Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN

SISTEM DAN KRETERIA PENETAPAN PEMBAYARAN


UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)

A. PENDAHULUAN

Pemerintah telah mengeluarkan aturan mengenai besaran biaya kuliah pada


Perguruan Tinggi Negeri (PTN), ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 55 Tahun 2013 tanggal 23 Mei 2013.
Peraturan ini diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dan seterusnya.
Hal penting dalam peraturan tersebut :
1. Biaya Kuliah Tunggal (BKT) digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang
dibebankan kepada mahasiswa masyarakat dan Pemerintah.
2. Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung
setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.
3. Perguruan Tinggi Negeri tidak boleh memungut uang pangkal dan uang pungutan lain
selain uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana (S1) dan program
diploma mulai tahun akademik 2013 – 2014.
4. Uang Kuliah Tunggal berdasarkan kelompok kemampuan ekonomi masyarakat yang
dibagi dalam 5 (lima) kelompok dari yang terendah hingga yang tertinggi , yaitu
Kelompok I, II, III, IV, dan V.
Intinya Uang kuliah tunggal merupakan sebagian dari biaya kuliah tunggal yang
ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya yang dibagi dibagi ke
dalam 5 kelompok.
Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlakukan di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
adalah kebijakan yang ditujukan untuk lebih membantu dan meringankan biaya pendidikan
mahasiswa. Tidak ada biaya tambahan lain-lain yang akan dikenakan selama 8 semester.
Penetapan uang kuliah tunggal juga memberikan kemudahan untuk memprediksi
pengeluaran biaya kuliah mahasiswa tiap semester. Besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
juga mengikuti besar kecilnya kebutuhan seperti biaya praktikum di masing-masing
program studi.Bagi mahasiswa yang kurang mampu, UKT memberikan peluang
pembayaran sebesar Rp 0 tentunya dengan dibuktikan persayaratan dan data dari pihak
yang berwenang. Sehingga fungsi UKT disini sebagai subsidi silang antara mahasiswa
mampu dan tidak mampu secara ekonomi.
Sebenarnya biaya kuliah di PTN itu tidak turun namun pemerintah memberikan
subsidi yang dinamakan Bantuan Operasional PTN (BOPTN). Sesuai ketentuan
Pemerintah harus mengalokasikan dana dari anggaran fungsi Pendidikan paling sedikit
30%. Nah keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi
di perguruan tinggi negeri disebut Biaya kuliah tunggal.
Untuk menentukan klasifikasi mahasiswa IAIN Palopo yang berhak atas masing-
masing kelompok sudah barang tentu harus dilakukan secara cermat. Penilaian perlu
dilakukan kepada masing-masing mahasiswa. Aspek yang dinilai juga beragam jenis dan
kriterianya, oleh karena itu untuk mendukung keputusan dalam penetapan UKT kepada
mahasiswa, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu
dalam menilai dan menetapkan kelompok UKT masing-masing mahasiswa.
Untuk keperluan tersebut dirancanglah suatu sistem pendukung keputusan berbasis
komputer yang diinisiasi oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan
Keuangan dan Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan. Inisiatif
tersebut kemudian diimplementasikan oleh UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
dalam bentuk aplikasi komputer yang pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh masing-
masing Ketua Program Studi berkoordinasi dengan Bagian Akademik dan
Kemahasiswaan.
Metode yang digunakan dalam aplikasi ini adalah dengan memberikan bobot
penilaian kepada masing-masing indikator yang akan dinilai nantinya. Masing-masing
bobot tersebut diformulasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir berupa
rekomendasi saran UKT yang akan ditetapkan.
Masing-masing indikator dipilih oleh tiap peserta pada saat mengisi borang
pendaftaran ulang pada saat dinyatakan lulus seleksi masuk perguruan tinggi. Isian borang
ini kemudian didukung dengan dokumen pendukung yang diunggah oleh peserta pula.
Nantinya pada saat verifikasi dan validasi dilakukan oleh pihak Program Studi, akan
dibandingkan antara isian borang dan dokumen pendukungnya.
Atas saran UKT yang dikeluarkan oleh sistem dan penilaian isian borang beserta
dokumen pendukungnya, maka pihak Ketua Prodi dalam hal ini Ketua Program Studi
menetapkan kelompok UKT yang akan diberikan kepada masing-masing peserta.
Untuk keperluan integrasi data, maka sistem aplikasi ini tidak bisa berdiri sendiri.
Oleh karena itu sistem ini diintegrasikan sebagai bagian dari sistem induk yakni Sistem
Pelayanan Akademik Terpadu (SIPAKATAU).

B. Indikator Penilaian
Seperti sudah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa penetapan UKT
didasarkan pada penilaian beberapa indikator yang diisi oleh peserta pada borang
pendaftaran ulang pada saat setelah penetapan kelulusan ujian masuk perguruan tinggi,
berikut ini akan diuraikan indikator beserta bobot dan dokumen pendukungnya.

No. Indikator Detail Bobot Dokumen


Pendukung
1. Pekerjaan Ayah dan Ibu Buruh tidak tetap pabrik, 1 Slip Gaji /
petani penggarap, Buruh tidak tetap Surat
Ayah/ibu PNS Gol I / Buruh tetap pabrik / 2 Keterangan
Ojek Pangkalan / Nelayan / Petani dengan Penghasilan
lahan kurang dari 1 hektar
Ayah/ibu PNS Gol II / petani dengan lahan 3
kurang dari 5 hektar / Ojek Online /
Pedagang Kecil / Pensiunan
Ayah/ibu PNS Gol III / Ayah dan Ibu PNS 4
Gol II / Pedagang menengah / Karyawan
tetap perusahaan
Ayah/ibu PNS Gol IV / Ayah dan Ibu PNS 5
Gol III / TNI, Polri / Pegawai bank /
Pengusaha / pedagang besar atau setara
2. Pendapatan Penghasilan gabungan orang tua perbulan 1 Slip Gaji /
kurang dari Rp. 1.000.000 Surat
Penghasilan gabungan orang tua perbulan 2 Keterangan
Rp. 1.000.000 s/d Rp. 2.000.000 Penghasilan
Penghasilan orang tua (sendiri atau 3
gabungan ayah dan ibu) Rp. 2.000.001
sampai Rp. 3.000.000 perbulan
Penghasilan orang tua (sendiri atau 4
gabungan ayah dan ibu) Rp. 3.000.001 s/d
Rp. 5.000.000 Juta perbulan
Penghasilan orang tua (sendiri atau 5
gabungan ayah dan ibu) Diatas Rp.
5.000.000 perbulan
3. Kondisi Tidak memiliki rumah 1 Foto Rumah
Rumah Rumah kayu/bambu dengan Lantai 2 (depan,
Tanah/Beton samping,
Rumah Permanen dengan Lantai Beton / 3 atap, ruang
Rumah Panggung Sederhana tamu dan
Rumah papan/dinding bambu dengan Lantai 4 dapur)
Keramik / Rumah Panggung Menengah
Rumah permanen dengan Lantai Keramik / 5
Rumah Panggung Mewah
4. Listrik Tidak menggunakan listrik 1 Struk / bukti
450 Kwh 2 pembayaran
900 Kwh 3 listrik 2
1.300 Kwh 4 (dua) bulan
2.200 Kwh (dan diatasnya) 5 terakhir
5. Tanggungan 5 orang atau lebih 1 Kartu
4 orang 2 Keluarga
3 orang 3
2 orang 4
Kurang dari 2 orang 5

Perhitungan untuk menentukan rekomendasi UKT diformulasikan sebagai berikut :


i1+i2+i 3+i 4+i 5
B=
5
Dimana:
B = Bobot
i = indikator
Rekomendasi UKT diberikan dengan ketentuan range B sebagai berikut :
Jika B < 1,5 maka rekomendasi UKT 1 (dengan catatan Yatim dan Miskin)
Jika B >= 1,5 dan < 2,5 maka rekomendasi UKT 2
Jika B >= 2,5 dan < 3,5 maka rekomendasi UKT 3
Jika B >= 3,5 dan < 4,5 maka rekomendasi UKT 4
Jika B >= 4,5 maka rekomendasi UKT 5

C. Tahapan Proses
Seluruh proses penetapan UKT, baik dari sisi mahasiswa peserta maupun dari
sisi pihak validator sepenuhnya dilakukan melalui aplikasi berbasis komputerisasi.
Terdapat 3 (tiga) macam aplikasi yang digunakan dalam proses ini yakni : 1. Aplikasi
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), 2. Aplikasi Validasi Raport dan, 3. Aplikasi
Sistem Informasi Akademik. Keseluruhan aplikasi tersebut merupakan satu kesatuan
dalam Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIPAKATAU).
Seluruh rangkaian proses, mulai dari pendafataran sampai dengan penetapan
UKT diuraikan sebagai berikut :
1. Setelah dinyatakan lulus ujian masuk, peserta melakukan pendaftaran ulang pada
aplikasi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)pada tautan
portal.iainpalopo.ac.id/pmb
2. Pada aplikasi PMB, peserta diminta untuk mengisi 3 (tiga) kelompok data yaitu : a.
Data Pribadi, b. Data Orang Tua, dan c. Data Pendidikan dan Pilihan Prodi.
3. Pada kelompok Data Pendidikan dan Pilihan Prodi, peserta diwajibkan untuk
mengunggah hasil pindaian kartu peserta ujian masuk dan raport semester 1 s/d
5. Di bagian ini pula terdapat pilihan untuk mengisi borang seleksi UKT. Jika
peserta berasal dari keluarga mampu dan diperkirakan mampu membiayai
pendidikan dengan biaya tertinggi, maka disarankan untuk tidak usah memilih
pilihan untuk mengisi borang seleksi UKT, dan secara otomatis oleh sistem akan
dikenakan UKT dengan kelompok tertinggi. Tetapi jika peserta merasa tidak
mampu, maka dipersilakan untuk mengambil pilihan untuk mengikuti seleksi UKT
dengan mengisi borang seleksi UKT.
4. Jika peserta mengambil pilihan untuk mengisi borang seleksi UKT, maka akan
diarahkan pada halaman Resume Kondisi Orang Tua dan Ekonomi. Data isian
yang wajib diisi adalah sebagai berikut :
a. Nomor Kartu JKN/KIS/KIP atau Surat Keterangan Tidak Mampu (menentukan
miskin atau tidaknya peserta)
b. Pilihan pekerjaan orang tua
c. Pilihan jumlah pendapatan orang tua
d. Pilihan kondisi rumah
e. Pilihan besaran daya listrik
f. Pilihan jumlah tanggungan orang tua
Setelah isian dan pilihan dilakukan, selanjutnya peserta diwajibkan untuk
mengunggah dokumen pendukung masing-masing item. (dokumen pendukung
seperti diuraikan pada bagian B.)
5. Peserta melakukan proses Submit sebagai tanda finalisasi danpenyerahan berkas
pendaftaran. Proses ini akan dicatat oleh sistem, dan hanya bisa dilakukan jika
dalam rentang waktu yang dibolehkan.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses verifikasi dan validasi kartu peserta ujian
masuk dan raport semester 1 s/d 5. Proses ini dilakukan oleh petugas dari Bagian
Akademik dan Kemahasiswaan menggunakan aplikasi Validasi Raport yang
diakses di tautan portal.iainpalopo.ac.id/pmb/pmb_admin
7. Petugas masuk ke aplikasi validasi raport, kemudian memilih peserta berdasarkan
Nomor Pendaftaran, kemudian mencocokkan kesesuaian data isian dengan data
dokumen unggahan dari peserta. Jika data cocok, maka petugas akan memilih
Valid, dan jika tidak cocok maka petugas akan memilih Tidak Valid. Apabila
terdapat salah satu pilihan yang Tidak Valid, maka peserta dianggap tidak lulus
verifikasi dan validasi, dan tidak dapat melanjutkan ke tahapan penetapan UKT.
8. Seluruh peserta yang dinyatakan lulus verifikasi dan validasi tahap ini, selanjutnya
akan dilanjutkan prosesnya ke tahapan selanjutnya yaitu tahapan penetapan
UKT.
9. Wewenang dan tanggung jawab tahapan penetapan UKT sepenuhnya berada
pada Ketua Prodi. Untuk melakukan penetapan UKT, masing-masing Ketua Prodi
masuk ke Sistem Informasi Akademik menggunakan akun dengan hak akses
UKT. Sistem ini diakses melalui tautan portal.iainpalopo.ac.id/siakad
10. Ketua Prodi akan menentukan UKT dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi
dan validasi atas isian dan pilihan data masing-masing dibandingkan dengan
unggahan dokumen pendukung.
11. Jika terdapat kecocokan antara isian data dan pilihan dengan dokumen
pendukung, maka Ketua Prodi akan memilih Valid pada masing-masing item,
sebaliknya jika tidak cocok maka Ketua Prodi akan memilih Tidak Valid.
12. Hanya hasil verifikasi dan validasi yang Valid sajalah yang bisa ditetapkan UKT
nya, jika terdapat salah satu item dengan status Tidak Valid pada peserta, maka
peserta tersebut tidak dapat ditetapkan UKT nya.
13. Hasil verifikasi dan validasi yang tidak valid ini sedapat mungkin diklarifikasi
kepada peserta sehingga dapat divalidkan.
14. Peserta yang lulus verifikasi dan validasi UKT selanjutnya oleh sistem akan
diberikan rekomendasi kelompok UKT yang disarankan sesuai dengan
perhitungan bobot seperti diuraikan pada bagian C.
15. Jika Ketua Prodi setuju atas rekomendasi sistem, maka langsung melakukan
penetapan UKT, tetapi jika Ketua Prodi memiliki penilaian lain, maka akan
mengambil pilihan kelompok UKT yang lain.
16. Seluruh peserta yang telah ditetapkan kelompok UKT nya, selanjutnya oleh sub
bagian keuangan akan menerbitkan kode bayar dan tagihan sesuai dengan
nominal tarif UKT yang telah ditetapkan oleh Ketua Prodi.
17. Peserta masuk ke aplikasi PMB untuk melihat kode bayar dan nominal yang harus
dibayar pada bagian Kode Pembayaran UKT.
18. Peserta membayar ke Bank sesuai dengan kode bayar dan nominal pembayaran
yang harus dibayar.
19. Seluruh peserta yang dinyatakan telah lunas pembayarannya, statusnya akan
diubah menjadi AKTIF pada Sistem Informasi Akademik.
20. Setelah status peserta AKTIF pada Sistem Informasi Akademik, Bagian Akademik
dan Kemahasiswaan akan menerbitkan NIM kepada masing-masing peserta
tersebut.
21. Dengan terbitnya NIM, maka peserta tersebut kemudian dinyatakan sah sebagai
mahasiswa IAIN Palopo.

Ditetapkan di Palopo
Pada Tanggal, ……………….. 2019

REKTOR,

Dr. ABDUL PIROL, M.Ag

Anda mungkin juga menyukai