Anda di halaman 1dari 13

Pajak

Penghasilan
Umum
Efita Tri Febriani (2105200002)
Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 1 adalah
Pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima
atau diperolehnya dalam tahun
pajak.
Pajak Penghasilan Umum
UU No. 7 tahun 1984, diubah menjadi UU No. 17 tahun 2000 dan
terakhir UU No. 36 tahun 2008 mulai berlaku 1 Januari 2009. STDTD :
UU No. 7 tahun 2001 tentang UU Harmonisasi peraturan perajakan
(HPP)
Subjek Pajak

Terdiri dari : Dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Orang pribadi 1. Dalam negeri


2. Badan a. Orang pribadi yang tinggal/berada di Indonesia >183
3. Bentuk Usaha Tetap hari
4. Warisan yang belum b. Badan yang berkedudukan di Indonesia
terbagi c. Warisan yang belum terbagi
2. Luar negeri
a. Orang pribadi yang tidak bertemat tinggal di Indonesia
atau berada di Indonesia tidak >183 hari
b. Badan yang tidak berkedudukan di Indonesia
Wajib Pajak
Perbedaan WP dalam negeri dan WP luar negeri

Perbedaan WP dalam negeri WP luar negeri

Penghasilan dalam negeri


1. Obyek Pajak Penghasilan di Indonesia
dan luar negeri

Penghasilan neto x tarif Penghasilan bruto x tarif


2. Dasar Perhitungan
(Tarif UU PPh Pasal 17) (Tarif UU PPh Pasal 26)

3. Penyampaian SPT Wajib Tidak Wajib


Kewajiban Pajak Subjektif
MULAI BERAKHIR
Subjek pajak dalam negeri orang pribadi:
1. Saat dilahirkan 1. Saat meninggal
2. Saat berada di Indonesia atau berniat bertempat 2. Saat meninggalkan Indonesia untuk
tinggai di Indonesia selama-lamanya
Subjek pajak dalam negeri badan: Saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat
Saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia kedudukan di Indonesia
Subjek pajak luar negeri melalui BUT:
Saat menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui Saat tidak menjalankan usaha/melaku-kan
BUT di Indonesia kegiatan melalui BUT di Indonesia
Subjek Pajak luar negeri tidak melalui BUT
Saat menerima atau memperoleh penghasilan dari Saat tidak lagi menerima atau memperoleh
Indonesia penghasilan dari Indonesia
Warisan belum terbagi:
Saat timbulnya warisan yang belum terbagi Saat warisan telah selesai dibagikan
Objek
Pajak
Yang menjadi objek pajak adalah
Penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal
dari Indonesia maupun luar Indonesia,
yang dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam
bentuk apapun,
Dasar Pengenaan Pajak

WP Dalam negeri atau BUT = Penghasilan Kena Pajak (PKP)

WP Luar negeri = Penghasilan Bruto


Cara Menghitung
Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Penghasilan Kena Pajak (PKP) WP Orang Pribadi:


= Penghasilan netto – PTKP
= (Penghasilan bruto – Biaya yg diperkenenkan UU PPh) – PTKP

Penghasilan Kena Pajak (PKP) WP Badan


= Penghasilan netto
= Penghasilan bruto – Biaya yg diperkenenkan UU
PPh
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
No. Keterangan Setahun

1 Diri Wajib Pajak Orang ribadi Rp 54.000.000

2 Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp 4.500.000

Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya


3 Rp 54.000.000
digabung dengan penghasilan suami
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
4 Rp 4.500.000
angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
Tarif PTKP Berdasarkan Jumlah
Golongan
Tanggungan
Kode Tarif PTKP
Tidak Kawin (TK) TK/0 (tanpa tanggungan) Rp 54.000.000
TK/1 (1 tanggungan) Rp 58.500.000
TK/2 (2 tanggungan) Rp 63.000.000
TK/3 (3 tanggungan) Rp 67.500.000
Kawin (K) K/0 (tanpa tanggungan) Rp 58.500.000
K/1 (1 tanggungan) Rp 63.000.000
K/2 (2 tanggungan) Rp 67.500.000
K/3 (3 tanggungan) Rp 72.000.000
Kawin + Istri (K/I) K/I/0 (tanpa tanggungan) Rp 112.500.000
Penghasilan suami K/I/1 (1 tanggungan) Rp 117.000.000
dan istri digabung
K/I/2 (2 tanggungan) Rp 121.500.000
K/I/3 32 tanggungan) Rp 126.000.000
Tarif Pajak
Lapisan PKP WP Orang Pribadi dlm Negeri Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 60.000.000,- 5%
Diatas Rp. 60.000.000,- s/d Rp. 250.000.000,- 15%
Diatas Rp.250.000.000,- s/d Rp. 500.000.000,- 25%

Diatas Rp.500.000.000,- s/d Rp.


30%
5.000.000.000,-
Diatas 5.000.000.000,- 35%
*) Mulai berlaku 1 Januari 2022 *) Terhadap WP yg tdk memiliki NPWP lebih
tinggi 20% dari pada tarif diatas bagi yang
mempunyai NPWP
Tarif PPh Pasal 21
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja
Lepas
PPh Pasal 21 dihitung dengan
menerapkan Tarif Pasal 17 Ayat (1) huruf
a UU PPh atas jumlah upah bruto yang
disetahunkan setelah dikurangi PTKP,
dan PPh Pasal 21 yang harus dipotong
adalah sebesar PPh Pasal 21 hasil
perhitungan tersebut dibagi 12.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai