Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPABEANAN DAN CUKAI

“IMPOR BARANG KIRIMAN, IMPOR BARANG


PINDAHAN, DAN IMPOR BARANG YANG DIBAWA
OLEH PENUMPANG & AWAK SARANA PENGANGKUT”
Dosen pengampu: Astri Warih Anjarwi, SE., M.S.A., Ak., CA.

Disusun Oleh:

Putri Ayu Margareta 205030400111046

PERPAJAKAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTARSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Impor Barang Kiriman, Impor Barang Pindahan, dan Impor Barang yang Dibawa oleh
Penumpang & Awak Sarana Pengangkut

I. Pembebasan Cukai atas Impor Barang Kiriman Berupa Barang Kena Cukai
(BKC)
Barang kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos sesuai
dengan peraturan perundang undangan di bidang pos. Impor barang kiriman berarti
kegiatan memasukkan barang dari luar ke dalam daerah pabean melalui suatu
penyelenggara pos, yaitu badan usaha yang berfungsi untuk menyelenggarakan pos
sesuai dengan perundang-undangan bidang pos yang berlaku. Jenis dari
penyelenggara pos adalah Penyelenggara pos yang ditunjuk (Universal Postal
Union) dan Perusahaan jasa titipan (PJT). Perusahaan Jasa Titipan (PJT) adalah
Penyelenggara Pos yang memperoleh ijin usaha dari instansi terkait untuk
melaksanakan layanan surat, dokumen, dan paket sesuai perundang-undangan di
bidang pos.
Berdasarkan PMK No. 199/PMK.010/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan,
Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman, barang kiriman yang diimpor untuk
dipakai mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dengan nilai pabean paling
banyak FOB USD 3.00.
Alternatif penyelesaian atas impor barang kiriman adalah sebagai berikut:
1. Barang Kiriman yang nilainya kurang dari FOB USD 3.00per orang per
kiriman
2. Barang Kiriman yang nilainya sampai dengan FOB USD 1500
3. Barang Kiriman dengan nilai pabean lebih dari USD 1500
4. Barang kiriman sampel/ hadiah/ gift diperlakukan ketentuan kepabeanan
5. PPh dikecualikan dari pemungutan dengan pertimbangan impor barang kiriman
6. Barang impor yang dikategorikan sebagai barang mewah berdasarkan peraturan
dibidang perpajakan
7. Tarif Bea Masuk barang kiriman sebesar 7.5% dikecualikan barang barang.
Dibawah ini yang mengikuti tarif MFN yaitu:
 Tas Kode Hs: 4204, dikenakan BM 15% – 20%
 Sepatu Kode Hs: 64, dikenakan BM 25% –30%
 Produk Tekstil Kode Hs: 61,62,63, dikenakan BM 15%-25%
8. Tarif PPN Impor sebesar 10%
9. Tarif PPh Pasal 22 Impor : 7.5% – 10 % (mengikuti tarif MFN)
10. Barang Kena Cukai (BKC) hanya di izinkan per penerima barang per kiriman
11. Terhadap kelebihannya akan dimusnahkan secara langsung.

II. Pengenaan Fiskal atas Barang Kiriman yang Diimpor untuk Dipakai
Komoditas perangkat seluler, meliputi handphone, computer genggam, dan
tablet (HKT) menjadi komoditas yang tingkat ilegalnya cukup tinggi. Hal ini
kemudian diupayakan dalam pengendaliannya dengan adanya registrasi IMEI yang
diatur dalam PER-05/BC/2020.
III. Pembebasan Bea Masuk (BM) atas Impor Barang Pindahan
Berdasarkan PMK no. 28/PMK.04/2008 tentang Pembebasan Bea Masuk atas
Impor Barang Pindahan, Barang pindahan merupakan barang-barang keperluan
rumah tangga milik orang (WNI atau WNA) yang semula berdomisili di luar negeri
kemudian pindah ke dalam negeri serta mendapatkan fasilitas berupa pembebasan
BM dan PDRI apabila telah memenuhi ketentuan sebagai berikut:
 Barang pindahan harus tiba di Indonesia bersama-sama dengan pemilik; atau
 Barang pindahan harus tiba di Indonesia maksimal 3 bulan sesudah atau
sebelum pemilik barang yang bersangkutan tiba di Indonesia.
Pihak yang berhak mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk antara lain:
 PNS, anggota TNI, atau Polisi Negara Republik Indonesia yang sedang
menjalankan tugas keluar negeri atau tugas belajar
 Orang yang belajar di luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun
 TKI yang ditempatkan pada perwakilan Indonesia di luar negeri paling singkat
1 (satu) tahun secara terus menerus
 WNI yang karena pekerjaannya diharuskan pindah dan berdiam di luar negeri
paling singkat 1 (satu) tahun secara terus-menerus
 WNA yang karena pekerjaannya diharuskan pindah kedalam daerah pabean
setelah mendapatkan Kartu Izin Menetap Sementara paling singkat 1 (satu)
tahun dan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing Sementara paling singkat 1 (satu)
tahun

IV. Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak
Sarana Pengangkut
Ketentuan barang ekspor yang merupakan bawaan penumpang atau barang
ekspor bawaan awak sarana pengangkut yang wajib diberitahukan kepada pejabat
bea dan cukai, antara lain: (1) Barang ekspor berupa perhiasan emas, perhiasan
mutiara, dan perhiasan bernilai tinggi lainnya yang termasuk dalam kategori jenis
barang yang tercantum dalam buku tarif kepabeanan Indonesia; (2) Ekspor barang
yang akan dibawa kembali kedalam daerah pabean; (3) Pembawaan uang tunai atau
instrument pembayaran lain dalam mata uang rupiah atau dalam mata uang asing,
wajib diberitahukan dengan menyampaikan pemberitahuan pabean & mengisi
formular pembawaan uang tunai dan/atau instrument pembayaran lain; dan (4)
Ekspor barang yang dikenakan bea keluar.
Berdasarkan PMK Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan ekspor dan
impor barang yang dibawa oleh penumpang dan awak sarana pengangkut, barang
bawaan merupakan barang yang tiba bersama dengan penumpang atau awak sarana
pengangkut yang terdiri atas barang keperluan pribadi (personal use) dan/atau selain
barang keperluan pribadi (non-personal use). Penumpang atau awak sarana
pengangkut harus menunjukkan paspor dan boarding pass sebagai bukti
kepemilikan atas barang bawaannya. Pemberitahuan pabean atas barang bawaan
penumpang menggunakan dokumen Customs Declaration (DC) atau Pemberitahuan
Impor Barang Khusus (PIBK) yang disampaikan paling lambat pada saat
kedatangan penumpang atau awak sarana baik dalam bentuk data elektronik
maupun tulisan di atas formulir.
Berdasarkan ketentuan kepabeanan, atas barang bawaan diberikan fasilitas
fiskal berupa pembebasan bea masuk dan/atau cukai dengan ketentuan sebagai
berikut: (1) Barang pribadi penumpang sebagaimana dengan nilai pabean paling
banyak FOB USD 500 per orang untuk setiap kedatangan apabila melebihi nilai
pabean tersebut maka atas kelebihan tersebut akan dipungut BM & PDRI dan (2)
Barang pribadi awak sarana pengangkut dengan nilai pabean paling banyak FOB
USD 50 per orang untuk setiap kedatangan apabila melebihi nilai pabean tersebut
maka atas kelebihan tersebut akan dipungut BM & PDRI.
Apabila barang impor bawaan penumpang dan awak sarana pengangkut
(personal use) memiliki nilai pabean melebihi FOB USD 500, maka berlaku
kententuan sebagai berikut:
 Tarif bea masuk ditetapkan sebesar 10%
 Nilai pabean ditetapkan berdasarkan keseluruhan nilai pabean barang impor
bawaan penumpang dikurangi dengan FOB USD 500
 Tarif PPh Pasal 22 sebesar 7,5% (memiliki NPWP) atau15% (tidak memiliki
NPWP).
Terhadap barang impor baik barang impor bawaan penumpang dan awak sarana
pengangkut yang bersifat non personal use, maka akan berlaku ketentuan Tarif bea
masuk atas barang yang bersangkutan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pembebanan tarif bea masuk umum dan Nilai
pabean ditetapkan berdasarkan keseluruhan nilai pabean barang impor.
DAFTAR PUSTAKA

IMPOR BARANG KIRIMAN. (2020). Diakses pada 06 November 2022, dari


https://bctemas.beacukai.go.id/faq/impor-barang-kiriman/.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 199/PMK.010/2019 TENTANG KETENTUAN


KEPABEANAN, CUKAI, DAN PAJAK ATAS IMPOR BARANG KIRIMAN

IMPOR BARANG PINDAHAN. (2014). Diakses pada 06 November 2022, dari


https://bctemas.beacukai.go.id/faq/impor-barang-pindahan/.

Anda mungkin juga menyukai