Anda di halaman 1dari 8

Program Sejuta Rumah, Solusi Rumah Murah

untuk Masyarakat

RumahCom – Rumah sejatinya menjadi kebutuhan utama bagi setiap


masyarakat selain sandang dan pangan. Sayangnya, jumlah lahan yang tidak
sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk membuat harga rumah
terus meningkat dan sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke
bawah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mencanangkan Program


Sejuta Rumah. Apa itu Program Sejuta Rumah dan bagaimana cara
mendapatkannya? Simak artikel ini untuk mendapatkan informasi lebih
detailnya sebagai berikut:

 Apa itu Program Sejuta Rumah?


 Siapa Saja yang Bisa Mengikuti Program Sejuta Rumah?
 Cara Menjadi Peserta Program Sejuta Rumah
 Dimana saja Lokasi Program Sejuta Rumah?
 Jenis Pembiayaan Program Sejuta Rumah dan Persyaratannya

Program Sejuta Rumah adalah gerakan percepatan dan kolaborasi antara


pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam
menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia.

Melansir situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


(PUPR), program yang telah direncanakan Presiden Joko Widodo sejak 2015
ini memiliki tujuan utama untuk mengatasi kekurangan rumah khususnya bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (Rp2,5 – Rp4 juta/bulan). Sejak
dijalankan pada 2015 – 2021, total rumah yang telah terbangun mencapai
6,87 juta unit. Untuk tahun 2022 sendiri, hingga 31 Maret pemerintah telah
berhasil membangun 159.372 rumah di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan


Suprijanto mengatakan, capaian Program Sejuta Rumah tahun 2021 tersebut
terdiri dari 826.500 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan
279.207 unit rumah non MBR.

Lebih rinci, rumah MBR terdiri dari hasil pembangunan rumah yang
dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 341.868 unit, Kementerian /
Lembaga lainnya 3.080 unit, pemerintah daerah 43.933 unit, pengembang
perumahan (developer) 419.745 unit, CSR Perumahan 2.270 unit dan
masyarakat 15.604 unit.

Di sisi lain, jenis bantuan yang diberikan pemerintah antara lain kemudahan
mengajukan KPR yang dapat dicicil hingga 20 tahun, uang muka 1% dari
harga rumah, serta bunga cicilan rendah di angka 5%.

Program sejuta rumah merupakan salah satu bantuan pemerintah agar


masyarakat bisa memiliki rumah sendiri dengan harga yang lebih terjangkau.
Nah, bila Anda adalah salah satunya dan sedang mencari hunian di kawasan
Karawang dengan harga dibawah Rp700 juta, cek di sini daftar huniannya!

Siapa Saja yang Bisa Mengikuti


Program Sejuta Rumah?
Program sejuta rumah tentu menjadi angin segar bagi mereka yang ingin
memiliki hunian layak. Namun, tidak semua berhak mendapatkannya,
pemerintah menetapkan beberapa persyaratan yang harus terpenuhi jika
ingin mengikuti program KPR subsidi FLPP sebagai berikut:

1. Penerima adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di


Indonesia;
2. Penerima telah berusia 21 tahun atau telah menikah;
3. Penerima maupun pasangan (suami/istri) belum memiliki rumah dan
belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk kepemilikan rumah;
4. Penghasilan maksimum 8 juta untuk rumah tapak dan susun;
5. Memiliki masa kerja atau usaha minimal 1 tahun;
6. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi sesuai
perundang-undangan yang berlaku.

Cara Menjadi Peserta Program Sejuta


Rumah
Jika Anda telah memenuhi syarat untuk menjadi penerima Program Sejuta
Rumah, langkah selanjutnya adalah menyiapkan beberapa dokumen yang
diperlukan seperti:

1. Form aplikasi kredit dilengkapi dengan pasfoto terbaru pemohon dan


pasangan;
2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon dan Pasangan,
Fotocopy Kartu Keluarga, Fotocopy Surat Nikah/Cerai;
3. Slip Gaji Terakhir atau Surat Keterangan Penghasilan, fotocopy Surat
Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Tetap atau Surat Keterangan
Kerja (bagi pemohon pegawai);
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP,) dan Surat Keterangan Domisili serta Laporan Keuangan 3
bulan terakhir (bagi pemohon wiraswasta);
5. Fotocopy izin praktek (bagi pemohon profesional);
6. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
7. Fotocopy rekening koran atau tabungan 3 bulan terakhir;
8. Surat pernyataan belum memiliki rumah dari pemohon dan pasangan;
9. Surat pernyataan belum pernah menerima subsidi untuk pemilikan
rumah dari pemerintah yang dibuat pemohon dan pasangan.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, Anda bisa memilih dulu bank yang akan
menjadi pemberi pinjaman KPR seperti BTN. Mulai cari rumah yang
diinginkan seperti mengunjungi situs resmi BTN lalu ikuti langkah selanjutnya
sesuai petunjuk.

Untuk penjelasan lebih detail, Anda juga bisa mengunduh aplikasi SiKasep
(Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan). Dalam aplikasi tersebut Anda
bisa melakukan checking subsidi, menentukan unit rumah pilihan
berdasarkan lokasi, memilih bank, dan monitor proses KPR yang sedang
diajukan.

Tips Rumah.com

Tidak hanya terpusat di ibukota, Program Sejuta Rumah juga menyasar


masyarakat berpenghasilan rendah yang ada di kota lain. Saat ini, program
tersebut dijalankan di beberapa daerah yang meliputi DKI Jakarta, Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Jenis Pembiayaan Program Sejuta


Rumah dan Persyaratannya
 FLPP

Skema KPR pertama adalah FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan


Perumahan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai 2022 FLPP sudah
beralih ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dari
sebelumnya Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).

Karena itu, sesuai peraturan Menteri PUPR No.35 Tahun 2021 tentang
Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah, serta Peraturan BP Tapera No.9 Tahun 2021
tentang Pembiayaan Kepemilikan Rumah Melalui FLPP berikut syarat dan
cara mengurusnya:

Syarat Penerima KPR FLPP

 Berkewarganegaraan Indonesia
 Tercatat sebagai penduduk di satu daerah kabupaten/kota
 Belum pernah menerima subsidi atau bantuan pembiayaan perumahan
dari pemerintah berupa KPR atau kredit/pembiayaan pembangunan
rumah swadaya (*)
 Orang perseorangan yang berstatus tidak kawin atau pasangan suami
istri
 Tidak memiliki rumah (*)
 Memiliki penghasilan tetap atau tidak tetap yang tidak melebihi batas
penghasilan paling tinggi sebesar Rp 8 juta per bulan, merujuk
Keputusan Menteri PUPR No 242/KPTS/M/2020.

Cara Mengurus FLPP

 Surat pemesanan rumah dari Pengembang yang paling sedikit memuat


harga jual rumah dan alamat rumah
 Fotokopi kartu tanda penduduk elektronik (eKTP) atau resi kartu tanda
penduduk elektronik
 Fotokopi kartu keluarga (KK)
 Fotokopi akta nikah atau akta perkawinan bagi yang berstatus kawin
 Fotokopi nomor pokok wajib pajak (NPWP)
 Fotokopi surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan orang
pribadi
 Surat pernyataan pemohon
 Slip gaji yang disahkan oleh pejabat yang berwenang bagi pemohon
yang berpenghasilan tetap, atau surat pernyataan penghasilan yang
ditandatangani oleh pemohon dan diketahui oleh kepala desa/lurah
bagi yang tidak berpenghasilan tetap.

 BP2BT
Jenis pembayaran lain untuk Program Sejuta Rumah adalah BP2BT (Bantuan
Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan. Bantuan jenis ini diberikan
pada mereka yang memiliki tabungan dan subsidi yang diberikan mencapai
Rp40 juta. Untuk persyaratan lain yang harus dipenuhi antara lain:

 Warga negara Indonesia yang telah berusia 21 tahun atau telah


menikah.
 Pasangan (suami/istri) belum memiliki rumah dan belum pernah
menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah.
 Penghasilan maksimum Rp 6 juta (Papua Rp 6,5 juta) untuk rumah
tapak dan penghasilan maksimum Rp 8 juta untuk rumah susun
(Papua Rp 8,5 juta)
 Memiliki masa kerja atau usaha minimal 1 tahun
 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi sesuai
perundang-undangan yang berlaku.
 Wajib memiliki tabungan di Bank BTN selama minimal tiga bulan.

 SBUM

SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka) merupakan bentuk bantuan lain bagi
masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin membeli rumah. Mengutip
keterangan dari situs resmi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan
Perumahan, di tahun 2022 pemerintah memberikan SBUM senilai Rp10 juta
untuk daerah Papua & Papua Barat serta Rp4 juta bagi daerah lainnya. Perlu
diingat, bagi Anda penerima FLPP maka otomatis akan mendapatkan SBUM.

Untuk mendapatkan SBUM, sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR


No.411/KPTS/M/2021 tentang Besaran Penghasilan MBR dan Batasan Luas
Lantai Rumah Umum dan Rumah Swadaya, maka mereka yang berhak harus
memenuhi kriteria berikut:

 Warga Negara Indonesia (WNI) belum menikah maksimal memiliki


penghasilan Rp6 juta per bulan
 WNI sudah menikah maksimal memiliki penghasilan Rp8 juta per bulan
 Khusus WNI belum menikah di Papua dan Papua Barat batas atasnya
Rp7,5 juta per bulan

 BP Tapera

Terakhir, untuk mendapatkan rumah subsidi, Anda bisa menggunakan


metode pembiayaan dengan skema BP Tapera. BP Tapera menyediakan tiga
skema pembiayaan perumahan bagi peserta, yaitu Kredit Pemilikan Rumah
(KPR), Kredit Pembangunan Rumah (KBR), dan Kredit Renovasi Rumah
(KRR).

Dengan skema ini, penerima bantuan bisa mencicil rumah dengan jangka
waktu (tenor) hingga 30 tahun, tanpa uang muka, serta bunga flat 5% sampai
lunas. Jika berminat, pastikan Anda memenuhi persyaratan berikut:

 Masuk dalam golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)


 Usia minimal 20 tahun
 Maksimal penghasilan Rp8 juta/bulan dan Rp10 juta/bulan khusus
daerah Papua dan Papua Barat
 Individu/pasangan belum memiliki rumah untuk Program KPR dan KBR
 Memiliki rumah yang akan diperbaiki untuk program KRR

Untuk syarat dokumen yang harus dipenuhi sebagai berikut:

1. KPR Tapera
2. Mengisi form aplikasi KPR Tapera
3. Surat pernyataan belum memiliki rumah
4. Surat pemesanan rumah dari pengembang/developer
5. Dokumen yang disyaratkan oleh Bank/Perusahaan pembiayaan
penyalur
– Fotokopi e-KTP & NPWP
– Fotokopi Akta Nikah atau Cerai
– Slip Gaji 3 Bulan Terakhir
– Rekening Koran
– SPT Tahunan
– Surat Keterangan Kerja
6. KBR Tapera
7. Surat pernyataan belum memiliki rumah
8. Fotokopi bukti atas hak yang sah
9. Fotokopi IMB
10. Kondisi awal tanah dilengkapi dengan foto
11. RAB dan denah/gambar rencana pembangunan rumah
12. KRR Tapera
13. Fotokopi bukti atas hak yang sah
14. Fotokopi IMB
15. Kondisi awal rumah dilengkapi dengan foto
16. RAB dan denah/gambar rencana perbaikan rumah

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai Program Sejuta Rumah serta


syarat pengajuannya. Semoga Anda yang berniat memiliki hunian layak dapat
segera mendapatkannya di tahun ini. Semoga berhasil!

Anda mungkin juga menyukai