Anda di halaman 1dari 32

PAJAK PENGHASILAN ORANG

PRIBADI 1770
Pembahasan Materi

 Pendahuluan
 Subjek Pajak
 Objek Pajak
 Cara Menghitung
 Penggabungan Penghasilan
 Kompensasi Kerugian
 Angsuran
 Surat Pemberitahuan
Undang-Undang Pajak Penghasilan
 UU No. 7 Tahun 1983
 UU No. 7 Tahun 1991
 UU No. 10 Tahun 1994
 UU No. 17 Tahun 2000
 UU No. 38 Tahun 2008

Hukum Pajak Material


APA ITU PAJAK PENGHASILAN?

Pajak penghasilan biasa disebut dengan Pajak Penghasilan Pasal 25


atau PPh 25 adalah pajak yang dikenakan untuk orang pribadi,
perusahaan atau badan hukum lainnya atas penghasilan yang didapat.
Dasar hukum untuk pajak penghasilan adalah Undang-Undang (UU)
Nomor 7 Tahun 1983. Kemudian mengalami perubahan berturut-turut,
dari mulai UU Nomor 7 & Tahun 1991, UU Nomor 10 & Tahun 1994, UU
Nomor 17 & Tahun 2000, serta terakhir UU Nomor 36 & Tahun 2008.
SUBJEK PAJAK
Yang menjadi Subjek Pajak
• Orang Pribadi
• Warisan yang belum terbagi
• Badan
• Bentuk Usaha Tetap
SUBJEK PAJAK ORANG PRIBADI

 OP DALAM NEGERI  OP LUAR NEGERI


 bertempat tinggal di  tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau Indonesia atau
 berada di Indonesia lebih  berada di Indonesia tidak
dari 183 hari dalam jangka lebih dari 183 hari dalam
waktu 12 bulan atau jangka waktu 12 bulan
 dalam suatu tahun pajak  yang memperoleh
berada di Indonesia dan penghasilan dari
berniat untuk bertempat Indonesia
tinggal di Indonesia
PERBEDAAN

 Subjek Pajak Dalam  Subjek Pajak Luar Negeri


Negeri  Penghasilan dari
 Penghasilan dari Indonesia saja
Indonesia dan dari luar.  Dasar pengenaan :
 Dasar pengenaan : penghasilan bruto
penghasilan neto dengan dengan tarif sepadan
tarif umum (psl.17) (psl.26)
 Wajib menyampaikan SPT  Tidak wajib
Tahunan
Kewajiban pajak subjektif OP DN dimulai pada saat OP tsb
Saat Timbul dan Berakhirnya
dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di
Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau
meninggalkan Indinesia untuk selamanya
Kewajiban pajak subjektif OP LN dimulai pada saat OP tsb
menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia dan
berakhir pada saat tidak lagi memperoleh penghasilan dari
Indonesia
Kewajiban pajak subjektif warisan dimulai pada saat
timbulnya warisan dan berakhir pada saat warisan tsb selesai
dibagi
Bukan Subjek Pajak

Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau


pejabat lain dari negara asing, dan orang yang
diperbantukan dengan syarat bukan WNI dan di
Indonesia tidak memperoleh/menerima penghasilan
lain berdasarkan asas timbal balik
Contoh: Duta Besar, Konsulat, Atase beserta keluarga
Pejabat perwakilan org. internasional yg ditetapkan
Menkeu dg syarat bukan WNI dan tidak menjalankan
usaha/melakukan kegiatan/pekerjaan lain untuk
memperolaeh penghasilan di Indonesia
Contoh: Staf perwakilan UNESCO, UNICEF
OBJEK PAJAK
Pengelompokan Penghasilan

 Penghasilan yang merupakan Objek Pajak


Pasal 4 ayat (1)
 Penghasilan yang merupakan Objek PPh Final
Pasal 4 ayat (2)
 Penghasilan yang bukan merupakan Objek PPh
Pasal 4 ayat (3)
Penghasilan yang merupakan Objek PPh
 Penghasilan dari Usaha atau kegiatan
 Penghasilan dari pekerjaan
 Penghasilan dari Modal
 Penghasilan Lain-lain
 Penghasilan dari Usaha dan/atau Pek. Bebas
Penghasilan neto dari Usaha
ditambah
 Penyesuaian Fiskal Positif
dikurangi
 Penyesuaian Fiskal Negatif
Sama dengan
 Penghasilan Neto DN setelah penyesuaian fiskal
Penyesuaian fiskal positif

 Biaya yg dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yg


menjadi tanggungannya
 Premi Askes, Askec, As.Jiwa, As. Dwiguna, & As. Beasiswa yang
dibayar WP
 Penggantian /imbalan sehub. Pekerjaan atau jasa dalam bentuk
natur
 Jumlah yg melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pihak yang
mempunyai hub. Istimewa
 Harta hibahan, sumbangan/bantuan
 PPh
 Gaji yang dibayarkan kepada pemilik
 Sanksi Adm.
 Selisih penyusutan
 Biaya 3 M untuk Pengh. Final dan Bukan Objek
 Lain-lain
Penyesuaian Fiskal Negatif

 Pengh yg dikenakan PPh Final dan Pengh yg bukan


objek pajak, tetapi termasuk dalam peredaran usaha
 Selisih penyusutan
 Lain-lain
Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Penjualan saham di Bursa Efek
Hadiah undian
Bunga deposito/tabungan/giro/SBI
Sewa tanah dan/atau bangunan
Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
Bunga obligasi yang dijual di Bursa Efek
Uang tebusan pensiun & THT yang diterima sekaligus
Uang pesangon
Imbalan jasa/pekerjaan diterima WP OP LN
Penghasilan yg Bukan Objek Pajak

 Bantuan/sumbangan
 Harta hibahan
 Warisan
 Imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang diterima dalam
bentuk natura dan/atau kenikmatan
 Bagian laba yg diterima anggota dari CV, firma, persekutuan,
perkumpulan, dan kongsi
CARA MENGHITUNG PPH
Penghasilan Neto
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
 Rp 54.000.000 untuk TK/0
 Rp 58.500.000 tambahan untuk K/0

 Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga


sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta
anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, maks. 3
orang
 Warisan tidak punya PTKP
 TK/1 : Tidak kawin dg 1 orang tanggungan
 K/3 : Kawin dengan 3 tanggungan
 K/I/3 : Kawin, istri punya penghasilan, dengan 3 tanggungan
 PH : WP kawin tapi pisah harta dan penghasilan
 HB/3 : Kawin yg telah hidup berpisah dengan 3 tanggungan
Tarif Pajak
Tarif Lapisan penghasilan

5% Rp 0 – Rp 50.000.000

15% Rp.50.000.000-250.000.000

25% Rp 250.000.000-500.000.000

30% DI ATAS Rp.500.000.000


Kredit Pajak
 Angsuran PPh Pasal 25
 STP (hanya pokok)
 Fiskal Luar Negeri
 Pemotongan pihak lain:
 PPh Pasal 21
 PPh Pasal 23
 PPh Pasal 24
PENYELESAIAN PAJAK WP ORANG PRIBADI TERGANTUNG
PENGHASILAN YANG DITERIMA  FORMAT SPT BERBEDA

 Memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja dan tidak mempunyai


penghasilan lainnya kecuali bunga bank dan/atau bunga koperasi (SPT
1770 SS)
 Memiliki penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, penghasilan
lain dan penghasilan final (SPT 1770 S)
 Memiliki penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dengan
pembukuan atau norma, penghasilan lebih dari satu pemberi kerja,
pengasilan lain dan penghasilan final (SPT 1770)
SATU PEMBERI KERJA DAN TIDAK MEMPUNYAI PENGHASILAN
LAINNYA KECUALI BUNGA BANK DAN/ATAU BUNGA KOPERASI

 Kewajiban pajak telah diselesaikan pemotong pemberi kerja untuk


penghsilan dari pekerjaan dan pemotong pajak final untuk bunga
bank / koperasi.
 SPT hanya melaporkan jumlah harta dan kekayaan
 SPT dilampiri dengan form 1721 A1-A2 – bukti potong pengawai tetap
(bukti potong atas penghasilan satu tahun)
MEMILIKI PENGHASILAN DARI USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
DENGAN PEMBUKUAN ATAU NORMA, PENGHASILAN LEBIH DARI SATU
PEMBERI KERJA, PENGASILAN LAIN DAN PENGHASILAN FINAL (SPT
1770)

 Penghasilan merupakan gabungan seluruh penghasilan yang diterima :


laba usaha, gaji dari pekerjaan tetap, honor dari pekerjaan tidak tetap,
honor atau imbalan dari kegiatan yang dilakukan.
 Penghasilan final dilaporkan dalam tabel terpisah dan tidak
dijumlahkan dengan penghasilan tidak final.
 Bukti angsuran pajak, pajak dibayar dimuka atas jasa yang diberikan,
bukti potong baik dari pekerjaan tetap, pekerjaan tidak tetap
merupakan kredit pajak.
 Budi guru sekolah swasta, selama tahun 2020 menerima penghasilan dari
berbagai sumber seperti dalam tabel. Mira menikah di bulan Januari 2020
serta tinggal bersama ibu, ibu mertua, istri dan anak tirinya. Tentukan PPh
Budi 2020!
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai