Jenis pajak di Indonesia berdasarkan pengelolaannya dibagi menjadi dua yaitu Pajak Pusat
dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yaitu
Direktorat Jenderal Pajak atau DJP , sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang
dikelolah oleh pemerintah daerah tingkat provinsi ataupun kabupaten atau Kota.
PPh yaitu pajak penghasilan , pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, usaha,
honor , hadiah dll
PPN yaitu Pajak Pertambahan Nilai, PPN ini bukan pajak yang dikenakan saat kita membeli
makanan di restoran atau tempat makan lainnya seperti KFC dll walaupun tarifnya sama-
sama 10% tapi PPN ini untuk Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Jadi salah jika kamu
menyebut makan di restoran kena pajak ppn.
PPnBM yaitu Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Jadi Suatu Barang Kena Pajak atau Jasa
Kenapa Pajak Walaupun sudah dikenakan PPN akan dikenakan Pajak tambahan yaitu
PPnBM tetapi dengan syarat BKP atau JKP itu Bukan kebutuhan Pokok, hanya orang tertentu
yang memakai, dan pastinya dikonsumsi oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi, bkp
tersebut dibeli hanya untuk gaya-gayaan atau pamer, dan bila dikonsumsi dapat merusak
kesehatan dan moral masyarakat serta menggangu ketertiban masyarakat.
Bea Materai , Materai yang kamu pakai dalam surat perjanjian itu termasuk pajak yang
dikelolah pemerintah pusat.
PBB yaitu Pajak Bumi dan Bangunan
Nah sekarang kita bahas pajak-pajak apa saja yang dikelolah pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota
Pajak Tahunan kendaraan sepeda motor/mobil dll, Pajak Bea Balik Nama pada saat
kamu membeli kendaraan bekas, Pajak Bensin atau BMM, Pajak Air Permukaan dan
Pajak Rokok
Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; Pajak Reklame; Pajak Penerangan
Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah;
Pajak sarang Burung Walet; Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan; Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.
Administrasi Pajak daerah dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor
Pajak daerah atau Kantor lain yang dibawahi dinas pendapatan daerah.
Jadi setelah mengetahui perbedaan pajak pusat dan pajak daerah kita tidak salah lagi harus
menghubungi siapa, ke kantor yang mana atau menyebutkan pajak apa.
Contoh kecil ketika kita makan di restoran , ketika melihat bill atau data tagihan menu yang
kita makan pasti kita sering mengatakan jangan lupa ppn nya 10% , padahal hal itu salah
yang benar adalah pajak restoran.
Kalau ada kebingunan mengenai pajak bumi dan bangunan rumah sendiri jangan ditanyakan
ke KPP atau KP2KP , langsung saja ke dispenda di daerah anda karena memang pengelolaan
PBB sektor kota dan desa bukan wewenang djp lagi.
Untuk WP orang pribadi, yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
(kayawan)
Untuk WP orang pribadi, yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas (usahawan)
a) fotokopi KTP bagi Warga Negara Indonesia, atau fotokopi paspor, fotokopi Kartu
Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga
Negara Asing
b) dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau
surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah
Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa (Surat Keterangan Domisili
Perusahaan).
fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan bagi Wajib Pajak
badan dalam negeri, atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk
usaha tetap
fotokopi Kartu NPWP salah satu pengurus, atau fotokopi paspor dan surat keterangan
tempat tinggal dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau
Kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga Negara Asing,
dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
atau surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa (Surat Keterangan Domisili Perusahaan)
Form SPT
1. Form 1770 di peruntukan bagi Wajib Pajak orang pribadi yang penghasilannya
bersumber antara lain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas, seperti dokter praktek,
pengacara, pedagang, pengusaha, biro jasa, konsultan dan lain-lain yang pekerjaannya
tidak terikat.
Untuk Wajib Pajak yang penghasilannya dari Usaha atau Pekerjaan Bebas (
Seseorang yang mempunyai keahlian khusus untuk memperoleh penghasilan tanpa
ada ikatan kerja, contoh : Dokter, Notaris, Konsultan dll ) ,Bekerja lebih dari satu
pemberi kerja, Penghasilan yang dikenakan PPh Final atau Bersifat Final, Penghasilan
dalam negeri lainnnya (Bunga , Royalti, Penghasilan dari selisih kurs mata uang,
penghasilan dari anak wajib pajak yang belum dewasa dll ) atau Penghasilan dari Luar
negri
Namun SPT 1770 ini juga dapat digunakan untuk Wajib Pajak yang tidak
bekerja sama sekali atau penghasilan nihil. Cukup dengan mengisi identitas nama,
npwp namun dikolom penghasilan cukup diisi angka 0 dan melampirkan surat
pernyataan diatas materai bahwasanya wajib pajak yang bersangkutan memang benar-
benar tidak mempunyai penghasilan sama sekali di Tahun Pajak yang dilaporkan.
2. Form 1770S diperuntukan bagi wajib pajak orang pribadi yang sumber
penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memliki penghasilan
lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas. Contoh: karyawan,
pns, tni, polri, pejabat negara, yang memiliki penghasilan lainnya antara lain sewa
rumah, honor pembicara/pengajar/pelatih dan sebagainya.
SPT 1770S digunakan hanya untuk pegawai yang penghasilannya dari 2 atau
lebih pemberi kerja dalam setahun. Seperti yang dijelaskan tadi walaupun penghasilan
bruto dibawah 60 juta setahun tetapi jika kamu bekerja di dua atau lebih perusahaan
berbeda dalam setahun tetap harus menggunakan formulir 1770s
3. Form 1770SS yang diperuntukan bagi wajib pajak orang pribadi yang sumber
penghasilannya dari satu pemberi kerja (sebagai karyawan) dan jumlah penghasilan
brutonya tidak melebihi Rp.60.000.000(enampuluh juta rupiah) setahun serta tidak
terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga koperasi.
Untuk pegawai/karyawan yang penghasilan brutonya dibawah 60 juta rupiah
setahun. Untuk melihat penghasilan bruto setahun anda silahkan minta kepada
bendahara kantor anda bukti potong 1721-A1 untuk karyawan swasta dan 1721-A2
untuk Pegawai negeri sipil, Bukti Potong ini harus dilampirkan dalam SPT Tahunan
untuk pelaporan manual.
SPT 1770SS digunakan hanya untuk pegawai yang penghasilannya dari satu
pemberi kerja saja (kerja di satu perusahaan saja) dalam setahun.Bagi Pegawai yang
bekerja di dua perusahaan dalam setahun , contoh dari bulan 1-3 bekerja di PT A, 4-
12 bekerja di PT B atau dari bulan 1-12 bekerja di dua atau lebih perusahaan
sekaligus dan setelah digabungkan penghasilan bruto kamu dibawah 60 juta setahun
tetap menggunakan formulir 1770S. jika penghasilan lainnya itu dari bunga bank atau
bunga koperasi tetap menggunakan formulir 1770ss.
Formulir 1770SS ini adalah formulir yang pengisian nya paling sederhana,
hanya memindahkan data yang ada di bukti potong 1712-A1/A2, Jika ada penghasilan
final seperti menjual tanah harap dicantumkan ke dalam spt juga dan menulis
perkiraan jumlah kekayaan dan jumlah utang.