Anda di halaman 1dari 25

Faisal Ahmad Chotib

Penghasilan Tidak Kena Pajak


Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang PPh

Kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan


pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7
Dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak orang pribadi dalam
negeri, kepadanya diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

Penerapan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) ditentukan oleh
keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak
Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2009 Wajib Pajak B berstatus kawin dengan tanggungan
1 (satu) orang anak. Apabila anak yang kedua lahir setelah tanggal 1 Januari 2009,
besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak yang diberikan kepada Wajib Pajak B untuk
tahun pajak 2009 tetap dihitung berdasarkan status kawin dengan 1 (satu) anak
PTKP
Besaran PTKP
PMK-122/PMK.10/2015
PTKP
Besaran PTKP
PMK-101/PMK.10/2016
PTKP
Tabel PTKP

Penghitungan besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak ditentukan menurut


keadaan Wajib Pajak pada awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak
PTKP
PTKP dari Masa ke Masa
PTKP
Status Kawin
Untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak dari Wajib Pajak
orang pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah
PTKP. Di samping untuk dirinya, kepada Wajib Pajak yang sudah kawin
diberikan tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak
Bagi Wajib Pajak yang isterinya menerima atau memperoleh penghasilan
yang digabung dengan penghasilannya, maka Wajib Pajak tersebut
mendapat tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk seorang isteri
sebesar Rp36 juta (Tahun Pajak 2015) atau Rp54 juta (Tahun Pajak 2016)
PTKP
Tanggungan
Wajib Pajak yang mempunyai anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus yang menjadi tanggungan sepenuhnya, misalnya orang tua,
mertua, anak kandung, anak angkat, diberikan tambahan Penghasilan Tidak Kena
Pajak untuk paling banyak 3 (tiga) orang.

Wajib Pajak yang mempunyai anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya
diberikan tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk paling banyak 3 orang.

Anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya:


anggota keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya hidupnya
ditanggung oleh Wajib Pajak.
Tanggungan PTKP

Tidak boleh sebagai Tanggungan


1. Saudara Kandung
2. Saudara Ipar
3. Saudara dari Bapak/ibu
Tanggungan PTKP

Anak Angkat
Selain untuk anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus
satu derajat, tambahan PTKP juga diberikan untuk wajib pajak yang memiliki
tanggungan anak angkat.
Namun demikian jumlah tanggungan yang diperhitungkan dalam PTKP dibatasi
maksimum 3 orang.

Pengertian anak angkat yang dapat diperhitungkan dalam perundang-undangan


pajak ditentukan dengan kriteria sebagai berikut

a. seseorang yang belum dewasa;


b. tidak tergolong keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus dari Wajib
Pajak;
c. menjadi tanggungan sepenuhnya dari Wajib Pajak.
Anak Angkat

Dewasa
Pengertian belum dewasa menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

a. < 21 tahun dan


b. belum pernah menikah

Pengertian belum dewasa menurut Undang-Undang Pajak

a. < 18 tahun dan


b. belum pernah menikah

Tanggungan Sepenuhnya
1. tinggal bersama-sama dengan Wajib Pajak;
2. nampak secara nyata tidak mempunyai penghasilan sendiri;
3. tidak pula turut dibantu oleh anggota keluarga atau oleh orang tuanya
sendiri.
Contoh

Susunan Anggota Keluarga Tn. Jamal adalah sebagai berikut

Bagaimanakah status PTKP Tn Jamal untuk Tahun 2014?


Contoh

Status PTKP Tn. Jamal

Dalam Tahun 2014 status PTKP Tn. Jamal adalah K/1


Penghasilan Kena Pajak
Adalah penghasilan Wajib Pajak yang menjadi dasar untuk menghitung
pajak penghasilan

Contoh
Faisal Ahmad Chotib
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang PPh


Wajib Pajak Badan
Pasal 17 ayat (2a) Undang-Undang PPh

Wajib Pajak badan dalam negeri dan BUT adalah sebesar 25%

Pasal 17 ayat (2b) Undang-Undang PPh

Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang
paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang
disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan
tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% (lima persen) lebih rendah
daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Wajib Pajak Badan
Pasal 31E ayat (1) Undang-Undang PPh

Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa
pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas
Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Tarif Pajak

Besarnya lapisan Penghasilan Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dapat diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Untuk keperluan penerapan tarif pajak, jumlah Penghasilan Kena Pajak dibulatkan
ke bawah dalam ribuan rupiah penuh.

Besarnya pajak yang terutang bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang
terutang pajak dalam bagian tahun pajak, dihitung sebanyak jumlah hari dalam
bagian tahun pajak tersebut dibagi 360 (tiga ratus enam puluh) dikalikan dengan
pajak yang terutang untuk 1 (satu) tahun pajak.
Untuk keperluan penghitungan pajak, tiap bulan yang penuh dihitung 30 (tiga
puluh) hari.
Penghitungan PPh
Latihan

1. Pada tahun 2014 Sony Hendarson bekerja di Perusahaan lampu dengan gaji sebesar
Rp 10 juta sebulan atau Rp 120 juta setahun, dengan uang lembur Rp 5 juta dan
THR sebesar 1 kali gaji, dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 1,5 juta.
Sony Hendarson telah berkeluarga dengan status PTKP K/2.
Berapakah Jumlah PPh Terutang atas Tn. Sony Hendarson untuk Tahun 2014?

2. Pada tahun 2014 Nn. Ambagita bekerja di Pabrik gula dengan gaji sebesar Rp 4,5
juta sebulan, dengan uang lembur Rp 5 juta dan THR sebesar 1 kali gaji.
Nn Ambagita belum berkeluarga dan membayar Iuran pensiun sebesar Rp 800 ribu
selama Tahun 2014.
Hitunglah PPh Terutang atas Nn. Ambagita untuk Tahun 2014?
Latihan
Latihan
Latihan

1. Tn. Rohimin seorang direktur perusahaan tambang, dalam tahun 2014 memperoleh
gaji sebesar Rp 720 juta dan mendapatkan THR sebesar 1 kali gaji.
Dalam Tahun 2014 Tn. Rohimin membayar iuran pensiun yang ditanggung sendiri
sebesar Rp 2.860.000,-
Susunan keluarga Tn. Rohimin adalah sebagai berikut

Hitunglah PPh terutang Tn. Rohimin untuk tahun 2014!

Anda mungkin juga menyukai