(PTKP)
Anggota Kelompok
Erika Octaviona Putri
205030400111042
Afhiya Utmaya
205030401111035
Fransiska Ayu
205030407111024
01 D E F I N I S I PTKP
Materi
02 FAKTOR–FAKTOR
03 S E J A R A H PTKP
DI INDONESIA
06 METODE PERHITUNGAN
PPh OP wanita menikah
Berdasarkan pasal 7 UU Pajak
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008,
pengertian Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) adalah jumlah
pendapatan wajib pajak orang
pribadi yang dibebaskan dari PPh
Pasal 21
Faktor - Faktor Pembentuk PTKP
S T A T U S
Wajib Pajak
Jumlah Tanggungan
Wajib Pajak
Besar Pendapatan
Wajib Pajak
Sejarah PT KP di Indonesia
Periode : 1 Januari 1984 s.d. 31 Desember 1993
Acuan : Dasar Hukum: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
PTKP Pria/Wanita Lajang PTKP Pria Kawin PTKP Suami Istri Digabung
TK/0 Rp 1.728.000 K/0 Rp 2.592.000 K/I/0 Rp 4.320.000
TK/1 Rp 2.592.000 K/1 Rp 3.072.000 K/I/1 Rp 5.184.000
TK/2 Rp 3.456.000 K/2 Rp 3.552.000 K/I/2 Rp 6.048.000
TK/3 Rp 4.320.000 K/3 Rp 4.032.000 K/I/3 Rp 6.912.000
Lanjutan
Periode : 1 Januari 1995 s.d. 31 Desember 1998
Acuan : Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994
Status, Tanggungan,
dan Tarif PT KP
Jumlah PT KP (Penghasilan T idak Kena Pajak) PPh Pasal 21
PTKP atas W A R I S A N
→ Penghasilan yang didapatkan dari warisan yang belum terbagi pada dasarnya merupakan hak dan dapat dibagikan
kepada para ahli waris yang berhak, serta penghasilan tersebut harus digabungkan dengan penghasilan lainnya yang
diterima atau didapatkan oleh masing-masing ahli waris.
→ Maka dalam melakukan perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) masing-masing ahli waris telah memperoleh
pengurangan berupa PTKP, sehingga dalam menghitung PKP atas penghasilan yang berasal dari warisan yang belum
terbagi tidak diberikan pengurangan berupa PTKP.
Konsep PT KP Wanita Menikah
Kepala Keluarga (KK)
Mereka tinggal berdua dan tidak memiliki tanggungan. Tuan Mark Lee dan Nyonya Cheonsa membuat perjanjian pisah
harta di depan notaris. Oleh karena itu status kewajiban perpajakan mereka adalah PH (Pisah Harta).
Tata cara pengisian lembar penghitungan pajak penghasilan terutang adalah sebagai berikut :
3. Kalikan Penghasilan Netto yang telah dikurangi PTKP dengan Tarif Pasal 17 Undang-Undang PPh untuk menghitung PPh Orang Pribadi
Penghasilan netto setelah dikurangi PTKP adalah penghasilan kena pajak. Atas penghasilan tersebut dikalikan dengan tarif pasal 17
Undang-Undang PPh untuk orang pribadi sebagai berikut:
Dari jumlah pajak penghasilan gabungan maka dihitung kembali jumlah pajak penghasilan masing-masing dengan cara
sebagai berikut:
• PPh Tuan Mark Lee = (Jumlah Penghasilan Netto Tuan Mark Lee / Total Penghasilan Netto Tuan Mark Lee dan Nyonya
Cheonsa) x Jumlah Pajak Penghasilan Gabungan
( Rp543.500.000,- : Rp843.500.00,- ) x Rp164.300.000,- = Rp105.864.908,-
Jadi, jumlah Pajak Penghasilan Tuan Mark Lee = Rp105.864.908,-
• PPh Nyonya Cheonsa = (Jumlah Penghasilan Netto Nyonya Cheonsa / Total Penghasilan Netto Tuan Mark Lee dan Nyonya
Cheonsa) x Jumlah Pajak Penghasilan Gabungan
( Rp300.000.000,- : Rp843.500.000,- ) x Rp164.300.000,- = Rp58.435.092,-
Jadi, jumlah Pajak Penghasilan Nyonya Cheonsa = Rp58.435.092,-
Metode Perhitungan PPh OP Wanita Menikah
A. NPWP suami-istri digabung
Contohnya A sebagai suami yang sudah menikah dengan B sebagai istri, yang kemudian memiliki 2 anak.
A ( Suami )
• Dalam setahun, A memiliki penghasilan neto Rp200.000.000 dan B memiliki penghasilan neto Rp150.000.000 setahun.
• Penghasilan Kena Pajak A adalah penghasilan neto Rp200 juta – PTKP (K/2) RP67,5 juta = Rp132,5 juta.
• Dengan begitu, PPh terutangnya adalah Rp14.875.000,00.
• PPh terutang A sudah di potong oleh pemberi kerjanya.
B ( Istri )
• Sedangkan untuk penghitungan PPh B, penghasilan neto Rp150 juta – PTKP (TK/0) Rp54 juta = Rp96 juta.
• Maka PPh terutangnya adalah Rp9.400.000.
• PPh B juga sudah dipotong oleh pemberi kerjanya
B ( Istri )
• Selanjutnya penghitungan PPh terutang B adalah (Rp150 juta/Rp350 juta) x Rp29.275.000 = Rp12.546.429.
• Mengingat tempat bekerja B sudah memotong sebesar Rp9.400.000, maka PPh kurang bayar B adalah Rp3.146.429.
• PPh terutang kurang bayar ini selanjutnya harus dicicil setiap bulan di tahun berikutnya sebagai PPh Pasal 25.