OLEH :
DICKY MULYANA (2212111026)
12/6/204
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 2
1.1
1.2
Tujuan ..................................................................................... 2
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 1
12/6/204
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini akan bertujuan membahas mengenai modulasi FM (Frequency
Modulation). Prosesnya sendiri terjadi pada modulator. Sesuai dengan jenis parameter
gelombang pembawa yang dipengaruhi, apabila sekarang yang dipengaruhi adalah
frekuensi gelombang pembawa, maka jenis modulasinya adalah FM (frequency
modulation). Akan dibahas juga tentang Modulator digital dan teknik penggabungan
sinyal pada modulasi digital.
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 2
12/6/204
BAB II
PEMBAHASAN
MODULATOR
FM
em(t)
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 3
12/6/204
dimana,
eFM = Nilai sesaat sinyal FM
Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa
c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
m = 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi
mf = indeks modulasi frekuensi
Pada modulasi frekuensi kita mengenal istilah indeks modulasi (mf). Indeks
modulasi ini didefinisikan sebagai berikut:
Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya
hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband
signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam fungsi tabel besel
berikut.:
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 4
12/6/204
Dimana,
fd = frekuensi deviasi
fm = frekuensi maksimum sinyal pemodulasi
2.1.4 Rangkaian Modulator FM
+VDD
RFC
1
C7
R1
sinyal
pemodulasi
C1
R2
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
C6
L1
C4
R3
C2
D1
C3
C5
R4
sinyal
termodulasi FM
RFC
2
Page 5
12/6/204
Gambar rangkaian diatas menunjukkan satu modulator FM jenis oscillatormodulation, yang menggunakan osilator Clapp. Pada Gbr nampak, bahwa tank-circuit
terben-tuk dari L1, C3, C4, dan C5. Komponen kapasitor yang dipengaruhi nilai
totalnya adalah C3, yang merupakan kapasitor nilai kecil Komponen penentu
frekuensi adalah L dan C tank-circuit, baik jenis osilator Hartley, Colpitts, maupun
Clapp. Secara praktis, komponen kapasitor tersebut yang dipengaruhi nilai
kapasitansinya. Biasanya nilai kapasitansi variable-nya terpasang paralel dengan
kapasitor tank-circuit, sehingga menentukan nilai kapasitansi baru bagi tank-circuit
tersebut.
Dibandingkan nilai C4 dan C5. Transistor MOSFET diberi prategangan dengan
konfigurasi source-self-bias. Sementara resistor R1 dan R2 yang memben-tuk pembagi
tegangan, digunakan untuk memberikan bias ke dioda varaktor D1 pada kondisi
reverse-bias. Serta R3 digunakan untuk pembatas arus untuk dioda va-raktor tersebut.
Kapasitor C1, C2, C6 dan C7, adalah kapasitor penghubung ataupun bypass RF. Seperti
kapasitor C2 digunakan untuk memberikan bypass terhadap si-nyal pemodulasi agar
sinyal pemodulasi tidak mengubah setting reverse-bias semu-la untuk dioda varaktor.
Bila sinyal audio pemodulasi meningkat levelnya, maka varaktor makin
dibawa ke-arah reverse, sehingga kapasitansinya mengecil yang mengakibatkan
frekuensi car-rier meningkat besarnya. Sebaliknya, bila level sinyal pemodulasi
menurun level-nya (kearah polaritas negatif), maka kondisi reverse yang dirasakan
varaktor me-nurun, sehingga kapasitansi varaktor meningkat yang mengakibatkan
frekuensi car-rier mengecil besarnya. Hubungan antara frekuensi sinyal pemodulasi
dan frekuen-si carrier ditunjukkan pada Gambar diatas.
2.2 Modulator Digital
Sebelum membahas pada sisi modulator, kita akan mengulas terlebih dahulu
proses dari sistem modulasi digital dan teknik penggabungannya. Untuk Modulasi digital,
proses penumpangan yaitu sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi
digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang
pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki
ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1).
Berarti dengan mengamati sinyal carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya
disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 6
12/6/204
setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat
digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang
radio).
Dilihat dari jenis besaran yang diubah, jenis modulasi digital dapat dibedakan menjadi:
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 7
12/6/204
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 8
12/6/204
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 9
12/6/204
(misalnya 180 derajat). Tentunya pada teknik-teknik yang lebih rumit, Hal ini bisa di
modulasi dengan perbedaan fase yang lebih banyak lagi.
Pembangkitan sinyal BPSK serupa dengan pembangkitan sinyal BASK, kecuali data
binernya dalam format polar, seperti tampak pada gambar
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 10
12/6/204
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 11
12/6/204
BAB III
KESIMPULAN
Pada Modulator FM, proses Modulasi mempergunakan frekuensi dari sinyal
analog untuk membedakan keadaan sinyal digital.
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 12
12/6/204
DAFTAR PUSTAKA
http://kenziiroputra24.blogspot.com/
http://www.varia.web.id/2014/04/modulasi-digital.html
https://www.scribd.com/doc/49898918/FM-Modulator
http://maylandfristina.blogspot.com/2010/08/modulasi-digital-dan-propagasi.html
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-frekuensi-frequency-modulationfm/
ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
Page 13