Anda di halaman 1dari 4

Resume

Prinsip Impor Barang Kiriman, Impor Barang Pindahan, dan Impor Barang
yang Dibawa oleh Penumpang & Awak Sarana Pengangkut dalam lingkup
perdagangan internasional serta digitalisasi administrasi kepabeanan

Dosen pengampu:
Ibu astri warih anjarwi, s.e., msa., ak.

Penulis
Valery Sondang (215030401111069)

Program Studi Perpajakan


Jurusan Ilmu Administrasi
BisnisFakultas Ilmu
Administrasi Universitas
Brawijaya
2023
Pembebasan Cukai atas Impor Barang Kiriman Berupa Barang Kena Cukai (BKC)

Pembebasan cukai merupakan salah satu fasilitas yang diberikan kepada pengusaha pabrik,
pengusaha tempat penyimpanan, pengusaha Tempat Penyimpanan khusus pencampuaran,
atau Importir untuk tidak membayar cukai yang terutang. Dalam konsep pembebasan
cukai, obyek cukai pada dasarnya adalah BKC yang terutang cukai, hanya saja karena
adanya kebijakan-kebijakan tertentu dari pemerintah maka subyek cukai dapat
dikecualikan dari kewajiban membayar cukai yang terutang. Terdapat jenis-jenis tertentu
untuk barang yang dapat dibebaskan dari cukai, seperti:
1. Yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam pembuatan
barang hasil akhir yang bukan merupakan barang kena cukai;
2. Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
3. Untuk keperluan perwakilan negara asing beserta para pejabatnya y ang
bertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik;
4. Untuk keperluan tenaga ahli bangsa asing yang bertugas pada badan atau
organisasi internasional di Indonesia;
5. Yang dibawa oleh penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas atau
kiriman dari luar negeri dalam jumlah yang ditentukan;
6. Yang dipergunakan untuk tujuan sosial;
7. Yang dimasukkan ke dalam tempat penimbunan berikat
Selain itu terdapat pula aturan yang mengatur mengenai pembatasan pembebasan cukai yang
dapat diberikan atas barang cukai yang dibawa oleh penumpang, awak sarana pengangkut,
kiriman dari luar negeri dan orang asing yang bertugas pada badan atau organisasi
internasional di Indonesia, yaitu:
Untuk penumpang yang datang dari luar negeri, paling tinggi:
1. MMEA maksimal : 1 liter setiap orang dewasa.
2. Hasil Tembakau Sigaret: 200 batang
3. Hasil Tembakau Cerutu: 25 batang.
4. Tembakau iris/hasil tembakau lainnya 100 gram untuk seti ap orang dewasa
atau
5. Dalam hal lebih dari satu jenis hasil tembakau, setara dengan perbandingan
jumlah setiap jenis hasil tembakau tersebut
Untuk awak sarana pengangkut, paling tinggi:
1. MMEA maksimal : 350 ml setiap orang dewasa;
2. Hasil tembakau Sigaret 40 batang setiap orang dewasa;
3. Hasil tembakau Cerutu 10 batang setiap orang dewasa;
4. Tembakau iris/hasil tembakau lainnya 40 gram untuk setiap orang dewasa
atau;
5. Dalam hal lebih dari satu jenis hasil tembakau, setara dengan perbandingan
jumlah setiap jenis hasil tembakau tersebut

Untuk barang kiriman dari luar negeri paling tinggi :


1. MMEA 350 ml untuk setiap alamat penerima kiriman;
2. Hasil tembakau Sigaret 40 batang setiap alamat penerima kiriman;
3. Hasil tembakau Cerutu 10 batang setiap alamat penerima kiriman;
4. Tembakau iris/hasil tembakau lainnya 40 gram untuk setiap alamat penerima
kiriman atau;
5. Dalam hal lebih dari satu jenis hasil tembakau, setara dengan perbandingan
jumlah setiap jenis hasil tembakau tersebut
Untuk orang asing yang bertugas pada badan atau organisasi internasional di Indonesia:
1. MMEA 10 liter setiap orang dewasa setiap bulan;
2. Hasil Tembakau Sigaret 300 batang setiap orang dewasa setiap bulan
3. Hasil Tembakau Cerutu 100 batang setiap orang dewasa setiap bulan
4. Tembakau iris/hasil tembakau lainnya 500 gram untuk setiap orang dewasa
setiap bulan atau;
5. Dalam hal lebih dari satu jenis tembakau, setara dengan perbandingan jumlah
setiap jenis hasil tembakau tersebut.

Pengenaan Fiskal atas Barang Kiriman yang Diimpor untuk Dipakai

Sebelumnya pada Peraturan nomor 299/PMK.010/2019 pengenaan cukai hanya dikenakan pada
barang yang nilainya lebih dari 75 USD atau dapat dikatakan bila nilai barang yang diiporn
dibawah angka tersebut maka akan diberikan pembebasan bea masuk. Namun sekarang terdapat
ketentuan terbaru dimana besarannya menjadi FOB USD 3 dengan pengenaan tarif PPN 11%
atas semua barang kiriman tanpa nilai minimal. Sementara, PPh tidak lagi dipungut dengan
pertimbangan bahwa impor barang kiriman pada umumnya merupakan barang konsumsi akhir
(kecuali untuk produk tas, sepatu, dan tekstil tetap dikenakan PPh). Secara lebih rinci, berikut
tarif pungutan Bea Masuk dan PDRI atas impor barang kiriman:

FOB s.d. USD 3


• Bea Masuk Bebas
• PPN 11%

FOB lebih dari USD 3 s.d. USD 1.500


• Bea Masuk 7,5%
• PPN 11%

FOB lebih dari USD 1.500


• Berlaku tarif Bea Masuk MFN (Most Favorable Nation) atau tarif sesuai HS Code
dengan penyelesaian impor menggunakan dokumen PIB/PIBK.

Penurunan nilai ini didasari akan aktivitas impor barang yang kian meningkat tiap tahunnya
sehingga pemerintah perlu mengetatkan kebijakan untuk melindungi industry dalam negeri.

Pembebasan Bea Masuk (BM) atas Impor Barang Pindahan

Pembebasan bea masuk ini diberikan kepada mereka yang semula berdomisili di luar
Indonesia namun kini ingin tinggal di dalam negeri. Pembebasan tersebut tidak untuk semua
kriteria barang, karna untuk kategori barang dagangan dan kendaraan bermotor tetap akan
dikenakan bea masuk. Terdapat kriteria lanjut mengenai siapa yang berhak menikmati
pembebasan ini, seperti
a. Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia atau Polisi Negara
Republik Indonesia dengan kriteria:
1) Menjalankan tugas ke luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun, dengan atau tanpa
keluarga, yang dibuktikan dengan surat keputusan penempatan ke luar negeri dan
surat keputusan penarikan kembali ke Indonesia dari instansi yang bersangkutan;
2) Menjalankan tugas belajar di luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun, dengan atau
tanpa keluarga, yang dibuktikan dengan surat keterangan belajar di luar negeri dar
instansi yang bersangkutan.
b. Pelajar, mahasiswa, atau orang yang belajar di Luar negeri paling singkat 1 (satu)
tahun yang dibuktikan dengan surat keterangan telah selesai belajar.
c. Tenaga Kerja Indonesia yang ditempatkan pada perwakilan Indonesia di luar negeri
paling singkat singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, berdasarkan perjanjian
kerja dengan Kementerian Luar Negeri yang dibuktikan dengan surat keterangan dari
Perwakilan Republik Indonesia tempat bekerja dan surat perjanjian kerja dengan
Kementerian Luar Negeri.
d. Warga Negara Indonesia yang karena pekerjaannya pindah dan berdiam di luar negeri
paling singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, yang dibuktikan dengan surat
keterangan pindah dan rincian barang yang telah ditandasahkan oleh perwakilan
Republik Indonesia di negera yang bersangkutan.
e. Warga negara asing yang karena pekerjaannya pindah ke dalam daerah pabean
Inonesia bersama keluarganya setelah mendapatkan:
1) Izin menetap sementara dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang dibuktikan dengan
Kartu Izin Menetap Sementara paling singkat 1 (satu) tahun; dan
2) Izin kerja sementara dari kementerian yang membidangi tenaga kerja yang
dibuktikan dengan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing Sementara paling singkat 1 (satu)
tahun.

Agar dapat menikmati pembebasan tersebut, pemilik barang harus menyampaikan


Pemberitahuan Pabean Impor terlebih dahulu kepada kantor pabean dengan melampirlan daftar
rincian jumlah, jenis dan perkiraan nilai pabean atas barang yang dimintakan pembebasan bea
masuk, surat keterangan terkait identitas pengirim, fotokopi paspor. Atas barang pindahain
dapat dilakuka pemeriksaan fisik sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 28/PMK.04/2008.
Barang pindahan tersebut saat tiba di Indonesia harus bersamaan dengan ketibaan pemiliknya
atau paling lama tiga bulan sebelum/sesudah pemiliknya tiba.

Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana
Pengangkut

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
203/PMK.04/2017 barang yang dibawa harus terlebih dahulu diberitahukan kepada Pejabat Bea
Cukai.
Barang bawaan atas ekspor terdiri atas:
a) perhiasan emas, perhiasan mutiara, dan perhiasan bernilai tinggi lainnya yang
termasuk dalam kategori jenis barang yang tercantum dalam BAB 71 Buku Tarif
Kepabeanan Indonesia;
b) barang yang akan dibawa kembali ke dalam Daerah Pabean;
c) uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain dengan nilai paling sedikit
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya
setara dengan itu; dan/atau
d) barang ekspor yang dikenakan bea keluar

Sedangkan barang atas impor terdiri dari:


a) barang pribadi Penumpang atau barang pribadi Awak Sarana Pengangkut yang
dipergunakan/ dipakai untuk keperluan pribadi termasuk sisa perbekalan (personal
use); dan/atau
b) barang impor yang dibawa oleh Penumpang atau barang impor yang dibawa oleh Awak
Sarana Pengangkut selain barang pribadi sebagaimana dimaksud pada huruf a (non-
personal use).

Anda mungkin juga menyukai