Anda di halaman 1dari 8

Pengujian BETA dan ALPHA

Apabila PL dibuat untuk pelanggan maka dapat dilakukan


aceeptance test sehingga memungkinkan pelanggan untuk
memvalidasi seluruh keperluan. Test ini dilakukan karena
memungkinkan pelanggan menemukan kesalahan yg lebih rinci
dan membiasakan pelanggan memahami PL yg telah dibuat.
- Pengujian Alpha
Dilakukan pada sisi pengembang oleh seorang
pelanggan. PL digunakan pada setting yg natural dgn
pengembang yg memandang melalui bahu pemakai dan
merekam semua kesalahan dan masalah pemakaian.
- Pengujian Beta
Dilakukan pada satu atau lebih pelanggan oleh pemakai
akhir PL dalam lingkungan yg sebenarnya, pengembang
biasanya tidak ada pada pengujian ini. Pelanggan merekan
semua masalah (real atau imajiner) yg ditemui selama
pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval
waktu tertentu.
PERBEDAAN ONGOING EVALUATION, ALPHA TESTING DAN
BETA TESTING
Ongoing evaluation : evaluasi yang dilakukan oleh pengembang
sesuai standar bersama dan dilakukan dalam proses
pengembangan dan tidak adanya formulir resmi.
- Alpha testing : Tujuannya untuk identifikasi dan
menghilangkan sebanyak mungkin masalah sebelum
akhirnya sampai ke user, dilakukan setelah software jadi
oleh orang-orang yang tidak terlibat dalam pengembangan
dan memang ahli dibidangnya. Terdapat formulir resmi
evaluasi.

- Beta testing : evaluasi sepenuhnya oleh pengguna.


Pengguna dipilih 3 orang yang dibagi menjadi : potensial,
average, dan slow learner. Mereka diberitahukan prosedur
evaluasi, diamati proses penggunaannya, diwawancarai lalu
dinilai dan dilakukan revisi.
Bagaimana Program di uji?
Pengujian program meliputi menjalankan berbagai pengujian
kemudian menjalankan data yang sebenarnya untuk memastikan
program bekerja. Dua aktivitas utama adalah desk-checking dan
debugging. Langkah tersebut dinamakan pengujian alfa.
Melakukan
desk-checking.
Desk-checking
hanya
membaca hingga tuntas atau memeriksa program untuk
memastikan bahwa program bebas kesalahan dan bahwa
logikanya bisa bekerja dengan baik. dengan kata lain, deskchecking sama seperti proofreading. Langkah ini harus dilakukan
sebelum program benar-benar dijalankan pada sebuah komputet.
Debug program. Setelah program melewati desk-checking,
kesalahan lain atau bug masih tetap bisa muncul. Debug berarti
mendeteksi, menempatkan, dan memindahkan semua kesalahan
pada sebuah program komputer. Kesalahan bisa berupa
kesalahan sintaks atau logika. Kesalah sintaks disebabkan oleh
kesalahan tipografi dan penggunaan bahasa pemograman yang
tidak benar. Kesalahan logika disebabkan penggunaan struktur
kontrol
yang salah. Program yang disebut diagnostic,dapat
digunakan untuk memeriksa sintaks program dan menampilkan
pesan kesalhn sintaks. program diagnostic selanjutnya mebantu
mengidentifikasi dan memechakan masalah.
Menjalankan data yang sebenarnya. Setelah deskchecking dan debugging program akan berjalan dengan baik.
Akan tetapi, program masih perlu diuji dengan dat riil, dan ini
disebut pengujian beta. sebenarnya sangat disarankan untuk
menguji program dengan data yang rusak , tidak lengkap atau

melebihi kuantitas utuk melihat apakah akan membuat sistem


akan mengalami crash.
Tim pemograman dapat melakukan percobaan-percobaan
dengan menggunakan data yang diuji berbeda-beda, sebelum
mereka yakin program dapat dirilis. Namun demikian, sesudah
rilis pun masih terjadi bug mengingat pencarian kesalahan secara
lengkap dipandang tidak ekonomis.

CONTOH KASUS PENGUJIAN SECARA ALPHA


Twitter Konfirmasi Sedang Melakukan Uji Alpha Atas
Official Analytics Product

twitter
telah
mengkonfirmasi
bahwa
mereka tengah melakukan uji produk tahap
alpha atas produk analytics resmi milik
mereka
sendiri.
Produk
ini
akan
memberikan fasilitas bagi para pengguna
untuk melihat data statistik dari akun yang
mereka gunakan, seperti misalnya informasi tentang Tweet yang
paling berhasil, Tweet tertentu yang membuat orang lain mengunfollow serta untuk melihat pengguna mana yang paling
berpengaruh yang pesannya di-reply dan di-retweet.
Berita ini pertama kali dituliskan oleh Mashable yang menuliskan
bahwa uji produk ini dilakukan pada pengguna terbatas yang
dipilih oleh Twitter. Sedangkan artikel di VentureBeat menyertakan
konfirmasi dari pihak Twitter bahwa mereka memang tengah
melakukan uji produk pada grup kecil dari para pengguna Twitter
atas analytics dashboard yang sederhana serta fokus pada
fungsinya memberikan data analisis atas Tweet. Uji produk ini
akan bereksperimen untuk memberikan masukan data pada

pengguna untuk membuat Tweet mereka lebih menarik untuk


pengguna lain.
Jika memang fasiltas ini akan dirilis untuk publik, tentu akan
berdampak pada layanan pihak ketiga yang memang secara
khusus menyediakan fasilitas sejenis, beberapa startup lokal juga
dikabarkan tengah mengembangkan fasilitas serupa.

Namun, dari penjelasan pada artikel di VentureBeat, Twitter


menjelaskan bahwa:
Theres a strong corporate demand for better monitoring and
analytics tools, and we want to help developers take advantage of
this significant opportunity. For example, it was announced today
that we partnered with Gnip, which will sub-license access to
public Tweets and give developers an efficient way to access the
Twitter stream for analytics purposes.
Apakah ini berarti Twitter akan tentap mendukung para
pengembang yang membuat layanan analytics dashboard versi
mereka sendiri dan bukan berniat untuk mengambil lahan para
pengembang? Kalau melihat dari beberapa perkembangan yang
dilakukan Twitter, ada beberapa strategi mereka yang
berhadapan langsung dengan layanan pihak ketiga, seperti saat
mereka mengakuisisi Tweetie dan menjadikan layanan ini sebagai
aplikasi Twitter resmi untuk iPhone.
Belum lagi, Twitter memang secara gamblang, telah mengatakan
pada bulan September lalu bahwa mereka memang tengah
mengerjakan sebuah produk analytics dashboard, dan akan
disediakan secara gratis, jadi besar kemungkinan layanan ini
memang akan dirilis oleh Twitter.
Belum ada rilis resmi lanjutan dari Twitter atas perkembangan
layanan baru ini, mereka juga tidak menyebutkan kapan akan
merilis atau mengeluarkan uji produk ini dari versi alpha, tetapi

perkembangan ini menarik untuk diikuit, terutama bagi para


pengembang aplikasi yang menawarkan layanan serupa,
sepertinya wanti-wanti Twitter untuk tidak mengisi celah dari
layanan Twitter akan terulang kembali, siapa tahu? Mari kita
tunggu perkembangan selanjutnya.

CONTOH KASUS PENGUJIAN SECARA BETA


Uji coba Microsoft Office 365 Beta di 13 Negara

Redmond, Washington, CHIP.co.id Perusahaan Microsoft pada


hari ini mengumumkan Microsoft Office 365 yang merupakan
perusahaan generasi berikutnya yang menggunakan produktivitas
awan. Microsoft Office 365 menghadirkan kolaborasi Microsoft
Office, SharePoint Online, Exchange Online dan Lync Online yang
selalu ter-up-date dengan service komputasi awan.

Dengan Microsoft Office 365, pengguna dapat bekerjasama


dengan lebih mudah dari berbagai lokasi di hampir semua
perangkat. Kolaborasi baik di dalam dan di luar organisasi
menjadi lebih mudah dan sederhana. Microsoft mengeluarkan
versi beta secara terbatas untuk Microsoft Office 365 di 13 negara
dan wilayah.
Penggunaan komputasi awan tidak memerlukan perubahan cara
bekerja, karena Microsoft Office 365 bekerja dengan browser yang
berfungsi di platform mobile maupun aplikasi desktop.
Microsoft Office 365 akan tersedia pada tahun depan di seluruh
dunia. Mulai hari ini, pengujian Microsoft Office 365 di beberapa
organisasi di 13 negara di seluruh dunia, dan versi beta akan
diperluas ke lebih banyak organisasi dari waktu ke waktu.
Microsoft Office 365 akan tersedia secara umum di 40 negara
pada tahun depan.

DAFTAR PUSTAKA
http://dailysocial.net/2010/11/19/twitter-konfirmasi-sedang-melakukan-uji-alphaatas-official-analytics-product/

http://wihandaru.staff.umy.ac.id/files/2011/05/3-Uji-Statistik.pdf

http://prabaktiutama.blogspot.com/2011/01/perbedaan-ongoing-evaluation-alpha.h
tml

http://hilda_kamaruddin.students-blog.undip.ac.id/tag/pengujian-alfa/

http://ind.proz.com/kudoz/english_to_indonesian/marketing/598539-beta_site.html

Anda mungkin juga menyukai