KEP E L A B U H A N , D A N
KEPABEAN
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
1. Salma Qathrunnada (168)
2. Carolina Cindy S.D (177)
3. Gigih Ibnu Nasyith (188)
4. Ani Lestari (197)
E K S P O R
ekspor • Pengertian
Ekspor adalah saat barang dikeluarkan
dari suatu negara dengan mengikuti
aturan yang berlaku. Barang dianggap
barang ekspor apabila sudah dimuat
untuk keluar dari daerah pabean .
salah satu kewajiban saat melakukan ekspor
adalah menyampaikan Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB) dan membayar bea keluar.
Eksportir harus menghitung dan membayar bea
keluar secara mandiri, dan kemudian pihak yang
berwenang akan memeriksa dan menetapkan
jumlah bea keluar berdasarkan pemeriksaan fisik
dan dokumen.
Jenis dan
Kategori Ekspor
Ekspor Biasa, transaksi ekspor antara 2 pihak saja
dimana pihak penjual mengirim barang kepada
pembeli luar negeri, dengan mematuhi peraturan
yang berlaku
Re-ekspor, merupakan barang impora yang
Sarana pengangkut yang mengangkut barang impor maupun ekspor dan/atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke
dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean, harus menyerahkan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut
(RKSP) kepada pejabat bea cukai di setiap kantor pabean yang akan disinggahi. RKSP yang diserahkan kepada kantor pabean
tujuan dapat menggunakan 2 cara, yaitu secara elektronik (PDE) dan menggunakan media formulir.
RKSP berfungsi sebagai informasi awal bagi Pejabat bea cukai dalam persiapan melakukan pemeriksaan terhadap sarana
pengangkut yang datang dari luar daerah pabean. Pemeriksaan tersebut dinamakan “SHIP SEARCH” (pemeriksaan sarana
pengangkut laut) dan “AIRCRAFT SEARCH” (pemeriksaan sarana pengangkut udara). Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya ketentuan kepabeanan serta pengawasan dari masuknya barang-barang yang berbahaya.
Pembongkaran Barang Impor
Setelah melakukan pembongkaran, pengangkut harus melakukan pemberitahuan daftar jumlah
kemasan/peti kernas dan jumlah barang yang dibongkar kepada kepala kantor pabean paling lama 24 jam
setelah pembongkaran barang impor selesai. Berkaitan dengan tanggung jawab bea masuk, apabila hasil
penelitian terdapat lebih bongkar antara jumlah barang impor yang dibongkar dengan inward manifest
(barang yang diangkut), maka pengangkut wajib mernbayar sanksi administrasi.
Namun, apabila terdapat kurang bongkar maka pengangkut wajib membayar kekurangan bea masuk, Pajak
Dalam Rangka Impor (PDRI) dan juga sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Konsekuensi atas ketidaksesuaian jumlah barang impor yang terjadi di luar kemampuannya akan
diberikan pengecualian dengan ketentuan :
selisih kurang atau lebih diakibatkan oleh faktor alam, atau diluar kehendaak para pihak dan tidak bisa
diperkirakan sehingga kontrak tidak dapat dipenuhi.
Penimbunan Barang Impor
Terdapat 3 jenis tempat penimbunan yang keseluruhannya sepenuhnya di bawah pengawasan
aparat kepabeanan :
Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang berada di kawasan pabean untuk menimbun barang,
pengelola TPS yang sekaligus bertanggung jawab atas bea masuk yang terutang dari barang
yang ditimbun.
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) berisi barang-barang dalam pengawasan khusus bea dan cukai,
seperti :
1. Barang yang ditimbun di TPS yang tidak dikeluarkan dalam jangka waktu 30 hari dan menjadi
barang yang dinyatakan tidak dikuasai.
2. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai tersebut akan dilelang apabila Kewajiban Pabeannya tidak
diselesaikan dalam jangka wakru 60 hari sejak disimpan di TPP.
Tempat Penimbunan Berikat (TPB), menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan
mendapatkan fasilitas fiskal berupa penangguhan bea masuk
Jalur Merah, dengan dilakukan penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang.
Jalur Kuning, dengan tidak dilakukan pemeriksaan f1sik tetapi hanya dilakukan penelitian
dokumensebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
Jalur Hijau, dengan hanya dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan SPPB dan
tidak dilakukan pemeriksaan fisik .
Jalur Mitra Utama (MITA) dan Autorized Economic Operator (AEO), dengan langsung
menerbitkan SPPB tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan dokumen.
Pengeluaran Barang Impor
1. Diimpor untuk dipakai, dimiliki atau dikuasai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.
2. Diimpor sementara, untuk selanjutnya akan diekspor kembali dengan jangka waktu
paling lama 3 (tiga) tahun.
3. Ditimbun di TPB untuk ditujukan kepada pejabat kantor pabean yang mengawasi TPB.
4. Diangkut ke TPS di kawasan pabean lain.
5. Diangkut terus tanpa dilakukan pembongkaran atau diangkut lanjut dengan dilakukan
pembongkaran terlebih dahulu.
6. Diekspor kembali, akan dikirimkan kembali ke luar daerah pabean karena tidak sesuai,
rusak/cacat, dan tidak boleh diimpor.
Impor Barang Kiriman
lmpor barang kiriman merupakan memasukkan barang dari luar daerah pabean ke
dalam daerah pabean melalui penyelenggara pos yang dibagi menjadi 2 :
Penyelenggara pos yang ditunjuk (Universal Postal Union), yang ditugaskan pemerintah
dalam memberikan pelayanan internasional sesuai dengan ketentuan perhimpunan pos
sedunia (Pos Indonesia).
Perusahaan Jasa Titipan (PJT), yang mendapat izin usaha dari instansi terkait dalam
memberikan layanan surat, dokumen, dan paket sesuai dengan ketentuan bidang pos yang
berlaku (DHL, TNT Express)
Impor Barang Pindahan
Barang-barang keperluan rumah tangga milik orang (WNI atau WNA) yang semula berdomisili di luar negeri kemudian
pindah ke dalam negeri, dan mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PDRI dengan ketentuan :
1. Barang pindahan harus tiba di Indonesia bersama-sama dengan pemilik.
2. Barang pindahan harus tiba di Indonesia maksimal 3 bulan sesudah atau sebelum pemilik barang yang
bersangkutan tiba di Indonesia.
Untuk mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PDRI pemilik barang harus mengisi PIBK dengan benar
serta melampirkan dokumen-dokumen pendukung :
1. Daftar rincian jumlah, jenis, dan perkiraan nilai pabean atas barang yang dimintakan pembebasan bea masuk
yang telah ditandasahkan.
2. Surat keterangan terkait dengan pihak yang mendapatkan pembebasan Bea Masuk.
3. Fotokopi paspor.
Barang lmpor yang Dibawa oleh
Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut
Apabila barang impor bawaan Penumpang dan barang impor bawaan Awak Sarana Pengangkut
(personal use) memiliki nilai pabean melebihi FOB USD500.00 , maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Tarif bea masuk ditetapkan sebesar 10%.
2. Nilai pabean ditetapkan berdasarkan keseluruhan nilai pabean barang impor bawaan Penumpang
dikurangi dengan FOB USD500,00.
3. Tarif PPh Pasal 22 sebesar 7,5% (apabila memiliki NPWP) atau sebesar 15% (bila tidak memiliki NPWP).
Sedangkan terhadap barang impor baik barang impor bawaan Penumpang dan barang impor
bawaan Awak Sarana Pengangkut (non personal use), maka akan berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Tarif bea masuk atas barang yang bersangkutan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pembebanan tarif bea masuk umum.
2. Nilai pabean ditetapkan berdasarkan keseluruhan nilai pabean barang impor.
KEPELABUHAN
&
KEPABEANAN
P e n g e r t i a n
pelabuhan adalah suatu kawasan baik di daratan maupun di perairan,
dengan batas-batas yang ditentukan dan digunakan sebagai tempat
kegiatan pemuatan dan pembongkaran, penimbunan barang, dengan
dilengkapi oleh sarana penunjang serta dioperasikan oleh pemerintah
maupun swasta. Pengawasan atas pengeluaran barang dilakukan oleh
aparat kepabeanan.
Pembongkaran
• Pengertian • Pelaksanaan Pembongkaran
Menurut pengertian Undang-Undang Pasal
1. Dari sarana pengangkut yang satu ke sarana
10 A ayat (1) kegiatan pembongkaran adalah
pengangkut lainnya yang dilakukan dengan
aktivitas yang dilakukan di kawasan pabean
pertimbangan, sarana pengangkut tidak dapat
saat barang impor tiba dari luar daerah
bersandar langsung di dermaga pelabuhan.
pabean maupun yang dari dalam daerah
2. Di tempat lain dapat dilakukan setelah
pabean atau dapat dilakukan
mendapat izin kepala kantor yang mengawasi
pembongkaran dari sarana pengangkut ke
tempat tersebut.
sarana pengangkut lainnya di laut.
Pemberitahuan Kegiatan
Jangka Waktu Pelaksanaan
Pembongkaran
Pembongkaran
4. Barang ekspor yang dibongkar kemudian Pembongkaran dapat dilakukan di kawasan pabean,
diangkut lanjut; kegiatan membongkar barang apabila di pelabuhan bongkar telah tersedia alat-alat
ekspor yang telah dimuat di atas sarana yang memadai untuk tujuan membongkar barang yang
pengangkut telah diproses melalui dimuat di atas sarana pengangkut ke kawasan pabean.
pemberitahuan ekspor barang. Untuk tempat lain dengan menyerahkan tembusan berita acara
pengangkutan lanjut harus dibuatkan kepada pejabat Bea dan Cukai di kantor pabean.
pemberitahuan ekspor barang yang baru dan 1. Teknis pembongkaran barang
kembali mengikuti prosedur yang berlaku 2. Sebab lain atas pertimbangan kepala kantor pabean
5. Barang asal Daerah Pabean yang diangkut dari 3. Pembongkaran tbarang cair dapat dilakukan melalui
satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya jalur pipa yang dihubungkan dari sarana penagngkut laut
melalui luar Daerah Pabean, akan dibuatkan sarana ke sarana pengangkut darat atau tempat
pemberitahuan baik PEB maupun PIB. penimbunan
PENIMBUNAN
Pengertian
Penimbunan adalah menyimpan untuk sementara waktu barang-barang yang akan
dimasukkan dari luar daerah pabean Atau dapat dikatakan yang akan dikeluarkan/dibawa ke
luar daerah pabean melalui proses administrasi dan pemeriksaan pejabat pabean setelah
dipenuhinya kewajiban pabeannya (misalnya jika atas barang tersebut dikenakan bea keluar).
Syarat Penimbunan dan jangka waktu Penimbunan
penimbunan diberikan dalam jangka waktu tertentu. Dasar pemikiran ini adalah, bahwa
penimbunan bersifat sementara sampai pemenuhan kewajiban pabeannya dilaksanaklan.
Selain itu, penimbunan barang di tempat penimbunan akan biaya yang tinggi, berkenaan
dengan demurrage (kelebihan sewa gudang dan sanksi terlalu mahal.
PENIMBUNAN
Pengangkut
Suatu proses kegiatan memuat barang/penumpang ke dalam alat
pengangkutan dari pemuatan ke tempat tujuan.
PENGANGKUTAN
1. PENGERTIAN 2. KEGIATAN PENGANGKUTAN
Pengangkutan dalam pengertian kepabeanan Terkait dengan adanya kegiatan pemindahan barang
merupakan proses untuk membawa, dengan menggunakan sarana pengangkut antarnegara
mengantar atau memindahkan barang dari tugas pabean adalah mengawasi cara, prosedural,
mekanisme pemindahan barang yang dibawa oleh
suatu tempat ke tempat lainnya dengan
sarana pengangkutan, pembongkaran, penimbunan
menggunakan berbagai jenis sarana
hingga pengeluaran dari kawasan pabean. Terutama
pengangkut yang melewati perbatasan satu
sejak barang dimuat dan diangkut sarana pengangkut di
negara dengan negara lainnya, baik melalui / dari negara asal barang yang memasuki daerah
laut, udara maupun darat. pabean, kawasan pabean maupun yang berangkat dari /
keluar daerah pabean.
PENGANGKUTAN
3 . P E N G A N G K U T D A N O RA N G YA N G M E L A K UK A N K E GUI A T A N K E P A B E A N