Anda di halaman 1dari 22

PERPAJAKAN II

PERTEMUAN 4
Pajak Penghasilan Akhir Tahun untuk WP OP dengan sumber
penghasilan dari pekerjaan

A. Jenis Formulir SPT Tahunan PPh Orang Pribadi


Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek
pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan meliputi SPT Tahunan Orang Pribadi dan SPT Tahunan
Badan.
Berikut jenis formulir SPT Tahunan Orang Pribadi:
Jenis Persyaratan
1770 a) Dari usaha atau pekerjaan bebas
b) Dari satu atau lebih pemberi kerja
c) Yang dikenakan PPh final dan/atau
bersifat final
d) Dalam negeri lainnya atau luar
negeri
1770 S a) Dari satu atau lebih pemberi kerja
b) Dalam negeri lainnya atau luar
negeri
c) Yang dikenakan PPh final dan/atau
bersifat final
1770 SS a) Mempunya penghasilan selain dari
usaha dan/atau pekerjaan bebas
b) Jumlah penghasilan bruto tidak
lebih dari Rp.60.000.000,00
setahun

Dalam bab ini akan digunakan Formulir 1770 SS untuk pajak penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari
Rp60.000.000 setahun. Penghasilan dari pekerjaan dapat bersumber dari satu atau
lebih pemberi kerja.
SPT diisi dengan lengkap dan sepenuhnya dilampiri keterangan dan dokumen yang
dipersyaratkan sebagai berikut :

SUPLEMEN BREGADASATYA 1
PERPAJAKAN II

No Jenis Lampiran Formulis 1770 SS Keterangan


1 Bukti pembayaran PPh Pasal 29 terdapat kurang bayar
dan/atau Bukti Pemindahbukuan,
Surat Setoran Pajak, atau sarana
administrasi lain.
2 a. Surat Kuasa Khusus (Konsultan SPT ditandatangani oleh kuasa yang
Pajak) dilampiri dengan : merupakan konsultan pajak
Fotokopi kartu izin praktik
konsultan pajak
b. Surat pernyataan sebagai
konsultan pajak
c. Fotokopi kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak konsultan pajak
d. Fotokopi Tanda terima SPT
Tahunan konsultan pajak

3 Surat Kuasa Khusus (Karyawan SPT ditandatangani oleh kuasa yang


WP) dilampiri dengan: merupakan karyawan Wajib Pajak
a. Sertifikat brevet atau ijazah
pendidikan formal perpajakan
atau sertifikat konsultan pajak
b. Fotokopi kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak Karyawan WP
c. Fotokopi tanda terima SPT
Tahunan Karyawan WP
d. Fotokopi daftar karyawan
tetap di SPT Masa PPh Pasal 21
Kewajiban penyampaian keterangan dan/atau dokumen dikecualikan bagi SPT
Tahunan 1770 S dan SPT Tahunan 1770 SS dengan status Nihil atau Kurang Bayar yang
disampaikan melalui e-Filing.

B. Menghitung PPh Akhir Tahun WP OP Karyawan dengan penghasilan


bruto ≤ Rp 60 juta
Dalam menghitung PPh akhir tahun WP OP karyawan, penghasilan dari pekerjaan
dapat bersumber dari satu atau lebih pemberi kerja. Batasan penghasilan bruto tersebut
meliputi keseluruhan penghasilan selain penghasilan dari usaha dan/atau pekerjaan
bebas.
Dalam hal Wajib Pajak telah kawin, penghasilan dimaksud adalah penghasilan dari
seluruh anggota keluarga Wajib Pajak, namun tidak termasuk penghasilan istri yang

SUPLEMEN BREGADASATYA 2
PERPAJAKAN II

semata-mata diterima atau diperoleh dari satu pemberi kerja yang telah dipotong PPh
Pasal 21, apabila pemenuhan kewajiban pajaknya dilakukan oleh Wajib Pajak sebagai
kepala keluarga (KK).
Berikut adalah perhitungannya
Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan dan 1
Penghasilan Neto dalam Negeri Lainnya
Pengurangan (Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 atau 1721- 2
A2)
Penghasilan Tidak Kena Pajak 3
Penghasilan Kena Pajak ( 1 - 2 - 3 ) 4
Pajak Penghasilan Terutang 5
Pajak Penghasilan yang telah Dipotong oleh Pihak Lain 6
Pajak Penghasilan yang harus Dibayar Sendiri 7a
Pajak Penghasilan yang Lebih Dipotong 7b

Penjelasan dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut


1) Jumlah penghasilan bruto dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan dapat
diisi dengan jumlah penghasilan bruto yang tercantum pada bukti pemotongan
PPh 1721-A1 angka 8 atau 1721-A2 angka 11 atau bukti pemotongan PPh Pasal
21 (tidak final). Apabila Wajib Pajak memperoleh penghasilan lebih dari satu
pemberi kerja maka dilakukan penjumlahan dari keseluruhan penghasilan bruto
yang tercantum pada setiap bukti pemotongan PPh Pasal 21 yang diterimanya.
2) Pengurangan atas penghasilan bruto dalam negeri sehubungan dengan
pekerjaan yang meliputi biaya jabatan, biaya pensiun serta iuran pensiun dan
iuran THT
3) Setelah itu dilakukan pengurangan sesuai PTKP yang tercantum pada bukti
pemotongan PPh 1721-A1 atau 1721-A2. Khusus untuk PTKP bagi masing-masing
suami istri yang telah hidup berpisah (HB) untuk diri masing-masing Wajib Pajak
diperlakukan seperti Wajib Pajak Tidak Kawin sedangkan tanggungan sesuai
dengan kenyataan sebenarnya yang diperkenankan.
4) Hasil penghitungan akan menghasilkan penghasilan kena pajak.
5) Menghitung Pajak Penghasilan Terutang (PPh Terutang) dengan penerapan tarif
Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas Penghasilan Kena Pajak.
6) Setelah itu dilakukan penyandingan dengan jumlah Pajak Penghasilan yang
sudah dipotong yang tercantum pada bukti pemotongan PPh 1721-A1 angka 20,
1721-A2 angka 23 dan/atau bukti pemotongan PPh Pasal 21 (yang tidak bersifat
final)
7) Hasilnya adalah:
• Nihil jika Pajak Penghasilan Terutang (PPh Terutang) = jumlah Pajak
Penghasilan yang sudah dipotong.

SUPLEMEN BREGADASATYA 3
PERPAJAKAN II

• Kurang Bayar (Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri) jika Pajak
Penghasilan Terutang (PPh Terutang) > jumlah Pajak Penghasilan yang sudah
dipotong. (7a)
• Lebih Bayar (Pajak Penghasilan yang lebih dipotong) jika Pajak Penghasilan
Terutang (PPh Terutang) < jumlah Pajak Penghasilan yang sudah dipotong.
(7b)

C. Perhitungan WP OP dengan status kewajiban perpajakan suami-istri PH


atau MT
Wajib Pajak A (K/3) memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp
150.000.000, mempunyai seorang istri dari pekerjaan bebas dengan penghasilan neto
sebesar Rp 100.000.000. NPWP dimiliki A yang berbeda dengan istri. WP A
mengadakan perjanjian pemisahan penghasilan secara tertulis (PH) dengan 3 orang
anak yang semuanya ditanggung suami, maka perhitungan pajak yang dilakukan
sebagai berikut:

Perhitungan PPh terutang: Suami (Rp) Istri (Rp)

Penghasilan Neto suami 150,000,000


Penghasilan Neto istri 100,000,000

Jumlah penghasilan neto 150,000,000 100,000,000

Jumlah penghasilan neto 250,000,000


PTKP (K/I/3) 126,000,000
Penghasilan Kena Pajak 124,000,000
PPh Terutang: 2,500,000
5% x Rp 50,000,000 11,100,000
Jumlah 13,600,000

PPh Terutang ditanggung suami 8,160,000


150,000,000
( 𝑥 13,600.000)
250,000,000
PPH Terutang ditanggung istri 5,440,000
100,000,000
( 𝑥 13,600.000)
250,000,000

SUPLEMEN BREGADASATYA 4
PERPAJAKAN II

D. Mengisi SPT Tahunan dengan Formulir 1770 SS


Formulir 1770 SS digunakan untuk pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan
dengan:
1. jumlah penghasilan bruto ≤ Rp 60.000.000 setahun,
2. Batas penghasilan bruto meliputi keseluruhan penghasilan selain penghasilan
dari usaha dan/atau pekerjaan bebas.
3. Penghasilan dari pekerjaan dapat bersumber dari satu atau lebih pemberi
kerja.

SPT diisi dengan lengkap dan sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau


dokumen yang dipersyaratkan sbb:

No Jenis Lampiran Formulir 1770 SS Keterangan


1 Bukti pembayaran PPh Pasal 29 dan/atau Terdapat kurang bayar
Bukti Pemindahbukuan, Surat Setoran Pajak,
atau sarana administrasi lain.
2 Surat Kuasa Khusus (Konsultan
Pajak) SPT ditandatangani oleh
dilampiri dengan: kuasa yang merupakan
a. Fotokopi kartu izin praktik konsultan konsultan pajak
pajak;
b. Surat pernyataan sebagai konsultan pajak;
c. Fotokopi kartu NPWP konsultan pajak;
d. Fotokopi tanda terima SPT tahunan
konsultan pajak.
3 Surat Kuasa Khusus (Karyawan WP) dilampiri SPT ditandatangani oleh
dengan: kuasa yang merupakan
a. Sertifikat brevet/ijazah pendidikan formal karyawan Wajib Pajak.
perpajakan/sertifikat konsultan pajak;
b. Fotokopi kartu NPWP karyawan WP;
c. Fotokopi tanda terima SPT Tahunan
Karyawan WP
d. Fotokopi daftar karyawan tetap di SPT
Masa PPh Pasal 21.

SUPLEMEN BREGADASATYA 5
PERPAJAKAN II

Contoh:
Budi bekerja sebagai pegawai tetap di PT. ABC memperoleh penghasilan bruto
sebesar Rp 59.000.000; status TK/0 mulai bekerja sejak awal tahun. Berikut bukti
pemotongan PPh Pasal 21 A1 dari perusahaan. Selain itu Budi juga memiliki sebuah
sepeda motor yang diperoleh secara kredit pada awal tahun 2018 seharga Rp
15.000.000; saldo kredit pada akhir tahun 2018 adalah sebesar Rp 10.000.000;
Diminta: isikan dalam formulir SPT tahunan PPh Orang Pribadi Formulir 1770 SS.

Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan 58.000.000


Pekerjaan dan Penghasilan Neto dalam Negeri Lainnya
Pengurangan (Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 2.900.000
atau 1721-A2)
Penghasilan Tidak Kena Pajak 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (1-2-3) 1.100.000
Pajak Penghasilan Terutang 55.000
Pajak Penghasilan yang telah Dipotong oleh Pihak Lain 55.000
Pajak Penghasilan yang haru Dibayar Sendir * 0
Pajak Penghasilan yang Lebih Dipotong 0

SUPLEMEN BREGADASATYA 6
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 7
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 8
PERPAJAKAN II

PERTEMUAN 5
Pajak Penghasilan Akhir Tahun untuk WP OP dengan Sumber
Penghasilan dari Pekerjaan (Karyawan/Pensiunan)

A. Menghitung PPh Akhir Tahun WP OP Karyawan dengan penghasilan bruto


>Rp60 juta
Jenis penghasilan neto yang dihitung pada akhir tahun meliputi:
No. Jenis Pajak Keterangan
1. Penghasilan Neto dalam Jumlah akumulasi jumlah penghasilan neto
Negeri Sehubungan pada setiap Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2
dengan Pekerjaan PPh Pasal 21 atau Bukti Potong Lain.
Penghasilan Neto dalam Jumlah akumulasi besarnya penghasilan neto
Negeri Lainnya dalam negeri lainnya seperti bunga, royalti,
sewa, penghargaan dan hadiah, keuntungan
dari penjualan/pengalihan harta dan
penghasilan lainnya yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota
keluarganya dalam Tahun Pajak sendiri dan
anggota keluarganya dalam Tahun Pajak yang
bersangkutan (tidak termasuk PPh final dan
bukan objek)
Penghasilan Neto Luar Jumlah yang diterima/diperoleh di luar negeri
Negeri berasal dari beberapa negara.

Seluruh penghasilan neto dalam negeri baik yang sehubungan dengan pekerjaan
maupun lainnya, dan penghasilan dari luar negeri dijumlahkan. (1)
Selanjutnya dikurangkan dengan zakat/sumbangan keagamaan yang bersifat
wajib atas penghasilan yang menjadi objek pajak yang nyata-nyata dibayarkan oleh
Wajib Pajak Orang Pribadi pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah sesuai dengan
bukti setoran yang sah. (2)
Setelah itu dilakukan pengurangan sesuai PTKP yang tercantum pada bukti
pemotongan PPh 1721-A1 atau 1721-A2. Khusus untuk PTKP bagi masing-masing
suami istri yang telah hidup berpisah (HB) untuk diri masing-masing Wajib Pajak
diperlakukan seperti Wajib Pajak Tidak Kawin sedangkan tanggungan sesuai dengan
kenyataan sebenarnya yang diperkenankan. (3)

SUPLEMEN BREGADASATYA 9
PERPAJAKAN II

Hasil penghitungan akan menghasilkan penghasilan kena pajak. Untuk keperluan


penghitungan tarif pajak, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan ke bawah
dalam ribuan rupiah penuh. (4)
Selanjutnya adalah menghitung Pajak Penghasilan Terutang (PPh Terutang)
dengan penerapan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas Penghasilan Kena
Pajak. (5)
Jika ada selisih antara besarnya pajak yang telah dikreditkan dengan besarnya
pajak yang dapat dikreditkan di Indonesia setelah adanya
pengembalian/pengurangan Pajak Penghasilan yang dibayar/dipotong/terutang di
luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (5) Undang-Undang PPh,
yang diterima dalam Tahun Pajak yang bersangkutan sepanjang
pengembalian/pengurangan bukan disebabkan oleh adanya perubahan
penghasilan. Oleh karena PPh yang dibayar/dipotong/terutang di luar negeri
tersebut semula telah dikreditkan dari Pajak Penghasilan yang terutang dalam SPT
Tahunan PPh, maka dengan pengurangan/restitusi atas Pajak Penghasilan yang
dibayar/dipotong/terutang di luar negeri tersebut menyebabkan pengkreditan
tersebut menjadi lebih besar dari yang seharusnya. Selisih tersebut harus dibayar
kembali dengan menambahkan pada Pajak Penghasilan terutang dalam tahun ini.
(6)
Setelah itu dilakukan penyandingan dengan jumlah Pajak Penghasilan yang sudah
dipotong yang tercantum pada bukti pemotongan PPh oleh pihak lain/ditanggung
pemerintah dan/atau kredit pajak luar negeri/terutang di luar negeri (yang tidak
bersifat final). (7)
Terakhir adalah menyandingkan dengan jumlah pajak yang telah dibayar sendiri
berupa PPh Pasal 25 Tahun Pajak yang bersangkutan termasuk jumlah pelunasan
PPh yang terutang berdasarkan penghitungan sementara dalam hal Wajib Pajak
mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan
termasuk juga dengan jumlah Pajak Penghasilan yang tercantum dalam Surat
Tagihan Pajak (STP) untuk Tahun Pajak yang bersangkutan termasuk STP Pajak
Penghasilan Pasal 25 ayat (7) dari Pengusaha Tertentu yang menerima atau
memperoleh penghasilan lain yang tidak dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat
final, tidak termasuk sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. (8)
Hasilnya akhir laporan SPT Tahunan tersebut adalah:
❖ Nihil jika Pajak Penghasilan Terutang (PPh Terutang) = jumlah Pajak
Penghasilan yang sudah dipotong.
❖ Kurang Bayar (Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri) jika Pajak
Penghasilan Terutang (PPh Terutang) > jumlah Pajak Penghasilan yang sudah
dipotong.
❖ Lebih Bayar (Pajak Penghasilan yang lebih dipotong) jika Pajak Penghasilan
Terutang (PPh Terutang) < jumlah Pajak Penghasilan yang sudah dipotong.
(9)

SUPLEMEN BREGADASATYA 10
PERPAJAKAN II

Penghasilan Neto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan


Penghasilan Neto dalam Negeri Lainnya
Penghasilan Neto Luar Negeri
Jumlah Penghasilan Neto (1)
Zakat/sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib (2)
Penghasilan Tidak Kena Pajak (3)
Penghasilan Kena Pajak (1-2-3) (4)
Pajak Penghasilan Terutang (5)
Pengembalian/Pengurangan PPh Pasal 24 yang Telah (6)
Dikreditkan
Pajak Penghasilan yang telah Dipotong oleh Pihak Lain (7)
Pajak Penghasilan yang Telah Dibayar Sendiri (8)
Pajak Penghasilan yang Nihil/Kurang/Lebih Dipotong (9)

Pengecualian Penghasilan Istri dari Satu Pemberi Kerja


Dalam hal istri dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakannya menggunakan NPWP suami atau kepala keluarga (status perpajakan
suami-istri adalah KK), maka pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas
penghasilan yang semata-mata diterima atau diperoleh istri dari satu pemberi kerja
dan pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas
suami atau anggota keluarga lainnya, merupakan pemotongan pajak yang bersifat
final.
Pelaporannya dilakukan terpisah pada Lampiran - II (Formulir 1770 S - II)
Bagian A: Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan/atau Bersifat Final.

B. WP OP karyawan dengan penghasilan lainnya


WP OP dapat memperoleh penghasilan lainnya yang meliputi besarnya penghasilan
neto dalam negeri lainnya yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan
anggota keluarganya dalam Tahun Pajak yang bersangkutan, tidak termasuk
penghasilan yang telah dikenakan PPh final dan/atau PPh bersifat final serta
penghasilan yang tidak termasuk objek pajak. Penghasilan ini meliputi:
1. Bunga, dalam pengertian bunga termasuk premium, diskonto, bagi usaha
berbasis syariah dan imbalan lain sehubungan dengan jaminan pengembalian
utang, baik yang dijanjikan maupun tidak, yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak sendiri dan anggota keluarganya.

SUPLEMEN BREGADASATYA 11
PERPAJAKAN II

2. Royalti, yang dimaksud dengan royalti adalah setiap imbalan dengan nama apa
pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya
sehubungan dengan penyerahan penggunaan hak kepada pihak lain, berupa:
• hak atas harta tak berwujud, misalnya hak pengarang, paten, merek dagang,
formula, atau rahasia perusahaan;
• hak atas harta berwujud, misalnya hak atas alat-alat industri, komersial, dan
ilmu pengetahuan;
• informasi, yaitu informasi yang belum diungkapkan secara umum, walaupun
mungkin belum dipatenkan, misalnya pengalaman di bidang industri, atau
bidang usaha lainnya.
3. Sewa, Yang dimaksud dengan sewa adalah setiap imbalan yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak sendiri dan anggota keluarganya sehubungan dengan
penggunaan harta selain sewa tanah dan/atau bangunan oleh pihak lain, harta
gerak misalnya sewa pemakaian mobil, sewa alat-alat berat.
4. Penghargaan dan hadiah yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri dan
anggota keluarganya merupakan penghasilan. Jenis hadiah dan penghargaan
untuk tujuan pemajakan dapat dibedakan:
a. Hadiah dan penghargaan perlombaan, yang diberikan melalui suatu
perlombaan atau adu ketangkasan, misalnya dari perlombaan olah raga,
kontes kecantikan/busana, kontes lainnya, kuis di televisi/radio, kegiatan
perlombaan atau adu ketangkasan lainnya.
b. Penghargaan atas suatu prestasi tertentu, misalnya penghargaan atas
penemuan benda purbakala, penghargaan dalam menjualkan suatu produk.
c. Hadiah sehubungan dengan pekerjaan pemberian jasa dan kegiatan lainnya
yang pemberiannya tidak melalui cara undian atau perlombaan

Tidak termasuk dalam pengertian hadiah atau


penghargaan yang dikenakan pajak adalah hadiah
langsung dalam penjualan barang/jasa, sepanjang
diberikan kepada semua pembeli/konsumen akhir tanpa
diundi atau diterima langsung oleh konsumen akhir pada
saat pembelian barang/jasa.

5. Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta dan penghasilan lainnya , ialah


penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak sendiri dan anggota
keluarganya sehubungan dengan penjualan/pengalihan harta, termasuk:
a. Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,
dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal.
b. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan,

SUPLEMEN BREGADASATYA 12
PERPAJAKAN II

badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang


menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di
antara pihak-pihak yang bersangkutan.
c. Keuntungan karena penjualan harta pribadi, misalnya saham yang tidak
diperdagangkan di bursa efek.
6. Penghasilan Lainnya misalnya:
a. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya;
b. keuntungan karena pembebasan utang;
c. penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan;
d. keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
e. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak;
f. penghasilan dari anak/anak angkat yang belum dewasa.

C. WP OP dengan status kewajiban perpajakan suami-istri PH atau MT


Atas penghasilan dari pekerjaan suami-istri akan dikenai pajak secara terpisah
apabila:
1. dikehendaki secara tertulis oleh suami-istri berdasarkan perjanjian pemisahan
harta dan penghasilan (PH); atau
2. dikehendaki oleh istri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri (MT).
Pemenuhan kewajiban pajaknya dilakukan masing-masing oleh suami dan istri
secara terpisah. Dalam hal ini, istri memiliki kewajiban mendaftarkan diri untuk
diberikan NPWP sehingga menjadi Wajib Pajak Orang Pribadi tersendiri. Besarnya
Pajak Penghasilan yang harus dilunasi oleh masing-masing suami-istri dengan status
perpajakan PH atau MT adalah Pajak Penghasilan berdasarkan penggabungan
penghasilan neto suami-istri yang kemudian dihitung secara proporsional sesuai
dengan perbandingan penghasilan neto mereka.
Sedangkan untuk penghasilan neto dalam negeri lainnya seperti bunga, royalti,
sewa, penghargaan dan hadiah, keuntungan dari penjualan/pengalihan harta dan
penghasilan lainnya yang diterima atau diperoleh istri, dilaporkan secara terpisah
dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi istri sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi
tersendiri.

SUPLEMEN BREGADASATYA 13
PERPAJAKAN II

D. Mengisi SPT Tahunan dengan Formulir 1770 S


Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Orang Pribadi Sederhana (Formulir 1770 S dan Lampiran-Lampirannya) bagi Wajib
Pajak yang mempunyai penghasilan:
1. dari satu atau lebih pemberi kerja;
2. dalam negeri lainnya; dan/atau
3. yang dikenakan Pajak Penghasilan final dan/atau bersifat final.

No. Jenis Lampiran Keterangan


1 Bukti pembayaran PPh Pasal 29 dan/atau Bukti terdapat kurang bayar
Pemindahbukuan, Surat Setoran Pajak, atau
sarana administrasi lain
2 Fotokopi formulir 1721 A1 dan/atau 1721 A2 Wajib Pajak mencantumkan
dan/atau kredit pajak PPh Pasal 21.
bukti pemotongan PPh Pasal 21 lainnya
3 Surat Kuasa Khusus (Konsultan Pajak) dilampiri SPT ditandatangani oleh
dengan: kuasa yang merupakan
konsultan pajak
e. Fotokopi kartu izin praktik konsultan pajak;
f. Surat pernyataan sebagai konsultan pajak;
g. Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak
konsultan pajak;
h. Fotokopi Tanda terima SPT tahunan konsultan
pajak.
4 Surat Keterangan Kematian SPT ditandatangani oleh
ahli waris
5 Penghitungan PPh Terutang bagi Wajib Pajak Status perpajakan Wajib
dengan Status Perpajakan PH atau MT Pajak Pisah Harta atau
Memilih Terpisah
6 Bukti Pemotongan Zakat atau sumbangan SPT memperhitungkan
keagamaan yang sifatnya wajib zakat atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya
wajib

SPT diisi dengan lengkap dan sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau


dokumen yang dipersyaratkan. Kewajiban penyampaian keterangan dan/atau
dokumen dikecualikan bagi SPT Tahunan 1770S dan SPT Tahunan 1770SS dengan
status Nihil atau Kurang Bayar yang disampaikan melalui e-Filing.

SUPLEMEN BREGADASATYA 14
PERPAJAKAN II

Contoh Pengisian SPT Tahunan 1770 S:


Nama : Iwan
NPWP : 08.296.172.2-007.000
Pekerjaan : Direktur PT ABC
Status : Kawin (MT)
Tanggungan : 1 orang anak (PTKP K/1)
Data penghasilan selama tahun 2018
1. Gaji bersih sebagai direktur di PT ABC sebesar Rp544.400.000
2. Keuntungan dari penjualan perhiasan emas sebesar Rp38.000.000 (Iwan membeli
perhiasan emas seharga Rp40.000.000 dan kemudian dijual seharga
Rp78.000.000)
Data tambahan:
Bahwa Iwan memiliki istri bernama Nova dan mempunyai NPWP 07.890.123.4-567.000
(NPWP sendiri yang terpisah dengan suami) dan menerima penghasilan neto selama tahun
2018 total sebesar Rp141.000.000 yang berasal dari :
1. Penghasilan sebagai karyawan sebesar Rp129.000.000.
2. Penghasilan dari keuntungan selisih kurs sebesar Rp12.000.000.
Dari data di atas perhitungan PPh bagi Iwan dan istrinya Nova yang masing-masing
memiliki NPWP tersendiri dibuatkan lembar perhitungan sendiri di bawah ini.

SUPLEMEN BREGADASATYA 15
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 16
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 17
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 18
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 19
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 20
PERPAJAKAN II

SUPLEMEN BREGADASATYA 21

Anda mungkin juga menyukai