Anda di halaman 1dari 8

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

Pasal 6

(1) Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan ben
penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan me

(2) Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan sebagaimana dimaksud p


kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun paj
sampai dengan 5 (lima) tahun.

(3) Kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan p
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

Pasal 7

(1) Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit:

a. Rp54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk diri Wajib

b. Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan unt

c. Rp54.0O0.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) tambahan untuk


digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8

(1) Seluruh penghasilan atau kerugian bagi wanita yang telah kawin p
begitu pula kerugiannya yang berasal dari tahun-tahun sebelumny
dalam Pasal 6 ayat (2) dianggap sebagai penghasilan atau kerugian
diterima atau diperoleh dari 1 (satu) pemberi kerja yang telah dipot
tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan beba

d. Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan unt


keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat ya
paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

(2) Penerapan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentu


awal bagian tahun pajak.

Pelaporan Penghasilan Tidak Kena Pajak dalam Surat Pemberitahuan Ta


dengan notasi atau simbol sebagai berikut.

TK : Status Wajib Pajak orang pribadi - Tidak Kawin. Dalam ket

Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun den

K/1 : Status Wajib Pajak orang pribadi - Kawin dengan jumlah ta

Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun den

Untuk diri Wajib Pajak orang pribadi


Tambahan untuk WP yang kawin
Tambahan untuk tanggungan sebanyak 1 (satu) or

K/I/3 : Status Wajib Pajak orang pribadi - Kawin dengan jumlah ta


penghasilan dari pekerjaan bebas yang pelaporan pajakny

Untuk diri Wajib Pajak orang pribadi


Tambahan untuk WP yang kawin
Tambahan untuk seorang isteri yg penghasilannya
Tambahan untuk tanggungan sebanyak 1 (satu) or
dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan
kan, menagih, dan memelihara penghasilan,

bagaimana dimaksud pada ayat (1) didapat kerugian,


asilan mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut

m negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak

kan paling sedikit:

iah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;

upiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;

iah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya


mana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1); dan

anita yang telah kawin pada awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak,
tahun-tahun sebelumnya yang belum dikompensasikan sebagaimana dimaksud
enghasilan atau kerugian suaminya, kecuali penghasilan tersebut semata-mata
eri kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan Pasal 21 dan pekerjaan
aha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya.

upiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan


s serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya,

ada ayat (1) ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau

at Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak orang pribadi dituliskan

dak Kawin. Dalam ketentuan ini bisa seorang bujangan atau duda/janda

k (PTKP) setahun dengan notasi atau simbol TK yaitu Rp54.000.000,00

win dengan jumlah tanggungan 1 (satu).

k (PTKP) setahun dengan notasi atau simbol K/1 yaitu:

Rp 54,000,000.00
4,500,000.00
sebanyak 1 (satu) orang 4,500,000.00
Total Rp 63,000,000.00

win dengan jumlah tanggungan 3 (tiga) dan isterinya memperoleh


ng pelaporan pajaknya digabung dengan penghasilan suami.

Rp 54,000,000.00
4,500,000.00
ri yg penghasilannya digabung suami 54,000,000.00
sebanyak 1 (satu) orang 4,500,000.00
Total Rp 117,000,000.00
Pasal 7

(2a) Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto tertentu
tidak dikenai Pajak Penghasilan atas bagian peredaran bruto samp
dalam 1 (satu) tahun pajak.

Pasal 4
(2) Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final

d.
e. penghasilan tertentu lainnya, termasuk penghasilan dari usah
yang memiliki peredaran bruto tertentu.

yang diatur dalam atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.


ran bruto tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e
daran bruto sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

sifat final

hasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak

emerintah.

Anda mungkin juga menyukai