Anda di halaman 1dari 12

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang


Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
Menurut UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang UU KUP 2007 yang
dimaksud Pajak Penghasilan adalah kontribusi wajib kepada negara
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yang


dimaksud dengan pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak penghasilan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak.
Subjek Pajak merupakan perorangan maupun badan yang telah
ditetapkan oleh UU menjadi subjek pajak.

Subjek Pajak terdiri dari:


 Subjek Pajak OP Dalam Negeri (SPOPDN), antara lain:
1. OP yang berdomisili atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari (tidak harus
berturut-turut) dalam jangka waktu dua belas bulan.
2. OP yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan memiliki niat
bertempat tinggal di Indonesia.
 Subjek Pajak OP Luar Negeri (SPOPLN), antara lain:
1. OP yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, OP yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak
didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia
2. OP yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, OP yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak
didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan BUT di Indonesia
Perbedaan SPOPDL SPOPLN
Berada di Bertempat tinggal di Indonesia Tidak bertempat tinggal di
Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka Indonesia, berada di Indonesia
waktu 12 bulan tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan

Penghasilan Penghasilan yang diterima atau Penghasilan yang diterima atau


yang dikenakan diperoleh dari Indonesia dan diperoleh dari sumber
pajak dari luar negeri penghasilan di Indonesia
Tarif Pajak Tarif pajak dihitung Berdasarkan penghasilan bruto
berdasarkan penghasilan neto dengan tarif sepadan (tarif PPh
dengan tarif PPh Pasal 17 Pasal 26 atau sesuai Tax Treaty)
Penyampaian Wajib menyampaikan SPT PPh Tidak wajib menyampaikan SPT
SPT untuk menetapkan pajak yang PPh, hal ini karena kewajiban
terutang dalam satu tahun pajaknya dipenuhi melalui
pajak pemotongan pajak yang bersifat
final (PPh Pasal 26)
Berdasarkan UU No.17 Tahun 200o, berikut yang bukan
subjek pajak penghasilan

Badan Perwakilan Negara Asing

Pejabat Perwakilan Diplomatik dan Konsulat atau


pejabat asing
Organisasi internasional yang ditetapkan oleh
Keputusan Menteri Keuangan
Pejabat perwakilan organisasi internasional yang
ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan
Objek Pajak Penghasilan OP adalah penghasilan atau
perolehan di mana setiap penambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh WP berasal dari
dalam negeri atau luar negeri dan dapat digunakan
untuk keperluan konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
Identifikasi jenis penghasilan yang dikenakan PPh Final

Identifikasi penghasilan yang bukan objek pajak

Identifikasi jenis penghasilan selain penghasilan yang dikenakan PPh Final dan Penghasilan
yang bukan objek pajak
Identifikasi jenis penghasilan yang objek pajak tidak final

Hitung penghasilan neto masing-masing jenis penghasilan

Jumlahkan seluruh penghasilan neto

Hitung penghasilan kena pajak

Hitung pajak penghasilan terutang


Penghasilan Bruto
1. Gaji Sebulan Rp xxx
2. Tunjangan PPh Rp xxx
3. Tunjangan dan honorarium lainnya Rp xxx
4. Premi JKK, JHT, JK, JPK Pemberi kerja Rp xxx
5. Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja Rp xxx
6. Penerimaan dalam bentuk natura yg dikenakan Rp xxx
Pemotongan PPh Psl 21
7. Jumlah Penghasilan Bruto (jumlah 1-6) Rp xxx
Pengurangan
8. Biaya Jabatan (5% x penghasilan bruto,
Maks Rp 500.000/bln,Rp 6.000.000/thn) Rp xxx
9. Iuran Pensiun atau THT/JHT (yg dibayar
Penerima penghasilan) Rp xxx
10. Jumlah Pengurangan (jumlah 8+9) (Rp xxx)
Perhitungan PPh psl 21
11. Penghasilan netto sebulan (7-10) Rp xxx
12. Peng. Netto setahun/disetahunkan (11x12 bln) Rp xxx
13. Peng. Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp xxx
14. Peng. Kena Pajak (PKP) (12-13) Rp xxx
15. PPh Psl 21 yg terutang (14 x tarif Psl 17) Rp xxx
PPh Psl 21 yg dipotong sebulan (15:12bln) Rp xxx
PTKP Pria/Wanita PTKP Pria Kawin PTKP Suami Istri
Lajang Digabung
K/0 Rp 58.500.000
TK/0 Rp 54.000.000 K/I/0 Rp 112.500.000
K/1 Rp 63.000.000
TK/1 Rp 58.500.000 K/I/1 Rp 117.000.000
TK/2 Rp 63.000.000 K/2 Rp 67.500.000
K/I/2 Rp 121.500.000
TK/3 Rp 67.500.000 K/3 Rp 72.000.000 K/I/3 Rp 126.000.000
Lapisan Penghasilan Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000 5%
Rp 50.000.000 s.d Rp 250.000.000 15%
Rp 250.000.000 s.d Rp 500.000.000 25%
> Rp 500.000.000 30%
UNTUK PENJELASAN LEBIH LANJUT KALIAN BISA
MEMBACA MATERI PPh OP di LKS ADMINISTRASI
PAJAK HALAMAN 8-15. TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai