkan
= Rp 1.088.630
1.181.130
Cicilan KPR yang
akan diambil Rp 1.500.000
KESIMPULAN: Angsuran yang akan diajukan
sudah diatas batasan maksimal. Pengajuan
hutang masih diperbolehkan karena terdapat
pengecualian bagi angsuran kredit perumahan
yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Sleman.
Contoh Kasus PNS A (JFU), memiliki
seorang istri dan
seorang anak. PNS A
3 memiliki Gaji Pokok
sebesar Rp 3.000.000
dan Tunjangan
Penghasilan Pegawai
(TPP) sebesar Rp
2.000.000.

PNS A ingin mengambil Pinjaman Hutang di Bank Daerah dengan cicilan perbulan
Rp 1.000.000. Padahal sebelumnya PNS A sudah memiliki kewajiban cicilan
Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten
Sleman dengan cicilan sejumlah Rp 1.800.000 perbulan.
Gaji Pokok Rp 3.000.000
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Istri/Suami
Rp 185.000
Rp. 300.000 (10% dari Gapok) SIMULASI
Tunjangan Anak Rp 60.000 (per-anak 2% dari Gapok)
Tunjangan Beras Rp 217.260 (per-tanggungan Rp 72.420)
Total Gaji Per-Bulan Rp 3.762.260

TPP/ JAPEL/
SERTIFIKASI/ Rp 2.000.000
TAMSIL

TOTAL
PENGHASILAN Rp 5.762.260

BATASAN Rp 5.577.260 x 50%


CICILAN
PERBULAN = Rp 2.881.130
TOTAL cicilan
KPR yang sudah Rp 1.800.000

PERHITUNGAN
berjalan

Batasan
Rp 2.881.130
Maksimal Cicilan

Batasan
Maksimal Sisa Rp 2.881.130 – Rp 1.800.000
Cicilan yang
masih = Rp 1.081.130
diperbolehkan

Cicilan yang
akan diambil di
Bank Daerah
Rp 1.500.000

KESIMPULAN: Angsuran yang akan diajukan sudah diatas batasan


maksimal. Pengajuan hutang tidak diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai