N
Kepabeanan atau Customs atau Duane adalah Instansi yang bertanggung
jawab atas pengawasan-pengawasan administrasi
penerimaan/pendapatan negara dalam bentuk bea masuk, cukai, pajak
pertambahan nilai, pajak barang mewah dan pajak penghasilan
dalam rangka impor serta bea keluar dan mengatur mengenai pentarifan.
Impor yaitu semua kegiatan memasukan barang dari luar daerah pabean ke dalam
daerah pabean, saat barang memasuki batas negara yang telah disetujui dalam
hukum laut internasional dianggap berkewajiban untuk memenuhi kewajiban
pabean dan melunasi pajak lalu lintas barang.
Hal ini merupakan dasar bagi Dirjen Bea dan Cukai untuk melakukan pengawasan
dan tindakan yang dianggap perlu.
Ekspor yaitu semua kegiatan untuk mengeluarkan barang dari dalam daerah
pabean untuk dibawa/dikirim keluar negeri semuanya dianggap sebagai ekspor
Secara nyata ekspor terjadi pada saat barang melintasi daerah pabean. Tetapi dari
pelayanan dan pengamanan tidak mungkin menempatkan pejabat Bea dan Cukai
di sepanjang garis perbatasan,
Kegiatan ekspor dianggap telah terjadi seeara yuridis pada saat barang tersebut
sudah dimuat diatas sarana pengangkut yang akan berangkat keluar daerah
pabean.
KAWASAN PABEAN
Kawasan pabean merupakan kawasan dengan batas-batas tertentu
dipelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu
lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Dirjen Bea dan
Cukai.
Di dalam kawasan tersebut hanya petugas bea dan cukai mempunyai otoritas
dan berwenang dalam penegakan hukum dibidang kepabeanan seperti
melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan atas pemasukan /
pengeluaran barang-barang impor maupun ekspor.
Sertifikat Of Analysis
Beberapa negara selain C/O atau SKA juga beberapa sertifikasi,
seperti Sertifikat of Analysis yang merupakan hasil analisis
mengenai barang yang di ekspor, misalnya mengenai campuran
barang kimia. Dokumen-dokumen tersebut penting bagi petugas
Bea dan Cukai untuk menentukan apakah akan dikenakan
tambahan bea masuk apakah terdapat larangan dan pembatasan
2. Dokumen Transportasi
Dokumen pengangkutan (transportasi) diperlukan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, selain untuk pembuktian
mengenai hak atas barang-barang yang diangkut dan untuk
keperluan pembayaran maupun penghitungan jumlah pajak
atas lalu lintas barang yang harus dibayar. Dokumen tersebut
antara lain :
a. Manifest, yaitu suatu dokumen sarana pengangkut yang
berupa suatu daftar muatan barang-barang yang di angkut,
dengan rincian : Nomor, nama/inisial penerima, tujuan
(nama pelabuhan), nama negara dan nomor kode
Harminized System (HS) yang menunjukan jenis barang
yang ada dalam kemasan.
b. Bill of Loading (B/L atau BOL) dan Airway Bill, yaitu merupakan suatu
dokumen kontrak antara pengangkut dan pengirim barang, terdiri atas 3
(tiga) original dan lainnya merupakan copy, memuat nama pengirim
(skipper), penerima (consignee), Natify Party (orang atau badan hukum
yang diberikan kuasa untuk menerima, mengurus dan membayar
kepengurusan barang yang diimpor), nama sarana pengangkut, pelabuhan
muat dan tujuan, jumlah barang / container dan berat barang.
Dengan mengetahui negara asal barang, akan dapat diketahui kualitas dan
akan berpengaruh atas harga yang akan diberitahukan dalam pemeberitahuan
pabean. C/O merupakan dokumen yang diperlukan oleh pemerintah di negara
penerima barang, untuk mengetahui bahwa barang-barang tersebut benar-
benar berasal dari negara yang memproduksi, memodifikasi barang.
Pengertian Pengangkutan
Pengangkutan dalam pengertian kepabean merupakan proses untuk
membawa, mengantar, atau memindahkan barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan berbagai jenis sarana pengangkut
yang melewati perbatasan suatu negara dengan negara lainnya baik melalui
laut, udara maupun darat.
Cargodoring
Merupakan pekerjaan melepaskan barang dari tali / jala (ex tackle) di
dermaga dan mengangkutnya ke gudang / lapangan penimbunan barang
dan dilanjutkan dengan menyusun di gudang . lapangan penumpukan
barang atau sebaliknya.
Receiving / delivery
Berupa pekerjaan memindahkan barang dari tempat penimbunan di
gudang / lapangan dan menyerahkan dalam keadaan tersusun di atas
kendaraan di pintu tempat penimbunan atau sebaliknya.
Pengawasan atas barang impor selain yang diangkut oleh sarana pengangkut
saat tiba di pelabuhan tujuan, juga dimungkinkan pengangkutan setelah
barang tersebut tiba di pelabuhan. Adapun kegiatan sarana pengangkutan
terdiri atas :