Anda di halaman 1dari 23

Pajak

By:
Herawati, S.Pd., M.Pd
Pajak....Apaan tuhh???
 Iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan,
dapat dipaksakan karena berdasarkan undang-undang dan
pemerintah tidak memberikan balas jasa secara langsung.

 Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang


pribadi atau bada yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Buat Apa Ada Pajak....??
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa
pajak, sebagian besar kegiatan negara tidak dapat untuk
dilaksanakan.
Penggunaan uang pajak meliputi......
1. Membiayai pembuatan sarana umum, seperti pembuatan
jalan, jembatan, puskesmas, rumah sakit, kantor polisi,
sekolah, proyek pembangunan, dll.
2. Membayar gaji PNS, Presiden, anggota dewan (DPR pusat-
daerah), pejabat pemerintah, dll.
3. Membayar subsidi pendidikan, subsidi bensin, askeskin, dll
4. Pembiayaan lainnya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Siapa
si ch yan
g m em
ungut
pa j a k it u
.. .?

Pajak dibedakan menjadi 2 berdasarkan dari lembaga yang


mengelolanya, yaitu:
1. Pajak Pusat
Pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat, yg dalam
hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak.
2. Pajak Daerah
Pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah, yg dalam
hal ini ditangani oleh Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda).
PAJAK PUSAT

1. Pajak Penghasilan (PPh)


2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan Barang yang tergolong
Mewah (PPnBM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan (BPHTB)
6. Bea Materai
Pajak Daerah

 PROPINSI  KABUPATEN/KOTA
1. Pajak kendaraan bermotor
1. Pajak hotel
(darat/air)
2. Pajak restoran
2. Bea balik nama kendaraan
bermotor (BBNKB) (baik darat 3. Pajak reklame
maupun diatas air) 4. Pajak hiburan
3. Pajak bahan bakar kendaraan 5. Pajak penerangan
bermotor & kendaraan di atas
jalan
air
6. Pajak pengambilan
4. Pajak pengambilan &
pemanfaatan air di bawah tanah bahan galian gol. C
& air permukaan restoran
Siapa sih yang wajib Bayar
Pajak?
Pada dasarnya setiap orang pribadi baik WNI atau
WNA yang bertempat tinggal di Indonesia dan
badan yang didirikan/berkedudukan di Indonesia
merupakan WAJIB PAJAK, kecuali ketentuan
peraturan perundang-undangan menentukan lain.
Lalu...Siapa saja yg menjadi WAJIB
PAJAK ??

ORANG PRIBADI

BADAN
ORANG PRIBADI
Adalah mereka yang telah mempunyai
penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) dimana batasan PTKP telah
ditentukan oleh UU Pajak Penghasilan

BADAN
Adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi PT, CV, BUMN, Firma, BUMD, Kongsi, Koperasi,
Yayasan, Organisasi Sospol, LSM, Dana Pensiun, Perkumpulan,
Organisasi massa, Organisasi lainnya, lembaga & bentuk badan
lainnyan termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
Kenapa WAJIB PAJAK harus ber-
NPWP ...??

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diberikan


kepada WP mempunyai fungsi....yaitu:
1) Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
2) Sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
3) Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak &
pengawasan administrasi perpajakan
4) Dicantumkan dalam setiap dokemen perpajakan
Gimana cara bayar Pajak yang benar...??

Dengan menggunakan (mengisi dan


menandatangani) Surat Setoran Pajak (SSP) 4
rangkap.
Pembayaran Pajak dapat dilakukan di:
Bank-bank persepsi (Bank Mandiri, BNI, BCA,
BII, dll)
Kantor Pos
Melalui ATM (khusus PBB saja)
Definisi Tiap Jenis Pajak Pusat
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Dikenakan atas setiap penghasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi dan menambah kekayaan WP ybs, dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
Contoh: keuntungan usaha, gaji, honorarium,
hadiah, bunga, deviden, royalti, komisi, gratifikasi,
hasil sewa rumah, bonus, dll.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dipungut dari konsumen atas konsumsi
setiap barang dan/atau jasa di dalam negeri.
Pada prinsipnya setiap barang dan jasa
dikenakan PPN, kecuali ditetapkan lain oleh
Undang-undang, misalnya kebutuhan pokok
seperti beras.
3. PAJAK PENJUALAN ATAS
BARANG YANG TERGOLONG
MEWAH (PPNBM)

Dikenakan terhadap konsumsi barang-barang yang tergolong


mewah.
Barang yang tergolong mewah adalah:
1. Barang tsb. Bukan merupakan kebutuhan pokok
2. Barang tsb. Dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
3. Barang tsb. Dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi
4. Barang tsb. Dikonsumsi untuk menunjukkan status
5. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan
moral masyarakat
4. Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)

Dikenakan atas
kepemilikan atau
pemanfaatan bumi
dan/atau bangunan
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah &
Bangunan (BPHTB)
Dikenakan terhadap setiap perolehan hak atas tanah
dan/atau bangunan.
Contoh:
Bila seseorang memiliki tanah dan/atau bangunan
dan menjualnya maka orang tersebut dikenakan
Pajak Penghasilan (PPh) karena memperoleh
penghasilan, sedang pihak pembeli akan
membayar pajak BPHTB-nya karena memperoleh
hak atas tanah dan/atau bangunan tersebut.
6. Bea Materai
Pajak yang dikenakan atas
pemanfaatan dokumen-dokumen
tertentu

Contoh:
Surat berharga, kuitansi pembayaran yang
menyebutkan jumlah uang, surat perjanjian, akta
notaris termasuk salinannya, akta yang dibuat oleh
Pejabat Pembuat Akta Tanah, surat-surat lain yang
digunakan sebagai alat pembuktian di depan
pengadilan, dsb.
Rumus
Perhitungan Pajak Penghasilan

Penghasilan Netto = Penghasilan Bruto – (Bi.


Jabatan + iuran pensiun + iuran tunjangan hari
tua)

PKP = Penghasilan netto setahun - PTKP


KETENTUAN PTKP BARU
PER 1 JANUARI 2020
Diri Sendiri/Lajang (TK/-) Rp 54.000.000,-
Tambahan/kawin Rp 4.500.000,-
Tambahan istri bekerja Rp .000,-
Tambahan tanggungan maks. 3 org Rp 4.500.000,-
TK/1 Rp 58.500.000,-
TK/2 Rp 63.000.000,-
TK/3 Rp 67.500.000,-
K/0 Rp 58.500.000,-
K/1 Rp 63.000.000,-
K/2 Rp 67.500.000,-
K/3 Rp 72.000.000,-
K/3 Rp 72.000.000,-
Kawin/K/I/0 Rp 112.500.000,-
SOAL LATIHAN
Badrun, SE bekerja sebagai tenaga akuntan dengan gaji
Rp 6.000.000,- per bulan. Dia sudah menikah dan
mempunyai 2 orang anak. Ia dibebani biaya jabatan 5%,
iuran pensiun Rp 60.000,- dan tunjangan hari tua Rp
75.000,-
Dari soal di atas, hitunglah:
1. Penghasilan netto wajib pajak per bulan !
2. Penghasilan netto wajib pajak setahun !
3. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) !
4. Penghasilan Kena Pajak (PKP)
5. PPh pasal 21 per tahun !
6. PPh pasal 21 per bulan !
7. Gaji bersih yang diterima Badrun, SE per bulannya !
By: Herawati, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai