Pajak yaitu merupakan pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk sebuah negara
dan juga dapat digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum.
Rakyat yang membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak itu secara
langsung, karena pajak hanya digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan pribadi.
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) yaitu merupakan besarnya penghasilan yang
menjadi batasan tidak kena pajak bagi Wajib Pajak Orang yang Pribadi, dengan
kata lain apabila penghasilan neto Wajib Pajak Orang Pribadi yang akan
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas lainnya maka jumlahnya akan dibawah
PTKP tidak akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dan memiliki Pasal 25/29.
Apabila berstatus sebagai pegawai atau penerima penghasilan sebagai objek PPh
Pasal 21, maka penghasilan tersebut tidak akan dapat dilakukan dalam
pemotongan PPh Pasal 21.
PTKP Tunggal/Individu
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, PTKP didasarkan pada jumlah
tanggungan dan status perkawinan. Untuk wajib pajak dengan status lajang,
PTKP 2018 adalah sejumlah Rp54.000.000 setahun. Jadi artinya ketika Anda
memiliki karyawan yang belum menikah dan tidak memiiki tanggungan,
karyawan tidak memiliki beban potongan pajak berdasarkan PPh 21
(penghasilan kurang dari angkat tersebut). Dalam perhitungan karyawan ini
termasuk golongan TK/0.
PTKP Digabung
Berbeda kasus untuk suami istri yang keduanya memiliki pekerjaan dan
memiliki NPWP masing-masing. Status K/… yang menjadi golongan wajib
pajak bertatus kawin dibebankan pada suami dan disesuaikan dengan
tanggungan anak yang dimiliki. Sementara si istri masuk kedalam golongan
TK/0 atau dianggap tanpa tanggungan di mata hukum yang berlaku. Untuk
kondisi ini, golongan yang diberikan adalah K/I/0 untuk yang tidak/belum
memiliki anak, dan K/I/1, K/I/2, atau K/I/3 sesuai dengan anak yang dimiliki.
Besaran PTKP kemudian digabung antara PTKP suami dan PTKP istri sesuai
dengan tanggungan.
Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak ini tidak sama dari tahun ke tahun.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan perubahan PTKP
berdasarkan sejumlah pertimbangan seperti kondisi perekonomian nasional,
pergerakan upah minimum dan biaya hidup manusia. Berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, PTKP Indonesia yaitu sebesar Rp 54 juta.
Jika wajib pajak sudah kawin, terdapat tambahan senilai Rp 4,5 juta. Begitu pula
jika wajib pajak memiliki tambahan tanggungan untuk setiap anggota keluarga
sedarahnya, maka akan dikenai tambahan senilai Rp 4,5 juta.
Berikut ini adalah tabel jumlah PTKP yang berlaku sejak tahun 2019, yaitu antara
lain:
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) juga memiliki tiga golongan WP orang
pribadi dalam tarif PTKP tahun 2019, yaitu antara lain:
TK/0 adalah Tarif PTKP untuk Pria/Wanita lajang tanpa adanya tanggungan
atau tanggungan sebesar Rp 54.000.000./tahun.
K/0 adalah Tarif PTKP untuk Pria sudah kawin tanpa adanya tanggungan
hanya Pria tersebut dan istrinya sebesar Rp 58.500.000./tahun.
3. Tarif PTKP Tahun 2019 Penghasilan Suami dan Istri Kode KI (Kawin + Istri)
KI/0 adalah Tarif PTKP untuk Penghasilan Suami dan Istri digabung tanpa
tanggungan hanya Suami dan istrinya sebesar Rp 112.500.000./tahun.
KI/1 adalah Tarif PTKP untuk Penghasilan Suami dan Istri digabung dengan
1 tanggungan(berupa ibu, bapak, atau anak) sebesar Rp 117.000.000./tahun.
KI/2 adalah Tarif PTKP untuk Penghasilan Suami dan Istri digabung dengan
2 tanggungan(berupa ibu, bapak, atau anak) sebesar Rp 121.500.000./tahun.
KI/3 adalah Tarif PTKP untuk Penghasilan Suami dan Istri digabung dengan
3 tanggungan(berupa ibu, bapak, atau anak) sebesar Rp 126.000.000./tahun.
Cara Perhitungan PTKP 2o19
Untuk lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung PTKP tersebut, kita
akan bahas lebih jelas dibawah ini, yaitu antara lain:
1. Indah baru saja memperoleh pekerjaan di tempat lain dengan gaji Rp 6.000.000.
Maka perhitungannya PTKP nya adalah = …..
Penyelesaian:
Gaji : 6.000.000
Komponen Pengurang:
= Rp 6.000.000 – Rp 400.000
= Rp 5.600.000
= Rp 5.600.000 x 12
= Rp 67.200.000
WP pribadi = Rp 54.000.000
K/0 = + Rp 4.500.000
Maka :
Rp 67.200.000 – Rp 58.500.000
= Rp 8.700.000
Jadi, penghasilan kena pajak setahun PPh 21 yang terutang adalah 5% x Rp
8.700.000 = Rp 435.000